but Does It Work In Practice? Anggota kelompok Kasus
Taslimatun Najah Anisa Tri Andini
C1C019013 C1C019036 R Edward Freeman
“THE SEPARATION THESIS” maksudnya adalah
masalah etika dan masalah bisnis berada dalam 2 bidang yang terpisah. Freeman berpendapat bahwa bisnis dan etika selalu terjalin dalam aktivitas bisnis. Seorang manajer harus berusaha untuk membuat keputusan bisnis yang baik secara etis dan sehat dalam hal bisnis. KEPUTUSAN BISNIS TIDAK HARUS MENGALAHKAN DIRI SENDIRI B untuk buram Prinsip Moral Fundamental Kant C untuk konfeti
“IMPERATIF KATEGORIS” di mana imperatif
D untuk moral suara tabuhan drumkant bersifat kategoris karena selalu berlaku tidak ada O untuk gelembung “jika, dan, atau tetapi”. Q untuk senyap Pernyataan klasik dari imperatif kategoris adalah “seseorang harus selalu bertindak berdasarkan X untuk menutup pepatah bahwa seseorang dapat berkehendak untuk menjadi hukum universal” Nomor 0-9 untuk pengatur waktu Ilustrasi mengenai prinsip moral fundamental Kant ● Misalkan seseorang sedang terburu-buru dan bertanya- tanya apakah secara moral diperbolehkan untuk memotong antrean. ● free rider tidak memberikan kontribusi kepada institusi yang bergantung pada kontribusi mereka. ● Polandia mengalami kesulitan dalam membangun sistem perbankan nasional. ● Adanya rangkaian skandal keuangan di Amerika Serikat yang berpuncak pada krisis pinjaman subprime. hubungan yang dibangun di atas kepercayaan memberikan keunggulan kompetitif dalam dua cara dasar:
1 Di dalam perusahaan, hubungan saling
percaya membuat perusahaan lebih efisien.
2 Dengan cara melihat masalah manajemen yang umum.
Pertimbangkan argumen yang menunjukkan kekuatan imperatif kategoris Kant
1.Sebuah bisnis yang gagal untuk menjadi kompetitif
akan keluar dari bisnis. 2.Seseorang atau sekelompok orang yang memulai suatu usaha dan menanamkan modalnya, tidak ingin usahanya tersebut gulung tikar. 3.Membangun hubungan kepercayaan diperlukan jika bisnis ingin bersaing. 4.Tindakan disengaja yang gagal mengembangkan hubungan kepercayaan ini melibatkan pelaku bisnis dalam tindakan yang merugikan diri sendiri. Bagaimana Manusia Menjalani Hidup? Manusia menjalani hidup pasti melihat setiap tradisi filosofis, budaya, politik, dan agama. Tidak bijaksana jika kita mengabaikan tradisi ini saat mulai melihat masalah etika dalam bisnis. Etika menjawab pertanyaan tentang bagaimana kita harus hidup, tetapi juga memberikan alasan untuk mendukung jawaban. Etika berusaha memberikan pembenaran rasional mengapa kita harus bertindak dan memutuskan dengan cara tertentu yang telah ditentukan. Siapa saja bisa memberikan cara tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus bertindak, tetapi filosofis dan etika yang beralasan harus menjawab pertanyaan “mengapa?” juga. Apa yang akan saya lakukan hari ini, dan mengapa? Manusia dalam melakukan kegiatannya akan berbeda- beda,mereka akan melakukan sesuai dengan ajaran agama dan budaya yang mereka miliki. Ada dua alasan mengapa pertanyaan “mengapa” begitu penting: ● Pertama, “mengapa” penting karena tanpa memberikan alasan, yang kita lakukan hanyalah memberikan pendapat. Sebuah opini, dengan sendirinya, tidak terlalu berguna. ● Kedua, pertanyaan “mengapa?” penting karena kesepakatan yang dangkal dapat menutupi yang mendasarinya di persetujuan. Alasan atau pertimbangan apa yang mendasari pengambilan keputusan manusia tersebut? Mengapa?
Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dihadapkan pada dilema etika
dan moral. Keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan menghasilkan dampak bagi orang lain. Idealnya, seorang individu ataupun seorang pemimpin mempunyai integritas yang menjunjung tinggi nilai moral dan etika. Sehingga, keputusan yang diambilnya adalah mengacu tidak hanya pada kepentingannya sendiri, melainkan juga kepentingan orang banyak termasuk lingkungannya. Misalnya seperti kasus Enron, tentunya pengambilan keputusan dilakukan tanpa mengacu pada nilai-nilai etika dan moral. Oleh karena itu, hasilnya adalah kehancuran. PRINSIP - PRINSIP DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN: 1.Autonomy 2.Non-malfeasance 3.Beneficence 4.Justice 5.Fidelity Terima Kasih