Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perdagangan di masa kini tidak hanya dilakukan di pasar


konvensional. Kini perdagangan saham, valuta asing, dan surat berharga
lainnya pun telah dilakukan oleh banyak orang. Secara umum pengertian
pasar modal adalah pasar abstrak sekaligus pasar konkret dengan barang
yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk
konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek. Dijelaskan
pula oleh J.Bogen bahwa Bursa efek adalah suatu sistem yang
terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan
pembeli efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.

Akan tetapi setiap individu atau perusahaan yang ingin bergabung


pada pasar atau bursa ini tidak bebas keluar masuk seperti pada pasar-
pasar lainnya, setiap individu atau perusahaan yang ingin bergabung harus
memenuhi beberapa persyaratan. Seperti telah diatur dalam pasal 30 ayat 1
UU tentang Perizinan Perusahaan Efek yang menyatakan bahwa “Yang
dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah
Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam”, dan
persyaratan tersebut diperjelas di ayat 3 “Pihak yang melakukan kegiatan
usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau
Manajer Investasi hanya untuk Efek yang bersifat utang yang jatuh
temponya tidak lebih dari satu tahun, sertifikat deposito, polis asuransi,
Efek yang diterbitkan atau dijamin Pemerintah Indonesia, atau Efek lain
yang ditetapkan oleh Bapepam tidak diwajibkan untuk memperoleh izin
usaha sebagai Perusahaan Efek”. Dan untuk memperjelas ketentuan apa
yang dimaksudkan dalam undang-undang tersebut maka Ketua Bapepam
mengeluarkan keputusan bernomor Kep- 02 /PM/1996, tanggal 17 Januari
1996 tentang perizinan bursa efek.

Page | 1
Karena pentingnya kontribusi bursa efek dalam sistem
perekonomian Indonesia, maka kami ingin membahas dan membagi ilmu
tentang sebagian komponen dan mekanisme yang terjadi di bursa efek

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembahasan kelompok kami kali ini akan membahas
mekanisme dan beberapa komponen yang ada di bursa efek, antara lain:

1. Bagaimana mekanisme transaksi yang terjadi di bursa efek?


2. Apa sajakah perusahaan yang listing?
3. Apa sajakah perusahaan efek anggota bursa?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui lebih
dalam dan mendetail tentang bursa efek yang ada di Indonesia, dan juga
kami ingin lebih mengetahui bagaimana mekanisme transaksi yang terjadi.
Selain itu makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Manajemen
Keuangan Lanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal

Ada tiga definisi pasar modal:

a. Definisi yang luas


Pasar modal adalah kebutuhan system keuangan yang terorganisasi.
Termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang
keuangan, serta surat-surat kertas berharga/klaim, jangka panjang dan
jangka pendek, primer dan yang tidak langsung.
b. Definisi dalam arti menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-
lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham,
obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek, dan tabungan serta
deposito berjangka.
c. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan
saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar,
komisioner dan para underwriter.
Secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak sekaligus pasar
konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat
abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa
efek.
Sedangkan pengertian Bursa Efek menurut J.Bogen: “Bursa efek adalah
suatu system yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk
mempertemukan penjual dan pembeli efek secara langsung atau melalui
wakil-wakilnya.
2.2 Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah penjualan efek/sertifikat setelah pasar perdana
berakhir. Pada pasar ini efek diperdagangkan dengan harga kurs
(PT.Danareksa: 1986).
Dilihat dari sudut investor, pasar sekunder harus dapat menjamin likuiditas
dari efek. Artinya investor menghendaki dapat membeli kembali sekuritas jika
ia punya dana dan juga menghendaki menjual sekuritas untuk memperoleh
uang tunai atau dapat mengalihkan kepada investor lain.
Dari sudut pandang perusahaan, pasar sekunder merupakan wadah untuk
menghimpun para investor, baik para investor lembaga maupun investor
perorangan.
Pasar sekunder memperdagangkan saham yang sudah berada di tangan
masyarakat, dan sudah melewati pasar perdana. Jadi, hasil jual beli saham di
sini tidak masuk ke dalam kas perusahaan (emiten), tetapi ke dalam pemegang
saham yang bersangkutan. Perusahaan yang menerbitkan saham semula sudah
tidak terlibat lagi dalam jual beli saham tersebut.

2.3 Mekanisme Transaksi

Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus


menjadi nasabah di perusahaan Efek atau kantor broker. Di BEI terdapat
sekitar 120 perusahaan Efek yang menjadi anggota BEI. Pertama kali investor
melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan
rekening. Di dalam dokumen rekening tersebut memuat identitas nasabah
lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan
tentang investasi yang akan dilakukan.
Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah
investor disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan Efek yang
bersangkutan. Umumnya setiap perusahaan Efek mewajibkan kepada
nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan
bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham. Jumlah deposit yang
diwajibkan bervariasi; misalnya ada yang mewajibkan sebesar Rp 25 juta,
sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.
Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dan jumlah dana untuk
membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah saham yang dijual-
belikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut dengan lot. Di
Bursa Efek Indonesia, satu lot berarti 500 saham dan itulah batas minimal
pembelian saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi karena
beragamnya harga saham yang tercatat di Bursa. Misalnya harga saham XYZ
Rp 1.000, maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot saham
tersebut menjadi ( 500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp 500.000. Sebagai
ilustrasi lain, jika saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500 maka dana
minimal untuk membeli saham tersebut berarti ( 500 dikali Rp 2.500) sebesar
Rp.1.250.000,-

Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa


Proses Pelaksanaan Perdagangan secara Remote

Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek
Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu
menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan
Efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakukan
kegiatan transaksi.
2. Order dari nasabah
Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor
kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara
langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan
melalui sarana komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya.
3. Diteruskan ke Floor Trader
Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas
broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor
trader.
4. Masukkan order ke JATS
Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam
sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang
menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke
sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker
dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker
dengan investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor
baik untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah
investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan
harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya.
5. Transaksi Terjadi (matched)
Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga
yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi
(done), dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang
cocok. Pada tahap ini pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan
memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah
terpenuhi.
6. Penyelesaian Transaksi (settlement)
Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau
sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya
karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring,
pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi,
seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara
investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI,
proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika
melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3
hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.

Ketentuan-Ketentuan Transaksi

Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB)
yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI(Kliring Penjaminan Efek Indonesia).
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang
dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.

Anggota Bursa Efek bertanggungjawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi


Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum
dalam DTB, termasuk transaksi bursa yang terjadi antara lain karena:

- Kesalahan peralatan penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek


dalam rangka remote trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC
yang disediakan oleh Bursa; dan atau
- Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan
atau permintaan beli ke JATS; dan atau
- Kelalaian atau kesalahan IT officer-RT dalam pengoperasian peralatan
penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau
- Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui peralatan penunjang
dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek.

Perdagangan dibagi ke dalam 3 segmen pasar, yaitu:


a. Reguler Trading, yang dipilih oleh investor untuk memperoleh harga
yang terbaik, karena harga pada pasar regular dibentuk sesuai dengan
mekanisme pasar (continuous auction market)
b. Non Reguler Trading, dipilih oleh investor yang ingin membeli dan
menjual efek dalam jumlah dan harga sesuai dengan keinginan mereka.
Non regular trading tidak melakukan tawar menawar seperti pada
regular trading (negotiated system). Perdagangan dilaksanakan pada
papan dan harga yang terpisahkan dan ditentukan dengan harga
terakhir perdagangan regular. Non regular Trading antara lain:
1. Block Trading, perdagangan dalam jumlah besar antara anggota
bursa dalam jumlah minimum 200.000 saham
2. Crossing atau perdagangan tutup sendiri, dilaksanakan oleh
anggota bursa yang memiliki order jual dan order beli pada harga
dan jumlah yang sama dengan cara melampirkan copy bukti
pesanan dari nasabahnya.
3. Foreign Board adalah perdagangan antara pemodal asing. Untuk
saham-saham yang porsi asingnya telah mencapai 49% dari saham
yang tercatat, dapat dilakukan oleh pemodal asing dengan
negosiasi langsung.
4. Odd lot yaitu perdagangan untuk saham yang di bawah standar lot
(kurang dari 500 saham), dilakukan sebagai berikut:
 Perdagangan saham kurang dari 500 saham dapat
dilakukan langsung antara anggota bursa dengan
menggunakan kurs terakhir pada perdagangan regular.
 Untuk meningkatkan likuiditas saham dan jumlah kecil,
bursa dapat menunjuk anggota bursa tertentu yang bersedia
untuk bertindak sebagai Odd-lot dealer
 Dalam melakukan pembelian dan penjualan, Odd-lot
dealer dapat menetapkan harga dalam batas maksimum 3%
di atas (untuk jual) dan di bawah (untuk beli) dari kurs
terakhir di pasar regular.
 Pada setiap harga jual atau beli yang telah ditetapkan odd-
lot dealer wajib membeli atau menjual efek yang
bersangkutan.
 Odd-lot dealer dilarang membeli langsung dari nasabah
atau menjual langsung kepada nasabah
c. Cash Trading adalah perdagangan dengan maksud negosiasi langsung
untuk persyaratan tunai dan penyerahan segera. Jenis perdagangan ini
dilakukan hanya oleh anggota bursa yang gagal melaksanakan
penyerahan efek pada hari ke lima (t+1)
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Regular, pasar Tunai dan pasar Negosiasi
dilakukan selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan
berpedoman pada waktu JATS.

Pra Pembukaan untuk pasar regular dilakukan setiap Hari Bursa:

Jam Perdagangan Pasar Tunai:

Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah hanya
pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh
Anggota Bursa sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas efek selain HMETD
hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Regular, kecuali
nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran
jual atau permintaan belinya ditransaksikan di pasar Tunai atau Pasar
Negosiasi.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat
diperdagangkan pada Pasar Tunai dan di pasar Negosiasi pada sesi I.

Anda mungkin juga menyukai