Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Pasar Modal indonesia

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan
ataupun intuisi pemerintahan melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang
seperti Obligasi, Saham, dan lainnya.

Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Sistem Perdagangan Pasar Modal Indonesia

1. Sistem perdagangan efek di bursa regular Sistem perdagangan di bursa regular


dilaksanakan dalam 2 sistem,yaitu sistem kol dan system terus-menerus.
2. Sistem perdagangan Efek di Bursa Paralel Sistem perdagangan di bursa parallel
dilakukan dengan sistem terus-menerus. Masing –masing pembentuk pasar (market
maker) mempunyai papa tulis untuk tawar menawar dengan para pialang dengan
membentuk harga saham. Sistem perdagangannya terbagi dalam 5 (lima)
periode,dimana setiap periode terdiri dari 15 menit. Pelaksanaannya dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut.

 Pra-Periode, Perdagangan Adalah masa penyesuaian harga penawaran dan harga


pembelian bagi para pembentuk pasar. Periode ini dilaksanakan pukul 08.45-09.00
WIB.
 Periode Satu, Periode satu ini dilaksanakan berdasarkan daftar harga pedoman pada
poin a diatas yang tercatat dilantai informasi dan dilakukan oleh para wakil
pembentuk pasar beserta perantara perdagangan efek dan pedagang efek. Periode satu
ini dilaksanakan pukul 09.00-09.15 WIB.
 Periode Dua, Periode dua ini diawali dengan mencatatkan lagi harga penawaran dan
harga pembelian baru (bila ada ) pada papan daftar harga di lantai informasi. Periode
ini dilaksanakan pukul 09.15-09.30 WIB.
 Periode Tiga, Periode tiga ini prosedur perdagangannya sama dengan periode dua
diatas dan dilaksanakan pukul 09.30-09.45 WIB.
 Periode Empat, Periode empat ini,prosedur perdagangannya sama dengan periode dua
dan tiga serta diakhiri dengan penutupan. Pelaksanaannya pukul 09.45-10.00 WIB.
 Setiap kali menetapkan harga penawaran dan harga pembelian,pembentukan pasar
wajib menyerahkan slip harga tersebut kepada petugas lantai informasi yang
membubuhi paraf dan cap dari pembentukan pasar.
Mekanisme Transaksi Efek di Pasar Modal

Penyebutan efek tersebut sesungguhnya berasal dari bahasa Belanda, yaitu effecten, yang
berarti “saham, kertas berharga yang diperjualbelikan, efek” 3 Pengertian efek dalam Pasar
Modal Indonesia pengaturannya dapat ditemukan dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang
Pasar Modal, yang berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1
5 Efek adalah surat berharga , yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
efek, dan setiap derivative dari efek.

Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah satu
perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya dalam membuka tabungan di
bank, harus ada minimal investasi awal yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan
bervariasi, misalnya ada perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp.15 juta, ada sebesar
Rp.25 juta, dan lain-lain. Namun ada juga perusahaan yang menentukan misalnya 50 persen
dari transaksi yang akan dilakukan sebagai deposit. Misalkan seorang nasabah akan
bertransaksi sebesar Rp.10 juta maka yang bersangkutan diminta untuk menyetor dana
sebesar Rp.5 juta.

Setelah nasabah membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan mendapatkan persetujuan
dari perusahaan efek tersebut baru dapat dilakukan transaksi saham. Transaksi efek diawali
dengan pemesanan (order) untuk harga tertentu. Pesanan tersebut dapat berupa surat maupun
melalui telepon yang disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales (dealer). Pesan
tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dengan menyertakan harga
yang ingin diinginkan.

Cara Berinvestasi di Pasar Modal


Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, investor harus terlebih dahulu membuka rekening di
Perusahaan Efek. Faktor-faktor yang harus diperhatikan sebelum memilih Perusahaan Efek:
a) Jika calon investor lebih ingin berinvestasi di saham-saham yang baru ditawarkan di
Pasar Perdana, pilihlah Perusahaan Efek yang aktif dalam proses Penjaminan Emisi
Saham.
b) Jika calon investor hanya memerlukan jasa yang paling mendasar dari Perusahaan
Efek seperti melaksanakan perintah jual dan/atau perintah beli, pilihlan Perusahaan
Efek yang dapat memberikan jasa tersebut secara cepat dan akurat.
c) Jika calon investor memerlukan jasa tambahan seperti nasihat dan saran-saran dalam
mengambil keputusan investasi, pilihlah Perusahaan Efek yang mempunyai Analis
Efek dengan kualifikasi yang baik serta pengalaman yang memadai.

Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi dokumen-
dokumen yang diperlukan. Secara umum, biasanya Perusahaan Efek mewajibkan investor
untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian
transaksi
Untuk transaksi Saham:

 Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke


Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan melalui telepon atau perintah
secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual
dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan.
 Perintah tersebut selanjutkan akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek yang
bersangkutan.
 Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di Bursa
Efek.
 Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan
dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS (Jakarta Automated
Trading System).

Untuk transaksi Obligasi:

 Transaksi dimulai dengan penempatan kuotasi di sistem perdagangan di BES yang


disebut OTC-FIS, sehingga semua kuotasi yang masuk ke dalam sistem dapat dilihat
secara langsung (real time) oleh pelaku pasar lainnya.
 Melalui OTC-FIS, partisipan dapat melihat kuotasi yang paling menarik bagi dirinya.
 Kemudian, partisipan yang tertarik untuk membeli/menjual dapat menghubungi
partisipan yang akan menjual/membeli untuk negosiasi lebih lanjut.[6]

Yang Harus Diperhatikan Bagi Investor

1. Jangan membeli efek hanya berdasarkan rayuan lewat telepon, mintalahinformasi


lebih lanjut secara tertulis sebelum memutuskan untuk membeli.
2. Hati-hati terhadap bagian pemasaran dari Perusahaan Efek yang mencoba merayu
untuk membuat keputusan investasi baik menjual maupun membeli secara terburu-
buru.
3. Jangan membeli efek berdasarkan berita-berita yang tidak jelas kebenarannya.
4. Carilah nasihat dari pihak yang berkompeten.
5. Jangan percaya terhadap pihak yang menjamin dengan pasti akan keuntungan
6. Periksalah referensi dan latar belakang pihak-pihak yang menawarkan Efek.

Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah satu
perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Setelah nasabah membuka deposit di sebuah
perusahaan efek dan mendapatkan persetujuan dari perusahaan efek tersebut baru dapat
dilakukan transaksi saham. Transaksi efek diawali dengan pemesanan (order) untuk harga
tertentu. Pesanan tersebut dapat berupa surat maupun melalui telepon yang disampaikan
kepada perusahaan efek melalui sales (dealer). Pesan tersebut harus menyebutkan jumlah
yang akan dibeli atau dijual dengan menyertakan harga yang ingin diinginkan.
Scripless Trading adalah suatu mekanisme perdagangan di pasar modal, dimana saham-
saham yang biasanya diperdagangkan dalam bentuk kertas-kertas saham dan dilakukan dalam
bentuk manual, maka dengan sistem ini perdagangan ini dilakukan secara elektronik seperti
yang ada pada rekening perbankan.
Pasar modal merupakan pasar bagi instrumen finansial jangka panjang (lebih dari satu tahun
jatuh temponya). Yang dimaksud instrumen dalam pasar modal ini, yaitu semua surat-surat
berharga (sekuritas) yang diperdagangkan di bursa.
3.2 SEJARAH PASAR MODAL INDONESIA

Era pasar modal di indonesia dapat di bagi anjadi enam periode.periode pertama adalah
periode jaman belanda mulai tahun 1912 yang merupakan tahun tahun didirikannya pasar
modal yang pertama.periode kedua adalah periode orde lama yang di mulai pada tahuan
1952.periode ketiga adalah periode orde baru degan di kaitkanya kembali pasar modal pada
tahun 1977.periode keempat di mualai tahun 1988 adalah periode bangunnya pasar modal
dari tidur yang panjang.periode kelima adalah periode otomatisasi pasar modal mulai tahun
1995 periode keenam adalah periode krisis moneter mulai bulan agustus 1997.

3.2.1 periode pertama (1912-1942):periode jaman belanda


Pada tanggal 14 desember 1912,suatu asosiasi 13 broker di bnetuk di jakarta.asosiasi ini di
beri nama belandanya sebagai “vereniging voor effectenhandel” yang merupakan cikal bakal
pasar modal pertama di indonesia.setelah perang dunia 1 pasar modal di surabaya mendapat
giliran di buka pada tanggal 1 januari 1925 dan di susul di semarang pada tangal 1 agustus
1925.

3.2.2 periode kedua (1952-1960):periode orde lama


Setelah jepang meningalkan indonesia,pada tangal 1 september 1951 di keluarkan undang-
undang darurat No.12 yang kemudian dijadikan undang-undang No.15/1952 tentang pasar
modal.juga melalui keputusan mentri keuangan No.289737 /U.U tanggal 1 november
1951,bursa efek jakarta (BEJ) akhirnya di buka kembali pada tangGAL 3 juni 1952.

3.2.3.periode ketiga (1977-1988) :periode orde baru


Bursa efek jakarta di katakan lahir kembali pada tahun 1977 dalam periode orde baru sebagai
hasil dari keputusan presiden No.52 tahun 1976.keputusan ini menetapkan pendirian pasar
modal,pembentukan badan pembina pasar modal,pembentukan badan pelksanaan pasar
modal (BAPEPAM) dan Pt reksadana.

3.2.4 periode keempat (1989-mei 1995): periode bangun dari tidur yang panjang
Sejak di katifkan kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988 BEJ di katakan dalam keadaan
tidur yang panjang elama 11 tahun.sebelum tahun 1988hanya terdapat 24 perusahaan yang
terdaftar di BEJ

3.2.5 periode kelima (mulai mei 1955):periode otomatisasi


Karna peningkatan kegiatan transaksi yang diasakan sudah melebihi kapasita manual,maka
BEJ memutuskan untuk mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa.jika sebelumnya di
lnatai bursa terlihat dua deret antrian (sebuah untuk antrian beli dan yang lainnya untuk
antrian jual) yang cukup panjang untuk masing-masing sekuritas.

3.2.6 periode keenam (mulai agustus 1997-september 1998):krisis moneter


Pada bulan agustus 1997,krisis moneter melanda negara-negara asi,termasuk
indonesia,malaysia,thailand,kore selatandan singapura.tidak banyak perusahaaan yang
melakukan IPO pada periode krisis ini,yaitu hanya sebanyak 18 perusahaan.

3.3 BAPEPAM-LK

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah
sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina,
mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang

Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan. Saat ini, Bapepam-LK digantikan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sejak berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2011.

Fungsi Bapepam-LK adalah:

 Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan sekunder
 Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
 Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan,
pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;
 Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan
Publik;
 Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
 Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
 Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
 Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
 Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga
keuangan;
 Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
 Pelaksanaan tata usaha Badan.

Struktur organisasi

Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan dan membawahi 1 Sekretariat
dan 12 Biro Teknis, di mana lingkup pembinaan dan pengawasan meliputi aspek pasar
modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan serta modal
ventura.

Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:

 Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum


 Biro Riset dan Teknologi Informasi
 Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
 Biro Pengelolaan Investasi
 Biro Transaksi dan Lembaga Efek
 Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
 Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
 Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
 Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan
 Biro Perasuransian
 Biro Dana Pensiun
 Biro Kepatuhan Internal

3.4 OTORITAS JASA KEUANGAN


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang
berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.[1] OJK didirikan untuk menggantikan
peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan,
serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta
untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan:

1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;


2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
dan
3. mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Tugas dan wewenang

OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

1. kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan serta non perbankan .


2. kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan,
dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:

1. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;


2. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
3. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
5. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
7. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga
Jasa Keuangan;
8. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan
menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
9. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:

1. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;


2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan
tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan
jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan;
4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
5. melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
8. memberikan dan/atau mencabut:
1. izin usaha;
2. izin orang perseorangan;
3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. surat tanda terdaftar;
5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. pengesahan;
7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan.

Dewan Komisioner

Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial.
Dewan Komisioner beranggotakan 9 (sembilan) orang anggota yang ditetapkan dengan
Keputusan Presiden.

Susunan Dewan Komisioner terdiri atas:

1. seorang Ketua merangkap anggota;


2. seorang Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
5. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
6. seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
7. seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan Konsumen;
8. seorang anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan
Gubernur Bank Indonesia; dan
9. seorang anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat
setingkat eselon I Kementerian Keuangan.

3.5 PROSEDUR PENDAFTARAN DI BEI

Sebuah perusahan yang akan going public dapat mengikuti prosedur yang trediri dari 3
tahapan utama.yang pertama adalah persiapan diri.yang ke dua adalah memperoleh izin
registrasi dari BAPEPAM-LK.yang ketiga adalah melakukan penawaran perdana di public
(initional public offering) dan memasuki pasar skunder dengan mencatatakan efeknya di
bursa.

3.5.1 persiapan untuk going public

Persiapan yang di lakukan adalah sebagai berikut:


1. Manajemen harus memutuskan suatu rencana untuk memperoleh dana melalui publik
dan rencana ini harus di ajukan di rapat umum pemegang saham dan harus di setujui.
2. Perusahan bersangkutan harus menugaskan pakar-pakar pasar modal dan insitusi-
institusi pendukung untuk membantu di dalam penyediaan dokumen-dokumen yang
di butuhkan .
3. Mempersiapkan dokumen yang di butuhkan untuk penawaran ke publik.
4. Mempersiapkan kontrak awal dengan bursa.
5. Mengumumkan ke public.
6. Mendatangi perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan going public.
7. Untuk yang akan menjual obligasi,perusahan harus mendaftarkannya ke agen
peningkat untuk mendapatkan peringkat untuk obligasi yang akan di tawarkan.
8. Mengiromkan pernyataan registrasi dan dokumen-dokumen pendukunglainnya ke
BAPEPAM-LK.

3.5.2. registrasi di BAPEPAM-LK

setelah semua persiapan yang di butuhkan sudah di selesaikan dan semua dokumen yang di
butuhkan untuk registrasi di BAPEPAM-LK suda kirimkan,berikutnya adalah tugas dari
BAPEPAM-LK untuk mengevalusai usulan going public ini.yang di lakukan oleh
BAPEPAM-LK adalah sebagi berikut:

1. Menerima pernyatan registrasi dan dokumen-dokumen pendukung dari perusahaan


yang akan going public dan dari anderwiter.
2. Pengumpulan terbatas dari BAPEPAM-LK.
3. Mempelajari dokumen-dokumen yang di perlukan.
4. Deklarasi pernyataan registrasi efektif berlaku yang di dasarkan pada tiga hal
utaama,yaitu kelengkapan dokumen,kebenaran dan kejelasan dari informasi dan
pengungkapan (disclosure) tentang aspek-aspek legalitas,akuntansi,keuangan dan
manajemen.jika selma 30 hari BAPEPAM-LK tidak memberi jawaban,maka
pernyataan registrasi akan di anggapa secara otomatis efektif.

3.5.3. pencatatan di bursa

Setelah BAPEPAM-LK mendeklarasikan keefektifan dari pernyataan


registrasi,selanjutnya underwiter dapat menjual saham perdana tersebut di pasar
primer.setelah penawaran perdana selesai,(emiten perusahan going public) dapat
melakukan proses-proses berikut ini untuk mencantumkan sahamnya di pasar
sekunder (bursa)
1. Emiten mengisi dan menyerahkan aplikasi ini berdasarkan yang formulirnya
di sediakan oleh BEI untuk permintaan mencantumkan sahamnya di bursa
efek.
2. BEI akanmengevaluasi aplikasi ini berdasrkan kriteria yang sudah di tenrukan.
3. Jika aplikai ini emenuhi kriteria yang di syaratkan,BEI akan menyetujhuinya.
4. Emiten kemudian harus membayar biaya jasa pencantuman (listing fee).biaya
jasa pencantuman terdiri dari dua macam yaitu .biaya jasa pencantuman awal
dan biaya jasa pencantuman tahunan.
5. BEI kemudian akan mengumumkan pencantuman dari sekuritas ini.
6. Sekuritas yang suda tercantum ini sipa untuk di perdagangkan.

3.5.4 pelaporan yang di wajibkan

Setelah perusahan mencatatkan sahamnya di pasar bursa,perusahan ini menjadi perusahaan


public yang sahamnya juga di milliki oleh public.untuk melindungi public yang juga pemilik
dari perusahaan, BAPEPAM-LK dan BEI mengharuskan perusahan public untuk menyerahkn
laporan-laporan rutin atau laporan-laporan khsus yang menerangkan peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi.laporan keuangan ini akan segera di sebarkan ke publik melalui
pengumuman di bursa ata investor dapat mendaptkan atau meminta langsung di BEI atau
lewat broker.

3.6 SISTEM PERDAGANGAN DI BEI

transaksi perdagangan di BEI mengunakan order-driven market system dan sistem lelang
kontinyu (continous auction system) dengan order-driven market system bahwa pembeli dan
penjual sekuritas yang ingin melakukan transaksi harus melalui broker.investor tidak dapat
langsung melakuakan transaksi di lantai bursa.hanya broker yang dapat melakukan transaksi
jual dan beli di lantai bursa berdasaarkan order dari investor.di samping itu,broker dapat juga
melakukan transaksi untuk dirinya sendiri untuk membentuk portofolionya.masing-masing
perusahaan broker mempunyai staf yang di tugaskan di lantai bursa.staf ini di sebut dengan
securities dealer-broker representive atau wakil perantara pedagang efek (WPPE)

dengan sistem lelang kontinyu maksutnya harga transaksi di tentukan oleh penawaran
(supply) dan permintaan (demand) dari investor.untuk sistem manual,harga penawaran
penjualan (ask price) dan harga permintaan pembelian (bid price) darii investor di teriakan
oleh broker di lantai bursa.seperti di pasar lelang,harga transaksi di tentuka jika ada
pertemuan antara harga penawarn dan permintaan.untuk sistem otomatisasi dengan
JATS,broker memasukan order dari investor ke warstation JATS di lantai bursa.kemudian
order ini akan di proses oleh komputer JATS yang akan menemukan harga transaksi yang
cocok dengan mempertimbangkan waktu urutan dari order.sistem lelang ini akan terus di
lakukan secara kontinyu selama jam kerja bursa sampai di temukan harga kesepakatan.

Cara mendapatkan harga seperti di atas yaitu dengan cara lelang kontinyu adalah untuk jenis
transaksi yang reguler.harga dari transaksi reguler ini yang akan digunakan utntuk
memnghitung indekx harga gabungan dan yang akan di gunakan sebagai harga yang di
cantumkan di bursa dan akan di sebarkan ke seluruh penjuru dunia.DI BEI,transaksi reguler
di lakukan dengan cara rount lot yaitu sebanyak 500 lembar untuk non-investement fund dan
100 lembar untuk investment fund.di samping itu,beberapa transaksi non reguler juga dapat
di lakukan seperti misalnya block trades,cross trades,cash trades,odd-lot trades dan foreing
board trades. block trades merupakan transaksi dengan minimum 200.000 lembar yang di
guankan di antara angota bursa. cross trades terjadi jika transaksi menjual dan membeli
dengan jumlah kuantitas dan harga yang sama di lakukan oleh seorang broker,. cash trades
dilakukan oleh angota bursa yang ingin membayar tunai untuk mendapatkan sertifikst
langsung (umumnya sertifikat pemilihan diberikan pada hari keempat). odd-lot trades di
lakukan untuk transaksi di bawah 500 lembar. foreing board trades merupakan transaksi
saham dengan investor asing.

Harga saham di tawar dengan kelipatan nilai tertentu yang di sebut dengan fraksi.sebelum
krisis moneter,BEJ hanya menawarkan sebuah fraksi tunggal,yaitu sebesar Rp 25 ini berarti
harga saham akan kelipatan dari Rp25 misalnya Rp1500 harga saham tidak mungkin sebesar
Rp1510 karena tidak kelipatan dari Rp25 setelah krisis moneter dan karna beberapa harga
saham turun dengan drastis misalnya sampai dengan Rp100 maka penurunan atau kenaikan
harga saham dengan fraksi Rp25 akan sangat signifikan sekali.oleh karna itu,setelah krisis
moneter yaitu pada tanggal 20 oktober 2000 BEI mengunakan fraksi jamak seperti tampak di
tabel 3.17 berikut ini.

Tabel 3.17 fraksi harga saham

Harga Saham Fraksi Harga


>=Rp5.000 Rp50
>=Rp2.000 Rp25
>=Rp500 Rp10
>=Rp200 Rp5
<Rp200 Rp1

Jika sebelum tahun 2014,1 lot di tetapkan sebnayak 500 lembar saham,maka mulai 6 januari
2014,BEI menetapkan 1 lot sebanyak 100 lembar saham.sejak tangal 6 januari 2014 ini,BEI
juga merubah fraksi saham dari 5 kelompok menjadi 3 kelompok sebgai berikut ini

Tabel 3.18 fraksi harga saham mulai 6 januari 2014

Harga saham Fraksi harga Maksimum harga perubahan

>=Rp5.000 Rp25 Rp500

>=Rp500 sampai Rp5.000 Rp5 Rp100

<Rp500 Rp1 Rp20

Umumnya transaksi yang terjadi di bursa bukanmerupakan transaksi tunai (transaksi tunai
juga di lakukan dengan sebagai transaksi non reguler) pembayaran dan penyrahan sertifikat di
ataur pada hari kelima atau hari ke T+4 setelah transaksi terjadi.Pt kliring pinjaman efek
indonesia (KPEI) di tunjukan untuk mengumpulkan pembayarn dan melakukan penyerahan
sertifikat.
PT BEI merupakan perusahaan suwasta yang menyediakan fasilitas perdagangan
sekuritas.untuk membiayayai semua kativitasnya,salah satu sumber penhasilan BEI adalah
komisi dari broker akibat terjadinya transaksi (penghasilan yang lain adalah fee dari emiten
yang mencatatkan sahamnya di bursa).broker membayar komisi ke BEI karna menguanakn
fasilitas yang di sediakan oleh BEI.sebaliknya broker menerima komisi dari investor karna
melakukan order yang di inginkan oleh investo.broker menerimah komisi dari investor tidak
boleh melebihi dari 1% dari nialai transaksinya (baik beli maupun jual).

3.7 INDEKS PASAR MODAL

Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks
merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal,
khususnya saham. Tidak cuma IHSG dan LQ45, ternyata masih ada bermacam-macam jenis
indeks saham yang ada di Bursa Efek Indonesia

Indeks harga saham boleh dibilang "rapor" sekelompok saham. Jadi indeks tersebut
menggambar kinerja sekelompok saham tersebut. Untuk lebih gampangnya, Anda dapat
membandingkan sbb: Nilai rapor anak Anda adalah harga saham, rata-rata nilai kelas adalah
indeks sektoral dan rata-rata nilai sekolah adalah IHSG. Sedangkan nilai rata-rata kelas
unggulan adalah LQ45.

Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus
menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks-indeks tersebut
adalah:

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks.
Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia
berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan
Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah
saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil
sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham
Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung
jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG
sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab
dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak
yang menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).

Rumus yang di guankan untuk menghitung IHSG adalah sebagai berikut:

IHSG=nilai pasar/nilai dasar *100

Notasi:

IHSG= indeks harga saham gabungan hari ke-t


nilai pasar=rata-rata tertimbang nilai pasar (jumlah lembar tercatat di bursa di kalikan
dengan harga pasar perlembarnya) dari saham umum dan saham preferen pada hari
ke-t

nilai dasar= sama dengan nilai pasar tetapi di mulai dari tanggal 10 agustus 1982.

2. indeks sektoral
menggunakan semua perusahaan tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor.
sekarang ini ada 10 sektor yang ada di bei yaitu sektor pertanian, pertambangan,
industri dasar, aneka industri, barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan,
Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.

3. Indeks LQ45
Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah
ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

4. Jakarta Islamic Index (JII)


Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk
dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK)
dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.

5. Indeks Kompas100
Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah
ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

6. Indeks BISNIS-27
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan
indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27
saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal
atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

7. Indeks PEFINDO25
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini
dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk
saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises / SME). Indeks
ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan
kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity /
ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga
faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

8. Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan
Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari
Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan
informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki
kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran
terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.
Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan
Free Float.

9. Indeks Papan Utama


Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.

10. Indeks Papan Pengembangan


Mengguanakn saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan
Pengembangan.

11. Indeks Individual


Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.

3.8 PENYELESAIAN TRANSAKSI.

Setelah transaksi perdagangan terjadi di lantai bursa,pekerjaan yang panjang di belakang


bursa masih menungu setelahnya,pekerjaan ini merupakan pekerjaan
administrasi,membayarkan dan menerbitkan sertifikat kepemilikan. Proses penyelesaian
pekerjaan administrasi,pembayaran dan peneritan sertifikat kepemilikan.proses penyelesaian
pekerjaan-pekerjaan ini di sebut dengan kliring dan perusahaan yang di percaya untuk
menangani ya adalah PT kliring pinjaman efek indonesia (KPEI) sebelumnya adalah PT
kliring deposit efek indonesia (KPEI) dan PT kustodian sentral efek indoneisa (KSEI).

PT kliring deposit efek indonesia (KPEI) di dirikan pada tahun 1992 oleh tujuh BANK
BUMN (pt bank bumi daya,pt bank dagang negara,pt bank pembangunan indonesia,pt bank
rakyat indonesia,dan pt bank tabungan negara) dan dua bursa efek (bej dan bes).tujuan dari pt
kedai adalah untuk merancang dan mengembangkan sistem kliring yang efisien dan
efektif.pengembangan sistem ini di mualai setelah memperoleh izin usaha dari mentri
keuangan pada 25 februari 1993.pt kliring dan deposit efek inonesia di tunjuk untuk untuk
mengumpulkan pembayaran dan melakukan penyerahan sertifikat pada hari kelima atau hari
ke T+4 setelah transaksi terjadi.

pada bulan januari tahun 1994 dengan mengunakan limah buah saham yang paling likuid di
bej,pt kedai telah berhasil mencoba sistem penyelesaian saham (kliring) untuk pertama
kalinya.sistem ini adalah sistem netting,yaitu sistem yang dapat menghitung penghasilan neto
(net) dari dana dan efek terhadap seluruh transaksi yang di lakukan oleh angota bursa pada
satu hari kerja bursa.dengan sistem neting ini,maka penyelesaian transaksi antar angota bursa
akan lebih muda diselesiakan,pada bulan april tahun yang sama,jumlah saham yang di uji
untuk sistem ini di tingkatkan menjadi 60 buah.pada tangal 27 juni 1994,BAPEPAM-LK dan
sebuah tim kerja yang terdiri dari wakil-wakil asosiasi profesional pasar modal mengevaluasi
kinerja dari sistem ini hasilnya menyetujui penerapan sistem ini secara penuh.

Target utama lainnya dari pt kliring pinjaman efek indonesia (KPEI) adalah mengembangkan
dan menerapkan sistem penyelesaian transaksi tanpa sertifikat.dengan sistem ini pemindahan
tangan suatu sekuritas tidak harus selalu di buatkan sertifikatnya,akan tetapi cukup di catat
dan di lakukan pemindahbukuan posisi kepemilikan secra elektronik,sistem ini di sebut
sebagai sistem pemindahbukuan ()scripless system

Anda mungkin juga menyukai