Anda di halaman 1dari 10

Kelompok I

Desi Loisa Margaretta Sinaga


(163112351550082)
Mochammad Hamzah
(163112351550117)
Bernard Karnus Kawey
(163112351550005)
Muhammad Hasbi
(143112351550002)
Fredi E. Degei
(153112351570077)
Siti Sundari
(153112351550001)
I. Budaya dan
Efektivitas Organisasi

II. Menciptakan,
Mempertahankan, dan
Menyebarluaskan Budaya
I. Budaya dan Efektivitas Organisasi
a. Budaya Organisasi
1. Definisi
(i) Menurut Robbins, budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang
lain.
(ii) Menurut Gareth R. Jones, budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang
dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu sistem dari makna bersama.

2. Fungsi
Menurut Sondang P. Siagian, budaya organisasi memiliki fungsi sebagai berikut :
(i) Sebagai penentu batas-batas tingkah laku
(ii) Menumbuhkan perasaan jati diri dalam suatu organisasi dan para anggotanya.
(iii) Menumbuhkan komitmen kepada kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi atau kelompok sendiri
(iv) Sebagai tali pengikat untuk seluruh anggota organisasi
(v) Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang berkaitan.
3. Ciri-Ciri Budaya Organisasi
(i) Innovation and Risk Talking (inovasi dan pengambilan resiko)
(ii) Attention to Detail (perhatian pada hal-hal detail)
(iii) Outcome Oritentation (orientasi pada manfaat)
(iv) People Orientation (orientasi pada orang)

4. Contoh - Contoh Budaya Organisasi


(i) Kerapian Administrasi
(ii) Pembagian Wewenang Yang Jelas
(iii) Kedisiplinan
(iv) Inovasi
b. Efektivitas Organisasi
1. Definisi
Menurut Steers, R.M. (1985:216), efektivitas dipandang sebagai proses yang
berkesinambungan dan bukan sebagai keadaan akhir, yaitu dalam menggerakkan,
mengarahkan dan mempertahankan usaha pekerja yang berarahkan tujuan.

2. Ukuran - Ukuran Efektivitas Organisasi


(i) Kualitas
(ii) Pemanfaatan
(iii) Produktivitas
(iv) Kesiagaan
(v) Efisiensi
(vi) Laba atau Penghasilan
(vii) Stabilitas
II. Menciptakan, Mempertahankan, dan
Menyebarluaskan Budaya
a. Bagaimana Sebuah Budaya Berawal
Kebiasaan pada saat ini, tradisi, dan cara-cara umum untuk melaksanakan
pekerjaan kebanyakan berasal dari apa yang telah dilaksanakan sebelumnya dan
tingkat keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Karena sumber
utama dari budaya sebuah organisasi adalah para pendirinya. Para pendiri
organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam
pembentukan awal organisasi.
Budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antara :
(i) bias dan asumsi para pendirinya ; dan
(ii) apa yang dipelajari oleh para anggota pertama organisasi, yang dipekerjakan
oleh para pendiri, dari pengaalaman mereka sendiri
b. Mempertahankan Agar Sebuah Budaya Tetap Hidup

Sekali budaya itu ada, akan terdapat kekuatan-kekuatan dalam


organisasi yang bertindak untuk mempertahankannya dengan cara
mempertahankannya dengan cara memberikan sejumlah pengalaman
yang sama kepada para pegawai. Tiga kekuatan yang memainkan
bagian yang paling penting dalam mempertahankan sebuah budaya
adalah sebagai berikut :
(i) Seleksi
Tujuan eksplisit dari proses seleksi adalah untuk menemukan
dan mempekerjakan individu yang mempunyai pengetahuan,
kepandaian, dan kemampuan untuk berprestasi dalam pekerjaan-
pekerjaan di organisasi dengan berhasil.
(ii) Manajemen Puncak
Dampak penting manajemen puncak terhadap budaya
organisasi adalah seperti memberitahukan apakah pengambilan
risiko itu diinginkan atau tidak , berapa banyak kebebasan yang
harus diberikan para manajer kepada para bawahannya, busana
bagaimana yang cocok, tindakan apa yang akan memberikan hasil,
dalam hubungannya dengan gaji, promosi, dan imbalan lainnya.

(iii) Sosialisasi
Pegawai baru adalah mereka yang secara potensial paling
besar kemungkinannya mengganggu kepercayaan dan kebiasaan
yang ada karena mereka yang paling tidak mengenal budaya
organisasi. Oleh karena itu, organisasi tersebut ingin membantu
pegawai baru untuk menyesuaikan diri dengan budayanya.
c. Bagaimana Para Pegawai Mempelajari Budaya
Selain orientasi yang eksplisit dan program-program pelatihan,
budaya disampaikan kepada para pegawai melalui beberapa hal lain
yang potensial yaitu melalui :
(i) Cerita,
(ii) Ritual
(iii) Simbol material
(iv) Bahasa

Anda mungkin juga menyukai