Anda di halaman 1dari 16

ISSN 2656-2790 (online)

Movere Journal Vol 3 No. 2 Juli 2021 Hal 186 - 201


MOVERE JOURNAL
http://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/mv

Pengaruh Faktor Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Industri


Perhotelan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Monalisa
Akbid Nusantara Jaya
Email: monalisam337@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor fundamental dan teknikal
terhadap harga saham industri perhotelan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausalitas. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan industri perhotelan yang terdaftar di Bura Efek Indonesia. Penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder yang didasarkan pada pengumpulan data laporan keuangan
perusahaan industri perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis data
menggunakan analisi regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) return on
assets, current ratio, debt to equity ratio, IHSG, dan volume perdagangan berpengaruh secara
simultan terhadap harga saham, 2) return on assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham, 3) debt to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, 4)
current ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham, 5) indeks harga
saham gabungan (IHSG) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham dan 6)
volume perdagangan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci : Harga saham, return on assets, debt to equity ratio, current ratio, indeks harga
saham gabungan, volume perdagangan.

Abstract : This study aims to examine the effect of fundamental and technical factors toward the
stock price of hotel industry listed on the Indonesian stock exchange. This is a quantitative
research with a causal approach. The population in this research is all the companies of hotel
industry registered in the Indonesian Stock Exchange. This research applied purposive
sampling technique. The data used in this research is secondary data based on data collection
of financial report of hotel industry companies registered on the Indonesia Stock Exchange.
Data analysis used multiple linear regression analysis. The results of the research show that: 1)
return on assets, current ratio, debt to equity ratio, JCI, and trading volume have a
simultaneous effect toward the stock price, 2) return on assets has a positive and significant
effect toward the stock price, 3) debt to equity ratio have positive and significant effect toward
the stock price, 4) the current ratio has a negative and insignificant effect toward the share
stock price, 5) the composite stock price index (CSPI) has a positive and insignificant effect
toward the stock price and 6) trading volume has a negative and significant effect on stock
price.

Keywords: stock price, return on assets, debt to equity ratio, current ratio, composite stock
price index, trading volume.

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
186
ISSN 2656-2790 (online)

I. PENDAHULUAN dividen dan tingkat pertumbuhan


penjualan perusahaan, sedangkan
A. Latar Belakang informasi yang bersifat teknikal
Pola perilaku harga saham menentukan diperoleh dari luar perusahaan seperti
pola return yang diterima dari saham ekonomi, politik, finansial dan lainnya.
tersebut. Untuk berinvestasi dalam Pada analisis fundamental
bentuk sekuritas saham, seorang investor pendekatan utama yang digunakan oleh
yang rasional akan menginvestasikan para analis sekuritas adalah informasi
dananya dengan memilih saham-saham laporan keuangan yang membantu dalam
yang efisien, yang dapat memberikan penganbilan keputusan investasi.
return maksimal dengan tingkat risiko Informasi ini berupa informasi akuntansi
tertentu atau return tertentu dengan yang terangkum dalam laporan keuangan
risiko yang seminimal mungkin. Harga yang menyajikan informasi berguna
saham sebagai representasi dari nilai untuk pengambilan keputusan berbagai
perusahaan ditentukan oleh faktor pihak (Sugir, 2004). Bentuk informasi
internal perusahaan. Faktor internal laporan keuangan tersebut berupa rasio-
perusahaan merupakan faktor rasio yang digunakan untuk mengukur
fundamental yang sering dipakai sebagai prestasi keuangan perusahaan yang
dasar oleh para investor di pasar modal dipublikasikan untuk kepentingan
untuk mengambil keputusan investor. Sebuah laporan keuangan dapat
investasinya. Di samping faktor diukur dan diinterpretasikan oleh rasio.
fundamental, maka faktor teknikal juga Dalam rasio tersebut terdapat beberapa
merupakan faktor penting yang dapat sub-sub rasio. Adapun yang termasuk
mempengaruhi harga saham. faktor ini faktor-faktor fundamental yang
lebih bersifat teknis dan psikologis digunakan dalam penelitian ini adalah
seperti, volume perdagangan saham, nilai Return On Assets (ROA), Current Ratio,
transaksi perdagangan saham dan dan Debt to Equaty Rasio (DER).
kecenderungan naik turunnya harga Kenyataannya teori tersebut tidak
saham. Harga saham bisa naik bisa pula sepenuhnya didukung oleh bukti empiris
turun. Hal ini yang perlu disadari oleh yang dilakukan beberapa peneliti
para pemodal. Analisis terhadap faktor- sebelumnya. Hasil penelitian yang
faktor yang diperkirakan akan dilakukan Natarsyah (2000)
mempengaruhi harga saham, risiko yang menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
ditanggung pemodal, merupakan faktor positif dan signifikan terhadap harga
yang akan mempengaruhi perkembangan saham. Sedangkan penelitian yang
pasar modal. makroekonomi sebagai dilakukan Gede (2009) menunjukkan
indikator yang dianggap berpengaruh ROA tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham dan nilai terhadap harga saham. Penelitian yang
perusahaan adalah: inflasi, suku bunga, dilakukan Puspasari (2005) menunjukkan
kurs. (Afriyani 2018) bahwa Current Ratio tidak berpengaruh
Menurut Jogiyanto (2008:126) terdapat secara signifikan terhadap harga saham.
dua macam analisis untuk menentukan Sedangkan penelitian yang dilakukan
nilai saham, yaitu terdiri dari informasi Dwi Wulandari (2009) menujukkan
yang bersifat fundamental dan informasi bahwa Current Ratio juga tidak
yang bersifat teknikal. Informasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap
bersifat fundamental diperoleh dari harga saham.
internal perusahaan yang meliputi

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
187
ISSN 2656-2790 (online)

Menurut Dharmastuti (2004) rasio dimiliki, diharapkan dapat memprediksi


Debt to Equity Ratio (DER) dapat juga arah pergerakan saham selanjutnya.
digunakan. DER adalah perbandingan Pendekatan ini menggunakan data pasar
antara hutang yang dimiliki perusahaan yang dipublikasikan seperti : harga
dan total ekuitasnya. DER saham, volume penjualan, indeks harga
mencerminkan kemampuan perusahaan saham gabungan dan individu, serta
dalam memenuhi seluruh kewajibannya faktor-faktor lain yang bersifat teknis.
yang ditunjukkan oleh beberapa bagian (Sony Siswoyo, 2013:63). Dalam
dari modal sendiri yang digunakan untuk penelitian ini dalam menentukan
membayar hutang. Rasio leverage yang pengaruh informasi teknikal terhadap
cukup tinggi menunjukkan kinerja harga saham hanya akan memfokuskan
perusahaan yang semakin buruk, karena pada volume penjualan dan indeks harga
tingkat ketergantungan permodalan saham gabungan. Hasil penelitian yang
perusahaan terhadap pihak luar semakin tidak konsisten mengenai pengaruh
besar. Dengan demikian apabila Debt to volume penjualan terhadap harga saham
Equity Ratio (DER) perusahaan tinggi, yang dilakukan oleh Abidin (2016)
ada kemungkinan harga saham menyatakan bahwa volume penjualan
perusahaan akan rendah karena jika tidak berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan memperoleh laba, sedangkan penelitian yang dilakukan
perusahaan cenderung untuk oleh Dwi Wulandari (2009) menyatakan
menggunakan laba tersebut untuk hal yang sama.
membayar utangnya dibandingkan Analisis teknikal seringkali kontras
dengan membagi deviden (Dharmastuti, dengan analisis fundamental yaitu studi
2004). Hasil penelitian yang berbeda atas faktor ekonomi yang diyakini
juga ditemukan pada pengaruh Debt to beberapa analis mampu mempengaruhi
Equity Ratio (DER). Penelitian yang harga dalam pasar keuangan.Para analis
dilakukan oleh Natarsyah S (2002), teknikal meyakini bahwa harga tersebut
Puspasari (2005) dan Artha (2014) sudah mencerminkan semua pengaruh
menunjukkan bahwa Debt to Equity ekonomi tersebut sebelum investor
Ratio (DER) berpengaruh signifikan menyadarinya.Beberapa pedagang
terhadap harga saham. Sedangkan hasil menggunakan salah satu dari teknikal
yang berbeda ditemukan oleh Hijriah atau fundamental, namun beberapa
(2007), menyatakan bahwa faktor lainnya menggabungkan keduanya dalam
fundamental debt to equity ratio (DER) melakukan analisis (Budi Harsono,
tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2013:39).
Selain informasi fundamental, Di pasar saham perusahaan yang
investor juga perlu mempertimbangkan telah go public dikelompokkan ke dalam
informasi teknikal yang merupakan suatu beberapa sektor industri. Dari
informasi yang akan memberikan pengelompokan tersebut, industri
gambaran kepada investor untuk perhotelan memiliki jumlah perusahaan
menentukan kapan pembelian saham yang paling besar, dan merupakan
dilakukan dan kapan saham tersebut emiten terbesar dibanding industri lain.
dijual atau ditukar dengan saham yang Berikut ini adalah data pergerakan saham
lain agar memperoleh keuntungan yang perusahaan sektor perhotelan di Bursa
maksimal. Analisis teknikal merupakan Efek Indonesia. Menunjukkan rata-rata
analisis terhadap data historis harga harga saham mengalami peningkatan dan
saham. Melalui data historis yang berfluktuasi setiap tahunnya. Return on

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
188
ISSN 2656-2790 (online)

Assets pada perusahaan Perhotelan saham industri perhotelan di


mengalami fluktuasi. Hal tersebut akan Bursa efek Indonesia ?
mengakibatkan tidak stabilnya kinerja 2. Apakah current ratio
keuangan yang dialami perusahaan berpengaruh terhadap harga
Perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek saham industri perhotelan di
Indonesia. Bursa Efek Indonesia ?
Tetapi pada tahun 2010 dan 3. Apakah debt to equity ratio
2014, yang harga sahamnya berpengaruh terhadap harga
meningkat yang tidak dibarengi saham industri perhotelan di
dengan kenaikan nilai Return On Bursa Efek Indonesia ?
Assets, yang ada hanya terlihat 4. Apakah Index Harga Saham
penurunan Return On Assets (ROA), gabungan berpengaruh terhadap
sehingga investor tidak tertarik dalam harga saham industri perhotelan
berinvestasi karena perusahaan di Bursa Efek Indonesia ?
dinilai memiliki Return On Assets 5. Apakah volume perdagangan
(ROA) menurun yang mencerminkan saham berpengaruh terhadap
apresiasi pasar dalam memberi nilai harga saham industri perhotelan
atau harga saham perusahaan dalam di Bursa Efek Indonesia ?
menghasilkan laba yang menurun.
Fenomena yang terjadi pada tahun II. TINJAUAN PUSTAKA
2010 dan 2014, teori retrun on assets
(ROA) yang menyatakan bahwa A. Teori Sinyal (Signaling Theory)
apabila ROA tinggi maka harga Signalling Theory merupakan teori yang
saham juga akan tinggi, namun pada membahas mengenai bagaimana
tabel diatas bahwa ROA dan harga perusahaan memberikan informasi atau
saham menunjukkan kebalikan dari sinyal baik positif maupun negatif bagi
teori tersebut. pemegang saham (Scott dalam Himawan
Berdasarkan latar belakang dan Christiawan, 2016). Signaling theory
yang telah dijabarkan beserta hasil menurut beberapa literatur merupakan
penelitian yang variatif dan tidak efek yang terjadi sebagai akibat dari
konsisten tersebut mendorong untuk pengumuman laporan keuangan yang
dilakukan penelitian lanjutan dengan ditangkap oleh para pengguna,
dengan mengambil sampel penelitian khususnya para pelaku bursa. Adanya
pada perusahaan perhotelan yang informasi keuangan tersebut
tercatat pada Bursa Efek Indonesia menimbulkan efek, yang akan ditangkap
dengan judul penelitian “Pengaruh sebagai signal oleh para pelaku bursa
Faktor Fundamental dan Teknikal sebagai peluang atau sebagai ancaman ke
Terhadap Harga Saham Industri depan berkaitan dengan prospek
Perhotelan yang Terdaftar Di Bursa investasi yang akan dilakukannya. Oleh
Efek Indonesia”. karena itu, signaling effect dihasilkan
B. Rumusan Masalah oleh informasi baru dari pengumuman
Berdasarkan uraian di atas, laporan keuangan, dan bukan oleh
maka pokok permasalahan dalam sebuah issue yang terjadi
penelitian ini akan dirumuskan dalam (Penman,2003). Investment (Investasi)
bentuk pertanyaan, sebagai berikut: adalah studi yang mempelajari proses
1. Apakah retrun on assets investasi, proses investasi adalah urutan
berpengaruh terhadap harga tindakan yang seharusnya dilakukan oleh

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
189
ISSN 2656-2790 (online)

pemodal yang melakukan investasi pada dengan indeks). Rasio secara garis dasar
aset keuangan. Saham merupakan sala di bagi dalam lima kategori utama antara
satu bentuk aset keuangan yang dapat lain, yaitu: profitability (keuntungan),
diperdagangkan pada pasar modal. price (harga), liquidity (likuiditas),
Karakteristik saham adalah sekuritas leverage (dukungan), dan efficiency
yang memberikan imbal hasil yang tidak (efisiensi).
tetap. Kemampuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang C. Faktor Teknikal
paling berperan dalam menentukan
kinerja portofolio, merupakan kajian 1. Definisi Analisis Teknikal
akademis dalam dua dekade terakhir. Secara umum analisis teknikal
Pengujian terhadap perilaku kinerja merupakan sebuah metode peramalan
portofolio saham akan dapat membantu gerak harga saham, indeks atau
dalam mengevaluasi dan instrumen keuangan lainnya dengan
menginterpretasikan faktor-faktor menggunakan grafik berdasarkan data
penentunya. Jika ditemukan bahwa historis. Jadi, analisis teknikal adalah
portofolio saham menunjukkan analisis untuk memprediksi pergerakan
perubahan kinerja yang besar, berarti harga saham di masa yang akan datang
konsistensi dengan faktor-faktor yang atas dasar past performance atau pola
berkonstribusi terhadap komponen pegerakan harga dan volume
penting pergerakan harga saham. perdagangan yang telah terjadi
(Afriyani 2018)Afriyani. 2018. sebelumnya (Budi Harsono,2013:39).
‘Influence of Micro Fundamental Factors Analisis teknikal mempelajari saham dan
and Macroeconomics on Share Return bursa dengan berdasarkan pada
and Manufacturing Value of Companies penawaran (supply) dan permintaan
Listed in Indonesia Stock Exchange (demand). Dalam analisis teknikal,
(IDX).’ Quest journal of research in pekerjaan baru dimulai setelah harga
Humanities and social Science (JRHSS) terbentuk di pasar atau di bursa.
6(5): 49–57. Dengan analisis teknikal investor
dapat mengambil manfaat lebih jauh
untuk menentukan kapan investor akan
B. Faktor Fundamental membeli atau menjual saham yang
Faktor fundamental dibagi menjadi dua dikatakan under /over valued untuk
yaitu faktor fundamental yang bersifat mendapatkan maximum return. investor
internal yang memberikan informasi dapat menentukan kapan membeli saham
tentang kinerja perusahaan dan faktor- pada tingkat harga terendah dan kapan
faktor yang bersifat eksternal yang menjual saham pada tingkat harga
meliputi kondisi perekonomian secara tertinggi dengan melihat tren harga
umum. Untuk melihat kinerja perusahaan saham yang terjadi.
melalui rasio keuangan, biasanya (http://www.bumianyar.com/)
dibandingkan dengan perusahaan lainnya
dalam industri yang sama untuk D. Retrun On Assets terhadap harga
menemukan posisi perusahaan apakah saham
"normal" atau "tidak normal". Selain Tandelilin (2001:240) menyatakan
dibandingkan dengan perusahaan lain, bahwa return on assets menggambarkan
kinerja keuangan juga dapat sejauhmana kemampuan asset-aset yang
dibandingkan dengan pasar (diwakili dimiliki perusahaan bisa menghasilkan

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
190
ISSN 2656-2790 (online)

laba. Semakin tinggi rasio ROA pada harga saham. Jadi, current ratio
menunjukkan bahwa perusahaan semakin diperkirakan berpengaruh positif
efektif dalam memanfaatkan aktiva terhadap harga saham, artinya ketika CR
untuk menghasilkan laba bersih setelah mengalami kenaikan, diikuti dengan
pajak, yang juga dapat diartikan bahwa kenaikan harga saham.
kinerja perusahaan semakin efektif. Hal Penelitian yang dilakukan oleh
ini selanjutnya akan meningkatkan Dewi dan Wahyudi (2012), Puspasari
daya tarik perusahaan kepada investor (2005), dan Dwi Wulandari (2009)
dan berdampak pada harga saham dari dengan hasil penelitian yang
perusahaan tersebut di pasar modal bertentangan dengan teori yaitu current
juga akan semakin meningkat, dengan ratio tidak berpengaruh signifikan
kata lain ROA akan berpengaruh terhadap harga saham.
terhadap harga saham perusahaan. Debt to Equity Ratio terhadap
Rahmi et al. (2013) melakukan harga saham
penelitian terhadap variabel ROA, hasil Secara teoritis, Walsh (2003:118)
penelitian yang ditemukan adalah menyatakan debt to equity ratio yang
variabel ROA berpengaruh positif lebih dikenal dalam bahasa Indonesia
terhadap harga saham. Kemudian dengan Rasio “Utang terhadap ekuitas”
penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah merupakan salah satu ukuran paling
S (2002) dengan hasil penelitian yang mendasar dalam keuangan perusahaan.
konsisten yaitu ROA berpengaruh DER mencerminkan kemampuan
terhadap harga saham. perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya, yang ditunjukkan oleh
E. Current Ratio terhadap harga berapa bagian modal sendiri yang
saham digunakan untuk membayar hutang.
Kemampuan likuiditas keuangan Bagi investor, semakin besar rasio
antar perusahaan cenderung berbeda DER akan semakin tidak
antara satu industri dan industri lainnya. menguntungkan karena semakin besar
Kriteria perusahaan yang mempunyai risiko yang ditanggung atas kegagalan
posisi keuangan kuat adalah mampu yang mungkin terjadi di perusahaan
memenuhi kewajiban keuangan kepada (Kasmir, 2007:158). Semakin besar
pihak luar secara tepat waktu, mampu DER, maka semakin rendah harga
menjaga kondisi modal kerja yang saham perusahaan karena perusahaan
cukup, mampu membayar bunga dan harus membayar utang dan investor
kewajiban dividen yang harus semakin tidak menarik untuk membeli
dibayarkan, dan menjaga posisi kredit saham perusahaan.
utang yang aman. Semakin tinggi angka Penelitian mengenai debt to
rasio likuiditas, akan semakin baik bagi equity ratio pernah dilakukan oleh
investor, perusahaan yang diminati Rahmi et al. (2013) menyatakan bahwa
investor adalah perusahaan yang DER berpengaruh signifikan terhadap
mempunyai rasio likuiditas cukup tinggi harga saham. Sejalan dengan penelitian
(Rahardjo, 2006). Semakin baik rasio Artha et al. (2014), Puspasari (2005)
current rationya maka akan semakin dengan konsisten menyatakan bahwa
likuid perusahaan tersebut, sehingga debt to equity ratio berpengaruh
dapat meningkatkan minat masyarakat signifikan terhadap harga saham.
untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut. Hal ini akan berdampak positif

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
191
ISSN 2656-2790 (online)

F. Indeks Harga Saham Gabungan saham mempunyai kaitan dengan


terhadap harga saham harga pasar di bursa, dikarenakan
Kenaikan indeks harga saham volume perdagangan saham dianggap
gabungan sepanjang waktu tertentu, sebagai ukuran dari kekuatan atau
tentunya mendatangkan kondisi kelemahan pasar sesuai dengan hukum
investasi dan perekonomian negara penawaran dan permintaan. Penelitian
dalam keadaan baik. Sebaliknya jika yang dilakukan Abidin et al. (2016)
turun berarti iklim investasi sedang menyatakan bahwa Volume
buruk. Kondisi demikian akan perdagangan secara parsial berpengaruh
mempengaruhi naik atau turunnya negatif terhadap harga saham, adapun
harga saham di pasar bursa. penelitian yang dilakukan oleh Dwi
Wulandari (2009) menyatakan hal yang
G. Volume perdagangan terhadap sama.
harga saham
“Trading volume is number of shares III. KERANGKA KONSEPTUAL
stocks or indexs traded” (Jones et.al, DAN HIPOTESIS.
2009:447). Volume perdagangan
merupakan banyaknya lembar saham Berdasarkan pada latar belakang
yang diperdagangkan. “Trading volume penelitian dan hasil telaah pustaka,
is defined as the number shares bought diketahui bahwa teori-teori yang
and sold each day” (Abbondante, membahas mengenai faktor yang dapat
2010:1). Volume perdagangan saham mempengaruhi harga saham memberikan
dapat diartikan sebagai banyaknya pandangan yang berbeda, bahkan
lembar saham dari suatu emiten atau saling bertentangan. Penelitian ini
perusahaan yang diperjual-belikan di bertujuan untuk menguji kembali
pasar modal setiap harinya dengan secara empiris tentang teori mana yang
tingkat harga yang telah disepakati lebih tepat dalam menjelaskan faktor
oleh pihak penjual dan pembeli yang dapat mempengaruhi harga saham
saham melalui broker(perantara) yang dijalankan oleh industri perhotelan
perdagangan saham. Susanto dan di Bursa efek Indonesia. Adapun
Sabardi (2010:104) menyatakan bahwa kerangka konseptual penelitian ini
secara historis volume perdagangan digambarkan pada model berikut ini:
Gambar 1: Kerangka Konseptual

Return on
Assets (X1)

Current Ratio (X2)

Debt to Equity Harga Saham (Y)


Ratio (X3)

Indeks Harga Saham


Gabungan(X4 )
© 2021 STIE TDN. All rights reserved
Corresponding Author: Monalisa
192
Volume
Perdagangan (X5 )
ISSN 2656-2790 (online)

Berdasarkan penjelasan teori website Indonesia Stock Exchange (IDX)


sebelumnya dan hasil-hasil penelitian yaitu www.idx.co.id.
sebelumnya, dan kerangka konseptual Teknik analisis data yang digunakan
maka hipotesis yang diajukan ialah: dalam peneltian ini adalah menggunakan
H1: Return on assets berpengaruh analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif
terhadap harga saham industri merupakan suatu bentuk analisis yang
perhotelan di Bursa efek Indonesia. diperuntukkan bagi data yang besar yang
H2 : Current ratio berpengaruh terhadap dikelompokkan ke dalam kategori-
harga saham industri perhotelan di kategori yang berwujud angka-angka.
Bursa efek Indonesia. Metode analisis data menggunakan
H3: Debt to equity ratio berpengaruh analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan
terhadap harga saham industri uji hipotesis dengan bantuan komputer
perhotelan di Bursa efek Indonesia. melalui program IBM SPSS 20 for
H4: Indeks harga saham gabungan windows.
berpengaruh terhadap harga saham Untuk memudahkan proses analisis
industri perhotelan di Bursa efek dipergunakan aplikasi SPSS dengan
Indonesia. Model Persamaan regresi, Analisis
H5 : Volume perdagangan berpengaruh Regresi Linier Berganda (Multiple
terhadap harga saham industri Regression Analysis). Analisis regresi
perhotelan di Bursa efek Indonesia. linier berganda (multiple regression)
dilakukan untuk menguji pengaruh dua
IV. METODE PENELITIAN atau lebih variabel independen
Penelitian Ini Merupakan jenis (explanatory) terhadap satu variabel
penelitian kuantitatif Deskriptif, adapun dependen. Model regresi berganda dalam
objek penelitian dan populasi penelitian pernyataan ini dinyatakan sebagai
ini adalah Perusahaan industri perhotelan berikut :
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2015, Pengambilan sampel Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4
dilakukan secara purposive sampling. + β 5X5 + e……………………...(1)
Berdasarkan kriteria dari 21 populasi
penelitian tersebut, maka terdapat Menyelesaikan analisis data
sebanyak 15 perusahaan yang memenuhi menggunakan Software Program SPSS
syarat untuk dijadikan sampel dalam 20 (Statistical Product and Service
penelitian. Adapun jenis data yang Solution) dan semua hasil output data
digunakan dalam penilitian ini yaitu data yang dihasilkan kemudian
sekunder dan sumber data yang diintepretasikan satu per satu. Uji
digunakan adalah data keuangan regresi berganda dilakukan untuk
perusahaan yang yang di peroleh dari menguji hipotesis H1 sampai H5.
Perhitungan dengan SPSS 20

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
193
ISSN 2656-2790 (online)

akan diperoleh keterangan atau hasil kewajiban lancar dan merupakan


tentang koefisien determinasi (R2), Uji ukuran yang paling umum digunakan
F, Uji t. untuk mengetahui kesanggupan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban
Variabel dan Pengukurannya. jangka pendeknya. Rasio ini salah
satu dari rasio likuiditas. Adapun
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan skala pengukuran current ratio
sesuai dengan yang diharapakan, maka dengan rumus sebagai berikut
perlu dipahami berbagai unsur-unsur (Munawir, 2004:104)
yang menjadi dasar dari suatu penelitian
ilmiah yang termuat dalam 100%
operasionalisasi variabel penelitian
Secara lebih rinci, operasionalisasi 4. Debt to Equity Rasio (X3)
variabel yang digunakan dalam penelitian Debt to equity ratio (DER) adalah
ini sebagai berikut: perbandingan total hutang yang
1. Harga Saham (Y) dimiliki perusahaan dengan total
Menurut Sunariyah (2006:128), harga ekuitas. Satuan pengukuran DER
saham adalah harga suatu saham pada adalah dalam persentase, secara
pasar yang sedang berlangsung di matematis rumus untuk menghitung
bursa efek. Dalam penelitian ini debt to equity ratio bisa ditulis
menggunakan harga dari suatu saham sebagai berikut (Ang, 1997) :
yang ditentukan pada saat pasar
saham sedang berlangsung dengan DER= X 100%
berdasarkan kepada permintaan dan 5. Indeks Harga Saham Gabungan
penawaran pada saham yang (X4)
dimaksud, dengan harga saham yang Indeks harga saham gabungan
diwakili oleh harga saham merupakan Indikator pergerakan
penutupan (closing price) pada tutup harga saham yang tercatat di bursa
tahun, karena harga saham pada tutup dan merupakan indeks gabungan dari
tahun dianggap dapat mewakili seluruh jenis saham yang tercatat di
fluktuasi harga saham yang terjadi Bursa Efek Indonesia.Rumus yang
dalam satu periode (diukur dalam digunakan untuk menghitung IHSG :
satuan rupiah).
2. Retrun On Assets (X1) IHSG= X 100%
Return On Assets (ROA) adalah rasio 6. Volume Perdagangan (X5)
yang digunakan untuk mengukur Volume perdagangan saham adalah
kemampuan asset perusahaan dalam merupakan rasio antara jumlah lembar
menghasilkan laba bersih. ROA juga saham yang diperdagangkan pada
merupakan indikator efisiensi waktu tertentu terhadap jumlah saham
penggunaan total asset perusahan. yang beredar pada waktu tertentu
ROA dapat dihitung dengan rumus (Suad Husnan et al., 2005).
(Husnan, 2001:339) : Dirumuskan sebagai berikut :
ROA= X 100% VP =
3. Current Ratio (X2)
Current ratio (CR) merupakan V. HASIL PENELITIAN DAN
perbandingan antara aktiva lancar dan PEMBAHASAN

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
194
ISSN 2656-2790 (online)

A. Analisis Data variabel rasio return on assets, current


1. Uji Hipotesis ratio, debt to equity ratio, IHSG, dan
volume perdagangan. Sisanya sebesar
ANOVAa 62,4% dipengaruhi oleh variabel lainyang
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squa Squ belum diteliti dalam penelitian ini.
res
Model Summary are Tabel 2.
Mod R
Regressi
Square 9.207
R on Adjusted 5R 1.841 9.786of the
Std. Error .000 b Hasil Uji F – Uji Simultan
el 1 Residual Square
12.796 68 .188Estimate Sumber: Output SPSS 20
a
1 .647Total .418 22.003 73.376 .43379 Berdasarkan tabel diatas
a. Predictors: (Constant), LN_vp, LN_ihsg, LN_roa, LN_der, dapat dilihat bahwa dalam pengujian
LN_cr
a. Dependent Variable: LN_hs
b. Predictors: (Constant), LN_vp, regresi berganda menunjukkan hasil F
LN_ihsg, LN_roa, LN_der, LN_cr hitung sebesar 9,786 dengan tingkat
Teknik analisis yang digunakan signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari
untuk menguji hipotesis H1, H2, H3, H4 0,05, dimana nilai F hitung lebih
dan H5 menggunakan analisis regresi besar dari nilai F tabelnya sebesar
linier berganda dengan meregresikan 3,13 (df1=3-1=2 dan df2=75-4=71),
variabel independen (rasio return on maka Ho ditolak dan Ha diterima.
assets,current ratio,debt to equity ratio, Berarti variabel rasio return on
IHSG, dan volume perdagangan) terhadap assets, current ratio, debt to equity
variabel dependen (harga saham). Uji ratio, IHSG, dan volume perdagangan
hipotesis ini dibantu dengan secara bersama-sama berpengaruh
menggunakan program SPSS versi 20. terhadap harga saham.
Hasil pengujian tersebut ditampilkan
sebagai berikut : Tabel 3
Tabel 1 Hasil Uji T Hitung
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Output SPSS 20 Sumber: Output SPSS 20
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
nilai R adalah 0,647 menurut pedoman dianalisis model estimasi sebagai
interpretasi koefisien korelasi, angka ini berikut :
termasuk kedalam kategori korelasi Y = -0,429 + 0,451 X1 - 0,058 X2+ 0,431
berpengaruh korelasi berpengaruh kuat X3 + 1,176 X4 - 0,073 X5 + e… (1)
karena berada pada interval 0,60 – 0,799.
Hal ini menunjukkan bahwa rasio return Dari persamaan di atas dapat
on assets, current ratio, debt to equity dijelaskan bahwa :
ratio, IHSG, dan volume perdagangan Coefficientsa
berpengaruh kuat terhadap harga saham. Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Berdasarkan hasil uji koefisien Coefficients ed
Coef
deteminasi diatas, nilai R2 (Adjusted R ficie
Square) dari model regresi digunakan nts
B Std. Error Beta
untuk mengetahui seberapa besar
(Consta
kemampuan variabel bebas (independent) -.429 4.241 -.101 .920
nt)
dalam menerangkan variabel terikat LN_roa .451 .112 .470 4.018 .000
(dependent). Dari tabel diatas diketahui LN_cr -.058 .362 -.018 -.160 .874
1
LN_der .431 .206 .234 2.088 .041
bahwa nilai R2 sebesar 0,376, hal ini
LN_ihs
berarti bahwa 37,6% yang menunjukkan 1.176 1.160 .095 1.014 .314
g
bahwa harga saham dipengaruhi oleh LN_vp -.073 .028 -.240 2.559 .013
a. Dependent Variable: LN_hs

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
195
ISSN 2656-2790 (online)

1) Nilai konstanta sebesar -0,429 memiliki t hitung < t tabel yaitu t


mengindikasikan bahwa jika variabel hitung sebesar 4.018sementara t tabel
independen (rasio return on dengan sig. α = 0,05 dan df = n-k,
assets,current ratio,debt to equity yaitu 75-1=74 sebesar 1,666 dengan
ratio, IHSG, dan volume tingkat signifikansi sebesar 0,000
perdagangan) adalah nol maka nilai yang lebih kecil dari 0,05, maka Ha
perusahaan akan terjadi sebesar - diterima. Ini berarti struktur mo
0,429. return on assets dal bengaruh positif
2) Koefisien regresi variabel return on dan signifikan terhadap harga saham.
assets (X1) sebesar 0,451 Dengan demikian hipotesis pertama
mengindikasikan bahwa setiap yang menyatakan return on assets
kenaikan satu satuan variabel rasio berpengaruh terhadap harga saham
return on assets akan meningkatkan terbukti. Hasil penelitian ini
harga saham sebesar 0,451. menunjukkan bahwa return on assets
3) Koefisien regresi variabel current berimplikasi terhadap harga saham.
ratio(X2) sebesar 0,058 dengan tanda 2) Current ratio berpengaruh terhadap
negative menunjukkan arah hubungan harga saham (H2)
yang berlawanan arah hal ini berarti Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
mengindikasikan bahwa setiap variabel kebijakan dividen memiliki t
kenaikan satu satuan variabel current hitung sebesar -.160< t tabel 1,666
ratio akan mengurangi harga saham dengan tingkat signifikansi 0,874
sebesar 0,058. yang lebih besar dari 0,05, maka Ha
4) Koefisien regresi variabel debt to ditolak. Hal ini berarti current ratio
equity ratio (X3) sebesar 0,431 berpengaruh negatif dan tidak
mengindikasikan bahwa setiap signifikan terhadap harga saham.
kenaikan satu satuan variabel debt to Dengan demikian hipotesis kedua
equity ratio akan meningkatkan harga yang menyatakan current ratio
saham sebesar 0,431. berpengaruh terhadap harga saham
5) Koefisien regresi variabel IHSG (X4) tidak terbukti.
sebesar 1,176 mengindikasikan bahwa 3) Debt to equity ratio berpengaruh
setiap kenaikan satu satuan variabel terhadap harga saham (H3)
IHSG akan meningkatkan harga Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
saham sebesar 1,176. variabel debt to equity ratio memiliki
6) Koefisien regresi variabel volume t hitung sebesar 2.088< t tabel 1,666
perdagangan (X5) sebesar -0,073 dengan tingkat signifikansi 0,041
mengindikasikan bahwa setiap yang lebih kecil dari 0,05, maka Ha
kenaikan satu satuan variabel volume diterima. Hal ini berarti debt to equity
perdagangan akan mengurangi harga ratio berpengaruh positif dan
saham sebesar -0,073. signifikan terhadap harga saham.
Dengan demikian hipotesis ketiga
Hasil interpretasi atas hipotesis yang menyatakan debt to equity ratio
penelitian (H1, H2, H3, H4 dan H5) yang berpengaruh terhadap harga saham
diajukan dapat dilihat sebagai berikut: terbukti.
1) Return on assets berpengaruh 4) IHSG berpengaruh terhadap harga
terhadap harga saham (H1) saham (H4)
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
bahwa variabel return on assets variabel kebijakan dividen memiliki t

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
196
ISSN 2656-2790 (online)

hitung sebesar 1.014< t tabel 1,666 perhotelan di bursa efek Indonesia


dengan tingkat signifikansi 0,314 tahun 2011-2015.
yang lebih besar dari 0,05, maka Ha Return on assets menggambarkan
ditolak. Hal ini berarti IHSG sejauhmana kemampuan asset-aset
berpengaruh positif dan tidak yang dimiliki perusahaan bisa
signifikan terhadap harga saham. menghasilkan laba. Semakin tinggi
Dengan demikian hipotesis keempat rasio ROA menunjukkan bahwa
yang menyatakan IHSG berpengaruh perusahaan semakin efektif dalam
terhadap harga saham tidak terbukti. memanfaatkan aktiva untuk
5) Volume perdagangan berpengaruh menghasilkan laba bersih setelah
terhadap harga saham (H5) pajak, yang juga dapat diartikan
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa bahwa kinerja perusahaan semakin
variabel volume perdagangan efektif. Hal ini selanjutnya akan
memiliki t hitung sebesar 2.559< t meningkatkan daya tarik perusahaan
tabel 1,666 dengan tingkat kepada investor dan berdampak pada
signifikansi 0,013 yang lebih kecil harga saham dari perusahaan tersebut
dari 0,05, maka Ha diterima. Hal ini di pasar modal juga akan semakin
berarti volume perdagangan meningkat, dengan kata lain ROA
berpengaruh negatif dan signifikan akan berpengaruh terhadap harga
terhadap harga saham. Dengan saham perusahaan.
demikian hipotesis kelima yang Para investor akan lebih mencari
menyatakan volume perdagangan perusahaan dengan tingkat
berpengaruh terhadap harga saham profitabilitas yang tinggi, karena
terbukti. dianggap mampu memberikan return
yang tinggi, bagi para kreditor laba
B. Pembahasan Penelitian yang dihasilkan perusahaan akan
Penelitian mengenai harga saham digunakan untuk membayar tingkat
pada perusahaan industri perhotelan di bunga dan pokok pinjaman, sehingga
bursa efek Indonesia, yang melibatkan kreditor mengharapkan peningkatan
pengaruh variabel bebas (rasio return on laba perusahaan. Hal ini sesuai
assets, current ratio, debt to equity ratio, dengan hasil penelitian yang
IHSG, dan volume perdagangan) terhadap menunjukan bahwa ROA berpengaruh
variabel dependen (harga saham), dapat positif terhadap nilai perusahaan yang
dibuat pembahasan sebagai berikut: berarti peningkatan ROA akan
1. Pengaruh return on assets terhadap mempengaruhi peningkatan harga
harga saham pada perusahaan industri saham perusahaan secara signifikan.
perhotelan di bursa efek Indonesia Hasil penelitian ini sejalan dengan
Hipotesis pertama yang diajukan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh
penelitian ini adalah bahwa return on Rahmi et al. (2013) dan Natarsyah S
assets berpengaruh terhadap harga (2002) yang menyatakan bahwa
saham pada industri perhotelan di return on assets berpengaruh
bursa efek Indonesia tahun 2011- signifikan terhadap saham.
2015.Berdasarkan hasil analisis 2. Pengaruh current ratio terhadap
menunjukkan bahwa return on assets harga saham pada perusahaan industri
berpengaruh positif dan signifikan perhotelan di bursa efek Indonesia
terhadap harga saham pada industri Hipotesis kedua yang diajukan pada
penelitian ini adalah bahwa current

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
197
ISSN 2656-2790 (online)

ratio berpengaruh terhadap harga berinvestasi pada suatu perusahaan.


saham pada industri perhotelan di Hasil penelitian ini sejalan dengan
bursa efek Indonesia tahun 2011- hasil penelitian yang dilakukan oleh
2015. Berdasarkan hasil analisis Dewi dan Wahyudi (2012), Puspasari
menunjukkan bahwa current ratio (2005), dan Dwi Wulandari (2009)
berpengaruh negatif dan tidak dengan hasil penelitian yang
signifikan terhadap harga saham pada bertentangan dengan teori yaitu
industri perhotelan di bursa efek current ratio tidak berpengaruh
Indonesia tahun 2011-2015. signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitiannya menyatakan 3. Pengaruh debt to equity ratio terhadap
bahwa current ratio tidak harga saham pada perusahaan industri
berpengaruh signifikan terhadap harga perhotelan di bursa efek Indonesia
saham. Current ratio yaitu Hipotesis ketiga yang diajukan pada
kemampuna aktiva lancar perusahaan penelitian ini adalah bahwa debt to
dalam memenuhi kewajiban jangka equity ratio berpengaruh terhadap
pendek dengan aktiva lancar yang harga saham pada industri perhotelan
dimiliki. Likuiditas jangka pendek di bursa efek Indonesia tahun 2011-
tersebut sangat masalah jika arus kas 2015. Berdasarkan hasil analisis
jangka pendek dapat mengakibatkan menunjukkan bahwa debt to equity
perusahaan bangkrut. Semakin tinggi ratio berpengaruh positif
current ratio semakin besar dansignifikan terhadap harga saham
kemampuan perusahaan untuk pada industri perhotelan di bursa efek
membayar kewajiban jangka pendek Indonesia tahun 2011-2015.
(Darsono dan Ashari (2005). Current Perusahaan yang sedang tumbuh
ratio merupakan rasio likuiditas dan gencar mecari pinjaman-pinjaman
dimana para kreditor mengukur untuk pembiayaan investasinya atau
operasi perusahaan dengan melihat pengembangan usaha perusahaan
apakah aktiva lancar perusahaan dapat yang konsekuensinya mendorong
memenuhi kewajiban jangka meningkatnya rasio utang perusahaan
pendeknya saat kewajiban jangka yang tinggi. Hal ini dapat
pendek ini segera ditagih atau saat mengakibatkan perusahaan
jatuh tempo. Karena semakin tinggi dihadapkan kepada risiko yang tinggi
current ratio maka semakin besar juga dalam kemampuan membayar
kemampuan perusahaan dalam biaya bunga dan cicilan pokok utang.
melunasi hutang-hutangnya. Maka Walaupu rasio utangnya tinggi,
para kreditor dapat perusahaan yang sedang tumbuh dan
mempertimbangkan untuk sangat agresif umumnya diminati
memberikan pinjaman bagi banyak investor dan selanjutnya
perusahaan, tapi untuk para investor mendorong tingginya permintaan
current ratio tidak memiliki pengaruh pada saham tersebut, sehingga harga
dikarenakan investor hanya melihat saham perusahaan tersebut akan
pada kegiatan usaha perusahaan tanpa meningkat tajam. Hal ini
melihat likuiditas perusahaan. mengindikasikan data sampel
Sehingga dari penelitian ini penelitian ini memiliki harga saham
menunjukan bahwa variabel current yang mengalami harga saham diatas
ratio tidak digunakan oleh para harga wajar (overvalued )karena
investor sebagai pertimbangan dalam angka DER yang bernilai positif.

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
198
ISSN 2656-2790 (online)

Tujuan perusahaan untuk yang tercatat di bursa dan merupakan


memaksimalkan nilai perusahaan indeks gabungan dari seluruh jenis
dapat dicapai dengan melaksanakan saham yang tercatat di Bursa Efek
fungsi-fungsi manajemen. Salah satu Indonesia sehingga tidak mampu
keputusan yang harus diambil untuk memprediksi harga saham secara
memaksimalkan nilai perusahaan individual perusahaan yang dijadikan
adalah keputusan pendanaan, dimana sampel dalam penelitian.
perusahaan akan menentukan struktur 5. Pengaruh volume perdagangan
modal yang terbaik untuk mencapai terhadap harga saham pada
tujuan perusahaan. Besarnya perusahaan industri perhotelan di
pengunaan dana eksternal maupun bursa efek Indonesia
internal akan mempengaruhi nilai Hipotesis kelima yang diajukan pada
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian ini adalah bahwa volume
hasil penelitian yang menunjukan perdagangan berpengaruh terhadap
bahwa DER berpengaruh signifikan harga saham pada industri perhotelan
terhadap harga saham perusahaan. Hal di bursa efek Indonesia tahun 2011-
ini berarti bahwa kenaikan nilai DER 2015. Berdasarkan hasil analisis
dapat meningkatkan harga saham menunjukkan bahwa volume
perusahaan secara signifikan. perdagangan berpengaruh positif dan
Hasil temuan ini tidak konsisten signifikan terhadap harga saham pada
dengan hasil penelitian Rahmi et al. industri perhotelan di bursa efek
(2013) menyatakan bahwa DER Indonesia tahun 2011-2015.
berpengaruh signifikan terhadap harga Hal ini mengindikasikan bahwa
saham. Sejalan dengan penelitian semakin banyak jumlah saham
Artha et al. (2014), Puspasari (2005) yang diperdagangkan menyebabkan
dengan konsisten menyatakan bahwa harga saham yang meningkat.
debt to equity ratio berpengaruh Peningkatan harga saham yang
signifikan terhadap harga saham. disebabkan oleh kenaikan volume
4. Pengaruh IHSG terhadap harga perdagangan menunjukkan
saham pada perusahaan industri optimisme pasar terhadap sebuah
perhotelan di bursa efek Indonesia saham. Optimisme pasar inilah yang
Hipotesis keempat yang diajukan menyebabkan volume permintaan
pada penelitian ini adalah bahwa lebih besar dari pada volume
IHSG berpengaruh terhadap harga penawaran yang terjadi di bursa.
saham pada industri perhotelan di Volume perdagangan dapat dijadikan
bursa efek Indonesia tahun 2011- acuan untuk mempelajari informasi di
2015. Berdasarkan hasil analisis pasar modal dan penilaian terhadap
menunjukkan bahwa IHSG saham. Hal ini berkaitan dengan
berpengaruh positif dan tidak keinginan atau motivasi investor
signifikan terhadap harga saham pada dalam melakukan jual beli saham
industri perhotelan di bursa efek yaitu mendapatkan penghasilan.
Indonesia tahun 2011-2015. Volume perdagangan yang kecil
Indeks harga saham gabungan tidak mengindikasikan bahwa investor
berpengaruh signifikan terhadap harga kurang tertarik dalam melakukan
saham dapat dikarenakan indeks investasi, sedangkan volume
harga saham gabungan merupakan perdagangan yang besar menunjukkan
Indikator pergerakan harga saham banyaknya investor yang berminat

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
199
ISSN 2656-2790 (online)

untuk melakukan transaksi jual dan B. Saran


beli saham sehingga harga saham Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
semakin fluktuatif. Dengan demikian diberikan beberapa saran berikut:
hasil penelitian ini konsisten dengan 1. Dalam menjaga kelangsungan hidup
hasil penelitian Abidin et al. (2016) perusahaan, maka perusahaan
dan Dwi Wulandari (2009). diharapkan melihat pentingnya
pengaruh faktor fundamental dan
VI. SIMPULAN DAN SARAN teknikal dalam meningkatkan harga
A. Simpulan saham. Perusahaan diharapkan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat memperhatikan faktor-faktor
pengaruh rasio return on assets,current pendukung lainnya yang dapat
ratio, debt to equity ratio, IHSG, dan meningkatkan harga saham.
volume perdagangan terhadap harga 2. Variabel dari penelitian ini hanya
saham. Populasi yang menjadi objek terbatas pada faktor fundamental dan
dalam penelitian ini adalah perusahaan teknikal yang terdiri dari variabel
industri perhotelan di bursa efek rasio return on assets, current ratio,
Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan debt to equity ratio, IHSG, dan
tahun 2015. Berdasarkan pada data yang volume perdagangan. Diharapkan
dikumpulkan dan pengujian yang telah peneliti selanjutnya untuk
dilakukan maka dapat diambil menggunakan variabel-variabel
kesimpulan sebagai berikut: lainnya yang dapat mempengaruhi
1. Return on assets berpengaruh positif harga saham namun belum diterdapat
dan signifikan terhadap harga saham dalam penelitian ini serta
perusahaan industri perhotelan di memperpanjang periode penelitian
bursa efek Indonesia dari tahun 2011- atau menambah sektor perusahaan
2015. yang menjadi sampel.
2. Current Ratio berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap harga DAFTAR PUSTAKA
saham perusahaan industri perhotelan 1. Afriyani. 2018. ‘Influence of Micro
di bursa efek Indonesia dari tahun Fundamental Factors and
2011-2015. Macroeconomics on Share Return
3. Debt to equity ratio berpengaruh and Manufacturing Value of
positif dan signifikan terhadap harga Companies Listed in Indonesia Stock
saham perusahaan industri perhotelan Exchange (IDX).’ Quest journal of
di bursa efek Indonesia dari tahun research in Humanities and social
2011-2015. Science (JRHSS) 6(5): 49–57.
4. Indeks harga saham gabungan (IHSG) 2. Abdullah, A.D.,Hayworth,S.C. 1993,
berpengaruh positif dan tidak Macroeconometrics of stock price
signifikan terhadap harga saham fluctuations,Quarterly Journal of
perusahaan industri perhotelan di Business and Economics vol 32.
bursa efek Indonesia dari tahun 2011- 3. Ajayi, Richard A, and Mbodja
2015. Mougoue. (1996). On the Dynamic
5. volume perdagangan berpengaruh Relation Between Stock Prices and
negatif dan signifikan terhadap harga Exchange Rates, The Journal of
saham perusahaan industri perhotelan Financial Reseach, Vol XIX, No. 2, :
di bursa efek Indonesia dari tahun hal. 193-207.
2011-2015. 4. Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin.

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
200
ISSN 2656-2790 (online)

2001. Pasar Modal di Indonesia. Bunga Terhadap Harga Saham Pada


Jakarta: Salemba Empat. Industri Tekstil di Bursa Efek
5. Darmadji, Tjiptono dan Herdy M. Indonesia”,Medan : Skripsi Fakultas
Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Ekonomi USU
Indonesia :Pendekatan Tanya Jawab. 15. Subiyantoro, Edi dan Fransisca
Edisi Kedua, Salemba Empat, Andreani. 2003. Analisis Faktor-
Jakarta. Faktor Yang Mempengaruhi Harga
6. Dhakal, D.,Mixon, F. & Upadhyaya, Saham. Jurnal Manajemen
K. 2007. Foreign Direct Investment &Kewirausahaan Vol. 5, No. 2,
and Transition Economies: Empirical September 2003: 171 – 180
Evidence from a Panel Data 16. Sumiati Ati (2004) Analisis Pengaruh
Estimator. Economics Bulletin Market Return dan Beberapa Faktor
Vanderbilt Education,Vol. 6, (No.33) Makro Ekonomi terhadap return
: 1-9. Saham (Case Study pada Sarjana
7. Dedi & Riyatno Setiawan, Doddy. Universitas Indonesia.
2003. Analisis Faktor-Faktor 17. Weston J. Fred dan Eugene F.
Fundamental. Brigham. 1993. Dasar-dasar
8. Kwon, C.S., T.S. Shin. 1999. Manajemen Keuangan, Jilid 2, Edisi
“Cointegration and Causality Kesembilan, Terjemahan oleh
Between Macroeconomic Variables Alfonsus Sirait, Jakarta: Erlangga
and Stock Market Returns”. Global
Finance Journal 10, 71.
9. Lipsey,Ragan, dan Courant, 199,
suku bunga , harga yang dibayarkan
untuk satuan mata uang yang
dipinjam pada periode waktu,
Erlangga Jakarta.
10. Mankiw, N. Gregory, 2006.
Makroekonomi, Edisi Keenam,
Erlangga, Jakarta.
11. Nasution, Denga Asmila, 2001,
Analisis Hubungan Antara Harga
Saham dan Nilai Tukar (Kurs),Tesis,
Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca
Sarjana Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia.
12. Puspopranoto Sawaldjo.2004.
Keuangan Perbankan dan Pasar
Keuangan. Jakarta : Pustaka LP3ES
Indonesia.
13. Rogalski, R.J. & Vinso, J.D. 1977,
“Stock Returns, Money Suppl y and
the Direction of Causality,” The
Journal of Finance 32, pp. 1017-
1030.
14. Sitepu, Khairin Aurora, 2011.
“Pengaruh Nilai Tukar dan Suku

© 2021 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author: Monalisa
201

Anda mungkin juga menyukai