PENDAHULUAN
daerah untuk mengelola daerahnya atau disebut juga dengan sistem otonomi
hukum yang didalamnya terdapat batas-batas wilayah dan hak serta kewajiban
masyarakat daerah tersebut sesuai konsep pemerintahan daerah itu sendiri dengan
Suatu negara atau daerah dikatakan maju apabila desa-desa suatu negara
maju konsisten. dengan kabupaten dan kota yang sedang berkembang, dan mereka
1
Pemerintah Indonesia sangat terorganisir dalam upaya memajukan desa,
setempat berdasarkan aspirasi masyarakat, hak asal usul atau hak tradisional yang
pemerintahannya karena tidak lagi diatur oleh UU No. 33 Tahun 2004 mengenai
dimana desa diikat dengan acuan dan petunjuk teknis perencanaan dan
mencakup banyak hal yang berhubungan dengan lingkungan hidup desa dan
keuangan desa yang disusun dan disetujui menurut peraturan terkait sebuah desa
2
yang berisikan estimasi sumber pendapatan dan belanja untuk pencapaian
berasal dari pendapatan asli desa, serta sistem bagi hasil pajak Paling sedikit 10%
dari wilayah kabupaten/kota adalah desa dan dibebaskan dari retribusi. Sesuai
Kabupaten/Kota menerima minimal 10% untuk desa. Distribusi setiap desa dalam
dan kabupaten (kota) menyediakan dana dan Sumbangan Pihak Ketiga yang Tidak
desa untuk penyampaian laporan kinerja kepada komite desa dan pemerintah
3
desa menunjukkan bahwa implementasi kebijakan APBDes di desa masih
belum berjalan sesuai rencana yang disusun oleh pemerintah daerah, hal ini
dikarenakan SDM yang ada di desa masih sangat minim dan kurangnya
sepenuhnya.
data pendapatan desa dan belanja desa mulai dari tahun 2019 sampai dengan
tahun 2021 diperoleh informasi dari Sekertaris Desa dan Bendahara Desa
bahwa Anggaran desa yang diperoleh desa ponggiha tidak terlalu jauh berbeda
dengan perubahan desa yang dikeluarkan oleh desa ponggiha. Tahun 2018
terdapat sisa kas sebesar Rp 59.500.000 dan di belanjakan di tahun 2019 di bidang
pembangunan,dan pada tahun 2019 tidak ada sisa kas, Tahun 2020 terjadi sisa kas
Penggunaan analisis rasio sebagai alat analisis keuangan secara luas sudah
lembaga publik khususnya pemerintah desa masih terbatas. Hal ini dikarenakan:
4
1. Keterbatasan penyajian laporan keuangan pada lembaga pemerintahan desa
itu sering kali mengabaikan rasio keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
desa, setiap tahun anggaran memiliki jalur atau ruas jalan yang menjadi sasaran
APBDes di setiap desa seringkali dipengaruhi oleh visi dan misi pemerintah
5
Ponggiha memprioritaskan pembangunan dalam bidang pekerjaan umum yang
terkait dengan sarana dan prasarana desa serta dana APBdesa juga digunakan
masalah di atas, maka penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian skripsi
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Menganalisis tentang
pengelolaan pendapatan dan belanja desa pada Desa ponggiha kecamatan lasusua.
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
6
2. Bagi Akademisi
3. Bagi Pemerintah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
serta tujuan lainnya. Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya
1. Menerima atau menolak permintaan kredit (bagi bank atau lembaga keuangan
colon nasabahnya).
8
a. Input (masukan) : berupa transaksi, yaitu peristiwa bisnis yang bersifat
keuangan.
akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari dua fungsi yaitu penjumlahan
kas.
akuntansi,diantaranya :
pengambilan keputusan.
dihasilkan.
9
Winwin yadianti, Ilham Wahyudin (2006) Akuntansi adalah suatu sistem
1. Mengidentifikasi
Kejadian ekonomi berkaitan dengan aktivitas ekonomi yang relevan dari suatu
2. Mencatat
sistematis, berurutan sesuai kronologi kejadian dan harus dapat diukur dalam
3. Mengkomunikasikan
10
Gambar 2.1
prinsip, standar, metode, dan teknik, serta prosedur yang akan dijadikan landasan
11
keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan tersebut.
Daerah.
12
pengendalian yang efektif atas aset, hutang dan ekuitas dana.
yang baik.
berikut:
1. Basis Kas, yakni pendapatan diakui pada saat dibukukan pada kas daerah
anggaran.
tersedia.
4. Dana Umum, yakni unit pengelola APBD merupakan entitas fiskal dan
pengeluaran daerah, termasuk aset, hutang dan ekuitas dana. Setiap dana
13
dengan batasan peraturan yang ada. Sehingga, entitas pelaporan keuangan
daerah.
didasarkan pada pengertian bahwa pengukuran kinerja akan lebih tepat jika
dilakukan atas suatu fungsi, dimana dinas merupakan suatu unit kerja yang paling
anggaran tersebut.
14
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang
upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk berbagai
kepentingan seperti:
1. Akuntabilitas
2. Manajemen
3. Transparansi
15
pada peraturan perundang-undangan.
yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan
Desa adalah bentuk pemerintahan terkecil yang ada di Negeri ini. Luas
wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan dihuni oleh sejumlah keluarga.
masih percaya dan memegang teguh adat dan tradisi yang di tinggalkan pada
leluhur mereka.
desa menyatakan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
masyarakat, hak asal usul, dan / hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
terendah. Salah satu bentuk urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan
desa adalah pengelolaan keuangan desa. Keuangan desa adalah semua hak dan
16
kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa
uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik desa berhubung dengan
yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri
(dikepalai oleh seorang kepala desa) atau desa merupakan kelompok rumah diluar
Pendapatan desa adalah segala jenis pendapatan yang berasal dari sumber-
sumber yang dimiliki desa atau sumber-sumber yang berada di bawah pengelolaan
desa. Pendapatan Desa adalah semua hak desa yang diakui sebagai penambahan
nilai bersih keuangan Desa yang diperoleh dalam setiap tahun anggaran.
Kekayaan desa adalah semua hak desa yang diakui sebagai salah satu sumber
adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara / Daerah yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Tahun 2014, pendapatan desa adalah semua penerimaan uang melalui rekening
17
desa yang merupakan hak desa dalam 1 (Satu) Tahun Anggaran yang tidak perlu
ekuitas pada periode tahun anggaran yang bersangkutan dan hak menjadi
pemerintah desa yang tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah desa.
bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retrebusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,
tentang pajak daerah dan retribusi daerah pendapatan asli daerah yaitu sumber
keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri
dari hasil pajak daerah, retrebusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lainlain pendapatan asli daerah yang sah. 2. Salah satu upaya
untuk melihat kemampuan daerah dari segi keuangan daerah dalam rangka
pendapatan asli daerah, maka semakin pula kemampuan pemerintah daerah untyk
18
pembangunan. Pembangunan meliputi berbagai sektor diantaranya adalah
1. Perencanaan
dalam keuangan daearah terlebih dahulu di susun oleh sekertaris desa tentang
evaluasi.
2. Pelaksanaan
pendapatan Desa.
3. Penatausahaan
pengeluaran, tutup buku setiap akhir bulan secara tertib serta wajib bendahara
19
mempertanggung jawabkannya merupakan tugas yang harus dialakukan oleh
bendahara.
4. Pelaporan
Laporan realisasi dalam APBDesa akan disampaikan oleh kepala desa kepada
pertama disampaikan paling lambat pada akhir bulan juli tahun berjalan dan
untuk pelaporan semester akhir disampaikan paling lambat pada bulan januari
tahun berikutnya.
5. Pertanggung jawaban
perantara Camat paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir tahun anggaran
berkenaan.
(public goods) yang dimana hal tersebut sangat langkah dan terbatas.
a. Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan
20
partisipasi,gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa
c. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten / kota
d. Alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
dalam 1 (satu) tahun anggaran yang menjadi hak Desa dan tidak perlu
dikembalikan oleh Desa. Pendapatan yang terdiri dari Pendapatan Asli Desa,
21
a. Pendapatan asli Desa
Pendapatan asli Desa adalah penerimaan Desa yang diperoleh atas usaha
sendiri sebagai pelaksanaan kewenangan Desa, baik dalam bentuk hasil usaha
Desa, hasil aset, swadaya partisipasi dan gotong royong, dan pendapatan asli
1) Hasil usaha
Hasil usaha adalah seluruh hasil usaha milik Desa yang dikelola secara
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Salah satu hasil usaha yang
2) Hasil aset
Hasil aset adalah seluruh hasil dari barang milik Desa yang berasal dari
kekayaan asli milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban APB Desa
atau perolehan hak lainnya yang sah. Seperti; tanah kas Desa, tambatan
pelelangan hasil pertanian, hutan milik desa, mata air milik Desa,
pemandian umum, wisata Desa dan lain-lain kekayaan asli Desa sesuai
22
penerimaan swadaya, partipasi dan gotong royong harus dihitung secara
cermat dan riil dalam bentuk uang yang masuk ke rekening kas Desa
Pendapatan asli Desa lain adalah penerimaan Desa yang diperoleh antara
lain dari hasil pungutan Desa sesuai dengan kewenangan Desa yang
b. Transfer
1) Dana Desa
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Bagian dari hasil pajak paerah dan retribusi daerah merupakan salah satu
sumber pendapatan Desa yang berasal dari bagian hasil pajak daerah dan
retribusi daerah kabupaten. Bagian dari Hasil pajak daerah dan retribusi
23
dan Penetapan Rincian Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak
sementara bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten yang
c. Pendapatan lain
5) Bunga bank;
pendapatan lainnya.
dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan
24
diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah.
rekening kas umum desa yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode
Indonesia Nomor 113 Tahun 2014. Tentang pengelolaan keuangan desa adalah
semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1
(satu) Tahun Anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
desa. Besarnya alokasi belanja desa harus disesuaikan dengan pendapatan desa
yang diperoleh. Makin besarpendapatan desa maka akan semakin besar pula
sarana prasarana desa dan Dusun pada tahun-tahun yang akan datang juga
Nomor 3 Tentang Laporan Arus Kas dinyatakan bahwa belanja adalah semua
pengeluaran dari Rekening kas umum Negara / Daerah yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
25
pemberdayaan masyarakat dan bidang penanggulangan bencana keadaan darurat
kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diterima kembali
oleh Desa.
dibayar kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
dana cadangan, hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan kecuali tanah dan
dinilai baik atau berkualitas yaitu disusun dan ditetapkan tepat waktu, materi yang
Provinsi maupun arah kebijakan nasional serta kegiatan yang telah ditetapkan
Desa ke Kecamatan.
26
Daerah. Dianggarkan dalam kelompok penyelenggaraan pemerintahan Desa.
bulan.
2) Bahan/ material
3) Pemeliharaan kantor
4) Cetak / penggandaan
5) Benda pos
9) Perjalanan dinas
barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan.
kewenangan desa.
27
2.1.6 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
keuangan tahunan pemerintah desa yang telah dibahas atau disetujui bersama oleh
desa akan memiliki rencana yang strategis dan terukur berdasarkan anggaran yang
Pemerintahan Desa.
aktivitas dan kegiatan desa kepada masyarakat dan pemerintah desa atas
a. Alat Perencanaan
28
mencapai tujuan. Anggaran desa digunakan untuk merencanakan kegiatan
apa saja yang dilakukan oleh desa beserta rincian biaya yang dibutuhkan
b. Alat Pengendalian
f. Alat motivasi
29
2.2 Tujuan Empiris
kejadian nyata yang pernah dialami serta didapat dengan melalui penelitian,
dalam empiris, pengalaman (kejadian nyata) menjadi dasar yang sangat mutlak
dan peran akal sangatlah sehat. Bila ada pernyataan, data itu empiris, berarti data
yang dilakukan oleh indera manusia, sehingga metode yang digunakan juga dapat
30
selalu melebihi
anggaran yang
ditargetkan dan
jumlah belanja
selalu lebih
rendah daripada
pendapatan
belanja di Desa
Sambilawang.
2 Tambunan., mengetahui Penelitian ini Hasil penelitian
A., (2021) proses menggunakan dan pelaksanaan
penyusunan metode deskriptif realisasi
Anggaran dengan anggaran pada
Pendapatan dan pendekatan bidang
Belanja Desa kuantitatif dengan pembangunan
(APBDes) pada teknik analisis desa telah
Desa Parbuluan data dilaksanakan
VI diantaranya
KecamatanParbu direalisasikan
luan anggaran pada
Kabupaten Dairi pembangunan
infrastruktur
berupa jalan,
baik itu
pembukaan ruas
jalan,
pengerasan,
ataupun
pengaspalan, hal
ini tercermin
pada serapan
dana dalam
laporan realisasi
anggaran periode
tahun laporan
realisasi
anggaran 2017-
2019.
3. Suhairi (2016) Menganalisis Teknik analisis Analisis statistik
pengaruh data dalam deskriptif
pendapatan penelitian digunakan untuk
desa terhadap deskriptif mendeskripsikan
belanja desa kuantitatif ini ciri-ciri variabel
pada Desa menggunakananal yang diteliti
Kepayang isis sedangkan
Kecamatan statistik yang analisis statistik
31
Kepenuhan Hulu terdiri inferensial
dari digunakan untuk
analisisstatistik melakukan
deskriptif danpengujian atas
analisis statistik hipotesis
inferensial. penelitianyang
telah dibuat.
4. Sunarti (2020) Analisis Jenis penelitian Berdasarkan
pendapatan yang hasil penelitian
dan belanja desa digunakan adalah yang telah dibuat
(studikasus pada deskriptif Bahwa
kantordesa biji kuantitatif. sumber
nangka pendapatan yang
kecamatan sinjai terdiri dari
borong) Pendapatan Asli
Desa,
Pendapatan
Transfer, dan
Pendapatan
Lain-lain,
terdapat sumber
pendapatan
tertinggi dari
pendapatan
yaitu pendapatan
transfer pada
tahun 2019. Hal
ini
menunjukkan
bahwa
pendapatan asli
desa tidak
mandiri karena
tidak mencapai
75% ke atas.
Dilihat pada
tahun 2017 rasio
kemandirian
sebesar 30%
kemudian pada
tahun
2018 rasio yang
diperoleh 35%
dan tahun
selanjutnya
yaitu tahun 2019
32
tingkat
persentasenya
sebesar 33%.
Tingkat
persentasenya
5. Titin akmala Analisis Jenis penelitian in Berdasarkan
(2021) pendapatan adalah dengan hasil penelitian
desa dan belanja memnggunakan ini bahwa
desa (apbdes) di pendekatan pengelolaan
desa kualitatif yang APBDes di desa
bontolangkasasel berjenisstudi bontolankasa
atan kasus selatan sudah
berdasarkan pada
prinsip
transparansi
dengan
memasang
baliho/papan
transparansi
yang memuat
item yang ada di
dalam
APBDes mulai
dari
pendapatan,belan
ja hingga
pembiayaan dan
prinsip
akuntabilitas
pada tahab
pelaporan dalam
pertanggung
jawaban
pengelolaan
alokasi dana
desa sesuai
dengan
ketentuan yang
ada
33
Desa Sambilawang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini
tergolong penelitian kuantitatif. Objek yang diteliti adalah data Keuangan dari
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) tahun
2015 sampai 2017. Data yang diperoleh dari data sekunder dari hasil wawancara
dari pihak terkait. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier
Sederhana dan SPSS. hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
dan belanja yang terdapat di Desa Sambilawang sudah terealisasi dengan baik hal
ini dapat dilihat dari jumlah pendapatan yang selalu melebihi anggaran yang
ditargetkan dan jumlah belanja selalu lebih rendah daripada pendapatan belanja di
Desa Sambilawang.
dengan teknik analisis data yang diperoleh dari analisis laporan anggaran dan
Provinsi Sumatera Utara serta wawancara dengan perangkat desa terkait. Hasil
dari proses penyusunan RKPDes hingga berakhir pada penetapan anggaran yang
dilakukan oleh pihak Kabupaten yang terkait dan perealisasian anggaran telah
34
dilaksanakan seluruhnya dan ditemukan adanya lebih anggaran disetiap periode
pengerasan, ataupun pengaspalan, hal ini tercermin pada serapan dana dalam
oleh Pembimbing I oleh Bapak Akhmad dan Pembimbing II Bapak Firman Syah.
pemerintah Desa Biji Nangka Kecamatan Sinjai Borong Periode 2017-2019 yang
bersumber dari dana desa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
obsevasi dan dokumentasi. Data yang diolah dalam penelitian ini adalah laporan
35
realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Biji Nangka
pendapatan desa yang tertinggi didapat pada pendapatan transfer, dan sumber
pendapatan desa yang di peroleh digunakan untuk belanja desa, terdapat belanja
Kabupaten Gowa, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
kualitatif yang berjenis studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam
pendekatan ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Sumber data
primer diperoleh melalui wawancara dan sumber data sekunder diperoleh dari
buku, internet, dan dokumen-dokumen yang terkait. Informan dalam penelitian ini
Kabupaten Gowa. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Pengelolaan APBDes di
36
2.4 Kerangka Konsep
pelaksanaan otonomi daerah dan harus dilakukan secara berdaya guna dan
tersebut, APBD dapat dijadikan tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja fiskal
yang telah ada dengan melakukan reformasi birokrasi, penegakan hukum, dan
mandatnya.
dalam rencana kerja untuk jangka waktu yang telah ditentukan, kemudian
37
dengan satu kali pencatatan, dan kenaikan kas hasil transaksi akan dicatat pada
sisi penerima, dan transaksi ekonomi yang mengakibatkan penurunan kas akan
pengambil kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Sejalan dengan itu, berbagai
kepercayaan yang telah diterimanya. Oleh karena itu, komunikasi vertikal dan
hubungan yang harmonis antara pusat dan daerah, daerah dan daerah. Keadilan
38
harus dipercayakan kepada orang-orang yang bersih dan jujur sehingga peluang
dapat dipahami dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat. Transparansi dalam
lampiran laporan pelaksanaan anggaran, neraca, laporan arus kas dan buletin
tentang status keuangan suatu entitas ekonomi dan semua transaksi yang
39
dilakukan selama periode pelaporan.
yang akan dijadikan sebagai dimensi penelitian yaitu pendapatan desa dan belanja
desa. Adapun secara skematis alur kerangka penelitian terdapat dalam gambar
Otonomi Daerah
Pengelolaan APBDes
Gambar 2.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
menarik kesimpulan.
data dari bagian sekertaris desa di Jalan badi,Desa ponggiha, Kecamatan lasusua,
Kabupaten kolaka utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kode Pos 93912. Adapun
41
3.3 Populasi dan Sampel
oleh peneliti untuk sebuah penelitian untuk mendapatkan sebuah kesimpulan yang
didalamnya mencakup beberapa objek ataupun subjek yang memiliki kualitas dan
tersebut yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi
keseluruhan objek ataupun subjek yang dimiliki oleh sebuah populasi. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah Dana Desa ataupun Alokasi Dana Desa
Data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Utara.
b. Data Sekunder
Data sekunder ini diperoleh dari Kantor Kepala Desa pada Desa Ponggiha
42
1. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja
melaksanakan penelitian, artinya „tanpa data tidak akan ada penelitian" dan data
prosedur sistematik, logis, dan proses pencarian data yang valid, baik diperoleh
penelitian dan hasilnya pada penelitian ini adalah metode observasi atau
1. Observasi
secara umum mengenai hal-hal yang sekiranya ada kaitannya dengan masalah
43
menjadi pusat perhatian, kemudian dilakukan pembatasan objek pengamatan
2. Wawancara/ Interview
Penelitian dengan metode wawacara, yaitu tanya jawab dengan para informan
baik antara penulis dan informan agar diperoleh data dan informasi yang
akurat.
sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan
Hasil dari temuan penelitian tersebut dapat ditafsirkan lebih dalam untuk
tersebut agar dapat dipahami. Dalam menganalisa data yang digunakan penulis
44
obyek pada masa sekarang dan penuturan, menganalisis, dan mengklarifikasikan
data yang diperoleh untuk intrepetasi secara tepat. Tahapan analisis data yaitu,
sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
yang dibutuhkan.
2. Penyajian Data
3. Reduksi Data
Dalam tahap reduksi data merupakan bagian dari kegiatan analisis sehingga
45
mengorganisasi data sehingga memudahkan. untuk dilakukan penarikan
4. Kesimpulan
Beberapa cara dapat dilakukan dalam proses ini yaitu dengan melakukan
46
BAB IV
Desa ponggiha adalah salah satu desa di kecamatan lasusua yang terdiri
bulan maret tahun 1996 dari pemekaran Kelurahan Lasusua mempunyai luas
wilayah 20,20 km, dilihat dari topografi wiyayah desa ponggiha merupakan
daerah dataran dan daerah pegunungan. Terdapat satu dusun yang letaknya di
pegunungan yaitu dusun IV. Desa ponggiha sudah dijabat 5 kepala desa yaitu:
47
kecamatan 1 (satu) km, dari ponggiha ke ibukota kabupaten 1 ( satu ) km, dan
4.1.1.3 Kependudukan
berkisar 2.795 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 780 KK.
DENGAN PERSETUJUAN
MEMUTUSKAN
TENTANG
Pasal 1
Anggaran pendapatan dan belanja desa tahun 2019 dengan rincian sebagai
berikut:
48
1. Anggaran Pendapatan Desa Rp. 1.387.612.577
Rp 1.387.612.577
3. Surplus/devisit Rp. 0
4. Pembiayaan desa Rp
b. Pengeluaran Rp 50.000.000 -
Rp 9.000.000
Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai anggaran pendapatan dan belanja desa sebagaimana
Pasal 3
Pasal 4
Apabila dipandang perlu, kapala desa dapat menetapkan keputusan desa guna
49
Pasal 5
DITETAPKAN DI : PONGGIHA
RAHAMAT, SE
4.1.1.4.1 visi
seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
pihak yang berkepentingan di desa ponggiha seperti pemerintah desa, BPD, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta lembaga masyarakat desa dan
adalah:
50
“ Terwujudkan ponggiha sebagai desa yang mandiri
4.1.1.4.2 Misi
pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut,
visi berada diatas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar
kesehatan masyarakat agar dapat bekerja lebih optimal dan memiliki harapan
kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya saing lebih
baik.
51
6. Pengupayakan pelestarian sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dan
52
Peningkatan kapasitas masyarakat, SDM perempuan dan generasi muda
STRUKTUR ORGANISASI
KECAMATAN LASUSUA
53
4.2 Hasil Penelitian
Ponggiha
hal yang harus diperhatikan yang meliputi penggunaan program APBDes, yang
Table 4.2.1 Perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa pada desa
ponggiha tahun anggaran 2019
Kode Uraian Anggaran Perubahan Bertambah/
Rekening Berkurang
Pendapatan desa
Pendapatan 1.328.112.577 1.328.112.577
transfer
Pendapatan lain- 59.500.000 59.500.000
lain
Jumlah
1.387.612.577 1.387.612.577
pendapatan
Belanja
Bidang
Penyelenggara
333.366.577 328.570.577 (4.796.000)
pemerintahan
Desa
Bidang
pelaksanaan
671.446.000 755.856.000 84.410.000
pembangunan
desa
Bidang
pembinaan 70.300.000 75.096.000 4.796.000
Kemasyarakatan
Bidang 243.000.000 228.090.000 (14.910.000)
54
pemberdayaan
masyarakat
Bidang
penanggulangan
10.000.000
brncana,darurat -
dan
mendesak desa
Jumlah belanja 1.328.112.577 1.387.612.577 59.500.000
peningkatan.
Table 4.2.2 Perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa pada desa
ponggiha tahun anggaran 2020
Kode Uraian Anggaran Perubahan Bertambah/
Rekening Berkurang
Pendapatan desa
Pendapatan
1.401.283.857 1.340.905.056 (60.378.801)
transfer
Pendapatan lain-
18.349.730 18.349.730
lain
Jumlah
1.419.633.587 1.359.254.786 (60.378.801)
pendapatan
Belanja
Bidang
Penyelenggara
374.100.587 338.528.786 (35.571.801)
pemerintahan
Desa
Bidang
pelaksanaan
813.652.545 626.283.454 (187.286.091)
pembangunan
desa
Bidang
pembinaan 56.600.000 42.600.000 (14.000.000)
Kemasyarakatan
55
Bidang
pemberdayaan 125.280.455
masyarakat
Bidang
penanggulangan
brncana,darurat 351.842.546
dan
mendesak desa
Jumlah belanja 1.369.633.587 1.359.254.786 10.378.801
Table 4.2.3 Perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa pada desa
ponggiha tahun anggaran 2021
Kode Uraian Anggaran Perubahan Bertambah/
Rekening Berkurang
Pendapatan desa
Pendapatan
1.431.620.000 1.431.620.000
transfer
Pendapatan lain-
1.525.000 1.525.000
lain
Jumlah
1.436.739.604 1.436.739.604
pendapatan
Belanja
Bidang
Penyelenggara
367.442.604 403.637.086 36.194.482
pemerintahan
Desa
Bidang
pelaksanaan
783.697.000 700.195.559 (83.501.441)
pembangunan
desa
Bidang 52.600.000 53.600.000 1.000.000
56
pembinaan
Kemasyarakatan
Bidang
pemberdayaan 33.000.000
masyarakat
Bidang
penanggulangan
brncana,darurat 200.000.000 279.306.959 79.306.959
dan
mendesak desa
Jumlah belanja 1.436.739.604 1.436.739.604 -
selisi .sehingga dapat disimpulkan bahwa anggaran pendapatan dan belanja desa
mengalami meningkat.
keuangan desa, peraturan tersebut memiliki lima (4) tahab dalam melakukan
1. Perencanaan
tersebut disampaikan kepada kepala desa untuk dibahas dan disepakati secara
57
desa maka rancangan yang telah disepakati tersebut diajukan kepada
evaluasi.
sumber daya desa dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama, perencanaa
rencana pembangunan desa itu dilaksanakan pada bulan tujuh (7) sampai
bulan sepuluh (10) yang disebut LKP, kadang bersamaan ada musyawarah
RPJMdes”
2. Pelaksanaan
58
Tahapan selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan atas perencanaan yang
pusat tentu berupaya bergerak secepat mungkin supaya dampak pandemi ini
beberapa kebijakan. Nah, kita sebagai pemerintah desa tentu ikut bekerja
merubah APBDesa itu. Perubahan ini tidak cuma sekali, karena situasinya
saat itu belum terkondisikan jadi perlu persiapan kalau sewaktu-waktu ada
kebijakan baru.”
bersama pemerintah desa dan masyarakat, kecuali yang berbentuk fisik atau
non fisik, karena kami tidak menggunakan sistem tender kami hanya
berkaitan dengan pembangunan dikelolah sendri oleh desa, dan kami sendiri
yang turun lapangan untuk membeli bahan untuk pembangunan desa, untuk
59
Dalam penerapannya APBDesa sangat terbuka dalam menghadapi
Dalam satu tahun anggaran, kecuali dalam keadaan darurat luar biasa,
APBDes tahun anggaran 2019 masuk dalam kategori (1) yakni keadaan yang
pandemi covid-19 yang tidak stabil dan regulasi pemerintah yang terus
berubah. Selama tahun anggaran 2019 sampai 2021 APBDesa Desa Ponggiha
lain:
60
pandemi covid-19. Pada 24 Maret, Menteri Desa Pembangunan Daerah
No. 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat
Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dengan menggunakan dana desa. Terdapat
desa lawan Covid-19 yang strukturnya antara lain : Kepala Desa, BPD (Tuha
61
g. Menyediakan informasi penting, pencatatan tamu yang masuk desa,
pola PKTD melalui pengelolaan secara swakelola dan menggunakan SDA dan
diberikan setiap hari. Pelaksanaan kegiatan PKTD menerapkan jarak aman antara
satu pekerja dengan pekerja lainnya minimal dua meter, dan bagi pekerja yang
pembangunan desa untuk kegiatan PKTD. Pada desa-desa yang masuk dalam
wilayah Keadaan Luar Biasa (KLB) Covid-19 maka APBDesa dapat langsung
diubah untuk memenuhi kebutuhan tanggap Covid-19. Kriteria KLB sendiri diatur
membentuk satuan gugus tugas tanggap Covid-19 dan melakukan pengadaan alat-
Desa Ponggiha, pada tahun anggaran 2020 untuk wilayah Kecamatan Lasusua
62
mengalami keterlambatan penetapan APBDesa. Dimana seharusnya APBDesa
telah ditetapkan pada awal tahun namun karena beberapa hal APBDesa wilayah
Kecamatan Lasusua baru ditetapkan sekitar akhir bulan maret. Sehingga tidak
Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa
Pada Setiap Desa Serta Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa Tahun
Anggaran 2020.
63
Memberikan relaksasi persyaratan penyaluran Dana Desa Tahap I dan
III sehingga lebih sederhana. Penyaluran Dana Desa Tahap I dan Tahap II
masingmasing dilakukan dalam tiga kali penyaluran, yaitu sebesar 15%, 15% dan
Penyaluran Dana Desa tersebut juga dapat dilakukan 2 kali sebulan dengan
menambah besaran dan jangka waktu pemberian BLT Desa sehingga total BLT
Perbub No. 30 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati
Kolaka Utara No 4 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan
Rincian Dana Desa Pada Setiap Desa Serta Pedoman Teknis Penggunaan Dana
64
Dalam kebijakan tersebut, sesuai dengan PMK 50/PMK.07/2020, Bantuan
diperpanjang menjadi 6 bulan, per bulan akan diberikan sebesar Rp 300.000 per
sebagai belanja tidak terduga. Menurut penuturan Sekertaris Desa pada saat
wawancara 24 Mei 2021 sebagai berikut: “APBDesa kan dasarnya disusun dari
RKP Desa, jadi ya anggaran untuk pandemi jelas tidak ada. Makanya setelah ada
pandemi. Nah, anggaran pandemi ini diambil dengan menggeser biaya anggaran
4. Pelaporan
nomor 113 tahun 2014 pasal 37. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa
ditetapkan dalam Peraturan Desa (Perdes). Perdes ini akan disampaikan kepada
disampaikan paling pada akhir bulan juli tahun berjalan dan untuk pelaporan
65
semester akhir disampaikan paling lambat pada bulan januari tahun berikutnya.
APBDesa dilampiri:
66
1. Format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa
Anggaran.
Masuk ke Desa
Peraturan Desa yang telah dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan
tentang:
1. APBDesa,
2. Pungutan,
5. Pertanggung Jawaban
67
media informasi lainnya. Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban
Camat paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan.
Dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa juga tak lepas
kegiatan. Dukungan ini bisa berupa tenaga dan juga dalam bentuk swadaya
gotong royong masyarakat, selain itu juga merupakan bentuk kerjasama yang erat
mekanisme penyaluran dana transfer ke daerah dan dana desa. Perubahan tersebut
dilakukan melalui penyaluran dana transfer ke daerah dan dana desa dengan basis
kinerja.
baik dan dana simpanan daerah tidak terlalu banyak mengendap di perbankan
daerah.
68
Hasil wawancara dengan sekertaris desa ponggiha kec.lasusua kab.kolaka
dilakukan 3 kali dan tahapan dana desa 40%,30%,30%, jadi nanti 70% tahap
penyerapan dana desa 100% dan dilakukan 3 kali tahapan oleh pemerintah desa.
69
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
anggaran pendapatan dan belanja desa pada desa ponggiha kecamatan lasusua
bersama paling lambat bulan Juli tahun berjalan oleh Kepala Desa beserta
paling lama tiga hari sejak disepakati untuk dievaluasi kembali. Selanjutnya
dalam kurun waktu paling lama dua puluh hari kerja sejak diterimanya
70
berupa jalan, baik itu pembukaan ruas jalan, pengerasan, ataupun
pengaspalan, hal ini tercermin pada serapan dana dalam laporan realisasi
desa pada desa ponggiha sudah berdasarkan pada prinsip transparansi dengan
memasang baliho/ papan transparansi yang memuat item yang ada di dalam
5.2 Saran
belanja desa di desa ponggiha, maka penulis dapat mengajukan saran terkait
71
semangat dan motivasi serta kreatifitas masyarakat dalam pembangunan
desa.
72
DAFTAR PUSTAKA
73
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Hari :
Tanggal :
Tempat :
1. Tahap Perencanaan
langsung.
74
Setelah pagu anggaran diketahui oleh pemerintah desa maka dibuatlah
kecamatan. Jika tidak ada koreksi, maka itulah yang akan menjadi
2. Tahap Pelaksanaan
pelaksanaan APBDes?
75
3. Tahap Pelaporan
masyarakat?
- Biasanya dalam bentuk lisan apa tulisan dan media apa? - Terkait laporan
4. Tahap Pertanggungjawaban
aktif dalam hal bisa menanyakan progres kegiatan yang didanai oleh
76
Alhamdulillah sistem yang digunakan selalu terupdate karena
berbasis online.
77