Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE (PBV), EARNING PER SHARE (EPS),

CURRENT RATIO (CR), dan DEBT TO EQUTY RATIO (DER) TERHADAP HARGA
SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)

Oleh:
Bramanto Ari Wibowo
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Dosen Pembimbing:
Drs. Harlendro, MM.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis secara simultan maupun
parsial pengaruh rasio PBV, EPS, CR, dan DER terhadap Harga Saham pada perusahaan
manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2010-2013.
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian Explanatory Research.
Penelitian ini menggunakan metode sensus yang merupakan penggunaan seluruh populasi
perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode tahun
2010-2013, yaitu sebanyak 12 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan penelitian
ini adalah uji regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PBV, EPS, CR, dan DER secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham. PBV dan EPS secara parsial
mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan CR dan
DER secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Harga Saham.
Rasio EPS merupakan variable independent yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
variabel Dependent Harga Saham. Model regresi dalam penelitian ini memiliki nilai Adjusted
R Square sebesar 0,781, yang berarti bahwa variabel PBV, EPS, CR dan DER mempunyai
pengaruh sebesar 78,1% terhadap perubahan Harga Saham.

Kata Kunci: Harga Saham, Price to Book Value, Earning Per Share, Current Ratio, dan
Debt to Equity Ratio
I. PENDAHULUAN merupakan suatu analisis dengan
1.1 Latar Belakang menggunakan data pasar dari suatu saham,
Pasar modal memiliki peran penting seperti nilai harga pembukaan, nilai harga
dalam globalisasi ekonomi terkait dengan tertinggi/terendah, dan nilai harga
arus permodalan dan pertumbuhan penutupan yang disediakan dalam bentuk
ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi grafik/chart dan digunakan melihat
Indonesia memerlukan pendanaan dan perubahan harga saham selanjutnya.
investasi yang cukup besar untuk dapat Sedangkan analisis fundamental
bersaing di ekonomi regional dan global. merupakan analisis yang menitik beratkan
Pada tahun 2010 perekonomian indonesia pada data-data dalam laporan keuangan
diperkirakan mampu tumbuh 5-6%. salah satunya melalui rasio keuangan
Indikator tersebut akan terus memancing perusahaan. Dengan menggunakan alat
dana investasi asing yang besar untuk analisis berupa rasio akan dapat
masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). menjelaskan atau memberi gambaran
Dalam nominasi USD sepanjang tahun kepada penganalisa tentang baik atau
2009, BEI menguat luar biasa sebesar buruknya keadaan posisi keuangan suatu
123,4% atau 83,4% dalam IDR hingga perusahaan terutama apabila angka rasio
level 2.614 (Perdana, 2010). Pasar modal tersebut dibandingkan dengan angka rasio
merupakan pasar yang melayani transaksi pembanding yang digunakan sebagai
jual-beli berbagai instrumen keuangan standar.
jangka panjang, baik berupa saham, Rasio keuangan yang digunakan
obligasi, reksa dana dan sejenisnya. Pasar dalam penelitian ini yaitu: (1) PBV yang
modal memiliki fungsi sebagai sarana bagi merupakan rasio pasar yang
perusahaan yang membutuhkan tambahan menggambarkan seberapa besar pasar
dana dan juga sebagai sarana bagi menghargai nilai buku saham suatu
masyarakat untuk berinvestasi. perusahaan, (2) EPS yang merupakan rasio
Investasi pada pasar modal yang menunjukkan laba bersih yang
merupakan suatu bentuk penanaman modal dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap
oleh seorang invetor untuk menyalurkan lembar saham yang diterbitkan
sejumlah dana pada suatu entitas (badan perusahaan, (3) CR yang merupakan rasio
usaha) dengan harapan mendapatkan yang menunjukkan hubungan antara kas
return (keuntungan). Berinvestasi melalui dan aset lancar perusahaan lainnya dengan
saham di pasar modal merupakan salah kewajiban lancarnya, dan (4) DER yang
satu alternatif investasi yang menjanjikan, merupakan rasio yang menggambarkan
akan tetapi berinvestasi di pasar modal seberapa besar kemampuan perusahaan
tentunya juga memiliki berbagai risiko untuk memenuhi kewajibannya.
yang bisa saja dihadapi oleh investor. Penjualan mobil pada tahun 2010
Keuntungan berinvestasi berupa selisih merupakan rekor penjualan terbesar dari
harga saham (capital gain) maupun risiko tahun-tahun sebelumnya. Meningkatnya
kerugian selisih harga saham (capital loss) produksi mobil serta pertumbuhan
terjadi kerena adanya fluktuasi harga penjualan kendaraan bermotor yang luar
saham yang disebabkan oleh permintaan biasa pada tahun 2010 dan terus
dan penawaran antar investor di pasar meningkatnya penjualan serta produksi
bursa. Harga saham merupakan harga yang mobil pada tahun 2010 hingga 2013, maka
terjadi di akhir penutupan harga saham penelitian ini menggunakan objek pada
dalam satu hari pada perdagangan bursa. perusahaan manufaktur sektor otomotif
Terdapat dua analisis untuk dan komponen yang terdaftar di BEI pada
meramalkan harga saham yang akan tahun 2010 hingga 2013.
datang, yaitu melalui analisis teknikal dan Berdasarkan latar belakang diatas,
analisis fundamental. Analisis teknikal maka penelitian ini dilakukan dengan
mengambil judul: “Pengaruh Price to mengambil keputusan dalam memilih
Book Value (PBV) , Earning Per Share saham.
(EPS), Current Ratio (CR), dan Debt to
Equity Ratio (DER) Terhadap Harga 1.4 Tujuan Penelitian
Saham (Studi Pada Perusahaan Tujuan dilakukannya penelitian ini
Manufaktur Sektor Otomotif Dan adalah:
Komponen Yang Terdaftar Di Bursa 1. Untuk menjelaskan dan menganalisis
Efek Indonesia Periode 2010-2013)”. pengaruh simultan PBV, EPS, CR,
dan DER terhadap harga saham
1.2 Rumusan Masalah perusahaan manufaktur pada sektor
Berdasarkan uraian latar belakang otomotif dan komponen yang terdaftar
yang telah dijelaskan diatas, maka di BEI.
rumusan masalah penelitian ini adalah: 2. Untuk menjelaskan dan menganalisis
1. Apakah PBV, EPS, CR, dan DER pengaruh parsial PBV, EPS, CR, dan
mempunyai pengaruh yang signifikan DER terhadap harga saham
secara simultan terhadap harga saham perusahaan manufaktur pada sektor
perusahaan manufaktur pada sektor otomotif dan komponen yang terdaftar
otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI.
di BEI? 3. Untuk mengetahui variabel yang
2. Apakah PBV, EPS, CR, dan DER berpengaruh dominan terhadap harga
mempunyai pengaruh yang signifikan saham perusahaan manufaktur pada
secara parsial terhadap harga saham sektor otomotif dan komponen yang
perusahaan manufaktur pada sektor terdaftar di BEI.
otomotif dan komponen yang terdaftar
di BEI? 1.5 Manfaat Penelitian
3. Dari variabel PBV, EPS, CR, dan Adapun manfaat dari penelitian ini
DER manakah variabel yang memiliki adalah:
pengaruh dominan terhadap harga 1. Bagi Investor, dapat memberikan
saham perusahaan manufaktur pada informasi mengenai rasio keuangan
sektor otomotif dan komponen yang yang berpengaruh terhadap kinerja
terdaftar di BEI? perusahaan terhadap harga saham,
sehingga hasil dari penelitian ini dapat
1.3 Batasan Masalah digunakan sebagai bahan
Untuk menghindari meluasnya pertimbangan untuk pengambilan
permasalahan yang ada, peneliti keputusan dalam berinvestasi pada
membatasi pembahasan penelitian pada pasar modal.
hal-hal berikut: 2. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat
1. Saham perusahaan yang akan dibahas untuk menambah wawasan serta
hanya terbatas pada saham perusahaan pengetahuan mengenai pasar modal,
manufaktur pada sektor otomotif dan terutama mengenai pengaruh rasio
komponen yang terdaftar di BEI keuangan terhadap harga saham.
periode tahun 2010 hingga 2013. 3. Bagi perusahaan, hasil dari penelitian
2. Menggunakan rasio-rasio keuangan ini dapat digunakan sebagai bahan
yang hanya mencakup PBV, EPS, CR, pertimbangan dalam menentukan
dan DER. Peneliti menggunakan kebijakan perusahaan untuk
rasio-rasio keuangan tersebut meningkatkan harga saham
dikarenakan rasio-rasio tersebut perusahaan.
mengggambarkan kinerja keuangan 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil dari
perusahaan yang dapat digunakan oleh penelitian ini dapat digunakan sebagai
investor untuk menilai serta
bahan pertimbangan dan refrensi dan profesi yang berkaitan dengan
untuk melakukan penelitian sejenis. efek”.

II. Tinjauan Pustaka 2.3 Pengertian Saham


2.1 Penelitian Terdahulu Menurut Sunariyah (2006:126),
Dara R. (2009) dengan judul: saham dapat didefinisikan sebagai tanda
"Pengaruh Kinerja Keuangan dan Variabel penyertaan modal seseorang atau pihak
Makro Terhadap Harga Saham (Studi Pada (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau
Perusahaan Food And Beverage Yang Go perseroan terbatas. Dengan menyertakan
Public Di BEI Periode Tahun 2005- modal tersebut, maka pihak tersebut
2008)". Hasil penelitian ini menunjukkan memiliki klaim atas pendapatan
bahwa CR, ROA, ROE, EPS, PER, dan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,
Inflasi berpengaruh secara simultan dan berhak hadir dalam Rapat Umum
terhadap variabel Harga Saham. Pemegang Saham (RUPS).
Sedangkan secara parsial hanya variabel
CR dan EPS yang memiliki pengaruh 2.4 Investasi Saham
secara signifikan terhadap Harga Saham. Investasi melalui saham merupakan
Rachmawati Dewi (2012) dengan suatu bentuk penyertaan modal berupa
judul: "Analisis Pengaruh Rasio Keuangan pembelian saham terhadap suatu
dan Makro Ekonomi terhadap Harga perusahaan yang melakukan go publik.
Saham pada Perusahaan LQ 45 yang Seorang investor yang melakukan
Terdaftar di BEI Periode 2007-2011". pembelian saham perusahaan akan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki sebagian kepemilikan atas
ROE, CR, DER, Harga Minyak Dunia, perusahaan tersebut dan memiliki hak-hak
dan Sensitivitas Inflasi berpengaruh secara tertentu atas perusahaan. Menurut M.
simultan terhadap variabel Harga Saham. Samsul (2006:45), investasi merupakan
Sedangkan secara parsial hanya variabel suatu bentuk penanaman modal pada suatu
CR, DER, Harga Minyak Dunia dan entitas (badan usaha) yang dilakukan
Sensitivitas inflasi yang memiliki dengan menyetorkan sejumlah dana
pengaruh secara signifikan terhadap Harga tertentu dengan tujuan menguasai sebagian
Saham. hak pemilikan atas perusahaan tersebut.
Putu Dina (2013) dengan judul:
"Pengaruh EPS, DER, dan PBV Terhadap 2.5 Pengertian Harga Saham
Harga Saham". Penelitian ini mengambil Harga saham merupakan harga yang
studi pada perusahaan yang bergerak di terjadi di akhir penutupan harga saham
sektor Food and Beverage yang terdaftar dalam satu hari pada perdagangan bursa.
di BEI pada tahun 2009-2011. Hasil Fluktuasi harga saham yang
penelitian ini menunjukkan bahwa EPS, diperdagangkan di bursa ditentukan oleh
DER, dan PBV berpengaruh secara kekuatan pasar. Pasar yang menilai bahwa
simultan dan parsial terhadap variabel perusahaan dalam kondisi baik maka
Harga Saham. permintaan saham pada perusahaan
tersebut akan meningkat, begitu juga
2.2 Pengertian Pasar Modal sebaliknya.
Menurut undang-undang Pasar
Modal No. 8 tahun 1995 “Pasar modal 2.6 Analisis Harga Saham
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Menurut Sunariyah (2006:168)
penawaran umum dan perdagangan efek, dalam menganalisis harga saham terdapat
perusahaan publik yang berkaitan dengan dua pendekatan, yaitu:
efek yang diterbitkannya serta lembaga 2.6.1 Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan teknik
analisis yang menggunakan data atau
catatan mengenai pasar itu sendiri untuk 2.9 Earning Per Share (EPS)
berusaha mengakses permintaan dan Menurut Fahmi Irham (2012:96)
penawaran suatu saham tertentu maupun EPS atau pendapatan perlembar saham
pasar secara keseluruhan. Pendekatan adalah bentuk pemberian keuntungan yang
analisis ini menggunakan data pasar yang diberikan kepada pemegang saham dari
dipublikasikan, seperti: harga saham, setiap lembar saham yang dimiliki.
volume perdagangan, indeks harga Dengan menggunakan analisis EPS maka
gabungan dan individu, serta faktor-faktor dapat diketahui seberapa besar kemajuan
lain yang bersifat teknis. yang telah dicapai perusahaan dalam
2.6.2 Analisis Fundamental menghasilkan keuntungan per lembar
Analisis ini didasarkan pada suatu saham.
anggapan bahwa setiap saham memilki
nilai intrinsik dan nilai ini kemudian di 2.10 Current Ratio (CR)
estimasi oleh investor atau analisis. Nilai Menurut Brigham dan Houston
intrinsik merupakan fungsi dari variabel- (2010:135), CR dihitung dengan membagi
variabel perusahaan yang dikombinasikan aset lancar dengan kewajiban lancar. Rasio
untuk menghasilkan return yang ini menunjukkan sampai sejauh apa
diharapkan dan suatu risiko yang melekat kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang
pada saham tersebut. Hasil estimasi diharapkan akan dikonversi menjadi kas
kemudian dibandingkan dengan harga dalam waktu dekat.
pasar sekarang (current market price).
Harga pasar suatu saham merupakan 2.11 Debt to Equity Ratio (DER)
refleksi dari rata-rata nilai intrinsiknya. Menurut Kasmir (2012:158) DER
merupakan rasio yang digunakan untuk
2.7 Pengertian Rasio Keuangan menilai hutang dengan ekuitas. Rasio DER
Menurut S. Munawir (2007:65), menggambarkan seberapa besar
rasio keuangan perusahaan perusahaan menggunakan pendanaan
menggambarkan suatu hubungan antara melalui hutang dan seberapa besar
suatu jumlah tertentu dengan jumlah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
lainnya, dan dengan menggunakan alat kewajibannya.
analisis berupa rasio akan dapat
menjelaskan atau memberi gambaran 2.12 Hipotesis Penelitian
kepada penganalisa tentang baik atau H1 : Price to Book Value (PBV),
buruknya keadaan posisi keuangan suatu Earning Per Share (EPS), Current
perusahaan terutama apabila angka rasio ratio (CR), dan Debt to Equity
tersebut dibandingkan dengan angka rasio Ratio (DER), secara simultan
pembanding yang digunakan sebagai mempunyai pengaruh yang
standar. signifikan terhadap Harga Saham.
H2 : Price Book to Value (PBV), secara
2.8 Price to Book Value (PBV) parsial mempunyai pengaruh
Menurut Tjiptono dan Hendy secara signifikan terhadap Harga
(2008:141) Melalui analisis PBV dapat Saham.
mengetahui seberapa besar pasar H3 : Earning Per Share (EPS), secara
menghargai nilai buku saham suatu parsial mempunyai pengaruh yang
perusahaan. Semakin tinggi rasio PBV signifikan terhadap Harga Saham.
suatu perusahaan berarti semakin tinggi H4 : Current Ratio (CR), secara parsial
pula kepercayaan pasar akan prospek mempunyai pengaruh yang
perusahaan tersebut. signifikan terhadap Harga Saham.
H5 : Debt to Equity Ratio (DER), secara tidak langsung melalui media perantara
parsial mempunyai pengaruh yang (M. Fauzi, 2009:166). Sumber data
signifikan terhadap Harga Saham. sekunder dalam penelitian ini diperoleh
H6 : EPS mempunyai pengaruh dari Indonesia Capital Market Directory
dominan terhadap perubahan Harga (ICMD) tahun 2010-2013, berupa data
Saham daripada PBV, CR, dan variabel dependen harga saham penutupan
DER. tahunan dan data variabel independen
PBV, EPS, CR, dan DER. Selain itu
III. METODE PENELITIAN diperoleh juga sumber data melaui situs
3.1 Jenis Penelitian resmi BEI (www.idx.co. Id) dalam bentuk
Jenis Penelitian ini merupakan annual report, untuk mengkonfirmasi
explanatory research. Menurut keakuratan data ICMD yang digunakan.
Sangarimbun dan Sofian (2006:5)
penelitian explanatory adalah penelitian 3.4 Teknik Pengumpulan Data
yang menjelaskan hubungan kasual antara Teknik pengumpulan data yang
variabel-variabel penelitian melaui uji digunakan dalam penelitian ini adalah
hipotesa yang telah dirumuskan dokumentasi, dimana teknik ini
sebelumnya, sehingga dapat mengetahui mengumpulkan data yang berasal dari
seberapa besar kontribusi variabel-variabel sumber-sumber tertulis. Menurut
independent terhadap variabel dependent Suharsimi Arikunto (2006:231)
serta besarnya arah hubungan yang terjadi. dokumentasi adalah kegiatan mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang
3.2 Populasi Penelitian berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
Menurut Sugiyono (2009:80) majalah, notulen rapat, agenda, dan
populasi adalah wilayah generalisasi yang sebagainya. Data yang digunakan dalam
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai penelitian ini dikumpulkan melalui laporan
kualitas dan karakteristik tertentu yang keuangan perusahaan yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari disediakan ICMD dan BEI.
dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua 3.5 Definisi Operasional Variabel
perusahaan manufaktur yang bergerak 3.5.1 Variabel Dependent
dalam sektor otomotif dan komponen yang 1. Harga Saham
terdaftar di BEI pada periode tahun 2010 Harga saham yang digunakan pada
hingga 2013, yaitu sebanyak 12 penelitian ini adalah harga saham
perusahaan. Karena populasi yang terbatas yang terjadi pada penutupan akhir
pada perusahaan manufaktur sektor tahun (Close Price).
otomotif dan komponen, maka penelitian 3.5.2 Variabel Independent
ini akan menggunakan metode sensus yang 1. Price to Book Value (PBV)
merupakan penggunaan seluruh elemen Menurut Tjiptono dan Hendy
populasi yang akan diamati. (2008:141) Melalui analisis PBV
dapat diketahui seberapa besar pasar
3.3 Jenis Data dan Sumber Data menghargai nilai buku saham suatu
Jenis data yang akan digunakan perusahaan. PBV dapat dihitung
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. dengan menggunakan rumus sebagai
Menurut Budi Triton (2006:8) data berikut (Eduardusn Tandelilin,
kuantitatif adalah data yang dinyatakan 2010:385):
dalam angka. Sedangkan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yangmerupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara
2. Earning Per Share (EPS) menguji apakah dalam model regresi
Menurut Fahmi Irham (2012:96) ditemukan adanya korelasi antar
EPS atau pendapatan perlembar variabel independent.
saham adalah bentuk pemberian 3. Uji Heterokedastisitas
keuntungan yang diberikan kepada Menurut Imam Ghozali (2009:37)
pemegang saham dari setiap lembar Uji Heteroskedastisitas bertujuan
saham yang dimiliki. EPS dapat untuk menguji apakah didalam
dihitung dengan menggunakan sebuah model regresi terjadi
rumus (Eduardus Tandelilin, ketidaksamaan varians dari residual
2010:373): suatu pengamatan ke pengamatan
lainnya.
4. Uji Autokorelasi
Menurut Imam Ghozali (2009:79) uji
autokorelasi bertujuan untuk
3. Current Ratio (CR) menguji apakah dalam suatu model
CR menunjukkan sampai sejauh apa regresi linear ada korelasi antar
kewajiban lancar dapat ditutupi oleh kesalahan pengganggu (residual)
aset yang diharapkan akan pada periode t dengan kesalahan
dikonversi menjadi kas dalam waktu pada periode t-1 (sebelumnya).
dekat. Besarnya CR perusahaan
dapat diketahui dengan 3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda
menggunakan rumus (Brigham dan Menurut Imam Ghozali (2009:13)
Houston, 2010:134): regresi berganda berguna untuk menguji
pengaruh dua atau lebih variabel
independent terhadap satu variabel
dependent. Persamaan regresi berganda
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
4. Debt to Equity Rasio (DER)
DER merupakan rasio yang
Dimana:
mencerminkan seberapa besar
Y = Harga Saham
kemampuan perusahaan dalam
β0 = Bilangan konstanta
memenuhi seluruh kewajibannya.
β1 – β4 = Koefisien Regresi
DER dapat dihitung dengan
X1 = Variabel Price to Book Value
menggunakan rumus (Kasmir,
(PBV)
2012:158):
X2 = Variabel Earning Per Share
(EPS)
X3 = Variabel Current ratio (CR)
3.6 Metode Analisis Data X4 = Variabel Debt to Equity Ratio
3.6.1 Uji Asumsi Klasik (DER)
1. Uji Normalitas
Menurut Iman Ghozali (2009:107) 3.6.3 Uji Hipotesis
uji normalitas bertujuan untuk 1. Uji F
menguji apakah dalam model Uji statistik F digunakan untuk
regresi, variabel pengganggu atau menguji seluruh pengaruh variabel
residual mempunyai distribusi independent berupa PBV, EPS, CR,
normal. dan DER terhadap dependent yang
2. Uji Multikolinearitas berupa harga saham. Dalam
Menurut Imam Ghozali (2009:34) menentukan uji F digunakan tingkat
Uji multikolinearitas adalah alat uji signifikan sebesar 5% dan kemudian
ekonometri yang bertujuan untuk nilai Ftabel dibandingkan dengan nilai
Fhitung. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho independent terhadap variabel
ditolak dan Ha diterima, yang berarti dependen.
bahwa semua variabel independent 3. Standardized Coefisients Beta
memiliki pengaruh secara simutan Standarized Coefficients Beta
terhadap variabel dependent. merupakan uji hipotesis yang
2. Uji t digunakan untuk menetukan variabel
Uji statustik t digunakan untuk independent yang memiliki pengaruh
menguji pengaruh setiap variabel paling dominan terhadap variabel
independent berupa PBV, EPS, CR, dependent. Variable independent
dan DER terhadap variabel yang memiliki nilai beta tetinggi
dependent berupa harga saham. merupakan variabel independent
Dalam menentukan uji t, digunakan yang memiliki pengaruh dominan
tingkat signifikan sebesar 5% dan terhadap variabel dependent.
kemudian nilai ttabel dibandingkan
dengan nilai thitung. Jika nilai thitung > IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, 4.1 Hasil Analisis Regresi Linear
yang berarti bahwa ada pengaruh Berganda
secara parsial antara variabel Berikut hasil yang diperoleh melaui
uji regresi linear berganda secara lengkap
disajikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,875 0,305 15,997 0,000
PBV 0,859 0,095 0,621 8,994 0,000
EPS 0,537 0,055 0,696 9,785 0,000
CR -0,663 0,286 -0,206 -2,320 0,025
DER -0,534 0,176 -0,266 -3,036 0,004
Α = 0,05
R Square = 0,80
2
Adjusted (R ) = 0,781
F-hitung = 42,937
F-tabel = 2,59
Signifikan = 0,000
t-tabel = 2,017
Hasil dari analisis regresi linear
berganda yang disajikan pada tabel 4.1, di
mana variabel-variabel dalam model
regresi memiliki satuan yang berbeda Hasil uji regresi linear ini
sehingga digunakan standardized menunjukan bahwa nilai Adjusted R
coefficients sebagai acuan pembuatan Square dalam penelitian ini adalah sebesar
model regresi linear berganda dalam 0,781 atau sebesar 78,1%, yang berarti
penelitian ini. Berdasarkan hasil dari uji bahwa keempat variabel independent
regresi linear berganda yang telah dalam model regresi yaitu PBV, EPS, CR,
diperoleh, maka model regresi dirumuskan dan DER bersama-sama mempengaruhi
sebagai berikut: variabel dependent Harga Saham sebesar
78,1% atas. Sedangkan sisanya 21,9%
variabel dependen Harga Saham saham. Rasio EPS yang terus meningkat
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain menggambarkan bahwa perusahaan
yang tidak masuk dalam model regresi mempunyai kinerja yang baik, sehingga
penelitian ini. membuat para investor tertarik untuk
membeli saham perusahaan. Dengan
4.2 Pembahasan meningkatnya rasio EPS dan semakin
4.2.1 Pengaruh Variabel PBV Terhadap meningkatnya permintaan saham
Harga Saham perusahaan akan mengakibatkan naiknya
PBV merupakan rasio pasar yang harga saham perusahaan tersebut.
digunakan untuk mengukur harga pasar Pada penelitian ini rasio EPS
saham terhadap nilai bukunya, dimana merupakan rasio yang mempunyai
semakin tinggi rasio PBV suatu pengaruh dominan terhadap harga saham
perusahaan menunjukkan semakin tinggi daripada rasio PBV, CR, dan DER.
pula penilaian investor terhadap Menurut Fahmi Irham (2012:96) EPS atau
perusahaan tersebut. Hasil analisis pendapatan perlembar saham adalah
penelitian ini menunjukan bahwa PBV bentuk pemberian keuntungan yang
mempunyai pengaruh positif dan diberikan kepada pemegang saham dari
signifikan terhadap harga saham, hal ini setiap lembar saham yang dimiliki.
membuktikan bahwa setiap kenaikan rasio Investor sangat menyukai EPS perusahaan
PBV maka harga saham perusahaan akan yang tinggi dikarena EPS merupakan
meningkat, begitu juga sebaliknya. bentuk keuntungan nyata yang akan
Menurut Tjiptono dan Hendy (2008:141) diterima oleh investor. Semakin tinggi
Melalui analisis PBV dapat mengetahui EPS perusahaan maka semakin tinggi juga
seberapa besar pasar menghargai nilai keuntungan yang akan diterima oleh
buku saham suatu perusahaan. Semakin investor, sehingga hal ini membuat EPS
tinggi rasio PBV suatu perusahaan berarti menjadi rasio yang dominan terhadap
semakin tinggi pula kepercayaan pasar perubahan harga saham daripada rasio
akan prospek perusahaan tersebut, PBV, CR dan DER.
sehingga semakin tinggi rasio PBV suatu
perusahaan akan berakibat pada 4.2.3 Pengaruh Variabel CR Terhadap
meningkatnya harga saham suatu Harga Saham
perusahaan. Nilai rasio PBV yang tinggi CR merupakan rasio yang
menggambarkan harga saham perusahaan menunjukkan hubungan antara kas dan
yang tinggi karena investor bersedia aset lancar perusahaan lainnya dengan
membayar harga saham lebih tinggi kewajiban lancarnya. Rasio ini
daripada nilai buku akuntansinya, sehingga menggambarkan sampai sejauh apa
PBV yang tinggi akan memberikan kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang
keuntungan bagi pemegang saham. diharapkan akan dikonversi menjadi kas
dalam waktu dekat. Berdasarkan hasil
4.2.2 Pengaruh Variabel EPS Terhadap analisis regresi pada penelitian ini
Harga Saham menunjukan bahwa CR mempunyai
EPS merupakan rasio yang pengaruh negatif dan signifkan terhadap
menunjukan laba bersih yang dihasilkan harga saham, dimana setiap kenaikan CR
oleh perusahaan untuk setiap lembar akan berpengaruh pada turunya harga
saham yang diterbitkan perusahaan. Hasil saham, begitu juga sebaliknya. Hasil
analisis dari penelitian ini menunjukan analisis ini menunjukan bahwa CR yang
bahwa EPS mempunyai pengaruh positif tinggi dikarenakan adanya kelebihan
dan signifikan terhadap harga saham, aktiva lancar yang akan berpengaruh
dimana kenaikan rasio EPS akan mengurangi laba perusahaan. Menurut
berpengaruh pada meningkatnya harga Mahmud M. dan Abdul Halim (2005:79)
rasio lancar yang rendah menunjukkan V. KESIMPULAN DAN SARAN
risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan 5.1 Kesimpulan
rasio lancar yang tinggi menunjukkan 1. Price to Book Value (PBV), Earning
adanya kelebihan aktiva lancar yang akan Per Share (EPS), Current ratio (CR),
mempunyai pengaruh yang tidak baik dan Debt to Equity Ratio (DER),
terhadap profitabilitas perusahaan. secara simultan mempunyai
Rasio lancar yang terlalu tinggi pengaruh yang signifikan terhadap
menunjukkan manajemen yang buruk atas Harga Saham.
sumber likuiditas. Kelebihan dalam aktiva 2. Price to Book Value (PBV), secara
lancar seharusnya dapat digunakan untuk parsial mempunyai pengaruh yang
membayar deviden, membayar hutang signifikan terhadap Harga Saham.
jangka panjang, atau untuk investasi yang 3. Earning Per Share (EPS), secara
bisa menghasilkan tingkat pengembalian parsial mempunyai pengaruh yang
yang lebih tinggi. CR yang tinggi signifikan terhadap Harga Saham.
mempunyai dampak mengurangi laba dan 4. Current ratio (CR), secara parsial
memperkecil deviden, sehingga dengan mempunyai pengaruh yang
rasio lancar yang tinggi dapat mengurangi signifikan terhadap Harga Saham.
minat seorang investor terhadap 5. Debt to Equity Ratio (DER), secara
perusahaan dan hal ini membuat harga parsial mempunyai pengaruh yang
saham perusahaan menurun signifikan terhadap Harga Saham.
6. Dari ke-empat variabel Independen,
4.2.4 Pengaruh Variabel DER Earning Per Share (EPS) mempunyai
Terhadap Harga Saham pengaruh yang dominan terhadap
DER merupakan rasio yang perubahan Harga Saham.
mencerminkan seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh 5.2 Saran
kewajibanya. Menurut Brigham dan 1. Bagi investor dan calon investor
Houston (2010:140) rasio menejemen yang ingin memaksimalkan
hutang merupakan rasio yang keuntungan serta meminimalkan
menggambarkan seberapa besar risiko kerugian dalam melakukan
perusahaan menggunakan pendanaan investasi saham, investor dapat
melalui hutang dan seberapa besar menggunakan informasi berupa rasio
kemampuan perusahaan dalam memenuhi keuangan perusahaan yang terdiri
kewajibannya. Hasil penelitian ini dari PBV, EPS, CR dan DER
menunjukan bahwa DER mempunyai sebagai dasar pengambilan
pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan dalam melakukan
harga saham, dimana setiap kenaikan rasio investasi terhadap saham
DER maka akan berpengaruh pada perusahaan. Hal ini dikarenakan
penurunan harga saham. Hal ini keempat rasio keuangan tersebut
dikarenakan perusahaan yang memiliki pengaruh sebesar 78,1%
menggunakan banyak hutang, maka risiko terhadap perubahan harga saham
akan ditanggung oleh pemegang saham. serta terbukti mempunyai pengaruh
Brigham dan Houston (2010:10) yang signifikan terhadap harga
mengatakan bahwa pada dasarnya investor saham perusahaan. Meskipun
tidak menyukai risiko, sehingga makin demikian investor tetap harus
rendah risiko yang diakui, maka semakin memperhatikan faktor fundamental
tinggi harga saham. Dengan demikian, lainnya, seperti perekonomian
semakin rendah rasio DER maka harga negara, stabilitas politik dan
saham akan semakin tinggi, begitu juga keamanan.
sebaliknya.
2. Bagi perusahaan yang bertujuan (Studi Pada Perusahaan Food And
untuk memakmurkan para pemegang Beverage Yang Go Public Di Bursa
sahamnya dengan memaksimalkan Efek Indonesia Periode 2005-
harga saham, perusahaan dapat 2008", Skripsi. Universitas
memaksimalkan EPS yang terbukti Brawijaya, Malang.
memiliki pengaruh yang positif Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio dan
terhadap harga saham serta Investasi: Teori dan Aplikasi, Edisi
mengurangi terlalu banyak aktiva Pertama. Kanisius, Yogyakarta.
lancar yang menganggur karena CR
yang tinggi dapat menyebabkan Fahmi Irham. 2012. Rahasia Saham dan
menurunnya harga saham. Obligasi. Alfabeta, Bandung
Perusahaan juga sebaiknya Imam Ghozali. 2009. Ekonometrika Teori
mengurangi penggunaan hutang Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS
yang terlalu banyak sebagai sumber 17. Universitas Dipenogoro,
pendanaan, dimana rasio DER yang Semarang.
tinggi dapat menyebabkan turunnya
harga saham perusahaan. Kasmir. 2012. Analisis Laporan
3. Bagi penelitian selanjutnya yang Keuangan. Raja Grafindo Persada,
serupa diharapkan dapat Jakarta.
memperpanjang periode pengamatan Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim.
serta memperbanyak variabel 2005. Analisis Kritis Atas Laporan
independen sehingga terdapat lebih Keuangan. AMP YKPN,
banyak variasi dalam menentukan Yogyakarta.
faktor apa saja yang mempunyai
pengaruh terhadap perubahan harga Mohamad Samsul. 2006. Pasar Modal dan
saham perusahaan. Peneliti Manajemen Portofolio. Erlangga,
selanjutnya juga diharapkan untuk Jakarta.
tidak hanya menggunakan faktor Perdana Wahyu Santosa. 2010. Pasar
fundamental dari internal perusahaan Modal Indonesia 2010: Potensi,
saja, namun peneliti bisa Resiko dan Prospek, viewed 23
menggunakan faktor fundamental Februari 2015,
lainnya seperti kondisi <http://ekonomi.kompasiana.com/
perekonomian, stabilitas politik serta manajemen/2010/07/19/pasar-
keamanan. modal-indonesia-2010-potensi-
risiko-dan-prospek-198517.html>
DAFTAR PUSTAKA
Putu Dina Aristya Dewi. 2013. "Pengaruh
Brigham, E.F dan Houston, Joel F. 2007. EPS, DER, dan PBV Terhadap
Essential of Financial Management Harga Saham", Skipsi. Universitas
(Dasar-Dasar Manajemen Udayana, Bali.
Keuangan), Ali Akbar Yulianto, Rachmawati Dewi. 2012."Analisis
2010, Pengaruh Rasio Keuangan dan
Edisi 11. Salemba Empat, Jakarta. Makro Ekonomi terhadap Harga
Saham pada Perusahaan LQ 45
Budi Triton Prawira. 2006. SPSS 13.0 yang Terdaftar di BEI Periode
Terapan Riset Statistik Parametik. 2007-2011", Skripsi. Universitas
Andi, Yogyakarta. Diponegoro, Semarang.
Dara R. Asbiantari. 2009. "Pengaruh S. Munawir. 2007. Analisa Laporan
Kinerja Keuangan dan Variabel Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Makro Terhadap Harga Saham
Sangarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan
2006. Metode Penelitian Survei, Pasar Modal, Edisi 5. UPP STIM
Edisi Revisi. Pustaka LP3ES, YKPN, Yogyakarta.
Jakarta. Tjiptono Darmadji dan Hendy M.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Fahkrudin. 2008. Pasar Modal di
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Indonesi: Pendekatan Tanya
Alfabeta, Bandung. Jawab, Edisi 2. Salemba Empat,
Jakarta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Rineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai