BEAJ
Business and Economic Analysis Journal
http://beaj.unnes.ac.id
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional terhadap
Kualitas Laba
Fitri Rosiana Dewi1 , 2Fachrurrozie
1,2
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Gedung L2, Lantai 2 FE UNNES, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15294/beaj.v1i1.30141
Abstrak
Tujuan dari penelitian digunakan untuk melihat variabel-variabel yang mempengaruhi kualitas laba di
Indonesia dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, kepemilikan
manajerial, serta kepemilikan institusional. Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini
merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017
dengan jumlah 147 perusahaan. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dengan cara
menggunakan metode purposive sampling, sehingga didapatkan sejumlah 125 unit analisis dari 25
perusahaan. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis regresi linear berganda. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan
institusional memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba. Sedangkan untuk variabel
leverage dan profitabilitas berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap kualitas laba.
Sementara, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas laba. Simpulan dari penelitian ini yakni hanya variabel leverage dan kepemilikan
institusional yang mempunyai pengaruh pada kualitas laba.
Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Kualitas Laba, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Saham
Corresponding author :
E-mail: fitrirosianadewi@gmail.com
2 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial
hypotesis yang termasuk pada teori menangguhkan laba perusahaan pada periode
akuntansi positif. Hipotesis tersebut mendatang untuk mengurangi biaya politik
mendukung jika manajemen pada industri perusahaan yang berdampak rendahnya
besar, memiliki keinginan untuk profitabilitas. Sehingga profitabilitas yang
menangguhkan labanya pada periode rendah akan diiringi dengan menurunnya
mendatang agar dapat mengurangi biaya kualitas laba. Pengaruh positif antara
politiknya sehingga membuat kualitas laba profitabilitas dengan kualitas laba didukung
rendah. Biaya politik berupa biaya yang oleh penelitian Reyhan (2014), Ahmad &
dibebankan perusahaan sesuai dengan Alrabba (2017) dan Mahendra & Wirama (2017).
kondisi perusahaan dan diharapkan tidak H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
memberatkan perusahaan. Biaya politik pada kualitas laba.
penelitian ini yang dimaksudkan adalah Salah satu indikator untuk mengukur kinerja
beban pajak. keuangan adalah leverage. Leverage adalah rasio
Berkaitan dengan adanya teori sinyal, keuangan yang diperoleh dari membandingkan
industri besar cenderung mempunyai antara total utang dengan total aset. Leverage
keuntungan selaras dengan ukuran industri digunakan untuk menjelaskan aset dan sumber
sehingga biaya politik yang dihasilkan juga dana perusahaan yang mampu digunakan
besar. Untuk mengurangi biaya politik dalam kegiatan perusahaan Marpaung (2019).
perusahaan, manajer berupaya memberikan Semakin tinggi leverage berarti perusahaan
sinyal berupa informasi keuangan terhadap lebih memilih pendanaan eksternal
pemerintah mengenai turunnya laba dibandingkan internal yang menyebabkan
perusahaan dari yang seharusnya sehingga ketergantungan perusahaan terhadap kreditur
perusahaan seolah memiliki laba yang semakin tinggi, kondisi tersebut membuat
sedikit. Kemudian, diharapkan pemerintah tingginya motivasi perusahaan untuk melanggar
menangkap sinyal tersebut. Laba yang kontrak hutang (Ramadhan, 2017). Sehingga,
demikian merupakan laba yang tidak industri menginginkan kebijakan keuangan
berkualitas karena tidak menunjukkan dimana bisa menaikkan keuntungan ketika
kondisi yang sesungguhnya. Sehingga tingkat leverage tinggi. Hal ini membuat laba
semakin besar ukuran besar maka semakin yang disajikan pada laporan tahunan yang
tidak berkualitas QIR. Pernyataan tersebut dilaporkan perusahaan tidak berkualitas.
selaras pada riset dari Darabi et al. (2012), Terdapat hubungan antara laba yang diperoleh
Valipour & Moradbeygi (2011), Dira & Astika perusahaan dengan utang (Keshtavar et al.,
(2014), Mojtahedi (2013) dan Marpaung 2013). Hubungan antara tingkat utang dengan
(2019). kualitas laba dipengaruhi oleh hipotesis
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif perjanjian utang yang termasuk dalam teori
terhadap kualitas laba. akuntansi positif. Dimana apabila leverage
Menurunnya profitabilitas mencerminkan tinggi maka terdapat kecenderungan manajer
laba yang dimiliki semakin sedikit perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi
dikarenakan manajemen memilih kebijakan untuk melaporkan perubahan laba dari waktu
untuk menangguhkan labanya pada periode berikutnya ke masa sekarang yang membuat
mendatang. Profitabilitas menjelaskan kualitas laba menurun. Hal ini didukung oleh
mengenai kemampuan perusahaan dalam penelitian dari Darabi et al. (2012), Mojtahedi
memperoleh laba (Risdawanty & Subowo, (2013), Alves (2014), dan Warrad (2017) dimana
2015). Hal ini didukung oleh adanya hipotesis dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa
biaya politik dimana perusahaan leverage mempunyai dampak negatif pada QIR.
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 5
H3: Leverage berpengaruh negatif terhadap dapat mengurangi gap dari tujuan agen dengan
kualitas laba. pemilik. Keadaan itu dikarenakan institusi
Kepemilikan manajerial merupakan bagian mempunyai kapasitas untuk mengontrol
dari corporate governance. Adanya internal perusahaan dari pengawasan yang
kepemilikan saham oleh manajer dilaksanakan dengan efektif agar dapat
memunculkan motivasi untuk melakukan meminimalisir adanya manipulasi laba.
pekerjaan yang lebih baik untuk Sehingga, semakin banyak kepemilikan saham
meningkatkan kinerja perusahaan. Sesuai oleh institusi maka semakin meningkatnya
teori agensi, manajer memiliki pengawasan kegiatan manajer perusahaan
tanggungjawab kepada prinsipal dalam sehingga laba yang disajikan menjadi
mengelola perusahaannya. Agen yang berkualitas. Uraian tersebut didukung oleh
memiliki saham pada perusahaan berarti penelitian dari Ananda & Ningsih (2016), Ayadi
agen merupakan bagian dari prinsipal. Hal & Boujelbène (2014), Pertiwi (2017), dan Latif et
tersebut dikarenakan agen merupakan al. (2017) dimana menghasilkan kesimpulan
bagian dari prinsipal sehingga agen juga bahwa terdapat arah positif antara kepemilikan
memiliki laba yang dihasilkan perusahaan institusional pada laba yang berkualitas.
(Tertius & Christiawan, 2015). Dapat H5: Kepemilikan institusional berpengaruh
disimpulkan makin banyaknya kepemilikan positif terhadap kualitas laba.
saham manajer berdampak meningkatnya
kualitas laba perusahaan. Hal tersebut
didukung penelitian dari Ayadi & Boujelbène METODE PENELITIAN
(2014), Novieyanti (2016), dan Khafid & Arief Penelitian ini merupakan riset deduktif
(2017) menjelaskan bahwa terdapat serta jenis penelitian kuantitatif. Dalam
hubungan dari kepemilikan saham manajer penelitian ini, data yang digunakan adalah data
pada kualitas laba dengan arah positif. sekunder. Perusahaan yang menjadi populasi
H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh untuk penelitian yaitu perusahaan manufaktur
positif terhadap kualitas laba. tercatat di BEI tahun 2013-2017 dengan jumlah
Kepemilikan saham institusi merupakan satu 147 perusahaan. Sampel riset diperoleh dengan
dari kategori tata kelola perusahaan. purposive sampling method, dimana sampel
Menurut Widarjo et al. (2010) kepemilikan sesuai kategori sejumlah 25 perusahaan dengan
institusi dapat dari institusi pemerintah, masa pengamatan lima tahun dan didapatkan
swasta, domestik maupun asing. Jensen & 125 unit analisis. Jumlah unit analisis tersebut
Meckling (1976) menjelaskan teori keagenan dikurangi dengan data outlier sejumlah 32 data.
yaitu suatu perjanjian antara manajer dengan Data outlier merupakan nilai ekstrim dimana
pemilik dalam menjalankan tugas untuk mempunyai jumlah jauh jika disamakan pada
kepentingan pemilik dimana pemilik keseluruhan nilai. Data outlier ditentukan
mempercayakan kegiatan perusahaan kepada dengan cara menghilangkan nilai z-score pada
agen. Setiap pihak baik manajer dengan variabel dengan jumlah diatas 3 atau dibawah -3
pemilik mempunyai perbedaan kepentingan (-3 < x < 3), dimana x merupakan nilai z-score
yaitu sama-sama ingin meningkatkan data unit analisis. Dalam seleksi perolehan
kesejahteraan dan kemakmurannya. Institusi sampel menggunakan kriteria seperti Tabel 1.
6 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial
Variabel terikat riset ini yaitu kualitas laba. kepemilikan manajerial, serta kepemilikan
Sedangkan variabel bebas yaitu ukuran institusional. Ringkasan mengenai definisi
perusahaan, profitabilitas, leverage, variabel penelitian terangkum pada Tabel 2.
No Variabel
Definisi Operasional Rumus
Penelitian
(Novieyanti, 2016)
Sumber: Berbagai referensi diolah, 2019
(2017), Warrad (2017), dan Valipour & Mojtahedi (2013), Alves (2014), dan Warrad
Moradbeygi (2011). (2017) dimana leverage berpengaruh negatif
dengan kualitas laba.
Pengaruh Leverage terhadap Kualitas Laba
Hasil uji membuktikan jika leverage Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
berpengaruh terhadap kualitas laba yang Kualitas Laba
berarah negatif. Semakin tinggi leverage Hasil uji membuktikan jika kepemilikan
berarti ketergantungan perusahaan terhadap saham manajer tidak mempunyai pengaruh
kreditur semakin tinggi, kondisi tersebut dengan kualitas laba. Hal ini diduga karena
membuat membuat tingginya motivasi sedikitnya kepemilikan manajerial pada
perusahaan untuk melanggar kontrak hutang perusahaan manufaktur. Sebesar 66,67%
(Ramadhan, 2017). Hal ini sesuai dengan perusahaan manufaktur mempunyai
hipotesis kontrak utang yang terdapat pada kepemilikan manajerial yang sangat sedikit.
teori akuntansi positif. Apabila leverage Sehingga tidak terdapat dampak dari
tinggi maka terdapat kecenderungan untuk kepemilikan manajerial dengan kualitas laba.
manajemen dalam menentukan metode yang Hasil itu didukung Riswandi (2013) jika
melaporkan perbedaan keuntungan dari penyebab tak berpengaruhnya kepemilikan
masa berikutnya pada masa sekarang manajerial terhadap kualitas laba diduga karena
sehingga membuat kualitas laba menurun. perusahaan-perusahaan listing di BEI lebih
Perusahaan yang memiliki sumber didominasi oleh kepemilikan keluarga dan
pendanaan yang besar dari utang hanya memiliki struktur kepemilikan manajerial
dikhawatirkan bahwa perusahaan tersebut yang cenderung lebih sedikit. Rata-rata jumlah
tidak dapat melunasi hutangnya tepat waktu. dari kepemilikan manajerial hanya 6,8% yang
Semakin tinggi risiko perusahaan yang menunjukkan rendahnya kepemilikan saham
diterima berdampak semakin tingginya oleh manajer.
ketidakmungkinan untuk memperoleh laba Banyak sedikitnya kepemilikan manajerial
yang tinggi pada waktu yang akan datang. tidak berpengaruh dengan kualitas laba
Jumlah utang bisa dipakai dalam meramalkan dikarenakan kesejahteraan dan kemakmuran
hasil profit apabila pemegang saham manajer tidak berubah walaupun labanya
menanamkan sahamnya. Jumlah utang yang berkualitas maupun tidak. Hal ini didukung
besar dikhawatirkan bahwa perusahaan dengan pernyataan Boediono, (2005) bahwa
nantinya lebih fokus untuk melunasi adanya kepemilikan manajerial belum
hutangnya dibandingkan dengan membayar signifikan dalam memberikan kontribusi untuk
deviden ke pemegang saham. Sehingga mengontrol kegiatan yang dapat mempengaruhi
investor akan berpikir dua kali untuk laba yang berkualitas. Hasil uji selaras pada riset
memutuskan berinvetasi dengan perusahaan terdahulu yaitu dari Moradi & Nezami (2011),
yang memiliki nilai leverage yang tinggi. Hal Pertiwi (2017), dan Latif et al. (2017) dimana
tersebut menimbulkan dorongan bagi kepemilikan saham manajer tidak
manajer agar memanipulasi laporan mempengaruhi kualitas laba.
keuangannya sehingga perusahaan tidak
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap
takut untuk kehilangan pemegang saham
Kualitas Laba
meskipun memiliki risiko yang tinggi.
Hasil riset menyatakan jika kepemilikan
Sehingga, hal tersebut membuat kualitas laba
saham institusi memengaruhi kualitas laba yang
menurun. Hal ini selaras dengan penelitian
berarah positif. Hasil tersebut diduga sebab
10 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial
pemegang saham oleh institusi mempunyai pada berkualitasnya laba maka, akan
sumber daya yang mahir dalam memperoleh meningkatkan monitoring yang lebih intens pada
informasi dibanding dengan investor perusahaan yang berdampak meningkatnya
individual. Selain itu, pihak institusi kualitas pada laba perusahaan. Selain itu,
mempunyai profesional sendiri yang khusus semakin tinggi leverage maka manajemen pada
untuk menganalisa informasi apakah perusahaan besar akan menangguhkan labanya
informasi yang diberikan pada mereka andal pada periode mendatang agar mengurangi biaya
atau tidak. Selain itu pemegang saham dari politiknya sehingga membuat kualitas laba
institusi mempunyai motivasi yang lebih rendah.
untuk mengendalikan dan mengawasi lebih Terdapat beberapa keterbatasan terhadap
ketat pada perusahaan yang ditanami saham. riset yang dilakukan. Pertama, hanya
Hasil dari penelitian ini selaras dengan perusahaan manufaktur dimana telah tercatat
teori agensi. Dimana teori agensi merupakan pada BEI pada tahun 2013-2017 yang ada pada
kontrak antara agensi atau manajer riset. Studi lebih lanjut dapat memperpanjang
perusahaan dengan prinsipal. Apabila periode penelitian agar sampel yang diteliti
investor dari institusi memiliki kepemilikan akan bertambah sehingga dapat memberikan
saham yang semakin banyak, maka akan hasil yang lebih akurat. Kedua, adanya variabel
meningkatkan pula pengawasan yang lebih yang tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
intens pada perusahaan. Sehingga dapat Studi lebih lanjut dapat menambah variabel
ditarik kesimpulan semakin banyak moderasi yaitu koneksi politik. Hal tersebut
kepemilikan institusional maka laba makin dikarenakan menurut Tehupuring & Rossa
berkualitas. Kesimpulan riset ini selaras dari (2016) dunia bisnis sangat erat kaitanya dengan
riset terdahulu yaitu Ananda & Ningsih politik. Ketika perusahaan memiliki koneksi
(2016), Ayadi & Boujelbène (2014) dan Latif et politik maka perusahaan tersebut akan diawasi
al. (2017) dimana kepemilikan institusional oleh pemerintah dalam pengambilan keputusan
memengaruhi secara positif serta signifikan bisnis yang sehingga diduga hal ini dapat
pada kualitasnya laba. memberikan pengaruh terhadap kualitas laba
KESIMPULAN REFERENSI
Penelitian ini memiliki tujuan untuk Ahmad, M. A., & Alrabba, H. M. (2017).
menguji hubungan antara ukuran perusahaan, Examining the impact of capital
profitabilitas, leverage, kepemilikan structure on earnings quality in food and
manajerial, serta kepemilikan institusional beverage companies listed on the
pada kualitas laba. Kesimpulan dari uji ini jordanian stock exchange. International
adalah semakin banyak kepemilikan Journal of Economic Research, 14(15),
institusional berdampak makin berkualitasnya 497–509.
laba. Di samping itu, makin banyak leverage Alves, S. (2014). The Effect of Board
dan profitabilitas memberikan dampak pada Independence on the Earnings Quality:
kualitas laba yang berarah negatif. Selain itu, Evidence from Portuguese Listed
kepemilikan manajerial serta ukuran Companies. Australasian Accounting,
perusahaan tidak mempunyai pengaruh pada Business and Finance Journal, 8(3), 23–44.
kualitas laba. https://doi.org/10.14453/aabfj.v8i3.3
Hasil penelitian membuktikan ketika Ananda, R., & Ningsih, E. S. (2016). Pengaruh
semakin banyak kepemilikan institusional Likuiditas, Kepemilikan Institusional,
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 11
Terhadap Praktik Penhindaran Pajak Business and Social Sciences, 7(10), 62–81.
di Lembaga Perbankan Yang Terdaftar https://doi.org/10.6007/ijarbss/v7-
di Pasar Modal Indonesia Periode i10/3359
2012-2014. Prosiding Seminar Nasional Wati, G. P., & Putra, I. W. (2017). Corporate
INDOCOMPAC, 366–376. Governance Pada Kualitas Laba. E-Jurnal
Tertius, M. A., & Christiawan, Y. J. (2015). Akuntansi Universitas Udayana, 19(1),
Pengaruh Good Corporate 137–167.
Governance Terhadap Kinerja Widarjo, W., Bandi, & Hartoko, S. (2010).
Perusahaan. Business Accounting Pengaruh Ownership Retention,
Review, 3(1), 223–232. Investasi Dari Proceeds, Dan Reputasi
https://doi.org/10.17509/jaset.v1i1.8907 Auditor Terhadap Nilai Perusahaan
Valipour, H., & Moradbeygi, M. (2011). Dengan Kepemilikan Manajerial Dan
Corporate debt financing and Institusional Sebagai Vaeriabel
earnings quality. Journal of Applied Pemoderasi. Simposium Nasional
Finance & Banking, 1(3), 139–157. Akuntansi XIII, (Hartono 2007), 1–23.
https://doi.org/10.1111/j.1468- https://doi.org/10.1038/nn.3040
5957.2010.02194.x Yuliawan, K. T., & Wirasedana, I. W. P. (2016).
Vatanparast, M., Baqerian, J. M., & Kepemilikan Institusional Memoderasi
Hassanzade, M. (2014). the Pengaruh Manajemen Laba Menjelang
Relationship Between Conservatism Initial Public Offering Pada Return
and Earnings. Indian Journal of Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Fundamental and Applied Life Udayana, (14), 1396–1422.
Sciences, 4, 1417–1425. Yushita, A. N., Rahmawati, & Triatmok, H.
Warrad, L. H. (2017). The Influence of (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate
Leverage and Profitability on Earnings Governance, Kualitas Auditor Eksternal,
Quality: Jordanian Case. International dan Likuiditas terhadap Kualitas Laba.
Journal of Academic Research in Jurnal Economia, 9(2), 141–155.