i
prinsip good governance bagi dosen, mahasiswa
dan kalangan umum yang tertarik dengan topik
pengelolaan keuangan desa. Buku ini juga
diharapkan dapat membantu pemerintah desa
dalam mengelola keuangan desa yang transparan,
partisipatif dan akuntabel, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
desa.
Akhir kata, tiada yang kekal, abadi dan sempurna
di dunia ini, begitu pula dengan penulisan buku
ini. Karena itu, penulis mengharapkan masukan,
kritikan dan saran dari berbagai pihak guna
penyempurnaan penulisan buku ini. Kiranya Tuhan
Yesus Kristus selalu menyertai dan memberkati
kita semua. Amin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................. i
DAFTAR ISI ...................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................. v
DAFTAR TABEL .................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................... 1
BAB II PERENCANAAN/PENGANGGARAN .......... 18
BAB III PELAKSANAAN ................................... 25
3.1. Penyusunan RAB ................................... 28
3.2. Pengadaan Barang dan Jasa................... 30
3.3. Pengajuan SPP ...................................... 35
3.4. Pengerjaan Buku Kas Pembantu Kegiatan 38
BAB IV PENATAUSAHAAN ............................... 40
4.1. Penatausahaan Penerimaan Desa ........... 45
4.2. Penatausahaan Belanja Desa .................. 46
4.3. Penatausahaan Pembiayaan Desa ........... 48
4.4. Penatausahaan oleh Pelaksana Kegiatan . 49
BAB V PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN ................................ 51
5.1. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes ... 55
5.2. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDes .................................... 58
5.3. Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Desa............................................................ 60
5.4. Laporan kepada BPD ............................. 61
BAB VI GOOD GOVERNANCE........................... 64
6.1. Pengertian Good Governance ................. 65
6.2. Prinsip – Prinsip Good Governance.......... 81
BAB VII IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD
GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA .............................................................. 92
8.1. Transparansi ......................................... 99
8.2. Partisipasi Masyarakat ...........................107
8.3. Akuntabilitas ........................................116
BAB VIII PENUTUP ........................................129
DAFTAR PUSTAKA ..........................................138
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
|1
Substansi yang terkandung dalam Undang-
dalam pembangunan.
|2
Sesuai dengan amanat UU No. 6 Tahun
|3
pembangunan yang berdaulat secara politik dan
|4
aktif sebagai motor penggerak pembangunan,
melakukan penyelewengan.
|5
aparatur pemerintah desa. Fenomena pejabat -
|6
untuk dapat mengimplemetasikan tata kelola
|7
keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang
Perencanaan/
Penganggaran
Pertanggung
Pelaksanaan
-jawaban
SIKLUS
PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Pelaporan Penatausahaan
|8
Dalam Gambar 1, diilustrasikan bahwa
2015).
|9
pengelolaannya harus mengikuti berbagai petunjuk
| 10
atau datang secara langsung (Dariyanto, 2017).
governance.
| 11
Berbicara mengenai good governance,
| 12
system hukum yang dapat dipercaya (reliable) dan
2010).
| 13
menyatakan bahwa konsepsi good governance
manajemen pemerintahan.
desa.
| 14
pengelolaan keuangan desa. Secara khusus, buku
desa.
partisipasi masyarakat.
| 15
Nomor 113 Tahun 2014, yang dimulai dari tahap
| 16
pada Bab VII. Kesimpulan dan penutup disajikan
| 17
BAB II
PERENCANAAN/PENGANGGARAN
| 18
kewenangannya. Lebih lanjut lagi, UU Desa Pasal
| 19
Perencanaan keuangan desa merupakan
| 20
Seperti yang tercantum dalam Juklak Bimkon
Desa.
| 21
tim verifikasi. Selanjutnya, Kepala Desa
| 22
berdasarkan RKP Desa yang telah ditetapkan.
disepakati bersama.
| 23
ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember
Tahapan Waktu
Penyusunan RAPBDes Awal Oktober
Penyepakatan bersama dengan Akhir Oktober
BPD
Penyampaian kepada Maks. 3 hari kerja
Bupati/Walikota melalui camat
Proses evaluasi Maks. 20 hari kerja
Proses penyempurnaan Maks. 7 hari kerja
Penetapan APBDes Maks. 31 Desember
Tabel 1 Jadwal Penyusunan APBDes
sumber: BPKP (2015b)
| 24
BAB III
PELAKSANAAN
lapangan.
| 25
bahwa seluruh penerimaan dan pengeluaran desa
| 26
Prinsip – prinsip dalam tahapan pelaksanaan
untuk:
pelaksanaan kegiatan.
| 27
Rangkaian kegiatan pelaksanaan
| 28
penyimpangan anggaran yang tidak sesuai dengan
| 29
Sekretaris Desa. Kemudian, Kepala Seksi
Biaya.
| 30
Dalam kaitan dengan pengadaan barang dan
barang/jasa di desa.
| 31
pembiayaannya besumber dari APBDes tidak
berikut:
Memaksimalkan penggunaaan
setempat
setempat
sebagai berikut :
| 32
Efisien, yaitu pengadaan barang/jasa
besarnya;
| 33
Pemberdayaan masyarakat yaitu
masyarakat;
dapat dipertanggungjawabkan.
| 34
bagi pembangunan desa. Dengan demikian, hasil
| 35
Kepala Seksi mengajukan dokumen SPP
Desa.
meliputi:
kegiatan.
kegiatan dimaksud.
| 36
apabila tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan
| 37
dokumen penting dalam penyusunan Laporan
| 38
pelaksanaan kegiatan didesa. Buku Kas Pembantu
Pelaksana Kegiatan.
| 39
BAB IV
PENATAUSAHAAN
| 40
terkait dengan pembangunan desa. Pencatatan
| 41
Transaksi/ Ketentuan Pokok
Kegiatan
Rekening 1. Rekening Desa dibuka oleh Pemerintah Desa
Desa di bank Pemerintah atau bank Pemerintah
Daerah atas nama Pemerintah Desa.
2. Spesimen atas nama Kepala Desa dan
Bendahara Desa dengan jumlah rekening
sesuai kebutuhan.
Penerimaan Penerimaan dapat dilakukan dengan cara:
1. Disetorkan oleh Bendahara Desa
2. Disetor langsung oleh Pemerintah atau Pihak
III kepada Bank yang sudah ditunjuk
3. Dipungut oleh petugas yang selanjutnya
dapat diserahkan kepada Bendahara Desa
atau disetor langsung ke bank.
Penerimaan oleh Bendahara Desa harus disetor
ke kas desa paling lambat tujuh hari kerja
dibuktikan dengan surat tanda setoran
Pungutan Pungutan dapat dibuktikan dengan:
1. Karcis pungutan yang disahkan oleh Kepala
Desa
2. Surat tanda bukti pembayaran oleh Pihak III
3.Bukti pembayaran lainnya yang sah
Pengeluaran 1. Dokumen penatausahaan pengeluaran harus
disesuaikan dengan peraturan desa tentang
APBDes atau Peraturan Desa tentang
Perubahan APBDes
2. Pengeluaran dilakukan melalui pengajuan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Tabel 2 Ketentuan Pokok Penatausahaan
Keuangan Desa
Sumber: Shuida (2016; 58-59)
| 42
melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara
| 43
menggunakan jurnal akuntansi. Dalam kegiatan
Buku Bank.
| 44
pembantu berupa Buku Rincian Pendapatan dan
| 45
Rekening Kas Desa. Berdasarkan nota kredit ini
| 46
Bendahara Desa pada Buku Kas Umum. Sedangkan
tertib.
| 47
perpajakan melalui form Surat Setoran Pajak (SSP)
| 48
dari realisasi pembiayaan. Pencatatan ini diperlukan
| 49
Bendahara Desa. Hal yang perlu menjadi catatan
| 50
BAB V
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
4. Kelangsungan organisasi
5. Public relation
| 51
sosial, politik oleh pihak – pihak yang
| 52
yang berjalan. Penting untuk dipahami bahwa
| 53
2015 pasal 104, telah juga diatur tentang pelaporan
tahun berjalan.
| 54
Laporan kepada
Bupati/Walikota Laporan kepada BPD
melalui Lamat
terdiri dari:
berjalan;
| 55
Laporan Semester Akhir Tahun,
pada Gambar 4.
| 56
| 55
| 57
Gambar 4 Bagan Alur Penyusunan Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes Semesteran
Sumber: Shuida (2016)
5.2. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDes
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
| 58
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes
dilampiri:
anggaran berkenaan.
| 59
dan organisasi pemerintah desa. Sesuai PP 43/2014
berjalan.
berikutnya.
| 60
Berdasarkan Laporan Dana Desa dari desa-
anggaran berikutnya.
| 61
tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desa
| 62
laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
Laporan Pertanggungjawaban
Anggaran berkenaan;
berkenaan;
desa.
| 63
BAB VI
GOOD GOVERNANCE
pertanggungjawaban.
| 64
6.1. Pengertian Good Governance
Good governance sudah menjadi agenda
| 65
bantuan yang banyak menyoroti kondisi obyektif
| 66
meliputi bentuk institusional formal negara dan
| 67
pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial suatu
dikarakteristikan oleh:
trasnparan);
professional
tindakannya
umum
| 68
Maldonado (2010) mengemukakan bahwa
| 69
pengelolaan yang baik, penyelenggaraan yang baik,
2006).
| 70
Lebih lanjut lagi dijabarkan bahwa untuk
| 71
ini, governance memiliki tiga kaki, yaitu economic
| 72
pemerintahan, yang di dalamnya termasuk lembaga
| 73
untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial
governance:
keadilan sosial
| 74
Beranjak dari dua pengertian ini, terdapat dua
| 75
praktek terbaiknya disebut dengan good
governance.
makna:
| 76
pemerintah tetapi perlu shared dengan
| 77
baik, artinya terjadi kondisi yang
| 78
lingkungan politik dan hukum yang menunjang
publik dikelola;
pemerintahan
| 79
demokratis, penghargaan akan hak asasi manusia,
swasta.
| 80
6.2. Prinsip – Prinsip Good Governance
Berdasarkan pemaparan mengenai
| 81
1. Profesionalitas: dilakukan dengan
terjangkau.
kepentingan masyarakat.
| 82
prosedur yang baik, kejelasan tarif,
langsung
| 83
7. Supremasi hukum dan dapat diterima
dalam masyarakat.
| 84
2. Rule of law : Kerangka hukum harus adil
Manusia (HAM);
dapat dimonitor
yang berkepentingan;
| 85
memperoleh pilihan terbaik bagi
prosedur-prosedur;
kesejahteraan mereka;
sebaik mungkin;
| 86
bertanggung jawab kepada publik dan
| 87
1. Akuntabilitas
2. Transparansi
| 88
memberi ruang untuk partisipasi publik
3. Memerangi korupsi
| 89
dari komitmen untuk pelaksanaan good
governance.
| 90
lewat pengadilan yang independen dan
| 91
BAB VII
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD
GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
yakni:
| 92
Liberalisme ekonomi, yang meliputi
independen
effektivitas.
| 93
Berdasarkan penjelasan ini, konsep good
| 94
satu isu strategis pada Pemerintahan Kabinet Kerja
| 95
saja tetapi justru diharapkan pembangunan dari
| 96
adalah transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
| 97
dan akuntabilitas akan juga sulit terwujud tanpa
| 98
good govenance ini tidak dapat berdiri sendiri -
terwujud.
8.1. Transparansi
Agere (2000) menyatakan bahwa secara
| 99
komunikasi publik oleh pemerintah, 2) hak
indikator:
publik.
kegiatan melayani.
| 100
mengenai keterbukaan, kemudahan akses dan
| 101
pemerintah desa harus melakukan publikasi secara
desa.
| 102
masyarakat dan penyedia barang/jasa yang
tersebut.
| 103
Selanjutnya pada tahap penatausahaan,
1997).
| 104
(SIMDA) desa atau Sistem Pengelolaan Keuangan
| 105
untuk menjamin asas transparansi dalam tahap
informasi lainnya.
| 106
8.2. Partisipasi Masyarakat
Dalam konteks governance, Agere (2000)
| 107
masyarakat setempat, yang tanpa
sendiri.
| 108
konstruktif. Dalam kaitan dengan pengelolaan
penting karena:
| 109
2. Menumbuhkan rasa memiliki, sehingga
| 110
masyarakat dalam tahap perencanaan/
penganggaran meliputi:
| 111
menampung aspirasi masyarakat mengenai
| 112
masyarakat sangatlah penting dalam tahap
dan Yulianto)
| 113
masyarakat dalam meluangkan waktu untuk
| 114
membangun desanya dengan memberikan saran
| 115
dari prinsip partisipasi masyarakat akan membuat
8.3. Akuntabilitas
Prinsip ketiga dari good governance yang
desa.
| 116
kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Schiavo-
| 117
pengelolaan pelaksanaan misi agar
akuntabel;
ditetapkan
akuntabilitas
| 118
Berdasarkan uraian diatas, dapat
| 119
menuntut pertanggungjawaban atas pengaplikasian
(Halim, 2007).
maupun tulisan.
| 120
Oleh karenanya, penerapan prinsip
| 121
merupakan bentuk penerapan prinsip akuntabilitas.
perencanaan/penganggaran.
| 122
disusun asal jadi dan hanya mementingkan
| 123
Pencatatan/pembukuan transaksi keuangan
| 124
(2015), catatan dari setiap aktivitas keuangan desa
| 125
sektor publik lainnya, adalah untuk menyediakan
| 126
tahap pelaporan/ pertangunggjawaban. SIMDA
| 127
mewujudkan prinsip akuntabilitas dalam
| 128
BAB VIII
PENUTUP
| 129
dengan rakyat, yang kuat, maju, mandiri, dan
(Srirejeki, 2015).
| 130
Dengan demikian, pemerintah desa harus memiliki
| 131
prioritas pemerintahan Presiden Jolowi untuk
| 132
berarti Pemerintah Desa harus proaktif dan
| 133
saja, misalnya para pendukung kepala desa pada
| 134
2007; Mardiasmo, 2002). Bukan hanya itu saja,
| 135
masing prinsip merupakan instrumen yang
| 136
desa dan masyarakat, sehingga pengelolaan
| 137
DAFTAR PUSTAKA
| 138
_____, 2015b. Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan &
Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa,
Deputi Bidang Pengawasan
Penyelenggaraan Keuangan Daerah badan
pengawasan keuangan dan pembangunan
| 139
Frederickson, H. G., 1997. The Spirit of Public
Administrastion. San Fransisco: Jossey-Bass
Publisher.
| 140
Heriyanto, A., 2015. Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Governance dalam Tata Kelola Pemerintahan
Desa Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten
Sleman, diakses dari
http://repository.upy.ac.id/177/1/ARTIKEL%2
0ANAS%20HERIYANTO.pdf
| 141
Maldonado, N., 2010. The World Bank‟s Evolving
Concept of Good Governance and its
Impact on Human Rights, Doctoral
workshop on development and international
organizations, Stockholm, Sweden, 29 – 30
May.
| 142
Nugraha, S., Sugiyanto, H. A. Djawamaku, A. F.
Muhlizi, dan T. Rahmat, 2007. Laporan Akhir
Tim Kompendium Bidang Hukum
Pemerintahan yang Baik, Badan Pembinaan
Hukum Nasional Departemen Hukum dan HAM
RI, Jakarta, diakses dari:
http://www.bphn.go.id/data/
documents/pemerintahan_yang_baik.pdf
| 143
______, 2014. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
| 144
Asian Development Bank. Diakses dari
http://www.adb.org/documents/
manuals/serve_and_preserve/default.asp.
| 145
http://www.keuangandesa.info/2015/11/pelak
sanaan-pengelolaan-keuangan-desa.html
| 146
development, New York: UNDP policy
document.
| 147