Anda di halaman 1dari 18

Analisis Alokasi Pengelolaan /Perencanaan Anggaran Dana desa di Desa

Widoropayung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo 2020-2021

NAMA : Ahmad Ghufron Effendi

NPM : 202014091

DOSE PENGAMPUH: Drs. SENAIN, M. Si

Program Studi Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

2021

Page 1 of 18
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT


ataskarunianya,sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.Saya
berterimakasih kepada setiap pihak yang terlibat dan membantu sayadalam
penyusunan tugas penelitian ini. Makalah ini Mata kuliah metodologi penelitian
sosial penulisan laporan kali inimengangkat tema pengelolaan keuangan negara
yang berjudul penelitianpengelolaan keuangan dana desa . Makalah ini disusun
sedemikian rupadangan mencari dan mengembangkan sejumlah informasi yang
sayadapatkan baik melalui buku,wawancara secara langsung denganbendahara
keuangan desa,dan wawancara dengan masyarakat di desa widoropayung. Saya
berharap dengan informasi yang saya dapat,kemudiansaya sajikan ini dapat
memberikan penjelasan yang cukup tentangpengelolaan dana desa di desa
widoropayung .Demikian satu dua kata yang bisa saya sampaikan kepada
pembacaproposal ini,Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan,
sayaterlebih dahulu memohon maaf dan saya juga berharap semua pihak
dapatmemakluminya. Semoga semua pihak dapat menikmati dan
mengambilesensi dari makalah ini. Terima kasih

Situbondo,5 november

Penyusun (Ahmad Ghufron Effendi)

Page 2 of 18
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………….………............................................................

1.2 Rumusan Masalah …..……………….………….............................................

1.3 Tujuan Penelitian ………………….………....................................................

1.4 Manfaat Penelitian ….……..………….………................................................

BAB 2 TINJAWAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu….……..………….….....................................................

2.2 Kerangka Berfikir ….……..………….……….................................................

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ….……...………….............................................................

3.2 Jenis Penelitian ........................................................................................

3.3 Jenis Data Dan Sumber Data ...................................................................

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................

3.4.1 Dokumentasi ..........................................................................................

3.4.2 Wawancara ............................................................................................

3.5 Tahap Analisis Data ..................................................................................

Page 3 of 18
BAB.1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dana desa merupakan bagian terpenting dalam pembangunan desa,desa


merupakan ujung tombak pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu pembangunan desa merupakan peranan penting yang harus dilakukan
karena didalamnya terkandung unsur pemerataan dan langsung dapat dinikmati
oleh masyarakat desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.Dalam menjalan kan pengelolaan keuangan desa, desa diberikan
kewenangan dan anggaran dana dari APBN yang disebut dengan dana desa. Dana
desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) yang diperuntukan bagi desa yang di transfer melalui anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten/kotadan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
masyarakat, dan pemberdayaanmasyarakat. Dana desa tersebut bertujuan untuk
memberikan/meningkatkan pelayanan publik desa, mengentaskan
kemiskinan,memajukan perekonomian desa,mengentaskan kesenjangan antar
desa,memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan ,dan memberikan
wewenang kepada desa untuk melakukan pembangunan desa secara mandiri
sesuai dengan potensi masing-masing desa dan sebagai sarana dari pemerintah
sebagai penunjang peningkatan untuk pembangunan dan pemberdayaan desa
dengan wawancara secara langsung dengan bendahara desa dan salah satu
masyarakat yang merasakan dana desa tersebut proposal ini memaparkan tentang
pengelolaan dana desa dan proses pencairan dana desa yang dilakukan di balai
desa widoropayung kecamatan besuki kabupaten Situbondo. Adapun asas
pengelolaan dana desa menurut undang - undang adalah keuangan desa dikelola
berdasarkan asas transparan yaitu terbuka mengemukakan tentang pengelolaan
dana desa untuk memperoleh informasi yang benar ,jujur dan tidak menyimpang
tentang pengelolaan dana desa dalam setiap tahapannya baik dalam penganggaran,
perencanaan pertanggung jawaban maupun pemeriksaan dengan tetap
mempertahankan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, Maupun rahasia

Page 4 of 18
desa. Kedua yaitu akun tabel yaitu mampumenetukan hasil akhir penyelenggaraan
kegiatan kegiatan desa dapat di pertanggungjawabkan kepada masyarakat
khususnya pengelolaan keuangan desa, ketiga yaitu partisipatif, pelaksanaan
keuangan desa tidak hanya tanggung jawab dari pemerintah desa melainkan
seluruh masyarakat desa ikut mengawasi pengelolaan keuangan desa dengan aktif.
Yang terakhir yaitu tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan desa harus
mengutamakan kepatuhan dan sesuai dengan perundang-undangan. Pengelolaan
keuangan/dana desa meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan
dan pertanggung jawaban. (permendagri no113 tahun 2014) yaitu perencanaan
meliputi sekdes menyusun raperdes tentang APBdes yang akan dibahas dan
disepakati antara kades dan BPD, APBdes dievaluasi oleh bupati/Walikota selama
maksimal 20 hari kerja selama maksimal 20 hari kerja dan kepala desa harus
melakukan penyempurnaan selama 7 hari jika APBDesa dinyatakan raperdes tidak
sesuai ,APBDesa disampaikan ke pada bupati/Walikota melalui camat paling
lambat bulan Oktober tahun berjalan, dan prioritas penggunaan dana desa
ditetapkan dalam musyawarah desa antara BPD , pemdes, dan unsur masyarakat.
Pengelolaan meliputi pengeluaran dan penerimaan dilaksanakan melelui rekening
kas desa atau sesuai ketetapan pemerintah kabupaten /kotadengan dukungan bukti
yang lengkap dan sah , pemdes dilarang melakukan pungutan selain yang
ditetapkan dalam pemdes,bendahara dapat menyimpan uang dalam kas desa &
besarnya ditetapkan dengan perbup/Walikota, pengadaan barang dan jasa di desa
diatur dengan perbup/Walikota dan penggunaan biaya tak terduga dibuat rincian
RAB dan di sahkan kepala desa. Penatausahaan meliputi melakukan tutup buku
setiap akhir bulan wajib dilaksanakan oleh bendahara desa, pencatatan setiap
penerimaan dan pengeluaran ,mempertanggungjawabkan uang melalui laporan,
laporan disampaikan setiap bulan kepada kades paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya dan menggunakan buku kas umum, buku kas pembantu dan buku
bank. Pelaporan dan pertanggungjawaban meliputi Kades menyampaikan laporan
kepada bupati/Walikota melalui camat yang terdiri dari laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa semester pertama dan semester akhir tahun .laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa disampaikan setiap akhir

Page 5 of 18
tahun anggaran yang terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan dimana
ditetapkan dengan perdesdan lampiran format laporan. Adapun tugas dari
bendahara menurut permen dari uu no 113 tahun2014 adalah bertanggungjawab
melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran ,serta melakukan tutup
buku setiap akhir tahun setiap akhir bulan secara tertib, mempertanggung jawaban
uang, menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap bulannya kepada kades
paling lambat tanggal 10 setiap bulan nya.dan dalam kegiatan pengelolaan
keuangan bendahara bertugas Bersama dengan kaur keuangan. Desa sebagai
pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat menjadi fokus
utama dalam pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan sebagian besar
wilayah Indonesia ada di perdesaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang desa menyatakan penatausahaan keuangan pemerintah desa
terpisah dari keuangan pemerintah kabupaten. Pemisahan dalam penatausahaan
keuangan desa tersebut bukan hanya pada keinginan untuk melimpahkan
kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
tetapi yang lebih penting adalah keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pengelolaan sumber daya keuangan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.Desa memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat sesuai kondisi sosial dan
budaya termasuk dalam pengaturan keuangan. Penyelenggaraan pemerintahan
desa diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas dan kemandirian melalui
partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk sistem
pemerintahan yang mengatur rencana pengembangan jangka panjang, kebijakan
dan peraturan desa serta sumber pembiayaan pembangunan. Perlu adanya
pengaturan secara tegas dan konsisten tentang anggaran biaya pembangunan desa
baik di tingkat nasional hingga daerah. Kewenangan daerah untuk mengatur
proporsi anggaran pembangunan desa sangat penting sebagai wujud keberpihakan
kepada masyarakat desa.Pengelolaan dana desa harus dilaksanakan secara terbuka
melalui musyawarah desa dan hasilnya dituangkan dalam Peraturan Desa(Perdes).
Ketentuan tersebut menunjukan komitmen dari mengambil keputusan bahwa

Page 6 of 18
pengelolaan dana desa harus mematuhi kaidah good govermance yang harus
dilaksanakan oleh para pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan alokasi dana
desa yang telah diberikan oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuannya perlu
adanya penerapan fungsi-fungsi manajemen pada setiap proses
pengelolaan.Keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa (Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 71 ayat 1). Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:

a.Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi,
gotong royong,dan lain-lain pendapatan asli Desa;
b.Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
c.Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;
d.Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota;
e.Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
f.Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan g. Lain-lain
pendapatan Desa yang sah (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014).

Alokasi dana desa sebagian besar digunakan untuk pembangwewenang untuk


mengatur sendiri kawasanya sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki
masyarakatnya agar tercapai kesejahteraan dan pemerataan kemampuan ekonomi.
Kemunan dan penyelenggaraan pemerintah desa. dalam perkembangannya, kini
desa telah berkembang menjadi berbagai bentuk pemberdayaan sehingga menjadi
desa yang mandiri, maju, dan kuat untuk mencapai masyarakat yang adil,
makmur, dan sejahtera. Desa memiliki ajuan pembangunan juga tidak kalah
pentingnya, pembangunan ini juga memerlukan perencanaan, pelaksanaan, dan
pertanggung jawaban. Pembangunan desa harus mencerminkan sikap gotong-
royong dan kebersamaan sebagai wujud pengamalan sila-sila dalam pancasila
demi mewujudkan masyarakat desa yang adil dan sejahtera. Pelaksanaan

Page 7 of 18
pembangunan desa harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam proses
perencanaan dan masyarakat berhak untuk mengetahui dan melakukan
pengawasan terhadap kegiatan pembangunan desa.
Pengelolaan dana desa harus dilaksanakan secara terbuka melalui musyawarah
desa dan hasilnya dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes). Ketentuan tersebut
menunjukkan komitmen dari pengambil keputusan bahwa pengelolaan dana desa
harus mematuhi kaidah good governance yang harus dilaksanakan oleh para
pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan alokasi dana desa yang telah diberikan
oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuannya seyogyanya perlu adanya
penerapan fungsi - fungsi manajemen pada setiap proses pengelolaan. Kabupaten
Situbondo merupakan salah satuKabupaten yang menerapkan prinsip- prinsip
otonomi daerah dengan berusaha membantu dan meningkatkan Dana Desa (DD)
yang diberikan kepada setiap Desa dengan tujuan demi meningkatkan
pemerintahan Desa yang good Governance. Salah satu cara untuk mewujudkan
pemerintahan yang Good Governance yaitu terlaksananya prinsip transparan,
akuntabel terhadap pengelolaan dana mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pertangggungjawaban.
Pemerintah Desa (Pemdes) widoropayung, Kecamatan besuki, mengelola
anggaran Rp 1.572.768.959. Sumber anggaran berasal dari dana desa (DD) dari
APBN Rp 723.609.000, BHP dan retribusi daerah Rp 70.266.959, alokasi dana
desa (ADD) dari APBD Rp 504.393.000.
Selain itu, PAD Rp 2.000.000, bantuan keuangan kabupaten Rp 272.500.000.
Adapun Silva tahun 2017 Rp 8.445.862. Anggaran tersebut diperuntukan untuk
pemerintahan Rp 751.535.750, pembangunan Rp 499.300.000. Kemudian untuk
pemberdayaan Rp 264.809.000 dan pembinaan Rp 65.570.071.Untuk mendanai
setiap kegiatan pembangunan desa, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Di setiap
desa diberikan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahun dengan jumlah tertentu
dengan tujuan untuk pembangunan desa tersebut. Bertitik tolak dari uraian diatas
maka merupakan hal yang menarik untuk diangkat menjadi suatu bahan penelitian
dengan judul “Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa

Page 8 of 18
widoropayung Kecamatan besuki Kabupaten SitubondoUntuk menganalisis
Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis


merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1.Bagaimana pengelolaan /perencanaan anggaran dana desa di desa


widoropayung?

2. Bagaimana efektivitas dana desa dalam pembangunan desa di desa


widoropayung?

3.Bagaimana proses pencairan dana desa di desa widoropayung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan ,maka tujuan dari penelitian ini
adalah:

1. Untuk mengetahui dan memahami proses pengelolaan/perencanaan anggaran


dana di desa widoropayung.

2. Untuk menganalisis efektivitas perencanaan anggaran didesa widoropayung


sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tidak terjadi
penyelewengan

3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses pencairan dana desa

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka manfaat dari penelitian ini
adalah:

1. Menambah wawasan ,pengalaman, dan pemahamanmengenai sistem


perencanaan pengelolaan keuangan desa terutama di desa widoropayung

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi


perkembangan konsep mengenai pelaksaan pemerintah daerah,

Page 9 of 18
khususnyamengenali akuntabilitas pengelolaan pelaporan keuangan dana
desa.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
untuk penelitian berikutnya yang sejenis

4. Bagi Instansi Pemerintah Diharapkan dapat memberi gambaran mengenai


kondisi perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pertanggung jawaban
terkait dana desa sehingga dapat meningkatkan pembangunan di desa
widoropayung agar lebih efektif dan efisien.

5. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


kontribusi posotif bagi masyarakat terhadap pengembangan desa dimasa
depan.

6. Bagi Akademik Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian ilmu
damenambah referensi dalam dunia ilmu pengelolaan yang berhubungan
dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa. Widoropayung
Kecamatan besuki Kabupaten Situbondo.

Page 10 of 18
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam tinjauan pustaka memuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti


sebelumnya guna mencari kesamaan atau perbedaan dalam penelitian yang akan
dilakukan. Maka adanya penelitian tersebut dapat mendasari pemikiran penulis
dalam menyusun makalahalam tinjauan pustaka memuat penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sebelumnya guna mencari kesamaan atau perbedaan dalam
penelitian yang akan dilakukan. Maka adanya penelitian tersebut dapat mendasari
pemikiran penulis dalam menyusun makalah. Berikut table 2.1 :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N JudulSkripsi Kesimpulan
o
Abdul Harsin. HasilpenelitianinimenunjukkanKebijakanalokasidana
1 desatahun 2015 di
Implementasikebijak
desasungairayakecamatansungairayakabupatenkubur
an Dana desa di
ayasecaraumumsudahterlaksanakancukupbaik. Akan
desasungairayakeca
tetapi, terdapatpermasalahandalam proses
matansungairayakab
implementasikebijakanalokasidanadesa.
upatenkuburayaprovi
Kenyataantersebutterungkapdaritigaaspek
nsikalimantanbarat
A. Tahappengeorganisasian (organization)
B. Tahapinterprentasi (interpretation)
C. Tahapaplikasi (applikation)
2 Muhammad Tiara, Hasildaripenelitianinimenunjukkanalokasidanadesaa
muhammadaldiansya dalahdana yang
h, willy sandi. bersumberdarianggaranpendapatandanbelanjadaerah
(APBD) kabupaten yang
AlokasiAnggaran
dialokasikandengantujuanpemerataankemampuankeu
Dana Desa
nganantardesauntukmendanaikebutuhandesadalamra
ngkapenyelenggaraanpemerintahandanpelaksanaanp
embangunansertapelayananmasyarakat. Pengelolaan
ADD akanbaikapabila proses perencanaan, proses
implentasi, proses evaluasidilaksanakansecarajujur,
tranparan, dantanggungjawab. Dana ADD
adalahdanarakyat,

Page 11 of 18
makasudahsewajarnyabilarakyatmemintainformasi,
mengakses, danmengontroldanatersebut.
3 Erna papalia Berdasarkanhasilpenelitian proses pengelolaan ADD
meliputiperencanaan, penatausahaan,
AnalisisPengelolaan
pelaporandanpertanggungjawaban. Pengelolaan
Dana
ADD
DesaTerhadapPertum
dilakukanpemerintahanwaimangitkecamatanairbuaya
buhanEkonomi Di
kabupatenburutelahmengikutiaturanteknis yang telah
DesaWaimangetDala
di aturdalamperundanundangan. Namundalam proses
mPerspektifEkonomi
belum optimal. Hal
Islam
initerlihatdarihasilpelaporandanpertanggungjawaban
yang mengalamiketerlambatan. Untuk proses
pelaporanrealisasipenggunaan ADD
sehinggamasyarakattidakdapatmengefaluasihasilkerj
apemerintahdesadanpertanggungjawabankepadapem
erintahandaerah yang
tidakdilaksanakandengantepatwaktu. Faktor yang
mempengaruhipengelolaanalokasidanadesa (ADD)
Meliputifaktorpendukungdanpenghambat.
Faktorpendukungyakniadanyapartisipasimasyarkatda
lamhalmenghimbautanahnyakepadapemerintahdesa,
saranadanprasaranamemadai.
Sedangkanfaktorpenghambatyakniketerbatasankualit
assumberdayamanusia para
pemerintahdesawImangitkecamatanairbuayakabupat
enburu yang rata rataberpendidkikan SMA/SMK.
Hal
inimenyebabkankurangnyapengetahuantentangpenge
lolaan ADD danpetunjukteknispengelolaan ADD
yang setiaptahunberubah.
Fenomenainimenyebabkantimpelaksanakegiatan
ADD
mempunyainkesulitandalammelaksanakatugasnyada
nkomunikasimasyarakat yang
kurangmampumengutarakanpendapatdidepanumum

2.2 KerangkaBerfikir
Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam
(Sugiyono,2010) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model

Page 12 of 18
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir di penelitian ini menjelaskan kebijakan pengelolaan
dana desa dikelola dengan efektif dan dengan sejalan dengan pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir.

DANA DESA

DESA WIDOROPAYUNG

KEBIJAKA DANA DESA

EFEKTIFITAS KEBIJAKAN KEBIJAKAN DESA SUDUT PANDANG


EKONOMI
DANA DESA

Page 13 of 18
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) ini

adalah desa di wilayah Kabupaten Situbondo. Pemilihan lokasi ini dengan

pertimbangan karena tingkat akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Alokasi

Dana Desa (ADD) yang dilaksanakan oleh pengelola Alokasi Dana Desa (ADD)
di

wilayah Desa Widoropayung Kabupaten Situbondo perlu ditingkatkan guna


mendukung

terwujudnya laporan anggaran yang akuntabel dan transparan. Jadi peneliti

memutuskan untuk melakukan penelitian di :

a. Kantor Desa Widoropayung Kabupaten Situbondo.

b. Masyarakat Desa Widoropayung Kabupaten Situbondo.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk melukiskan, memaparkan dan meng-

gambarkan suatu fenomena dengan cara mendeskripsikan mengenai pengelolaan

Alokasi Dana Desa (ADD) mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan dan pertanggung jawaban di Desa Widoropayung kabupaten Situbondo.

Penelitian ini akan berfokus dengan penelitian yang di lakukan oleh Aryanti
(2020).

Sehingga dalam penelitian ini akan memaparkan mengenai akuntabilitas dan


transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dengan menggunakan
Indikator akuntabilitas dan transparansi yang telah ditentukan.

Page 14 of 18
3.3 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini, adalah:

A. Data primer data yang di perolehlangsungdariinformanberupainformasi di


Lapanganmelaluiwawancaramengenaiperencanaan, pelaksanaan,
danPertanggungjawabanpengelolaanalokasidanadesa di
DesaWidoropayunglangsungDengankepaladesa, carik,
bendaharadesadanmasyarakatgunaMengumpulkan data
mengenaiakuntabilitasdantransparansipengelolaanAlokasi Dana Desa
(ADD) DesaWidoropayungKecamatanBesukiKabupatenSitubondo.

B. Data sekunder yang di


perolehdarikantorDesaWidoropayungKabupatenSitubondoTahun 2020.
Dimana data tersebutberupalaporan-laporan/ buku-buku/ catatan - Catatan
yang berkaitaneratdenganmasalah yang diteliti,
diantaranyadariSegalakegiatan yang
berkaitandengananalisisakuntabilitasdantransparansiPengelolaanAlokasi
Dana Desa (ADD) yang meliputi: Rencana Pembangunan
JangkaMenengahDesa/Kelurahan (RPJMDesa) Tahun 2015-2019,
RencanaKerja Pembangunan Desatahun 2015,
RancanganAnggaranPendapatan Dan BelanjaDesa (RAPBDesa) Tahun
2015 danAnggaranPendapatan Dan BelanjaDesa (APBDesa) tahun 2015,
RincianAnggaranBelanja (RAB), SuratPermintaanPembayaran (SPP),
BukuKasUmum , Lampiranbuktitransaksi, APBDesa 2015.3.4
TeknikPengumpulan Data

3.4 TeknikPengumpulan Data


Metodepengumpulan data yang di gunakanuntukmemperoleh data yang
Dibutuhkandalampenelitianiniadalah :

Page 15 of 18
3.4.1 Dokumentasi
Teknikpengumpulan data denganmelihatlangsung data-data yang sudah
Ada dantersedia di lokasipenelitianyaitu Kantor DesaWidoropayung,
KabupatenSitubondo. Data-data yang sebagianbesarsudahada di
lokasipenelitianantara lain Adalahbentuksurat-surat, catatanharian,
laporanRPJMDesa, APBDesa, PERBUB, PERDES,foto

3.4.2 Wawancara
penelitianmelakukanwawancarakepadaresponden,
terkaitpengelolaanKeuangandesa yang dibantudenganalatperekam.
AlatperekaminibergunaSebagai cross check,
jikapadasaatmenganalisisterdapat data, keteranganatauInformasi yang
tidaksempattercatatolehpewawancara.
DalampenelitianiniPenelitimelakukanwawancarasecaralangsungdanbersifa
tmendalamserta Terbuka dengankepaladesadanperangkatdesa.
3.5 TahapAnalisis Data
DalammelakukanpenelitianakuntabilitasdantransparansiPemerintahDesapa
dapengelolaanAlokasi Dana Desamemerlukantahapananalisis yang
Menggunakanteknikmenggambarkandanmenginterprestasikanartidari data
yang
Telahterkumpuldenganmemberikanperhatiandanmerekamhasilwawancara
Denganpihak yang terkaitmengenaiaspek-aspek yang terkaitdengansituasi
yang Ditelitipadasaatitu,
sehinggadapatmemperolehgambaransecaraumumdan
MenyeluruhmengenaipengelolaanAlokasi Dana Desa.
Kegiatananalisisdapat di Mulaidenganmenggunakanbeberapatahapyaitu :

a. Melakukananalisis data padaperencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,


PelaporandanpertanggungjawabandalampengelolaanAlokasi Dana
Desa (ADD)

Page 16 of 18
denganmenggunakanindikatorakuntabilitaspengelolaanAlokasi Dana
Desa (ADD) yang adapadapetunjukteknispengelolaan.
b. Melakukananalisis data denganmenggunakanlimaindikatortransparansi
Yang telah di sesuaikanmardiaosmo, 2006 dalampengelolaanAlokasi
Dana Desa (ADD).
c. Menyajikanhasilanalisissecarasistematis .
d. MenilaitingkatakuntabilitasdantransparansipengelolaanAlokasi Dana
Desa (ADD) denganmenggunakanrumus :

Indeksindikator= Jumlahindikatorterpenuhi
100%
Jumlah indiktor ideal

e. Setelah di lakukanperhitungantingkatimplementasiakuntabilitas,
untukMemenuhiindikatorapakahdapatdikatakanakuntabeldantranspara
nsiatauTidak, pengelolaanAlokasi Dana Desa (ADD)
menggunakanpengukuranMenurut (Aryanti, 2012) sebagaiberikut :

Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Akuntabilitas dan Transparansi

Indeksindikator KriteriaAkuntabilitas KriteriaTransparansi


(%)

0 – 25 Sangatkurangakuntabel SangatkurangTransparansi

26 – 50 Kurangakuntabel Kurangtransparansi

51 – 75 Cukupakuntabel CukupTransparansi

76 – 100 Akuntabel Transparansi

f. MenarikkesimpulandarihasilanalisispengelolaanAlokasi Dana Desa


(ADD) PadaDesaWidoropayung ,KabupatenSitubondo.

Page 17 of 18
Page 18 of 18

Anda mungkin juga menyukai