Anda di halaman 1dari 11

MODUL PEMBELAJARAN

Mata Kuliah :
PASAR MODAL DAN PASAR UANG
DOSEN : JENITA SUMARI,S.E.,M.AK

Disusun Oleh :
Persilia Yuliana Kadmaerubun
202067002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAPUA
2023
 PASAR KEUANGAN (PASAR UANG DAN PASAR MODAL)
1. Pengertian Kelembagaan Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama
dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset non
finansial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasaba
dan menanamkan dananya ke dalam surat-surat berharga. Di samping itu,
lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain
menawarkan berbagai jenis tabungan, proteksi asuransi, program pension,
penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.
Lembaga keuangan atau yang sering disebut sebagai lembaga
intermediasi dapat dikelompokkan dalam berbagai cara. Namun,
pengelompokkan yang paling umum adalah mengelompokkan lembaga
keuangan berdasarkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat
secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, lembaga keuangan dibagi menjadi
dua yaitu sebagai berikut :
a) Lembaga Keuangan Depositori
b) Lembaga Keuangan non Depositori
2. Lembaga Intermediasi
Intermediasi keuangan adalah proses pembelian surplus dana dari unit
ekonomi yaitu sektor usaha, pemerintah, dan individu atau rumah tangga,
untuk disalurkan kepada unit ekonomi deficit. Dengan kata lain, intermediasi
keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana dari penabung (ultimate
lenders) kepada peminjam (ultimate borrowers). Lembaga keuangan
memiliki peran pokok dalam proses pengalihan dana dalam perekonomian.
Proses intermediasi dilakukan oleh lembaga keuangan dengan cara membeli
sekuritas primer yang diterbitkan oleh unit defisit dan dalam waktu yang
sama lembaga keuangan mengeluarkan sekuritas sekunder kepada penabung
atau unit surplus.
Lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi memiliki peran yang
sangat strategis dalam proses intermediasi keuangan sebagai berikut :
a) Pengalihan asset atau asset transmutation
b) Likuiditas
c) Relokasi pendapatan
d) Transaksi
3. Lembaga Perantara Keuangan
Lembaga perantara keuangan meliputi lembaga-lembaga depositori,
seperti bank-bank komersial, usaha simpan pinjam, bank tabungan, dan
serikat kredit. Lembaga-lembaga ini memperoleh sebagian besar dananya
didapatkan dengan cara menawarkan kewajiban-kewajiban kepada
masyarakat umum, yang sebagian besar kewajiban yang ditawarkan berupa
deposito; perusahaan asuransi (asuransi jiwa, asuransi harta milik, dan
asuransi kecelakaan); dana pension dan perusahaanperusahaan keuangan.
Lembaga perantara keuangan memegang peranan dasar dalam
mentransformasikan aset-aset keuangan yang kurang diminati oleh sebagian
besar masyarakat menjadi aset-aset keuangan yang lain yang lebih disukai
publik. Transformasi ini melibatkan empat fungsi ekonomi, yaitu :
a) Menyediakan jasa perantara jatuh tempo
b) Mengurangi resiko melalui diversifikasi
c) Mengurangi biaya kontrak dan pemrosesan informasi
d) Menyediakan suatu mekanisme pembayaran
4. Karakteristik Pasar
Dalam pasar keuangan, pasar uang dan pasar modal dimana keduanya
memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik pasar uang yaitu :
a) Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial
b) Mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak
yang mengalami defisit
c) Transaki dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek
d) Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka
pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari
overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun
e) Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi
pihak surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh
pendapatan atas dana yang belum terpakai.
5. Instrumen-instrumen Pasar Keuangan
A. Instrumen Pasar Uang
Instrumen atau surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang
memiliki banyak variasi baik dari surat-surat yang diterbitkan oleh negara,
badan-badan usaha swasta dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya.
Adapun instrumen pasar uang diantaranya :
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
3. Sertifikat Deposito
4. Commercial Paper
5. Call Money
6. Repurchase Agreement
7. Banker’s Acceptence
8. Treasury Bills
B. Instrumen Pasar Modal
Seperti halnya fungsi pasar uang, pasar modalpun memiliki beberapa
instrumen di dalamnya, diantaranya adalah :
a) Saham (stock)
Secara umum ada dua jenis saham yang harus kita ketahui, yaitu : 
 Saham biasa (common stock) 
 Saham preferen (preferred stock)
b) Obligasi
c) Right
d) Warrant
e) Opsi
Opsi ini dibagi menjadi dua jenis, yakni : 
 Hak menjual (put option) 
 Hak membeli (call option)
6. Peran Pemerintah Sebagai Regulator Secara Umum
Pasar keuangan memainkan peranan yang sangat menonjol dalam
perekonomian, dan pemerintah negara-negara di dunia sejak lama merasa
perlu untuk membuat peraturan mengenai aspek-aspek tertentu di pasar
keuangan. Dalam kapasitas wewenang sebagai pembuat peraturan,
pemerintah telah sangat mempengaruhi perkembangan dan evolusi pasar-
pasar dan lembaga-lembaga keuangan.
Pemerintah dapat menetapkan peraturan untuk pasar yang dianggap
kompetitif saat ini, namun tidak dapat bertahan dalam persaingan, dan
menjaga agar biaya produksi yang tetap rendah, dalam jangka waktu yang
Panjang.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur pasar keuangan
untuk melindungi kepentingan investor dan memastikan stabilitas pasar.
Beberapa tindakan yang dilakukan pemerintah sebagai regulator adalah
sebagai berikut :
a) Mengawasi kegiatan pasar keuangan dan mengeluarkan aturan dan
regulasi yang berkaitan dengan pasar keuangan.
b) Memastikan transparansi dan akuntabilitas pasar keuangan dengan
memperketat pengawasan dan pengendalian kegiatan keuangan.
c) Memberikan izin usaha dan regulasi bagi lembaga keuangan yang
terlibat di pasar keuangan.
d) Menjamin kestabilan pasar keuangan dengan memberikan bantuan
likuiditas, bila diperlukan, dan mengurangi risiko sistemik dalam
sistem keuangan.

 PROSES PERUSAHAAN MENJADI PERUSAHAAN PUBLIK


1. Pengertian Perusahaan Go Public
Pada hakekatnya Go Public secara terjemahannya adalah proses
perusahaan yang “Go Public atau pergi ke masyarakat”, artinya perusahaan
itu memasyarakatkan dirinya yaitu dengan jalan memberikan sarana bagi
masyarakat untuk masuk dalam perusahaannya, yaitu dengan menerima
penyertaan masyarakat dalam usahanya, baik dalam pemilikan maupun
dalam penetapan kebijakan pengelolaan. Drs. Peter Salim mendefinisikan
istilah go-public sebagai berikut “Go Public adalah menawarkan saham atau
obligasi untuk di jual kepada umum untuk pertama kalinya”.
Go Public atau penawaran umum saham adalah kegiatan penawaran
saham yang dilakukan oleh perusahaan/emiten untuk menjual saham atau
efek kepada masyarakat berdasarkan tata carayang diatur oleh UU Pasar
Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Dalam istilah pasar modal, gopublic
sering disebut sebaga IPO (initial public offering), yaitu penawaran pasar
perdana kepada masyarakat. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber
pendanaan, baik yang berasal daridalam maupun dari luar perusahaan.
2. Tujuan Perusahaan Go Public
Tujuan utama perusahaan Go Public adalah untuk mencari tambahan
modal saham tersebut. Hal tersebut sekaligus mengartikan bahwa perusahaan
siap untuk terbuka kepada public dengan tujuan menggaet public yang ingin
membeli saham. Adapun hal lain yang menjadi tujuan mengapa sebuah
perusahaan Go Public adalah sebegai berikut :
a) Untuk mendapatkan dana ekspansi atau perluasan atau diversifikasi
usaha dengan tujuan memperbaiki struktur modal perusahaan
b) Meningkatkan share holder value perusahaan. Nilai perusahaan Go
Public akan menaikan nilai perusahaan
c) Melepaskan sahamnya kepada public agar mendapat keuntungan
(divestasi).
3. Manfaat Go Public
Terdapat banyak keuntungan bagi perusahaan untuk melakukan
penawaran umum atau initial public offering (IPO) atau biasa disebut Go
Public.
a) Membuka Akses Perusahaan terhadap Sarana Pendanaan Jangka
Panjang Alasan ini merupakan pertimbangan yang paling utama
bagi perusahaan untuk Go Public dan menjadi perusahaan publik.
Pemodalan yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
meningkatkan modal kerja dalam rangka membiayai pertumbuhan
perusahaan, untuk membayar utang, untuk melakukan investasi, atau
melakukan akuisisi.
b) Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value) Dengan menjadi
perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia, setiap saat publik dapat memperoleh data pergerakan
nilai perusahaan. Setiap peningkatan kinerja operasional dan kinerja
keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga saham
di Bursa, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan
secara keseluruhan.
c) Meningkatkan Image Perusahaan Dengan pencatatan saham
perusahaan di Bursa Efek Indonesia, informasi dan berita tentang
perusahaan akan sering diliput oleh media, penyedia data dan analis
di perusahaan sekuritas. Publikasi secara cuma-cuma tersebut akan
meningkatkan image perusahaan serta meningkatkan eksposur
pengenalan atas produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini
akan menciptakan peluang-peluang baru dan pelanggan baru dalam
bisnis perusahaan.
d) Menumbuhkan Loyalitas Karyawan Perusahaan Apabila saham
perusahaan dapat diperdagangkan di Bursa, karyawan akan senang
hati mendapatkan insentif berupa saham. Dengan lebih melibatkan
karyawan dalam proses pertumbuhan perusahaan, diharapkan dapat
menimbulkan rasa memiliki, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan profesionalisme dan kinerja karyawan.
e) Kemampuan untuk Mempertahankan Kelangsungan Usaha Salah
satu permasalahan yang menjadi pemicu kejatuhan bisnis yang
dikelola suatu keluarga adalah perpecahan dalam keluarga tersebut.
Dengan menjadi perusahaan publik, setiap pihak dalam keluarga
dapat memiliki saham perusahaan dalam porsinya masing-masing
dan sewaktu-waktu dapat melakukan penjualan atau pembelian
melalui Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham pendiri juga dapat
mempercayakan pengelolaan perusahaan kepada pihak profesional
yang kompeten dan dapat dengan mudah mengawasi perusahaan
melalui laporan keuangan atau keterbukaan informasi perusahaan
yang diwajibkan oleh otoritas.
f) Insentif Pajak Untuk mendorong perusahaan melakukan Go Public,
pemerintah memberikan insentif pajak melalui penerbitan peraturan
pemerintah yang terakhir diubah dalam Peraturan Pemerintah No. 56
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
77 Tahun 2013 Tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan
Terbuka. Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk Perseroan
Terbuka yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan
(PPh) sebesar 5% lebih rendah dari tarif PPh Wajib Pajak badan
dalam negeri, sepanjang 40% sahamnya tercatat dan diperdagangkan
di Bursa dan memiliki minimal 300 pemegang saham.
4. Syarat-syarat Perusahaan Go Public
Untuk menjadi perusahaan publik tentu saja ada banyak syarat yang
harus dipenuhi. Antara lain secara garis besar adalah sebagai berikut :
Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan
pemerintah selama ini, termasuk mengantongi izin usaha, izin domisili,
membayar pajak, dll.
1. Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relative cukup
besar yang menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar
rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya kapasitas produksi,
aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah asset, nilai penjualan
konkret, dll.
2. Perusahaan menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti
konkret yang diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi. 
 Laporan keuangan, neraca, pencatatan positif rekening di bank,
dll. 
 Perusahaan harus UNTUNG. 
 Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor
publik. 
 Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja
dalam pengelolaan sumber daya manusia. 
 Perusahaan taat membayar pajak. 
 Mempunyai reputasi yang baik, serta bermasa depan cemerlang.
 Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaan yang
akan Go Public, yaitu sebuah institusi legal yang direstui
Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal).
5. Proses atau Tahapan Perusahaan menjadi Go Public
1. Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen
2. Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia &
Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK
3. Penawaran Umum Saham kepada Publik
4. Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
5. Kewajiban Perusahaan Go Public
Disamping kewajiban disclosure emitem dalam proses Go Public,
juga terdapat kewajiban disclosure dari pihak emiten yang wajib
dilakukannya setelah Go Public dan kewajiban ini berlangsung terus
selama perusahaan yang bersangkutan masih merupakan persereon
terbuka. Kewajiban disclosure setelah proses Go Public dapat terjadi
lewat instrument disclosure sebagai berikut :
1. Laporan Berkala
2. Laporan Insidentil
3. Kewajiban Public Expous

 ALAT UKUR KINERJA PADA PASAR MODAL TERUTAMA PADA


BURSA EFEK INDONESIA
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar yang digunakan untuk memperdagangkan efek
atau instrumen keuangan lainnya. Pasar modal merupakan tempat
bertemunya antara penawaran dan permintaan atas efek. Efek yang dapat
diperdagangkan di pasar modal antara lain saham, obligasi, sertifikat
deposito, dan reksa dana. Pasar modal memainkan peran penting dalam
mengalokasikan sumber daya finansial ke sektor-sektor yang membutuhkan
dana untuk berkembang.Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa efek yang
terletak di Jakarta, Indonesia. BEI didirikan pada tahun 1912 dengan nama
Bataviaasch Effecten Comptoir dan menjadi bursa efek pertama di Asia. Saat
ini, BEI memiliki lebih dari 700 perusahaan terdaftar dan nilai kapitalisasi
pasar saham mencapai miliaran dolar AS.
Perusahaan yang ingin terdaftar di BEI harus memenuhi persyaratan dan
regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.
Persyaratan tersebut mencakup hal-hal seperti laporan keuangan, governance,
dan transparansi informasi. Setelah terdaftar di BEI, perusahaan harus terus
memenuhi kewajiban pelaporan dan regulasi yang ditetapkan.
Pasar modal di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu pasar modal
primer dan pasar modal sekunder. Pasar modal primer adalah tempat di mana
perusahaan atau pemerintah menjual efek pertama kali ke publik. Sementara
pasar modal sekunder adalah tempat di mana investor memperdagangkan
efek yang sudah diterbitkan di pasar modal primer.
Selain BEI, di Indonesia terdapat juga beberapa bursa efek lainnya,
seperti Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) dan Indonesia Stock
Exchange (IDX). BKDI merupakan bursa efek yang menyediakan platform
untuk perdagangan komoditi dan derivatif, sementara IDX adalah hasil
merger antara BEI dan Bursa Efek Surabaya (BES).
2. Alat Ukur Kinerja di Bursa Efek Indonesia
Alat ukur kinerja di bursa efek Indonesia sangat penting untuk
membantu investor dan pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi
yang tepat. Beberapa alat ukur kinerja yang umum digunakan di bursa efek
Indonesia antara lain :
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu alat ukur
kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham
Indonesia. IHSG mencerminkan kinerja harga saham dari seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG
dibuat untuk memberikan gambaran tentang performa pasar saham
secara keseluruhan. Pada halaman ini, akan dijelaskan lebih detail
tentang IHSG dan bagaimana penggunaannya dalam pasar saham
Indonesia.
2. Indeks LQ45 adalah indeks saham yang terdiri dari 45 perusahaan
dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar tertinggi di BEI. Indeks ini
mencakup perusahaan-perusahaan besar dan likuid di pasar saham
Indonesia.
3. Indeks BISNIS-27 adalah indeks saham yang terdiri dari 27
perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Indeks ini
dihitung berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dari saham-saham yang
tercatat di BEI.
4. Indeks JII (Jakarta Islamic Index) adalah indeks saham yang terdiri
dari perusahaan-perusahaan yang memenuhi prinsip-prinsip Syariah
di pasar saham Indonesia. Indeks ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dianggap halal dan tidak mengandung unsur riba.
5. Indeks IDX30 adalah indeks saham yang terdiri dari 30 perusahaan
dengan kapitalisasi pasar tertinggi di BEI. Indeks ini dihitung
berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dari saham-saham yang tercatat
di BEI.
Rasio-rasio keuangan umumnya dibagi menjadi empat kelompok, yaitu
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas.
a. Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek. Beberapa rasio likuiditas yang
umum digunakan antara lain rasio current ratio dan quick ratio.
b. Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjang. Beberapa rasio solvabilitas
yang umum digunakan antara lain debt to equity ratio dan interest
coverage ratio.
c. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Beberapa rasio profitabilitas yang umum
digunakan antara lain net profit margin dan return on assets.
d. Rasio aktivitas menunjukkan tingkat efisiensi dalam penggunaan
aset perusahaan. Beberapa rasio aktivitas yang umum digunakan
antara lain asset turnover dan inventory turnover.
Selain alat ukur kinerja yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga
beberapa alat ukur kinerja lain yang digunakan di bursa efek Indonesia,
seperti Beta, Price to Earnings Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).
a. Beta adalah ukuran volatilitas suatu saham dibandingkan dengan
IHSG. Beta yang lebih besar dari 1 menunjukkan volatilitas yang
lebih besar.
b. Price to Earnings Ratio (PER) adalah rasio yang membandingkan
harga saham dengan laba per saham yang dihasilkan oleh
perusahaan. PER digunakan untuk menilai valuasi saham apakah
terlalu murah atau terlalu mahal.
c. Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang membandingkan
harga saham dengan nilai buku per saham. PBV digunakan untuk
menilai valuasi saham apakah terlalu murah atau terlalu mahal.
Selain itu, terdapat juga alat ukur kinerja yang lebih kompleks seperti
analisis fundamental dan analisis teknikal yang lebih lanjut. Analisis
fundamental melibatkan penggunaan data keuangan dan informasi lainnya
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan di masa
depan.
Selain itu, investor juga perlu mempertimbangkan risiko investasi yang
terkait dengan investasi di pasar modal. Risiko tersebut meliputi risiko pasar,
risiko likuiditas, risiko kredit, risiko operasional, dan risiko lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan pasar modal.
Oleh karena itu, penting bagi investor dan pelaku pasar untuk memahami
risiko investasi yang terkait dengan pasar modal dan mengambil langkah-
langkah untuk mengurangi risiko tersebut. Beberapa langkah yang dapat
diambil antara lain diversifikasi portofolio investasi, melakukan riset dan
analisis yang cermat sebelum melakukan investasi, serta mempertimbangkan
profil risiko investasi dan tujuan investasi jangka panjang.
Selain itu, investor juga perlu memperhatikan aspek-aspek hukum dan
peraturan yang berkaitan dengan investasi di pasar modal Indonesia. BEI
sebagai lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan di pasar modal
Indonesia memiliki peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh semua
pelaku pasar.

 INSTRUMEN UTAMA YANG ADA DI BURSA EFEK : OBLIGASI

Anda mungkin juga menyukai