Anda di halaman 1dari 21

Perkembangan Teori

Perencanaan
Apa itu Teori ?
Penjelasan suatu fenomena kejadian atau suatu cara untuk
membuat sesuatu itu masuk akal.
Penjelasan tentang banyak fakta-fakta sehingga kita dapat
memahami sesuatu.
Sesuatu yang dapat memberikan interpertasi pola dari fakta-
fakta yang ditemukan dan membuat menjadi masuk akal dari
sesuatu yang ditemukan.
Anggapan-anggapan yang dikemukakan sebagai suatu
penjelasan yang didasari oleh alasan yang berlandaskan fakta-
fakta
Cara untuk dapat memahami sesuatu hal melalui suatu
kerangka berpikir yang dapat menginterpertasikan fakta dan
pengalaman
Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu suatu hasil
rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu
yang didasari oleh suatu pola tindakan ysng
definitif, menurut pertimbangan yang
sistematis, akan membawa keuntuntungan
tetapi dengan anggapan bahwa akan ada
tindakan selanjutmya yang juga merupakan
rangkaian kegiatan yang sistematis lainnya
(Djoko Soejarto).
Perencanaan merupakan suatu aktivitas
universal manusia, suatu keahlian dasar
dalam kehidupan yang berkaitan dengan
pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan
pemilihan di antara berbagai alternatif yang
ada (Catanese).
Perencanaan adalah interpertasi atau
penjabaran gagasan atau ide ke bentuk
wujud nyata (John Friedmann)
Teori Dalam Perencanaan
heory of Planning. Teori ini menekankan pada proses
perencanaan dan teori prosedural. Contoh dari teori ini
adalah rational comprehensive planning.
Theory in Planning. Teori ini menerangkan penggunaan
teori-teori lain untuk perencanaan dan substansi teori
yang membentuk teori tersebut. Contohnya land use
planning dan standard-standar dalam perencanaan.
Theory for Planning. Teori ini menjelaskan manfaat atau
kegunaan perencanaan, misalnya advocacy,
empowerment. Teori ini memiliki kecenderungan
mengkritisi perencanaan yang ada.
Paradigma Perencanaan
1. Theosentris. Theosentris adalah suatu paham yang melahirkan suatu pemerintahan
teokrasi, yang menggabungkan antara dogma-dogma agama dan kekuasaan dimana
masyarakat diatur dan diperintah oleh raja-raja melalui suatu sistem yang bersifat militer,
yang didampingi oleh ahli agama atau pendeta.
2. Positivism. Perencanaan jenis ini hanya percaya pada perihal yang nyata, tidak khayal,
menolak metafisika dan teologi. Pembangunan dan kemajuan ditandai oleh dominasi kerja
ilmu pengetahuan modern atau ilmu-ilmu positif.
3. Utopianism. Utopianism adalah suatu paham yang bertujuan mengembangkan nilai-nilai
esensial kemanusiaan dan lingkungan yang telah terabaikan oleh sistem industri dan
birokrasi, untuk dibawa ke suatu masa depan yang ideal (lingkungan sosial dan fisik).
4. Rasionalism. Rasionalisme adalah sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal
(rasio) dan pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan pengetahuan yang diperoleh oleh
akal. Jenis perencanaan ini menganut paham-paham seperti rasional komprehensif,
incrementalism, dan strategic planning.
5. Pragmatisme. Dalam perencanaan jenis ini, perubahan bukan dituntun oleh pikiran-
pikiran yang datang dari luar, melainkan oleh pengalaman empiris langsung dimana
kebenaran adalah sesuatu yang membuktikan dirinya benar melalui pengalaman praktis dan
muara akhir dari pragmatisme adalah manfaat. Fungsi paradigma perencanaan jenis ini
menekankan pada incrementalism yang didasarkan pada market decision-making,
6. Fenomenologi. Paradigma perencanaan ini memberi perhatian pada perihal yang nampak,
terlihat pada dirinya sendiri.
Perencanaan berdasarkan substansi atau
sektoral atau obyek dari perencanaan

1. Sosial. Dalam jenis perencanaan ini dimungkinkan


penggunaan dua pendekatan atau lebih misalnya social reform,
atau social learning. Contoh : Keluarga Berencana,
Perencanaan Kesehatan, Pengentasan Kemiskinan, dll.
2. Ekonomi. Jenis perencanaan ini pada umumnya
menggunakan pendekatan social reform – rational planning.
Contohnya RPJP, RPJM, dan Business Plan.
3. Spasial. Sama seperti perencanaan ekonomi, jenis
perencanaan ini pada umumnya menggunakan pendekatan
social dan rational planning. Contohnya RTRW, RDTRK,
Perencanaan Kawasan Wisata, dll.
Perkembangan Teori Perencanaan
Perencanaan (sebagai idea) sudah berkembang sejak
pada jaman Yunani
Perencanaan moderen (sudah terstruktur) berawal
pada abad 19
 Patrick Gedes (trinitas  manusia-tempat-pekerjaan)
 Ebenezer Howard (garden city)
 Karl Marx (sosialis  anti kapitalis)
Awal Abat 20  Kebutuhan penataan lingkungan
(masy & fisik)  terjadi kemlesetan/kegagalan
pembangunan  Muncul teori perencanaan baru
(Faludi, 1973)
 Teori prosedural
 Teori substantif
Perkembangan Teori Perencanaan
Pada pertengahan abad 20 muncul teori
tentang prilaku, lingkungan fisik mendasari
teori sistem dan teori prilaku.
Pada akhir abad 20 mucul teori yang
diharapkan dapat memecahkan masalah:
 radikal planning perencanaan yang mengharapkan
dapat merubah kondisi yang ada secara radikal
(keseluruhan) agar menjadi kondisi yang
diinginkan
 communicative planning – perencanaan yang
merubah kondisi berdasarkan hasil komunikasi
dan atau kesepakatan bersama.
Perjalanan Teori Perencanaan
Perjalanan teori perencanaan
menurut John Friedmann (1987)
terdiri dari:
 Planning as policy analysis
 Planning as social learning
 Planning as social reform
 Planning as social mobilization
Perencanaan sebagai analisis
kebijakan
Didasari oleh logika berpikir ilmu manajemen,
administrasi publik, ekonomi neoklasik dan
teknologi informasi.
Tujuannya adalah untuk membantu
pengambil keputusan untuk memahami
konsekuensi dari alternatif2 keputusannya.
Perencana sebagai analis/teknokrat
Msyarakat sebagai obyek dari rekayasa
pemerintahan
Perencanaan sebagai
pembelajaran sosial
Ide dasarnya adalah merubah kedudukan masyarakat
dari obyek menjadi subyek pembangunan
Berawal dari kritik dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
 Pengetahuan bukan building block untuk rekonstruksi sosial
 Pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan disempurnakan
melalui praktek
Dilakukan dengan dialog antara masyarakat dengan
pemegang kekuasaan
Penekanan pembelajaran sosial adalah pada proses
dialogis, relasi non hirarkis, komitmen pelaksanaan
eksperimen sosial, toleransi terhadap perbedaan dan
mengutamakan transaksi sosial
Perencanaan sebagai
Perubahan Sosial
Pelembagaan praktek perencanaan  peran negara dominan 
menempatkan perencanaan merupakan bagian dari aparatur
pemerintah
Penekanan pada upaya penemuan cara paling efektif bagi
negara dalam perencanaan
Perencana sebagai teknokrat  perencana harus
mendengarkan suara masyarakat tetapi tidak harus
memperhatikannya.
Perubahan sosial dipengaruhi oleh tradisi pemikiran positivisme
dari pada penekanan terhadap keterlibatan aktor sosial dalam
proses perencanaan
Tradisi ini bersifat top down, karena masyarakat dianggap masih
belum mempunyai kompetensi perencanaan
Perencanaan sebagai mobilisasi
sosial
Merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam
perencanaan
Penekanan kepada emansipasi kemanusiaan terhadap
penindasan sosial
Tipe perencanaan ini akan selalu berhadapan dengan
segala kekuatan penindas, baik yang terstruktur
(birokrat) maupun yang kecil (preman)
Prinsip tipe ini adalah kebebasan merupakan hak
individu yang dibatasi oleh kebebasan individu lainnya.
Perencanaan ini disebut pula sebagai perencanaan yang
radikal
Peran perencana sebagai fasilitator atau penasehat
masyarakat dan tidak membuat jarak dengan
masyarakat
Perkembangan Teori Perencanaan Selama 2
Abad (Friedmann, 1987)
Ekonomi Administrasi
Neoklasik Publik Ilmu
Rekayasa Manajemen
Sistem
Kesejahteraan Pembangunan
& Pilihan Organisasi
Sosial
Analisis
Sistem
Ilmu
Kebijakan

Analisis Pembelajaran
Kebijakan Sosial

Pengetahuan Teknis dalam Perencanaan


Perkembangan Teori Perencanaan Selama
2 Abad (Friedmann, 1987)
Sosiologi German Sejarah Utopians,
Historical Materialisme Social Anarhist
School & Radicals
Pragma- Sejarah
tisme Materialisme
Ekonomi
Institusinal

Neo
Marxisme

Perubahan Mobilisasi
Sosial Sosial

Ke arah Tindak Masyarakat


Perkembangan Perencanaan
Perkembangan Perencanaan

Deskriptif Preskriptif

Reformis Utopis
Evolusi Kota & Konsep Tata Ruang
Permukiman Klasik
Refolusioner Radikal

Fenomena &  Teori tempat pusat Inkrimental Holistik


Perkembangan Kota  Teori Struktur Ruang

Peremajaan Kota Kota Ideal/ Baru

Teori Organisasi Tata Ruang

Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota


Generasi Teori Perencanaan
Lingkungan Lingkungan Fisik
Masyarakat

Perkembangan
Perkembangan Teori Manusia dan Perkembangan Teori
Prilaku Kegiatan Usaha Fisik

Konsepsi Perubahan dan Perkembangan Lingkungan Konsepsi


Prilaku Kehidupan yang Berimplikasi pada Fisik
Lingkungan Fisik

Penerapan Teori Prilaku Perkembangan Teori


Sistem dan Teori Penerapan Teori Fisik
Lainnya (sosiologi,
Prilaku Lainnya (mat, Fisika, Biologi,
antropologi, dll)
dll)

Perkembangan Teori
Perencanaan Wilayah dan
Kota
Perkembangan Teori Perencanaan
Pembangunan (sebagai suatu praktek)

Perencanaan Pembangunan Sentralistis


(1929)
Perencanaan Pembangunan sebagai
Dokumen (1945)
Perencanaan Pembangunan Ekonomi (1960)
Perencanaan Pembangunan Pemerataan
(1970 – 1980)
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
(1990)
Perkembangan Teori Perencanaan
Fisik

Survey – Analisys - Plan (1920)


Perencanaan fisik untuk arsitektur dan
rekayasa sipil (1945)
Perencanaan fisik untuk ilmu sosial
(1960)
Praktek Perencanaan di Indonesia
Perioda Latar Belakang Masyarakat Paradigma dan konsep perencanaan Produk, Lingkup dan Substansi

- 1945 Kerajaan dan Kolonialisme Teosentris, autoritarian, kosmologi Perencanaan fisik, struktur, lokal
(VOC)
Kolonialisme (trias politika) Positivisme, utopian, Garden City Perencanaan fisik, struktur, lokal

1945 – 1955 Perang Kemerdekaan Positivisme, Rasionalis, Utopian, Rencana Ekonomi, Rencana Kota, SVV,
(Liberalisme) Pragmatisme SVO
1955 - 1960 Multi partai Positivisme, Rasionalis Lembaga Perencana, Penelitian
Perumahan, Pencarian Standar
1960 – 1965 Demokrasi terpimpin Utopian, Positivisme, Rasionalis Rcn Nas Semesta, UU Pk Agraria,
Masterplan
1965 1970 Orde Baru - Transisi Positivisme Rasionalis Bappenas, PJP, Unit Prcn Drh
(Sentralistik)
1970 - 1980 Orba-Stabil (Sentralistik- Positivisme Rasionalis, GBHN, Repelita, Konsep Pengb Wil, UU
Inkrimental) komprehensif, Dialektik, inkrimental, Pk Pmrthan, Rcn Sektoral, Bottom Up
fenomenologi (KIP)
1980 – 1990 Orba-Stabil (Sentralistik- Positivisme Rasionalis, Permendagri, P2BPK
Inkrimental) komprehensif, Dialektik, inkrimental,
fenomenologi
1990 – 1997 Orba-Stabil (Birokrat kuat) Positivisme Rasionalis, UU, Kepes, PP tentan penataan ruang,
komprehensif, Dialektik, inkrimental, PJM, P3KT, Desentralisasi
SWOT
1997 – 1999 Krisis Moneter Positivisme Rasionalis, Pragmatisme, UU Pemda, Perimbangan Keuangan,
Dialektik, fenomenologi Perumusan Format Proses Rencana
1999 - Reformasi Positivisme Rasionalis, inkrimental, Desentralisasi
SWOT
Ciri-Ciri Pembangunan Terencana

Masalah yang dihadapi dalam pembangunan


dapat ditunjukkan dengan jelas
Tujuan dan sasaran yang dicapai dalam
pembangunan dapat dinyatakan dengan jelas
Tahapan untuk mencapai tujuan dapat
diutarakan dengan jelas
Prosedur kerjanya jelas
Arah pembangunannya jelas

Anda mungkin juga menyukai