Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSETS (ROA), DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP

HARGA SAHAM PADA SEKTOR REAL ESTATE AND PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 2011

Disusun Oleh: FERI CITRA FEBRIYANTO 10210049

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA 2013

1. Judul:

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSETS (ROA), DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR REAL ESTATE AND PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 2011.
2. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan umum, pasar modal dapat dikatakan sebagai sarana efektif yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke sektor sektor produktif. Dengan demikian pasar modal dapat menimbulkan multiplier efek yang luas terutama kepada lembaga lembaga yang terkait (Indrio Gito Sudarmo dan Basri, 1992:247). Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi

diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, perkembangan ekonomi serta kemakmuran suatu negara berkaitan dengan kondisi pasar modal, semakin baik perkembangan ekonomi suatu negara maka akan berdampak positif pula pada perkembangan pasar modal. Sebaliknya semakin memburuk perkembangan ekonomi, maka akan

berdampak negatif pada kondisi pasar modal. Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan berperan dalam rangka menggambarkan keadaan perusahaan, Beaver (1989) mengemukakan bahwa harga saham menjadi sangat penting bagi para investor karena mempunyai konsekuensi ekonomi. Perubahan harga saham akan mengubah volume perdagangan serta nilai pasar yang pada akhirnya mengubah kesejahteraan para investor. Menurut Weston dan Bringham (1993:26-27) faktor yang dapat mepengaruhi pergerakan harga saham adalah proyeksi laba per lembar saham saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Faktor faktor lain yaitu kondisi internal perusahaan, kendala kendala eksternal serta kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar

juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham. Variasi harga saham ditentukan oleh banyak faktor termasuk faktor diatas, dalam penelitian Murtiningsih (2011:14) Retrurn On Equity (ROE) dan Retrun On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh dengan arah hubungan yang positif teteapi tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan Net Profit Margin (NPM) diperoleh hasil bahwa variabel ini secara parsial berpengaruh dengan arah hubungan yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Dalam penelitian yang dilaukan oleh Rinati (2009:10) hasil penelitian menunjukan bahwa Net Profit Margin (NPM), Retrun On Asset (ROA), dan Retrurn On Equity (ROE) secara serempak (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Pada uji regresi parsial atau masing-masing, hanya variabel Retrun On Asset (ROA) yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Penelitian Amaliah (2012:10) hasil penelitian menunjukan bahwa Net Profit Margin (NPM), Retrurn On Equity (ROE), dan Retrun On Asset (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap harga saham dan dalam uji signifikansi menunjukan bahwa ketiga variabel tersebut tidak signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil-hasil yang selama ini dilakukan penelitian-penelitian terdahulu tentang ke tiga variabel tersebut yang hasilnya sering mengalami kontradiktif satu dengan lainnya. Penelitian ini menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan Real Estate and Property di pasar modal, diantaranya Retrurn On Equity (ROE), Retrun On Asset (ROA), dan

Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham. Berangkat dari hasil penelitian terdahulu ditemukan adanya kontroversi tentang pengaruh ROE, ROA, dan NPM terhadap Harga Saham. Adapun masalah penelitian dalam studi ini adalah bagaimana sesungguhnya pengaruh ROE, ROA, dan NPM terhadap Harga Saham. Oleh karena itu penelitian ini mencoba menguji kembali pengaruh ROE, ROA, dan NPM terhadap Harga Saham. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengambil judul PENGARUH RETRUN ON EQUITY (ROE), RETRUN ON ASSETS (ROA), DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR REAL ESTATE AND PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA. 3. Perumusan Permasalahan Dari uraian latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Retrun On Equity (ROE), Retrun On Asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada sektor perusahaan real estate and property di Bursa Efek Indonesia? 2. Di antara faktor faktor tersebut di atas, faktor manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap harga saham pada sektor perusahaan real estate and property di Bursa Efek Indonesia? a. Batasan Masalah

Agar penulisan ini tidak terlalu jauh dan menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai dan untuk memfokuskan pada masalah yang diteliti, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Topik penelitian Penelitian ini mengambil topik faktor faktor yang mempengaruhi harga saham pada sektor real estste and property di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel Penelitian Karena banyak faktor yang mempengaruhi harga saham maka peneliti mengambil variabel bebas yaitu Retrun On Equity (ROE), Retrun On Asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) serta variabel terikat yaitu Harga Saham. 3. Periode Penelitian Penelitian ini dilalukan dalam jangka waktu 4 (empat) tahun sejak tahun 2008-2011 pada sektor real estate and property di Bursa Efek Indonesia. 4. Perusahaan yang diteliti sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan real estate and property yang memiliki data keuangan yang lengkap di BEI. 4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah Retrun On Equity (ROE), Retrun On Asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham baik secara simultan (bersama-sama) atau secara parsial pada perusahaan real estate and property di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui faktor manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap harga saham pada perusahaan real estate and property di Bursa Efek Indonesia. 5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan keilmuan dalam bidang manajemen keuangan, khususnya tentang pengaruh kelima faktor terhadap harga saham perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini memberi manfaat bagi perusahaan yang diteliti sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam pengembangan ilmu manajemena khususnya manajemen keuangan, dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan penalitian selanjutnya. 6. Tinjauan Pustaka A. Harga Saham Harga saham adalah suatu saham yang mempunyai nilai untuk diperjualbelikan di Bursa Efek yang diukur dengan nilai mata uang demana harga saham tersebut akan ditrntukan antara demand dan supply. Harga pasar saham adalah nilai saham yang terjadi akibat di

perjualbelikannya saham tersebut oleh emiten (issuing firm) dan penjamin emisi (underwriter). Jadi harga jual merupakan harga jual merupakan kesepakatan kedua belah pihak (harga yang terbentuk merupakan negotiated price). Selain metode tersebut, terdapat cara lain untuk menentukan harga jual saham dipasar perdana, yaitu competitive bidding. Dimana penerbit saham akan memilih underwriter yang manawarkan harga tertinggi atau membebankan biaya terendah, cateris paribus (Roos dan Westerfield, 1990:44). Banyak sekali faktor yang mempengaruhi harga saham baik itu bersifat fundamental maupun teknikal. Namun demikian secara sederhana variabilitas harga saham bergantung pada bagaimana earning dan dividend yang terjadi pada suatu perusahaan (fuller & Farrel; 1987:205). Sgaris besarnya, faktor-faktornya yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut (Ali Arifin, 2007:115): a. Penawaran dan Permintaan Harga saham ditentukan oleh kekuatan pasar, dalam arti tergantung pada permintaan dan penawaran (saham mengalami likuid). Jumlah permintaan dan penawaran akan mencerminkan kekuatan pasar. Jika penawaran lebih besar dari pada permintaan, pada umumnya kurs harga akan turun. Sebaliknya, jika penawaran lebih kecil dari pada permintaan, pada umumnya akan naik. Kekuatan pasar dapat juga dilihat dari data mengenai sisa beli atau jual. Bagi investor yang memerlukan investasi jangka panjang maupun jangka

pendek, perlu memperhatikan apakah sekuritas tersebut diminati atau tidak diminati (Weston, J. Fred, 1992:77). b. Efisiensi Pasar Modal Efisiensi pasar modal merupakan pasar modal yang harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Efisiensi pasar pada dasarnya meliputi efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal dapat mempengaruhi harga saham, apabila biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas semakin rendah jika efisiensi dikaitkan dengan besarnya biaya untuk melakukan

pembelian/penjualan sekuritas. Kemudian efisiensi eksternal dapat mempengaruhi harga, ditentukan oleh kecepatan penyesuaian harga sekuritas di pasar modal terhadap informasi baru. Informasi yang ada kemudian diserap oleh investor untuk digunakan dalam menghasilkan keputusan. Keputusan investasi untuk membeli/menjual berdasarkan informasi akan mempengaruhi harga sekuritas (Suad Husnan, 2001: 264). Fama Eugene (1965: 70) menerangkan bahwa efisiensi pasar berdasarkan jenis informasi yang terkandung didalamnya terbagi ke dalam tiga bentuk atau tingkatan yaitu: (Sumber: The behaviour of stock market) 1. Efisiensi Pasar Lemah 2. Efisiensi Pasar Setengah Kuat 3. Efisiensi Pasar Yang Kuat

Weston dan Copeland (1992: 183) mengatakan bahwa secara teori (proyeksi) harga saham juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan tanpa risiko, premi risiko pasar, indeks dari risiko saham, dan tingkat pertumbuhan yang diharapkan. B. ROE (Retrun On Equity) Menurut Yuliastuti (2009:48) ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam meninghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham. Rasio ROE dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ekuitas perusahaan. ROE secara eksplisit menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba bagi pemegang saham biasa, setelah perhitungan laba 9biaya hutang) dan deviden saham preferen (biaya saham preferen). ROE penting bagi investor, sebab ROE merupakan suatu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan yaitu melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Dengan demikian, investor akan mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan suatu perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang tinggi, hal ini akan berpengaruh terhadap harga saham. Rumus ROE adalah sebagai berikut:

C. ROA (Retrun On Assets) ROA (Retrun On Assets) menurut Lestari dan Sugiharto (2007:196) dalam Rinati (2008:06) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan

aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas assets dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan tersebut makin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin tinggi ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Suihart (2007:196) dalam Rinati (2008:6) angka ROA dapat diketahui baik apabila lebih besar 2%. Rumus ROA adalah sebagai berikut:

D. NPM (Net Profit Margin) Rasio ini tergolong dalam rasio profitabiltas. Dimana rasio tersebut adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal saham. Dengan demikian net profit margin adalah mengukur prosentase setiap nilai penjualan yang tersisa dikurangkan dengan seluruh pengeluaran termasuk pajak (Sartono, 2001:122), atau dengan kata lain rasio laba setelah pajak dengan pendapatan oprasional yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat tertentu. Semakin tinggi margin laba bersih semakin baik bagi erusahaan. Secara matematis untuk menghitung net profit margin adalah: (Sartono, 2001:122)

B. Hipotesis Berdasarkan permasalahan diatas serta penelitian terdahulu, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha1: ROE berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan Real Estate and property di Bursa Efek Indonesia. Ha2: ROA berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan Real Estate and property di Bursa Efek Indonesia. Ha3: NPM berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan Real Estate and property di Bursa Efek Indonesia. C. Metode Penelitian a. Variabel Penelitian Dependent variable (Y) pada penelitian ini yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel X (ROE,ROA, dan NPM). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham pada perusahaan Real Estate and Property. Independent variable (X) pada penelitian ini yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel Y (harga saham). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Retrun On Equity (ROE), Retrun On Asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM). b. Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan atau individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto dan Subagyo,

1996:107). Dalam penekanan ini populasinya adalah 48 perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengumpulan sampel dalam metode ini adalah menggunakan teknik sampel purposif (Purposif Sampling) yaitu cara penentuan sampel dengan kriteria-kriteria yang ditentukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah: 1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun 2011. 2. Perusahaan tersebut memiliki atau menyampaikan laporan keuangan secara periodik dari tahun 2008 sampai tahun 2011. c. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data didapat dari penelitian kepustakaan dengan menggunakan literatur, teori-teori dan karya ilmiah yang berhubungan dengan pasar modal khususnya tentang bursa efek dan perubahan harga saham. Data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) selama periode tahun 2008-2011 yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas janabadra. d. Metode Analisis Data 1. Metode Persamaan Regresi

Y = + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Dimana : Y = Harga Saham

b e X1 X2 X3

= Konstanta = Koefisien Regresi = Error = Retrun On Equity (ROE) = Retrun On Asset (ROA) = Net Profit Margin (NPM)

Uji hipotesis menggunakan taraf signifikansi 5% 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Autokorelasi Jika nilai Durbin-Watson mendekati angka 2, maka tidak terjadi autokorelasi. b. Uji Multikolinearitas Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF ( Variance Inflation Factor ) < 10, maka dapat diartikan tidak terjadi multikolinearitas. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF ( Variance Inflation Factor ) > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi multikolinearitas. c. Uji Heterokedastisitas Jika probabilitas > 0.05, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas < 0.05, maka terjadi heterokedastisitas. d. Uji Regresi serentak (Uji F)

Jika probabilitas > 0.05, maka variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent secara bersama-sama. Jika probabilitas < 0.05, maka variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara bersama-sama. e. Uji Regresi Parsial (Uji t) Jika probabilitas > 0.05, maka hipotesis ditrima. Jika probabilitas < 0.05, maka hipotesis ditolak. D. Daftar Pustaka Gito Sudarmo, Indrio dan Basri. 1992. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Mulyana, Deden (2011). Analisis likuiditas Saham serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan yang Berada Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Magister Manajemen, Vol. 4 No.1, hal: 77-96. Murwaningsari, Etty (2008). Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Deposito, dan Kurs terhadap IHSG beserta Prediksi IHSG (model Garch dan ARIMA). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 23 No.2, hal: 178195. Nirohito, Vernande (2009). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik terhadap Harga Saham pada industri Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi. Universitas Gunadarma. Nobert, Hans. (2006). Analisis Pengaruh Tingkat Bunga, Earning Per Share, Dividend Pay Out Ratio, Retrun On Assets terhadap Tingkat harga

Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi UJB. (tidak dipublikasikan). Pusparani, Sarah. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham pada Industri Telekominikasi dan Transportasi di Bursa Efek Jakarta. Skripsi UJB. (tidak dipublikasikan). Rinati, Ina. 2008. Pengaruh Net Profit Margin, Retrun On Assets (ROA) dan Retrun Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Univeritas Gunadarma. Yuliastuti, Ratna. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Pada Sektor Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Skripsi UJB. (tidak dipublikasikan).

Anda mungkin juga menyukai