Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

“OPSI”

Dosen Pengampu :

Rheny Afriana Hanif,SE.,M.SA.,Ak.,CA

DISUSUN OLEH :
BAYU ANGGARA (1902110350)
AINUN WARDAH (1902110278)
IQSAR ALHAMZAH (1902110183)
PUTRI YOLANDA (1902112532)
UMMUL AZHARI (1602114051)
NENENG RAHAYU RULIDA (1902110178)

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Tim Penulis megucapkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

tentang “OPSI” dalam rangka Melengkapi Tugas Mata Kuliah manajemen investasi dan

portofolio.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen

mata kuliah manajemen investasi dan portofolio dan teman-teman yang telah membantu dan

mendukung sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Tim Penulis menyadari makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan, untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini. Atas

perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Pekan baru, 29 oktober 2020

Penulis,

Kelompok 4

DAFTAR ISI
HALAMAN COVER

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................ 6

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defenisi opsi......................................................................................................................................... 7

2.2 Dasar hukum opsi................................................................................................................................. 8

2.3 Jenis – jenis opsi......................................................................................................................................9

2.4 Karakteristik opsi...................................................................................................................................11

2.5 Manfaat opsi...........................................................................................................................................12

2.6 Persamaan dan perbedaan opsi dengan saham.......................................................................................13

2.7 Terminologi opsi....................................................................................................................................14

2.8 Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi .........................................................................................15

2.9 Payoff dan laba dari opsi .......................................................................................................................17

2.10 Penggunaan opsi untuk lindung nilai...................................................................................................18

2.11 Mekanisma perdagangan opsi .............................................................................................................19

2.12 Strategi perdagangan opsi....................................................................................................................22

2.13 Penilaian opsi.......................................................................................................................................28

2.14 Melindungi opsi...................................................................................................................................31

2.15Penggunaan opsi untuk spekulasi.........................................................................................................31

2.16 Fakto mempengaruhi harga opsi..........................................................................................................32

2.17 Penentuan harga opsi..........................................................................................................................35


2.18 Model black- scholes..........................................................................................................................35

2.19 Opsi indeks.........................................................................................................................................37

BAB III PENTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal menyediakan berbagai pilihan investasi bagi investor. Investor yang
memiliki kelebihan dana dapat memilih produk pasar modal berupa saham, obligasi, reksa dana,
dan derivatif. Setiap produk yang ada di pasar modal memiliki risiko dan return masing-masing
sesuai dengan tipe investor. Investor yang agresif berani menanggung risiko tinggi dengan
berinvestasi pada saham. Investor yang moderat lebih memilih untuk berinvestasi pada
reksadana. Sedangkan investor yang konservatif dengan tidak berani menanggung risiko tinggi
akan memilih untuk berinvestasi pada obligasi

Agar pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan, BEI opsi sebagai salah satu
produk derivatif. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Oktober 2004 BEI memulai perdagangan
Kontrak Opsi Saham (KOS). Dengan diterbitkannya opsi sebagai salah satu instrumen
perdagangan di pasar modal, semakin melengkapi produk yang sudah ada sebelumnya. Dengan
mengembangkan opsi, BEI berharap dapat meningkatkan daya tarik investor untuk berinvestasi.
Sama seperti produk pasar modal lainnya, opsi juga dapat diperjualbelikan antar investor di
bursa.

Sebagai salah satu produk di pasar modal, opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak
antara penjual opsi dengan pembeli opsi (buyer). Opsi memiliki peranan untuk menjamin adanya
hak yang bukan suatu kewajiban dari pembeli opsi untuk membeli atau menjual saham tertentu
pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Opsi dikelompokkan menjadi dua, yaitu opsi beli dan opsi jual. Opsi beli merupakan opsi
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah, waktu, dan
harga yang telah ditentukan.Investor yang membeli call option berharap harga saham akan naik
agar dapat mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga tersebut. Opsi jual merupakan opsi
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual saham dalam jumlah, waktu, dan
harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli put option berharap harga saham turun atau
berada di bawah harga harga yang telah disepakati di kontrak opsi (Tandelilin, 2010).

Saat ini, perdagangan opsi di pasar modal Indonesia terdapat lebih dari 40 anggota bursa
KOS. Selain itu, perdagangan opsi hanya terbatas untuk beberapa saham perusahaan yang
terdaftar di BEI seperti ASII, BBCA, INDF, TLKM, dan HMSP (Tandelilin, 2010). Akan tetapi,
perdagangan opsi kurang diminati oleh investor Indonesia dan lebih sering diperdagangkan di
luar negeri seperti Amerika dan Eropa. Menurut okezone.com pada 15 November 2010 yang
menyatakan bahwa produk derivatif berupa opsi memiliki peminat yang sangat minimal
sehingga produk ini sama sekali tidak berkembang. Akan tetapi, di beberapa bursa di luar negeri
perkembangan produk derivatif berupa opsi cukup aktif. Hal ini terlihat pada bursa di Singapura
sekitar 25% pendapatan bersumber dari transaksi instrumen derivatif.

Menurut okezone.com pada 15 November 2010, transaksi instrumen derivatif berupa opsi
yang kurang diminati oleh investor salah satunya disebabkan begitu banyak kasus kebangkrutan
perusahaan besar akibat adanya opsi. Investor di Indonesia yang melakukan transaksi derivatif
berupa opsi banyak yang mengalami kerugian. Hal ini menjadi pemicu runtuhnya banyak
perusahaan besar dan sentimen dari banyak investor. Sebagian investor juga mengaggap bahwa
investasi pada derivatif itu haram karena merupakan instrumen yang sangat spekulatif.

2.2 perumusan masalah

1. Apa itu opsi?


2. Apa saja jenis opsi ?
3. Perbedaan jenis-jenis opsi?
4. Apa saja penilaian (valuasi) opsi

2.3 tujuan penulisan


1. untuk mengetahui tentang opsi
2. untuk mengetahui jenis-jenis opsi beserta perbedaannya
3. untuk mengetahui penilaian (valuasi ) opsi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Opsi

Opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi (seller atau writer)

dengan pembeli opsi (buyer). Opsi memiliki peranan untuk menjamin adanya hak yang bukan

suatu kewajiban dari pembeli opsi untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan

harga yang telah ditetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan

investor lain tanpa melibatkan emiten yang dijadikan opsi. Opsi diterbitkan oleh investor untuk

dijual kepada investor lainnya dan emiten tidak memunyai kepentingan dalam transaksi opsi

(Tandelilin, 2010).

Opsi merupakan suatu tipe kontrak antara dua pihak dimana salah satu pihak memberikan
hak kepada pihak lain untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada harga dan jangka waktu
tertentu. Disebut opsi karena pemegang atau pembeli opsi memililiki pilihan (opsi) untuk
menggunakan opsi tersebut kapan saja selama masih berlaku atau tidak menggunakan sampai
masa berlakunya berakhir. Pihak yang memiliki hak disebut sebagai pembeli opsi (option buyer).
Sedangkan pihak yang menjual opsi harus bertanggung jawab atas keputusan pembeli opsi kapan
opsi tersebut digunakan dengan penerbit opsi (option writer) (Jogiyanto, 2013).

Salah satu instrumen derivatif yang memunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi.
Pengertian dari opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak dimana salah satu pihak (sebagai
pembeli) memunyai hak tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset atau
efek tertentu dengan harga yang telah ditentukan pula, pada atau sebelum waktu yang ditentukan
dari atau ke pihak lain (sebagai penjual). Pemegang opsi tidak diwajibkan untuk melaksanakan
haknya jika perubahan dari harga underlying asetnya akan menghasilkan keuntungan baik
dengan menjual atau membeli underlying aset tersebut (bapepam, 2003).
Berdasarkan definisi opsi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa opsi
merupakan suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak yaitu penjual opsi dan pembeli opsi
untuk melakukan transaksi jual beli pada harga dan jangka waktu tertentu. Opsi memiliki sifat
sebagai hak dan bukan sebagai kewajiban. Pemilik opsi dapat memilih untuk menggunakan atau
tidak menggunakan opsi tersebut selama masa berlakunya belum berakhir.

2.2 Dasar Hukum Opsi

Menurut BEI (2014), dasar hukum yang menjadi pedoman dalam opsi saham sebagai salah satu
produk derivatif adalah sebagai berikut.

 UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal.

 Peraturan pemerintah no.45 tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang


pasar modal.

 SK bapepam No. Kep.07/PM/2003 tanggal 20 Februari 2003 tentang penetapan kontrak


berjangka atas indeks efek sebagai efek.

 Peraturan bapepam No. III. E. 1 tanggal 31 Okt 2003 tentang kontrak berjangka dan opsi
atas efek atau indeks efek.

 SE Ketua bapepam No. SE-01/PM/2002 tanggal 25 Februari 2002 tentang kontrak


berjangka indeks efek dalam pelaporan MKBD perusahaan efek.

 Persetujuan tertulis bapepam No. S-356/PM/2004 tanggal 18 Februari 2004 perihal


persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100).
2.3 Jenis-Jenis Opsi

Menurut Tandelilin (2010), berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi dapat dikelompokkan
menjadi dua adalah sebagai berikut.

Opsi Beli (Call Option)

Opsi beli merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
saham dalam jumlah, waktu, dan harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli call option
berharap harga saham akan naik agar dapat mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga
tersebut

Opsi Jual (Put Option)

Opsi jual merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual
saham dalam jumlah, waktu, dan harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli put option
berharap harga saham turun atau berada di bawah harga harga yang telah disepakati di kontrak
opsi. Hal ini dilakukan agar investor dapat menjual saham tersebut kepada penjual call option
dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.

Menurut Jogiyanto (2013), ada dua jenis opsi saham adalah sebagai berikut.

Opsi Beli (Call Option)

Opsi beli merupakan suatu tipe kontrak yang meberikan hak bagi pembeli opsi untuk
membeli dari penjual opsi sejumlah saham pada harga dan jangka waktu tertentu.

Opsi Jual (Put Option)

Opsi jual merupakan suatu tipe kontrak yang memberikan hak kepada pembeli opsi untuk
menjual kepada penjual opsi sesuai dengan jumlah lembar saham pada harga dan jangka waktu
tertentu.
Terdapat dua jenis kontrak opsi yang paling mendasar yaitu call option dan put option. Suatu
call option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pembeli untuk membeli suatu aset
tertentu dengan jumlah tertentu pada harga yang telah ditentukan selama perioda tertentu pula,
serta memasukkan tanggal tertentu.

Menurut bapepam (2003), dalam kontrak opsi tersebut ada empat ciri utama adalah sebagai
berikut.

 Underlying asset yang akan dibeli

 Jumlah underlying asset yang dapat dibeli

 Harga pembelian underlying asset tersebut, atau yang disebut dengan exercise price (atau
striking price).

 Tanggal berakhirnya hak membeli, atau disebut dengan expiration date.

Sementara, kontrak put option ini memberikan hak kepada pembeli untuk menjual sejumlah
saham tertentu dari underlying asset tertentu kepada penjual pada harga tertentu setiap saat atau
pada waktu yang telah ditentukan. Ciri utama dalam put option ini hampir sama dengan yang
tertuang dalam call option. Dalam transaksi opsi akan terkait dengan pelaksanaan hak, pada
umumnya terdapat dua cara yaitu American exercise dan European exercise. Bila dalam
transaksi opsi mengunakkan American exercise maka pembeli opsi dapat melaksanakan haknya
setiap waktu sejak tanggal pembelian sampai tanggal jatuh tempo. Sedangkan pada European
exercise pelaksanaan hak atas opsi dapat dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan (bapepam,
2003).

Berdasarkan jenis-jenis opsi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
opsi ada dua macam yaitu opsi beli dan opsi jual. Opsi beli merupakan opsi untuk melakukan
kontrak pembelian hak untuk membeli sejumlah saham dalam harga dan jangka waktu tertentu.
Investor yang membeli opsi beli berharap harga saham naik. Sedangkan, investor yang membeli
opsi jual berharap saham turun. Opsi jual merupakan opsi untuk melakukan kontrak pembelian
hak untuk menjual sejumlah saham pada harga dan jangka waktu tertentu. Investor yang
membeli opsi jual berharap harga saham turun.
2.4 Karakteristik Opsi Saham di BEI

Menurut BEI (2014), karakteristik opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah sebagai
berikut.

 Tipe KOS :Call option dan put option

 Satuan Perdagangan :1 kontrak =10.000 opsi saham

 Masa Berlaku :1,2 dan 3 bulan

 Pelaksanaan hak :Metoda Amerika (Setiap saat dalam jam


tertentu di (exercise) hari bursa, selama masa berlaku KOS)

 Penyelesaian :Secara tunai pada T+1, dengan pedoman:

call option = WMA – strike price

 pelaksanaan hak : put option = strike price – WMA

 Margin awal : 10% dari nilai kontrak

 WMA (Weighted Adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama 30 menit dan
akan muncul setelah 15 menit Moving Average)

 harga tebus (exercise price) untuk setiap seri Strike price KOS yang ditetapkan tujuh seri
untuk call option dan tujuh seri untuk put option berdasarkan closing price saham acuan
opsi saham Diberlakukan apabila Automatic exercise jika WMA 110% dari strike>call
option, jika WMA price 90% dari strike price < put option

 Premium Diperdagangkan secara lelang berkelanjutan


2.5 Manfaat Opsi

Menurut bapepam (2003), Dengan melaksanakan perdagangan opsi, akan dapat diperoleh
beberapa manfaat adalah sebagai berikut.

Manajemen risiko

Pemodal yang memiliki put option atas suatu underlying asset dapat melakukan hedging
melalui penundaan penjualan saham yang dimilikinya bila harga underlying assetnya turun dratis
secara tiba-tiba, sehingga dapat menghindari risiko kerugian.

Memberikan waktu yang fleksibel

Untuk opsi tipe amerika, maka pemegang call option maupun put option dapat
menetukan apakah akan melaksanakan haknya atau tidak hingga masa jatuh tempo berakhir.

Menyediakan sarana spekulasi

Para pemodal dapat memperoleh keuntungan jika dapat memperkirakan harga naik
dengan mempertimbangkan membeli call option, dan sebaliknya bila memperkirakan harga
cenderung turun dapat mempertimbangkan untuk membeli put option.

Leverage

Secara potensial, leverage memberikan hasil investasi yang lebih besar dibandingkan
dengan bila menanam dananya pada saham misalnya, walaupun risikonya cenderung lebih besar
pula dibandingkan bila melakukan investasi secara langsung.

Diversifikasi

Dengan melakukan perdagangan opsi dapat memberikan kesempatan kepada pemodal


untuk melakukan diversifikasi portofolio untuk tujuan memperkecil risiko investasi portofolio.

Penambahan pendapatan
Pemodal yang memiliki saham dapat memperoleh tambahan pemasukan selain dari
dividen, yaitu dengan menerbitkan call option atas saham mereka. Dengan menerbitkan opsi,
mereka akan menerima premi dari opsi tersebut.

2.6 Persamaan dan Perbedaan Opsi dengan Saham

Menurut bapepam (2003), terdapat beberapa persamaan antara saham dengan opsi adalah sebagai
berikut.

a) Antara saham dan opsi keduanya dapat dicatatkan di bursa sehingga proses jual dan beli
ditangani dengan cara yang sama oleh

b) Opsi serta saham diperdagangkan dengan membuat bid dan offer. Dalam perdagangan
saham, bid dan offer dibuat atas jumlah lembar saham, sementara bid dan offer pada opsi
berupa kontrak atas underlying asset.

c) Pemodal opsi dan saham memunyai kemampuan untuk mengamati pergerakan harga,
volume perdagangan, serta informasi lainnya dari hari ke hari bahkan per menit.

Menurut bapepam (2003), terdapat beberapa perbedaan antara saham dengan opsi adalah sebagai
berikut.

a) Tidak seperti saham, suatu opsi memunyai batasan umur karena saham dapat kita pegang
untuk memperoleh kenaikan atas nilai saham, sementara opsi memunyai jatuh tempo.

b) Tidak ada jumlah yang tetap mengenai banyaknya opsi terhadap underlying asset Jumlah
opsi tergantung seberapa banyak pembeli dan penjual opsi yang melakukan perdagangan.

c) Bagi pemegang saham akan memunyai hak suara atau deviden, sementara opsi hanya
memperoleh manfaat dari pergerakan saham atau underlying assetnya.

d) Penyelesaian transaksi pada opsi umumnya berupa penyerahan secara tunai atau cash,
sedangkan pada penyelesaian transaksi pada perdagangan saham umumnya berupa
penyerahan secara fisik atau saham.
2.7 Terminologi Opsi

Menurut Tandelilin (2010), ada istilah penting terkait dengan sekuritas opsi adalah sebagai
berikut.

Exercise (strike) price

Merupakan harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada saat jatuh tempo.
Dalam call option, exercise price berarti harga yang harus dibayar (dibeli) pemilik opsi beli pada
saat jatuh tempo. Sedangkan pemegang put option, exercise price berarti harga yang akan
diterima oleh pemilik put option. BEI telah menetapkan tujuh strike price untuk masing-masing
call option dan put option pada setiap saham induk. Hal ini dilakukan agar mekanisma
perdagangan dapat terlaksana secara teratur dan efisien. Harga penutupan saham induk pada hari
sebelumnya digunakan sebagai dasar penentuan strike price dalam perdagangan KOS adalah
sebagai berikut.

 Untuk harga penutupan kurang dari Rp1.000, perubahan strike price adalah dalam
kelipatan Rp50.

 Untuk harga penutupan Rp1.001 sampai dengan Rp5.000, perubahan strike price adalah
dalam kelipatan Rp100.

 Untuk harga penutupan Rp5.001 sampai dengan Rp10.000, perubahan strike price adalah
dalam kelipatan Rp200.

 Untuk harga penutupan lebih dari Rp10.000, perubahan strike price adalah dalam
kelipatan Rp500.

Expiration date

Merupakan batas waktu di mana opsi tersebut dapat dilaksanakan. Terdapat dua model
expiration date yang bisa diterapkan, yaitu model Amerika dan model Eropa. Opsi dengan model
Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Sedangkan opsi gaya Eropa dilaksanakan hanya pada saat expiration date.
Premi Opsi

Merupakan harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi. Menurut
Jogiyanto (2013), ada beberapa terminologi (istilah) dasar yang digunakan di opsi adalah sebagai
berikut.

 Harga saham di pasar (stock price) yang diberi notasi P.

 Harga saham jika menggunakan opsi yang disebut dengan exercise price atau strike price
dan diberi notasi E.

 Harga dari opsi yang diberi notasi HO.

 Tanggal kadaluwarsa opsi yaitu tanggal terakhir opsi dapat digunakan yang disebut
dengan expiration date.

Menurut Jogiyanto (2013), ada beberapa istilah dasar yang berhubungan dengan nilai saham
di pasar (P) dengan exercise price (E) untuk opsi beli (call option) sebagai berikut.Jika harga
saham (P) lebih besar exercise price (E) dari opsi beli (call option) ini disebut dengan in the
money.Jika harga saham (P) sama dengan exercise price (E) dari opsi beli (call option) ini
disebut dengan at the money.Jika harga saham (P) lebih kecil exercise price (E) dari opsi beli
(call option) ini disebut dengan out the money.Jika harga saham (P) mendekati exercise price (E)
dari opsi beli (call option) ini disebut dengan near the money.

2.8 Karakteristik Keuntungan dan Kerugian Opsi

Menurut Tandelilin (2010), opsi memiliki beberapa keuntungan dan kerugian yang harus
diperhatikan oleh investor dalam mengambil keputusan investasi. Sebagi ilustrasi, digunakan
empat posisi dasar yaitu pembeli call option, penjual call option, pembeli put option, dan penjual
put option. Menurut Tandelilin (2010), keuntungan dan kerugian dari masing-masing ilustrasi
adalah sebagai berikut.
Pembeli Call Option

Dapat memperoleh keuntungan jika harga saham pada saat expiration date lebih besar daripada
strike price. Semakin besar harga saham pada saat expiration date melebihi strike price, semakin
besar keuntungan yang akan diperoleh pemegang call option tersebut. Jika harga saham sama
dengan harga saham ditambah dengan premi opsi maka investor pemegang call option mencapai
titik impas (tidak untung dan tidak rugi). Akan tetapi, investor dapat memperoleh kerugian jika
harga saham pada saat expiration date lebih kecil daripada strike price. Kerugian maksimum
yang ditanggung oleh investor sebesar premi opsi. Dalam hal ini, kerugian yang harus
ditanggung investor yang membeli call option bersifat terbatas dan berbeda dengan investor yang
membeli saham yang dapat menanggung kerugian yang bersifat tidak terbatas.

Penjual Call Option

Keuntungan atau kerugian yang penjual call option merupakan kebalikan dari profil
keuntungan atau kerugian pembeli call option. Keuntungan penjual call option pada saat
expiration date besarnya akan sama dengan kerugian yang diderita oleh pembeli call option.
Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual call option adalah sebesar premi opsi.
Sedangkan kerugian maksimum yang bisa diperoleh penjual call option tidak terbatas karena
ditentukan oleh harga saham tertinggi yang bisa dicapai sampai expiration date. Jika keuntungan
atau kerugian yang diperoleh pembeli dan penjual call option dijumlahkan maka hasilnya akan
nol, karena kerugian yang dialami penjual call option merupakan keuntungan bagi pembeli. Oleh
karena itu, perdagangan opsi sering disebut sebagai zero-sum game.

Pembeli Put Option

Keuntungan atau kerugian untuk pembeli put option pada saat expiration date akan
dipengaruhi oleh harga saham di pasar. Pembeli put option akan mendapatkan keuntungan jika
harga saham di pasar mengalami penurunan.

Penjual Put Option

Keuntungan atau kerugian penjual put option sama seperti penjual call option dan
merupakan kebalikan dari keuntungan dan kerugian pembeli put option. Keuntungan maksimum
yang bisa diperoleh penjual put option adalah sebesar harga premi opsi. Sedangkan kerugian
maksimum terjadi pada saat harga saham turun mencapai angka nol. Kerugian maksimum
penjual put option adalah sebesar strike price dikurangi dengan harga premi opsi.

Dari empat ilustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelian call option atau
penjualan put option dapat memebrikan keuntungan bagi investor jika harga saham yang menjadi
patokan mengalami kenaikan. Pembelian call option akan memberikan keuntungan potensial
yang bersifat tidak terbatas dengan kerugian maksimum sebatas premi opsi. Sedangkan
penjualan put option akan memberikan keuntungan terbatas sebesar premi opsi dengan kerugian
maksimum ketika harga saham turun menjadi nol. Pembelian put option dan penjualan call
option akan memberikan keuntungan bagi investor bila harga saham yang menjadi patokan
mengalami penurunan. Pembelian put option akan memberikan keuntungan maksimum ketika
harga saham turun menjadi nol dan kerugian yang mungkin dialami terbatas sampai dengan
premi opsi. Sedangkan penjualan call option akan memberikan keuntungan maksimum sebesar
premi opsi tetapi kerugian yang mungkin dialami tidak terbatas tergantung dari kenaikan harga
saham yang terjadi di pasar.

2.9 Payoff dan Laba dari Opsi

Payoff merupakan keuntungan dengan menggunakan (exercise) dari opsi yang


menunjukkan keuntungan kotor dari selisih harga saham di pasar dengan harga penggunaan opsi.
Laba merupakan keuntungan bersih dari selisih antara payoff dengan harga pembelian opsi
(Jogiyanto, 2013). Menurut Jogiyanto (2013), payoff dan laba dari opsi terbagi menjadi adalah
sebagai berikut.

Payoff dan Laba untuk Opsi Beli

Laba yang diperoleh pembeli merupakan rugi bagi penjual dan sebaliknya. Payoff untuk pembeli
opsi dapat dihitung dengan menggunakan opsi untuk membeli saham pada harga yang sudah
ditentukan (exercise price). Jika harga opsi tidak diperhitungkan, maka pembeli tidak akan
menggunakan opsi ini untuk membeli saham jika harga saham di pasar lebih rendah atau sama
dengan harga exercise. Jika harga saham di pasar (P) lebih rendah atau sama dengan exercise (E)
opsi, maka akan lebih murah membeli saham langsung di pasar dibandingkan dengan
menggunakan opsi. Jika harga saham di pasar lebih rendah atau sama dengan harga exercise
(P≤E), maka opsi tidak akan digunakan, sehingga tidak terjadi payoff atau nilai payoff adalah
nol. Sedangkan pembeli opsi akan diuntungkan dengan menggunakan opsi jika harga pasar
saham lebih besar dibandingkan dengan harga exercise dengan payoff (P-E) jika P>E. Penjual
opsi beli akan rugi sebesar nilai yang sama.

Payoff dan Laba untuk Opsi Jual

Pembeli opsi jual akan menggunakan opsi untuk menjual saham pada harga yang sudah
ditentukan (exercise price). Jika harga opsi tidak diperhitungkan, maka pembeli tidak akan
menggunakan opsi ini untuk menjual saham pada saat harga lebih tinggi atau sama dengan
exercise. Jika harga saham di pasar lebih tinggi atau sama dengan nilai exercise (E) opsi, maka
akan lebih murah menjual saham langsung di pasar dibandingkan dengan menggunakan opsi
jualnya. Jika harga pasar lebih tinggi atau sama dengan harga exercise, maka opsi jual tidak akan
digunakan sehingga tidak terjadi payoff atau nilai payoff adalah nol.

2.10 Penggunaan Opsi untuk Lindung Nilai

Tujuan investor membeli opsi adalah untuk perlindungan (hedging) dari aktiva yang akan
dilindungi untuk spekulasi. Melindungi nilai saham dengan suatu opsi ini disebut dengan hedge
yang didefinisikan sebagai suatu cara menggunakan turunan-turunan untuk mengurangi atau
kalau mungkin saling menghilangkan (offset) risiko dari aktiva yang akan dilindungi. Opsi jual
(put option) digunakan untuk melindungi dari penurunan harga saham yang dimiliki oleh
investor. Strategi penggunaan opsi untuk perlindungan penurunan harga suatu saham disebut
dengan protective put. Jika opsi beli digunakan untuk perlindungan kenaikan harga saham yang
harus dibeli oleh investor yang melakukan transaksi penjualan pendek (short selling) (Jogiyanto,
2013).
2.10.1 Perlindungan Penurunan Harga Saham

Investor membeli suatu saham dengan harapan harganya akan naik, sehingga jika dijual
akan mendapatkan return yang positif meskipun kenyataannya harga saham tersebut turun. Agar
terhindar dari kerugian yang besar akibat penurunan harga saham, investor dapat menggunakan
melakukan opsi jualnya. Oleh karena itu, opsi jual dapat digunakan untuk memproteksi (hedge)
penurunan harga saham. Strategi lindung harga nilai saham dengan opsi jual ini disebut dengan
nama jual terproteksi (protected put) (Jogiyanto, 2013).

2.10.2 Perlindungan Kenaikan Harga Saham

Opsi beli digunakan untuk melindungi harga saham yang naik dan untuk lindung nilai
penjualan pendek (short sale). Dalam penjualan pendek, investor mengharapkan menjual terlebih
dahulu suatu saham pada saat harga sahamnya masih tinggi dan membelinya kembali pada saat
harganya turun sehingga investor dpaat memperoleh keuntungan. Pada penjualan pendek,
investor memiliki harapan bahwa harga saham akan turun untuk dibeli kembali meskipun pada
kenyataannya harga saham dapat naik. Jika investor memiliki opsi beli untuk menghindari
kerugian yang besar akibat kenaikan harga saham, investor dapat menggunakan opsi belinya
untuk membeli saham dengan harga yang tertentu yang lebih murah dari harga naiknya. Dengan
demikian, opsi jual dapat digunakan untuk melindungi dari penjualan pendek.

2.11 Mekanisma Perdagangan Opsi

Menurut Tandelilin (2010), opsi dapat diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada
bursa paralel (over the counter market). Pada perdagangan opsi terdapat lembaga kliring opsi
yang disebut Option Clearing Corporation (OCC) yang memiliki fungsi sebagai perantara antara
broker yang mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi. Selain itu, OCC juga berfungsi
untuk memastikan bahwa masing-masing pihak memenuhi kewajibannya. Menurut Tandelilin
(2010), mekanisma dalam perdagangan opsi adalah sebagai berikut.

Pihak penjual call option melalui broker yang ditunjuk menyerahkan sejumlah saham
yang dijadikan patokan kepada OCC, dan pembeli opsi yang akan melaksanakan call option
membeli saham tersebut dari OCC sehingga transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan
perantara OCC. Dalam hal ini, OCC menjadi pembeli untuk semua penjual dan sekaligus
menjadi penjual untuk setiap pembeli. Oleh karena itu, OCC memberikan jaminan bahwa semua
hak dapat terpenuhi sesuai dengan yang ditetapkan pada kontrak opsi. Investor yang akan
melaksanakan opsi akan menghubungi broker, Broker tersebut akan menghubungi OCC untuk
melaksanakan opsi tersebut.

OCC secara random akan memilih broker yang menjual opsi tersebut dan menunjuk
mereka untuk melaksanakan kewajibannya. Dalam proses tersebut, penjual opsi tidak boleh
melaksanakan transaksi yang sebaliknya untuk menghindari kewajiban, sehingga penjual call
option yang menerima. penugasan dari OCC harus menjual saham yang sudah disepakati, dan
untuk penjual put option harus membeli saham tersebut.

Menurut BEI (2014), mekanisma perdagangan opsi saham di bursa adalah sebagai berikut.

 Persyaratan Saham Induk

 Tercatat di bursa sekurang-kurangnya 12 bulan

 Transaksi dalam 12 bulan terakhir menunjukkan frekuensi transaksi per bulan ≥ 2.000,
intraday volatility > 0,5%, harga saham > Rp500, kapitalisasi pasar > Rp500 miliar

Hal-hal Umum

 Pelaksanaan perdagangan menggunakan fasilitas JOTS.

 Hanya dapat dilakukan oleh AB (Anggota Bursa) yang sudah menjadi AK (Anggota
Kliring) opsi saham KPEI.

 AB wajib terlebih dahulu menyetor agunan (peraturan KPEI).


 AB wajib membuka rekening opsi Saham untuk setiap nasabah.

 AB dikenakan sanksi suspensi wajib yaitu melakukan transaksi saling hapus,


mengalihkan posisi terbuka tersebut kepada AB lain sesuai dengan peraturan KPEI, dan
AB suspended dapat melakukan exercise pada hari bursa yang sama dengan
dikenakannya suspensi.

Jam Perdagangan

Senin s.d Kamis Sesi I 09:30 – 12:00 Waktu JOTS

Sesi II 13:30 – 16:00 Waktu JOTS

Jumat Sesi I 09:30 – 11:30 Waktu JOTS

Sesi II 14:00 – 16:00 Waktu JOTS

Exercise dan automatic exercise setiap hari bursa pukul 10:00 – 16:15 WIB

Weighted Moving Average Price (WMA)

WMA terbit setiap 15 menit dengan menggunakan data transaksi 30 menit sebelumnya.

Jadwal penerbitan WMA yaitu.

Senin s.d Kamis Sesi I 10:00 – 12:00 Waktu JOTS

Sesi II 13:45 – 16:00 Waktu JOTS

Jumat Sesi I 10:00 – 11:30 Waktu JOTS

Sesi II 14:15 – 16:00 Waktu JOTS

Pesanan Nasabah

Setiap pesanan wajib tercatat di bagian pemasaran termasuk jenis transaksi (short/long),
dan status posisi pesanan (open/close) Bentuk order yaitu open short, open long, close short,
close long.

Satuan perdagangan & fraksi premium


Satuan perdagangan 1 KOS=10.000 opsi saham, Fraksi premium Rp1,-

Penetapan Seri KOS

Awal periode perdagangan ditetapkan tujuh seri call dan tujuh seri put option atas satu
Underlying Stock.Tujuh seri terdiri dari tiga seri out the money, tiga seri in the money, dan satu
at the money. Bursa dapat menetapkan suatu seri KOS baru sebelum berakhirnya perioda
perdagangan KOS apabila dilakukan automatic exercise atas suatu seri KOS serta adanya
tindakan korporasi dari perusahaan tercatat.

 Pengakhiran seri KOS

 Apabila WMA>batas WMA

 Berakhirnya masa berlaku

 Adanya tindakan korporasi (posisi opsi saham akan dilikuidasi)

 Interval (rentang strike price)

Tawar Menawar dan Transaksi Bursa

Setiap order terlebih dahulu divalidasi oleh KPEI, Teknis perdagangan KOS sama dengan
teknis perdagangan ekuitas di pasar regular, Exercise, Automatic Exercise & Likuidasi,
Penyelesaian transaksi exercise & automatic exercise dilakukan oleh KPEI pada hari bursa
berikutnya setelah transaksi exercise (T+1) sesuai dengan peraturan KPEI., Transaksi automatic
exercise dilakukan oleh KPEI untuk kepentingan taker. KPEI melakukan likuidasi semua posisi
seri KOS apabila masa berlaku seri KOS berakhir.

Penyelesaian Transaksi Opsi Saham

Penyelesaian transaksi opsi saham dilaksanakan oleh KPEI pada hari bursa berikutnya setelah
terjadinya transaksi opsi saham (T+1)

Penghentian Perdagangan Opsi Saham


Bursa dapat melakukan penghentian perdagangan opsi saham dalam hal. JATS dan atau JOTS
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Adanya permintaan tertulis dari KPEI sehubungan
dengan tidak berfungsinya sistem pengendalian risiko (risk management system) dan atau sistem
kliring KPEI.

Terjadinya force majeure.

Bursa dapat melakukan penghentian perdagangan atas seri KOS tertentu karena. Suspensi
atas perdagangan underlying stock yang bersangkutan.

Automatic exercise atas seri KOS tersebut.

Apabila terjadi penghentian perdagangan seri KOS karena penghentian perdagangan


underlying stock, AB tetap dapat melakukan exercise dengan mengacu pada WMA yang berlaku.
Apabila terjadi penghentian karena JOTS tidak berfungsi, namun underlying stock tetap
diperdagangkan, maka. Bursa tetap menerbitkan WMA sampai dengan akhir perioda
perdagangan seri KOS. AB tetap dapat melakukan

Biaya Transaksi

AB yang melakukan transaksi wajib membayar biaya transaksi, kliring dan penyelesaian sebesar
Rp2.000,- per KOS, Transaksi opsi Saham untuk exercise atau automatic exercise hanya
dikenakan biaya transaksi kepada taker sebesar Rp2.000,- per KOS. Biaya transaksi opsi saham
per bulan minimum sebesar Rp2.000.000,-, AB wajib menyetor dana jaminan transaksi opsi
saham sebesar 0,01% (nol koma nol satu perseratus) dari nilai transaksi opsi saham untuk
transaksi yang dijamin oleh KPEI, Kewajiban pembayaran biaya transaksi, dana jaminan dan
pajak sesuai aturan perdagangan ekuitas

2.12 Strategi Perdagangan Opsi

Berdasarkan pengetahuan tentang karakteristik keuntungan dan kerugian opsi, investor


akan dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap risiko penurunan harga
pasar (bedging), dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham (speculasi).
Investor yang memunyai ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan akan
membeli call option dan atau menjual put option. Sebaliknya, jika investor berharap bahwa harga
saham akan turun maka investor akan membeli put option dan/ atau menjual call option. Dengan
demikian, dalam prakteknya, investor bisa saja kombinasi beberapa transaksi pembelian atau
menjual opsi pada waktu bersamaan agar dapat mendapat keuntungan yang lebih tinggi, dan atau
untuk meminimalkan kerugian yang harus ditanggungnya (Tandelilin, 2010).

Dalam nyatanya ada banyak strategi perdagangan opsi yang dilakukan investor. Menurut
Tandelilin (2010), strategi-strategi tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi lima
adalah sebagai berikut.

 Naked strategy, merupakan strategi yang hanya memilih satu posisi dari empat posisi
dasar di atas, sedangkan ketiga stratgi lainnya menerapkan kombinasi keempat posisi
tersebut untuk menyeimbangkan keuntungan dan kerugian. Naked Strategy merupakan
strategi perdagangan opsi yang memilih satu dari empat posisi di atas, yaitu sebagai
pembeli call, penjual call, pembeli put ataukah penjual put option. Disebut dengan naked
strategy karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau
mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham
yang dijadikan patokan.

 Hedge strategy, berbeda dengan naked strategy karena pada hedge strategy investor
selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain
dalam perdagangan saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut. tujuan strategi ini
adalah untuk mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Ada dua jenis hedge strategy yang umum dikenal, yaitu.

1) Covered call writing strategy, Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi


portofolio yang dimiliki terhadap penurunan harga saham dengan cara
menjual call option terhadap saham yang telah dimiliki dalam portofolio
(investor menjual call option dan memiliki saham yang dijadikan patokan
secara fisik). Jika harga saham mengalami penurunan, maka investor dan
akan mengalami kerugian (pada posisi pemilikan saham), tetapi ia masih
memunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi
kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option.
2) Protective put buying strategy, Strategi ini dilakukan oleh investor yang
ingin melindungi portofolio yang dimiliki terhadap risiko penurunan nilai
pasar dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada dalam
portofolio tersebut (investor membeli put option dan memiliki saham yang
dijadikan patokan).

 Straddle Strategy, Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik
berupa call option yang memunyai saham patokan, experiation date dan strike price yang
sama. Penerapan strategi ini akan melibatkan dua opsi yang memiliki karakteristik sama,
tetapi di antara kedua opsi tersebut, salah satunya adalah call option dan yang lainnya
adalah put option. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara adalah sebagai berikut.

1) Strategy Long Straddle, Tidak seperti naked strategy (posisi sebagai opsi)
yang memperoleh keuntungan jika pergerakan harga saham yang dijadikan
patokan sesuai dengan yang diharapkan, strategi long straddle akan
memberikan keuntungan jika terjadi pergerakan harga saham memadai,
baik untuk kenaikan harga maupun penurunan harga.

2) Strategy Short Straddle, Strategi ini dilakukan oleh investor yang


memunyai estimasi bahwa pergerakan harga saham (bukan arah
pergerakannya) tidak terlalu besar atau harga saham relatif tidak berubah.

Pada long struddle investor akan membeli put dan call option, sedangkan pada
short straddle investor akan menjual kedua opsi tersebut (put dan call option). Berbagai
variasi strategi straddle diantaranya adalah strategi strip dan strap. Dalam strategi strip
dibutuhkan dua put option dan satu call option pada saham yang sama, sehingga
keuntungan potensial yang diperoleh pada strategi strip akan lebih besar jika pergerakan
harga saham cenderung turun.

 Strategi Kombinasi, Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu


mengombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang sama, tetapi strike
price dan/ atau expiration date, strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan cara
membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put)
secara bersama-sama.
 Spread Strategy, Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis
option dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Dengan kata
lain, strategi spread merupakan strategi di mana pembelian sebuah kelas opsi dibiayai
secara keseluruhan oleh hasil penjualan opsi yang lain. Opsi dikatakan dalam satu kelas
jika sekelompok opsi (put atau call) memunyai strike price dan expiration date yang
sama. berbagai variasi antara lain spread horisontal (spread waktu), spread vertikal
(spread harga), bull spread, dan bearish spread. Spread horisontal merupakan spread
dengan menggunakan opsi-opsi yang memunyai strike price yang sama tetapi memunyai
expiration date yang berbeda. Spread vertikal adalah spread antar opsi-opsi yang
memunyai expiration date yang sama tetapi strike price berbeda. Sedangkan bull spread
adalah strategi spread yang didasarkan pada harapan bahwa pasar akan mengalami
kenaikan dan untuk bearish adalah kebalikannya, yaitu pada saat pasar mengalami
penurunan.

Menurut BAPEPAM (2003), dalam perdagangan opsi terdapat beberapa strategi adalah sebagai
berikut:

Strategi terbuka

Strategi terbuka (naked strategies) melibatkan penggunaan terpisah dari setiap posisi opsi
yaitu, strategi pembelian call (long position), strategi penjualan call option (short/writing
position), strategi penjualan put dan strategi pembelian put. Posisi-posisi tersebut disebut strategi
terbuka, karena tidak melibatkan posisi pemyeimbangan (off-setting) atau posisi cegah risiko
pada opsi. Laba rugi yang dihasilkan dari masing-masing strategi tergantung dari harga saham
yang mendasari pada tanggal kadaluarsa (dengan asumsi opsi tidak dilaksanakan atau dijual
sebelum tanggal kadaluarsa). Kerugian maksimal yang ditanggung oleh pembeli opsi adalah
sebesar harga opsi. Pada saat yang bersamaan, pembeli opsi dapat memperoleh keuntungan dari
pergerakan harga saham yang baik (peningkatan harga bagi call option dan penurunan harga bagi
put option) dikurangi dengan harga opsi. Sebaliknya, laba maksimal yang dapat diperoleh oleh
penjual opsi adalah sebesar harga opsi. Sementara itu, penjual opsi tetap menghadapi seluruh
risiko yang berhubungan dengan pergerakan harga yang tidak baik. Strategi pembelian call
merupakan strategi opsi yang paling langsung dalam memperoleh keuntungan dari peningkatan
harga saham, dan pada saat yang bersamaan membatasi kerugian maksimal terhadap harga opsi.
Daya tarik spekulatif dari cal option adalah opsi ini memberikan kesempatan bagi investor untuk
menangkap pergerakan harga dari lebih banyak saham dalam nilai tertentu. Investor yang merasa
harga saham akan mengalami penurunan atau perubahan yang sangat kecil, dapat memperoleh
pendapatan dengan jalan menjual call option. Laba rugi yang diterima penjual opsi merupakan
refleksi dari laba rugi pembeli opsi.

Strategi tertutup / cegah risiko

Berlawanan dengan strategi terbuka, strategi tertutup (covered or hedge strategies)


melibatkan posisi dalam opsi dan juga posisi dalam saham yang mendasari. Tujuan strategi ini
adalah mengimbangi setiap pergerakan harga yang tidak diinginkan melalui perolehan
keuntungan dari posisi lainnya. Dua strategi tertutup yang paling sering digunakan adalah
strategi penjualan call tertutup (covered call writing strategy) dan strategi pembelian put
terlindungi (protective put buying strategy). Strategi penjualan call tertutup melibatkan posisi
penjualan call option atas saham yang dimiliki investor dalam portofoilionya yaitu, investor
mengambil posisi jual pada call option atas saham dengan posisi beli. Jika harga saham menurun,
akan timbul kerugian akibat posisi beli saham. Namun, pendapatan yang diperoleh dari penjualan
call option akan mengganti seluruh kerugian, sebagian kerugian, atau lebih besar dari kerugian
yang ditanggung sehingga memberikan laba bagi investor. Sementara itu, investor yang ingin
melindungi nilai saham pada portofolionya dari risiko penurunan nilai pasar akan menggunakan
strategi pembelian put terlindungi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membeli
put option atas saham. Dengan cara demikian, investor memperoleh jaminan bahwa harga
pelaksanaan put option akan lebih rendah daripada biaya option. Jika harga saham mengalami
peningkatan, investor dapat berpartisipasi pada peningkatan harga tersebut dengan laba yang
diperoleh akan berkurang sebesar biaya opsi. Strategi ini disebut strategi pembelian put
terlindungi. Strategi ini melibatkan posisi pembelian put dan posisi beli saham yang mendasari
dalam portofolio.

Strategi kombinasi
Dalam strategi kombinasi, call option dan put option dari saham mendasari yang sama
dengan harga pelaksanaan tanggal kadaluarsa yang sama dijual atau dibeli. Jika posisi dan
jumlah call option sama dengan put option, maka strategi ini disebut straddle yang merupakan
jenis strategi gabungan yang paling terkenal. Tidak seperti opsi beli terbuka yang menberikan
keuntungan jika harga saham bergerak ke arah yang telah diantisipasi sebelumnya, long straddle
memberikan keuntungan jika terdapat pergerakan harga yang cukup besar kearah manapun
sehingga keuntungan atas satu opsi akan lebih besar daripada biaya penetapan posisi. Investor
yang menerapkan strategi long straddle harus dapat memperkirakan tingkat perubahan harga di
masa depan dan bulan pada arah pergerakan harga. Dalam strategi short straddle, investor
memperoleh pendapatan komisi jika harga tidak memiliki pergerakan yang cukup untuk
menghapus komisi yang diterima untuk kedua opsi baik call option maupun put option.

Strategi selisih hasil (spread strategy)

Dalam strategi ini melibatkan posisi pada satu atau lebih opsi sehingga biaya pembelian
opsi didanai sepenuhnya atau sebagian dari hasil penjualan opsi lain dengan aktiva mendasari
(underlying asset) yang sama. Strategi spread memiliki beberapa bentuk seperti bull spread, bear
spread, vertical spread, horizontal spread, diagonal spread, dan butterfly spread. Sebagai contoh
dalam bull spread, investor membeli put opsi out of the money yang dananya berasal dari
penjualan call opsi out of money dengan underlying asset yang sama.

2.13 Penilaian Opsi

Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu
opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan harga sebuah opsi. Dalam penilaian
opsi, terkadang kita menemui situasi di mana harga premi opsi melebihi nilai intrinsiknya opsi.
Kelebihan ini disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.

Nilai Intrinsik Opsi Beli

Jika harga pasar saham (P) lebih besar dari exercise price (E) dari opsi beli atau posisi
beli adalah in the money, maka nilai intrinsik opsi beli adalah P – E. Sebaliknya jika harga pasar
saham (P) lebih kecil dari exercise price (E) dari opsi beli atau posisi beli adalah out the money,
maka nilai intrinsik opsi beli adalah 0. Hal ini dikarenakan opsi beli tidak akan digunakan jika
membeli saham di pasar modal lebih murah.

Nilai Intrinsik Opsi Jual

Nilai intrinsik opsi jual (put option) berlawanan dengan nilai intrinsik opsi beli. Jika
harga pasar saham (P) lebih kecil dari exercise price (E) dari opsi jual atau posisi opsi jual adalah
in the money, maka nilai intrinsik opsi jual adalah E-P. Sebaliknya jika harga pasar saham (P)
lebih besar dari exercise price (E) dari opsi jual jual atau posisi opsi jual adalah out the money,
maka nilai intrinsik opsi jual adalah 0, karena opsi jual tidak akan digunakan disebabkan menjual
saham di pasar modal lebih tinggi.

Nilai Waktu Opsi

Nilai pasar dari opsi tidak mungkin lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Jika terjadi maka
arbitrageurs, yaitu spekulator-spekulator yang memanfaatkan keuntungan akibat penyimpangan
tidak berisiko akibat penyimpangan, akan membeli opsi ini dan menggunakan (exercise) opsi
tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Kalau banyak spekulator melakukannya, maka harga
opsi akan naik, sehingga tidak akan terjadi arbitrase lagi. Kebalikannya mungkin terjadi, yaitu
harga suatu opsi (nilai pasar opsi) akan lebih tinggi tinggi dari intrinsiknya. Yaitu harga suatu
opsi (nilai pasar opsi) akan lebih tinggi dari nilai intrinsiknya. Hal ini disebabkan karena adanya
nilai waktu (time value). Waktu memunyai nilai yang positif. Semakin pendek waktu jatuh
tempo opsi, semakin kecil fluktuasi dari harganya dan semakin rendah harga dari opsi. Demikian
juga sebaliknya, semakin panjang waktu jatuh tempo opsi, semakin besar fluktuasi dari harganya
dan semakin tinggi nilai pasar opsi. Nilai dari waktu dapat dihitung sebagai perbedaan antara
nilai intrinsiknya seagai berikut ini.

Jika strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi tersebut
dikatakan out of the money. Bila strike price besarnya sama dengan harga saham maka opsi itu
dikatakan at the money. Opsi yang berada pada posisi baik itu at the money maupun out of the
money akan memunyai nilai intrinsik sebesar nol karena kedua posisi tersebut tidak memberikan
keuntungan kepada pembeli opsi jika opsi tersebut dilaksanakan. Jumlah harga opsi yang
melebihi nilai intrinsiknya disebut dengan premi waktu. Pembeli opsi berharap pada suatu saat
sebelum expiration date perubahan harga pasar saham akan meningkatkan nilai opsi. Untuk itu
pembeli opsi mau membayar lebih besar dari nilai intrinsik dari opsi itu sendiri (Tandelilin,
2010).

Harga opsi merupakan cerminan dari nilai intrinsik opsi dan setiap tambahan jumlah atas nilai
intrisik. Premi atas nilai intrinsik disebut dengan nilai waktu atau premi waktu. Untuk
menghindari kerancuan dengan istilah nilai waktu uang maka akan digunakan istilah premi
waktu (bapepam, 2003). Menurut bapepam (2003), nilai intrinsik terbagi menjadi dua adalah
sebagai berikut.

Nilai intrinsik

Nilai intrinsik opsi adalah nilai ekonomis jika opsi dilaksanakan dengan segera. Jika nilai
ekonomis tidak positif merupakan hasil dari pelaksanaan opsi dengan segera, maka nilai intrinsik
adalah nol. Untuk call option, nilai intrinsik akan positif jika harga saham berlaku lebih besar
dari harga pelaksanaan. Sehingga, nilai intrinsik merupakan perbedaan antara harga pelaksanaan
dengan harga saham berlaku, maka nilai intrinsik adalah nol.

Premi waktu

Premi waktu suatu opsi merupakan jumlah di mana harga opsi melebihi nilai
instrinsiknya. Pembeli opsi mengharapkan, di suatu saat sebelum tanggal kadaluarsa, perubahan
harga pasar dari saham yang mendasari akan meningkatkan nilai hak yang melekat. Untuk
harapan tersebut, pembeli opsi bersedia membayar premi di atas nilai intrinsik.

Dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya nilai intrinsik dilihat dari selisih antara harga
saham sebenarnya dengan harga strike price. Jika harga pasar saham lebih kecil dari strike price
(E) dari opsi beli atau posisi beli adalah out the money, maka nilai intrinsik opsi beli adalah 0
dan jika harga pasar saham (P) lebih besar dari strike price (E) dari opsi jual jual atau posisi opsi
jual adalah out the money, maka nilai intrinsik opsi jual adalah 0.
2.14 Melindungi Opsi

Menurut Jogiyanto (2010), penerbit opsi beli akan mengalami kerugian jika harga saham
naik. Pembeli opsi beli akan menggunakan haknya untuk membeli sahamnya dengan harga lebih
murah dibandingkan dengan pasar saham yang naik tersebut. penjual opsi beli harus
menyediakan saham ini dan membelinya di pasar dengan harga yang lebih tinggi. Untuk
mengatasi kerugian ini, penjual opsi beli dapat membeli terlebih dahulu sahamnya dan pada saat
bersamaan menjual opsi belinya strategi lindung nilai ini disebut dengan overed call. Disebut
dengan overed call karena membeli saham terlebih dahulu untuk menutup (covered) kenaikan
harga saham pada saat menjual opsi beli.

2.15 Penggunaan Opsi untuk Spekulasi

Menurut Jogiyanto (2013), selain opsi digunakan untuk lindung nilai (hedge) aktiva lain,
misalnya suatu saham, pembelian opsi juga banyak digunakan untuk spekulasi. Opsi digunakan
spekulasi jika opsi dibeli tidak untuk melindungi suatu aktiva, tetapi dibeli untuk tujuan dijual
kembali dengan harga yang tinggi. Spekulasi terjadi karena harga opsi bisa naik melambung
tinggi, tetapi bisa juga turun drastis bahkan bernilai Rp0,- jika sampai jatuh temponya. Spekulan
membeli opsi untuk spekulasi karena harganya relatif murah dibandingkan dengan harga saham.

Menurut Jogiyanto (2013), spekulasi dalam membeli opsi jual dan opsi beli adalah
sebagai berikut.

Spekulasi Membeli Opsi Jual

Spekulan membeli opsi jual (put option) dengan harapan harga saham yang diacunya
akan turun. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa opsi jual digunakan untuk menjual saham yang
diacu jika harga saham turun. Jika harga saham naik, maka pemegang opsi tidak akan
menggunakannya tetapi akan menjual langsung ke pasar dengan harga yang tinggi. Jika harga
saham turun, pemegang opsi tidak akan menjualnya di pasar dengan harga murah, tetapi akan
menggunakan opsi untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi yang ditetapkan opsi
sebagai exercise price. Jika harga saham turun, maka opsi jual akan memunyai nilai (in the
mpney). Dengan demikian, jika harga saham yang diacu turun, maka nilai opsi jual akan naik.
Jika harga saham yang diacu turun, spekulan tidak menggunakannya untuk menjual sahamnya,
karena spekulan membeli opsi tanpa membeli saham yang diacunya, tetapi spekulan akan
menjual opsi jual ini dengan harga tinggi. Sebaliknya, jika harga saham yang diacu naik, maka
opsi jual tidak akan digunakan, sehingga opsi jual ini masih belum bernilai banyak (out the
money) dan opsi jual akan bernilai nol sampai jatuh tempo.

Spekulasi Membeli Opsi Beli

Nilai opsi (call option) akan turun jika harga saham yang diacu nilainya turun, karena
investor lebih baik membeli saham di pasar yang lebih murah. Penurunan maksimum nilai opsi
beli ini adalah sebesar 100%, yaitu jika opsi beli tidak digunakan dan jatuh tempo. Nilai opsi beli
(call option) sebaliknya akan naik jika harga saham yang diacu nilainya naik, karena investor
akan lebih murah membeli menggunakan opsi beli yang lebih murah dibandingkan dengan
dengan membeli di pasar dengan harga yang naik. Kenaikan maksimum nilai opsi beli dapat
mencapai tak berhingga jika harga saham naik dengan drastis.

2.16 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Opsi

Menurut Tandelilin (2010), harga sebuah opsi akan dipengaruhi oleh enam faktor berikut ini:

a) Harga saham yang dijadikan patokan.

Harga opsi akan berubah jika harga saham yang dijadikan patokan juga berubah. Untuk call
option, jika harga saham naik (faktor lain dianggap tetap) maka harga opsi akan meningkat
karena nilai intrinsiknya bertambah. Sebaliknya pada put option, jika harga saham naik maka
harga opsi akan meningkat karena nilai intrinsiknya bertambah. Sebaliknya pada put option, jika
harga saham naik maka harga opsi akan turun karena nilai intrinsiknya menurun.

b) Strike price yang ditetapkan. Strike price sebuah opsi besarnya akan tetap selama umur
opsi tersebut.

c) Expiration date dari opsi. Setelah expiration date, maka sebuah opsi tidak memiliki
nilai apapun. Sehingga, jika semua faktor lain tetap, maka semakin lama expiration date
sebuah opsi maka akan semakin tinggi harga opsi tersebut.
d) Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi.

Jika semua faktor lain dianggap tetap, semakin besar volatilitas harga (ditunjukkan oleh standar
deviasi atau varians) yang diharapkan maka harga opsi juga semakin tinggi. Hal ini dikarenakan
semakin besar volatilitas maka akan semakin besar probabilitas bahwa harga saham akan
mengalami perubahan yang diinginkan.

e) Tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek.

Opsi ini dapat membeikan kesempatan kepada investor untuk melakukan spekulasi terhadap
pergerakan saham tanpa harus memunyai saham yang dijadikan patokan. Disamping itu,
investasi pada opsi akan relatif lebih murah jika dibandingkan dengan investasi dengan membeli
saham itu sendiri. Umumnya, jika tingkat suku bunga bebas risiko meningkat maka harga-harga
saham juga akan mengalami kenaikan, sehingga pada tingkat suku bunga bebas risiko jangka
pendek yang tinggi, investor akan semakin tertarik untuk membeli call option dibandingkan
membeli harga saham dan hal ini akan menyebabkan harga call option naik.

f) Kemungkinan mendapatkan dividen.

Kemungkinan sebuah saham memberikan dividen akan cenderung menurunkan harga call option
dari saham tersebut, karena investor lebih tertarik untuk membeli saham itu sendiri daripada
opsinya. Sebaliknya, pada put option adanya dividen akan cenderung meningkatkan harga opsi
tersebut. Untuk lebih memahami harga call option maka berikut ini akan dijelaskan mengenai
salah satu model penilaian opsi yang disebut dengan model Black-Scholes. Model ini juga bisa
digunakan untuk menilai put option karena adanya hubungan antara put dan call option.
Pengaruh masing-masing faktor tersebut tergantung kepada jenis opsi tersebut apakah opsi
tersebut jenis call atau put option. Selain itu, serta bagaimana pengaruh masing-masing faktor
tersebut terhadap harga put dan call option.

Menurut bapepam (2003) faktor-faktor yang memengaruhi harga opsi adalah sebagai berikut.

a) Harga underlying asset dan exercise price (harga pelaksanaan), Jika suatu call option
dilaksanakan pada suatu waktu di masa yang akan datang, pembayarannya sebesar selisih
lebih dari harga underlying asset yang melebihi dari exercise price. Suatu call option akan
menjadi lebih bernilai jika harga underlying asset meningkat dan kurang bernilai jika
exercise price meningkat. Sementara pada put option, pembayaran atas pelaksanaan hak
adalah sebesar selisih lebih dari exercise price terhadap harga underlying assetnya.

b) Tanggal jatuh tempo, Untuk tipe Amerika, dari kedua macam opsi baik call option
maupun put option menjadi lebih berharga jika jatuh temponya semakin meningkat.
Sementara untuk tipe Eropa nilai terhadap opsi baik call option mupun put option tidak
terpengaruh dengan jatuh tempo, hal ini berkenaan dengan waktu pelaksanaan hak.
Berikut ilustrasi ketergantungan call option dan put option terhadap lamanya waktu jatuh
tempo.

c) Volatility, Volatility atas underlying asset adalah sebagai ukuran tingkat ketidakpastian
mengenai pergerakan underlying tersebut dimasa datang. Jika volatility semakin
meningkat maka akan semakin meningkat pula peluang underlying asset mengalami
peningkatan atau malah mengalami penurunan. Pemilik dari suatu call option
memperoleh manfaat dari kenaikan harga tetapi dibatasi oleh risiko penurunan harga.
Begitu pula bagi pemegang put option yang memperoleh manfaat dari penurunan harga
tetapi dibatasi oleh risiko kenaikan harga.

d) Risk free interest rate, Risk free interest rate memengaruhi harga suatu opsi, jika tingkat
suku bunga dalam perekonomian mengalami kenaikan akan memengaruhi harapan
kenaikan harga atas underlying asset (saham). Dengan mengasumsikan bahwa semua
variable tetap, maka harga put opsi akan menurun jika risk free interest rate mengalami
peningkatan. Begitu pula sebaliknya, harga call option akan selalu meningkat seiring
dengan peningkatan risk free interest rate.

e) Dividen, Dividen yang diharapkan selama opsi masih berlaku akan memunyai pengaruh
terhadap pengurangan harga underlying asset (dalam hal, stok opsi) pada tanggal
pembagian dividen. Tanggal pembagian dividen dapat memberikan sentimen negatif bagi
nilai call option, tetapi bagus buat meningkatkan nilai put option.
2.17 Penentuan Harga Opsi

Menurut Jogiyanto (2013), maka dapat diketahui penentu-penentu dari harga opsi adalah sebagai
berikut:

Harga saham bersangkutan (P), Harga saham berhubungan positif dengan nilai opsi beli
karena meningkatkan nilai intrinsik opsi beli. Harga saham naik akan menaikkan posisi in the
money dari opsi beli.

Exercise price, Harga penggunaan (exercise price) dari opsi memunyai pengaruh berlawanan
dengan harga sahamnya. Jika penggunaan (exercise price) dari opsi naik akan menurunkan nilai
intrinsik opsi beli dan akibatnya menaikkan posisi out the money dari opsi beli.

Waktu sisa jatuh tempo opsi, Waktu sisa jatuh tempo opsi memengaruhi nilai opsi beli dan
opsi jual secara positif.

Deviasi standar return saham, Semakin besar variabilitas return saham, semakin besar nilai
opsi dan opsi jual.

Tingkat suku bunga, Tingkat suku bunga memunyai hubungan positif dengan harga opsi beli,
tetapi berhubungan negatif dengan opsi jual.

Dividen kas, Jika dividen kas dipertimbangkan, yaitu perusahaan membayar dividen kas, maka
memunyai pengaruh negatif pada opsi beli dan pengaruh positif pada opsi jual.

2.18 Model Black-Scholes

Menurut Jogiyanto (2013), menentukan nilai pasar opsi merupakan hal yang tidak
mudah. Banyak faktor memengaruhi nilai pasar opsi. Salah satu model yang terkenal untuk
menghitung nilai pasar dari opsi adalah Model Harga Opsi Black-Scholes (Black-Scholes Option
Pricing Model) yang dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes di tahun 1973. Model
penilaian opsi dari Black-Scholes ini dimaksudkan untuk opsi Eropa. Dalam membangun
modelnya, Black-Scholes menggunakan beberapa asumsi.

Asumsi-asumsi ini adalah sebagai berikut.


 Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen selama umur dari
opsi.

 Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.

 Tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free interest) konstan selama umur opsi.

 Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat suku bunga
bebas risiko.

 Penjualan pendek (short-selling) diijinkan dan penjual pendek akan menjual sahamnya
dengan harga pasar saat itu.

 Opsi hanya dapat digunakan (exercise) pada saat jatuh tempo.


Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi di terus-menerus.

 Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.

Menurut Tandelilin (2010), model Black-Scholes merupakan model penilaian call option
yang telah banyak diterima oleh masyarakat keuangan. Model ini dikembangkan oleh Fisher
Black dan Myron Scholes. Rumus yang digunakan tidak begitu kompleks bahkan sudah tersedia
pada kalkulator dan komputer. Model Black-Scholes dalam menilai call option yang tidak
membayarkan dividen, menggunakan lima variable, Harga saham, Strike price, Expiration dare,
Tingkat bunga, Volatilitas harga saham

Harga opsi yang dihasilkan oleh perhitungan model Black-Scholes adalah harga yang fair
sehingga harga suatu opsi berbeda dengan harga tersebut maka akan ada kemungkinan untuk
mendapatkan laba arbritase bebas risiko dengan cara mengambil posisi yang berlawanan
terhadap saham yang dijadikan patokan. Misalmya ada sebuah call option yang diperdagangkan
dengan harga yang lebih tinghgi dari harga yang dihasilkan oleh model Black-Scholes maka
seorang arbritrator akan menjual call option tersebut dan kemudian membeli saham. Sebaliknya,
jika harga call option ternyata lebih rendah dari harga yang dihasilkan dari model Black-Scholes
maka investor dapat membeli call option dan menjual sejumlah saham yang dijadikan patokan.
Proses hedging dengan melakukan perdagangan saham yang dijadikan patokan akan
memberikan kesempatan kepada investor untuk mendapatkan profit arbritase bebas risiko.
Jumlah lembar saham yang dibutuhkan sangat tergantung dari faktor-faktor yang memengaruhi
harga opsi.

Meskipun model Black-Scholes ini dutujukan untuk penilaian call option, teteapi model ini
dapat juga digunakan untuk menghitung nilai dari put option dengan menggunkan hubungan
keseimbangan antara put-call option.

Hubungan antara harga saham, harga call option, dan harga put option dapat dinyatakan
dalam persamaan berikut ini (Tandelilin, 2010).

Harga put option – Harga call option = nilai sekarang dari strike price + nilai sekarang
dividen – harga saham

Disamping itu, harga put option juga dapat ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut
(Tandelilin, 2010).

Cput= X/(en)-S+Ccall

Penggunaan model Black-Scholes ini sangat berguna bagi investor untuk menilai apakah
harga opsi yang terjadi di pasar sudah merupakan harga yang dianggap fair bagi opsi tersebut.
Seandainya harga opsi tidak sama dengan harga yang dihasilkan dari model Black-Scholes maka
hal itu akan menciptakan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan.

2.19 Opsi Indeks

Menurut Jogiyanto (2013), selain opsi dihubungkan dengan suatu saham tertentu, opsi
juga dapat dihubungkan dengan nilai indeks pasar, misalnya indeks S&P 500, indeks Nasdaq-
100 dan lainnya. Opsi yang dihubungkan dengan nilai indeks ini disebut dengan opsi indeks-
saham (stock-index option). Investor dapat membeli opsi beli ataupun opsi jual untuk opsi
indeks-saham ini. Dengan opsi indeks-saham ini investor dapat bertransaksi berdasarkan
pergerakan dari pasar. Dengan membeli opsi indeks-saham ini, investor hanya perlu mengambil
keputusan berdasarkan pergerakan dari pasar saham. Misalnya, investor mengekspetasi bahwa
pasar akan membaik (bullish), maka dia dapat membeli opsi beli beli dan sebaliknya jika
mengekspektasi pasar akan turun (bearish), maka dia dapat membeli opsi jual.

KONTROVERSI DAN GAP

Menurut Copeland & Weston (1995), pada awalnya hak opsi merupakan suatu perjanjian
yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli atau menjual aset dengan harga yang
sudah titetapkan sebelumnya dalam suatu perioda tertentu. Model penetapan harga opsi (Option
Pricing Model (OPM)) telah disusun sehingga dapat meramalkan harga pasar opsi dengan tingkat
ketelitian yang tinggi. Semakin meningkatnya perhatian terhadap hak opsi dan penetapan harga
opsi dapat dikatikan dengan pertumbuhan pasar opsi serta dengan perkembangan teori baru yang
penting.

Menurut Keown, et al., (2000), sebelum tahun 1973 pada saat Chicago Board Options
Exchange (CBOE) dibuka, tidak ada pasar terpusat untuk put option dan call option. Pada saat
itu, transaksi put option dan call option dilangsungkan di pasar sampingan yang disebut Put and
Call Dealer Association dengan hanya dengan 20 pialang dan agen aktif dalam pasar. Transaksi
put option dan call option terjadi melalui hubungan telepon dengan adanya agen yang bertindak
sebagai perantara penjual dan pembeli opsi yang potensial. Transaksi setiap opsi memiliki
spesifikasi yang dinegosiasikan secara langsung antara penjual dan pembeli opsi sehingga sangat
jarang ada dua opsi yang sama. Pada umumnya setiap opsi memiliki tanggal kadaluwarsa yang
berbeda dan harga pelaksanaan yang berbeda. Oleh karena itu, sedikit kemungkinan opsi
individual masuk pasar sekunder, dan penjual serta pembeli biasanya harus memegang posisi
masing-masing hingga kadaluwarsa atau opsi dilakukan.

Menurut Keown et al. (2000), tahun 1973 CBOE mulai memperdagangkan opsi yang
terdaftar atas 16 saham berbeda. Menurut Copeland & Weston (1995), pada April 1973
perdagangan opsi membeli yang teroganisasi mulai berjalan di CBOE kemudian diikuti di
America Stock Exchange (Opsi AMEX). Copeland & Weston mengutip artikel yang
menggemparkan dari Black & Scholes (1973) pada saat yang bersamaan. Dalam artikel tersebut,
ditetapkan persamaan untuk penetapan harga opsi pada keadaan yang seimbang dan melakukan
uji coba empiris. Black & Scholes (1973), juga berusaha meyakinkan bahwa model penetapan
harga opsi dapat juga diterapkan pada berbagai aspek lain dalam masalah keuangan perusahaan.
Berdasarkan pengamatannya dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip penetapan harga opsi
dapat digunakan untuk menilai aset dengan hak bersyarat lainnya seperti modal perusahaan yang
menggunakan utang. Pada sudut pandang ini, para pemegang saham perusahaan memiliki call
yang membeikan hak untuk membeli kembali perusahaan kepada para pemegang obligasi
dengan cara membayar obligasi sebesar nilai nominal.

Menurut Copeland & Weston (1995), pada tahun sesudah 1973 sejumlah penerapan
model penetapan harga opsi mulai dilakukan. Copeland & Weston (1995) mengutip artikel dari
Smith (1976) yang menyatakan bahwa model ini juga digunakan oleh Merton (1974) untuk
menganalisis dampak risiko pada nilai utang perushaan diterapkan oleh Galai & Masulis (1976)
dalam menguji akibat merger, akusisi, perluasan kapasitas dan pemecahan perusahaan pada nilai
relatif dari utang dan modal perusahaan dalam rangka menilai dana bertujuan ganda (dual
purpose funds).
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Opsi merupakan suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak yaitu penjual opsi dan
pembeli opsi untuk melakukan transaksi jual beli pada harga dan jangka waktu tertentu. Opsi
terdiri dari opsi beli dan opsi jual. Opsi beli merupakan opsi untuk melakukan kontrak pembelian
hak untuk membeli sejumlah saham dalam harga dan jangka waktu tertentu. Investor yang
membeli opsi beli berharap harga saham naik. Sedangkan, investor yang membeli opsi jual
berharap saham turun.

Pembelian call option atau penjualan put option dapat memberikan keuntungan bagi
investor jika harga saham yang menjadi patokan mengalami kenaikan. Pembelian call option
akan memberikan keuntungan potensial yang bersifat tidak terbatas dengan kerugian maksimum
sebatas premi opsi. Sedangkan, penjualan put option akan memberikan keuntungan terbatas
sebesar premi opsi dengan kerugian maksimum ketika harga saham turun menjadi nol.

Pembelian put option dan penjualan call option akan memberikan keuntungan bagi
investor bila harga saham yang menjadi patokan mengalami penurunan. Pembelian put option
akan memberikan keuntungan maksimum ketika harga saham turun menjadi nol dan kerugian
yang mungkin dialami terbatas sampai dengan premi opsi. Sedangkan, penjualan call option akan
memberikan keuntungan maksimum sebesar premi opsi tetapi kerugian yang mungkin dialami
tidak terbatas tergantung dari kenaikan harga saham yang terjadi di pasar.

Dalam melakukan perdagangan opsi ada beberapa strategi yang dilakukan oleh investor
seperti naked strategy, hedge strategy, straddle strategy, strategi kombinasi, dan spread strategy.
Selain itu Black & Scholes(1973) ada beberapa hal yang menentukan harga opsi seperti exercise
price, waktu sisa jatuh tempo, deviasi standar, harga saham, tingkat suku bunga dan dividen kas.
Ada salah satu model untuk menghitung nilai pasar dari opsi yaitu model harga opsi Black
Scholes (Black Scholes Option Pricing Model) dengan menggunakan beberapa asumsi.
DAFTAR PUSTAKA

Tandelilin, E. (2010). PORTOFOLIO dan INVESTASI. Yogyakarta: KANISIUS.

Black, F. & Scholes, M. (1973). The Pricing of Options and Corporate Liabilities. Journal of

Political Economy. Vol. 8;637-654.

Galai, D. & Masulis, R. 1976. The Option Pricing Model and The Risk Factor of Stock. Journal
of Financial Economics. Vol. 33;53-81.

Jogiyanto, H. M. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPF-UGM.

Keown, A. J., Scott, D. F., Martin, J. J. D., & Petty, J. W. 2000. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Merton, R. C. 1974. on The Pricing of Corporate Debt: The Risk Structure of Interest Rates.
Journal of Finance. Vol. 29;449-470.

Smith, A. 1976. An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth Nations. The University
of Chicago Press.

Tandelilin, E. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE.

Weston, J. F., & Copeland, T. E. 1995. Manajemen Keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara

https://www.academia.edu/10023730/A_Pengertian_Opsi_Option

Anda mungkin juga menyukai