Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI

NAMA : PERSILIA YULIANA KADMAERUBUN


NIM : 202067002
MATA KULIAH : INTERNAL AUDIT

BAB 9
“Kertas Kerja”
 Pengertian Kertas Kerja
Kertas kerja (working paper) mendokumentasikan audit. Kertas kerja berisi
catatan informasi yang diperoleh dan analisis yang dilakukan selama proses audit.
kertas kerja berisi langkah-langkah dalam proses audit :
1) Rencana audit, termasuk program audit.
2) Pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektivitas sistem kontrol internal.
3) Prosedur-prosedur audit yang di lakukan, informasi yang diperoleh, dan kesi
mpulan yang dicapai.
4) Penelaahan kertas kerja oleh penyelia.
5) Laporan audit
6) Tindak lanjut dari tindakan perbaikan.

 Fungsi Kertas Kerja


Auditor internal menyiapkan kertas kerja untuk beberapa tujuan yang berbeda :
1) Untuk menyimpan informasi yang diperoleh melalui tanya jawab, penelaahan
instruksi dan arahan, analisis sistem dan proses, pengamatan kondisi, dan
pemeriksaan transaksi.
2) Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan temuan-temuan audit,
mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menentukan terjadi dan luasnya
kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.
3) Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi.
4) Untuk menjadi dasar bagi penyedia dalam menelaah kemajuan dan
penyelesaian audit.
5) Untuk memberi dukungan dan bukti untuk masalah-masalah yang melibatkan
kecurangan, tuntutan hukum, dan klaim asuransi.
 Dokumentasi
Kertas kerja bisa mencakup antara lain:
1) Perencanaan dokumen dan program audit.
2) Kuesioner induk, bagan alir, daftar pemeriksaan, dan hasil-hasil evaluasi
kontrol.
3) Catatan wawancara.
4) Bagan organisasi, pernyataan kcbijakan dan prosedur, serta deskripsi kerja
5) Salinan kontrak-kontrak dan perjanjian penting.
6) Surat konfirmasi dan representasi.
7) Foto, diagram, dan tampilan grafis lainnya.
8) Uji dan analisis transaksi.
9) Hasil-hasil prosedur penelaahan analitis.
10) Laporan audit dan jawaban manajemen.
11) Korespondensi audit yang relevan.
Secara umum auditor internal harus mengupayakan kertas kerja yang rapi,
seragam, dapat dipahami, relevan, ekonomis, ringkas secara wajar, sederhana,
dan disusun secara logis.
Setiap lembar kerja umumnya akan berisi :
1) Judul yang deskriptif
2) Referensi kepenugasan audit
3) Tanda silang atau simbol lainnya
4) Tanggal pembuatan dan inisial auditor
5) Nomor referensi kertas kerja
6) Sumber-sumber data

 Ringkasan Kertas Kerja


Proses pembuatan ringkasan menyediakan pandangan menyeluruh yang
objektif. Ringkasan juga memfokuskan pada hal-hal yang penting dan relevan
serta membantu menempatkan hal-hal yang tidak perlu dn tidak relevan secara
tepat.
Ringkasan juga bermafaat dalam menghubungkan kelompok-kelompok
kertas kerja yang terkait dengan satu hal tertentu. Berikut ini merupakan beberapa
bentuk ringkasan yang dapat memberi manfaat.
1) Ringkasan segmen-segmen audit.
2) Ringkasan statistik
3) Ringkasan rapat
4) Ringkasan program audit
5) Ringkasan temuan

 Pemberian Indeks dan Referensi Silang


Pemberian indeks dan referensi silang yang baik memiliki beberapa tujuan:
1) Menyederhanakan penelaahan kertas kerja oleh penyelia.
2) Referensi silang memudahkan jalan bagi auditor berikutnya yang
menggunakan kertas kerja untuk penelaahan tindak lanjut.
3) Referensi silang menyederhanakan penelaahan berikutnya atas kertas kerja.
4) Referensi silang meningkatkan hasil akhir : laporan audit internal.

 Kertas Kerja Pro Forma


Setiap organisasi audit yang menggunakan kertas kerja pro forma harus
membuat format yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Format tersebut
haruslah membantu dan tidak membatasi. Format tersebut akan menuntun audtior
dan meyakinkan bahwa semua hal-hal signifikan telah tercakup, bahwa auditor
tidak hanya melakukan hal-hal rutin karena lembar kerja pro forma
menuntutunya. Bila digunakan dengan tepat, kertas kerja ini akan bermanfaat,
memastikan cakupan yang layak, dan menghemat waktu.
 Otomatisasi Kertas Kerja Bank Nasional
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh lkatan Auditor Internal mengenai
praktik-praktik inovasi dalam audit internal membahas otomatisasi dalam operasi
audit internal. Laporan tersebut menggambarkan prosedur tertentu pada Bank
Nasional dan menemukan Lotus Notes sebagai media pengoperasian proses.
Laporan tersebut mengidentifikasi 10 karakteristik aplikasi. Karakteristik tersebut
dan aplikasinya dalam kertas kerja sebagaimana yang digambarkan oleh
penulisnya adalah sebagai berikut :
1) Refleksi Informasi
2) Standardisasi
3) Kenyamanan
4) Referensi Dokumen
5) Tampilan
6) Pencitraan
7) Komunikasi
8) Menjadi Alat Kontrol
9) Integrasi Aplikasi
10) Pengamanan Hak Akses
Para penulis menggambarkan pembuatan kertas kerja otomatis diperlukan
untuk menelaah dan mengevaluasi proses dan metodologi audit. Untuk itu perlu
dlpindahkan format-format audit dan proses manual ke dalam bentuk basis data
yang berisi semua dokumen yang telah diformat sebelumnya dan siap digunakan
dalam proses audit. Salah satu tantangan terberat adalah mengonsolidasikan
keragaman berbagai format dan prosedur yang berbeda dari sebuah divisi
beranggotakan 300 auditor. Telah diyakini bahwa standardisasi membuat proses
otomatisasi menjadi sederhana, khususnya untuk pelatihan.

 Kertas Kerja Elektronik


Penggunaan kertas kerja elektronik membantu mengurangi kompleksitas dan
meningkatkan fleksibilitas pendokumentasian. Kertas kerja yangdihasilkan
system memungkinkan kapasitas yang lebih besar untuk menelaah dan mengubah
rancangan, pengembangan yang lebih cepat saat digunakan dengan perangkat
Teknik Audit Berbantuan Komputer (computer assited audit dan rekayasa system
berbantuan computer dan membuat pendokumentasian menjadi lebih rasional.
Teknik-teknik sistem pendokumentasian dan analisis kandungan kertas kerja
mengandung fleksibilitas yang lebih besar untuk evaluasi kontrol internal melalui
pengunaan kuesioner yang terstruktur, bagan alir sistem analitis, dan diagram
arus data.
Bukti audit bisa lebih mudah diperoleh kembali, disimpan, dan didukung
serta bisa diakses mengunakan perangkat online. telah terjadi peningkatan dalam
pengunaan media elektronik untuk mencatat hasil audit.

 Penelaahan Kertas Kerja oleh Penyelia


Kontrol terbaik adalah pengawasan oleh penyelia yang memiliki pengetahuan
lebih. Penelaahan ini harus dibuktikan pada setiap kertas kerja menggunakan
nama atau inisial penyelia dan tanggal penelaahan. Saat penyelia menelaah kertas
kerja, mereka harus memastikan bahwa :
1) Program audit diikuti dan instruksi-instruksi khusus bagi auditor telah diikuti.
2) Kertas kerja tersebut akurat dan dapat diandalkan yang membuktikan
pekerjaan yang memadai telah dilakukan, dan memang mendukung temuan-
temuan audit.
3) Kesimpulan yang dicapai memang wajar, logis dan valid.
4) Tidak ada langkah-langkah yang belum diperiksa.
5) Penelaahan dengan klien telah dilakukan dan dengan memadai telah dicatat
dan bahwa perselisihan telah diselesaikan.
6) Aturan-aturan departemen audit pada kertas kerja telah diikuti.
Sebuah organisasi audit menggunakan format khusus untuk melakukan
penelaahan akhir atas kertas kerja audit. Berikut ini beberapa standar yang
tercatat pada format tersebut :
1) Laporan
2) Rencana
3) Umum
4) Pekerjaan lapangan
5) Supervisi

 Kontrol atas Kertas Kerja


Kertas kerja tidak boleh diakses orang-orang yang tidak memiliki otoritas
untuk memiliki atau menggunakannya, karena bisa disalahgunakan; informasi
bisa dipindahkan, diubah, atau dibaca oleh orang yang tidak berhak membacanya.
Hal ini tidak tidak berarti bahwa auditor tidak boleh memperlihatkan kertas
kerja mereka kepada klien pada keadaan-keadaan yang sesuai. Bila tidak
komentar yang mengganggu atau indikasi kecurangan, auditor mungkin merasa
penyebaran hasil penelaahan akan bermanfaat sebelum bertemu klien.
Akses ke kertas kerja dan laporan bisa diizinkan untuk auditor eksternal dan
orang-orang dalam organisasi selain klien. Tetapi hal ini harus disetujui oleh
kepala bagian audit. Bila orang diluar organisasi meminta akses ke kertas kerja,
kepala bagian audit harus mendapatkan persetujuan dari manajemen senior
dan/atau penasihat hukum.

 Menulis di Kertas Kerja saat Audit Berlangsung


Tulisan awal tentang tujuan, latar belakang, kontrol, sasaran, dan lingkup
bisa dibuat segera setelah auditor melakukan penelaahan awal atas operasi. Tidak
perlu menunggu hingga audit atas segmen tersebut selesai. Temuan bisa diringkas
segera setelah pengujian dilakukan. Hasil-hasilnya kemudian segera bisa
digunakan dalam diskusi dengan klien. Dalam beberapa organisasi bahan-bahan
yang akan dipertimbangkan untuk laporan audit juga dikonstruksikan dan
mungkin perlu ditelaah dengan klien pada saat tersebut. Hal ini khususnya
bermanfaat jika klien telah mulai mengimplementasikan rekomendasi auditor.
Dalam beberapa kasus, menyiapkan kertas kerja bisa lebih mudah dengan
penggunaan kertas kerja proforma yang memiliki judul dan beberapa segmen
yang telah tersedia. Dalam kasus-kasus lainnya, khususnya dalam audit
operasional yang pemeriksaannya tidak bersifat pengulangan, atau auditor
mungkin membuat audit awal dari subjek yang baru, kertas kerja proforma
mungkin tidak bisa digunakan.

 Penyimpanan Kertas Kerja


Kertas kerja harus dibuang bila tidak lagi digunakan. Bila audit lanjutan atas
sebuah operasi telah diselesaikan, auditor harus membuat keputusan, disetujui
oleh penyelia mereka, mengenai apakah kertas kerja sebelumnya harus disimpan
atau dimusnahkan. Bila kertas kerja mengandung dokumentasi atau bahan-bahan
lainnya yang akan terus digunakan, maka bagian kertas kerja tersebut harus
dibawa ke kertas kerja tahun ini. Ketentuan kontraktual atau hukum mungkin
harus disimpan. Oleh karena itu prosedur dan jadwal untuk departemen audit
internal harus disiapkan oleh kepala bagian audit dan disetujui oleh penasihat
hukum.
Beberapa kertas kerja mengandung informasi yang akan terus digunakan,
sering kali disebut dokumen permanen (permanent file). Auditor harus
mengidentifikasikan dokumen seperti ini pada saat kesimpulan audit. Penyelia
harus menyetujui penyimpanannya dengan memberi inisial dan tanggal dibuatnya
keputusan.

 Kepemilikan Kertas Kerja


Hak pihak luar terhadap kertas kerja audit internal belum pernah ditetapkan
dengan jelas secara hukum. Pada umumnya permintaan oleh badan pemerintahan
diizinkan oleh pengadilan atau dijelaskan dalam kontrak. Permintaan oleh orang
atau organisasi tertentu masih merupakan perdebatan diantara beberapa aturan
yang ada. Juga, sifat bukti yang diminta akan mempengaruhi bisa tidaknya kertas
kerja dilihat oleh pihak luar. Keseluruhan masalah ini diperparah dengan adanya
fakta bahwa dalam beberapa kasus hak akses ditentukan melalui pengadilan dan
bukan pengadilan banding, sehingga bisa menyebabkan penerapan tidak
konsisten. Dalam kasus-kasus tertentu, kertas kerja audit internal harus
diserahkan ke Kantor Pajak (Internal Revenue Service – IRS).
Soal dan Jawaban atas Pilihan Ganda!
1. Sebuah organisasi audit menggunakan format khusus untuk melakukan
penelaahan akhir atas kertas kerja audit. Berikut ini yang bukan beberapa standar
yang tercatat pada format tersebut : ....
a) Referensi dokumen
b) Rencana
c) Pekerjaan lapangan
d) Laporan
Jawab : (A) Referensi dokumen

2. Saat penyelia menelaah kertas kerja, mereka harus memastikan bahwa : ....
a) Program audit diikuti dan instruksi-instruksi khusus bagi auditor telah diikuti
b) Kesimpulan yang dicapai memang wajar, logis, dan valid
c) Tidak ada langkah-langkah yang belum diperiksa
d) Semua benar
Jawab : (D) Semua benar

3. Fungsi kertas kerja, kecuali : ....


a) Untuk mendukung laporan audit
b) Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan temuan-temuan audit
c) Untuk mengimplementasikan rekomendasi auditor
d) Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi
Jawab : (C) Untuk mengimplementasikan rekomendasi auditor

4. Setiap segmen audit harus diringkas dalam bentuk surat untuk menunjukkan
subjek audit, tujuan dan lingkup audit, temuan, kesimpulan dan rekomendasi
auditor, serta tindakan perbaikan yang dilakukan klien. Ringkasan manakah yang
paling penting adalah : ....
a) Ringkasan program audit
b) Ringkasan temuan audit
c) Ringkasan rapat
d) Ringkasan statistik
Jawab : (B) Ringkasan temuan audit

5. Suatu kertas kerja dikatakan lengkap, jika : ....


a) Sesuai dengan persyaratan formal departemen audit
b) Mengandung semua elemen temuan
c) Jelas, ringkas, dan akurat
d) Memenuhi semua tujuan audit yang mendasarinya
Jawab : (D) Jelas, ringkas, dan akurat

Anda mungkin juga menyukai