Oleh:
PUTRI KIRANA
NPM : 2020 21 0011
PENDAHULUAN
1. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk
mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba
perusahaan. Pembaca juga dapat memberikan informasi dari hasil
penelitian ini kepada calon investor sebagai bentuk saran bagi mereka
dalam membantu mengambil keputusan berinvestasi di perusahaan
terbuka industri kesehatan.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pemahaman mengenai pengaruh
rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba perusahaan terbuka
industri kesehatan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Karena keterbatasan waktu, tenaga dan teori, tidak semua masalah dapat
dimasukkan ke dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti harus menetapkan
batasan penelitian yang meliputi:
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari 5 bab yang
masing-masing dirincikan menjadi beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut:
LANDASAN TEORI
2. 1 Landasan Teori
A. Laporan[co6] Keuangan
b. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan sebagai alat
ukur untuk mengukur dan mengetahui seberapa baik suatu
perusahaan membiayai asetnya dengan kewajiban. Rasio
solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio. Menurut
(Mahaputra, 2012) Rasio ini berguna untuk mengetahui
jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
pemilik perusahaan atau berfungsi untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
Semakin besar rasio akan semakin baik.
Total Hutang
DER =
Total Ekuitas
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya
keuangannya. Rasio aktivitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rasio perputaran total aset atau Total
Asset Turnover. TAT digunakan untuk mengukur perputaran
semua aset yang dimiliki oleh perusahaan dan mengukur
jumlah pendapatan yang diperoleh dari setiap Rupiah aset.
Penjualan
TAT =
Total Aset
d. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas diartikan sebagai rasio untuk
membandingkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari penjualan. Rasio profitabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah margin laba bersih atau
Net Profit Margin. Menurut (Riana dan Diyani, 2016) NPM
menunjukkan presentase perolehan laba bersih perusahaan
yang sesungguhnya dari setiap penjualan membandingkan
antara laba bersih setelah bunga dan pajak (earning after
interest and tax, EAIT) terhadap total penjualannya.
Laba Bersih
NPM =
Penjualan Bersih
D. Pertumbuhan Laba
Menurut (Estininghadi, 2019) Pertumbuhan laba merupakan
peningkatan dan penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Besar dan kecilnya laba sebagai pengukur
kenaikan aset sangat tergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan
biaya. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
E. Kajian Pustaka
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terkait analisis rasio
keuangan terhadap pertumbuhan pendapatan. Hasil dari beberapa penelitian
berikut ini akan digunakan untuk referensi dan perbandingan dalam
penelitian ini.
Legowo Dwi Resihono melakukan penelitian “Analisis Rasio
Keuangan terhadap Tingkat Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Farmasi
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba karena hasil perhitungan menunjukkan nilai
DER yang rendah. TAT tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba karena nilai TAT lebih rendah dari rata-rata industri.
Sedangkan NPM berpengaruh signifikan terhadap tingkat pertumbuhan
laba. (Resihono, 2021)
Shinta Estininghadi melakukan penelitian “Pengaruh Current
Ratio, Debt Equity Ratio, Total Assets Turn Over Dan Net Profit Margin
Terhadap Pertumbuhan Laba”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CR
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba perusahaan. DER berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba, yang menunjukkan bahwa efisiensi
penggunaan total aset perusahaan untuk menghasilkan barang/jasa sangat
erat kaitannya dengan ukuran atau profitabilitas perusahaan. TAT
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, menunjukkan efisiensi
bisnis dalam menggunakan semua asetnya untuk menghasilkan barang/jasa
yang terkait dengan ukuran atau profitabilitas perusahaan yang rendah.
NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, yang
menunjukkan bahwa nilai net profit tidak berpengaruh terhadap nilai NPM.
(Estininghadi 2019).
Devi Riana dan Lucia Ari Diyani melakukam penelitian “Pengaruh
Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Industri Farmasi
(Studi Kasus pada BEI Tahun 2011 – 2014)”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa CR tidak mempengaruhi
perkiraan perubahan laba karena kenaikan dan penurunan CR. DER tidak
mempengaruhi perkiraan perubahan laba karena kenaikan dan penurunan
tingkat DER tidak mempengaruhi kenaikan dan penurunan laba. TAT
berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba, karena TAT yang tinggi
akan menyebabkan peningkatan pada perubahan atas laba. Tingkat TAT
yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mengelola total aset secara
efektif. NPM tidak berpengaruh pada perkiraan perubahan laba, karena
kenaikan dan penurunan NPM tidak mempengaruhi perubahan
pertumbuhan atau penurunan laba. (Riana and Diyani 2016).
Dini Susmiandini dan Ismi Yolanda Wirawan melakukan
penelitian “Pengaruh Current Ratio (Cr) Dan Debt To Equity Ratio (Der)
Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa CR dan DER sebagai variabel bebas tidak memiliki pengaruh
terhadap pertumbuhan laba sebagai variabel terikat. (Susmiandini dan Ismi
Yolanda, 2017).
Arnita Trimay Handayani dan Budi Nugroho melakukan penelitian
“Dampak Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan
Makanan dan Minuman”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa DER
berpengaruh terhadap perubahan pada laba. Semakin tinggi DER, semakin
banyak beban yang harus ditanggung perusahaan pada pihak eksternal
karena ketergantungannya pada pihak ketiga, sebaliknya jika DER utang
rendah, perusahaan akan mengurangi jumlah utang yang harus dipinjam dari
pihak ketiga, sehingga mengurangi DER, beban perusahaan pun lebih
rendah, sehingga akan meningkatkan laba perusahaan. TAT berpengaruh
terhadap perubahan tingkat laba perusahaan. TAT sendiri digunakan untuk
mengukur besarnya pendapatan yang dihasilkan dari total aset. Besarnya
pendapatan yang dihasilkan oleh total aset tidak mempengaruhi kenaikan
atau penurunan laba. NPM memiliki pengaruh terhadap perubahan tingkat
laba perusahaan. NPM digunakan untuk mengukur laba bersih atas
penjualan bersih. Semakin tinggi laba bersih yang dihasilkan dari penjualan
bersih, semakin besar pula perubahan labanya. (Trimay Handayani dan
Nugroho, 2018).
Tabel 2.1
Kajian Penelitian Terdahulu
1. (Resihono, 2021)
(Resihono, 2021), Analisis Rasio Keuangan terhadap Tingkat
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018, (Resihono 2021) meneliti
tentang pertumbuhan laba perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI
dengan rasio keuangan. Menggunakan 7 perusahaan sub sektor
dalam industri farmasi sebagai sampel. Dalam penelitian ini
menggunakan QR (Quick Ratio), DER, TAT, dan NPM sebagai
variabel bebas dan pertumbuhan laba sebagai variabel terikat.
Analisis yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah
dengan melakukan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik,
regresi linear berganda, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel QR
berpengaruh signifikan, variabel DER berpengaruh tidak signifikan,
variabel NPM berpengaruh signifikan dan variabel TATO tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pertumbuhan laba.
Sedangkan secara simultan rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap tingkat pertumbuhan
laba. Dalam penelitian ini hanya rasio likuiditas QR saja yang
digunakan sebagai variabel bebasnya, dan hanya menggunakan
sampel dari perusahaan farmasi dalam periode 2014 – 2018.
2. (Estininghadi, 2019)
(Estininghadi, 2019) melakukan penelitian Pengaruh Current Ratio,
Debt Equity Ratio, Total Assets Turn Over Dan Net Profit Margin
Terhadap Pertumbuhan Laba. (Estininghadi, 2019) meneliti
pertumbuhan laba pada perusahaan Property and Real Estate
dengan rasio keuangan. Menggunakan 33 perusahaan Property and
Real Estate yang terdaftar di BEI sebagai sampel. Dalam penelitian
ini menggunakan CR, DER, TAT dan NPM sebagai variabel bebas
dan pertumbuhan laba sebagai variabel terikat. Analisis yang
digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah melakukan
analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
yang mempengaruhi pertumbuhan laba antara lain adalah DER dan
TAT, sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi pertumbuhan
laba adalah CR dan NPM. Dalam penelitian ini menggunakan
sampel 33 perusahaan Property and Real Estate yang di mana
berbeda industri dengan perusahaan kesehatan.
3. (Riana dan Diyani, 2016)
(Riana dan Diyani, 2016) melakukan penelitian Pengaruh Rasio
Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Industri
Farmasi (Studi Kasus pada BEI Tahun 2011 – 2014). (Riana dan
Diyani, 2016) meneliti prediksi perubahan laba perusahaan industri
manufaktur yang terdaftar di BEI dengan rasio keuangan.
Menggunakan 9 perusahaan terbuka industri farmasi sebagai
sampel. Dalam penelitian ini menggunakan rasio likuiditas (Current
Ratio, Quick Ratio, dan Working Capital to Total Assets), rasio
solvabilitas (Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt
to Equity Ratio), rasio profitabilitas (Net Profit Margin, Gross Profit
Margin, Return on Asset, dan Return on Equity), dan rasio aktivitas
(Total Assets Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover,
Fixed Asset Turnover, dan Working Capital Turnover) sebagai
variabel bebas dan perubahan laba sebagai variabel terikat.
Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus. Analisis yang
digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah analisis statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio aktivitas TAT secara
sebagian memiliki pengaruh dalam memprediksi laba. Sedangkan
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio
aktivitas berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba secara
menyeluruh. Penelitian ini menggunakan rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba industri farmasi dalam periode 2011 –
2014.
4. (Susmiandini dan Ismi Yolanda, 2017)
(Susmiandini dan Ismi Yolanda, 2017) melakukan penelitian
Pengaruh Current Ratio (Cr) Dan Debt To Equity Ratio (Der)
Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. (Susmiandini dan Ismi
Yolanda, 2017) meneliti perubahan laba pada perusahaan sub sektor
farmasi yang terdaftar di BEI dengan rasio keuangan. Menggunakan
6 perusahaan sub sektor farmasi sebagai sampel. Dalam penelitian
ini menggunakan CR dan DER sebagai variabel bebas dan
perubahan laba sebagai variabel terikat. Pendekatan yang digunakan
adalah studi kasus. Analisis yang digunakan dalam melakukan
penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel bebas dalam
penelitian ini tidak berpengaruh secara menyeluruh terhadap
perubahan laba. Dalam penelitian ini hanya menggunakan CR dan
DER sebagai variabel bebas.
5. (Trimay Handayani dan Nugroho, 2018)
(Trimay Handayani dan Nugroho, 2018) melakukan penelitian
Dampak Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba pada
Perusahaan Makanan dan Minuman. (Trimay Handayani dan
Nugroho, 2018) meneliti perubahan laba pada perusahaan makanan
dan minuman dengan rasio keuangan. Menggunakan 11 perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012 – 2016
sebagai sampel. Dalam penelitian ini menggunakan Cash Ratio,
DER, TAT, dan NPM sebagai variabel bebas dan perubahan laba
sebagai variabel terikat. Analisis yang digunakan dalam melakukan
penelitian ini adalah analisis linear berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Cash Ratio, DER, dan NPM memiliki
pengaruh secara sebagian terhadap perubahan laba. Sedangkan
secara menyeluruh, Cash Ratio, DER, TAT, dan NPM memiliki
pengaruh terhadap perubahan laba. Dalam penelitian ini
menggunakan rasio likuiditas Cash Ratio dan dilakukan pada
perusahaan di dalam industri yang berbeda dengan industri
kesehatan, yaitu perusahaan makanan dan minuman.
Tabel 2.2
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
Gambar 2.1
Rerangka Pemikiran
A. Current Ratio
Menurut (Riana dan Diyani, 2016) Rasio lancar merupakan
indikator yang dapat menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan
sesungguhnya, karena membandingkan hubungan aset lancar dengan
hutang lancar. Semakin tinggi nilai CR, maka semakin baik perusahaan
mampu melunasi hutangnya karena perusahaan memegang proporsi nilai
aset lancar yang lebih besar daripada nilai hutang lancarnya. CR dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Aset Lancar
CR =
Utang Lancar
Berdasarkan landasan teori dan rerangka pemikiran, maka dapat
dirumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:
Total Hutang
DER =
Total Ekuitas
Penjualan
TAT =
Total Aset
NPM merupakan rasio yang menyatakan laba bersih atau laba yang
dihasilkan sebagai persentase dari penjualan. Menurut (Resihono, 2021)
Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba. NPM dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Laba Bersih
NPM =
Penjualan Bersih
METODE PENELITIAN
Menurut (Kasmir, 2019) Rasio lancar (Current Ratio) merupakan rasio Aset Lancar
Current Ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka Utang Lancar Rasio
(X1) pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.
Debt to Equity Menurut (Susmiandini dan Ismi Yolanda, 2017) Debt to Equity Ratio
Total Hutang
(X2) (DER) adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan Rasio
Variabel Total Ekuitas
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Independen
Total Asset Menurut (Mahaputra, 2012) Total assets turnover merupakan rasio yang
Penjualan
Turnover digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva Rasio
Total Aset
(X3) tetap berputar dalam satu periode.
Net Profit
Menurut (Kasmir, 2019) Net Profit Margin merupakan rasio yang Laba Bersih
Margin Rasio
menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Penjualan
(X4)
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
masing terdiri dari sub sektor rumah sakit, farmasi, laboratorium, dan produsen alat
Kode Papan
No Nama Sub Sektor Tanggal IPO
Saham Pencatatan
1 BMHS Bundamedik Tbk. Rumah Sakit 06 Juli 2021 Utama
CARE Metro Healthcare
2 Rumah Sakit 13 Maret 2020 Pengembangan
Indonesia Tbk
DGNS Diagnos Laboratorium
3 Laboratorium 15 Januari 2021 Pengembangan
Utama Tbk
DVLA Darya-Varia Laboratoria 11 November
4 Farmasi Utama
Tbk. 1994
HEAL
5 Medikaloka Hermina Tbk. Rumah Sakit 16 Mei 2018 Utama
INAF Farmasi & Alat
6 Indofarma Tbk. 17 April 2001 Utama
Kesehatan
IRRA Produsen Alat
7 Itama Ranoraya Tbk. 15 Okt 2019 Pengembangan
Kesehatan
8 KAEF Kimia Farma Tbk. Farmasi 04 Juli 2001 Utama
9 KLBF Kalbe Farma Tbk. Farmasi 30 Juli 1991 Utama
10 MERK Merck Tbk. Farmasi 23 Juli 1981 Pengembangan
MIKA Mitra Keluarga
11 Rumah Sakit 24 Maret 2015 Utama
Karyasehat Tbk.
12 PEHA Phapros Tbk. Farmasi 26 Des 2018 Utama
13 PRDA Prodia Widyahusada Tbk. Laboratorium 07 Des 2016 Utama
14 PRIM Royal Prima Tbk. Rumah Sakit 15 Mei 2018 Pengembangan
15 PYFA Pyridam Farma Tbk Farmasi 16 Okt 2001 Pengembangan
RSGK 08 September
16 Kedoya Adyaraya Tbk. Rumah Sakit Utama
2021
SAME Sarana Meditama
17 Rumah Sakit 11 Januari 2013 Pengembangan
Metropolitan Tbk.
SCPI Organon Pharma
18 Farmasi 08 Juni 1990 Pengembangan
Indonesia Tbk.
SIDO Industri Jamu dan Farmasi
19 Farmasi 18 Des 2013 Utama
Sido
SILO Siloam International 12 September
20 Rumah Sakit Utama
Hospitals 2013
SOHO 08 September
21 Soho Global Health Tbk. Farmasi Utama
2020
SRAJ Sejahteraraya
22 Rumah Sakit 11 April 2011 Utama
Anugrahjaya Tbk.
23 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. Farmasi 17 Juni 1994 Utama
Sumber: Data Diolah
Sedangkan sampel menurut (Sugiyono, 2017) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive
Sampling merupakan teknik pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu
yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kriteria yang digunakan dalam
pengambilan sampel dalam penelitian adalah:
1. Perusahaan dalam industri kesehatan yang sudah go public dan
terdaftar di BEI tahun 2019-2021
2. Perusahaan dalam industri kesehatan yang sudah go public dan
terdaftar di BEI tahun 2019-2021 yang memiliki papan pencatatan
UTAMA
3. Perusahaan dalam industri kesehatan yang sudah go public dan
terdaftar di BEI tahun 2019-2021 yang mempublikasikan laporan
keuangannya secara lengkap berturut-berturut.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan perusahaan dalam industri kesehatan tahun 2019 – 2021 yang
Metode analisis data merupakan bagian dari proses analisis dimana data
yang terkumpul kemudian diolah untuk menarik kesimpulan. Untuk mencapai
tujuan penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi
Klasik, Analisis Regresi berganda, dan Uji Hipotesis.
3.5.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk memeriksa apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan independen berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya
korelasi antar variabel bebas dalam model regresi.
Multikolinearitas berarti terdapat hubungan linier yang sempurna
antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model
regresi.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas adalah sebagai alat penguji model regresi
untuk mengeksplorasi ketidaksetaraan dalam varians residual
dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Di mana:
Y =Variabel Pertumbuhan Laba
a = Konstanta
b1b2b3b4 = Koefisien Regresi
X1 = Variabel CR
X2 = Variabel DER
X3 = Variabel TAT
X4 = Variabel NPM
e = Variabel Penganggu