chuzy.83@gmail.com1)
meka_vesta@yahoo.co.id2)
denofa98@yahoo.com3)
Kata kunci : Abstrak
kualitas laba, Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
perusahaan high mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba pada
profile perusahaan high profile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Kualitas laba diukur dengan menggunakan koefisien respon
laba (ERC). Faktor-faktor yang diteliti yaitu persistensi laba,
peluang pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, kualitas
tanggung jawab sosial perusahaan, kualitas auditor, dan struktur
modal. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dalam pemilihan sampel dari perusahaan high profile yang
terdaftar di BEI periode 2009 sampai 2012. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan berpengaruh positif
terhadap kualitas laba, sementara risiko, ukuran, dan kualitas
tanggung jawab sosial berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.
Persistensi laba, kualitas auditor, dan struktur modal tidak
berpengaruh terhadap kualitas laba.
Keywords : Abstract
earnings quality, The purpose of this study is to get the empirical evidence of
high profile factors that affect earnings quality on high profile companies listed
company. in Indonesia Stock Exchange. Earnings quality is measured using
earnings response coefficient. The factors that being examined are
earnings persistence, growth opportunities, risk, company size,
Corporate Social Responsibility (CSR) quality, auditor quality, and
capital structure. The study used purposive sampling method on
sample selection from high profile companies listed in Indonesia
Stock Exchange period 2009 to 2012. The results showed that
growth opportunities have positive effect to earnings quality, while
risk, company size, and CSR quality have negative effect to earnings
quality. Earnings persistence, auditor quality and capital structure
have no effect to earnings quality.
auditor tidak akan mudah memberikan ditanggung perusahaan. Oleh sebab itu,
opini wajar tanpa pengecualian terhadap sebelum mengambil keputusan investasi,
perusahaan klien tersebut (Dye, 1993 investor tidak hanya melihat kemampuan
dalam Hamid, 2013). Laba yang telah perusahaan dalam memperoleh laba tetapi
diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan juga penggunaan utang perusahaan, karena
Big Four dapat dijadikan investor untuk hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat
menaksir laba sesungguhnya. keuntungan yang diperoleh perusahaan dan
Oleh karena itu, investor lebih return yang akan diterima oleh investor.
meyakini laba yang telah diaudit oleh KAP Informasi laba perusahaan yang memiliki
yang berafiliasi dengan Big Four dan leverage tinggi akan kurang direspon oleh
investor akan memberikan respon yang investor.
baik terhadap laba pada perusahaan Perusahaan yang memiliki tingkat
tersebut. Respon investor terhadap leverage tinggi cenderung nilai kualitas
informasi laba perusahaan tersebut laba yang diproksikan dengan ERC rendah
ditunjukkan dengan naiknya harga saham karena laba yang dilaporkan oleh
atau bertambahnya volume perdagangan perusahaan adalah laba yang
saham. Semakin tinggi kualitas auditor menguntungkan untuk kreditur. Akibat
maka semakin tinggi pula nilai kualitas utang yang tinggi, laba sebagian besar akan
laba yang diproksikan dengan ERC. dibagikan untuk kreditur dalam bentuk
Susanto (2012) merumuskan kualitas pembayaran bunga dan pokok pinjaman,
auditor mempunyai pengaruh positif bukan untuk pemegang saham. Dampak
terhadap ERC dan hasilnya konsisten lain yang ditimbulkan dari besarnya utang
dengan penelitian yang dilakukan oleh adalah risiko gagal bayar juga mungkin
Mayangsari (2004). dialami oleh perusahaan yang bila terjadi
H6 : Kualitas auditor berpengaruh terus-menerus dapat menyebabkan
positif terhadap kualitas laba. terjadinya kebangkrutan (Dhaliwal et al.
(1991) dan Dhaliwal et al. (1994) dalam
Pengaruh Struktur Modal terhadap Ambarwati (2008)).
Kualitas Laba Informasi laba perusahaan yang ber
Struktur modal adalah hasil atau -leverage tinggi kurang direspon oleh
akibat dari keputusan pendanaan investor yang akan tercermin pada
(financial decision) yang pada intinya penurunan harga saham atau penurunan
memilih apakah menggunakan utang atau volume penjualan sahamnya. Sehingga
ekuitas untuk mendanai aktivitas semakin tinggi nilai leverage suatu
operasional perusahaan. Penggunaan utang perusahaan maka semakin rendah nilai
yang lebih besar dibandingkan dengan ERC-nya. Pernyataan tersebut diperkuat
ekuitas pemegang saham menyebabkan oleh penelitian Imroatussolihah (2013)
semakin besar pula beban bunga yang akan yang menyatakan DER berpengaruh
pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, maka tidak mampu menolak H0. Artinya
kualitas CSR, kualitas auditor, dan struktur bahwa tidak terdapat pengaruh
modal secara bersama- sama atau persistensi laba terhadap kualitas laba.
simultan berpengaruh terhadap variabel Hasil penelitian ini sesuai dengan
dependen kualitas laba. Koefisien penelitian yang dilakukan oleh
determinasi ditunjukkan dengan nilai Imroatussolihah (2013) dan Susanto
adjusted R2 sebesar 33,1%. Disimpulkan (2012) yang menyatakan bahwa persistensi
bahwa 33,1% variabel dependen kualitas laba tidak berpengaruh terhadap kualitas
laba dapat dijelaskan oleh variabel laba. Penelitian ini membuktikan investor
independen persistensi laba, peluang tidak melihat pada tinggi rendahnya
pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, persistensi laba yang dimiliki perusahaan
kualitas CSR, kualitas auditor, dan dalam pengambilan keputusan
struktur modal, sedangkan sisanya investasinya. Hal ini ditunjukkan dengan
sebesar 66,9% dipengaruhi oleh variabel- nilai rata-rata persistensi laba yang hanya
variabel lain yang tidak dimasukkan di sebesar -0,001. Persistensi laba dalam
dalam penelitian ini. penelitian ini diukur dengan meregresikan
Uji Hipotesis laba masa kini dan laba masa lalu. Dengan
Berikut tabel yang menunjukkan diterimanya variabel peluang pertumbuhan
hasil pengujian hipotesis : mengindikasikan bahwa pengambilan
Tabel 3
keputusan investor lebih melihat pada
Hasil Uji Hipotesis
Sumber : data diolah, 2008 2012 kondisi laba masa kini dan laba masa yang
Keterangan Unstandardi Standardi Sig. Kesim akan datang. Hal ini sejalan dengan hasil
zed zed pulan penelitian Palupi (2006) yang menyatakan
Coefficients Coefficient
B Std Beta persistensi laba yang diukur dengan
Konstanta 0,132 0,055 0,016 meregresikan laba tahun t dengan laba
Persistensi 0 0,001 -0,027 0,697 Ha ditolak tahun t+1 berpengaruh positif terhadap
laba
Peluang 0,182 0,032 0,373 0 Ha diterima kualitas laba.
pertumbuhan
Hasil uji t menunjukkan bahwa
Risiko -0,011 0,003 -0,231 0 Ha diterima
Ukuran -0,008 0,004 -0,149 0,044 Ha diterima peluang pertumbuhan mempunyai nilai B
perusahaan
Kualitas CSR -0,075 0,015 -0,321 0 Ha diterima
sebesar 0,182 dan signifikansi sebesar
Kualitas -0,01 0,015 -0,048 0,514 Ha ditolak 0,000. Nilai p-value < 0,05, sehingga
auditor
Struktur 0,001 0,006 0,006 0,926 Ha ditolak
menolak H0 yang berarti bahwa peluang
modal pertumbuhan berpengaruh positif terhadap
kualitas laba. Hasil uji juga menunjukkan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 3
bahwa risiko mempunyai nilai B sebesar -
menunjukkan bahwa persistensi laba
0,011 dan signifikan sebesar 0,000. Nilai p
mempunyai nilai B sebesar 0,000 dan
-value < 0,05, sehingga menolak H0 yang
signifikansi sebesar 0,697. Hal ini
berarti bahwa risiko berpengaruh negatif
menunjukkan bahwa p-value > 0,05,
risiko gagal bayar (Mulyani dkk., 2007) berikutnya mengganti proksi untuk kedua
oleh perusahaan. Hal tersebut variabel tersebut. Persistensi laba dapat
menyebabkan investor menjadi kurang menggunakan nilai persistensi laba rata-
percaya terhadap laba yang dipublikasikan rata beberapa tahun dan untuk kualitas
perusahaan yang pada akhirnya akan auditor dapat menggunakan proksi yang
mengakibatkan respon pasar menjadi lebih mencerminkan variabel tersebut,
relatif rendah. Respon pasar yang relatif misalnya dengan menggunakan ukuran
rendah ini pada akhirnya akan composite index, yang dapat mencerminkan
mencerminkan bahwa laba suatu kualitas auditor dari beberapa sudut
perusahaan kurang atau tidak berkualitas pandang.
(Jang et al., 2007 dalam Novianti, 2012).
Hasil penelitian ini dalam Daftar Pustaka
menginterpretasikan bahwa investor lebih Ambarwati, Sri ,2008, Earnings Response
memperhatikan faktor fundamental lainnya Coefficient, Jurnal Akuntabilitas,
seperti peluang pertumbuhan. Peluang Vol. 7, No. 2, hal.128134.
pertumbuhan lebih banyak digunakan Arfan, Muhammad dan Ira Antasari 2008,
untuk menilai suatu investasi, khususnya Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan,
investor yang mempunyai perspektif dan Profitabilitas Perusahaan
jangka panjang (Mulyani dkk., 2007). terhadap Koefisien Respon Laba
pada Emiten Manufaktur di Bursa
Kesimpulan Efek Jakarta, Jurnal Telaah &
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Riset Akuntansi, Vol.1, No. 1,
peluang pertumbuhan berpengaruh positif hal.5056.
terhadap kualitas laba, risiko, ukuran Delvira, Maisil dan Nelvirita 2013,
perusahaan, kualitas CSR berpengaruh Pengaruh Risiko Sistematik,
negatif terhadap kualitas laba. Sedangkan Leverage dan Persistensi Laba
persistensi laba, kualitas auditor, dan terhadap Earning Response
struktur modal tidak berpengaruh terhadap Coefficient (ERC) : Studi Pada
kualitas laba. Penelitian ini mampu Perusahaan Manufaktur yang Go
menghasilkan model penelitian yang lebih Public di BEI Tahun 2008-2010,
baik dibandingkan dengan penelitian Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1,
acuan yang ditunjukkan dengan kenaikan hal.129-154.
nilai adjusted R2. Deswira, Tita 2013, Pengaruh Likuiditas,
Keterbatasan dan Saran Struktur Modal dan Ukuran
Keterbatasan penelitian ini tidak Perusahaan terhadap Risiko
mampu membuktikan pengaruh positif Investasi Saham yang Terdaftar di
persistensi laba dan kualitas auditor. Oleh Jakarta Islamic Index,
karena itu disarankan dalam penelitian Universitas Negeri Padang, Tesis-