NIM : 31192020
KELAS : AK4B
Keuangan Desa menurut UU RI Nomor 6 tahun 2014 pasal 1 ayat ( 10 ) dan pasal 71 ayat ( 1 )
adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Hak dan
kewajiban menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan pengelolaan keuangan desa.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDesa ) merupakan rencana keuangan tahunan
pemerintah desa. APBDesa merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara pemerintah
desa dan badan permusyawaratan desa yang berisi tentang belanja yang ditetapkan untuk
melaksanakan kegiatan pemerintahan desa selama satu tahun dan sumber pendapatan yang
diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut atau pembiyaan yang diperlukan bila
diperkirakan akan terjadi deficit atau surplus. APBDesa disusun dengan memperhatikan
RPJMDesa, RKPDesa, dan APBDesa tahun sebelumnya. Yuliansyah ( 2016:27 ).
Wasistiono dan Tahir ( 2006 ) mengemukakan bahwa umumnya pemerintah desa memiliki
kelemahan-kelemahan dalam hal berikut; (1) Kualitas sumber daya manusia yang menjadi
apparat desa masih rendah; (2) kebijakan atau peraturan-peraturan terkait pemerintah desa
masih belum sempurna; (3) kemampuan dalam hal perencanaan pembangunan di tingkat desa
masih rendah; (4) terbatasnya sarana dan prasarana yang dapat menujang operasional
administrasi desa.
Ketaatan pelaporan keuangan adalah kesediaan untuk tunduk kepada hukum / aturan yang
berlaku dalam melaksanakan tugas dan fungsinya aparatur desa untuk
mempertanggungjawabkan laporan keuangan secara transparansi, akutabel, partisipasif, tertib
administrasi dan aturan. ( Ulum,2014:12 ).
Sistem akuntansi desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang terjadi di desa; dibuktikan
dengan nota-nota kemudian dilakukan pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan
dihasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihakpihak yang
berhubungan dengan desa yaitu masyarakat desa, perangkat desa, pemerintah daerah, dan
pemerintah pusat ( Sujarweni , 2015; 17 ).
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
menyebutkan bahwa pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Kompetensi adalah kemampuan melaksanakan atau melakukan pekerjaan yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan, didukung sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut
(Sedarmayanti, 2012;57).
Menurut Susilo (2002:4) sumber daya manusia adalah pilar penyangga utama sekaligus
penggerak organisasi dalam usaha mewujudkan visi, misi, dan tujuannya. Dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan dibutuhkan tenaga sumber daya manusia atau pegawai untuk
mejalankan perangkat pendukung yang dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.