Anda di halaman 1dari 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA

PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE YANG TERDAFTAR DI BEI

Chusnulia Aryandhita Widayanti1)


Mekani Vestari2)
Dessy Noor Farida3)

STIE Bank BPD Jateng

chuzy.83@gmail.com1)
meka_vesta@yahoo.co.id2)
denofa98@yahoo.com3)
Kata kunci : Abstrak
kualitas laba, Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
perusahaan high mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba pada
profile perusahaan high profile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Kualitas laba diukur dengan menggunakan koefisien respon
laba (ERC). Faktor-faktor yang diteliti yaitu persistensi laba,
peluang pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, kualitas
tanggung jawab sosial perusahaan, kualitas auditor, dan struktur
modal. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dalam pemilihan sampel dari perusahaan high profile yang
terdaftar di BEI periode 2009 sampai 2012. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan berpengaruh positif
terhadap kualitas laba, sementara risiko, ukuran, dan kualitas
tanggung jawab sosial berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.
Persistensi laba, kualitas auditor, dan struktur modal tidak
berpengaruh terhadap kualitas laba.

Keywords : Abstract
earnings quality, The purpose of this study is to get the empirical evidence of
high profile factors that affect earnings quality on high profile companies listed
company. in Indonesia Stock Exchange. Earnings quality is measured using
earnings response coefficient. The factors that being examined are
earnings persistence, growth opportunities, risk, company size,
Corporate Social Responsibility (CSR) quality, auditor quality, and
capital structure. The study used purposive sampling method on
sample selection from high profile companies listed in Indonesia
Stock Exchange period 2009 to 2012. The results showed that
growth opportunities have positive effect to earnings quality, while
risk, company size, and CSR quality have negative effect to earnings
quality. Earnings persistence, auditor quality and capital structure
have no effect to earnings quality.

46 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

Pendahuluan penilaian yang dapat digunakan untuk


Latar Belakang Penelitian mengindikasikan kemungkinan naik
Informasi dalam laporan turunnya harga saham atas reaksi pasar
keuangan perusahaan merupakan terhadap informasi laba yang diumumkan
kebutuhan mendasar bagi para investor dan oleh perusahaan. Kuatnya reaksi pasar
calon investor untuk pengambilan terhadap informasi laba akan tercermin
keputusan investasi. Informasi yang dengan tingginya ERC (kualitas laba
bermanfaat bagi pengambilan keputusan perusahaan tinggi), demikian sebaliknya
adalah informasi yang relevan. Adanya (Sayekti dan Sensi, 2007).
informasi yang relevan, memungkinkan Kenaikan laba perusahaan tidak
investor melakukan pengambilan selalu diikuti dengan kenaikan harga
keputusan secara rasional sehingga sahamnya dan sebaliknya. Pada saat laba
informasi yang diperoleh sesuai dengan mengalami penurunan, harga saham tidak
yang diharapkan. Salah satu indikator selalu mengalami penurunan. Hal tersebut
relevansi suatu informasi akuntansi terjadi karena dalam pengambilan
adalah adanya reaksi investor pada saat keputusan investasi, investor tidak hanya
diumumkannya informasi tersebut, yang melihat informasi laba (Mulyani dkk.,
dapat diamati dari pergerakan harga 2007). Investor akan menggunakan semua
saham. Salah satu informasi akuntansi informasi yang tersedia di pasar untuk
yang sampai saat ini masih merupakan melakukan analisis terhadap kinerja
perhatian utama bagi investor adalah perusahaan (Scott, 1997 dalam Ambarwati,
informasi laba akuntansi (Chu, 1997 2008).
dalam Arfan dan Antasari, 2008). Penelitian Mulyani dkk. (2007)
Penelitian Ball dan Brown (1968) menunjukkan rata-rata nilai ERC 0,03
dalamYunita dkk. (2008) menemukan dengan deviasi standar 0,007. Nilai rata-
adanya hubungan yang signifikan antara rata ERC yang rendah tersebut
pengumuman laba perusahaan dengan menunjukkan bahwa terdapat faktor-
perubahan harga saham. Ketika faktor lain di luar laba yang direspon oleh
perusahaan mengumumkan laba yang investor. Dengan demikian ada berbagai
mengalami kenaikan maka akan terjadi faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
kecenderungan perubahan positif pada laba yang dilihat dari sudut pandang
harga saham dan sebaliknya jika laba relevansi nilai. Dalam penelitian
mengalami penurunan maka akan terjadi sebelumnya faktor-faktor tersebut meliputi
perubahan negatif pada harga saham. persistensi laba, peluang pertumbuhan,
Earnings response coefficient risiko, ukuran perusahaan, kualitas CSR,
(ERC) merupakan salah satu ukuran atau kualitas auditor, dan struktur modal
proksi yang digunakan untuk mengukur perusahaan. Berbagai penelitian yang
kualitas laba. ERC merupakan model telah dilakukan masih menunjukkan

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 47


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

ketidakkonsistenan hasil. tersebut dikelompokkan lagi kedalam


Penelitian ini mengacu pada subsektornya, sampel perusahaan menjadi
Imroatussolihah (2013) dengan semakin sempit. Penggantian proksi
menggunakan variabel independen dianggap lebih tepat dibandingkan
persistensi laba, peluang pertumbuhan, mengelompokkan lagi perusahaan ke dalam
risiko, kualitas CSR, dan struktur modal. subsektornya.
Penelitian tersebut menghasilkan adjusted Dalam penelitian ini, peluang
R2 yang cukup rendah yaitu sebesar pertumbuhan diukur dengan menggunakan
21,5%. Rendahnya adjusted R2 rasio pertumbuhan penjualan perusahaan
disebabkan variabel independen yang yang mengacu pada penelitian Arfan dan
dilibatkan kurang sesuai atau Antasari (2008). Rasio pertumbuhan
dimungkinkan terdapat variabel lain yang penjualan dianggap lebih mewakili kondisi
sesuai yang dapat mempengaruhi variabel fundamental perusahaan dibandingkan
dependen, serta penggunaan proksi yang rasio nilai pasar ekuitas terhadap nilai
kurang tepat sehingga dapat buku ekuitas yang cenderung
mempengaruhi hasil penelitian. dipengaruhi oleh kondisi pasar. Rasio
Ukuran perusahaan dan kualitas penjualan juga dianggap lebih
auditor pada penelitian sebelumnya telah menggambarkan peluang pertumbuhan
digunakan sebagai variabel independen untuk perusahaan yang memproduksi
sebagai faktor yang dapat mempengaruhi barang (Naimah dan Utama, 2006).
kualitas laba, dan hasil penelitian Imroatussolihah (2013) mengukur
sebelumnya menunjukkan bahwa ukuran risiko dengan menggunakan deviasi
perusahaan dan kualitas auditor standar. Deviasi standar hanya mengukur
memberikan pengaruh yang signifikan penyimpangan return pasar saja dan
terhadap kualitas laba yang diproksikan belum menggambarkan risiko secara
dengan ERC. Pada penelitian keseluruhan. Pada penelitian ini, risiko
Imroatussolihah (2013), variabel peluang diukur dengan beta akuntansi yang
pertumbuhan tidak mempengaruhi kualitas mengacu pada penelitian Brown dan Ball
laba yang diproksikan dengan ERC karena (1969) dalam Jogiyanto (2009) dengan
sampel perusahaan yang digunakan melibatkan perubahan laba akuntansi dan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. perubahan indeks laba pasar secara
Agar peluang pertumbuhan dapat bersamaan. Sehingga diharapkan dapat
mempengaruhi ERC, Imroatussolihah menggambarkan risiko yang sebenarnya
(2013) menganjurkan untuk akan dihadapi internal perusahaan maupun
mengelompokkan perusahaan sampel akibat kondisi pasar.
berdasarkan subsektornya pada penelitian Sampel dalam penelitian ini
selanjutnya agar hasil yang diperoleh dapat menggunakan perusahaan high profile
signifikan. Tetapi apabila perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

48 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

Perusahaan yang termasuk dalam tipe mencerminkan semua informasi yang


industri high profile menurut Dirgantari relevan dan diserap dengan baik oleh pasar.
(2002) adalah perusahaan yang termasuk Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar
dalam sektor industri primer dan sekunder kondisi pasar modal yang efisien tercapai
yaitu perusahaan yang memproduksi yaitu informasi tersebut dapat diperoleh
barang. Pemilihan perusahaan high profile dengan percuma (tidak ada biaya untuk
sebagai sampel karena berdasarkan memperolehnya), seluruh informasi yang
karakteristiknya perusahaan high profile tersedia dapat diakses oleh semua pelaku
lebih banyak mendapat perhatian dari pasar, semua pelaku pasar sepakat dengan
masyarakat akibat kegiatan operasional implikasi informasi baru terhadap
perusahaan yang mengolah bahan baku distribusi harga di masa mendatang
menjadi produk setengah jadi atau produk (Tandelilin, 2001).
jadi dan menghasilkan residu yang
Teori Stakeholder
kemungkinan dapat menimbulkan Teori stakeholder menyatakan
kerusakan lingkungan apabila tidak bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
dikelola dengan baik. hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri
Perumusan Masalah namun harus mampu memberikan manfaat
Berdasarkan latar belakang masalah bagi stakeholder-nya. Dengan demikian,
yang telah dipaparkan diatas maka dapat keberadaan suatu perusahaan sangat
dirumuskan masalah sebagai berikut : dipengaruhi oleh dukungan yang
apakah persistensi laba, peluang diberikan oleh stakeholder perusahaan
pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007).
kualitas CSR, kualitas auditor, dan
Teori Legitimasi
struktur modal berpengaruh terhadap Ghozali dan Chariri (2007)
kualitas laba ? mengungkapkan definisi teori legitimasi
sebagai suatu kondisi atau status, yang
Tujuan Penelitian ada ketika suatu sistem nilai perusahaan
Tujuan penelitian ini adalah sejalan dengan sistem nilai dari sistem
untuk mendapatkan bukti empiris sosial yang lebih besar di mana perusahaan
pengaruh persistensi laba, peluang merupakan bagiannya. Ketika suatu
pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, perbedaan yang nyata atau potensial terjadi
kualitas CSR, kualitas auditor, dan struktur diantara kedua sistem nilai tersebut, maka
modal terhadap kualitas laba. akan muncul ancaman terhadap legitimasi
perusahaan. Dengan melakukan
Tinjauan Pustaka
pengungkapan sosial, perusahaan merasa
Teori Efisiensi Pasar
keberadaan dan aktivitasnya terlegitimasi.
Pasar modal yang efisien adalah
pasar modal yang harga sekuritasnya

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 49


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

Tipe Industri menentukan laba ekonomik sesuai dengan


Kategori high profile persepsinya. Selisih antara laba akuntansi
dikarakteristikkan sebagai industri yang dengan laba ekonomik tersebut akan
mempunyai sensitivitas tinggi terhadap menimbulkan laba kejutan (unexpected
kerusakan lingkungan sehingga dituntut earnings).
memiliki tanggung jawab sosial yang Apabila nilai laba kejutan
tinggi pula. Adapun yang termasuk ke perusahaan rendah, maka laba yang
dalam perusahaan high profile adalah diharapkan oleh investor akan mendekati
perusahaan yang bergerak di industri laba sesungguhnya (actual return). Dengan
primer dan industri sekunder. kata lain laba akuntansi tersebut persisten
Pengelompokan ini mengikuti aturan yang karena dapat dijadikan sebagai indikator
berlaku di Bursa Efek Indonesia, yaitu untuk mengukur laba periode berikutnya
untuk industri primer adalah industri yang sehingga dapat bermanfaat bagi investor
langsung mengolah hasil sumber daya untuk pengambilan keputusan berinvestasi
alam, antara lain pertanian (sektor 1) dan (Ambarwati, 2008). Dapat disimpulkan
pertambangan (sektor 2). Industri sekunder semakin persisten suatu laba maka investor
adalah industri yang mentransformasikan akan merespon dengan baik informasi laba
bahan baku ke dalam produk setengah jadi tersebut ditandai dengan naiknya harga
melalui proses pabrikasi, diantaranya saham perusahaan. Sehingga semakin
industri dasar dan kimia (sektor 3), industri tinggi persistensi laba semakin tinggi nilai
barang konsumsi (sektor 5), dan industri kualitas laba yang diproksikan dengan
lain-lain (sektor 4). ERC. Penelitian Palupi (2006)
menyimpulkan bahwa persistensi laba
Pengembangan Hipotesis
berkorelasi positif dengan earnings
response coefficient. Pernyataan tersebut
Pengaruh Persistensi Laba terhadap
dikuatkan oleh penelitian Mulyani dkk.
Kualitas Laba
(2007) dengan hasil yang konsisten
Persistensi laba adalah revisi laba
dengan Ambarwati (2008).
yang diharapkan di masa depan yang
diimplikasi oleh laba tahun berjalan H1 : Persistensi laba berpengaruh positif
sehingga persistensi laba dilihat dari laba terhadap kualitas laba.
tahun berjalan yang dihubungkan dengan
perubahan harga saham (Pennman dalam Pengaruh Peluang Pertumbuhan
Palupi, 2006). Perusahaan sebagai terhadap Kualitas Laba
pembuat laporan keuangan berharap laba Menurut Palupi (2006), faktor
akuntansi akan mendekati laba ekonomik peluang pertumbuhan biasanya diamati
atau paling tidak merupakan estimator oleh investor yang mempunyai
yang baik. Sehingga laba akuntansi masih perspektif jangka panjang untuk
tetap bermanfaat bagi investor untuk mendapatkan hasil dari investasi yang

50 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

dilakukan. Perusahaan yang memiliki Pengaruh Risiko terhadap Kualitas


peluang pertumbuhan yang lebih besar Laba
akan memiliki ERC tinggi. Penilaian Risiko merupakan salah satu faktor
investor terhadap peluang pertumbuhan yang dipertimbangkan investor dalam
suatu perusahaan nampak dari informasi berinvestasi di pasar modal sehingga
laba sebagai ekspektasi manfaat masa informasi risiko menjadi penting. Investor
depan yang akan diperolehnya. Kondisi ini cenderung berinvestasi pada perusahaan
menunjukkan bahwa semakin besar yang memiliki risiko rendah dibandingkan
peluang pertumbuhan perusahaan maka perusahaan dengan risiko yang tinggi
perusahaan diharapkan mampu menambah (Wirasari, 2008).
laba yang diperoleh dimasa mendatang Semakin tinggi nilai suatu risiko
(Mulyani dkk., 2007). semakin tinggi pula nilai laba kejutan suatu
Peluang pertumbuhan perusahaan perusahaan (laba akuntansi tidak dapat
dapat digambarkan oleh bertambahnya digunakan lagi sebagai estimator laba
volume penjualannya. Pemegang saham ekonomik), semakin tidak pasti pula return
akan memberi respon terhadap laba yang di masa mendatang. Jadi respon investor
lebih besar kepada perusahaan dengan terhadap informasi laba akan menurun
peluang pertumbuhan yang tinggi karena yang tercermin dari turunnya harga saham
diharapkan akan memberikan manfaat atau penurunan volume penjualan saham
yang tinggi di masa yang akan datang. perusahaan tersebut. Sehingga semakin
Respon pemegang saham terhadap tinggi risiko perusahaan maka semakin
informasi laba tercermin dari naiknya rendah nilai kualitas laba yang diproksikan
harga saham atau bertambahnya volume dengan ERC (Ambarwati, 2008).
penjualan saham perusahaan. Sehingga Susanto (2012) menunjukkan
semakin tinggi peluang pertumbuhan bahwa risiko yang diukur dengan beta
perusahaan semakin tinggi nilai kualitas berpengaruh negatif terhadap earnings
laba yang diproksikan dengan ERC. response coefficient begitu juga dengan
Naimah dan Utama (2006) juga Imroatussolihah (2013) yang menyatakan
menyatakan pertumbuhan perusahaan bahwa semakin tinggi risiko saham suatu
berpengaruh positif terhadap koefisien perusahaan maka semakin rendah reaksi
respon laba yang diperkuat dengan investor terhadap laba kejutan sehingga
penelitian Arfan dan Antasari (2008) yang earnings response coefficient semakin
menyatakan pertumbuhan perusahaan rendah.
berpengaruh positif dengan koefisien H3 : Risiko berpengaruh negatif terhadap
respon laba dengan proksi pertumbuhan kualitas laba.
penjualan.
H2 : Peluang pertumbuhan berpengaruh Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
positif terhadap kualitas laba. Kualitas Laba

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 51


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

Perusahaan dengan ukuran yang dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan


lebih besar memiliki modal lebih besar tersebut sangat luas dan besar. Oleh karena
(pemegang sahamnya dan atau kreditur itu perusahaan dengan size yang lebih
lebih banyak), karyawan lebih banyak besar memiliki inisiatif untuk
(orang yang terlibat lebih banyak), mengungkapkan lebih banyak informasi
penjualan lebih besar (pelanggan lebih bila dibandingkan dengan perusahaan yang
banyak). Sehingga perusahaan relatif lebih size-nya lebih kecil untuk mendapatkan
stabil dan lebih mampu menghasilkan legitimasi dari stakeholders, karena
laba dibandingkan perusahaan berukuran bagaimanapun kelangsungan hidup
kecil (Diantimala, 2008). Perusahaan besar perusahaan tergantung pada harmonisnya
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut hubungan dengan stakeholders (Arfan dan
telah mencapai tahap kedewasaan dimana Antasari, 2008).
dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah Informasi non-akuntansi tersebut
positif dan dianggap memiliki harapan banyak digunakan oleh pemodal sebagai
mampu untuk mencukupi aktivitas dalam alat untuk menginterprestasikan laporan
jangka waktu yang relatif lama. Investor keuangan dengan lebih baik, sehingga
tidak lagi melihat pada laba yang dapat dijadikan sebagai alat untuk
dihasilkan oleh perusahaan dan cenderung memprediksi arus kas dan mengurangi
melihat informasi lain selain laba. ketidakpastian. Hal ini mengakibatkan
Perusahaan besar memberikan banyak investor kurang memberikan respon
informasi non-akuntansi seperti struktur terhadap informasi laba yang disajikan.
modal, pengungkapan tanggung jawab Jadi semakin besar ukuran perusahaan
sosial, dan rencana strategik perusahaan. maka semakin rendah nilai kualitas laba
Perusahaan yang lebih besar juga yang diproksikan dengan ERC
lebih mungkin memperhatikan kinerja (Diantimala, 2008).
yang lebih baik, karena mereka cenderung Siregar dan Utama (2006) dan
sebagai subyek terhadap penelitian publik Mulyani, dkk. (2007) dalam Susanto
yang lebih cermat sehingga perlu merespon (2012) juga menyatakan ukuran
lebih terbuka terhadap permintaan perusahaan sebagai proksi dari
stakeholders. Jadi perusahaan yang lebih keinformatifan harga. Perusahaan besar
besar diperkirakan akan memberikan dianggap memiliki lebih banyak informasi
pengungkapan informasi lebih banyak bila yang tersedia untuk investor dalam
dibandingkan dengan perusahaan lebih pengambilan keputusan yang berhubungan
kecil. Perusahaan dengan size yang lebih dengan investasi dalam saham perusahaan
besar umumnya lebih banyak menjadi dibandingkan perusahaan kecil.
pusat perhatian dibanding dengan size Konsekuesinya semakin informatif harga
yang lebih kecil karena disamping saham, maka semakin kecil pula muatan
melibatkan lebih besar stakeholders juga informasi earnings sekarang.

52 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

Hal tersebut mengakibatkan Indonesia Sustainable Reporting Award


investor kurang memberikan respon (ISRA) kepada perusahaan. Perusahaan
terhadap informasi laba yang disajikan yang mendapatkan penghargaan dan
oleh perusahaan besar dan cenderung mampu mempertahankannya diyakini
melihat informasi selain laba. Jadi semakin investor sebagai perusahaan yang
besar ukuran perusahaan maka semakin mengungkapkan tanggung jawab sosialnya
rendah nilai ERC-nya. Pernyataan tersebut dengan baik karena dapat menjaga
dikuatkan dengan penelitian Diantimala kepercayaan stakeholder dan perusahaan
(2008) yang menyatakan ukuran tersebut tidak rentan terhadap risiko
perusahaan berpengaruh negatif terhadap politik, sehingga perusahaan direspon oleh
ERC. investor dengan baik. Tetapi hal tersebut
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh membuat investor mengabaikan informasi
negatif terhadap kualitas laba. laba perusahaan dan lebih memperhatikan
informasi tanggung jawab sosialnya.
Pengaruh Kualitas CSR terhadap Investor sadar bahwa kegiatan tanggung
Kualitas Laba jawab sosial perusahaan dapat dijadikan
Selain informasi akuntansi, standar penilaian baik buruknya
informasi non-akuntansi juga digunakan perusahaan. Perusahaan yang baik tidak
oleh pemodal sebagai alat untuk hanya berorientasi pada profit, akan tetapi
menginterprestasikan laporan keuangan perusahaan yang baik adalah yang perduli
dengan lebih baik. Salah satu informasi terhadap lingkungan (Imroatussolihah,
non-akuntansi yang dimaksud yaitu 2013).
informasi mengenai tanggung jawab sosial Semakin banyak informasi
perusahaan (Diantimala, 2008). Khususnya tentang tanggung jawab sosial perusahaan
perusahaan berkategori high profile yang yang diungkapkan oleh perusahaan maka
mempunyai tingkat sensitivitas tinggi nilai kualitas laba yang diproksikan
terhadap kerusakan lingkungan, maka dengan ERC akan semakin turun.
perusahaan tersebut lebih dituntut untuk Hubungan tersebut menunjukkan bahwa
memiliki tanggung jawab sosial yang investor mengapresiasi kegiatan tanggung
tinggi pula (Imroatussolihah, 2013). Selain jawab sosial perusahaan yang berkualitas,
itu perusahaan high profile juga memiliki artinya dalam pengambilan keputusan
kompleksitas terhadap stakeholder yang investasinya tidak hanya didasarkan pada
dimiliki sehingga rentan terhadap potensi informasi finansial yang ditunjukkan oleh
risiko yang harus dihadapi. Jadi perusahaan perusahaan saat ini, akan tetapi investor
tersebut akan melaksanakan kegiatan percaya bahwa perusahaan yang
tanggung jawab sosial sebaik mungkin. melaksanakan tanggung jawab sosial
Kualitas CSR dapat diukur perusahaan dengan baik akan memiliki
melalui penghargaan yang diberikan oleh kelangsungan hidup yang lebih baik di

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 53


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

masa depan (Imroatussolihah, 2013). dan Bawono, 2010).


Penelitian tersebut diperkuat oleh Auditor independen dituntut
Sayekti dan Sensi (2007) dan Eriana bersikap objektif dan independen terhadap
(2010) yang menyatakan pengungkapan informasi yang disajikan manajemen
tanggung jawab sosial memiliki pengaruh perusahaan dalam bentuk laporan
negatif terhadap ERC. Sehingga semakin keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk
tinggi kualitas CSR semakin rendah ERC- menaikkan tingkat keandalan laporan
nya. keuangan perusahaan. Sehingga
H5 : Kualitas CSR berpengaruh negatif masyarakat dapat memperoleh informasi
terhadap kualitas laba. keuangan yang handal sebagai dasar
pengambilan keputusan. Laporan keuangan
Pengaruh Kualitas Auditor terhadap yang handal akan meningkatkan keyakinan
Kualitas Laba investor terhadap perusahaan karena laba
Laporan keuangan merupakan salah yang dihasilkan minim manipulasi.
satu media terpenting dalam Investor beranggapan bahwa
mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai laporan earnings dari auditor yang
perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat berkualitas (KAP yang berafiliasi dengan
menentukan atau menilai posisi dan Big Four) akan lebih tepat dan dapat
kegiatan keuangan dari suatu perusahaan. mencerminkan kinerja perusahaan yang
Banyak pihak yang berkepentingan sesungguhnya dalam menghasilkan laba.
terhadap laporan keuangan suatu Investor lebih meyakini laporan keuangan
perusahaan, diantaranya pemilik yang telah diaudit KAP tersebut karena
perusahaan itu sendiri, kreditur, lembaga dipandang mengandung sedikit manipulasi.
keuangan, investor, pemerintah, KAP yang berafiliasi dengan Big Four
masyarakat umum, dan pihak-pihak dianggap berkualitas karena memiliki
lainnya (Novianty, 2001). banyak tenaga auditor yang ahli (baik
Banyaknya pihak yang pengetahuan maupun pengalaman
berkepentingan terhadap laporan keuangan kerjanya), memiliki jumlah dan ragam
tersebut, maka informasi yang disajikan klien (perusahaan berskala besar maupun
dalam laporan keuangan tersebut haruslah perusahaan kecil), jumlah aset yang besar,
wajar, dapat dipercaya, dan tidak serta cakupan geografis yang lebih luas
menyesatkan bagi pemakainya sehingga dibanding KAP kecil (Rossieta dan
kebutuhan masing- masing pihak yang Wibowo, 2009). KAP yang memiliki asset
berkepentingan dapat dipenuhi. Guna besar cenderung lebih independen terhadap
menjamin kewajaran informasi yang klien dan melaksanakan audit secara
disajikan dalam laporan keuangan, maka profesional karena tidak tergantung secara
perlu adanya suatu pemeriksaan yang ekonomi kepada klien. Sehingga klien
dilakukan oleh auditor independen (Singgih tidak dapat mempengaruhi auditor. Jadi

54 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

auditor tidak akan mudah memberikan ditanggung perusahaan. Oleh sebab itu,
opini wajar tanpa pengecualian terhadap sebelum mengambil keputusan investasi,
perusahaan klien tersebut (Dye, 1993 investor tidak hanya melihat kemampuan
dalam Hamid, 2013). Laba yang telah perusahaan dalam memperoleh laba tetapi
diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan juga penggunaan utang perusahaan, karena
Big Four dapat dijadikan investor untuk hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat
menaksir laba sesungguhnya. keuntungan yang diperoleh perusahaan dan
Oleh karena itu, investor lebih return yang akan diterima oleh investor.
meyakini laba yang telah diaudit oleh KAP Informasi laba perusahaan yang memiliki
yang berafiliasi dengan Big Four dan leverage tinggi akan kurang direspon oleh
investor akan memberikan respon yang investor.
baik terhadap laba pada perusahaan Perusahaan yang memiliki tingkat
tersebut. Respon investor terhadap leverage tinggi cenderung nilai kualitas
informasi laba perusahaan tersebut laba yang diproksikan dengan ERC rendah
ditunjukkan dengan naiknya harga saham karena laba yang dilaporkan oleh
atau bertambahnya volume perdagangan perusahaan adalah laba yang
saham. Semakin tinggi kualitas auditor menguntungkan untuk kreditur. Akibat
maka semakin tinggi pula nilai kualitas utang yang tinggi, laba sebagian besar akan
laba yang diproksikan dengan ERC. dibagikan untuk kreditur dalam bentuk
Susanto (2012) merumuskan kualitas pembayaran bunga dan pokok pinjaman,
auditor mempunyai pengaruh positif bukan untuk pemegang saham. Dampak
terhadap ERC dan hasilnya konsisten lain yang ditimbulkan dari besarnya utang
dengan penelitian yang dilakukan oleh adalah risiko gagal bayar juga mungkin
Mayangsari (2004). dialami oleh perusahaan yang bila terjadi
H6 : Kualitas auditor berpengaruh terus-menerus dapat menyebabkan
positif terhadap kualitas laba. terjadinya kebangkrutan (Dhaliwal et al.
(1991) dan Dhaliwal et al. (1994) dalam
Pengaruh Struktur Modal terhadap Ambarwati (2008)).
Kualitas Laba Informasi laba perusahaan yang ber
Struktur modal adalah hasil atau -leverage tinggi kurang direspon oleh
akibat dari keputusan pendanaan investor yang akan tercermin pada
(financial decision) yang pada intinya penurunan harga saham atau penurunan
memilih apakah menggunakan utang atau volume penjualan sahamnya. Sehingga
ekuitas untuk mendanai aktivitas semakin tinggi nilai leverage suatu
operasional perusahaan. Penggunaan utang perusahaan maka semakin rendah nilai
yang lebih besar dibandingkan dengan ERC-nya. Pernyataan tersebut diperkuat
ekuitas pemegang saham menyebabkan oleh penelitian Imroatussolihah (2013)
semakin besar pula beban bunga yang akan yang menyatakan DER berpengaruh

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 55


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

negatif terhadap ERC. b. Menghitung Return Pasar (RM)


H7 : Struktur modal berpengaruh negatif c. Menghitung Abnormal Return
terhadap kualitas laba. (AR)
d. Menghitung CAR
Metode Penelitian 2. Menghitung UE
Definisi Konsep dan Operasional 3. Menghitung ERC
Kualitas Laba
Salah satu indikator laba Persistensi laba
berkualitas adalah adanya reaksi investor Menurut Jaswadi (2003) dalam
saat diumumkannya informasi tersebut, Yunita dkk. (2008), persistensi laba adalah
yang dapat diamati dari pergerakan harga properti laba yang menjelaskan
saham. Menurut Ball dan Brown (1998) kemampuan perusahaan untuk
dalam Yunita dkk. (2008) ERC adalah mempertahankan jumlah laba yang
suatu reaksi atas laba yang diumumkan diperoleh saat ini sampai masa
oleh perusahaan, reaksi ini mencerminkan sekarang. Persistensi laba diukur dengan
kualitas laba yang dilaporkan perusahaan. menggunakan koefisien regresi dari
Proksi harga saham yang digunakan regresi antara laba periode sekarang
adalah CAR (cumulative abnormal return), dengan laba periode yang akan datang
sedangkan proksi laba akuntansi UE (Mulyani dkk., 2007).
(unexpected earnings). Tahap pertama
menghitung CAR dan tahap kedua Peluang pertumbuhan
menghitung UE masing-masing sampel. Peluang pertumbuhan yang
CAR pada saat laba akuntansi dihadapi perusahaan di waktu yang
dipublikasikan dihitung dalam event akan datang menurut Suaryana (2005,
window pendek selama 7 hari (3 hari dalam Zubaidi dkk, 2011) merupakan
sebelum peristiwa, 1 hari peristiwa, dan 3 suatu prospek baik yang dapat
hari sesudah peristiwa), yang dipandang mendatangkan laba bagi perusahaan. Laba
cukup mendeteksi abnormal return yang suatu perusahaan dari tahun ke tahun dapat
terjadi akibat publikasi laba sebelum meningkat atau menurun. Peningkatan
confounding effect (efek bias yang muncul laba yang stabil dari suatu perusahaan
diakibatkan oleh kejadian penting yang menunjukkan bahwa pertumbuhan laba
terjadi bersamaan) mempengaruhi perusahaan baik. Jika semakin besar
abnormal return tersebut (Diantimala, kesempatan bertumbuh perusahaan maka
2008). Berikut tahapan dalam menentukan semakin tinggi kesempatan perusahaan
nilai koefisien respon laba : mendapatkan atau menambah laba yang
1. Menghitung CAR. diperoleh di masa mendatang. Peluang
a. Menghitung Actual Return pertumbuhan diukur dengan rasio
Investasi (Ri) pertumbuhan penjualan produk

56 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

perusahaan (Arfan dan Antasari, 2008). pasar secara bersamaan. Sehingga


diharapkan dapat menggambarkan risiko
Kualitas Auditor sebenarnya yang akan dihadapi internal
Audit yang berkualitas adalah audit perusahaan maupun akibat kondisi pasar.
yang dilaksanakan oleh KAP besar. KAP
yang berafiliasi dengan Big Four dianggap Ukuran Perusahaan
berkualitas karena memiliki banyak tenaga Ukuran perusahaan merupakan
auditor yang ahli (baik pengetahuan suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
maupun pengalaman kerjanya), memiliki besar kecilnya perusahaaan menurut
jumlah dan ragam klien (perusahaan berbagai cara antara lain dengan ukuran
berskala besar maupun perusahaan kecil ), penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar
jumlah aset yang besar, serta cakupan (Basyaib, 2007 dalam Diantimala, 2008).
geografis yang lebih luas dibanding KAP Ukuran perusahaan diproksikan dengan
kecil (Rossieta dan Wibowo, 2009). nilai logaritma total aset (Susanto, 2012).
Kualitas auditor diukur menggunakan
variabel dummy. Perusahaan yang diaudit Kualitas CSR
oleh KAP yang berafiliasi dengan Big Four Tanggung jawab sosial perusahaan
diberi nilai 1 sedangkan yang tidak diberi dianggap berkualitas apabila perusahaan
nilai 0 (Susanto, 2012). tersebut senantiasa melaksanakan tanggung
jawab sosial dan mengungkapkannya ke
Struktur Modal dalam sustainability reporting yang
Struktur modal adalah hasil atau penilaiannya mencakup tiga komponen
akibat dari keputusan pendanaan (financial utama yaitu ekonomi, lingkungan hidup
decision) yang pada intinya memilih dan sosial yang mencakup hak asasi
apakah menggunakan utang atau ekuitas manusia, praktik ketenagakerjaan,
untuk mendanai aktivitas operasional lingkungan kerja, tanggung jawab produk,
perusahaan (Putri, 2011). Struktur modal dan masyarakat (Djuitaningsih dan
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio Marsyah, 2012). Kualitas tanggung jawab
(Imroatussolihah, 2013). sosial perusahaan dalam penelitian ini
diukur menggunakan variabel dummy.
Risiko Perusahaan yang berturut-turut
Risiko adalah tingkat potensi memperoleh penghargaan ISRA diberi
kerugian yang timbul karena perolehan nilai 1sedangkan yang tidak 0.
hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai
Populasi dan Sampel
dengan harapan (Jorion, 2000 dalam
Populasi dalam penelitian ini
Suharli, 2005). Risiko diukur dengan adalah perusahaan high profile yang
menggunakan beta akuntansi karena terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada
melibatkan laba akuntansi dan indeks laba penelitian ini digunakan metode purposive

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 57


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

sampling yang berarti penentuan sampel Statistik Deskriptif


berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, Variabel Skala Nominal
Sumber : data diolah, 2008 2012.
sebagai berikut :
1. Perusahaan kategori high profile Variabel Keterangan Jumlah %
yang terdaftar di BEI tahun 2009- Kualitas CSR Mendapat 141 80,11
perhargaan
2012.
ISRA
2. Mempublikasikan laporan tahunan Tidak 35 19,89
berturut-turut tahun 2008-2012. mendapat
penghargaan
3. Memiliki laba dan ekuitas positif
ISRA
dari tahun ke tahun. Kualitas Berafiliasi 48 27,27
4. Memiliki data lengkap terkait auditor dengan Big
dengan variabel yang diteliti. Four
Tidak 128 72,73
Metode Analisis berafiliasi
Analisis data dengan regresi linier dengan Big
Four
berganda. Sebelum dilakukan berbagai
pengujian disajikan terlebih dahulu statistik
deskriptif dari berbagai variabel yang Analisis Regresi Linier Berganda
digunakan, dilanjutkan dengan uji asumsi Berikut model yang dihasilkan dari
klasik, uji kebaikan model, dan uji hasil analisis regresi linier berganda :
hipotesis. Y = 0,132+0,000X1+0,182X2
0,011X3 0,008X4 0,075D1
Hasil Dan Pembahasan
0,010D2+0,001X5 +
Statistik Deskriptif
Berikut tabel statistik deskriptif dari Uji Asumsi Klasik
berbagai variabel dalam penelitian ini. Sebelum dilakukan uji kebaikan
Tabel 1 model dan uji hipotesis terlebih dahulu
Statistik Deskriptif Variabel Skala dilakukan uji asumsi klasik, yang meliputi
Rasio uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji
Sumber : data diolah, 2008 2012.
heteroskedastisitas. Hasil uji menunjukkan
Variabel Minimum Maksimum Rata-rata
bahwa residual data bersifat normal dan
Kualitas laba -0,214 0,266 0,017
Persistensi -58,86 18,91 -0,001 data dari berbagai variabel yang
laba digunakan tidak terjadi multikolinieritas
Pertumbuhan -0,587 0,677 0,116
perusahaan maupun heteroskedastisitas.
Risiko -4,8 4,2 -0,464
Ukuran 11,153 19,021 14,998
Uji Kebaikan Model
perusahaan Hasil uji F menunjukkan nilai
Struktur 0,08 8,431 0,906
modal sebesar 13,352 dengan nilai sig. = 0,000 <
lima persen. Disimpulkan bahwa variabel
Tabel 2 independen persistensi laba, peluang

58 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, maka tidak mampu menolak H0. Artinya
kualitas CSR, kualitas auditor, dan struktur bahwa tidak terdapat pengaruh
modal secara bersama- sama atau persistensi laba terhadap kualitas laba.
simultan berpengaruh terhadap variabel Hasil penelitian ini sesuai dengan
dependen kualitas laba. Koefisien penelitian yang dilakukan oleh
determinasi ditunjukkan dengan nilai Imroatussolihah (2013) dan Susanto
adjusted R2 sebesar 33,1%. Disimpulkan (2012) yang menyatakan bahwa persistensi
bahwa 33,1% variabel dependen kualitas laba tidak berpengaruh terhadap kualitas
laba dapat dijelaskan oleh variabel laba. Penelitian ini membuktikan investor
independen persistensi laba, peluang tidak melihat pada tinggi rendahnya
pertumbuhan, risiko, ukuran perusahaan, persistensi laba yang dimiliki perusahaan
kualitas CSR, kualitas auditor, dan dalam pengambilan keputusan
struktur modal, sedangkan sisanya investasinya. Hal ini ditunjukkan dengan
sebesar 66,9% dipengaruhi oleh variabel- nilai rata-rata persistensi laba yang hanya
variabel lain yang tidak dimasukkan di sebesar -0,001. Persistensi laba dalam
dalam penelitian ini. penelitian ini diukur dengan meregresikan
Uji Hipotesis laba masa kini dan laba masa lalu. Dengan
Berikut tabel yang menunjukkan diterimanya variabel peluang pertumbuhan
hasil pengujian hipotesis : mengindikasikan bahwa pengambilan
Tabel 3
keputusan investor lebih melihat pada
Hasil Uji Hipotesis
Sumber : data diolah, 2008 2012 kondisi laba masa kini dan laba masa yang
Keterangan Unstandardi Standardi Sig. Kesim akan datang. Hal ini sejalan dengan hasil
zed zed pulan penelitian Palupi (2006) yang menyatakan
Coefficients Coefficient
B Std Beta persistensi laba yang diukur dengan
Konstanta 0,132 0,055 0,016 meregresikan laba tahun t dengan laba
Persistensi 0 0,001 -0,027 0,697 Ha ditolak tahun t+1 berpengaruh positif terhadap
laba
Peluang 0,182 0,032 0,373 0 Ha diterima kualitas laba.
pertumbuhan
Hasil uji t menunjukkan bahwa
Risiko -0,011 0,003 -0,231 0 Ha diterima
Ukuran -0,008 0,004 -0,149 0,044 Ha diterima peluang pertumbuhan mempunyai nilai B
perusahaan
Kualitas CSR -0,075 0,015 -0,321 0 Ha diterima
sebesar 0,182 dan signifikansi sebesar
Kualitas -0,01 0,015 -0,048 0,514 Ha ditolak 0,000. Nilai p-value < 0,05, sehingga
auditor
Struktur 0,001 0,006 0,006 0,926 Ha ditolak
menolak H0 yang berarti bahwa peluang
modal pertumbuhan berpengaruh positif terhadap
kualitas laba. Hasil uji juga menunjukkan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 3
bahwa risiko mempunyai nilai B sebesar -
menunjukkan bahwa persistensi laba
0,011 dan signifikan sebesar 0,000. Nilai p
mempunyai nilai B sebesar 0,000 dan
-value < 0,05, sehingga menolak H0 yang
signifikansi sebesar 0,697. Hal ini
berarti bahwa risiko berpengaruh negatif
menunjukkan bahwa p-value > 0,05,

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 59


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

terhadap kualitas laba. ERC. Hasil penelitian ini sesuai dengan


Hasil uji terhadap ukuran penelitian Mulyani dkk. (2007) yang
perusahaan menunjukkan nilai B -0,008 menunjukkan bahwa kualitas auditor tidak
dan signifikansi sebesar 0,044. Nilai p- berpengaruh terhadap kualitas laba.
value < 0,05, sehingga menolak H0 yang Investor tidak memperhatikan siapa auditor
berarti bahwa ukuran perusahaan yang mengaudit laporan keuangan
berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. perusahaan dan menganggap hasil audit
Sementara hasil uji terhadap kualitas CSR yang dihasilkan KAP yang berafiliasi
menunjukkan nilai B -0,075 dan dengan Big Four maupun KAP yang tidak
signifikansi sebesar 0,000. Nilai p-value < berafiliasi dengan Big Four adalah sama
0,05, sehingga menolak H0 yang berarti kualitasnya sebab untuk menjadi auditor
bahwa kualitas CSR berpengaruh negatif pada perusahaan yang terdaftar di pasar
terhadap kualitas laba. modal harus memenuhi semua kriteria
Hasil uji terhadap kualitas auditor yang sudah ditetapkan oleh BAPEPAM
mempunyai nilai B -0,010 dan dengan peraturan No: KEP-41/BL/2008
signifikansi sebesar 0,514. Nilai p-value > tentang pendaftaran akuntan yang
0,05, sehingga H0 yang berarti bahwa melakukan kegiatan di pasar modal.
kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap Hasil uji t terhadap struktur modal
kualitas laba. Dalam penelitian ini, kualitas menunjukkan nilai B 0,001 dan
auditor diukur dengan variabel dummy. signifikansi sebesar 0,926. Nilai p-value >
Perusahaan yang diaudit oleh KAP yang 0,05, sehingga menolak H0 yang berarti
berafiliasi dengan Big Four diberi nilai 1, bahwa struktur modal tidak berpengaruh
sedangkan yang tidak diaudit oleh KAP terhadap kualitas laba. Penelitian ini tidak
yang berafiliasi dengan Big Four diberi berhasil mendukung penelitian Diantimala
nilai 0. Perusahaan yang diaudit KAP (2008) dan Imroatussolihah (2013) yang
yang berafiliasi dengan Big Four dengan menyatakan struktur modal yang
persentase 72,7% sebanyak 128 diproksikan dengan leverage
perusahaan dan perusahaan yang tidak berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.
diaudit KAP yang berafiliasi dengan Big Struktur modal dalam penelitian ini tidak
Four dengan persentase 27,3% sebanyak berpengaruh terhadap koefisien respon
48 perusahaan. Hasil penelitian ini laba yang berarti investor tidak hanya
membuktikan banyaknya frekuensi melihat pada DER yang dimiliki
perusahaan yang telah diaudit oleh KAP perusahaan. Struktur modal perusahaan
yang berafiliasi dengan Big Four. diukur dengan leverage. Nilai leverage
Meskipun sudah banyak perusahaan yang tersebut sudah dinaikkan dengan tujuan
telah diaudit oleh KAP yang berafiliasi untuk mengurangi beban pajak (Agus,
dengan Big Four, kualitas auditor dalam 2001 dalam Delvira dan Nelvirita, 2013)
penelitian ini tidak berpengaruh terhadap atau sudah diturunkan untuk mengurangi

60 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

risiko gagal bayar (Mulyani dkk., 2007) berikutnya mengganti proksi untuk kedua
oleh perusahaan. Hal tersebut variabel tersebut. Persistensi laba dapat
menyebabkan investor menjadi kurang menggunakan nilai persistensi laba rata-
percaya terhadap laba yang dipublikasikan rata beberapa tahun dan untuk kualitas
perusahaan yang pada akhirnya akan auditor dapat menggunakan proksi yang
mengakibatkan respon pasar menjadi lebih mencerminkan variabel tersebut,
relatif rendah. Respon pasar yang relatif misalnya dengan menggunakan ukuran
rendah ini pada akhirnya akan composite index, yang dapat mencerminkan
mencerminkan bahwa laba suatu kualitas auditor dari beberapa sudut
perusahaan kurang atau tidak berkualitas pandang.
(Jang et al., 2007 dalam Novianti, 2012).
Hasil penelitian ini dalam Daftar Pustaka
menginterpretasikan bahwa investor lebih Ambarwati, Sri ,2008, Earnings Response
memperhatikan faktor fundamental lainnya Coefficient, Jurnal Akuntabilitas,
seperti peluang pertumbuhan. Peluang Vol. 7, No. 2, hal.128134.
pertumbuhan lebih banyak digunakan Arfan, Muhammad dan Ira Antasari 2008,
untuk menilai suatu investasi, khususnya Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan,
investor yang mempunyai perspektif dan Profitabilitas Perusahaan
jangka panjang (Mulyani dkk., 2007). terhadap Koefisien Respon Laba
pada Emiten Manufaktur di Bursa
Kesimpulan Efek Jakarta, Jurnal Telaah &
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Riset Akuntansi, Vol.1, No. 1,
peluang pertumbuhan berpengaruh positif hal.5056.
terhadap kualitas laba, risiko, ukuran Delvira, Maisil dan Nelvirita 2013,
perusahaan, kualitas CSR berpengaruh Pengaruh Risiko Sistematik,
negatif terhadap kualitas laba. Sedangkan Leverage dan Persistensi Laba
persistensi laba, kualitas auditor, dan terhadap Earning Response
struktur modal tidak berpengaruh terhadap Coefficient (ERC) : Studi Pada
kualitas laba. Penelitian ini mampu Perusahaan Manufaktur yang Go
menghasilkan model penelitian yang lebih Public di BEI Tahun 2008-2010,
baik dibandingkan dengan penelitian Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1,
acuan yang ditunjukkan dengan kenaikan hal.129-154.
nilai adjusted R2. Deswira, Tita 2013, Pengaruh Likuiditas,
Keterbatasan dan Saran Struktur Modal dan Ukuran
Keterbatasan penelitian ini tidak Perusahaan terhadap Risiko
mampu membuktikan pengaruh positif Investasi Saham yang Terdaftar di
persistensi laba dan kualitas auditor. Oleh Jakarta Islamic Index,
karena itu disarankan dalam penelitian Universitas Negeri Padang, Tesis-

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 61


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

Tidak Dipublikasikan. Diponegoro, Semarang


Diantimala, Yossi, 2008, Pengaruh Hamid, Abdul, 2013, Pengaruh Tenur
Akuntansi Konservatif, Ukuran KAP dan Ukuran KAP terhadap
Perusahaan, dan Default Risk Kualitas Audit:Studi Empiris pada
terhadap Koefisien Respon Laba Perusahaan Manufaktur yang
(ERC), Jurnal Telaah & Riset Terdaftar di BEI, Universitas
Akuntansi. Vol. 1, No. 1, 102-122. Negeri Padang, SkripsiTidak
Dirgantari, Novi, 2002, Analisis terhadap Dipublikasikan.
Perbedaan Ekstensifikasi Praktek Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010,
Social Disclosure Pada Pernyataan Standar Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Emiten Keuangan No.1, Salemba Empat,
di Bursa Efek Jakarta Jakarta
Berdasarkan Tipe Industri dan Imroatussolihah, Ely, 2013, Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Universitas Risiko, Leverage, Peluang
Diponegoro, Tesis-Tidak Pertumbuhan, Persistensi Laba
Dipublikasikan. dan Kualitas Tanggung Jawab
Djuitaningsih, Tita dan Wahdatul A Sosial Perusahaan terhadap
Marsyah, 2012, Pengaruh Earning Response Coefficient
Manajemen Laba dan Mekanisme pada Perusahaan High Profile,
Corporate Governance terhadap Jurnal Ilmiah Manajemen. Vol. 1
Corporate Social Responsibility No. 1, hal.7587.
Disclosure, Jurnal Media Riset Jogiyanto, Hartono, 2009, Teori
Akuntansi, Vol. 2, No. 2, Portofolio & Analisis Investasi,
hal.187211. Yogyakarta : BPFE.
Fitrijanti, Tettet dan Hartono Jogiyanto Kartadjumena, E (2010),
2002, Set Kesempatan Investasi : Pengaruh Voluntary Disclosure of
Konstruksi Proksi dan Analisis Financial Information dan CSR
Hubungannya dengan Kebijakan Disclosure terhadap Earning
Pendanaan dan Dividen, Jurnal Response Coefficient (Survey pada
Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, Perusahaan Manufaktur di BEI
No. 1, hal.3565. 2008-2009), Jurnal Ekonomi
Ghozali, Imam dan A. Chariri, 2007, Teori Universitas Widyatama.
Akuntansi, Badan Penerbit Mayangsari, Sekar, 2004, Bukti Empiris
Universitas Diponegoro, Pengaruh Spesialisasi Industri
Semarang Auditor terhadap Earnings
Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Response Coefficient, Jurnal
Multivariate dengan Program Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7,
SPSS, Badan Penerbit Universitas No. 2, hal.154178.

62 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Chusnulia Aryandhita Widayanti Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile
Mekani Vestari Yang Terdaftar Di Bei
Dessy Noor Farida

Mulyani, Sri., Nur F. Asyik, dan Vol. 3, hal.925.


Andayani, 2007, Faktor-faktor Putri, D. I, 2011, Analisis Struktur Modal
yang Mempengaruhi Earnings dan Pengaruhnya terhadap
Response Coefficient pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus
Perusahaan yang Terdaftar di pada PT. Pupuk Iskandar
Bursa Efek Jakarta, Jurnal Muda Aceh Utara),
Akuntansi dan Auditing Universitas Sumatera Utara,
Indonesia, Vol. 11, No. 1, hal.35 Skripsi-Tidak Dipublikasikan.
45. Rahman, R, 2009, Corporate Social
Naimah, Zahroh, dan Sidharta Utama, Responsibility Antara Teori dan
2006, Pengaruh Ukuran Kenyataan, Yogyakarta :
Perusahaan, Pertumbuhan Laba, Media Pressindo.
dan Profitabilitas Perusahaan Restuti, MI Mitha Dwi dan Cecilia
terhadap Koefisien Respon Laba Nathaniel, 2012, Pengaruh
dan Koefisien Respon Nilai Buku Pengungkapan Corporate Social
Ekuitas :Studi pada Perusahaan Responsibility terhadap Earning
Manufaktur di Bursa efek Response Coefficient, Jurnal
Jakarta, Simposium Nasional Dinamika Manajemen, Vol. 3,
Akuntansi IX, Padang No. 1, hal.40-48.
Novianti, Rizki, 2012, Kajian Kualitas Rossieta, Hilda dan Arie Wibowo,
Laba pada Perusahaan Manufaktur 2009, Faktor-faktor Determinasi
yang Terdaftar di BEI, Jurnal Kualitas AuditSuatu Studi
Analisis Akuntansi, Vol. 1, No. 2. dengan Pendekatan Earnings
Nur, Marzully dan Denies Priantinah, Surprise Benchmark, Universitas
2012, Analisis Faktor-faktor Indonesia-Tidak Dipublikasikan.
yang Mempengaruhi Samsul, Mohamad, 2006, Pasar Modal &
Pengungkapan Corporate Social Manajemen Portofolio, Airlangga,
Responsibility di Indonesia : Studi Jakarta
Empiris pada Perusahaan Sayekti, Yosefa, dan Wondabio L. Sensi,
Berkategori High Profile yang 2007, Pengaruh CSR Disclosure
Listing di Bursa Efek Indonesia, terhadap Earnings Response
Jurnal Nominal, Vol. 1, No. 1, Coefficient, Simposium Nasional
hal.2234. Akuntansi X, Makasar
Palupi, Margaretta Jati, 2006, Analisis Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga
Faktor-faktor yang Bawono, 2010, Pengaruh
Mempengaruhi Koefisien Respon Independensi, Pengalaman, Due
Laba : Bukti Empiris pada Bursa Professional Care dan
Efek Jakarta, Jurnal Ekubank, Akuntabilitas terhadap Kualitas

Vol. 11 No. 1 Maret 2014 63


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan High Profile Chusnulia Aryandhita Widayanti
Yang Terdaftar Di Bei Mekani Vestari
Dessy Noor Farida

Audit, Simposium Nasional Variabel yang Secara Signifikan


Akuntansi XIII, Purwokerto Mempengaruhi Koefisien Respon
Siregar, Sylvia Veronica N. P. & Sidharta Laba Industri Manufaktur yang
Utama, 2006, Pengaruh Struktur Terdaftar di BEI, ISSN : 0854
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, 8153. Vol. 15, No. 1, hal.2130.
dan Praktek Corporate Zubaidi, A Indra, Agus Zuhron, dan Ana
Governance terhadap Rosianawati, 2011, Analisis
Pengelolaan Laba (Earnings Faktor- faktor yang
Management), Vol. 9, No. 3, hal Mempengaruhi Earnings
307326. Response Coefficient (ERC) :
Suharli, Michell. 2005, Studi Empiris Studi pada Perusahaan Properti
terhadap Dua Faktor yang dan Real Estate yang Terdaftar di
Mempengaruhi Return Saham Bursa Efek Indonesia, Jurnal
pada Industri Food & Beverages Akuntansi dan Keuangan, Vol.
di Bursa Efek Jakarta, Jurnal 16, No. 1, hal.122.
Akuntansi & Keuangan, Vol. 7 Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri
No. 2, hal.99116. Sukmawati, 2003, Analisis
Susanto, Yulius Kuria, 2012, Determinan Pengaruh Luas Pengungkapan
Koefisien Respon Laba, Jurnal Sosial dalam Laporan Tahunan
Akuntansi & Manajemen. Vol. 23, Perusahaan terhadap Reaksi
No. 3, hal.153163. Investor : Studi Kasus pada
Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Perusahaan-perusahaan High
Investasi dan Manajemen Profile di BEJ, Simposium
Portofolio, BPFE, Yogyakarta Nasional Akuntansi VI, Surabaya
Widiastuti, Harjanti, 2002, Pengaruh Luas
Pengungkapan Sukarela dalam
Laporan Tahunan terhadap
Earnings Response Coefficient
(ERC), Simposium Nasional
Akuntansi V, Semarang
Wirasari, H. Y. 2008, Pengaruh Perataan
Laba terhadap Risiko Investasi
pada Perusahaan yang
terdaftar di BEI, Universitas
Surakarta, SkripsiTidak
Dipublikasikan.
Yunita, Fransiska, Prima Wenny, dan
Tumpal JRS, 2008, Menentukan

64 Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis

Anda mungkin juga menyukai