NO HP 08998312502 08979684756
Mata kuliah MKD 1213 (1507) Teori Ekonomi Mikro Dosen Pembimbing Tony S Chendrawan, ST., SE.,M.Si.,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
Abstract This research is investigating a tendency between Cost of Good Sold and Gross Profit, which is explain that the contents of Cost of Good Sold is cost of good that obligated to a good from work in process inventory. Cost of good sold also could be acquired from netto and subtracted by gross profit. This research uses descriptive and associative with a survey method approach. Determination of data sample uses simple purposive sampling method. This research subject is PT. GAJAH TUNGGAL TBK. which is located in Tangerang. Conclusion of our research is simultaneously a Cost of Good Sold influencing positively to gross profit around 81,4%. Meanwhile, an amount of cost of good sold contributes to gross profit in 66,3% and the rest in 33,7% which is influenced another factors. Keyword : Cost of Good Sold, Gross Profit.
Pendahuluan Kondisi laba suatu perusahaan merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Laba terdiri dari berbagai jenis, seperti laba kotor, laba bersih dan lain-lain. Laba kotor yang terdapat pada suatu perusahaan biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penjualan dan harga pokok penjualan. Dalam hal ini kami akan meneliti bagaimana kondisi laba kotor secara umum pada PT. GAJAH TUNGGAL TBK. Dari data yang ada, kami mendapat sebuah gambaran umum tentang laba kotor yang diperoleh di PT. GAJAH TUNGGAL TBK. Laba kotor pada perusahaan ini secara umum cenderung meningkat setiap tahunnya walaupun ada penurunan pada tahun tahun tertentu. Laba kotor itu merupakan hasil yang diperoleh dari selisih penjualan bersih dan harga pokok penjualan. Maka dari itu kami juga akan membahas secara umum faktor penentu laba kotor, dalam hal ini yaitu harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan di PT. GAJAH TUNGGAL TBK. secara umum cenderung meningkat tiap tahunnya. Kejadiannya hampir sama dengan laba kotor, pada harga pokok penjualan pun ada penurunan jumlah pada tahun- tahun tertentu. Seperti yang terlihat pada tabel 1, Laba kotor PT. GAJAH TUNGGAL TBK dari tahun 2006-2011 selalu mengalami peningkatan. Dengan peningkatan laba kotor tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 60,67 % hal tersebut menggambarkan tingginya tingkat permintaan pemakaian dimilikinya. Namun pada tahun 2008 terdapat penurunan laba kotor sebesar 3,41% ini mungkin disebabkan menurunnya selera konsumen menggunakan ban produk PT. GAJAH TUNGGAL TBK dan tingginya persaingan antara perusahaan-perusahaan ban lainnya di Indonesia. Pada tabel 2, terlihat bahwa harga pokok Tabel 1 Laba Kotor PT. GAJAH TUNGGAL TBK Tahun 2006-2011 Tahun Laba Kotor Peningkatan pertahun Rpjuta/ Selisih % Rpmilion jumlah laba 2006 2007 2008 2009 2010 2011 731.433 1 .175.204 1.135.085 1.821.585 1.938.730 1.978.286 443.771 -40.119 686.500 117.145 39.556 60,67% -3,41% 60,48% 6,43% 2,04% Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, penulis ingin menganalisis hubungan antara laba kotor dan harga pokok penjualan dari PT. penjualan mengalami peningkatan secara keseluruhan dari tahun 2006-2011 walaupun pada tahun 2009 terdapat penurunan. Harga pokok penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2010 dengan 29,44%. Namun pada tahun 2009 terjadi penurunan harga pokok penjualan sebesar 10,44%. Ini mungkin dipengaruhi oleh faktor nilai penjualannya yang turun juga. terhadap ban produksi pada ban radial yang yang dipengaruhi oleh tingginya selera konsumen terhadap radial kendaraan Tabel 2 Harga Pokok Penjualan PT. GAJAH TUNGGAL TBK Tahun 2006-2011 Tahun Harga Peningkatan Pertahun Pokok Selisih % Penjualan jumlah HPP Rpjuta/ Rpmilion 2006 2007 2008 2009 2010 2011 4.739.297 5 .484.650 6.828.388 6.114.847 7.915.174 8.546.995 745.353 1.043.738 -713.541 1.800.327 631.821 15,72 % 19,03 % -10,44% 29,44 % 7,98%
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah : apakah dengan peningkatan harga pokok penjualan PT. GAJAH TUNGGAL TBK akan mempengaruhi laba kotor pada perseroan tersebut? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk
GAJAH ketahun.
penurunan
pokok
Harga pokok penjualan atau HPP menurut wikipedia adalah istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.
Untuk
mengetahui laba
peningkatan PT.
atau
penurunan
kotor
GAJAH
Identifikasi Dalam jurnal ini kami menganalisis adakah pengaruh laba kotor terhadap harga pokok penjualan. Di dapat data dari hasil perhitungan spss yang menunjukan bahwa :
Harga pokok penjualan menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan adalah seluruh oleh biaya Krista yang (2002:72)
dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Harga pokok penjualan menurut Harnanto (1988:44) dalam bukunya keuangan intermediate, adalah merupakan harga pokok total dari barangbarang baku yang laku dijual dalam satu periode akuntansi.
Harga pokok penjualan menurut Lie Dharma Putra, definisi Harga Pokok Penjualan adalah segala cost yang timbul dalam rangka membuat suatu produk menjadi siap untuk dijual. Atau dengan kalimat lain, Harga Pokok penjualan adalah cost yangterlibat dalam proses pembuatan barang atau yang bisa dihubungkan langsungdengan proses yang membawa barang dagangan siap untuk dijual. Harga pokok penjualan menurut Niswonger dan Warren yang diterjemahkan ke bahasa indonesia oleh Sirait (2000:155), "Harga pokok penjualan (Cost Of Goods Sold) adalah biaya terjual" Pengertian harga penjualan menurut Mulyadi (1997:349) Akuntansi dipasar dalam buku yang adalah antara berjudul sebagai jumlah Manajemen interaksi untuk memproduksi barang yang
Harga pokok penjualan menurut Manullang (1989 : 137), merupakan jumlah biaya seharusnya untuk memproduksi suatu barang ditambah biaya lainnya hingga barang tersebut berada di pasar Teori Laba Kotor
berikut: Harga jual suatu produk terbentuk sebagai permintaan dan penawaran dipasar. Harga pokok penjualan menurut
Garisson/Norren dalam bukunya Akuntansi Manajer yang diterjemaahkan oleh A. Totok Budisantoso adalah biaya mengemukakan produksi pengertian ditambahkan haarga jual sebagai berikut: Harga penjualan kepersentase mark up atau laba. Harga pokok penjualan menurut Gill dan Chatton yang diterjemahkan "Harga oleh pokok Prabaningtyas (2008:15),
penjualan (HPP), yaitu biaya pembuatan atau harga pembelian yang melekat pada produk barang jadi yang dikirim dari pemasok ke pelanggan" Harga pokok penjualan menurut Muliadi (2001) dalam buku yang berjudul Akuntansi Biaya 1 adalah harga pokok yang dikenakan pada suatu barang akibat dari proses produksi.
Hipotesis nol
Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan
statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol). Dalam penelitian ini Ho nya yaitu tidak ada pengaruh antara harga pokok penjualan terhadap laba kotor PT. GAJAH TUNGGAL TBK. Metode Penelitian Sampel dan Prosedur Sampel dalam penelitian ini adalah PT. GAJAH TUNGGAL TBK. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, pertama-tama dilakukan dengan uji analisis jalur untuk memperlihatkan hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen. Analisis jalur dipergunakan dengan pertimbangan bahwa pola hubungan antar variabel dalam penelitian adalah bersifat korelatif dan kausalitas untuk mengetahui pengaruh antara penjualan bersih terhadap laba kotor. Adapun uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur ( path analysis). Model Penelitian Hubungan struktur jalur antara variabel dapat digambarkan sebagai berikut : Untuk TBK, dalam penelitian ini kami mengambil data dari website PT. GAJAH TUNGGAL
Hasil Penelitian Pengaruh Harga Pokok Penjualan terhadap Laba Kotor PT. GAJAH TUNGGAL TBK Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis). Adapun persamaan dari proses analisis adalah sebagai berikut : Y = -460319173 + 0,291X
Errovar =0,104, R = 0,814 , R = 0,663 Nilai R atau koefisien korelasi sebesar 0,814 atau 81,4 % memperlihatkan bahwa pengaruh antara harga pokok penjualan dan laba kotor adalah positif kuat. Sedangkan nilai R atau koefisien determinasi sebesar 0,663 atau 66,3 % memperlihatkan bahwa harga pokok penjualan memiliki pengaruh kontribusi sebesar 66,3 % terhadap laba kotor, sedangkan 33,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain selain harga pokok penjualan. Sementara itu nilai errorvar yaitu sebesar 0,104 memperlihatkan besarnya pengaruh faktor mikro lainnya yaitu sebesar 0,104. mengetahui signifikan tidaknya
pengaruh harga pokok penjualan terhadap laba kotor, maka dilakukan dengan uji nilai signifikansi. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,049 yang lebih lebih kecil dari 0,05 atau 0,049 < 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel harga pokok penjualan mempunyai pengaruh terhadap variabel laba kotor. Ini berarti bahwa Ho ditolak, artinya harga pokok
ANOVAb Sum of Squares 8.919E11 4.541E11 1.346E12 df Mean Square 1 4 5 F Sig. .049a
penjualan mempunyai pengaruh terhadap laba kotor. Selain dengan uji nilai signifikansi, untuk mengetahui signifikan tidaknya harga pokok penjualan terhadap laba kotor dapat juga dilakukan dengan uji F, adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
konstan. Untuk mengetahui hasil dari pengujian dengan uji t antara harga pokok penjualan terhadap laba kotor dapat dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka hipotesis signifikan, artinya harga pokok penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap laba kotor, sebaliknya apabila t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka hipotesis laba kotor. tidak signifikan artinya harga pokok penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Tabel 5 Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa hasil dari F hitung adalah 7,857 . Nilai F tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai F1:(4) sebesar . Nilai F hasil perhitungan yaitu 7,857 ternyata lebih besar dari F tabel yaitu 7,71. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Dengan kata lain harga pokok penjualan terhadap laba kotor. Tabel 4 Kesimpulan pengujian uji F Nilai F Hitung 7,857 Nilai F Tabel 7,71 Kesimpulan signifikan
Model Standardiz ed Unstandardized Coefficients Std. B Error Beta t -.658 Sig. .547 Coefficient s Coefficientsa
1 (Constant) -460319.173 699938.7 10 harga pokok penjualan a. Dependent Variable: laba kotor .291 .104
Dari tabel 4 diatas, terlihat bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel sehingga hasil pengujian yang diperoleh adalah signifikan atau dengan kata lain harga pokok penjualan terhadap laba kotor. berpengaruh signifikan
.814 2.803
.049
hitung 2,803, bila kita bandingkan dengan nilai t tabel 2,776 dapat kita simpulkan bahwa pengujian dengan uji t, variabel harga pokok penjualan berpengaruh terhadap laba kotor.
Kesimpulan Signifikan
variabel harga pokok penjualan memiliki pengaruh positif terhadap laba kotor. Implikasi Penelitian
Referensi
1. http://lenterakecil.com/pengertian-hipotesisdalam-penelitian/
2. http://yahyaniaga.wordpress.com/2012/04/22/
perhitungan-harga-pokok-produksi-untukmenentukan-harga-jual/
3. http://mbegedut.blogspot.com/2012/04/penger
tian-definisi-harga-pokok.html
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Laba_kotor 5. http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Tunggal