Anda di halaman 1dari 47

AKUNTANSI ASET

TETAP DAN KDP


PSAP 07
LAPORAN ASET TETAP
RUANG LINGKUP DAN KLASIFIKASI

RUANG LINGKUP KLASIFIKASI


• PSAP 07 diterapkan untuk seluruh unit  Tanah
pemerintahan yang menyajikan laporan  Peralatan dan Mesin
keuangan untuk tujuan umum dan  Gedung dan Bangunan
mengatur tentang perlakuan  Jalan, Irigasi, dan Jaringan
akuntansinya termasuk pengakuan,
 Aset Tetap Lainnya
penilaian, penyajian dan pengungkapan
yang diperlukan  Konstruksi dalam Pengerjaan
• PSAP 07 tidak diterapkan untuk:
 Hutan dan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui (regenerative
natural resources)
 Kuasa pertambangan, eksplorasi dan
penggalian mineral, minyak, gas alam
dan sumber daya alam serupa yang
tidak dapat diperbaharuhi (non-
regenerative natural resources)
3
PENGAKUAN ASET TETAP

 Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal;
 Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap :
 Berwujud;
 Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
 Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
dan
 Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
 Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya
berpindah.

4
PENGUKURAN ASET TETAP

 aset tetap dinilai dengan biaya perolehan


 Aset tetap yang tidak diketahui harga
perolehannya disajikan dengan nilai wajar
pada saat perolehan

5
PENILAIAN AWAL ASET TETAP

 Penilaian awal aset tetap harus diukur berdasarkan biaya perolehan


 Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut
adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh
 Untuk penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset
tetap adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun.
 Biaya perolehan
 Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan.
 Biaya yang dapat diatribusikan: Biaya persiapan tempat, Biaya pengiriman
awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost),
Biaya pemasangan (instalation cost), Biaya profesional seperti arsitek dan
insinyur, Biaya konstruksi

6
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN

TANAH
 Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan
 Biaya perolehan mencakup:
 Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah
 Biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak
 Biaya pematangan, penimbunan, dan
 biaya lainnya yang dikeluarkan ,aupun yang masih harus dikeluarkan sampai
tanah tersebut siap pakai
 Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli
tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan
GEDUNG DAN BANGUNAN
 Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan dan yang mas masih harus dikeluarkan untuk
memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai
 Biaya perolehan gedung dan bangunan antara lain meliputi:
 Harga pembelian atau biaya konstruksi,
 Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak
7
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN

PERALATAN DAN MESIN


 Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan untuk
memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai
 Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain meliputi:
 Harga pembelian
 Biaya pengangkutan
 Biaya instalasi
 Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk
digunakan

8
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN

JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN


 Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung
dan bangunan sampai siap pakai.
 Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan antara lain meliputi:
 Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan
 Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan
tersebut siap pakai

ASET TETAP LAINNYA


 Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset
tersebut sampai siap pakai

9
PENGECUALIAN KOMPONEN BIAYA
PEROLEHAN ASET TETAP

 Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan


suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak
dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset
atau membawa aset ke kondisi kerjanya.
 Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak
merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu
untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.

10
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN

 Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh


secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-
masing aset yang bersangkutan.

11
PERTUKARAN ASET

 Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran yang tidak
serupa atau aset lainnya diukur berdasarkan nilai wajar aset yang
diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas
setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas dan
kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan.
 Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset
yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai
wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam
pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan
tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam
transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai
tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.

12
ASET DONASI

 Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi)


harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
 Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria
perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui
sebagai pendapatan operasional

13
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN

 Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang


memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang
bersangkutan

14
PENYUSUTAN

 Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset


tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan.
 Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban
penyusutan dalam laporan operasional.
 Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap
dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut
 Persyaratan penyusutan
 Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan
 Identifikasi aset yang nilainya menurun.
 Harus diketahui masa manfaatnya
 Diketahui Kondisi yang menyebabkan penurunan aset tetap (misalnya
yang mudah obsolet)

15
METODE PENYUSUTAN

 Metode Penyusutan
 Metode garis lurus (straight line method); atau
 Metode saldo menurun ganda (double declining method); atau
 Metode unit produksi (unit of production method)
 Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan
manfaat ekonomi atau kemungkinan jasa (service potential) yang
akan mengalir ke pemerintah
 Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau
secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi
sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang akan datang
harus dilakukan penyesuaian
 Untuk obyektifitas dalam penetapan masa manfaat aset tetap
disarankan agar penetapannya diusulkan oleh instansi teknis terkait
dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan
(bultek 05).

16
PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)

 Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya


tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan
menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau
harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin
dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku
secara nasional.
 Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat dibukukan
dalam akun ekuitas

17
ASET BERSEJARAH

 Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai


oleh pemerintah yang karena umur dan kondisinya aset tetap
tersebut harus dilindungi oleh peraturan yang berlaku dari segala
macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut
 Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai
 Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat
lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, misalnya untuk
ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan
prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
ASET INFRASTRUKTUR DAN MILITER

INFRASTRUKTUR
 Karakteristik aset infrastruktur:
 Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan
 Sifatnya khusus dan tidak ada alternatof lain penggunaannya
 Tidak dapat dipindah-pindahkan, dan
 Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya
 Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan harus
diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pada PSAP No. 07
 Contoh: jaringan, jalan dan jembatan, sistem pembuangan, dan
jaringan komunikasi

MILITER
 Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus, memenuhi definisi
aset tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ada pada Pernyataan ini.
19
PENGHENTIAN/PELEPASAN

• Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila
aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus
dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
• Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak
memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

20
PENGUNGKAPAN

Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis


aset tetap sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
(a) Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
(b) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap;
(c) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan
(d) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

21
JURNAL PEROLEHAN ASET

Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dengan harga 850juta ditambah
biaya untuk pengurusan surat-surat kepemilikan sebesar 50juta, LS.
Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dan bangunan dengan harga
1.000juta. Nilai tanah dan bangunan jika dijual terpisah nilai tanah 480juta dan
bangunan 720 juta, LS.

Tanggal Finansial Anggaran


1 Juli Tanah 850.000.000 Belanja modal 850.000.000
R/K PPKD 850.000.000 Perubahan SAL 850.000.000
1 Juli Tanah 400.000.000 Belanja modal 1.000.000.000
Bangunan 600.000.000 Perubahan SAL 1.050.000.000
Pendapatan bunga – 10.000.000
LO
Nilai tanah 480 / (480+720) x 1.000 = 400juta
Nilai bangunan 720 / (480+720) x 1.000 = 600 juta

22
JURNAL DEPRESIASI ASET

Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC mengakui dan menghitung depresiasi. Bangunan
nilai perolehan 6.000 juta disusutkan 20 tahun. Kendaraan 800 juta disusutkan 8
tahun, peralatan A 400juta disusutkan 8 tahun dan peralatan B 200 juta
disusutkan 4 tahun. Penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus

Tanggal Finansial Anggaran


1 Juli Beban depresiasi 140.000.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi 140.000.000
Depresiasi

Bangunan 6.000 / 20 x 6/12 = 30juta


Kendaraan 800 / 8 x 6/12 = 50
Peralatan A 480 / 8 x 6/12 = 30
Peralatan B 240 / 4 x 6/12 = 30
TOTAL 140juta

23
JURNAL PENJUALAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual kendaraan dengan


harga 40 juta. Kendaraan tersebut dibeli 10 tahun yang lalu dengan
harga 200juta, telah disusutkan semua sehingga nilai buku 0.

Tanggal Finansial Anggaran


30 Des Kas 40.000.000 Perubahan SAL 40.000.000
Akumulasi Depresiasi 200.000.000 Pendapatan lain-lain 40.000.000
Kendaraan 200.000.000
Surplus penjualan 40.000.000
kendaraan

Kendaraan nilai buku 0, dijual dengan harga 40, maka 40 juta adalah
surplus penjualan kendaraan.

24
JURNAL PENJUALAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual peralatan dengan harga 30 juta.
Peralatan harga perolehan 80juta, telah didepresiasikan 4 tahun (dari 8 tahun
masa mafaat), nilai buku tersisa 40 juta.

Tanggal Finansial Anggaran


30 Des Kas 30.000.000 Perubahan SAL 10.000.000
Akumulasi Depresiasi 40.000.000 Pendapatan lain-lain 10.000.000
Defisit penjualan 10.000.000
peralatan
Peralatan 80.000.000

Peralatan nilai buku 20 juta. Defisit penjualan peralatan 30 – 40 = (10)


JURNAL PENGHAPUSAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan penghapusan peralatan yang


hilang karena banjir besar yang terjadi pada tahun tersebut. Nilai aset yang
dihapuskan sebesar 400juta dengan akumulasi depreasiasi 300juta.
Penghapusan aset dilakukan dengan mengikuti prosedur penghapusan sesuai
dengan regulasi yang berlaku.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Des Akumulasi Depresiasi 300.000.000 Tidak ada jurnal
Defisit penghapusan 100.0000.000
peralatan
Peralatan 400.000.000

26
JURNAL PENERIMAAN HIBAH ASET

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menerima kendaraan senilai 200juta hibah dari
sebuah perusahaan. Kendaraan tersebut didepresiasikan selama 8 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Juni Kendaraan 200.000.000 Tidak ada jurnal
Pendapatan hibah 200.000.000
LO
31 Des Beban Depresiasi 12.500.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi 12.500.000
Depresiasi
JURNAL PENYELESAIAN KDP

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menyelesaikan KDP berbentuk gedung yang
telah dibangun mulai tahun 20X0. Saldo KDP pada 1 Januari 20X2 sebesar
800juta. Penyelesaian KDP di tahun 20X2 sebesar 200juta. Gedung
didepresiasikan 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Juni KDP 200.000.000 Belanja Modal 200.000.000
Kas 200.000.000 Perubahan SAL 200.000.000
30 Juni Bangunan 1.000.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.000.000.000
31 Des Beban Depresiasi 25.000.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi 25.000.000
Depresiasi

28
JURNAL REVALUASI ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan revaluasi


bangunan karena berdasarkan hasil pemeriksaan, bangunan
tersebut nilainya tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Nilai bangunan tersebut saat ini 400juta dan
akumulasi depresiasi 400juta. Hasil penilaian menyatan nilai
bangunan tersebut 200juta. Bangunan hasil revaluasi diyakini
masih memiliki masa manfaat 10 tahun ke depan
Tangg Finansial Anggaran
al
30 Des Akumulasi depresiasi 200.000.000 Tidak ada jurnal
Ekuitas 200.000.000
METODE Eliminasi
30 Des Akumulasi depresiasi 400.000.000 Tidak ada jurnal
Bangunan 400.000.000
Bangunan 200.000.000
Ekuitas 200.000.000
29
KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH

1 Bultek
Dikuasai dan/atau digunakan  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
oleh pemerintah namun belum disajikan sebagai aset tetap tanah pada
ada bukti kepemilikan yang sah neraca pemerintah.
 Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
2

Tanah dimiliki oleh pemerintah,  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
namun dikuasai dan/atau disajikan sebagai aset tetap tanah pada
digunakan oleh pihak lain neraca pemerintah
 Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
bahwa tanah tersebut dikuasai pihak lain
3

Tanah dimiliki oleh suatu entitas  Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah, namun dikuasai pemerintah yang mempunyai bukti
dan/atau digunakan oleh entitas kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK.
pemerintah yang lain  Entitas pemerintah yang menguasai
dan/atau menggunakan tanah cukup
mengungkapkan tanah tersebut secara
4 memadai dalam CaLK
Perlakuan tanah yang masih dalam
sengketa atau proses pengadilan = 1 dan 2
30
TANAH WAKAF

• Tanah yang digunakan/dipakai oleh instansi pemerintah yang


berstatus tanah wakaf tidak disajikan dan dilaporkan sebagai aset
tetap tanah pada neraca pemerintah, melainkan cukup diungkapkan
secara memadai pada CaLK.

Bultek

31
RENOVASI ASET TETAP

• Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang
memenuhi syarat kapitalisasi.
Renovasi • Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait. Bultek
aset tetap
milik sendiri • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP

• Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan


Renovasi sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai
aset tetap kelompok aset tetap.
bukan milik- • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
dalam
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
lingkup
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
entitas
pelaporan • Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada
pemilik

• Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan


Renovasi dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca
aset tetap sebagai kelompok aset tetap.
bukan milik- • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
di luar
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
lingkup
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
entitas
pelaporan • Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini
seyogyanya diserahkan pada pemilik
32
REKLASIFIKASI ASET TETAP

 Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak


memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
 Contoh: Aset Tetap yang rusak berat dan akan dihapuskan
 Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya dapat dilakukan sepanjang
waktu, tidak tergantung periode laporan.
Bultek

33
ASET TETAP KERJASAMA
Bultek

• Aset tetap dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.


• Dipengaruhi bentuk kontrak, aset diakui jika sudah diserahterimakan,
diberikan penjelasan jika aset tersebut dalam kerjasama.
• Kerjasama dapat berbentuk pemakaian aset, pengelolaan operasi
bersama atau pengelolaan entitas.
• Terkait aset  aset tetap,
pengelolaan entitas  investasi

34
ASET TETAP KERJASAMA

• Bentuk kerjasama:
– BTO  Built Transfer Operate, Bangun Serah Operasi
• Dibangun mitra, setelah selesai aset diserahkan,
• Mitra atau pemerintah mengoperasikan
• Aset diakui saat penyerahan, diberikan klasifikasi khusus aset kerjasama
dan dicatat utang sebesar nilai kini pembayaran di masa depan .
• Setelah kontrak selesai, dikembalikan menjadi aset tetap
– BOT  Built Operate Transfer, Bangun Operasi Serah
• Dibangun mitra, setelah selesai digunakan sampai akhir kontrak, baru
diserahkan
• Mitra mengoperasikan, pemerintah memperoleh pendapatan
• Aset diakui setelah penyerahan,, selama kontrak bangunan tidak diakui,
tanah diklasifikasikan aset kerjasama,.
• Setelah kontrak selesai tanah dan bangunan yang diserahkan akan
direklasifikasikan menjadi aset tetap.

35
PSAP 08
KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN
DEFINISI

 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN adalah aset-aset yang sedang


dalam proses pembangunan.
 KONTRAK KONSTRUKSI adalah perikatan yang dilakukan secara khusus
untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat
satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan
fungsi atau tujuan atau penggunaan utama.
 Cakupan KDP:
 Tanah
 Peralatan dan Mesin
 Gedung dan Bangunan
 Jalan, irigasi dan Jaringan
 Aset tetap lainnya
yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu
periode tertentu dan belum selesai

37
KONTRAK KONSTRUKSI

 Kontrak konstruksi meliputi:


 kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan
perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;
 kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;
 kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan pengawasan
konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineering;
 kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan.

 Jika kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset, konstruksi dari setiap


aset diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika:
• Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;
• Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dan kontraktor serta pemberi
kerja dapat menerima atau menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan
masing-masing aset tersebut;
• Biaya masing-masing aset dapat diidentifikasikan.

38
KONTRAK KONSTRUKSI

 Suatu kontrak dapat berisi klausul yang memungkinkan konstruksi


aset tambahan atas permintaan pemberi kerja atau dapat diubah
sehingga konstruksi aset tambahan dapat dimasukkan ke dalam
kontrak tersebut. Konstruksi tambahan diperlakukan sebagai suatu
kontrak konstruksi jika:
• Aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam
rancangan, teknologi, atau fungsi dengan aset yang tercakup
dalam kontrak semula; atau
• Harga aset tambahan tersebut ditetapkan tanpa memperhatikan
harga kontrak semula

39
PENGAKUAN KDP

Suatu benda berwujud diakui sebagai KDP jika:


 besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan
datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;
 biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan
 aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

40
PENGUKURAN BIAYA KONSTRUKSI

 Secara Swakelola, al:


 biaya yang berhubungan langsung dengan konstruksi;
 biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan
dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut;
 biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi
ybs.
 Secara Kontrak:
 Termin yang telah dibayarkan;
 Kewajiban yang msh harus dibayar;
 Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim
karena keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja

41
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN

• Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman selama masa
konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi, sepanjang
biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal.
• Jumlah biaya pinjaman dikapitalisasi tidak boleh melebihi biaya bunga
yang dibayar dan masih harus dibayar pada periode yang bersangkutan.
• Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai beberapa jenis aset dalam
suatu periode tertentu, biaya pinjaman dialokasikan ke masing-masing
konstruksi dengan metode rata-rata tertimbang.
• Apabila kegiatan pembangunan konstruksi dihentikan sementara bukan
karena force majeur maka biaya pinjaman yang dibayarkan selama masa
pemberhentian sementara tetap dikapitalisasi.
• Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis pekerjaan yang
penyelesaiannya berbeda-beda, maka kapitalisasi dihentikan untuk
pekerjaan yang sudah selesai. Biaya pinjaman hanya dikapitalisasi untuk
pekerjaan yang masih dalam proses pengerjaan.

42
PENYAJIAN KDP

 Konstruksi dalam Pengerjaan disajikan dalam Neraca masuk dalam


kelompok Aset Tetap
 Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang
dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh
karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.

43
PENGUNGKAPAN KDP

Entitas harus mengungkapkan informasi mengenai KDP pada akhir


periode akuntansi:
 Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat
penyelesaian dan jangka waktu penyelesaian
 Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya

 Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar

 Uang muka kerja yang diberikan

 Retensi

44
PENYELESAIAN DAN PENGHENTIAN KDP

 KDP dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jika


konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan dan konstruksi
tersebut telah dapat memberikan manfaat/jasa sesuai tujuan
perolehan
 Dokumen sumber untuk pengakuan penyelesaian suatu KDP
adalah Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP).
 Apabila dihentikan pembangunannya untuk sementara waktu, maka
KDP tersebut tetap dicantumkan ke dalam neraca dan kejadian ini
diungkapkan secara memadai dalam CaLK.
 KDP diniatkan untuk dihentikan pembangunannya secara
permanen maka KDP tersebut harus dieliminasi dari neraca dan
kejadian ini diungkapkan secara memadai dalam CaLK.

45
PENGHENTIAN KDP

Berita Acara
Pembangunan Pemanfaatan
No. Penyelesaian Penyajian
Aset Aset
Pekerjaan (BAPP)
1. Selesai Sudah diperoleh Sudah Aset Tetap
dimanfaatkan
2. Selesai Sudah diperoleh Belum Aset Tetap
dimanfaatkan
3. Selesai Belum diperoleh Sudah KDP
dimanfaatkan
4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian sudah KDP
dimanfaatkan
5. Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena KDP dapat
bencana alam/force majeur) aset tersebut hilang, maka dihapuskan
penanggung jawab aset tersebut membuat pernyataan
hilang
6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP

46
ILUSTRASI JURNAL KDP

Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk KDP berbentuk gedung
sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1 pengeluaran untuk pembangunan sebesar 500juta.
Pada 30 Juni pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan mulai digunakan.
Depresiasi 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
JURNAL PENGELUARAN & PENYELESAIAN KDP
30/12/20X0 KDP 700.000.000 Belanja Modal 700.000.000
Kas 700.000.000 Perubahan SAL 700.000.000
30/12/20X1 KDP 500.000.000 Belanja Modal 500.000.000
Kas 500.000.000 Perubahan SAL 500.000.000
30/6/20X2 KDP 300.000.000 Belanja Modal 300.000.000
Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.000
30/6/20X2 Aset Tetap 1.400.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.400.000.000
31/12/20X2 Beban dep. 75.000.000 Tidak ada jurnal
Ak. Dep 75.000.000

47

Anda mungkin juga menyukai