PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2018 - 2021
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan terhadap Laba
Bersih baik secara parsial maupun simultan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Jumlah populasi sebanyak 40 perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021, dan sampel sebanyak 21 perusahaan yang di
seleksi menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan pengujian hipotesis berupa uji-T dan uji-F. Berdasarkan hasil pengujian
menggunakan Uji F diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Biaya Produksi dan Penjualan berpengaruh secara simultan terhadap Laba Bersih. Hasil
penelitian Uji t menunjukkan bahwa Biaya Produksi memiliki nilai signifikan 0,408 > 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa Biaya produksi secara parsial tidak berpengaruh
terhadap Laba Bersih, sedangkan Penjualan memiliki nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang
artinya variabel tersebut secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih.
Kata kunci : Biaya Produksi, Penjualan, Laba Bersih
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Production and Sales Costs on Net Income either partially
or simultaneously. This type of research is quantitative research. The total population is 40 food and
beverage sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2018-2021
period, and a sample of 21 companies was selected using a purposive sampling technique. The data
collection technique used is documentation. The data analysis technique uses multiple linear
regression analysis using hypothesis testing in the form of T-test and F-test. Based on the test results
using the F test, a significant value of 0.000 <0.05 is obtained, so it can be concluded that production
and selling costs have a simultaneous effect on net income. The results of the t-test show that
production costs have a significant value of 0.408 > 0.05 so it can be concluded that production costs
partially have no effect on net profit, while sales have a significant value of 0.000 <0.05, which means
that these variables partially have a significant effect on net profit.
Keywords : Cost of Production, Sales, Net Profit
PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, salah
satu tujuan tersebut adalah memperoleh laba yang tinggi dengan tetap meminimalkan biaya yang
1
terjadi dalam proses produksi, laba atau rugi sering dijadikan tolak ukur untuk menilai kinerja suatu
perusahaan, unsur-unsur yang bagian dari pembentukan laba adalah pendapatan dan biaya, seiring
dengan semakin dekatnya era globalisasi maka persaingan memperebutkan konsumen akan
semakin ketat, tidak terkecuali industri di Indonesia persaingan selalu semakin agresif (Satar & Dalli,
2020). Dengan keuntungan yang diperolehnya memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dan
berkembang serta perusahaan dapat meningkatkan kemampuan yang lebih besar guna untuk masa
yang akan datang, sekaligus memberikan tingkat kepuasan konsumen yang tinggi, dan perusahaan
mampu memperkuat kondisi ekonomi secara keseluruhan (Priatna & Aisyah, 2018).
Untuk memperkuat kondisi perekonomian perusahaan, faktor utama yang menjadi tujuan dari
semua perusahaan yaitu mendapatkan laba. (Harahap, 2015) Laba adalah nilai yang sangat
diperlukan dalam laporan keuangan karena berbagai alasan, antara lain laba menjadi dasar
penghitungan pajak, peraturan yang menjamin cadangan investasi, dan pengambilan keputusan
mendasar untuk penekanan laba ataupun keadaan ekonomi perusahaan dimasa depan. Laba bersih
merupakan laba awal atas penerimaan pajak penghasilan, kemudian dikurangi dengan pendapatan
setelah pajak penghasilan, setelah itu akan mengetahui apakah perusahaan itu laba atau rugi bersih
(Hery, 2015). Faktor yang dapat mempengaruhi laba perusahaan adalah perusahaan yang
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah biaya, pendapatan dan volume penjualan (Ammy. B, 2021).
Laba perusahaan dipengaruhi oleh banyaknya jumlah biaya salah satunya dengan melihat dari
kondisi biaya produksi perusahaan. Industri manapun pasti menggunakan biaya produksi agar
pengeluaran pengolahan bahan baku lebih optimal. Biaya produksi adalah beban-beban yang
sedang terjadi untuk mengikhtisarkan bahan mentah yang perlu diselesaikan hingga membentuk
produk jadi yang siap untuk diperjualbelikan (Mulyadi, 2016). Tingginya biaya produksi berdampak
pada tingkat penjualan, secara kuantitas suatu perusahaan sudah membatasi hasil produksinya
dengan menyesuaikan pada biaya produksi yang dikeluarkan, ketika hasil dari biaya produksi secara
kuantitas berkurang tentunya akan berdampak juga pada laba yang diperoleh (Satwika dkk, 2018).
Selain biaya produksi ada juga penjualan yang dapat mempengaruhi laba. Penjualan dalam
bisnis mengukur tingkat hasil yang diharapkan perusahaan dari produk yang dibuat, dari barang atau
jasa yang diterima dengan baik oleh masyarakat, tingkat penjualan akan meningkat seiring dengan
peningkatan jumlah permintaan, bagi perusahaan penjualan merupakan hal yang penting dan
memberikan sumber keuntungan yang paling berharga dibandingkan dengan kegiatan operasional
perusahaan lainnya (Widyawati dkk, 2020). Kegiatan ini bertujuan untuk mencari dan mengedukasi
pembeli agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan
perusahaan. Penjualan merupakan pendapatan yang diperlukan untuk menutupi biaya dengan
harapan mendapatkan laba, semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin tinggi pula laba yang
dihasilkan perusahaan, begitupun sebaliknya (Susilawati & Mulyana, 2018).
Penelitian yang dilakukan (Ika Noviani & Handra Tipa, 2019) “pengaruh biaya produksi, biaya
promosi, dan volume penjualan terhadap laba bersih perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2017”, dari hasil penelitian menunjukan secara parsial bahwa biaya produksi
2
berpengaruh tidak signifikan terhadap laba bersih. Sedangkan penjualan secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih, hal ini dikarenakan jika suatu perusahaan memiliki
tingkat penjualan yang tinggi maka akan mendapatkan laba yang tinggi pula. Hal tersebut
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan (Marismiati & Agung Azhar, 2022) “Pengaruh Biaya
Produksi Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2019-2020”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa biaya produksi
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Sedangkan penelitian (Ani Zahara & Rachma Zannati,
2018) “Pengaruh Total Hutang, Modal Kerja, dan Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan
Sub Sektor Batu Bara Terdaftar Di BEI” menunjukkan bahwa penjualan tidak berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih.
Berdasarkan uraian latar belakang dan penelitian terdahulu di atas, dengan penelitian tersebut
tentunya memiliki perbedaan dengan penelitian selanjutnya, yakni tempat perusahaan yang ada di
Bursa Efek Indonesia, kemudian variabel penelitiannya, dan yang terakhir perbedaannya terletak
pada periode penelitian, hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
biaya produksi dan penjualan pada laba bersih perusahaan.
METODE
Penelitiain ini bertujuain untuk mengetaihui pengairuh Biaya Produksi dain Penjualan terhaidaip
Laba Bersih. Penelitiain ini menggunaikain pendekaitain kuaintitaitif, sedaingkain ainailisis daitai yaing
digunaikain yaiitu ainailisis regresi lineair bergaindai dengain menggunaikain pengujiain hipotesis berupai
uji-t dain uji-F. Daitai yaing digunaikain dailaim penelitiain ini merupaikain daitai sekunder yaiitu berupai
aingkai-aingkai aitaiu laiporain keuaingain yaing diperoleh dengain metode pengumpulain daitai secairai
dokumentaisi. Populaisi dailaim penelitiain ini aidailaih perusaihaiain makanan dan minuman yaing
terdaiftair di Bursai Efek Indonesiai (BEI) periode 2018-2021 dengain totail 40 perusahaan. Teknik
pengaimbilain saimpel yaing digunaikain paidai penelitiain ini yaiitu teknik purposive sam i pling dain
diperoleh 21 saimpel perusahaan.
Kerangka Konseptual
Biaya Produksi
(X 1) H1
Laba Bersih
(Y) H3
Penjualan H2
(X 2)
3
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
H 1: Biaya Produksi berpengaruh terhadap Laba Bersih
H 2: Penjualan berpengaruh terhadap Laba Bersih
H 3: Biaya Produksi dan Penjualan berpengaruh secara simultan terhadap Laba Bersih
Haisil uji normailitais paidai taibel 2 menunjukkain baihwai nilaii signifikain (Aisymp. Sig. (2-taiiled))
lebih besair dairi 0,05 (0,055 > 0,05). Daipait disimpulkain nilaii residuail berdistribusi normail, sehinggai
pengujiain daipait dilainjutkain paidai taihaip selainjutnyai.
Haisil multikolineairitais paidai taibel 3 menunjukkain baihwai nilaii Toleraince Biaya Produksi sebesar
0,218 (0,218 > 0,10), nilaii Toleraince Penjualan sebesair 0,218 (0,218 > 0,10). Sedaingkain nilaii VIF
4
untuk Biaya Produksi sebesair 4,577 (4,577 < 10,00), nilaii VIF Penjualan sebesair 4,577 (4,577 <
10,00). Kesimpulain dairi haisil nilaii Toleraince menunjukkain > 0,10 dain nilaii VIF < 10,00 maikai haisil
tersebut tidaik terdaipait multikolineairitais dain daipait dilainjutkain ke uji berikutnyai.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel 4 diatas, menyatakan bahwa semua variabel independen memiliki nilai
yang lebih dari 0,05. Dari uji tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi
heterokedastisitas.
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji autokorelasi, angka durbin watson sebesar
d=2,024. Kemudian dibandingkan dengan table signifikan 5% dengan jumlah sampel N=84 dan
jumlah variable dependen k=2 maka diperoleh nilai dU=1,694 dan dL=1,597. Dimana dU < d < 4-dU
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Konstanta -4,052
5
Penjualan 1.199
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keteraingain :
Y = Laba Bersih
ai = Konstaintai
b 1, b 2, = Koefisien Regresi dain vairiaibel bebais
X1 = Vairiaibel Independen (Biaya Produksi)
X2 = Vairiaibel Independen (Penjualan)
e = Staindair error
Haisil persaimaiain regresi paidai taibel 5 menunjukain pengairuh dairi maising – maising vairiaibel
independen terhaidaip vairiaibel dependen, aintairai laiin :
1. Nilaii Konstaintai
Nilai konstanta sebesar -4,052 yang berarti bahwa apabila variabel independen bernilai 0
maka laba bersih (Y) akan sebesar -4,052.
3. Nilaii Penjualan
Haisil dairi ainailisis regresi linier bergaindai menunjukkain baihwai nilaii koefisien Penjualan (X2)
sebesair 1,199. Hal ini berarti setiap nilai variabel penjualan naik 1% maka laba bersih
mengalami kenaikan sebesar 1,199.
Hasil Uji t
6
Penjualan 6,860 0,000
Hasil Uji F
PEMBAHASAN
7
Hasil penelitian menyatakan variabel biaya produksi tidak berpengaruh terhadap laba bersih.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai tidak berpengaruh signifikan 0,408 > 0,05. Biaya produksi tidak
berpengaruh terhadap laba bersih dapat diartikan bahwa hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan
tidak terus menerus sama, namun sering terjadi biaya non-anggaran yang harus dikeluarkan, seperti
halnya biaya yang tiba-tiba dan cukup besar jumlahnya. Biaya adalah faktor yang mempengaruhi
laba bersih. Tinggi rendahnya laba bersih dipengaruhi oleh biaya salah satunya adlah biaya produksi.
Hal ini dikarenakan biaya produksi sangat menentukan harga pokok produksi yang nantinya akan
mengurangi penjualan sehingga didapatkan laba bersih. Biaya produksi sangat memerlukan
penekanan agar harga pokok produksi lebih rendah sehingga laba bersih yang dihasilkan lebih
optimal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ika Noviani & Handra Tipa,
2019) menunjukkan secara parsial bahwa biaya produksi berpengaruh tidak signifikan terhadap laba
bersih. Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Marismiati & Agung Azhar ,
2022) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap laba
bersih.
8
SIMPULAN
1. Biaya Produksi tidak berpengaruh terhadap Laba Bersih yang dibuktikan dengan pengujian
menggunakan uji t yang diperoleh nilai signifikan sebesar 0,408 > 0,05. Hal ini dapat dikatakan
bahwa Ho diterima dan H1 ditolak yang artinya variabel Biaya Produksi (X 1) tidak berpengaruh
terhadap variabel Laba Bersih (Y). Sehingga hipotesis yang diajukan peneliti mengatakan Biaya
Produksi berpengaruh terhadap Laba Bersih pada perusahaan sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018 – 2021 ditolak dan terbukti
kebenarannya.
2. Penjualan berpengaruh terhadap Laba Bersih yang dibuktikan dengan pengujian menggunakan
uji t yang diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa H o
ditolak dan H2 diterima yang artinya variabel Penjualan (X2) berpengaruh terhadap variabel Laba
Bersih (Y). Sehingga hipotesis yang diajukan peneliti mengatakan Penjualan berpengaruh
terhadap Laba Bersih pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018 – 2021 diterima dan terbukti kebenarannya.
3. Biaya Produksi dan Penjualan berpengaruh secara simultan terhadap Laba Bersih pada
perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2018 – 2021. Hal ini dibuktikan dengan pengujian yang dilakukan menggunakan uji F
dan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 maka H3 diterima dan terbukti kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ammy, B. (2021). Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih Perusahaan Dengan Volume
Penjualan Sebagai Variabel Moderating. Jurnal AKMAMI (Akuntansi Manajemen Ekonomi),
2(2), 314-325.
Harahap, S. S. (2015). Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hery. (2017). Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis. PT. Grasindo.
Marismiati, M., & Azhar, A. (2022). Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Periode
2019-2020. LAND JOURNAL, 3(1), 30-36.
Mulyadi. (2016). Akuntansi Biaya. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
Noviani, I., & Tipa, H. (2019). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi Dan Volume Penjualan
Terhadap Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
SCIENTIA JOURNAL: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 1(2).
Priatna, H., & Aisyah, E. F. N. (2018). Pengaruh Biaya Promosi dan Penjualan Terhadap Laba Bersih
Pada PT. Sindang Reret Tahun 2015. AKURAT| Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA, 9(3),
48-64.
Satar, M. (2020). Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Penjualan Terhadap Laba
Bersih Pada PT. Sunson Textile Manufacture. AKURAT|Jurnal Ilmiah
Akuntansi FE UNIBBA, 11(1), 31-42.
9
Satwika, F., Hendratno, H., & Zultilisna, D. (2018). Pengaruh Harga Pokok Produksi, Biaya
Operasional, Dan Penjualan Bersih Terhadap Laba Bersih (studi Pada Perusahaan Tekstil &
Garmen Yang Terdapat Di Bei 2011-2016). eProceedings of Management, 5(2).
Susilawati, E., & Mulyana, A. (2018). Pengaruh Penjualan dan Biaya Operasional terhadap Laba
Bersih pada PT Indocement Tunggal Prakarsa (Persero) Tbk Periode Tahun 2010-2017.
Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi, 1(2), 74-87.
Widyawati, N., Dina, M. P., & Prasetyorini, J. (2020). Analisis Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran
Terhadap Volume Penjualan di Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Spirit Pro Patria, 6(1), 25-
35.
Zahara, A., & Zannati, R. (2018). Pengaruh Total Hutang, Modal Kerja, Dan Penjualan Terhadap
Laba Bersih Pada Perusahaan Sub Sektor Batu Bara Terdaftar Di BEI. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi Uniat, 3(2), 155-164.
10