0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Kades dan Sekdes Desa Air Teluh ditetapkan sebagai tersangka korupsi Dana Desa tahun 2017-2018 setelah ditemukan pembelian tanah fiktif untuk pembangunan gedung dan pengeluaran yang tidak dilampiri bukti serta kekurangan volume pekerjaan dan kelebihan pembayaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Kades dan Sekdes Desa Air Teluh ditetapkan sebagai tersangka korupsi Dana Desa tahun 2017-2018 setelah ditemukan pembelian tanah fiktif untuk pembangunan gedung dan pengeluaran yang tidak dilampiri bukti serta kekurangan volume pekerjaan dan kelebihan pembayaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Kades dan Sekdes Desa Air Teluh ditetapkan sebagai tersangka korupsi Dana Desa tahun 2017-2018 setelah ditemukan pembelian tanah fiktif untuk pembangunan gedung dan pengeluaran yang tidak dilampiri bukti serta kekurangan volume pekerjaan dan kelebihan pembayaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
NIM : 1902112532 Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik Materi : Akuntansi Desa Pertemuan Ke : 14 A. POKOK PIKIRAN 1. Pemerintahan Desa Menurut UU No. 6 Tahun 2014, desa ialah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3, struktur perangkat desa, meliputi: 1. Kepala Desa 2. Sekretaris Desa 3. Pelaksana Teknis Desa 4. Pelaksana Kewilayahan 2. Pengertian Akuntansi Desa Akuntansi desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang terjadi di desa, dibuktikan dengan nota-nota kemudian dilakukan pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunkan pihak-pihak yang berhubungan dengan desa. Pihak-pihak yang membutuhkan dan senantiasa menggunakan informasi akuntansi, di antaranya : a. Pihak Internal Pihak internal adalah pihak yang berada di dalam struktur organisasi Desa, yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara, dan Kepala Urusan/Kepala Seksi. b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Yang mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan APBDesa. c. Pemerintah Dalam hal ini baik pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, dan pemerintah Kabupaten/Kota mengingat bahwa anggaran Desa berasal baik dari APBN dan APBD melalui transfer, bagi hasil, dan bantuan keuangan. d. Pihak Lainnya Selain pihak-pihak yang telah disebutkan sebelumnya, masih banyak lagi pihak yang memungkinkan untuk melihat laporan keuangan Desa, misalnya Lembaga Swadaya Desa, RT/RW, dan sebagainya. 3. Laporan Keuangan Desa Laporan keuangan desa merupakan hasil akhir dari sebuah proses pencatatan transaksi keuangan yang dilaksanakan oleh aparatur desa dalam hal ini bendahara desa rangka penatausahaan di dalam Pengelolaan keuangan desa. Tujuan laporan keuangan Desa adalah untuk menyajikan informasi realisasi anggaran dan posisi keuangan pemerintah desa yang bermanfaat bagi para pengguna dalam mengevaluasi kebijakan/keputusan lalu dan merencanakan kebijakan di masa depan. Laporan keuangan desa menurut Permendagri No 113 tahun 2014 yang wajib dilaporkan oleh pemerintahan desa berupa: 1) Anggaran 2) Buku kas 3) Buku pajak 4) Buku bank 5) Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 4. Pembuatan Anggaran dan Proposal Desa Dusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah desa. APBDesa merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa yang berisi tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah desa selama satu tahun dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus. APBDesa disusun dengan memerhatikan RPJMDesa, RKPDesa, dan APBDesa tahun sebelumnya. B. CONTOH KASUS DAN PENYELESAIAN Korupsi Dana Desa, Kades dan Sekdes Sungai Penuh Ditanan Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh menetapkan mantan Kepala Desa dan Sekretaris Desa Air Teluh, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, Jambi, sebagai tersangka dalam kasus dugaan Korupsi Penggunaan Anggaran Dana Desa (DD) Air Teluh Tahun Anggaran 2017 – 2018. “Kedua tersangka yakni Arbain (50) mantan Kades 2012-2018 dan Resi Vernandes (41) mantan Sekdes 2015-2020. Keduanya telah dilakukan penahanan pada Rabu (10/11/2021) kemarin,” ucap Sumarsono Kasi Intel Kejari Sungai Penuh, Kamis (11/11/2021). Sumarsono menjelaskan, dalam penggunaan anggaran Dana Desa tahun 2017-2018 ditemukan tindakan melawan hukum dengan cara pembelian tanah untuk pembangunan gedung seni dan budaya. Namun kegiatan tersebut ternyata fiktif. Selain itu, penyidik juga menemukan pengeluaran - pengeluaran yang tidak dilampiri dengan bukti pertanggungjawaban (SPJ). Serta terdapat kekurangan volume terhadap beberapa pekerjaan fisik dan kelebihan pembayaran honor lembaga - lembaga yang tidak dapat dipertangungjawabkan Sumber: https://www.tvonenews.com/berita/nasional/13659-korupsi-dana-desa-kades-dan- sekdes-sungai-penuh-ditanan?page=2