Anda di halaman 1dari 13

BEAJ Vol 1 (1) (May) 2021 : 1-13

BEAJ
Business and Economic Analysis Journal
http://beaj.unnes.ac.id
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional terhadap
Kualitas Laba
Fitri Rosiana Dewi1 , 2Fachrurrozie

1,2
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Gedung L2, Lantai 2 FE UNNES, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15294/beaj.v1i1.30141

Abstrak
Tujuan dari penelitian digunakan untuk melihat variabel-variabel yang mempengaruhi kualitas laba di
Indonesia dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, kepemilikan
manajerial, serta kepemilikan institusional. Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini
merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017
dengan jumlah 147 perusahaan. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dengan cara
menggunakan metode purposive sampling, sehingga didapatkan sejumlah 125 unit analisis dari 25
perusahaan. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis regresi linear berganda. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan
institusional memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba. Sedangkan untuk variabel
leverage dan profitabilitas berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap kualitas laba.
Sementara, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas laba. Simpulan dari penelitian ini yakni hanya variabel leverage dan kepemilikan
institusional yang mempunyai pengaruh pada kualitas laba.

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Kualitas Laba, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Saham


Corresponding author :
E-mail: fitrirosianadewi@gmail.com
2 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial

tersebut diperoleh mean sebesar 0.91 yang


PENDAHULUAN
berarti kualitas laba masih pada kategori
Penilaian suatu kinerja perusahaan dapat rendah. Demikian halnya penelitian oleh
diketahui melalui laporan keuangan yang Novieyanti (2016) yang mengambil objek
disajikan. Pihak eksternal maupun internal perusahaan manufaktur dengan rentang waktu
perusahaan sangat terbantu karena adanya 2012-2014, pada penelitian tersebut diperoleh
laporan keuangan yang dapat digunakan hasil bahwa rata-rata laba yang berkualitas di
untuk memprediksi kondisi perusahaan di industri manufaktur untuk tahun 2012-2014
masa datang. Laporan keuangan dapat adalah 0.94 atau berada kategori rendah.
digunakan untuk membantu pihak-pihak Pada penelitian terdahulu, dapat diketahui
yang berkaitan dengan pengambilan beberapa variabel yang dapat mempengaruhi
keputusan. kualitas laba. Beberapa determinan yang
Ketika pengambilan keputusan perusahaan mempengaruhi kualitas laba diantaranya
terdapat indikator yang sangat penting ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,
digunakan yaitu kualitas laba (Soly & Wijaya, kepemilikan manajerial serta kepemilikan
2017). Yushita et al. (2013) mengartikan institusional. Seperti pada penelitian Alves
kualitas laba perusahaan merupakan (2014) dan Wati & Putra (2017) yang
kemampuan perusahaan dalam melaporkan menunjukkan dimana ukuran perusahaan
keuntungan seharusnya diperoleh, sehingga mempunyai hasil negatif dengan kualitasnya
bisa digunakan dalam rangka meramalkan laba. Sedangkan pada penelitian Dira & Astika
keuntungan yang akan datang. Dechow et al. (2014) dengan Mojtahedi (2013) yang juga
(2010) menyatakan bahwa kualitas dari laba melakukan mengenai pengaruh ukuran
memiliki Informasi yang relevan dalam perusahaan terhadap kualitas menghasilkan
pengambilan keputusan, menginformasikan temuan pengaruh positif antara ukuran
kondisi keuangan perusahaan, dan dapat perusahaan dan kualitas laba.
mengukur kinerja keuangan. Selain sebagai Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas
pengambilan keputusan kualitas laba dapat dilakukan oleh Reyhan (2014) dan Mahendra &
menjadi suatu tolok ukur prestasi Wirama (2017) memperoleh kesimpulan dimana
perusahaan. terdapat pengaruh positif dari variabel
Kualitas laba yang baik akan membuat profitabilitas terhadap laba yang berkualitas.
keputusan yang efektif. Akan tetapi, Sedangkan Risdawanty & Subowo (2015) dan Ma
informasi yang disajikan perusahaan tentang & Ma (2016) melakukan penelitian yang
laba yang diperolehnya belum menjamin mendapatkan hasil bahwa profitabilitas
bahwa laba tersebut adalah laba yang berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.
berkualitas. Berdasarkan kelas interval yang Akan tetapi penelitian dari Imad et al. (2017)
dibuat untuk perusahaan manufaktur pada dan Ginting (2017) mendapatkan temuan yang
tahun 2013-2017 kualitas laba yang memiliki berbeda yaitu profitabilitas tidak
kategori baik adalah yang memiliki nilai QIR mempengaruhi pada laba yang berkualitas.
lebih dari 1.10. Pada praktiknya, kualitas laba Mojtahedi (2013) dengan Alves (2014)
pada perjalanan industri perusahaan menemukan jika leverage mempengaruhi laba
manufaktur masih tergolong rendah. Hal ini yang berkualitas dengan arah negatif. Berbeda
seperti penelitian Risdawanty & Subowo pada penelitian Hassan & Farouk (2014) dan
(2015) yang dilakukan pada perusahaan Ramadan (2015) yang menghasilkan temuan
manufaktur 2010-2013 dengan sampel bahwa terdapat hubungan positif leverage pada
sebanyak 59 perusahaan. Pada penelitian laba yang berkualitas. Penelitian mengenai
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 3

kepemilikan saham manajemen dilakukan Terdapat beberapa teori yang


oleh Ayadi & Boujelbène (2014) dan mendukung manajemen dalam pemilihan
Novieyanti (2016) memperoleh kesimpulan kebijakan akuntansi. Meskipun tidak secara
jika ada pengaruh positif pada kepemilikan langsung, teori akuntansi positif menetapkan
manajerial terhadap QIR. Sedangkan Moradi pilihan kebijakan akuntansi yang sesuai untuk
& Nezami (2011) dan Pertiwi et al. (2017) perusahaan. Hal tersebut dikarenakan,
melakukan penelitian yang mendapatkan manajemen mempunyai keluwesan dalam
hasil jika kepemilikan manajerial tidak menentukan peraturan dalam hal keuangan
mempengaruhi laba yang berkualitas. yang tepat bagi perusahaannya (Ramadhan,
Sedangkan untuk hubungan kepemilikan 2017). Pemilihan dari metode yang akan
institusi dengan kualitas laba, Pertiwi et al. digunakan dalam proses akuntansi adalah
(2017) dan Latif et al. (2017) melakukan bagian dari tata kelola perusahaan (Scott, 2011).
penelitian dimana menghasilkan kesimpulan Selain teori tersebut, terdapat implikasi teori
jika kepemilikan institusi mempunyai keagenan dalam hal ini yaitu adanya asimetri
dampak positif signifikan pada kualitasnya informasi antara pemilik dan agen. Hubungan
laba. Sedangkan riset Setianingsih (2013) ini muncul ketika terdapat satu ataupun lebih
dengan Novieyanti (2016) menunjukkan jika orang prinsipal memperkerjakan orang lain atau
kepemilikan institusi tidak memiliki memberikan dan melimpahkan sebagian
pengaruh pada QIR. Hal ini berarti masih wewenang untuk pengambilan keputusan
terdapat inkonsistensi hasil penelitian pada kepada agen dalam melakukan aktivitas
masing-masing variabel. perusahaan (Jensen & Meckling, 1976). Beberapa
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk manajemen sengaja memperindah informasi
menguji dampak ukuran perusahaan, laba terhadap annual report perusahaannya
profitabilitas, leverage, kepemilikan sehingga dapat selaras pada keinginan investor.
manajerial, serta kepemilikan institusi pada Kejadian ini membuat laba yang disajikan pada
laba perusahaan yang berkualitas. laporan keuangan perusahaan tidak berkualitas.
Orisinalitas pada riset ini berbeda dengan Laporan keuangan yang dipublikasikan
penelitian sebelumnya berupa perbedaan memiliki informasi yang dapat digunakan
pengukuran kualitas laba. Dalam hal sebagai sinyal perusahaan kepada investor
pengukuran variabel terikatnya, pada riset untuk mempertimbangkan keputusan dalam
yang digunakan adalah perhitungan Quality hal investasi. Yuliawan & Wirasedana (2016)
of Income Ratio (QIR). Pada penelitian- memiliki asumsi bahwa dalam teori sinyal,
penelitian sebelumnya penggunaan QIR investor dan manajer perusahaan tidak
sebagai pengukuran kualitas laba masih memiliki informasi serupa. Teori sinyal
jarang digunakan. Selain itu, QIR mempunyai informasi memiliki kaitan yang erat
menggambarkan mengenai perbandingan dengan asimetri informasi. Jika informasi
antara arus kas operasi terhadap earning tersebut mengandung sinyal, diharapkan pihak
before income tax. Dengan menggunakan eksternal dapat merespon ketika sinyal tersebut
pengukuran tersebut, dapat diketahui laba diterima. Kualitas laba pada setiap perusahaan
operasi yang direalisasikan dalam bentuk kas diharapkan bisa membuat sinyal yang baik
sehingga semakin tinggi rasio maka laba sehingga pangsa yang dituju diharapkan
perusahaan semakin berkualitas bereaksi positif terhadap perusahaan.
(Vatanparast et al., 2014). Hubungan ukuran perusahaan pada laba yang
berkualitas yang dipengaruhi oleh political cost
4 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial

hypotesis yang termasuk pada teori menangguhkan laba perusahaan pada periode
akuntansi positif. Hipotesis tersebut mendatang untuk mengurangi biaya politik
mendukung jika manajemen pada industri perusahaan yang berdampak rendahnya
besar, memiliki keinginan untuk profitabilitas. Sehingga profitabilitas yang
menangguhkan labanya pada periode rendah akan diiringi dengan menurunnya
mendatang agar dapat mengurangi biaya kualitas laba. Pengaruh positif antara
politiknya sehingga membuat kualitas laba profitabilitas dengan kualitas laba didukung
rendah. Biaya politik berupa biaya yang oleh penelitian Reyhan (2014), Ahmad &
dibebankan perusahaan sesuai dengan Alrabba (2017) dan Mahendra & Wirama (2017).
kondisi perusahaan dan diharapkan tidak H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
memberatkan perusahaan. Biaya politik pada kualitas laba.
penelitian ini yang dimaksudkan adalah Salah satu indikator untuk mengukur kinerja
beban pajak. keuangan adalah leverage. Leverage adalah rasio
Berkaitan dengan adanya teori sinyal, keuangan yang diperoleh dari membandingkan
industri besar cenderung mempunyai antara total utang dengan total aset. Leverage
keuntungan selaras dengan ukuran industri digunakan untuk menjelaskan aset dan sumber
sehingga biaya politik yang dihasilkan juga dana perusahaan yang mampu digunakan
besar. Untuk mengurangi biaya politik dalam kegiatan perusahaan Marpaung (2019).
perusahaan, manajer berupaya memberikan Semakin tinggi leverage berarti perusahaan
sinyal berupa informasi keuangan terhadap lebih memilih pendanaan eksternal
pemerintah mengenai turunnya laba dibandingkan internal yang menyebabkan
perusahaan dari yang seharusnya sehingga ketergantungan perusahaan terhadap kreditur
perusahaan seolah memiliki laba yang semakin tinggi, kondisi tersebut membuat
sedikit. Kemudian, diharapkan pemerintah tingginya motivasi perusahaan untuk melanggar
menangkap sinyal tersebut. Laba yang kontrak hutang (Ramadhan, 2017). Sehingga,
demikian merupakan laba yang tidak industri menginginkan kebijakan keuangan
berkualitas karena tidak menunjukkan dimana bisa menaikkan keuntungan ketika
kondisi yang sesungguhnya. Sehingga tingkat leverage tinggi. Hal ini membuat laba
semakin besar ukuran besar maka semakin yang disajikan pada laporan tahunan yang
tidak berkualitas QIR. Pernyataan tersebut dilaporkan perusahaan tidak berkualitas.
selaras pada riset dari Darabi et al. (2012), Terdapat hubungan antara laba yang diperoleh
Valipour & Moradbeygi (2011), Dira & Astika perusahaan dengan utang (Keshtavar et al.,
(2014), Mojtahedi (2013) dan Marpaung 2013). Hubungan antara tingkat utang dengan
(2019). kualitas laba dipengaruhi oleh hipotesis
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif perjanjian utang yang termasuk dalam teori
terhadap kualitas laba. akuntansi positif. Dimana apabila leverage
Menurunnya profitabilitas mencerminkan tinggi maka terdapat kecenderungan manajer
laba yang dimiliki semakin sedikit perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi
dikarenakan manajemen memilih kebijakan untuk melaporkan perubahan laba dari waktu
untuk menangguhkan labanya pada periode berikutnya ke masa sekarang yang membuat
mendatang. Profitabilitas menjelaskan kualitas laba menurun. Hal ini didukung oleh
mengenai kemampuan perusahaan dalam penelitian dari Darabi et al. (2012), Mojtahedi
memperoleh laba (Risdawanty & Subowo, (2013), Alves (2014), dan Warrad (2017) dimana
2015). Hal ini didukung oleh adanya hipotesis dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa
biaya politik dimana perusahaan leverage mempunyai dampak negatif pada QIR.
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 5

H3: Leverage berpengaruh negatif terhadap dapat mengurangi gap dari tujuan agen dengan
kualitas laba. pemilik. Keadaan itu dikarenakan institusi
Kepemilikan manajerial merupakan bagian mempunyai kapasitas untuk mengontrol
dari corporate governance. Adanya internal perusahaan dari pengawasan yang
kepemilikan saham oleh manajer dilaksanakan dengan efektif agar dapat
memunculkan motivasi untuk melakukan meminimalisir adanya manipulasi laba.
pekerjaan yang lebih baik untuk Sehingga, semakin banyak kepemilikan saham
meningkatkan kinerja perusahaan. Sesuai oleh institusi maka semakin meningkatnya
teori agensi, manajer memiliki pengawasan kegiatan manajer perusahaan
tanggungjawab kepada prinsipal dalam sehingga laba yang disajikan menjadi
mengelola perusahaannya. Agen yang berkualitas. Uraian tersebut didukung oleh
memiliki saham pada perusahaan berarti penelitian dari Ananda & Ningsih (2016), Ayadi
agen merupakan bagian dari prinsipal. Hal & Boujelbène (2014), Pertiwi (2017), dan Latif et
tersebut dikarenakan agen merupakan al. (2017) dimana menghasilkan kesimpulan
bagian dari prinsipal sehingga agen juga bahwa terdapat arah positif antara kepemilikan
memiliki laba yang dihasilkan perusahaan institusional pada laba yang berkualitas.
(Tertius & Christiawan, 2015). Dapat H5: Kepemilikan institusional berpengaruh
disimpulkan makin banyaknya kepemilikan positif terhadap kualitas laba.
saham manajer berdampak meningkatnya
kualitas laba perusahaan. Hal tersebut
didukung penelitian dari Ayadi & Boujelbène METODE PENELITIAN
(2014), Novieyanti (2016), dan Khafid & Arief Penelitian ini merupakan riset deduktif
(2017) menjelaskan bahwa terdapat serta jenis penelitian kuantitatif. Dalam
hubungan dari kepemilikan saham manajer penelitian ini, data yang digunakan adalah data
pada kualitas laba dengan arah positif. sekunder. Perusahaan yang menjadi populasi
H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh untuk penelitian yaitu perusahaan manufaktur
positif terhadap kualitas laba. tercatat di BEI tahun 2013-2017 dengan jumlah
Kepemilikan saham institusi merupakan satu 147 perusahaan. Sampel riset diperoleh dengan
dari kategori tata kelola perusahaan. purposive sampling method, dimana sampel
Menurut Widarjo et al. (2010) kepemilikan sesuai kategori sejumlah 25 perusahaan dengan
institusi dapat dari institusi pemerintah, masa pengamatan lima tahun dan didapatkan
swasta, domestik maupun asing. Jensen & 125 unit analisis. Jumlah unit analisis tersebut
Meckling (1976) menjelaskan teori keagenan dikurangi dengan data outlier sejumlah 32 data.
yaitu suatu perjanjian antara manajer dengan Data outlier merupakan nilai ekstrim dimana
pemilik dalam menjalankan tugas untuk mempunyai jumlah jauh jika disamakan pada
kepentingan pemilik dimana pemilik keseluruhan nilai. Data outlier ditentukan
mempercayakan kegiatan perusahaan kepada dengan cara menghilangkan nilai z-score pada
agen. Setiap pihak baik manajer dengan variabel dengan jumlah diatas 3 atau dibawah -3
pemilik mempunyai perbedaan kepentingan (-3 < x < 3), dimana x merupakan nilai z-score
yaitu sama-sama ingin meningkatkan data unit analisis. Dalam seleksi perolehan
kesejahteraan dan kemakmurannya. Institusi sampel menggunakan kriteria seperti Tabel 1.
6 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial

Tabel 1. Proses Selektif Berdasarkan Kriteria


Tidak Masuk Masuk
No Keterangan
Kriteria Kriteria
1 Perusahaan manufaktur tercatat di BEI pada 2013-2017 147
2 Perusahaan manufaktur yang konsisten memberikan 37 110
informasi laporan keuangan
3 Perusahaan manufaktur yang melaporkan secara 85 25
lengkap terkait variabel penelitian dan yang
mengalami rugi pada tahun 2013-2017
4 Total perusahaan yang dijadikan sampel 25
Total sampel (25 x 5 tahun) 125
Data outlier (32)
Total unit analisis 93
Sumber: Data sekunder diolah, 2019

Variabel terikat riset ini yaitu kualitas laba. kepemilikan manajerial, serta kepemilikan
Sedangkan variabel bebas yaitu ukuran institusional. Ringkasan mengenai definisi
perusahaan, profitabilitas, leverage, variabel penelitian terangkum pada Tabel 2.

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian


No Variabel
Definisi Operasional Rumus
Penelitian
1 Kualitas Laba Laba perusahaan yang mampu dilaporkan
(KL) secara sebenarnya yang digunakan perusahaan
untuk meramalkan profit masa depan
perusahaan. (Yushita et al. 2013).
(Risdawanty & Subowo, 2015)
2 Ukuran Skala pengukuran untuk mengkategorikan
Perusahaan perusahaan besar atau kecil dengan cara Size = Ln (Total Aset)
(UP) melihat nilai pasar saham, total asset atau
aktiva, log size, total penjualan (Ananda & (Ananda & Ningsih, 2016)
Ningsih, 2016).
3 Profitabilitas Profitabilitas menjelaskan mengenai
(PRF) kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba (Risdawanty & Subowo, 2015).
(Samlloglu et al., 2017)
4 Leverage Leverage digunakan untuk menjelaskan asset
(LVR) dan sumber dana perusahaan yang mampu
digunakan dalam kegiatan perusahaan
Marpaung (2019). (Alves, 2014)
5 Kepemilikan Kepemilikan manajerial adalah suatu keadaan
Manajerial dimana manajer mempunyai saham perusahaan
(KMAN) sehingga manajer juga menjadi pemegang
saham dan pemilik perusahaan (Widarjo et al.,
2010).
(Novieyanti, 2016)
6 Kepemilikan Kepemilikan institusional adalah kepemilikan
Institusional saham oleh institusi baik institusi pemerintah,
(KINS) institusi swasta, domestik maupun asing
(Widarjo et al., 2010).
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 7

No Variabel
Definisi Operasional Rumus
Penelitian

(Novieyanti, 2016)
Sumber: Berbagai referensi diolah, 2019

Teknik pengambilan data yang mencakup uji normalitas, multikolinearitas,


terdapat pada riset yaitu teknik autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Pengujian
dokumentasi. Data penelitian yaitu annual normalitas membuktikan data terdistribusi
report perusahaan manufaktur tercatat di secara baik dimana jumlah signifikansi
BEI periode 2013-2017. Data didapat dari Kolmogorov-Smirnov (K-S) 0.096 > 0.05. Uji
kantor BEI cabang Semarang, Jawa Tengah multikolinearitas memperoleh jumlah VIF < 10
dan mengunduh pada website BEI. Teknik serta jumlah dari tolerance > 0.01 yang berarti
analisis data riset yaitu analisis deskriptif uji pada riset tidak terdeteksi adanya
multikolinearitas. Pengujian autokorelasi
serta analisis inferensial. Sebelum dilakukan
menggunakan Run Test dimana apabila
uji hipotesis, data harus diuji dengan uji
diperoleh jumlah Asymp. Sig. (2-tailed) di atas
asumsi klasik. Uji hipotesis memakai analisis
taraf signifikansi 5% berarti tidak ditemukan
regresi berganda dengan tingkat signifikansi
masalah autokorelasi. Hasil yang diperoleh dari
5% dengan menggunakan SPSS 24.
Run Test yaitu 0.347 sehingga tidak terjadi
masalah autokorelasi. Uji heterokesdatisitas
pada penelitian ini menggunakan uji white, lalu
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa c2
Statistik deskriptif penelitian ini hitung (46,872) < c2 tabel (115,39) yang berarti
menggunakan nilai maksimum, mean, tidak terdapat gejala heterokedastisitas.
minimum serta standar deviasi. KL memiliki Pengujian asumsi klasik menunjukkan hasil
nilai maksimum 6.313, minimum -2.578, bahwa seluruh variabel bebas dari
mean 0.985, dan standar deviasi 1.074. permasalahan, selanjutnya baru bisa uji
Sedangkan, UP memiliki nilai maksimum hipotesis. Dengan hipotesis yang telah dibahas
33.320, minimum 23.012, mean 28.540, serta disusun persamaan regresi 1.
standar deviasi 2.177. PRF mempunyai nilai
KL = -3.566 + 0.079UP – 0.889PRF – 1.266LVR +
maksimum 0.392, minimum 0.007, mean
0.072KMAN + 1.582KINS (1)
0.146, serta standar deviasi 0.870. Lalu, LEV
memiliki nilai maksimum 0.864, minimum Hasil adjusted R2 sejumlah 0.384
0.111, mean 0.391, serta standar deviasi 0.187. bermakna sebanyak 38,4% variasi QIR
Selanjutnya, KMAN memiliki nilai dijelaskan oleh variasi dari UP, PRF, LEV,
maksimum 0.376, minimum 0.000, mean KMAN, serta KINS. Sehingga, variasi sebanyak
0.068, serta standar deviasi 0.099. KINS 61,6% diterangkan oleh faktor di luar model
memiliki nilai maksimum 0.992, minimum riset. Hasil uji hipotesis dapat dilihat di Tabel 3.
0.322, mean 0.773, serta standar deviasi 0.165.
Uji asumsi klasik dalam penelitian
digunakan dalam meneliti kelayakan tipe
persamaan regresi. Uji asumsi klasik
8 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis


No. Hipotesis β Sig Hasil
Ukuran perusahaan memiliki pengaruh
1. 0.079 0.141 H1 Ditolak.
positif pada kualitas laba.
Profitabilitas memiliki pengaruh positif
2. -0.889 0.000 H2 Ditolak.
pada kualitas laba.
Leverage memiliki pengaruh negatif
3. -1.266 0.009 H3 Diterima.
pada kualitas laba.
Kepemilikan manajerial memiliki
4. 0.072 0.126 H4 Ditolak.
pengaruh positif pada kualitas laba.
Kepemilikan institusional memiliki
5. 1.582 0.045 H5 Diterima.
pengaruh positif pada kualitas laba.
Sumber: Data sekunder diolah, 2019
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap politiknya. Hasil ini bisa dihasilkan kesimpulan
Kualitas Laba jika besar kecilnya perusahaan tidak
Penelitian ini membuktikan jika besar mempengaruhi laba perusahaan berkualitas.
kecilnya industri tidak berdampak dengan Hasil ini selaras pada riset dari Marliyana &
laba yang berkualitas. Pernyataan tersebut Khafid (2017), Ginting (2017), dan Llukani,
diduga karena sebuah industri dengan (2013) yang menghasilkan jika ukuran
ukuran besar tidak selalu menggambarkan perusahaan tidak mempengaruhi kualitasnya
bahwa perusahaan tersebut pasti sehat dan laba perusahaan.
stabil. Ada banyak kemungkinan bahwa
Pengaruh Profitabilitas terhadap Kualitas Laba
perusahaan termasuk dalam kategori besar.
Hasil uji membuktikan variabel
Ukuran perusahaan pada penelitian ini
profitabilitas mempengaruhi kualitas laba
diproksikan dengan aset. Dimana komposisi
dengan arah negatif. Hal ini diduga karena
aset adalah utang dan modal. Perusahaan
adanya pengaruh hipotesis rencana bonus yang
dengan ukuran besar belum menjamin
terdapat pada teori akuntansi positif. Manajer
bahwa keuntungannya juga tinggi. Bisa
perusahaan lebih mengarah akan melakukan
karena perusahaan tersebut berukuran besar
kebijakan keuangan dimana mengubah
dikarenakan komposisi utangnya lebih
penyajian keuntungan seharusnya di waktu
banyak. Sehingga hal ini mencerminkan
yang akan datang menjadi kurun waktu
adanya risiko yang besar pada perusahaan
sekarang. Hal tersebut membuat perusahaan
itu.
memiliki profitabilitas yang tinggi agar manajer
Perusahaan besar dengan komposisi
mendapatkan bonus. Sehingga membuat
utang yang tinggi mencerminkan beban
kualitas laba yang disajikan menurun karena
bunga yang dimiliki perusahaan tinggi.
tidak mencerminkan laba yang sebenarnya.
Beban bunga tinggi dapat mengurangi biaya
Sehingga, semakin tinggi profitabilitas maka
politik perusahaan tersebut. Sehingga
kualitas laba semakin menurun. Penelitian ini
perusahaan tidak perlu melakukan
selaras dengan hasil dari penelitian Ma & Ma
penangguhan laba untuk mengurangi biaya
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 9

(2017), Warrad (2017), dan Valipour & Mojtahedi (2013), Alves (2014), dan Warrad
Moradbeygi (2011). (2017) dimana leverage berpengaruh negatif
dengan kualitas laba.
Pengaruh Leverage terhadap Kualitas Laba
Hasil uji membuktikan jika leverage Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
berpengaruh terhadap kualitas laba yang Kualitas Laba
berarah negatif. Semakin tinggi leverage Hasil uji membuktikan jika kepemilikan
berarti ketergantungan perusahaan terhadap saham manajer tidak mempunyai pengaruh
kreditur semakin tinggi, kondisi tersebut dengan kualitas laba. Hal ini diduga karena
membuat membuat tingginya motivasi sedikitnya kepemilikan manajerial pada
perusahaan untuk melanggar kontrak hutang perusahaan manufaktur. Sebesar 66,67%
(Ramadhan, 2017). Hal ini sesuai dengan perusahaan manufaktur mempunyai
hipotesis kontrak utang yang terdapat pada kepemilikan manajerial yang sangat sedikit.
teori akuntansi positif. Apabila leverage Sehingga tidak terdapat dampak dari
tinggi maka terdapat kecenderungan untuk kepemilikan manajerial dengan kualitas laba.
manajemen dalam menentukan metode yang Hasil itu didukung Riswandi (2013) jika
melaporkan perbedaan keuntungan dari penyebab tak berpengaruhnya kepemilikan
masa berikutnya pada masa sekarang manajerial terhadap kualitas laba diduga karena
sehingga membuat kualitas laba menurun. perusahaan-perusahaan listing di BEI lebih
Perusahaan yang memiliki sumber didominasi oleh kepemilikan keluarga dan
pendanaan yang besar dari utang hanya memiliki struktur kepemilikan manajerial
dikhawatirkan bahwa perusahaan tersebut yang cenderung lebih sedikit. Rata-rata jumlah
tidak dapat melunasi hutangnya tepat waktu. dari kepemilikan manajerial hanya 6,8% yang
Semakin tinggi risiko perusahaan yang menunjukkan rendahnya kepemilikan saham
diterima berdampak semakin tingginya oleh manajer.
ketidakmungkinan untuk memperoleh laba Banyak sedikitnya kepemilikan manajerial
yang tinggi pada waktu yang akan datang. tidak berpengaruh dengan kualitas laba
Jumlah utang bisa dipakai dalam meramalkan dikarenakan kesejahteraan dan kemakmuran
hasil profit apabila pemegang saham manajer tidak berubah walaupun labanya
menanamkan sahamnya. Jumlah utang yang berkualitas maupun tidak. Hal ini didukung
besar dikhawatirkan bahwa perusahaan dengan pernyataan Boediono, (2005) bahwa
nantinya lebih fokus untuk melunasi adanya kepemilikan manajerial belum
hutangnya dibandingkan dengan membayar signifikan dalam memberikan kontribusi untuk
deviden ke pemegang saham. Sehingga mengontrol kegiatan yang dapat mempengaruhi
investor akan berpikir dua kali untuk laba yang berkualitas. Hasil uji selaras pada riset
memutuskan berinvetasi dengan perusahaan terdahulu yaitu dari Moradi & Nezami (2011),
yang memiliki nilai leverage yang tinggi. Hal Pertiwi (2017), dan Latif et al. (2017) dimana
tersebut menimbulkan dorongan bagi kepemilikan saham manajer tidak
manajer agar memanipulasi laporan mempengaruhi kualitas laba.
keuangannya sehingga perusahaan tidak
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap
takut untuk kehilangan pemegang saham
Kualitas Laba
meskipun memiliki risiko yang tinggi.
Hasil riset menyatakan jika kepemilikan
Sehingga, hal tersebut membuat kualitas laba
saham institusi memengaruhi kualitas laba yang
menurun. Hal ini selaras dengan penelitian
berarah positif. Hasil tersebut diduga sebab
10 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial

pemegang saham oleh institusi mempunyai pada berkualitasnya laba maka, akan
sumber daya yang mahir dalam memperoleh meningkatkan monitoring yang lebih intens pada
informasi dibanding dengan investor perusahaan yang berdampak meningkatnya
individual. Selain itu, pihak institusi kualitas pada laba perusahaan. Selain itu,
mempunyai profesional sendiri yang khusus semakin tinggi leverage maka manajemen pada
untuk menganalisa informasi apakah perusahaan besar akan menangguhkan labanya
informasi yang diberikan pada mereka andal pada periode mendatang agar mengurangi biaya
atau tidak. Selain itu pemegang saham dari politiknya sehingga membuat kualitas laba
institusi mempunyai motivasi yang lebih rendah.
untuk mengendalikan dan mengawasi lebih Terdapat beberapa keterbatasan terhadap
ketat pada perusahaan yang ditanami saham. riset yang dilakukan. Pertama, hanya
Hasil dari penelitian ini selaras dengan perusahaan manufaktur dimana telah tercatat
teori agensi. Dimana teori agensi merupakan pada BEI pada tahun 2013-2017 yang ada pada
kontrak antara agensi atau manajer riset. Studi lebih lanjut dapat memperpanjang
perusahaan dengan prinsipal. Apabila periode penelitian agar sampel yang diteliti
investor dari institusi memiliki kepemilikan akan bertambah sehingga dapat memberikan
saham yang semakin banyak, maka akan hasil yang lebih akurat. Kedua, adanya variabel
meningkatkan pula pengawasan yang lebih yang tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
intens pada perusahaan. Sehingga dapat Studi lebih lanjut dapat menambah variabel
ditarik kesimpulan semakin banyak moderasi yaitu koneksi politik. Hal tersebut
kepemilikan institusional maka laba makin dikarenakan menurut Tehupuring & Rossa
berkualitas. Kesimpulan riset ini selaras dari (2016) dunia bisnis sangat erat kaitanya dengan
riset terdahulu yaitu Ananda & Ningsih politik. Ketika perusahaan memiliki koneksi
(2016), Ayadi & Boujelbène (2014) dan Latif et politik maka perusahaan tersebut akan diawasi
al. (2017) dimana kepemilikan institusional oleh pemerintah dalam pengambilan keputusan
memengaruhi secara positif serta signifikan bisnis yang sehingga diduga hal ini dapat
pada kualitasnya laba. memberikan pengaruh terhadap kualitas laba

KESIMPULAN REFERENSI
Penelitian ini memiliki tujuan untuk Ahmad, M. A., & Alrabba, H. M. (2017).
menguji hubungan antara ukuran perusahaan, Examining the impact of capital
profitabilitas, leverage, kepemilikan structure on earnings quality in food and
manajerial, serta kepemilikan institusional beverage companies listed on the
pada kualitas laba. Kesimpulan dari uji ini jordanian stock exchange. International
adalah semakin banyak kepemilikan Journal of Economic Research, 14(15),
institusional berdampak makin berkualitasnya 497–509.
laba. Di samping itu, makin banyak leverage Alves, S. (2014). The Effect of Board
dan profitabilitas memberikan dampak pada Independence on the Earnings Quality:
kualitas laba yang berarah negatif. Selain itu, Evidence from Portuguese Listed
kepemilikan manajerial serta ukuran Companies. Australasian Accounting,
perusahaan tidak mempunyai pengaruh pada Business and Finance Journal, 8(3), 23–44.
kualitas laba. https://doi.org/10.14453/aabfj.v8i3.3
Hasil penelitian membuktikan ketika Ananda, R., & Ningsih, E. S. (2016). Pengaruh
semakin banyak kepemilikan institusional Likuiditas, Kepemilikan Institusional,
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 11

Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Jurnal Wira Akuntansi, 5(2), 8–9.


Kualitas Laba (Pada Perusahaan Hassan, S. U., & Farouk, M. A. (2014). Firm
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Attributes and Earnings Quality of listed
Efek Indonesia Tahun 2010-2014). Oil and Gas Companies in Nigeria.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Review of Contemporary Business
Akuntansi (JIMEKA), 1(2), 277–294. Research, 3(1), 99–114.
Ayadi, W. M., & Boujelbène, Y. (2014). The Imad, P. A., Abughniem, M. S., Aljuboury, S. Z.,
relationship between ownership Abd, M., & Emad Yousef Alsheikh. (2017).
structure and earnings quality in the The Impact of Accounting Factors on
French context. International Journal Earning Quality : A Case Study of
of Accounting and Economics Studies, Commercial Banks in Iraq. Journal of
2(2), 80–87. Research in Business, Economics and
https://doi.org/10.14419/ijaes.v2i2.2532 Management, 9(3), 1698–1705.
Boediono, G. S. (2005). Kualitas Laba: Studi Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory
Pengaruh Mekanisme Corporate of the Firm : Managerial Behavior ,
Governance dan Dampak Manajemen Agency Costs and Ownership Structure.
Laba Dengan Menggunakan Analisis Journal of Financial Economics, 3, 305–
Jalur. Simposium Nasional Akuntansi, 360.
(VIII), 172–194. Keshtavar, A., Moeinaddin, M., & Dehnavi, H. D.
Darabi, R., Rad, S. K., & Ghadiri, M. (2012). (2013). Need for Capital Management
The Relationship between Intellectual and Capital Structure in the World
Capital and Earnings Quality. Today. International Journal of Modern
Research Journal of Applied Sciences, Management Sciences, 2(2), 67–74.
Engineering and Technology, 4(20), Khafid, M., & Arief, S. (2017). Managerial
4192–4199. ownership, corporate governance and
Dechow, P., Ge, W., & Schrand, C. (2010). earnings quality: The role of institutional
Understanding earnings quality: A ownership as moderating variable.
review of the pro, their determinants Pertanika Journal of Social Sciences and
and their consequences. Journal of Humanities, 25(October 2017), 241–254.
Accounting and Economics, 50(2–3), Latif, A. W., Latif, A. S., & Abdullah, F. (2017).
344–401. Influence Of Institutional Ownership On
https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2010.0 Earnings Quality: Evidence For Firms
9.001 Listed On The Pakistan Stock Exchange.
Dira, P. K., & Astika, I. B. P. (2014). Pengaruh Pakistan Business Review, 668–687.
struktur modal, likuiditas, Llukani, T. (2013). Earnings Management and
pertumbuhan laba, dan ukuran Firm Size : An Empirical Analyze in
perusahaan pada kualitas laba. E- Albanian Market. European Scientific
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Journal, 9(16), 135–143.
1(7), 64–78. Ma, S., & Ma, L. (2016). The Association of
Ginting, S. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Earnings Quality with Corporate
Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Performance: Evidence from the
Terhadap Kualitas Laba Pada Emerging Market of China. Pacific
Perusahaan Manufaktur Yang Accounting Review, 1–39. Retrieved from
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. https://doi.org/10.1108/PAR-02-2016-0014
12 Fitri Rosiana Dewi et al., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Manajerial

Mahendra, I. P. Y., & Wirama, D. G. (2017). and Finance, 7(5), 140–146.


Pengaruh Profitabilitas , Struktur https://doi.org/10.5539/ijef.v7n5p140
Modal , Dan Ukuran Perusahaan Pada Ramadhan, R. (2017). Analisis Faktor yang
Earnings Response Coefficient. E- Mempengaruhi Manajemen Laba Pada
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di
20, 2566–2594. BEI. Prosiding Seminar Nasional Dan Call
Marliyana, E., & Khafid, M. (2017). Factors For Paper Ekonomi Dan Bisnis, 464–476.
Affecting Earnings Quality with Reyhan, A. (2014). Pengaruh Komite Audit,
Capital Structure as An Intervening Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan,
Variable. Accounting Analysis Journal, Pertumbuhan Laba Dan Profitabilitas
6(1), 48–55. Terhadap Kualitas Laba (Studi Pada
Marpaung, E. I. (2019). Pengaruh Leverage , Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Likuiditas , dan Ukuran Perusahaan di BEI 2009-2010). JOM FEKON, 1(2), 561–
Sebagai Variabel Moderasi Terhadap 565.
Kualitas Laba. JAFTA, 1(1), 1–14. Risdawanty, & Subowo. (2015). Pengaruh
Mojtahedi, P. (2013). The Impact of Struktur Modal, Ukuran Perusahaan,
Intellectual Capital on Earning Asimetri Informasi, dan Profitabilitas
Quality: Evidence from Malaysian Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Dinamika
Firms. Australian Journal of Basic & Akuntansi, 7(2), 109–118.
Applied Sciences, 7(2), 535–540. Riswandi, P. (2013). Pengaruh Kepemilikan
Moradi, M. A., & Nezami, A. (2011). Influence Manajerial, Proporsi Komisaris
of Ownership Structure on Earning Independen terhadap Kualitas Laba.
Quality in the Listed Firms of Tehran Ekombis Review, (2003), 210–223.
Stock Exchange. International Journal Şamİloğlu, F., Öztop, A. O., & Kahraman, Y. E.
of Business Administration, 2(4), 146– (2017). The Determinants of Firm
154. Financial Performance : Evidence From
https://doi.org/10.5430/ijba.v2n4p146 Istanbul Stock Exchange ( BIST ). IOSR
Novieyanti, I. A. (2016). Pengaruh Mekanisme Journal of Economics and Finance, 8(6),
Good Corporate Governance 62–67. https://doi.org/10.9790/5933-
Terhadap Kualitas Laba Akuntansi 0806016267
Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Scott, W. R. (2011). Financial Accounting Theory
Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Dan Riset Sixth Edition. Toronto: Pearson Canada
Akuntansi, 7(5), 1–15. Inc.
Pertiwi, P. C., Majidah, & Triyanto, D. N. Setianingsih, E. P. (2013). Pengaruh Mekanisme
(2017). Kualitas Laba: Corporate Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja
Governance dan Ukuran Perusahaan Perusahaan terhadap Kualitas Laba.
(Studi pada Perusahaan yang Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,
Terdaftar dalam Indeks Kompas100 di Sastra, Artsitektur & Teknik Sipil), 5,
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012- E105–E112.
2016). E-Proceeding of Management, Soly, N., & Wijaya, N. (2017). Faktor-Faktor yang
4(3), 2734–2741. Mempengaruhi Kualitas Laba pada
Ramadan, I. Z. (2015). Earnings Quality Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis
Determinants of the Jordanian Dan Akuntansi, 19(1), 47–55.
Manufacturing Listed Companies. Tehupuring, R., & Rossa, E. (2016). Pengaruh
International Journal of Economics Koneksi Politik dan Kualitas Audit
BEAJ Vol 1 (1) (2021): 1-13 13

Terhadap Praktik Penhindaran Pajak Business and Social Sciences, 7(10), 62–81.
di Lembaga Perbankan Yang Terdaftar https://doi.org/10.6007/ijarbss/v7-
di Pasar Modal Indonesia Periode i10/3359
2012-2014. Prosiding Seminar Nasional Wati, G. P., & Putra, I. W. (2017). Corporate
INDOCOMPAC, 366–376. Governance Pada Kualitas Laba. E-Jurnal
Tertius, M. A., & Christiawan, Y. J. (2015). Akuntansi Universitas Udayana, 19(1),
Pengaruh Good Corporate 137–167.
Governance Terhadap Kinerja Widarjo, W., Bandi, & Hartoko, S. (2010).
Perusahaan. Business Accounting Pengaruh Ownership Retention,
Review, 3(1), 223–232. Investasi Dari Proceeds, Dan Reputasi
https://doi.org/10.17509/jaset.v1i1.8907 Auditor Terhadap Nilai Perusahaan
Valipour, H., & Moradbeygi, M. (2011). Dengan Kepemilikan Manajerial Dan
Corporate debt financing and Institusional Sebagai Vaeriabel
earnings quality. Journal of Applied Pemoderasi. Simposium Nasional
Finance & Banking, 1(3), 139–157. Akuntansi XIII, (Hartono 2007), 1–23.
https://doi.org/10.1111/j.1468- https://doi.org/10.1038/nn.3040
5957.2010.02194.x Yuliawan, K. T., & Wirasedana, I. W. P. (2016).
Vatanparast, M., Baqerian, J. M., & Kepemilikan Institusional Memoderasi
Hassanzade, M. (2014). the Pengaruh Manajemen Laba Menjelang
Relationship Between Conservatism Initial Public Offering Pada Return
and Earnings. Indian Journal of Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Fundamental and Applied Life Udayana, (14), 1396–1422.
Sciences, 4, 1417–1425. Yushita, A. N., Rahmawati, & Triatmok, H.
Warrad, L. H. (2017). The Influence of (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate
Leverage and Profitability on Earnings Governance, Kualitas Auditor Eksternal,
Quality: Jordanian Case. International dan Likuiditas terhadap Kualitas Laba.
Journal of Academic Research in Jurnal Economia, 9(2), 141–155.

Anda mungkin juga menyukai