Anda di halaman 1dari 11

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PELAKSANAAN DANA DESA DI DESA

TUABATU KECAMATAN TAMPANAMMA KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

THEODORUS L. SURAT

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Partisipasi Masyarakat Pada Pelaksanaan Dana Desa Di
Desa Tuabatu Kecamatan Tampanamma Kabupaten Kepulauan Talaud
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yakni metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sumber data atau informan pada penelitian ini
diambil dari unsur Pegawai Pemerintah Desa Tuabatu Kecamatan Tampanamma Kabupaten
Kepulauan Talaud dan unsur masyarakat.
Hasil Penelitian Menunjukkan Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan seperti
rapat masih sangat kurang, dan yang aktif mengikuti setiap rapat adalah staf-staf desa, anggota
Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), kepala jaga dan diikuti beberapa masyarakat, maupun
masyarakat yang datang itu-itu saja dalam setiap rapat. Dalam pelaksanaan pembangunan juga
masih kurang, hal ini dilihat dari masyarakat yang ikut bekerja dan yang aktif dalam pelaksanaan
pembangunan tersebut adalah staf-staf Desa. Dalam pemanfaatan juga tidak maksimal dan hasil
dari pembangunan tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum di setiap jaga.

Kata Kunci : PartisipasiMasyarakat, Dana Desa

PENDAHULUAN mengataur dan mengurus kepentingan


Pembangunan yang sentralistik telah masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul
menyebabkan disparitas ekonomi antara dan adat-istiadat setempat yang diakui dan
perkotaan dengan pedesaan, yang kemudian dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
membuat perbedaan yang signifikan antara Kesatuan Republik Indonesia.
perkotaan dan pedesaan dari berbagai sudut Sesuai dengan otonomi yang dimiliki
pandang. Dokumen Rencana Pembangunan desa tersebut maka dapat dipahami bahwa
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 desa memiliki pengakuan hak asal-usul, adat-
memandang kondisi umum pedesaan istiadat serta kesenangan mengatur urusan
memprihatinkan, baik dalam bidang sosial, rumah tangga dan pemerintahan yang telah
budaya dan kehidupan beragama antara dituangkan dalam Undang-undang No. 23
wilayah pedesaan dan perkotaan. Langkah Tahun 2014 tentang pemerintah daerah,
yang tepat sangat diperlukan untuk peraturan pemerintah No. 6 Tahun 2014
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan tentang Desa. Hal tersebut menunjukan bahwa
pembangunan bagi daerah pedesaan, untuk secara legalitas format kebijakan
mengurangi kesenjangan antar daerah dan desentralisasi dan otonomi daerah telah
meningkatkan kualitas pelayanan publik agar menyentuh pada tingkat pemerintahan yang
lebih efisien dan responsif terhadap paling bawah yaitu tingkat Desa.
kebutuhan potensi maupun karakteristik Desa merupakan wilayah yang
daerah masing-masing. memiliki hak otonom untuk mengatur dan
Dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 meningkatkan pembangunannya sendiri untuk
Tentang Pemerintahan Daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mendefinisikan bahwa Desa adalah sebagai Seiring dengan perkembangan otonomi
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki daerah, pemerintah pusat yang memberikan
batas-batas wilayah yang berwenang untuk tugas pembantuan kepada pemerintah desa

31
harusnya selalu memperhatikan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
menekankan pembangunan masyarkat desa provinsi dan Anggaran Pendapatan dan
melalui otonomi pemerintahan desa dan peran Belanja Daerah kabupaten/kota, serta hibah
aktif serta partisipasi masyarakat dalam dan sumbangan yang tidak mengikat pihak
pembangunan desa. ketiga.
Desa sebagai sistem pemerintahan Sumber pendapatan desa tersebut
terkecil menuntut adanya pembaharuan guna secara keseluruhan digunakan untuk
mendukung pembangunan desa yang lebih mendanai penyelenggaraan kewenangan desa
meningkat dan tingkat kehidupan masyarakat yang mencakup penyelenggaraan
desa yang jauh dari kemiskinan. Berbagai pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan
permasalahan yang ada di desa dan sangat masyarakat, dan kemasyarakatan. Salah satu
kompleks, menjadikan batu sandungan bagi strategi pemerintah untuk membantu agar
desa untuk berkembang. Mulai dari adanya desa menjadi mandiri dan otonom dengan
urusan-urusan yang seyogyanya mutlak memberikan dana desa. Permendes No 5
menjadi urusan desa, namun masih menjadi Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan
kewenangan pemerintah kabupaten Dana Desa, penggunaan dana desa yang
sebagaimana yang tertuang dalam No. 23 bersumber dari APBN untuk pemberdayaan
Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, masyarakat desa terutama untuk
peraturan pemerintah No. 6 Tahun 2014 penanggulangan kemiskinan dan peningkatan
tentang Desa. akses atas sumber daya ekonomi, sejalan
Proses penyerahan kewenangan dengan pencapaian target RPJM Desa dan
tersebut memang sudah sepatutnya menjadi RKP Desa setiap tahunnya, yang di antaranya
titik awal kebangkitan desa. Dimana desa dapat mencakup: a) peningkatan kualitas
diberikan kepenuhan mutlak untuk mengatur proses perencanaan desa; b) mendukung
dan mengelola tata pemerintahnnya sendiri kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan
tanpa intervensi dari pihak manapun, tentunya oleh BUM Desa maupun oleh kelompok
dengan mengandalkan sumber daya manusia usaha masyarakat desa lainnya; c)
yang ada di desa sebagai subjek pelaksana pembentukan dan peningkatan kapasitas
pembangunan. Pelimpahan kewenangan kader pemberdayaan masyarakat desa; d)
kepada desa tersebut dapat menjadikan pengorganisasian melalui pembentukan dan
instrumen dan solusi yang tepat untuk fasilitasi paralegal untuk memberikan bantuan
mewujudkan akselerasi pembangunan di desa. hukum kepada masyarakat desa; e)
Meskipun harus juga diimbangi dengan penyelenggaraan promosi kesehatan dan
pendukung lainnya, seperti kemampuan dan gerakan hidup bersih dan sehat; f) dukungan
mentalitas aparat pemerintah desa maupun terhadap kegiatan desa dan masyarakat
sikap responsif masyarakat desa untuk secara pengelolaan Hutan Desa dan Hutan
konstruktif dan bertahap berupaya Kemasyarakatan; g) peningkatan kapasitas
meningkatkan kesejahteraannya. kelompok masyarakat.
Desa mempunyai sumber pendapatan Namun kenyataannya peluang
berdasarkan Undang-undang No 6 Tahun terjadinya penyimpangan pelaksanaan dana
2014, yaitu berupa pendapatan asli desa, bagi desa masih terbuka cukup besar, baik dari segi
hasil pajak daerah dan retribusi daerah prosedural ataupun dari pihak-pihak yang
kabupaten/kota, bagian dari dana ingin mencari keuntungan dari program dana
perimbangan keuangan pusat dan daerah yang desa. Penyelewengan dan kesalahan dalam
diterima oleh kabupaten/kota, alokasi pengelolaan dana desa sudah terjadi
anggaran dari Anggaran Pendapatan dan dibeberapa daerah di Indonesai. Melihat
Belanja Negara, bantuan keuangan dari beberapa kasus yang terjadi, pelaksanaan dana

32
desa yang bermaksud meningkatkan sebagainya. Dimana pemerintah desa telah
pelayanan publik, mengentaskan kemiskinan, melakukan berbagai upaya agar pembangunan
memajukan perekonomian desa, mengatasi di desa dapat berkembang menuju kearah
kesenjangan pembangunan, dan memperkuat yang lebih baik dan memaksimalkan
masyarakat desa sebagai subjek pembangunan penggunaan dana desa dalam pembangunan
justru menjadi kesempatan bagi pihak-pihak desa.
tertentu untuk mengambil keuntungan pribadi Akan tetapi dalam pelaksanaan dana
atau kelompok, hal itu tentu sangat desanya masih kurang diperhatikan oleh
bertentangan dengan amanat undang-undang. masyarakat. Padahal sepeti kita ketahui
Berangkat dari permasalahan tersebut perhatian dan partisipasi masyarakat
maka dibutuhkan ppartisipasi setiap sangatlah penting dalam kebehasilan
komponen desa terutama masyarakat yang pembangun terutama terkait pelaksanaan dana
merupakan pemegang kedaulatan dari negara desa yang notabennya adalah kompenen
ini. Partisipasi masyarakat merupakan salah utama pendukung pembangunan desa.
satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan Masyarakat harusnya berperan aktif dan
dari program pembangunan maupun berpartisipasi dalam pelaksanaan dana desa.
pengembangan masyarakat pedesaan. Hal ini yang masih kurang terlihat di Desa
Masyarakat sebagai kelompok individu di Tuabatu Kecamatan Tampan’amma,
suatu negara juga harus terlibat pada Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi
pelaksanaan dana desa, sebagaimana Sulawesi Utara. Kebanyakan masyarakat
tercantum dalam asas-asas pengelolaan hanya melihat bentuk fisik atau realisasi
keuangan desa yang menyatakan masyarakat program yang telah dijalankan kemudian
atau lembaga desa ikut berpartisipasi dalam menganggap bahwa pelaksaanan dana desa
penyelenggaraan pemerintahan, disamping sudah berjalan dengan baik tanpa perlu
adanya unsur-unsur lain seperti transparansi, adanya partisipasi langsung dari tiap
akuntabel, tertib dan disiplin anggaran. masyarakat di desa Taubatu Kecamatan
Sehingga potensi penyelewengan dana desa Tampan’amma, Kabupaten Kepulauan
dapat diminimalisir dan cita-cita pemerintah Talaud, Provinsi Sulawesi Utara lebih detail
untuk membangun Indonesia dari pinggiran perihal penganggarannya terutama
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa pengeluaran dan pemasukan desa itu sendiri.
dalam rangka NKRI dapat terwujud. Selain itu kesibukan masing-masing
Desa Tuabatu secara geografis masyarakat di Desa Tuabatu Kecamatan
berada di Kecamatan Tampan’amma, Tampan’amma, Kabupaten Kepulauan
Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Talaud, Provinsi Sulawesi Utara membuat
Sulawesi Utara. Luas wilayah desa ini 900,6 mereka menjadi apatis dan tidak perduli
Ha, berbatasan dengan desa Tabang sebelah terhadap hal-hal yang tidak nampak namun
selatan yang dibatasi juga oleh Sungai sensitif seperti dana desa ini
Tuabatu, Desa Binalang Timur sebelah utara Berangkat dari permasalahan-
juga dibatasi oleh Sungai Tina, Desa Tuabatu permasalahan tersebut, maka perlu adanya
Barat sabelah barat dan hamparan laut yang pengkajian lebih dalam mengenai partisipasi
merupakan bibir Samudera Pasifik di sebelah masyarakat desa pada pelaksanaan dana desa.
timur. Penduduk berjumlah 592 Jiwa. Upaya Oleh sebab itu penulis mengangkat judul
pemerintah desa dalam proses pelaksanaan penelitian yaitu “Partisipasi Masyarakat Pada
dana desa sudah dikatakan baik terutama Pelaksanaan Dana Desa Di Desa Tuabatu
dalam mengalokasikan dana desa untuk Kecamatan Tampanamma Kabupaten
masalah-masalah pembangunan desa, usaha Kepulauan Talaud”
peningkatan ekonomi desa dan lain

33
TINJAUAN PUSTAKA Partisipasi masyarakat menurut
Konsep Partisipasi Isbandi (2007) adalah keikutsertaan
masyarakat dalam proses pengidentifikasian
Partisipasi dapat diartikan sebagian
masalah dan potensi yang ada di masyarakat,
“pengikutsertaan/peran serta” atau pengambil
pemilihan dan pengambilan keputusan
bagian dalam kegiatan bersama Nyoman
tentang alternatif solusi untuk menangani
Sumaryadi:( 2010). Partisipasi berarti peran
masalah, pelaksanaan upaya mengatasi
serta seseorang atau kelompok masyarakat
masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam
dalam proses pembangunan baik dalam
proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
bentuk pernyataan maupun dalam bentuk
kegiatan dengan memberi masukan pikiran, Partisipasi masyarakat dapat dilihat
tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau berdasarkan indikator, menurut Marschall
materi, serta ikut memanfaatkan dan (2006) indikator tersebut sebagai berikut:
menikmati hasil-hasil pembangunan Nyoman 1. Adanya forum untuk menampung
Sumaryadi,( 2010). partisipasi masyarakat,
Pengertian tentang partisipasi 2. Kemampuan masyarakat terlibat dalam
dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi proses,
Supriadi, (2001) dimana partisipasi dapat juga 3. Adanya akses bagi masyarakat untuk
berarti bahwa pembuat keputusan menyampaikan pendapat dalam proses
menyarankan kelompok atau masyarakat ikut pengambilan keputusan.
terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan
pendapat, barang, keterampilan, bahan dan METODOLOGI PENELITIAN
jasa. Partisipasi dapat juga berarti bahwa Metode Penelitian
kelompok mengenal masalah mereka sendiri, Jenis penelitian yang digunakan
mengkaji pilihan mereka, membuat dalam penelitian ini adalah penelitian
keputusan, dan memecahkan masalahnya. kualitatif yakni metode penelitian yang
Konsep Partisipasi Masyarakat berlandaskan pada filsafat pospositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
Menurut Hetifah Sj.Soemanto (2005)
yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai
partisipasi masyarakat merupakan proses
instrumen kunci, teknik pengumpulan data
ketika warga sebagai individu maupun
dilakukan secara triangulasi, analisis data
kelompok sosial dan organisasi mengambil
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
peran serta ikut mempengaruhi proses
penelitian kualitatif lebih menekankan makna
perencanaan, dan pemantauan kebijakan yang
dari pada generalisasi (Sugiyono, 2010).
langsung mempengaruhi kehidupan mereka.
Sesuai dengan fokus penelitian ini ialah
Partisipasi masyarakat adalah ikut partisipasi masyarakat dalam evaluasi
sertanya seluruh anggota masyarakat dalam pembangunan desa, maka metode penelitian
memecahkan permasalahan-permasalahan yang digunakan adalah metode penelitian
masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat di kualitatif.
bidang kesehatan berarti keikutsertaan seluruh
Selanjutnya penelitian kualitatif
anggota masyarakat dalam memecahkan
menurut Moleong (2007) adalah penelitian
masalah kesehatan mereka sendiri. Di dalam
yang bermaksud untuk memahami fenomena
hal ini, masyarakat sendirilah yang aktif
tentang apa yang dialami oleh subjek
memikirkan, merencanakan, melaksanakan,
penelitian misalnya perilaku, persepsi,
dan mengevaluasikan program-program
motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara
kesehatan masyarakatnya. Institusi kesehatan
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
hanya sekadar memotivasi dan
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
membimbingnya (Notoatmodjo, 2007).

34
konteks khusus yang alamiah dan dengan pedoman wawancara yang telah
memanfaatkan berbagai metode alamiah. dipersiapkan terlebih dahulu.
Jenis dan Sumber Data (Informan) (2) Observasi; yaitu melakukan pengamatan
Jenis data yang dikumpulkan untuk secara langsung peristiwa yang berkaitan
dianalisis dalam penelitian ini ialah data dengan obyek/fokus yang diteliti, guna
primer atau data yang bersumber langsung melengkapi data primer hasil
dari informan yang ditentukan. Sementara itu wawancara.
data sekunder yang dikumpulkan hanya (3) Studi dokumentasi; yaitu melakukan
berfungsi sebagai pelengkap data primer. mengumpulkan data sekunder sebagai
Salah satu sifat penelitian kualitatif pelengkap data primer. Teknik
ialah tidak mementingkan jumlah sumber pengumpulan data ini dilakukan dengan
data/informan, tetapi yang lebih dipentingkan menghimpun dan menelaah data yang
ialah content, relevansi, dan sumber yang telah tersedia di kantor Desa Tuabatu
benar-benar dapat memberikan informasi, Kecamatan Tampanamma Kabupaten
baik mengenai orang, peristiwa atau hal. Kepulauan Talaud yang berkaitan
Sumber data atau informan pada penelitian ini dengan obyek/fokus penelitian.
diambil dari unsur Pegawai Pemerintah Desa Teknik Analisis Data
Tuabatu Kecamatan Tampanamma
Data yang dikumpulkan dan dianalisis dalam
Kabupaten Kepulauan Talaud dan unsur
penelitian ini adalah data kualitatif yang
masyarakat. Informan dari unsur Pegawai
diperoleh melalui wawancara, sehingga teknis
Pemerintah Desa Tuabatu Kecamatan
analisis data yang digunakan adalah analisis
Tampanamma Kabupaten Kepulauan Talaud
kualitatif. Dalam hal ini teknis analisis
sebanyak 5 orang yaitu : Kepala Desa (1
kualitatif yang digunakan ialah model analisis
orang), Sekretaris Desa (1 orang), Bendahar
interaktif dari Miles dan Hubermann
(1 orang), dan staf/pegawai (2 orang);
(Sugiono, 2009). Menurut Miles dan
sedangkan informan dari masyarakat
Hubernann bahwa analisis model interaktif
sebanyak 5 orang.
memungkinkan seorang peneliti melakukan
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data kegiatan analisis secara longgar tanpa harus
Salah satu ciri dari penelitian melalui proses yang kaku. Proses analisis data
kualitatif ialah peneliti sendiri merupakan model interaktif diawali dengan kegiatan
instrumen utamanya. Sumber data utama mempelajari dan menelaah data (data
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan collection), kemudian dilanjutkan dengan
tindakan, selebihnya ialah data tambahan reduksi data (data reduction), selanjutnya
seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, penyajian data (data display), dan berakhir
2006). pada pembuatan kesimpulan atau verifikasi
Atas dasar pendapat di atas maka (conclust drawing and verivication).
dalam penelitian ini yang menjadi instrumen Rangkuman Hasil Wawancara
utama pengumpulan data yaitu peneliti
Deskripsi hasil wawancara dengan 10
sendiri, sedangkan teknik pengumpulan data
informan sebagaimana telah di uraikan di atas
yang digunakan ialah wawancara, dan
dapat di buat rangkuman sesuai dengan focus
dilengkapi dengan teknik observasi dan teknik
penelitian yaitu sebagai berikut:
dokumentasi.
Fungsi partisipasi dari masyarakat terhadap
(1) Wawancara ;digunakan untuk
pelaksanaan dana desa sangatlah penting,
mengumpulkan data primer dari
karena dalam pengelolaan dana desa
informan yang terpilih. Dalam
masyarakat juga ikut serta dalam pengambilan
melakukan wawancara ini digunakan
keputusan di setiap proses pembangunan di

35
desa kenyataan belum optimal terkait dari segi kualitas dapat di lihat seberapa
partisipasi masyarakat pada pelaksanaan dana besar presentase keberhasilan program
desa karena sesuai dengan keputusan bersama yang di laksanakan apakah sesuai dengan
atau musrembang desa telah di sepakati target yang telah di tetapkan.
bersama antara pemerintah desa dan 4. Partisipasi pada evaluasi
masyarakat bahwa dana desa yang ada akan di
Partisipasi pada evaluasi ini berkaitan
buat pembangunan jalan tani namun pada
dengan masalah pelaksanaan program
kenyataannya berbeda dana yang di cairkan
secara menyeluruh. Partisipasi ini
telah di alihkan ke bahan berupa sengsor
bertujuan untuk mengetahui apakah
sehingga pembangunan yang di sepakati
pelaksanaan program telah sesuai dengan
antara pemerintah dan masyarakat tidak
rencana yang di tetapkan atau ada
berjalan dengan baik karena kurangnya
penyimpangan.
partisipasi masyarakat.
1. Partisipasi Pada Pengambilan Keputusan
Pembahasan
Partisipasi dalam pengambilan keputusan
ini terutama berkaitan dengan penentuan 1. Pengambilan keputusan
alternatif dengan masyarakat untuk Pengambilan Keputusan, merupakan
menuju kata sepakat tentang berbagai suatu tindakan yang menentukan hasil
gagasan yang menyangkut kepentingan dalam memecahkan masalah dengan
bersama. Partisipasi dalam hal memilih suatu jalur tindakan di antara
pengambilan keputusan ini sangat penting, beberapa alternatif yang ada melalui
karena masyarakat menuntut untuk ikut suatu proses mental dan berfikir logis dan
menentukan arah dan orientasi juga mempertimbangkan semua pilihan
pembangunan. Wujud dari partisipasi alternatif yang ada yang mempunyai
masyarakat pada pengambilan keputusan pengaruh negatif atau pun positif.
ini bermacam-macam seperti kehadiran Pengambilan keputusan mempunyai
rapat, diskusi, sumbangan pemikiran, peranan penting dalam manajemen
tanggapan atau penolakan terhadap karena keputusan yang diambil oleh
program yang di tawarkan. manajer merupakan keputusan akhir
2. Partisipasi pada pelaksanaan yang harus dilaksanakan dalam
Partisipasi pada pelaksanaan program organisasi-nya atau bisnis yang
merupakan lanjutan dari rekaman yang dijalankannya.
telah di sepakati sebelumnya, baik yang Keputusan manajer sangat penting
berkaitan dengan perencanaan, karena menyangkut semua aspek.
pelaksanaan, maupun tujuan. Di dalam Kesalahan dalam mengambil keputusan
pelaksanaan program, sangat di butuhkan bisa merugikan organisasi, mulai dari
keterlibatan berbagai unsur, khususnya merusak nama baik organisasi atau
pemerintah dalam kedudukannya sebagai perusahaan sampai pada kerugian uang.
focus atau sumber utama pembangunan. Maka oleh sebab itu manajer harus
3. Partisipasi pada pengambilan manfaat berhati – hati dalam mengambil
keputusan. Hal ini sejalan dengan teori
Partisipasi pada pengambilan manfaat ini
real life choice,yang menyatakan dalam
tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas
kehidupan sehari-hari manusia
dari hasil pelaksanaan program yang bisa
melakukan atau membuat pilihan –
di capai. Dari segi kualitas keberhasilan
pilihan di antara sejumlah alternatif.
suatu program akan di tandai dengan
Pilihan-pilihan tersebut biasanya
adanya peningkatan output, sedangkan
berkaitan dengan alternatif dalam

36
penyelesaian masalah yakni upaya untuk proses rangkaian kegiatan tindak lanjut
menutup terjadinya kesenjangan antara setelah program atau kebijaksanaan
keadaan saat ini dan keadaan yang ditetapkan yang terdiri atas
diinginkan. Begitu pula dengan pengambilan keputusan, langkah yang
perusahaan. Perusahaan juga butuh strategis maupun operasional atau
mengambil keputusan-keputusan yang kebijaksanaan menjadi kenyataan guna
nantinya akan mempengaruhi mencapai sasaran dari program yang
perusahaan itu ke depannya. ditetapkan semula.Untuk menjamin
Dan tentunya dalam pengambilan kualitas pelaksanaan kegiatan yang
keputusan, keputusan-keputusan tersebut tetap mengacu pada prinsip dan
harus dipikirkan secara matang terlebih mekanisme Dana Desa maka perlu
dahulu agar tidak merugikan perusahaan adanya persiapan pelaksanaan yang
tersebut dan pihak-pihak yang terkait. matang dan terencana. Persiapan ini
Pengambilan keputusan secara universal lebih ditujukan kepada penyiapan
didefinisikan sebagai pemilihan diantara aspek sumberdaya manusia, termasuk
berbagai alternativ. masyarakat, Staf Desa dan Anggota
BPD perlu mempersiapkan tenaga
Sesuai pengamatan dari hasil penelitian
dan waktu untuk menjalankan semua
yang dilakukan mengenai partisipasi
program yang diadakan menggunakan
masyarakat pada pelaksanaan dana desa
Dana Desa. Seharusnya pelaksanaan
adalah Pemerintah atau aparat desa
kegiatan Program Pembangunan fisik
melibatkan masyarakat dalam hal
dalam pemanfaatan Dana Desa
swadaya dan pengolaan dana desa,
dilakukan oleh masyarakat secara
pengambilan keputusan serta
swadaya dan difasilitasi oleh pemerintah
penggunaan dana desa juga melibatkan
desa, tahap pelaksanaan dilakukan
dan memproritaskan masyarakat desa,
setelah tahap perencanaan selesai dan
sementara di sisi lain masyarakat tidak
telah ada dana penglokasian kegiatan
terlalu memahami tentang alokasi dana
pembangunan. Tingkat partisipasi pada
desa karena kurangnya sosialisasi dari
tahap implementasi merupakan
aparat desa setempat.
tingkatan partisipasi dan keaktifan
2. Pelaksanaan masyarakat dalam melaksanakan setiap
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau kegiatan pembangunan yang telah
pelaksanaan dari sebuah rencana yang direncanakan yakni dari pelaksanaan
sudah disusun secara matang dan pertemuan, pembentukan kelompok
terperinci, implementasi biasanya pelaksana, hingga proses eksekusi
dilakukan setelah perencanaan sudah pembangunan yang telah direncanakan.
dianggap siap.Secara sederhana Tahap implementasi pembangunan
pelaksanaan bisa diartikan desa melalui penggunaan dana desa
penerapan. Pelaksanaan merupakan diawali dengan sosialisasi pertemuan
aktifitas atau usaha-usaha yang mengenai pembangunan desa,
dilaksanakan untuk melaksanakan kemudian masyarakat menghadiri
semua rencana dan kebijaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan
yang telah dirumuskan dan ditetapkan dan dilanjutkan dengan penentuan
dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat kelompok sebagai eksekusi dalam
-alat yang diperlukan, siapa yang pelaksanaan pembangunan. Tahap
melaksanakan, dimana tempat pelaksanaan yang melibatkan
pelaksanaannya mulai dan bagaimana masyarakat ini bertujuan agar
cara yang harus dilaksanakan, suatu pembangunan desa tetap

37
menggunakan swadaya masyarakat kemajuan bersama. Kedua, partisipasi
agar masyarakat tahu dan mengerti untuk masyarakat dapat dilihat dari manfaat
apa penggunaan dana desa, serta yang dapat diambil dari membangun,
diharapkan dapat menghasilkan output manfaat dapat juga dirasakan oleh
pembangunan desa yang baik dan masyarakat dari hasil pembangunan
sesuai dengan kebutuhan desa dan pengadaan air bersih, jalan dll. dalam hal
masyarakatnya. Selain itu pelibatan ini masyarakat mendapat kemudahan
masyarakat pada tahap ini mendaatkan air bersih dan kenyamanan
bertujuan untuk meningkatkan mengakses jalan kebun, dalam
kesadaran serta mendorong masyarakat pembangunan renovasi pipanisasi,
untuk lebih memberikan perhatian masyarakat mendapatkan kembali air
kepada kegiatan pembangunan yang ada bersih dari air pegunungan. Ketiga,
di desa. Dari hasil penelitian didapati partisipasi masyarakat dalam
bahwa banyak masyarakat yang tidak pemanfaatan pemeliharaan dapat dilihat
terlibat aktif dalam setiap program dari masyarakat yang mengatur
kegiatan dana desa alasannya bermacam- maupun yang mengamankan setiap
macam, ada yang beralasan karena ada program yang sudah dijalankan, dalam
pekerjaan utama sebagai PNS dan juga hal ini masyarakat diberi kebebasan
sebagai petani. untuk mengatur setiap program
3. Mengambil manfaat yang sudah dijalankan, diantaranya
memanfaatkan pembangunan yang
Pengawasan merupakan serangkaian
sudah dilaksanakan dengan cara
kegiatan dan tindak lanjut yang
memanfaatkannya sebaik mungkin
dilakukan untuk menjamin pelaksanaan
dalam hal ini memang sudah
pembangunan yang direncanakan
sepatutnya masyarakat menggunakan
sesuai tujuan dan sasaran yang
pembangunan sebaik mungkin agar
ditetapkan dan memastikan dana yang
pembangunan tersebut dapat terjaga dan
digunakan tepat sasaran. Pengawasan
terpelihara. Tingkat partisipasi pada
merupakan kegiatan untuk mengamati
tahap implementasi hasil
perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan merupakan tingkatan
pembangunan, mengidentifikasi
partisipasi masyarakat dalam
permasalahan yang timbul maupun
memanfaatkan hasil yang diperoleh
permasalahannya yang akan timbul dari
dari kegiatan pembangunan desa yaitu
adanya program ini. Semua pelaku
berupa pemanfaatan hasil pembangunan
program berkewajiban untuk memantau
baik infrastruktur maupun
kegiatan mereka dan memastikan
pemberdayaan. Manfaat dari hasil
bahwa pelaksanaan telah dicapai sesuai
pembangunan yang dirasakan oleh
target, rencana dan jadwal. Para pelaku
masyarakat adalah berupa manfaat dari
program tersebut yaitu pemerintah
pembangunan infrastruktur yaitu
Kecamatan dan pemerintah Desa.
berupa jalan-jalan di lingkungan desa.
Pertama, hasil akhir dari sebuah
Selain itu juga bangunan-bangunan
pembangunan yaitu diharapkan
penunjang pendidikan, kesehatan dan
masyarakat dapat menerima hasil
gedung serba guna. Masyarakat desa
pembangunan seolah-olah milik
Tumaluntung satu pada umumnya
sendiri, sehingga pada akhirnya
terlibat aktif dalam hal pengawasan,
masyarakat akan menjaga dan
seperti sudah menjadi budaya baru di
memelihara serta memanfaatkan hasil
Indonesia dimana masyarakat lebih
pembangunan demi kelancaran dan
aktif memberikan kritikan atau

38
masukan kepada pemerintah dibanding aktif mengikuti setiap rapat adalah
turut serta dalam pekerjaan fisik di staf-staf desa, anggota Badan
lapangan. Masyarakat desa pada Pemusyawaratan Desa (BPD), kepala
umumnya turut memantau kinerja dan jaga dan diikuti beberapa masyarakat,
hasil kerja serta menikmati secara maupun masyarakat yang datang itu-itu
besama-sama hasil pembangunan. saja dalam setiap rapat.
4. Evaluasi 2. Partisipasi masyarakat dalam
Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan pembangunan juga masih
evaluasi dari hasil pembangunan kurang. Hal ini dilihat dari masyarakat
merupakan tingkatan partisipasi yang ikut bekerja dan yang aktif dalam
masyarakat dalam menilai keberhasilan pelaksanaan pembangunan tersebut
dari hasil pembanguan melalui adalah staf-sfat Desa. Terbukti juga
penggunaan dana desa di Desa ada beberapa program yang belum
Tumaluntung Satu. Penilaian hasil terlaksana.
pembangunan ini bertujuan untuk 3. Partisipasi masyarakat dalam
melihat seberapa jauh tujuan yang pemanfaatan juga tidak maksimal dan
diinginkan masyarakat Desa hasil dari pembangunan tersebut
Tumaluntung Satu dapat tercapai, digunakan untuk kepentingan
dalam hal ini yaitu pembangunan desa. masyarakat secara umum di setiap jaga.
Sama halnya pada tahapan 4. Partisipasi dalam tahapan evaluasi juga
pengawasan, begitu juga yang terjadi tergolong masih sangat rendah, dimana
di tahapan evaluasi, sepertinya tidak terlihat dalam rapat-rapat evaluasi
bisa dipungkiri lagi kalau budaya program hanya sedikit yang mengikuti
memberikan kritikan itu di rapat.
Indonesia yang paling hebat. Di
Desa Tumaluntung juga terjadi dimana
setiap rapat evaluasi banyak yang aktif Saran
dalam memberikan tanggapan dan 1. Pada tahap perencanaan disarankan
masukan. Masyarakat turut aktif dalam bagi pemerintah desa, agar membuat
melakukan evaluasi kepada undangan secara resmi kepada
pemerintah, pemerintah desa juga masyarakat bukan hanya secara lisan,
selalu mengadakan rapat evaluasi pemerintah desa juga harus
sebelum membuat laporan ke tingkat mengadakan rapat pengusulan program
Kabupaten. terlebih dahulu sebelum
mengadakan rapat penetapan
program.
PENUTUP
2. Pada tahapan pelaksanaan juga
Kesimpulan
pemerintah desa harus mampu
Berdasarkan hasil penelitian dapat mendorong masyarakat agar ikut
disimpulkan partisipasi masyarakat dalam terlibat dalam proses pembangunan
pengelolaan dana desa di Desa Tumaluntung desa melalui dana desa, berbagai
Satu berdasarkan indicator dan tahapan yang cara yang dapat dilakukan yaitu
dikemukakan oleh Cohen and Uphoff , dengan membangun interaksi yaang
ternyata : intesn dengan masyarakat,
1. Partisipasi masyarakat dalam menampung masukan dari masyarakat
perencanaan pembangunan seperti terkait metode kerja di lapangan.
rapat masih sangat kurang, dan yang 3.Dalam tahapan pengawasan juga

39
pemerintah diharuskan menyediakan Mardikanto, Totok. 2003. Penyuluhan
wadah untuk menapung aspirasi dari Pembangunan Pertanian. Surakarta :
masyarakat terkait temuan atau hasil Uns Press.
dari pengawasan yang dilakukan oleh Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif.
anggota masyarakat. Bandung : Remaja Redoskarya.
4. Saat melakukan evaluasi pemerintah Notoatmodjo, S. 2007. Promosi kesehatan
desa perlu lebih transparan lagi dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka
terkait dengan penlaksaanan dana dalam cipta
pembangunan.
Pahlevi, Rezah. 2014. Pengaruh Kepuasan,
Kepercayaan dan Harga terhadap
DAFTAR PUSTAKA Loyalitas Konsumen pada Green
Adi, Isbandi rukminto. 2007. Intervensi Product (Studi Kasus pada Masyarakat
Komunitas Pengembangan Masyarakat Bengkulu yang Menggunakan Produk
Sebagai Upaya Pemberdayaan Elektronik Lampu Hemat Energi).
masyarakat. Jakarta : PT Rajagrafindo Skripsi. Bengkulu: Fakultas Ekonomi
Persada. dan Bisnis, Universitas Bengkulu
Astuti Dwiningrum, Siti Irene. 2009. Sarwoto. 2001.Dasar-Dasar Organisasi dan
Desentralisasi Dan Partisipasi Manajemen, cetakan keenambelas.
Masyarakat Dalam Jakarta: Ghalia Indonesia,.
Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Siagian, S. P. 2003, Manajemen Sumber Daya
Pelajar. Manusia, edisi satu, cetakan kesepuluh.
B, Marshall Romney, Dansteinbart, Paul J. Jakarta : Bumi Aksara.
2006. Sistem Informasi Akuntansi, Soetomo. 2006. Strategi-Strategi
Edisi Sembilan, Buku Satu, Pembangunan Masyarakat.
Diterjemahkan: Deny Arnos Kwary Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dan Dewi Fitriasari. Jakarta : Salemba Sugiono. 2010. Metode Penelitian
Empat. Administrasi. Bandung : Alfabeta.
H.A.R. Tilaar. 2009. Kekuasaandan Sugiyah. 2001. Partisipasi Komite sekolah
Pendidikan: Kajian Menejemen dalam penyelenggaraan rintisan
Pendidikan Nasional dalam Pusaran sekolah bertaraf internasional Di
Kekuasaan. Jakarta: Rinika Cipta Sekolah dasar (SD) Negeri IV Wates,
Hetifah, Sj Sumarto. 2005. Inovasi, Kabupaten kulonprogo.
Partisipasi Dan Good Governance. Sumampouw, Monique. 2004. Perencanaan
Jakarta: Yayasan Obor Darat-Laut yang Terintegrasi dengan
Jalal, Fasli Dan Dedi Supriadi. 2001. Menggunakan Informasi Spasial yang
Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Partisipatif. Jacub Rais, et al. Menata
Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Ruang Laut Terpadu, Pradnya
Karya Nusa. Paramita, Jakarta
Kartini, K. 2003. Pemimpin Dan Sumaryadi, I. Nyoman. 2010. Sosiologi
Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja Pemerintahan. Bogor : Ghalia
Grafindo Persada Indonesia.
M. Situmorang, Viktor dan Juhir. 2001. Aspek Syafrudin. 2004. Pengaruh
Hukum Pengawasan Melekat Dalam Ketidaktepatanwaktu Penyampain
Lingkungan Aparatur Negara. Jakarta : Laporan Keuangan. Denpasar :
PT. Rineka Cipta Simposium Nasional Akuntansi VII

40
Ukas, Maman. 2004. Manajemen. Bandung:
Agini

Sumber Lain :
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2015 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016
Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun
2016 tentang Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara.
Permendes No.5 Th 2015 Tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2015
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa, Lembaran Negara
Syafrudin. 2009. Sosial Budaya Dasar.
Jakarta: TIM.
Syaifuddin. 2002. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Mutu.
http://blogjoeharno.blogspot.com/2008
/03/faktor-faktor yang mempengaruhi
mutu.html. 27 Februari 2011.
Abdullah Syukur. 1987. KumpulanMakalah
“Study Implementasi Latar Belakang
Konsep
Pendekatan dan Relevansinya Dalam
Pembangunan”, Persadi, Ujung
Pandang. Hlm 40
http://ravina-
bethebest.blogspot.co.id/2009/11/kons
ep-pengambilan-keputusan-di-
dalam.html
https://berbagitugass.blogspot.co.id/2017/03/
sistem-pengambilan-keputusan-
dalam.htm

41

Anda mungkin juga menyukai