Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Nama : Putri Yolanda


NIM : 1902112532
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Materi : Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik
Pertemuan ke- :7

A. Pokok Pikiran
Teknik – teknik akuntansi keuangan sektor public dibagi menjadi lima, yaitu sebagai
berikut:
1. Akuntansi Anggaran
Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah
yang dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry).
Akuntansi anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan pada
organisasi sektor publik, khususnya pemerintahan, yang mencatat dan menyajikan akun
operasi dalam format yang sama dan sejajar dengan anggarannya. Jumlah belanja yang
dianggarkan dikreditkan terhadap akun yang sesuai kemudian apabila belanja tersebut
direalisasikan, maka akun tersebut didebit kembali. Saldo yang ada dengan demikian
menunjukkan jumlah anggaran yang belum dibelanjakan. Teknik akuntansi anggaran
dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah anggaran dengan realisasi
anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah untuk menekankan peran anggaran dalam
siklus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.

2. Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan
mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat digunakan
bersama-sama dengan basis kas dan basis akrual. Tujuan utama akuntansi komitmen
adalah untuk pengendalian anggaran karena manajemen perlu mengetahui berapa besar
anggaran yang dilaksanakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan.
Akuntansi komitmen terkadang hanya menjadi subsistem dari sistem akuntansi utama
yang dipakai organisasi. Akuntansi komitmen mengakui transaksi ketika organisasi
melakukan transaksi tersebut. Akuntansi komitmen berfokus pada order yang
dikeluarkan. Order yang diterima terkait dengan pendapatan tidak akan dicatat sebelum
faktur dikirimkan.

3. Akuntansi Dana
Masalah utama yang dihadapi organisasi sektor publik yaitu pencariaan dana. Teori
ini dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk tujuan organisasi bisnis.
Terdapat dua jenis dana yang digunakan pada organisasi sektor publik,yaitu:
a. Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund): dicatat untuk mancatat nilai
aktiva, utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan
untuk kegiatan yang tidak bertujuan untuk mencari laba. Jenis akuntansi dana
ini digunakan pada organisasi pemerintahan (governmental funds).
b. Dana yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable funds): untuk mencatat
biaya pendapatan, aktiva,utang dan modal untuk kegiatan yang sifatnya
mencari laba. Jenis dana ini digunakan pada organisasi bisnis (proprietary
funds).

4. Akuntansi Kas
Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima, dan
pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan
pengeluaran yang actual, riil dan obyectif. Dengan cash basis, tingkat efisiensi dan
efektifitas suatu kegiatan, program atau aktifitas tidak dapat diukur dengan baik.

5. Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual dianggap lebih baik dibandingkan akuntansi kas. Teknik
akuntansi berbasis akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih
dipercaya, lebih akurat, komprehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan
ekonomi, social dan politik. Pengaplikasian accrual basis dalam akuntansi sector
publik pada dasarnya adalah untuk menentukan cost of services dan charging for
services, yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
pelayanan publik serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan kepada publik. Hal
ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian accrual basis dalam sector swasta yang
digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap pendapatan
(proper matching cost against revenue).

B. Contoh Kasus dan Penyelesaian Pembahasan

Penyaluran dana desa hingga pertengahan Februari 2021 mencapai Rp 1,68 triliun

JAKARTA. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul
Halim Iskandar mengatakan, hingga pertengahan Februari 2021, penyaluran dan desa telah
mencapai 2% dari pagu anggaran tahun 2021. Seperti diketahui, pagu dana desa pada tahun 2021
sebesar Rp 72 triliun. “Dana desa secara nasional, sudah tersalur di 5.646 desa sebesar Rp 1,68
triliun (2% dari pagu dana desa 2021),” kata Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar saat
konferensi pers, Selasa (16/2). Abdul mengatakan, dari jumlah tersebut sebesar Rp 392,38 miliar
telah digunakan untuk penanganan Covid-19. Kemudian, digunakan untuk bantuan langsung
tunai (BLT) dana desa pada bulan Januari 2021 sebesar Rp 93,54 miliar. Jumlah tersebut telah
disalurkan untuk 4.723 desa dengan 311.832 keluarga penerima manfaat (KPM).

Penggunaan dana desa untuk BLT dana desa pada Februari 2021 hingga 16 Februari 2021 telah
disalurkan sebesar Rp 8,21 miliar. Jumlah tersebut telah disalurkan untuk 486 desa dengan
27.376 KPM. Lebih lanjut, Abdul mengatakan, dana desa yang dialokasikan tahun ini sebesar Rp
72 triliun. Dari jumlah tersebut, dana untuk padat karya tunai desa (PKTD) mencapai Rp 37,08
triliun, dana untuk BLT dana desa sebesar Rp 29,16 triliun. Serta dana untuk kegiatan desa aman
Covid-19 termasuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sebesar Rp
5,76 triliun…..dst”

Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/penyaluran-dana-desa-hingga-pertengahan-februari-
2021-mencapai-rp-168-triliun

Penyelesaian Pembahasan

Pengelolaan dana desa telah melaksanakan konsep tranparansi, akuntabilitas dan


partispasi yang berkaitan dengan akuntansi dana. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa dilakukan mengacu pada RPJM Desa dan RKP Desa dan telah disusun bersama Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dengan melibatkan partisipasi masyarakat desa dengan rembug
desa yang dihadiri pengurus RT, RW dan warga terkemuka biasanya camat ikut hadir. Dengan
demikian ada partisipasi aktif dari masyarakat dalam perencanaan.

Berdasarkan perencanaan yang ada dilakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan


pengeloaan dana desa sebagai bentuk akuntabilitas pengelolaan sesuai peraturan perundangan
yang ada (Permendagri no.37 tahun 2007). Transparan adalah prinsip keterbukaan yang
memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya
tentang keuangan daerah. Dengan adanya transparansi menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, Dengan
transparansi, kebohongan sulit untuk disembunyikan. Dengan demikian transparansi menjadi
instrumen penting yang dapat menyelamatkan uang rakyat dari perbuatan korupsi.

Dalam pembahasan di akuntansi dana desa menyebutkan akuntansi dana desa berperan
mewujudkan akuntabilitas pengelolaan dana desa yang transparan. Kemudian dilakukan
pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan
keuangan sehingga akan menghasilkan informasi daaalam bentuk laporan keuangan yang
digunakan stkaeholder perangkat desa, masyarakat desa, Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat.

Selain itu diharapkan melakukan pengawasan agar lebih ditingkatkan efektifitasnya untuk
mencegah korupsi dana desa. Kelima, kualitas SDM agar terus ditingkatkan dengan peningkatan
tingkat pendidikan, memperbanyak sertifikasi profesi dan training agar Kualitas SDM makin
baik dan unggul. SDM Unggul desa maju Indonesia maju

Anda mungkin juga menyukai