Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DAN


PEMBANGUNAN DESA MELALUI DANA DESA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul "PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
DAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI DANA DESA".
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Administrasi
Pemerintahan Desa. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada semua pihak yang
telah berkontribusi, diantaranya yaitu :
1. Dosen pengampu mata kuliah Administrasi Pemerintahan Desa : Bapak
Muhammad Arifin Abd. Kadir, S. Sos, S. TP, M. AP.
2. Kepala Kampung Maibo, Bapak H. Sudin Simurut beserta seluruh perangkat
kampung.
3. Teman-teman yang selalu memberi dukungan serta pihak-pihak lain yang
tidak dapat kami sebut satu persatu.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,
untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca sekalian agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca
sekalian dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Aamiin.

Sorong, 6 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Judul.................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Definisi Desa.........................................................................................2
B. Pemerintahan Desa & Pemerintah Desa................................................2
C. Pembangunan Desa...............................................................................2
D. Dana Desa.............................................................................................3
E. Hasil Wawancara...................................................................................7
Bab III Penutup
A. Penutup................................................................................................10
Daftar Pustaka
Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, desa adalah
desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah kepala Desa dibantu perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa
Di wilayah Papua, penyebutan desa dikenal dengan istilah "Kampung". Dalam
penelitian yang kami lakukan yang berlokasi di Kampung Maibo, Klalin 4, Distrik
Aimas Kabupaten Sorong, Kampung Maibo merupakan kampung yang telah
menjadi Kampung definitif pada tanggal 21 Desember 2015 dengan jumlah warga
sebanyak 561 jiwa pada awal tahun 2023.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran kampung Maibo?
2. Bagaimana peran kepala kampung beserta perangkat kampung lainnya
dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan desa?
A. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seperti apa aktivitas pemerintahan dan pembangunan di
kampung.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Dana Desa di kampung
tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DESA
Sutardjo Kartohadikusumo (1953) mendefisinikan desa sebagai suatu kesatuan
hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri.

B. PEMERINTAHAN DESA & PEMERINTAH DESA


Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 Poin 2 menyebutkan
Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut H.A.W. Widjaja dalam bukunya “Otonomi Desa” Pemerintahan Desa
diartikan sebagai : “Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan subsistem
dari sistem penyelenggaraan Pemerintah, sehingga Desa memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya.
Dalam undang-undang yang sama pada pasal 1 poin 3 disebutkan bahwa
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa

C. PEMBANGUNAN DESA
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 Poin 8 disebutkan bahwa
Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Suparno (2001 : 46)
menegaskan bahwa pembangunan desa dilakukan dalam rangka imbang yang
sewajarnya antara pemerintah dengan masyarakat. Kewajiban pemerintah adalah
menyediakan prasarana-prasarana, sedangkan selebihnya disandarkan kepada
kemampuan masyarakat itu sendiri.

2
D. DANA DESA
Dana desa adalah alokasi dana untuk membangun desa dalam APBN, yang
disalurkan melalui APBD. Dana desa merupakan salah satu bentuk pemasukan
desa. Terkait dana desa, jumlah alokasi, tujuan, dan prioritas dari dana tersebut
diatur dalam sejumlah peraturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan pemerintahan di suatu desa, pemerintah desa tentu
memerlukan sejumlah dana. Berdasarkan pasal 72 UU 6/2014, desa memiliki
beberapa sumber pendapatan. Jika dirinci, pendapatnya berasal dari pendapatan
asli, alokasi APBN, bagian hasil pajak dan retribusi daerah, bantuan keuangan
dari APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota, hibah dan sumbangan dari pihak
ketiga, serta dana desa. Sebagai informasi tambahan, pendapatan asli desa
merupakan pendapatan yang didapat desa atas berbagai hal, seperti hasil usaha,
hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lainnya.
Pasal 1 angka 2 PP 60/2014 mengartikan dana desa adalah dana yang
bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui
APBD kabupaten/kota dan dana desa ini digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

 Sumber dan Mekanisme Penyaluran Dana Desa


Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana
Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
dialokasikan secara berkeadilan berdasarkan:
● Alokasi dasar, dan
● Alokasi yang dihitung memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan,
luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis desa setiap kabupaten/kota.
Mekanisme penyaluran Dana Desa terbagi menjadi 2 (dua) tahap yakni tahap
mekanisme transfer APBN dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke
Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan tahap mekanisme transfer APBD dari
RKUD ke kas desa.

3
Mekanisme pencairan dana dan penyaluran Alokasi Dana Desa selengkapnya
seperti di bawah ini :
1. Pencairan Dana Desa dilakukan bertahap dengan presentase tertentu yang
telah ditetapkan.
2. Pencairan pertama diajukan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat
disertai dengan kelengkapan administrasi yang telah ditentukan.
3. Pencairan tahap kedua, dapat dilakuakan apabila penggunaan pada
pencairan pertama sudah dipertanggungjawabkan baik secara administratif,
secara teknis dan secara hukum.
4. Pencairan baik tahap pertama maupun kedua dilakukan dengan pemindah
bukuan dana dari kas daerah ke rekening kas desa.
5. Penyaluaran Alokasi Dana Desa dari kas desa kepada pelaku aktivitas
(pemimpin pelaksana kegiatan).

Berikut ini adalah prosedur pencairan dana desa kepada pemimpin pelaksana
kegiatan :
1. Bendahara desa mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Kepala Desa melalui Sekertaris desa yang dilampiri dengan Rencana
Kebutuhan Desa (RKD) dan bukti-bukti pengeluaran dana sebelumnya.
2. Sekertaris desa melakukan verifikasi (penelitian) berkas kelengkapan SPP
dan apabila telah dinyatakan lengakap, sekertaris desa menerbitkan Surat
Perintah Membayar (SPM) yang ditadatangani oleh Kepala Desa.
3. Bendahara desa setelah menerima SPM dan surat rekomendasi Camat
mencairkan kepada pemegang kas desa pada bank yang ditunjuk.
4. Dana yang telah dicairkan oleh bendahara desa dibukukan kedalam Buku
Kas Umum (BKU) untuk selanjutnya diserahkan kepada pimpinan kegiatan
disertai dengan bukti penerimaan.

4
 Tujuan Dana Desa
Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tujuan disalurkannya dana desa
adalah sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan
desa agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis. Dengan adanya Dana
Desa, desa dapat menciptakan pembangunan dan pemberdayaan desa menuju
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Sementara itu tujuan Alokasi Dana Desa adalah :
1. Mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.
2. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan di
tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
3. Mendorong pembangunan infrastruktur pedesaan yang berlandaskan
keadilan dan kearifan lokal.
4. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial, budaya dalam
rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial.
5. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa
6. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat desa.
7. Meningkatakan pedapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes).

Penggunaan Alokasi Dana Desa yang diterima pemerintah desa 30% alokasi
dana desa dipergunakan untuk operasional penyelenggaraan pemerintah desa
dalam pembiayaan operasional desa, biaya operasional BPD, biaya operasional
tim penyelenggara alokasi dana desa. Sedangkan 70% dana desa dipergunakan
untuk pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana
ekonomi desa, pemberdayaan dibidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan
ekonomi masyarakat terutama untuk mengentaskan kemiskinan dan bantuan
keuangan kepala lembaga masyarakat desa, BUMDes, kelompok usaha sesuai
potensi ekonomi masyarakat desa, serta bantuan keuangan kepada lembaga yang
ada di desa seperti LPMD, RT, RW, PKK, Karang Taruna, Linmas.

5
 Prioritas Dana Desa
Dana Desa diprioritaskan untuk pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan
berskala lokal desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa dan kualitas hidup masyarakat serta penanggulangan kemiskinan. Prioritas
Dana Desa dialokasikan untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat
didasarkan atas kondisi dan potensi desa, sejalan dengan pencapaian target
RPJMDes dan RKPDes setiap tahunnya, melalui :
1. Dana Desa diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan dasar meliputi:
● Pengembangan pos kesehatan Desa dan Polindes;
● Pengelolaan dan pembinaan Posyandu; dan
● Pembinaan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
2. Dana Desa diprioritaskan untuk pembangunan sarana dan prasarana desa, yang
diantaranya dapat meliputi:
● Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan desa;
● Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan usaha tani;
● Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana embung desa;
● Pembangunan energi baru dan terbarukan;
● Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan;
● Pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala desa;
● Pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier;
3. Dana Desa diprioritaskan untuk pengembangan potensi ekonomi lokal guna
meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam pengembangan wirausaha,
peningkatan pendapatan, serta perluasan skala ekonomi masyarakat desa.

Berdasarkan prinsip pengelolaan Dana Desa bagian yang tak terpisahkan dari
pengelolaan keuangan Desa dalam APBD, seluruh kegiatan yang dibiayai Dana
Desa direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan
melibatkan seluruh lapisan masyarakat desa, semua kegiatan harus dipertanggung
jawabkan secara admistratif, secara, teknis, dan secara hukum. Dana Desa
dipergunakan secara terarah, ekonomis, efesien, efektif, berkeadilan, dan
terkendali.

6
E. HASIL WAWANCARA
Waktu : Jum’at, 6 Januari 2023
Lokasi : Kantor Kampung Maibo Distrik Aimas Kabupaten Sorong
Narasumber : Ketua Baperkam : Bapak Amsa Simurut
1. Bagaimana sejarah terbentuknya kampung Maibo ini?
Pada awalnya masyarakat disini tinggal di daerah pinggiran Bandar Udara DEO
Sorong sejak tahun 2010. Kemudian dikarenakan kondisi pemukiman yang
berdekatan dengan landasan pacu bandara sehingga mengakibatkan aktivitas
masyarakat cukup tergangu sehingga pada akhirnya di tahun 2013 pemerintah
pada saat itu memutuskan untuk menggusur lokasi pemukiman dan merelokasi
warga sekitar ke wilayah Klalin 4 Distrik Kabupaten Sorong. Dari situ
kemudian diadakan musyawarah oleh masyarakat untuk mengusulkan
pembentukan kampung serta meminta kepada pemerintah untuk pemberian
lahan untuk dibangun nantinya. Akhirnya pemerintah menyetujui dan dalam
rentang waktu 2014 - 2015 proses pembentukan kampung berjalan dan secara
resmi menjadi kampung definitif pada tanggal 21 Desember 2015.
2. Berapa luas wilayah kampung Maibo?
Luas wilayah kampung Maibo kurang lebih ada 10 hektare namun belum
sepenuhnya dibangun pemukiman warga, sisanya masih berupa lahan kosong.
3. Berapa jumlah penduduk kampung Maibo?
Untuk kampung Maibo sendiri memiliki total jumlah penduduk pada tahun
2022 sebanyak 561 jiwa yang terbagi dalam 261 KK (Kepala Keluarga).
4. Apa mata pencaharian mayoritas warga kampung?
Warga kampung biasanya menggantungkan hidup dari hasil menggali batu
karang untuk kemudian dijual, lalu ada juga yang mencari kayu bakar yang
digunakan untuk pembakaran batu bata, dan juga sering kali masyarakat
mendapat pesanan kayu pancang / kayu mangi-mangi.
5. Siapa saja tokoh yang menjalankan pemerintahan kampung ini?
-Kepala Kampung : Bapak H. Sudin Simurut
-Sekretaris : Bapak Yan Biowa
-Bendahara : Bapak Aiman Mudaye

7
6. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biasanya diperoleh darimana?
Untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, warga kampung biasanya
pergi membeli bahan makanan ke pasar terdekat di sekitar wilayah aimas
(pasar pagi & pasar sore) dan itu lokasinya memang cukup jauh dari kampung.
Tetapi seringkali ada pedagang sayur keliling yang datang ke kampung ini.
7. Sudah berapa lama kepala kampung saat ini menjabat?
Dihitung sejak awal terbentuknya kampung pada akhir 2015 maka sudah 7
tahun atau sudah memasuki periode kedua masa jabatan.
8. Infrastruktur dan fasilitas apa saja yang tersedia di kampung ini?
Di kampung Maibo ini sudah terdapat fasilitas pendidikan seperti Sekolah
Dasar, kemudian ada masjid, pustu sekaligus posyandu, untuk fasilitas lain
seperti air bersih, listrik, jaringan telepon dan internet juga sudah tersedia.
9. Berapa besar dana desa yang diterima untuk tahun 2022?
Dana yang kami terima tahun lalu itu sebesar Rp. 700.000.000,- yang
pencairannya dilakukan selama 3 bulan sekali. Besaran dana yang diterima
setiap tahun berbeda tergantung pelaporan dari kampung.
10. Dana desa yang diterima itu kemudian dimanfaatkan untuk apa?
Tentunya yang jelas untuk pembangunan kampung, seperti pengecoran jalan,
pembuatan MCK untuk warga, penyediaan air bersih, bantuan dana untuk
pembiayaan masjid, membuat peternakan sapi skala kecil, dan lain sebagainya
termasuk untuk pembayaran perangkat kampung.
11. Apakah ada bantuan selain dana desa yang diterima selama ini?
Sepengetahuan kami, bantuan yang kami terima itu ada dari kementerian sosial
yaitu berupa pembangunan rumah untuk warga, kemudian bantuan dari
kementerian PU melalui program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat) III, selain itu juga ada program bantuan polindes
dari perusahaan di sekitar kawasan tersebut.

8
12. Selain digunakan untuk pembangunan fisik, apakah dana desa yang ada
juga digunakan untuk pembangunan SDM di kampung ini?
Iya ada, kami beberapa kali memberi bantuan dana pendidikan untuk anak-
anak yang kuliah untuk uang wisuda, kemudian juga dibuat Bumdes dan juga
pelatihan untuk PKK.
13. Apakah ada keluhan ataupun masukan dari warga sekitar terkait
kebutuhan mereka di kampung ini?
Iya, keluhan utama warga itu ada pada penyediaan MCK yang memang belum
100% dibangun. Rencana awal kami yaitu membangun sebanyak 50 MCK
namun hingga saat ini baru dibangun sebanyak 12 dan setiap MCK
diperuntukkan masing-masing 4 rumah.
14. Apakah ada kendala atau kesulitan yang dialami masyarakat kampung
selama ini?
Untuk kesulitannya itu seperti kebutuhan terhadap angkutan umum yang
mengarah ke kampung itu sangat jarang ada, jadi jika masyarakat ingin
bepergian ke luar atau anak-anak yang ingin pergi bersekolah harus berjalan
kaki dengan jarak yang cukup jauh.
15. Apa harapan Bapak kedepannya terhadap pembangunan di kampung
Maibo ini?
Harapan kami semoga setiap pembangunan yang kami laksanakan dapat
memberi manfaat bagi warga kampung pada khususnya dan juga kepada orang-
orang yang ingin berkunjung ke kampung kami. Selain itu kami juga berharap
agar rencana pembangunan yang masih terhambat dapat diselesaikan sesegera
mungkin.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kampung Maibo merupakan salah satu kampung definitif yang ada di wilayah
Klalin 4 Distrik Aimas Kabupaten Sorong yang secara resmi terbentuk pada 21
Desember 2015 dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 561jiwa dan
saat ini dipimpin oleh Kepala Kampung Bapak H. Sudin Simurut.
2. Seluruh perangkat kampung baik dari kepala kampung dan jajarannya berperan
dalam setiap perencanaan serta pembangunan yang dilakukan di kampung tersebut
dan selalu berusaha untuk menciptakan kampung yang unggul dan terdepan serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pengadaan.web.id/2020/01/dana-desa-adalah.html
https://www.hukumonline.com/berita/a/dana-desa-lt61ce6eac3b619?page=2
LAMPIRAN

KELOMPOK 4
1. M. FARIDUDIN AL ATAR (202163201053)
2. CHRISTINA F. N. TUBALAWONY (202163201023)
3. DIKA ADITAMA (202163201024)
4. KARTINI SUPARTA (202163201034)
5. RISAL KELIATA (202163201022)
6. ARSILA DJUMAD (202163201050)
7. UMAR LATUCONSINA (202163201009)
8. KESIA MLUY (202163201015)

Masjid Al Jabal Kampung Maibo.


Foto rumah warga di Kampung Maibo

Foto dari rumah milik Kepala Kampung Maibo (tampak samping).


Sekolah Dasar (SD) Al Ma’arif 1 Kampung Maibo

Polindes di Kampung Maibo


Potret salah satu MCK yang diperuntukkan kepada warga sekitar

Kantor Kampung Maibo yang terletak di bagian depan kampung


Sumur Bor serta Tangki Penampungan Air sebagai lokasi sumber air bersih untuk warga

Kondisi jalanan di dalam kampung.


Kegiatan wawancara dengan narasumber Bapak Amsa Simurut

Anda mungkin juga menyukai