Anda di halaman 1dari 9

MANAGEMENT KEUANGAN RESUME MATERI

Disusun Oleh
Zeviska Nuraini / 1208821064

MAGISTER MANAGEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2023
KONSEP DASAR DALAM MANAJEMEN KEUANGAN

Adam Smith sejak tahun 1776 telah memberikan gambaran mengenai tata kelola dari suatu
perusahaan dalam upayanya memperolah keuntungan. Serta mengantarkannya pada pembuatan
sebuah keputusan yang berpengaruh baik secara internal maupun ekternal perusahaan tersebut.
Penjelasan dari Adam Smith tersebut sampai pada sebuah kesimpulan bahwa nilai maksimal
keuntungan dalam Perusahaan merupakan tujuan utama yang harus dicapai dalam menjalankan
suatu bisnis. Termasuk dalam system usaha bebas (free enterprise) yang berjalan. Secara
sederhana, para ahli ekonomi mempetakan penjelasan Adam Smith tentang dasar dari tata Kelola
sebuah perusahaan sebagai berikut:
a. Tujuan utama dari keuangan perusahaan harus memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham (memaksimalkan nilai sahamnya).
b. Sistem usaha bebas tetap menjadi sistem ekonomi terbaik bagi masyarakat sebagai suatu
kesatuan. Melalui kerangka kerja usaha bebas, persahaan mengembangkan produk dan
jasa yang diinginkan serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
c. Namun, dibutuhkan beberapa batasan-perusahaan tidak boleh menimbulkan polusi udara
dan air, melakukan praktek tenaga kerja yang tidak adil, atau menciptakan monopoli yang
mengeksploitasi konsumen.
Masalah dalam manajemen keuangan yang sering kali terjadi salah satunya adalah krisis
keuangan. Permasalahan ini sempat terjadi pada tahun 2007 dan 2008 saat banyak perusahaan di
Wall Street melakukan aktivitas keuangan yang cenderung beresiko tinggi. Tentunya aktivitas
keuangan beresiko tinggi ini mengakibatkan keruntuhan sistem keuangan yang diatasi dengan dana
talangan (boilout). Masalah lain muncul sebab sumber dana talangan tersebut jelas tidak lain
berasal dari dana pembayar pajak. Akibatnya, masyarakat dunia tenggelam dalam masalah resesi
ekonomi. Belajar dari kasus tersebut, perusahaan Whole Foods memperkenalkan model bisnis
yang dikenal dengan sebutan “conscious capitalism”. Nilai-nilai dalam model tersebut antara lain:
1. Menjual produk organik dan alami berkualitas tinggi;
2. Memuaskan dan menyenangkan pelanggan;
3. Menciptakan kesejahteraan melalui keuntungan dan pertumbuhan;
4. Peduli terhadap komunitas dan lingkungan;
5. Keberlangsungan kemitraan yang seimbang dengan para pemasok;
6. Mendukung Kesehatan para pemangku kepentingan melalui edukasi tentang makanan
sehat.
Setelah memahami dan melihat kasus yang telah terjadi, terlihat bahwa lingkup keuangan
sendiri menlingkupi: sirkulasi uang, persetujuan kredit, keputusan investasi, dan provisi atas
fasilitas perbankan. Secara umum, dalam lingkungan pendidikan tinggi perihal keuangan terbagi
dalam tiga ranah, diantaranya:
1. Manajemen keuangan: Disebut juga sebagai keuangan korporat (corporate finance)
memfokuskan pada keputusan yang berkaitan dengan jumlah dan jenis asset yang akan
dimiliki, cara memperoleh modal untuk membeli asset, dan cara menjalankan perusahaan
untuk bisa memaksimalkan nilainya.
2. Pasar modal: lingkup ini berkaitan dengan pasar yang memiliki tingkat bunga, harga
saham, dan obligasi yang nilainya telah ditentukan. Antara Bank, Bank Investasi,
Pialanng Saham, Reksa Dana, Perusahaan Asuransi, dan semacamnya berkumpul dalam
pasar ini dan saling dipertemukan dengan para calon investor yang akan melakukan
investasi dengan berbagai tujuan. Serta baik dalam kategori individu, kelompok pebisnis,
maupun entitas lainnya.
3. Investasi: lingkup ini berkaitan dengan keputusan yang menyoal dan bersinggungan
langsung dengan saham dan obligasi. Dalam investasi, terdapat beberapa aktivitas yang
berjalan, seperti: Analisis Efek (menentukan nilai yang sesuai untuk setiap efek [saham
dan obligasi]), Teori Portofolio (mencari cara terbaik dalam menyusun portofolio atau
“mengumpulkan” saham dan obligasi, Analisis Pasar (mengatasi masalah tinggi-
rendahnya harga pasar aset pada waktu tertentu. Termasuk bersinggungan dengan
perilaku keuangan (behavioral finance).

Berikutnya, dalam lingkup sebuah perusahaan terdapat empat pihak yang menjalankan
sistem keuangan dalam sebuah perusahaan. Mereka adalah: Dewan Direksi, CEO (Chief
Executive Officer), COO (Chief Operating Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Berikut penjelasan terkait pihak-pihak yang menjalankan sistem keuangan dalam sebuah
perusahaan:
a. Dewan Direksi: Badan pengatur utama sekaligus jabatan tertinggi dalam sebuah
perusahaan.
b. CEO (Chief Executive Officer): Presiden perusahaan
c. COO (Chief Operating Officer): Pemimpin operasional dalam sebuah perusahaan.
Termasuk bertanggung jawab pada pemasaran, produksi, penjualan, dan departemen
operasional lainnya.
d. CFO (Chief Financial Officer): Wakil presiden senior sekaligus pihak yang bertanggung
jawab pada kegiatan akuntansi, keuangan, kebijakan kredit, pembuatan keputusan atas
akuisis aset, hingga menjalin hubungan dengan para investor (termasuk komunikasi
dengan pemegang saham dan pers).

Membicarakan soal keuangan, tentu saja akan sering bersinggungan dengan nilai dalam
lingkup ekonomi itu sendiri. Dengan tujuan utama dari manajemen keuangan adalah untuk
pemaksimalan nilai bagi pemegang saham, maka dalam menjalankan sistem manajemen keuangan
harus diketahui unsur nilai yang menjadi penentu dalam keseimbangan pasar.
Berikut beberapa nilai yang menjadi penentu dalam keseimbangan pasar
a. Nilai Intrinsik (intrinsic value): Estimasi nilai saham “sebenarnya” berdasarkan data
pengembalian dan risiko yang akurat. Nilai ini dapat diestimasikan, tetapi tidak bisa diukur
dengan tepat.
b. Harga Pasar (market price): Harga sahan berdasarkan informasi yang diperkirakan tetapi
mungkin tidak tepat yang dilihat oleh investor margjinal.
c. Investor Marginal (marginal investor): Investor yang pandangannya menentukan harga saham
aktual.
d. Ekuilibrium (equilibrium): Situasi dimana harga pasar aktual sama dengan nilai intrinsic
sehingga investor acuh tak acuh akan membeli atau menjual saham.

Contoh grafik harga nyata dan nilai intrinsik


Antara perusahaan dengan para pemegang saham juga memiliki konflik tersendiri yang
umum terjadi. Terdapat beberapa penyelesaian masalah yang umum dihadirkan, meliputi:
1. Paket Kompensasi: pemberian bonus saham berdasarkan kinerja jangka panjang yang
dijalankan atau yang dimiliki.
2. Pemberhentian manajer yang tidak berkinerja baik.
3. Ancaman pengambilalihan paksa.

Dengan saling keterhubungan antara perusahaan, pasar dan institusi keuangan, maka perlu
diketahui lebih dulu alur proses alokasi modal yang menjadi komoditas utama yang dijalankan
dalam keuangan tersebut. Sudah menjadi kebiasaan umum setiap orang dan/atau organisasi yang
memiliki kelebihan dana akan menyimpannya dalam bentuk dana tabungan. Tujuannya untuk bisa
mengakumulasikan dana tersebut yang dipergunakan di masa depan. Hal yang serupa dijalankan
oleh sebuah perusahaan atau investor. Mereka melakukan investasi pada sebuah aset tertentu
dengan harapan mendapat pengembalian atas investasi yang telah diberikannya. Namun, pada
tingkat ini harus diperhatikan adanya biaya bunga yang juga harus dibayarkan pada pihak penyedia
modal. Seperti yang tergambar dalam diagram berikut ini:

Dalam diagram tersebut, terdapat tiga cara yang dapat dilakukan, yakni:
1. Perpindahan secara langsung uang atau efek: Ketika suatu perusahaan menjual saham
atau obligasinya langsung pada penabung, maka modal yang terkumpul juga sedikit.
2. Perpindahan melalui Bank Investasi (iBank): Ketika suatu perusahaan menjual saham
atau obligasinya pada pihak Bank Investasi (contoh: Morgan Stanley), maka aka nada
transaksi pasar primer (primary market transaction) yang disebabkan adanya biaya
penyimpanan berjangka yang harus dibayarkan oleh penabung.
3. Perpindahan melalui perantara keuangan (financial intermediary): Dalam cara ini,
perantara memperoleh dana dari para penabung sebagai pertukaran efek. Kemudian,
pihak perantara (contoh: bank, perusahaan asuransi, atau reksa dana) akan menggunakan
dana tersebut untuk membeli dan menyimpan efek bisnis. Sehingga penabung
menggunakan efek bisnis tersebut sebagai efek dalam perantara.

Berikutnya terkait dengan pasar modal, terdapat beberapa jenis pasar modal yang ada dalam
lingku keuangan, diantaranya:
a. Pasar Spot (spot market): Pasar dimana aset diperjual-belikan untuk pengiriman “on the
spot”.
b. Pasar Future (future market): Pasar tempat para partisipannya melakukan persetujuan
untuk membeli atau menjual aset pada masa depan.
c. Pasar Uang (money market): Pasar keuangan di mana dana dipinjam atau dipinjamkan
untuk periode yang pendek (kurang dari satu tahun).
d. Pasar Modal (capital market): Pasar keuangan untuk saham dan utang jangka panjang
atua menengah (satu tahun atau lebih).
e. Pasar Primer (primary market): Pasar di mana efek dan aset finansial lainnya
diperdagangkan di antara para investor setelah diterbitkan oleh perusahaan.
f. Pasar Privat (private market): Pasar di mana transaksi dilakukan langsung antara kedua
belah pihak.
g. Pasar Publik (public market): Pasar di mana kontrak terstandardisasi diperdagangkan
dalam pertukaran yang terorganisasi.
Selain itu, dalam sebuah perdagangan saham atau obligasi, terdapat satu hal penting yang
perlu diperhatikan yakni “Tren Terbaru” dalam sebuah pasar. Umumnya, tren ini dilandaskan pada
penggunaan produk deviatif (aset finansial yang nilainya diturunkan dari nilai aset lainnya yang
mendasari). Berikut rangkuman instrument pasar utama, partisipan pasar, dan karakter efek:
Untuk menjalankan roda perputaran pasar tersebut, terdapat beberapa institusi keuangan yang
berperan, antara lain:
1. Bank Investasi (investment bank): Organisasi yang menjamin dan mendistribusikan efek
investasi baru dan membantu bisnis mendapatkan pembiayaan.
2. Bank Umum (commercial bank): Pasaraya keuangan yang melayani berbagai penabung
dan peminjam.
3. Perusahaan Jasa Keuangan (financial service corporation): Perusahaan yang menawarkan
berbagai jasa keuangan, termasuk investasi perbankan, operasi pialang, asuransi, dan
perbankan komersial.
4. Reksa Dana (mutual funds): Organisasi yang mengumpulkan investor untuk membeli
instrument keuangan dan dengan demikian mengurangi risiko melalui diversifikasi.

Berikutnya mengenai bursa saham, terdapat dua jenis pasar, yakni:


1. Bursa dengan lokasi fisik (physical location exchange): Organisasi formal dengan lokasi
fisik yang nyata untuk mengadakan pasar lelang atas efek yang ditunjuk atau terdaftar.
2. Pasar berbasis diler elektronik: Meliputi seluruh fasilitas yang diperlukan untuk
mengadakan transaksi efek yang tidak dilakukan pada bursa lokasi fisik.

Dalam bursa saham sendiri, terdapat kelompok perusahaan tersendiri yang menyediakan
layanan perjual-belian saham atau obligasi, seperti:
1. Perusahaan tertutup (closely held corporation): Suatu perusahaan yang hanya dimiliki
oleh sedikit orang yang biasanya berhubungan dengan manajemen perusahaan.
2. Perusahan Terbukan(publicly owned corporation): Suatu perusahaan yang dimiliki
sejumlah orang yang cukup besar yang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen
perusahaan.
3. Pasar Penawaran Umum Perdana (Initial Pubic Offering-IPO-Market: Pasar untuk
saham perusahaan yang sedang dalam proses go public.

Terakhir, untuk mengatur jalannya perusahaan tersebut, terdapat sebuah teori yang dikenal
dengan Teori Perilaku Keuangan. Dalam teori tersebut, apabila harga saham “terlalu rendah”,
pedagang yang rasional akan secepat mungkin mengambil keuntungan dari kesempatan ini dan
membeli saham tersebut sehingga mendorong harga hingga level yang wajar. Berlaku juga
sebaliknya, apabila harga saham “terlalu tinggi”, pedagang yang rasional akan menjual saham itu,
mendorong harga hingga level ekuilibrium.

Anda mungkin juga menyukai