II. Menciptakan,
Mempertahankan, dan
Menyebarluaskan Budaya
I. Budaya dan Efektivitas Organisasi
a. Budaya Organisasi
1. Definisi
(i) Menurut Robbins, budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang
lain.
(ii) Menurut Gareth R. Jones, budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang
dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu sistem dari makna bersama.
2. Fungsi
Menurut Sondang P. Siagian, budaya organisasi memiliki fungsi sebagai berikut :
(i) Sebagai penentu batas-batas tingkah laku
(ii) Menumbuhkan perasaan jati diri dalam suatu organisasi dan para anggotanya.
(iii) Menumbuhkan komitmen kepada kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi atau kelompok sendiri
(iv) Sebagai tali pengikat untuk seluruh anggota organisasi
(v) Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang berkaitan.
3. Ciri-Ciri Budaya Organisasi
(i) Innovation and Risk Talking (inovasi dan pengambilan resiko)
(ii) Attention to Detail (perhatian pada hal-hal detail)
(iii) Outcome Oritentation (orientasi pada manfaat)
(iv) People Orientation (orientasi pada orang)
(iii) Sosialisasi
Pegawai baru adalah mereka yang secara potensial paling
besar kemungkinannya mengganggu kepercayaan dan kebiasaan
yang ada karena mereka yang paling tidak mengenal budaya
organisasi. Oleh karena itu, organisasi tersebut ingin membantu
pegawai baru untuk menyesuaikan diri dengan budayanya.
c. Bagaimana Para Pegawai Mempelajari Budaya
Selain orientasi yang eksplisit dan program-program pelatihan,
budaya disampaikan kepada para pegawai melalui beberapa hal lain
yang potensial yaitu melalui :
(i) Cerita,
(ii) Ritual
(iii) Simbol material
(iv) Bahasa