Anda di halaman 1dari 10

BURSA EFEK INDONESIA

Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan
pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya
terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan
dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan
keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu
saling tahu lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota,
sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang,
seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat penilaian saham).
Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham. Tidak ada
keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan saham juga tidak mesti
diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini dinamakan "off exchange". Untuk saham yang sudah
terdaftar perdagangannya harus dilapor ke bursa ybs.
Penawaran pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana atau pasar primer dan
perdagangan selanjutnya disebutpasar kedua (sekunder).
1. Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
A. Pasar Perdana
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari
kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar
perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk
memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang
berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan
yang dilakukan melalui agen penjualan
Pasar perdana merupakan pasar pertama kali satu perusahaan atau calon emiten
melakukan penjualan sahamnya kepada masyarakat (public). Pasar perdana ini sangat tenar
dengan nama initial public offering atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya
hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin
emisinya.
Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke publik, dan transaksinya
bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan dan emiten, melalui penjamin
emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor
dengan investor, melainkan investor dengan emiten. Dalam pasar perdana, investor yang
memesan saham akan mendapatkan sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh
pihak penjamin emisi.

Pasar Perdana adalah pasar tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas untuk
menambah modal perusahaan. Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan
untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham dan efek lainnya
untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter)
melalui Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual
saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik
Offering/IPO). Karena dalam pasar perdana ini bentuknya masih perikatan jual beli antara
kedua pihak di mana yang banyak berperan adalah penjamin emisi maka investor publik
(masyarakat) yang membeli saham di pasar perdana ini tidak dipungut biaya transaksi. Biaya
transaksi baru dikenakan bagi investor yang membeli saham di pasar regular.
Dalam pasar perdana biasanya penawaran pertama yang akan lebih dulu dilayani.
Memiliki rekening di perusahaan efek ini juga sangat menguntungkan bagi calon investor
saham perdana apalagi jika ternyata perusahaan efek tersebut merupakan penjamin emisi atau
agen penjual dari saham calon emiten yang tengah menawarkan sahamnya. Berarti kepastian
memperoleh jumlah saham sesuai dengan yang diinginkan peluangnya semakin besar.
Beberapa strategi di atas hanyalah sekilas yang bisa dijadikan salah satu acuan investor dalam
membeli saham di pasar perdana. Namun jangan lupa dengan faktor-faktor yang tak terduga
dalam investasi. Karena faktor diluar dugaan ini yang selalu menjadikan investasi saham
menjadi sangat menarik.
B. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya
90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan
adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan
manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor
lembaga dan perseorangan.
Pasar Sekunder adalah pasar tempat jual beli saham-saham perusahaan yang telah terbit
untuk menambah modal perusahaan dan merupakan pasar di mana efek-efek yang telah
dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada
para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah
terlaksananya penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor
kepada investor lainnya.
Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market merupakan pasar
keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuriti yang telah diterbitkan dalam
penawaran umum perdana. Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barangbarang bekas. Pasar yang terbentuk sesaat setelah penawaran umum perdana seringkali
disebut sebagai aftermarket. Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka
investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa
tersebut.
Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor
ke investor lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan. Sebelum adanya sistim
perdagangan elektronik maka satu-satunya cara untuk menciptakan likuiditas adalah dengan
jalan adanya pertemuan yang teratur antara investor dan spekulan . Inilah sesungguhnya yang
menjadi awal mula dari bursa efek. Pasar sekunder merupakan tempat diperdagangkannya
yang telah dicatatkan di bursa. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana

investor dapat melakukan jual beli efek setelah efek tersebut dicatatkan di bursa. Jadi pasar
sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Dalam pasar sekunder ini, investor bisa
membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan kemampuan keuangannya.
C. Perbedaan Pasar Perdana dan Sekunder
a. Dilihat dari pelaku transaksinya
- Di pasar perdana, transaksinya bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau
pemesan dan emiten, melalui penjamin emisi dan agen penjualan, sebagai penjual.
Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor dengan investor, melainkan investor
dengan emiten.
- Sedangkan di pasar sekunder, memberikan kesempatan kepada para investor untuk
membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah terlaksananya
penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada
investor lainnya.
b. Pada pasar perdana, pemesanan efek dilakukan melalui agen penjualan atau penjamin
emisi. Sedangkan di pasar sekunder, pemesanan dilakukan melalui anggota bursa
(pialang/broker)
- Penawaran Perdana suatu Saham atau Obligasi suatu perusahaan kepada investor
publik dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual. Investor yang
berminat, dapat memesan Saham atau Obligasi dengan cara menghubungi Penjamin
Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian mengikuti prosedur penawaran dan
pemesanan efek.
- Perusahaan Efek membeli dan/atau menjual efek berdasarkan perintah jual dan/atau
perintah beli dari investor. Setiap perusahaan mempunyai karyawan yang disebut
sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek, yang mempunyai wewenang untuk
memasukkan semua perintah jual ataupun perintah beli ke dalam sistem perdagangan
yang terdapat di Bursa Efek.
c. Di pasar perdana harga yang telah ditentukan tidak akan berubah. Sedangkan di pasar
sekunder, harga berubahberfluktuasisesuai dengan kekuatan supply dan demand.
- Pada umumnya Emiten dalam rangka IPO selalu menunjuk Underwriter untuk
menjamin secara penuh (full comitment), oleh karena itu harga saham IPO ditentukan
oleh negosiasi antara manajemen Perseroan dengan Underwriter. Harga perdana
biasanya ditetapkan berdasarkan jumlah pemesanan terbesar saat book
building dilakukan. Misalnya, saat book building volume pemesanan terbesar terjadi
pada harga Rp500. Harga pemesanan dengan volume terbesar ini diasumsikan
sebagai harga terbaik saat itu. Dengan melihat kondisi pasar saat itu dan target
perolehan dana go public,penjamin emisi utama dan emiten akan memutuskan bahwa
harga Rp500 sebagai harga perdana penawaran saham.
- Di pasar sekunder, harga berubahberfluktuasisesuai dengan kekuatan supply dan
demand, karena bersarnya permintaan dan penawaran ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu;
Faktor internal perusahaan, yang berhubungan dengan kebijakan internal
pada suatu perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Hal ini berkaitan
dengan hal-hal yang seharusnya dapat dikendalikan oleh manajemen.
Misalnya, pendapatan per lembar saham, besaran dividen yang dibagi,

kinerja manajemen perusahaan, prospek perusahaan di masa yang akan


datang, dan sebagainya.
Faktor eksternal perusahaan, yaitu hal-hal di luar kemampuan
perusahaanatau di luar kemampuan manajemen untuk mengendalikan.
Misalnya, munculnya gejolak politik pada suatu negara.
d. Transaksi perdagangan di pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan pasar
sekunder, ada biaya komisi.
- Di pasar perdana ini bentuknya masih perikatan jual beli antara kedua pihak yaitu
emiten dan penjamin emisi di mana yang banyak berperan adalah penjamin emisi
maka investor publik (masyarakat) yang membeli saham di pasar perdana ini tidak
dipungut biaya transaksi. Biaya transaksi baru dikenakan bagi investor yang membeli
saham di pasar regular.
- Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya komisi
kepada broker / pialang saham yang melaksanakan pesanan. Artinya besarnya biaya
komisi dapat dinegosiasikan dengan pialang / broker dimana pemodal berbisnis
saham atau melakukan jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli pemodal
dikenakan fee broker sebesar 0,3% dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual
dikenakan 0,4% (untuk transaksi jual pemodal masih dikenakan pajak penghasilan
atas penjualan saham sebesar 0,1% dari nilai transaksi).
e. Pada pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham. Di pasar sekunder, bisa
terjadi pola jual beli seperti halnya pasar secara umum.
- Di pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham, karena investor hanya
dapat melakukan pembelian saham yang telah di tawarkan oleh emiten.
- Sedangkan di pasar sekunder, bisa terjadi pola jual beli seperti halnya pasar secara
umum karena investor mempunyaikesempatan untuk membeli atau menjual efekefek yang tercatat di Bursa. Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka
investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di
bursa tersebut. Dan di pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan
dari seorang investor ke investor lainnya.
f. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar
sekunder tidak.
- Pasar primer merupakan penawaran saham pertama dari emiten kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut
belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurangkurangnya 6 hari kerja.
- Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau
menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana.
Jadi, pasar sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Dalam pasar sekunder
ini, investor bisa membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan
kemampuan keuangannya.

Tabel Perbedaan antara Pasar Pasar Primer (Perdana) dengan Pasar Sekunder

N
o

Keterangan

Pasar Primer

Pasar Sekunder

Pelaku transaski

Emiten - Investor

Investor Investor

Pemesanan efek
melalui

Penjamin Emisi / Agen


Penjualan

Anggota Bursa (Pialang/Broker)

Harga yang akan di


tentukan

Tidak berubah

Berfluktuasi sesuai dengan kekuatan supply


dan demand

Komisi

Tidak dikenakan

Dikenakan

Transaksi

Pembelian

Jual Beli

Jangka Waktu

Ada batasan waktu

Tidak ada

D. Satuan yang Dipakai


Baik di pasar perdana maupun pasar sekunder, satuan standar saham yang
diperdagangkan di pasar reguler disebut dengan istilah lot. Satu lot saham mewakili 500
lembar
saham.
Sedangkan
kelipatan
harga
saham
disebut
poin.
Nilai satu poin saat ini adalah Rp.5. Harga saham yang terbentuk di bursa merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli dan penjual. Di pasar sekunder dimungkinkan adanya
perdagangan saham yang kurang dari satu lot. Istilah untuk saham pecahan ini biasa disebut
odd lot. Namun transaksi saham odd lot dilakukan dalam mekanisme yang berbeda dengan
transaksi di pasar regular. Perdagangan saham ini dilakukan melalui negosiasi antara pihak
penjual dan pembeli. Perdagangan saham dengan mekanisme negosiasi juga dilakukan untuk
perdagangan saham dalam jumlah besar (block trading). Jumlah saham yang diperjualbelikan
minimal
sebanyak
200.000
lembar.

2. Organisasi Bursa Efek

Deskripsi jabatan Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut :


A. Dewan Komisaris
Dewan komisaris mempunyai tugas dan wewenang untuk :
Mengawasi pelaksanaan tugas Dewan Direksi serta memberi nasehat atas pelaksanaan
tugas Dewan Direksi tersebut.
Anggota Dewan Komisaris mempunyai hak untuk memeriksa buku-buku, surat-surat,
serta kekayaan perusahaan.
Memberhentikan salah seorang dari anggota direksi ataupun semua anggotanya karena
alasan-alasan tertentu.
B. Direktur Utama
Direktur Utama mempunyai hak dan kewajiban serta tugas sebagai berikut
Mempertanggungjawabkan kekayaan perusahaan.
Mengikat perusahaan sebagai jaminan.
Mengadakan rapat apabila dalam anggaran dasar tidak ditetapkan cara lain dalam
pelaksanaannya.
Memimpin dan mengelola perusahaan sehingga tercapai tujuan perusahaan.
Memperoleh, mengalihkan dan melepaskan hak atas barang-barang tak bergerak atas
nama perusahaan.
Berhak mengangkat seorang kuasa atau lebih dengan syarat-syarat dan kekuasaan yang
ditentukan secara tertulis.
Bertanggung jawab atas oprasional perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan
pihak eksternal perusahaan.
C. Direktur Penilaian Perusahaan
Bertugas untuk memantau dan menilai tata kelola perusahaan secara keseluruhan.

D. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa


Memiliki tugas sebagai berikut :
Menyelenggarakan perdagangan efek yang teratr, wajar, dan efisien seperti yang
tercantum dalam undang-undang pasar modal.
Bertanggung jawab mengevaluasi perusahaan-perusahaan listed (yang sudah listing) yang
potensial di Bursa Efek Indonesia.
Memonitor perusahaan-perusahaan yang sudah listing secara terus-menerus.
Menjaga hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan listing.
E. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan
Melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kemampuan sitem pengawasan Bursa Efek
Indonesia.
F. Direktur Pengembangan
Bertugas melakukan riset dan pengembangan di Bursa Efek Indonesia, baik itu perdagangan
saham maupun tentang sistem perdagangan saham.
G. Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Risiko
Salah satu tugasnya adalah menyiapkan migrasi dari ASTS versi 2.0 ke ASTS versi 3.0. system
perdagangan otomatis ASTS versi yang lebih baru ini lbih aman dibandingkan yang lama.
H. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia
Memiliki tugas sebagai berikut :
Memprakasai integrasi laporan keuangan untuk mempercepat proses pembuatan laporan
keuangan.
Bertanggung jawab dalam memperbaiki mutu sumber daya manusia karyawan pada
Bursa Efek Indonesia melaui recruitment, training, program pendidikan yang
diselenggarakan baik di dalam negeri maupn di luar negeri.
3. Lembaga dan Penunjang Organisasi Pasar Modal
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan teratur dan efisien, kegiatan di pasar modal
didukung oleh lembaga dan profesi penunjang.
a. Lembaga Penunjang Pasar Modal
1. Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pension, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kustodian adalah perusahan yang memberikan jasa
- Penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain termasuk
menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain;
- Menyelesaikan transaksi efek;
- Mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang.
4. Perantara pedagang efek adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek
untuk kepentingan sendiri atau pihak nasabah.

5. Penjamin emisi efek adalah perusahaan yang membuat kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli atas efek yang tidak terjual.
6. Biro administrasi efek adalah perusahaan yang berdasarkan kontrak dengan emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
7. Pemeringkat efek adalah badan swasta yang melakukan pemeringkatan atas efek yang
bersifat utang. Tujuan pemeringkatan ialah untuk memberikan opini yang independen,
obyektif, dan jujur mengenai risiko efek utang.
b. Profesi Penunjang Pasar Modal
1. Akuntan publik memiliki tugas:
- Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan
pendapatnya;
- Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan
ketentuan Bapepam;
- Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik.
2. Legal audit memiliki tugas mengurus:
- Akta pendirian serta perubahannya;
- Permodalan;
- Perizinan;
- Kepemilikan asset harus atas nama perusahaan;
- Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar negeri;
- Perkara perdata dan pidana yang menyangkut perusahaan maupun pribadi direksi;
- UMR; Upah minimum Regional
- AMDAL; Analisis mengenai dampak lingkungan
3. Penilai memiliki tugas menerbitkan dan menandatangani laporanc penilai, yaitu pendapat atas
nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dari penilai.
4. Konsultan hukum memiliki tugas:
- Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum;
- Memberikan pendapat dari segi hukum terhadap emiten dan perusahaan publik.
5. Notaris memiliki tugas:
- Membuat berita acara RUPS;
- Membuat akta perubahan anggaran dasar;
- Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi efek.
4. Penyelesaian Transaksi dan Kegagalan Penyelesaian
Dalam perdagangan efek, pada dasarnya terdapat 2 (dua) proses, yaitu proses transaksi
(pembelian / penjualan efek) dan proses penyelesaian transaksi.
a. Pada Transaksi Pembelian / Penjualan Efek diawali dengan order (pesanan) untuk harga
tertentu. Pesanan tersebut dapat disampaikan secara tertulis maupun via telepon, untuk
kemudian disampaikan kepada Perusahaan efek melalui sales / dealer, dan harus
menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dengan harga tertentu yang diinginkan.
b. Proses Penyelesaian Transaksi adalah suatu proses yang diakhiri dengan terpenuhinya semua
hak dan kewajiban atas terjadinya transaksi perdagangan Efek. Transaksi di bursa secara
umum bukanlah transaksi yang bersifat tunai, untuk itu apabila transaksi dilakukan pada hari
ini, maka penyerahan Efek (saham) dan pembayaran harus diselesaikan masing- masing
melalui KPEI dan KSEI pada hari bursa ke-3 (T+3) atau tiga hari kemudian setelah transaksi.
Pada kasus gagal bayar Danatama, kewajiban pembayaran pada T+3 tidak dapat dipenuhi
karena ketidakcukupan dana. Sehingga dinyatakan gagal bayar.

Setelah transaksi terjadi maka bursa menerbitkan daftar transaksi bursa sebagai dasar
penyelesaian transaksi. Daftar tersebut dikirimkan ke anggota bursa yaitu perusahaan Efek, KPEI,
dan KSEI sebagai dasar penyelesaian transaksi. Berdasarkan daftar tersebut, ditentukan hak dan
kewajiban masing-masing anggota bursa. Dalam proses pemenuhan kewajiban tersebut, KPEI
berfungsi sebagai lembaga kliring dan penjaminan antara anggota bursa. Sedangkan KSEI
berfungsi sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian yaitu sebagai sentral penyimpanan Efek
yang ditransaksikan di bursa.
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berperan penting dalam pengembangan
sistem perdagangan tanpa warkat di Indonesia, yaitu dengan melakukan
perencanaan, pengembangan dan penerapan sistem penyelesaian transaksi secara pemindahbukuan
di Bursa Efek Indonesia. Melalui sistem ini, investor diwajibkan memiliki rekening di KSEI yang
bertindak sebagai depository central. Dengan demikian, penyelesaian transaksi dilakukan melalui
sistem pemindahbukuan dengan melakukan debet dan / atau kredit atas rekening mereka
pada depository central seperti layaknya transaksi perbankan, seluruh pergerakan fisik saham,
dana, maupun efek yang lainnya ditiadakan. Dengan demikian, proses penyelesaian transaksi
menjadi lebih cepat, efisien dan aman.
Transaksi Efek yang telah terjadi membawa konsekuensi kepada nasabah jual/beli untuk
menerima/menyerahkan dana/Efek melalui perusahaan Efek masing-masing sesuai dengan pesanan
yang telah sesuai (matched). Gagal bayar dan gagal serah akan sangat berkurang dengan
pelaksanaan Scripless Trading, tetapi gagal serah atau gagal bayar masih sangat mungkin terjadi
dalam transaksi bursa, karena pada proses transaksi di bursa efek terjadi penawaran jual dan
penawaran beli yang dilaksanakan oleh dua pihak yang berbeda, yaitu Perusahaan Efek / broker
(yang mewakili Pembeli) berkewajiban untuk menyerahkan dana, sedangkan Perusahaan Efek /
broker lainnya (yang mewakili penjual) berkewajiban untuk menyerahkan Efek . Gagal bayar
dalam terminologi bursa memiliki berbagai makna. Namun pada intinya yaitu pada saat
penyelesaian transaksi (settlement) tiba, broker terkait tidak dapat menyelesaikan kewajibannya.
Latar belakang gagal bayar dapat berupa keterlambatan teknis akibat kliring antar
bank, atau investor (broker) tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajibannya pada
saat settlement, serta penipuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa gagal bayar merupakan gagal dalam
penyerahan sejumlah dana yang ditransaksikan dalam suatu transaksi bursa.

TUGAS KELOMPOK
INVESTASI DAN PASAR MODAL

Anggota Kelompok :
Nori Erawati (A1C015102)
Ratna Sari Utami (A1C015109)
Sitira Novitasari (A1C015123)
Tamara Firdaus Basyir (A1C015132)
Tjok Putri Ayuning Sujati (A1C015135)

S-1 Akuntansi Reguler Pagi C


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram
2016

Anda mungkin juga menyukai