Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SLAMET RIYADI

NIM : 31192020
KELAS : AK4B

UTS METODOLOGI TUGAS AKHIR

KUTIPAN YANG DIGUNAKAN KUTIPAN LANGSUNG


1. Pengertian Desa
Undang Undang Nomor 06 tahun 2014 tentang Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul , dan / atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Soenarjo dalam Nurcholis ( 2011 ; 4 )


Desa adalah suatu kesatuan masyarakat berdasarkan adat dan hukum adat yang menetap
dalam suatu wilayah yang tertentu batas-batasnya; memiliki ikatan lahir dan batin yang sangat
kuat, baik karena seketurunan maupun karena sama-sama memiliki kepentingan politik,
ekonomi, sosial dan keamanan; memiliki susunan pengurus yang dipilih bersama; memiliki
kekayan dalam jumlah tertentu dan berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri.

2. Pengertian tentang keuangan Desa

Keuangan Desa menurut UU RI Nomor 6 tahun 2014 pasal 1 ayat ( 10 ) dan pasal 71 ayat ( 1 )
adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Hak dan
kewajiban menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan pengelolaan keuangan desa.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDesa ) merupakan rencana keuangan tahunan
pemerintah desa. APBDesa merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara pemerintah
desa dan badan permusyawaratan desa yang berisi tentang belanja yang ditetapkan untuk
melaksanakan kegiatan pemerintahan desa selama satu tahun dan sumber pendapatan yang
diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut atau pembiyaan yang diperlukan bila
diperkirakan akan terjadi deficit atau surplus. APBDesa disusun dengan memperhatikan
RPJMDesa, RKPDesa, dan APBDesa tahun sebelumnya. Yuliansyah ( 2016:27 ).

3. Maksud dan tujuan laporan keuangan Desa

Menurut Sadeli ( 2002 )


1. Menyediakan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban.
2. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih.
perusahaan sebagai tentang perubahan kekayan bersih perusahaan sebagai hasil dari
kegiatan uasaha.
3. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih yang
bukan berasal dari kegiatan usaha.
4. Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan
perusahaan memperoleh laba.
5. Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemiliknya.
Menurut Nordianwan dan Hertianti ( 2010:41 )
Menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah disusun untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari semua kelompok pengguna. Beberapa kelompok utama pengguna laporan
keuangan pemerintah yaitu: a.) Masyarakat. B.) Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan
lembaga pemeriksa. c.) Pihak yang memberikan atau berperan dalam proses donasi, investasi,
dan pinjaman. d.) Pemerintah. Disini pemerintah harus memperhatikan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan.

4. Asas-asas dalam pelaporan keuangan Desa

Transparan dalam pengelolaan keuangan mempunyai pengertian bahwa informasi keuangan


diberikan secara terbuka dan jujur kepada masyarakat guna memenuhi hak masyarakat untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung jawaban pemerintag dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan (KK, SAP, 2005 ).

Akuntabilitas adalah bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan


pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik
(Mardiasmo ,2006 ).

5. Permasalahan dalam laporan keuangan Desa

Wasistiono dan Tahir ( 2006 ) mengemukakan bahwa umumnya pemerintah desa memiliki
kelemahan-kelemahan dalam hal berikut; (1) Kualitas sumber daya manusia yang menjadi
apparat desa masih rendah; (2) kebijakan atau peraturan-peraturan terkait pemerintah desa
masih belum sempurna; (3) kemampuan dalam hal perencanaan pembangunan di tingkat desa
masih rendah; (4) terbatasnya sarana dan prasarana yang dapat menujang operasional
administrasi desa.

Ketaatan pelaporan keuangan adalah kesediaan untuk tunduk kepada hukum / aturan yang
berlaku dalam melaksanakan tugas dan fungsinya aparatur desa untuk
mempertanggungjawabkan laporan keuangan secara transparansi, akutabel, partisipasif, tertib
administrasi dan aturan. ( Ulum,2014:12 ).

6. Sistem akuntansi laporan keuangan Desa

Sistem akuntansi desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang terjadi di desa; dibuktikan
dengan nota-nota kemudian dilakukan pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan
dihasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihakpihak yang
berhubungan dengan desa yaitu masyarakat desa, perangkat desa, pemerintah daerah, dan
pemerintah pusat ( Sujarweni , 2015; 17 ).

Permendagri No 6 Tahun 2016 Akuntasi keuangan Desa adalahsebagai berikut:


Semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintah desa yang dapat
dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban desa tersebut. Keuangan desa dikelola berdasarkan azas-azas
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Desa, kemudian di singkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa
dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan peraturan desa. Bendahara
adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan, membayar dan mempertanggungjawabkan keuangan desa
dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

7. Siklus laporan keuangan Desa

Pengelolaan keuangan desa merupakan upaya untuk mendukung penyelenggaraan


Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa. Pengelolaan keuangan merupakan suatu siklus yang terdiri
dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, pembinaan dan pengawasan, pelaporan serta pemantauan dan evaluasi
(Hamzah 2015).

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
menyebutkan bahwa pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa.

8. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi adalah kemampuan melaksanakan atau melakukan pekerjaan yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan, didukung sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut
(Sedarmayanti, 2012;57).

Menurut Susilo (2002:4) sumber daya manusia adalah pilar penyangga utama sekaligus
penggerak organisasi dalam usaha mewujudkan visi, misi, dan tujuannya. Dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan dibutuhkan tenaga sumber daya manusia atau pegawai untuk
mejalankan perangkat pendukung yang dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai