NPM : 202014091
2021
Page 1 of 18
KATA PENGANTAR
Situbondo,5 november
Page 2 of 18
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1PENDAHULUAN
Page 3 of 18
BAB.1 PENDAHULUAN
Page 4 of 18
desa. Kedua yaitu akun tabel yaitu mampumenetukan hasil akhir penyelenggaraan
kegiatan kegiatan desa dapat di pertanggungjawabkan kepada masyarakat
khususnya pengelolaan keuangan desa, ketiga yaitu partisipatif, pelaksanaan
keuangan desa tidak hanya tanggung jawab dari pemerintah desa melainkan
seluruh masyarakat desa ikut mengawasi pengelolaan keuangan desa dengan aktif.
Yang terakhir yaitu tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan desa harus
mengutamakan kepatuhan dan sesuai dengan perundang-undangan. Pengelolaan
keuangan/dana desa meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan
dan pertanggung jawaban. (permendagri no113 tahun 2014) yaitu perencanaan
meliputi sekdes menyusun raperdes tentang APBdes yang akan dibahas dan
disepakati antara kades dan BPD, APBdes dievaluasi oleh bupati/Walikota selama
maksimal 20 hari kerja selama maksimal 20 hari kerja dan kepala desa harus
melakukan penyempurnaan selama 7 hari jika APBDesa dinyatakan raperdes tidak
sesuai ,APBDesa disampaikan ke pada bupati/Walikota melalui camat paling
lambat bulan Oktober tahun berjalan, dan prioritas penggunaan dana desa
ditetapkan dalam musyawarah desa antara BPD , pemdes, dan unsur masyarakat.
Pengelolaan meliputi pengeluaran dan penerimaan dilaksanakan melelui rekening
kas desa atau sesuai ketetapan pemerintah kabupaten /kotadengan dukungan bukti
yang lengkap dan sah , pemdes dilarang melakukan pungutan selain yang
ditetapkan dalam pemdes,bendahara dapat menyimpan uang dalam kas desa &
besarnya ditetapkan dengan perbup/Walikota, pengadaan barang dan jasa di desa
diatur dengan perbup/Walikota dan penggunaan biaya tak terduga dibuat rincian
RAB dan di sahkan kepala desa. Penatausahaan meliputi melakukan tutup buku
setiap akhir bulan wajib dilaksanakan oleh bendahara desa, pencatatan setiap
penerimaan dan pengeluaran ,mempertanggungjawabkan uang melalui laporan,
laporan disampaikan setiap bulan kepada kades paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya dan menggunakan buku kas umum, buku kas pembantu dan buku
bank. Pelaporan dan pertanggungjawaban meliputi Kades menyampaikan laporan
kepada bupati/Walikota melalui camat yang terdiri dari laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa semester pertama dan semester akhir tahun .laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa disampaikan setiap akhir
Page 5 of 18
tahun anggaran yang terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan dimana
ditetapkan dengan perdesdan lampiran format laporan. Adapun tugas dari
bendahara menurut permen dari uu no 113 tahun2014 adalah bertanggungjawab
melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran ,serta melakukan tutup
buku setiap akhir tahun setiap akhir bulan secara tertib, mempertanggung jawaban
uang, menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap bulannya kepada kades
paling lambat tanggal 10 setiap bulan nya.dan dalam kegiatan pengelolaan
keuangan bendahara bertugas Bersama dengan kaur keuangan. Desa sebagai
pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat menjadi fokus
utama dalam pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan sebagian besar
wilayah Indonesia ada di perdesaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang desa menyatakan penatausahaan keuangan pemerintah desa
terpisah dari keuangan pemerintah kabupaten. Pemisahan dalam penatausahaan
keuangan desa tersebut bukan hanya pada keinginan untuk melimpahkan
kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
tetapi yang lebih penting adalah keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pengelolaan sumber daya keuangan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.Desa memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat sesuai kondisi sosial dan
budaya termasuk dalam pengaturan keuangan. Penyelenggaraan pemerintahan
desa diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas dan kemandirian melalui
partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk sistem
pemerintahan yang mengatur rencana pengembangan jangka panjang, kebijakan
dan peraturan desa serta sumber pembiayaan pembangunan. Perlu adanya
pengaturan secara tegas dan konsisten tentang anggaran biaya pembangunan desa
baik di tingkat nasional hingga daerah. Kewenangan daerah untuk mengatur
proporsi anggaran pembangunan desa sangat penting sebagai wujud keberpihakan
kepada masyarakat desa.Pengelolaan dana desa harus dilaksanakan secara terbuka
melalui musyawarah desa dan hasilnya dituangkan dalam Peraturan Desa(Perdes).
Ketentuan tersebut menunjukan komitmen dari mengambil keputusan bahwa
Page 6 of 18
pengelolaan dana desa harus mematuhi kaidah good govermance yang harus
dilaksanakan oleh para pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan alokasi dana
desa yang telah diberikan oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuannya perlu
adanya penerapan fungsi-fungsi manajemen pada setiap proses
pengelolaan.Keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa (Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 71 ayat 1). Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:
a.Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi,
gotong royong,dan lain-lain pendapatan asli Desa;
b.Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
c.Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;
d.Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota;
e.Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
f.Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan g. Lain-lain
pendapatan Desa yang sah (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014).
Page 7 of 18
pembangunan desa harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam proses
perencanaan dan masyarakat berhak untuk mengetahui dan melakukan
pengawasan terhadap kegiatan pembangunan desa.
Pengelolaan dana desa harus dilaksanakan secara terbuka melalui musyawarah
desa dan hasilnya dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes). Ketentuan tersebut
menunjukkan komitmen dari pengambil keputusan bahwa pengelolaan dana desa
harus mematuhi kaidah good governance yang harus dilaksanakan oleh para
pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan alokasi dana desa yang telah diberikan
oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuannya seyogyanya perlu adanya
penerapan fungsi - fungsi manajemen pada setiap proses pengelolaan. Kabupaten
Situbondo merupakan salah satuKabupaten yang menerapkan prinsip- prinsip
otonomi daerah dengan berusaha membantu dan meningkatkan Dana Desa (DD)
yang diberikan kepada setiap Desa dengan tujuan demi meningkatkan
pemerintahan Desa yang good Governance. Salah satu cara untuk mewujudkan
pemerintahan yang Good Governance yaitu terlaksananya prinsip transparan,
akuntabel terhadap pengelolaan dana mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pertangggungjawaban.
Pemerintah Desa (Pemdes) widoropayung, Kecamatan besuki, mengelola
anggaran Rp 1.572.768.959. Sumber anggaran berasal dari dana desa (DD) dari
APBN Rp 723.609.000, BHP dan retribusi daerah Rp 70.266.959, alokasi dana
desa (ADD) dari APBD Rp 504.393.000.
Selain itu, PAD Rp 2.000.000, bantuan keuangan kabupaten Rp 272.500.000.
Adapun Silva tahun 2017 Rp 8.445.862. Anggaran tersebut diperuntukan untuk
pemerintahan Rp 751.535.750, pembangunan Rp 499.300.000. Kemudian untuk
pemberdayaan Rp 264.809.000 dan pembinaan Rp 65.570.071.Untuk mendanai
setiap kegiatan pembangunan desa, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Di setiap
desa diberikan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahun dengan jumlah tertentu
dengan tujuan untuk pembangunan desa tersebut. Bertitik tolak dari uraian diatas
maka merupakan hal yang menarik untuk diangkat menjadi suatu bahan penelitian
dengan judul “Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa
Page 8 of 18
widoropayung Kecamatan besuki Kabupaten SitubondoUntuk menganalisis
Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan ,maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka manfaat dari penelitian ini
adalah:
Page 9 of 18
khususnyamengenali akuntabilitas pengelolaan pelaporan keuangan dana
desa.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
untuk penelitian berikutnya yang sejenis
6. Bagi Akademik Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian ilmu
damenambah referensi dalam dunia ilmu pengelolaan yang berhubungan
dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa. Widoropayung
Kecamatan besuki Kabupaten Situbondo.
Page 10 of 18
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
N JudulSkripsi Kesimpulan
o
Abdul Harsin. HasilpenelitianinimenunjukkanKebijakanalokasidana
1 desatahun 2015 di
Implementasikebijak
desasungairayakecamatansungairayakabupatenkubur
an Dana desa di
ayasecaraumumsudahterlaksanakancukupbaik. Akan
desasungairayakeca
tetapi, terdapatpermasalahandalam proses
matansungairayakab
implementasikebijakanalokasidanadesa.
upatenkuburayaprovi
Kenyataantersebutterungkapdaritigaaspek
nsikalimantanbarat
A. Tahappengeorganisasian (organization)
B. Tahapinterprentasi (interpretation)
C. Tahapaplikasi (applikation)
2 Muhammad Tiara, Hasildaripenelitianinimenunjukkanalokasidanadesaa
muhammadaldiansya dalahdana yang
h, willy sandi. bersumberdarianggaranpendapatandanbelanjadaerah
(APBD) kabupaten yang
AlokasiAnggaran
dialokasikandengantujuanpemerataankemampuankeu
Dana Desa
nganantardesauntukmendanaikebutuhandesadalamra
ngkapenyelenggaraanpemerintahandanpelaksanaanp
embangunansertapelayananmasyarakat. Pengelolaan
ADD akanbaikapabila proses perencanaan, proses
implentasi, proses evaluasidilaksanakansecarajujur,
tranparan, dantanggungjawab. Dana ADD
adalahdanarakyat,
Page 11 of 18
makasudahsewajarnyabilarakyatmemintainformasi,
mengakses, danmengontroldanatersebut.
3 Erna papalia Berdasarkanhasilpenelitian proses pengelolaan ADD
meliputiperencanaan, penatausahaan,
AnalisisPengelolaan
pelaporandanpertanggungjawaban. Pengelolaan
Dana
ADD
DesaTerhadapPertum
dilakukanpemerintahanwaimangitkecamatanairbuaya
buhanEkonomi Di
kabupatenburutelahmengikutiaturanteknis yang telah
DesaWaimangetDala
di aturdalamperundanundangan. Namundalam proses
mPerspektifEkonomi
belum optimal. Hal
Islam
initerlihatdarihasilpelaporandanpertanggungjawaban
yang mengalamiketerlambatan. Untuk proses
pelaporanrealisasipenggunaan ADD
sehinggamasyarakattidakdapatmengefaluasihasilkerj
apemerintahdesadanpertanggungjawabankepadapem
erintahandaerah yang
tidakdilaksanakandengantepatwaktu. Faktor yang
mempengaruhipengelolaanalokasidanadesa (ADD)
Meliputifaktorpendukungdanpenghambat.
Faktorpendukungyakniadanyapartisipasimasyarkatda
lamhalmenghimbautanahnyakepadapemerintahdesa,
saranadanprasaranamemadai.
Sedangkanfaktorpenghambatyakniketerbatasankualit
assumberdayamanusia para
pemerintahdesawImangitkecamatanairbuayakabupat
enburu yang rata rataberpendidkikan SMA/SMK.
Hal
inimenyebabkankurangnyapengetahuantentangpenge
lolaan ADD danpetunjukteknispengelolaan ADD
yang setiaptahunberubah.
Fenomenainimenyebabkantimpelaksanakegiatan
ADD
mempunyainkesulitandalammelaksanakatugasnyada
nkomunikasimasyarakat yang
kurangmampumengutarakanpendapatdidepanumum
2.2 KerangkaBerfikir
Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam
(Sugiyono,2010) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model
Page 12 of 18
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir di penelitian ini menjelaskan kebijakan pengelolaan
dana desa dikelola dengan efektif dan dengan sejalan dengan pemikiran
DANA DESA
DESA WIDOROPAYUNG
Page 13 of 18
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) ini
Dana Desa (ADD) yang dilaksanakan oleh pengelola Alokasi Dana Desa (ADD)
di
Penelitian ini akan berfokus dengan penelitian yang di lakukan oleh Aryanti
(2020).
Page 14 of 18
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Page 15 of 18
3.4.1 Dokumentasi
Teknikpengumpulan data denganmelihatlangsung data-data yang sudah
Ada dantersedia di lokasipenelitianyaitu Kantor DesaWidoropayung,
KabupatenSitubondo. Data-data yang sebagianbesarsudahada di
lokasipenelitianantara lain Adalahbentuksurat-surat, catatanharian,
laporanRPJMDesa, APBDesa, PERBUB, PERDES,foto
3.4.2 Wawancara
penelitianmelakukanwawancarakepadaresponden,
terkaitpengelolaanKeuangandesa yang dibantudenganalatperekam.
AlatperekaminibergunaSebagai cross check,
jikapadasaatmenganalisisterdapat data, keteranganatauInformasi yang
tidaksempattercatatolehpewawancara.
DalampenelitianiniPenelitimelakukanwawancarasecaralangsungdanbersifa
tmendalamserta Terbuka dengankepaladesadanperangkatdesa.
3.5 TahapAnalisis Data
DalammelakukanpenelitianakuntabilitasdantransparansiPemerintahDesapa
dapengelolaanAlokasi Dana Desamemerlukantahapananalisis yang
Menggunakanteknikmenggambarkandanmenginterprestasikanartidari data
yang
Telahterkumpuldenganmemberikanperhatiandanmerekamhasilwawancara
Denganpihak yang terkaitmengenaiaspek-aspek yang terkaitdengansituasi
yang Ditelitipadasaatitu,
sehinggadapatmemperolehgambaransecaraumumdan
MenyeluruhmengenaipengelolaanAlokasi Dana Desa.
Kegiatananalisisdapat di Mulaidenganmenggunakanbeberapatahapyaitu :
Page 16 of 18
denganmenggunakanindikatorakuntabilitaspengelolaanAlokasi Dana
Desa (ADD) yang adapadapetunjukteknispengelolaan.
b. Melakukananalisis data denganmenggunakanlimaindikatortransparansi
Yang telah di sesuaikanmardiaosmo, 2006 dalampengelolaanAlokasi
Dana Desa (ADD).
c. Menyajikanhasilanalisissecarasistematis .
d. MenilaitingkatakuntabilitasdantransparansipengelolaanAlokasi Dana
Desa (ADD) denganmenggunakanrumus :
Indeksindikator= Jumlahindikatorterpenuhi
100%
Jumlah indiktor ideal
e. Setelah di lakukanperhitungantingkatimplementasiakuntabilitas,
untukMemenuhiindikatorapakahdapatdikatakanakuntabeldantranspara
nsiatauTidak, pengelolaanAlokasi Dana Desa (ADD)
menggunakanpengukuranMenurut (Aryanti, 2012) sebagaiberikut :
0 – 25 Sangatkurangakuntabel SangatkurangTransparansi
26 – 50 Kurangakuntabel Kurangtransparansi
51 – 75 Cukupakuntabel CukupTransparansi
Page 17 of 18
Page 18 of 18