Anda di halaman 1dari 6

TEORI ADMINISTRASI PUBLIK

Disusun Oleh
Desi Loisa Margaretta Sinaga
NPM : 163112351550082

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
I. Teori dan Ilmu
Sebuah ilmu dianalogikan sebagai sebuah pohon. Dimana ilmu terbangun dari
serangkaian teori sehingga membentuk sebuah anatomi pohon ilmu
(struktural/fungsional) secara dimensional layaknya seperti tubuh manusia. Semakin
tajam teorinya maka akan semakin kuat ilmunya. Teori merupakan alat dari ilmu (tools
of science).
Cabang

Ranting

Cabang
Anak Ranting

Akar

Peranan daripada teori, yaitu :

1. Mendefinikan orientasi utama dari ilmu

2. Memberikan rencana konseptual dengan fenomena yang relevan

3. Meringkas fakta dengan generalisasi empiris

4. Memprediksi fakta dengan memperjelas celah-celah

II. Teori Administrasi Publik


Teori Administrasi Publik adalah serangkaian/sejumlah teori yang digunakan untuk
membangun pohon ilmu administrasi publik melalui dimensi-dimensinya baik struktural
maupun fungsional.

Ilmu administrasi publik merupakan ilmu terapan (applied science) yang bersifat
interdisipliner (ilmu tersebut berada di dalam satu displin) karena menggunakan berbagai
ilmu dan teori pada disiplin ilmu sosial : ilmu politik, ilmu administrasi, ekonomi, hukum,
sosiologi, psikologi, komunikasi, budaya. Bahkan multidisipliner : matematika, statistika,
informasi teknologi.
1
Menurut Pfiffner dan Presthus (1976) administrasi publik memiliki pengertian sebagai
sebuah displin ilmu yang terutama mengkaji cara-cara untuk mengimplementasikan nilai-nilai
politik. Hal tersebut sejalan dengan gagasan awal Woodrow Wilson (1887) sebagai orang
yang dianggap membidani lahirnya ilmu administrasi modern di Amerika Serikat. Ia
mengemukakan bahwa ddisplin ilmu administrasi publik merupakan produk produk
pengembangan ilmu politik, meskipun Wilson mengusulkan adanya pemisahan yang tegas
antara displin ilmu administrasi publik dari ilmu politik yang menjadi induknya.

Gagasan Wilson ini kemudian berkembang dan melahirkan gagasan baru yang membuat
pemisahan atau yang dikenal sebagai dikotomi politik-administrasi publik Maka dari itu
yang menjadi bapak dari ilmu administrasi publik adalah politik dan ibu dari ilmu
administrasi publik adalah administrasi (Teori Nicholas Henry).

Posisi teorinya terletak pada dimensi-dimensinya. Pembagian ilmu murni dan terapan
tidak selalu di dalam ilmu alam saja, tetapi di ilmu sosial juga. Contoh ilmmu terapan dari
cabang ilmu sosial yaitu:
- Sosiologi (ilmu murni) dan Sosiatri (ilmu terapan)
- Ekonomi (ilmu murni) dan Ekonometri (ilmu terapan)

III. Dimensi Administrasi Publik


Dimensi administrasi publik terdiri dari ruang lingkup tugas/pekerjaan yang harus dilakukan oleh
pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik. Ruang lingkup tersebut digunakan
dalam menetapkan unsur-unsur/elemen/komponen yang harus dipenuhi dari administrasi publik.
Pandangan tentang ruang lingkup dan unsur-unsur administrasi publik sangat dinamis dan bervariasi
menurut para ahli yang dipengaruhi oleh kondisi kontemporer dan elementer. Berikut beberapa
pandangan ahli mengenai dimensi administrasi publik :

1. Nicholas Henry (Public Administration, 1995)


a. Organisasi Publik
pada prinsipnya berkenaan dengan model-model organisasi dan perilaku organisasi.

b. Manajemen Publik
Sistem dan manajemen, evaluasi program dan produktivitas, ilmu manajemen,
produktivitas, evaluasi program, anggaran publik, manajemen sumberdaya manusia.

c. Implementasi Kebijakan Publik


Analisis kebijakan publik dan implementasinya, privatisasi, administrasi antar
pemerintahan, etika birokrasi.

2. Shafritz dan Russell (Intoducing Public Administration, 1997)


a. Lingkungan politik dan budaya
b. Penerapan reinventing government
2

c. Hubungan kelembagaan pemerintahan


d. Teori manajemen dan organisasi
e. Perilaku organisasi
f. Manajemen praktis dan manajemen kinerja
g. Manajemen strategis
h. Kepemimpinan dan akuntabilitas
i. Manajemen sumber daya manusia
j. Keadilan sosial
k. Manajemen keuangan
l. Akunting, auditing, evaluasi
m. Penghargaan dan etika

3. Yeremias T. Keban (Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, 2008)


a. Dimensi Kebijakan
b. Dimensi Struktur Organisasi
c. Dimensi manajemen
d. Dimensi Etika
e. Dimensi lingkungan
f. Dimensi Akuntabilitas Kinerja

IV. Kerangka Pikir tentang Ruang Lingkup Tugas dan Pekerjaan


Administrasi Publik

Administrasi adalah fokus dan publik (negara) adalah lokusnya. Sama halnya seperti
administrasi niaga (bisnis/privat). Dimensi (penampilan/wujud) adm.publik dalam arti luas
yaitu organisasi/birokrasi, adanya kerja sama (manajemen publik/pemerintahan), tujuan.
Administrasi terdiri dari dua bentuk, yaitu :
Administrasi dalam bentuk statis
adalah organisasi
Administrasi dalam bentuk dinamis
adalah manajemen.

Tujuan dari pemerintah adalah pelayanan publik (public service) untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan masyarakat. Dan hal itu terwujud dari organisasi/birokrasi.
Organisasi/birokrasi merupakan ilmu administrasi dan memiliki tujuan (pelayanan dan
kebijakan publik) termasuk ke dalam ilmu politik. Salah satu tugas politik adalah

3
merumuskan, memutuskan, dan menetapkan kebijakan. Kebijakan tersebut terbentuk
dalam sebuah keputusan dan tindakan yang di dalamnya tercantum tujuan yang ingin dicapai.

Suatu keputusan tanpa tindakan bukan atau belum dapat disebut kebijakan. Sehingga
kebijkan sering disebut sebagai strategi. Administrasi publik adalah pelaksana untuk
mencapai kebijakan. Dimensi kebijakan itu ada tiga :

* formulasi (fungsi politik) ;

* implementasi (pelaksanaan) ;

*evaluasi (fungsi administrasi publik)

Ilmu administrasi tidak bisa lepas dari ilmu politik karna ilmu politiklah yag menetapkan
tujuan. Ilmu politik dan ilmu adm. Tidak cukup untuk mencapai tujuan dan memerlukan ilmu
yang lain. Sehingga ilmu administrasi kini adalah ilmu tertentu/komprehensif. Pelayanan
publik dilakukan dalam semua bidang pemerintahan. Misalnya perhubungan, kesehatan,
kelautan, kehutanan, dan sebagainya.
4

Anda mungkin juga menyukai