Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS KESEIMBANGAN KURVA LM

(Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro)

Dosen Pengampu : Drs. Fitrawaty, M.Si

Oleh :

Kelompok 7

Elsa Kartika Hutasoit (7192240001)

Erwin Satria hamonangan Sinaga (7193240005)

Estevania Landeta (7191240016)

Irnawati Tanjung (7192240004)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia yang dilimpahkan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini
tepat waktu. Adapun yang menjadi judul tugas kami dalam makalah ini berjudul “Analisis
Keseimbangan”. Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam mempelajari pasar modal. Adapun tugas ini dibuat untuk
memenuhi Tugas Rutin Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro

Kami berharap makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca bilamana hendak
mempelajari tentang“Analisis Keseimbangan” Jika dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, Kami memohon
maaf sebesar-besarnya atas koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi
suatu evaluasi dalam pembuatan tugas ini. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini
ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi Kami maupun bagi para
pembaca. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

MEDAN, 24 NOVEMBER 2020

KELOMPOK 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kegiatan konsumsi pada pokoknya dideterminasi (ditetapkan) oleh pendapatan. Ketika
pendapatan bertambah maka konsumsi akan ikut bertambah sehingga Permintaan Total
(Aggregate Demand) dapat diperoleh. Sedangkan penawaran adalah keseluruhan jumlah barang
yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga
naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah
barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit. 
Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati
secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan
masyarakat keseharian dan mempunya dampak penting terhadap kesehatan perekonomian.Ia
mempengaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga dalam mengkonsumsi, membeli rumah,
membeli obligasi, atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi
keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi
pada proyek baru atau perluasan kapasitas.
Jadi dapat kita ketahui bersama ketika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka
menyimpan uang mereka di bank karena ia akan mendapat bunga yang tinggi. Sebaliknya jika
suku bunga rendah masyarakat cenderung tidak tertarik lagi untuk menyimpan uangnya di bank
dan akan menarik dana mereka yang ada di bank. Dalam hal ini ternyata tingkat suku bunga
sangat mempunyai pengaruh penting terhadap minat masyarakat terhadap dunia perbankan. Hal
ini berpengaruh juga terhadap investasi yang akan ditanamkan pada sebuah sector usaha
B.     Rumusan Masalah
 Apakah yang dimaksud dengan kurva LM ?
   Bagaimana kemiringan kurva LM ?
   Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi kurva LM?
C.    Tujuan Pembahasan
 Untuk mengetahui apa itu kurva LM
 Supaya kita mengetahui kemiringan kurva LM
 

 Untuk mengetahui faktor faktor kurva LM

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PASAR MODAL DAN KURVA LM


  

            Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang
dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga
menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian
yang paling likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran uang dan P menyatakan tingkat
harga, maka M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang riil. Teori preferensi likuisditas
mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap. Penawaran uang M adalah variabel kebijakan
eksogen yang dipilih oleh bank sentral. Tingkat harga P juga merupakan variabel eksogen dalam
model ini (dianggap tingkat harga adalah tertentu (given) karena model IS-LM menjelaskan
jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap). Suku bunga menentukan besarnya tabungan
maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Asumsi ini menunjukkan bahwa
penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya tidak tergantung pada tingkat bunga. Teori
preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah sebuah determinan dari berapa
banyak uang yang ingin dipegang orang. Alasannya adalah bahwa tingkat bunga adalah biaya
peluang (opportunity cost) dari memegang uang: biaya yang harus ditanggung karena memegang
aset dalam bentuk uang, yang tidak  mendapat bunga baik dalam bentuk deposito atau obligasi.
Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Jadi rumus
permintaan terhadap uang riil adalah :
(M/P)d  =  L (r)
Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergnatung pada tingkat
bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi tingkat bunga
semakin rendah jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk menjelaskan berapa tingkat
bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka dikombinasikan penawaran dan permintaan
terhadap uang riil. Menurut teori preferensi likuiditas, tingkat bunga menyesuaikan untuk
menyeimbangkan pasar uang. Pada tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta
sama dengan jumlah penawarannya.
            Kurva LM memiliki kemiringan positif. Kenaikan suku bunga akan menurunkan
permintaan saldo riil. Untuk mempertahankan agar tingkat permintaan saldo riil bisa sama

5
dengan tingkat penawaran tetap, pendapatan harus ditingkatkan. Semakin besar kepekaan
permintaan akan uang terhadap pendapatan, dan semakin rendah kepekaan permintaan akan uang
terhadap, maka semakin curamlah kurva LM.
`Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan tinggi,
pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak transaksi yang
mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak menunjukkan permintaan uang
yang lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi permintaan uang sebagai berikut :
(M/P)d  =  L(r,y)

            Kurva LM menggambarkan  hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat bunga.


Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil,
dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas.
Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga yang
menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil menggeser kurva LM
ke atas. Jadi  kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar
untuk penawaran dari keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran dari
keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam penawaran dari
keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah.

Hal-hal utama mengenai Kurva LM adalah sebagai berikut:


1)      Kurva LM adalah kombinasi dari tingat suku bunga dan tingkat pendapatan, sehingga pasar
uang berada dalam situasi keseimbangan.
2)      Bila pasar uang berada pada situasi yang seimbang, demikian juga dengan pasar obligasi.
Karenanya kurva LM adalah juga merupakan kombinasi dari tingkat pendapatan dan suku bunga,
sehingga pasar obligasi pada situasi keseimbangan.
3)      Kurva LM miring secara positif. Karena penawaran uang adalah tetap, kenaikan tingkat
pendapatan, yang menaikkan jumlah uang yang diminta, haruslah disertai dengan kenaikan suku
bunga. Hal ini menurunkan jumlah uang yang diminta, dan karenanya mempertahankan
keseimbangan pasar uang.

6
4)      Kurva LM bergeser oleh terjadinya perubahan penawaran uang. Kemudian penawaran uang
akan menggeser kurva LM ke sebelah kanan.

Kurva LM

a.      Faktor-faktor yg mempengaruhi Kurva LM


1.      Jumlah uang beredar (M)
2.      Jumlah uang yang diminta untuk spekulasi otonom (Mo)
3.      Kepekaan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga (k)
4.      Kepekaan permintaan uang untuk spekulasi terhadap sukubunga (m)

b.      Kemiringan kurva LM
            Derevasi Kurva LM. Panel disebelah kanan memperlihatkan pasar uang penawaran saldo
riil adalah garis vertical. Penawaran uang nominal M adalah ditentukan oleh Bank Sentral,
sedangkan tingkat bunga P dianggap sudah tertentu. Kurva-kurva permintaan uang, L1dan L2,
bersesuaian dengan tingkat pendapatan adalah Y1, maka yang berlaku adalah L1, sedangkan suku
bunga keseimbangan adalah i1 ini menciptakan titik E1pada kuva LM pada panel (a). Pada tingkat
pendapatan Y2, yang lebih besar dari Y1, tingkat suku bunga keseimbangan adalah i2, yang
melahirkan titik E2 pada kurva LM.

c.       Penurunan kurva LM
            Kurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y)
dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM kita mulai dengan pasar
uang.

7
            Penawaran uang / money supply (Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena penyuplai
uang itu adalah bank sentral. Permintaan uang / money demand (Md) ditentukan oleh tingkat
pendapatan. Kesimbangan antara money demand dan money supply katakan pada tingkat bunga
10%. Jadi keseimbangan pasar uang yang pertama terjadi saat tingkat bunga 10% dan tingkat
pendapatan Y1.
            Kurva LM menunjukkan kombinasi dari i dan Y dengan keseimbangan pada pasar uang
yaitu tingkat bunga 10% dan pendapatan sebesar Y1. Jadi point • menggambarkan point ketika
pasar uang ekuilibrium ditandai pada tingkat pendapatan Y1.
Jika pendapatan naik menjadi Y2, maka permintaan barang dan jasa juga naik. Kenaikan
permintaan barang dan jasa ini akan menyebabkan transaksi permintaan uang akan naik. Pada
kurva ditunjukkan dengan bergeser kurva money demand ke kanan, dengan pendapatan sebesar
Y2.
            Permintaan uang yang naik, akan menyebabkan bank maupun penerbit bond akan
menjual bond. Jika bond dijual, maka harga bond akan turun. Untuk menarik kembali uang yang
beredar di masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat bunga, misalkan menjadi 15%.
Sehingga di dapat kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu saat tingkat bunga sebesr 15% dan
pendapatan sebesar Y2.
Kedua point ini dihubungkan dan terbentuklah kurva LM.
            Jadi menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga
juga naik. Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian menaikkan
tingkat bunga keseimbangan.
Pergeseran kurva LM
Kurva LM akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang berubah.

            Jika ada penambahan jumlah uang beredar dan permintaan uang bertambah maka kurva
LM akan bergeser ke kanan (dari LMo ke LM1). Begitupula sebaliknya jika jumlah uang beredar
dan permintaan uang berkurang maka kurva LM akan bergeser ke kiri.

B. ASUMSI-ASUMSI POKOK
            Asumsi-asumsi yang mendasari model IL-SM merupakan kombinasi asumsi-asumsi
model Klasik dan Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa berada

8
dalam keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat
transaksi dan spekulasi. Lebih rincinya adalah sebagai berikut:
1)      Pasar akan selalu berada dalam keseimbangan. Permintaan  sama dengan penawaran (S=D)
2)      Berlaku Hukum Walras, dimana dalam perekonomian terdapat sejumlah n pasar, dan sebanyak
n-1 pasar telah berada dalam keseimbangn, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai
keseimbangan.
3)      Funsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. MD = Mt + Msp
4)      Dimana MD = total permintaan uang
5)      Mt = permintaan uang untuk transaksi
6)      Msp = permintaan uang untuk spekulasi
7)      Perekonomian adalah perekonomian tertutup. Y = C + S.
8)      Model komparatif statis. Analisis yang dilakukan adalah perubahan dari satu keseimbangan ke
kondisi keseimbangan lainnya.

a.      Keseimbangan Pasar Barang-Jasa


Keseimbangan parang barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa telah sama dengan
permintaannya. Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan total pengeluaran.
Y = AE
C + S  = C + I
S=I
f(Y) = f(r)
Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan anatar berbagai tingkat
bungan dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar barang dan jasa
dalam keseimbangan.

b.      Keseimbangan Pasar Uang-Modal


Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (L) telah sama dengan
penawaran uang (M). L = M.
Secara grafis digambarkan oleh kurva LM.

c.       Meletakkan IS dan LM Secara Bersama-Sama.


Relasi IS: Y = C (Y-T) + I (Y,i) + G

9
Relasi LM: M/P = YL(i)

d.      Keseimbangan Umum dari Pasar Uang dan Pasar Barang

            Keseimbangan di pasar barang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat suku bunga akan
mendorong terjadinya penurunan output. Keseimbangan pasar uang menunjukkan bahwa
peningkatan output akan mendorong peningkatan tingkat suku bungan. Ketika kurva IS
berpotongan dengan kurva LM maka akan terjadi keseimbangan.

            Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (kurva IS) dan Model Keseimbangan di
Pasar Uang (kurva LM). Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa, serta Pasar Uang
sekaligus disebut dengan Model Keseimbangan IS – LM (dengan menggunakan titik potong
kurva IS dan LM). Dalam Model Keseimbangan IS – LM tersebut terjadi Keseimbangan Umum.

            Keseimbangan Umum terjadi pada waktu Pasar Barang dan Jasa dengan Pasar Uang
berada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Saat terjadi Keseimbangan Umum, besarnya
pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) mencerminkan pendapatan nasional dan tingkat
bunga keseimbangan yang terjadi baik di Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang. Untuk
menentukan besarnya Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan dapat dilakukan
dengan pendekatan Grafis dan Matematis.

a.      Pendekatan Grafis
Pendekatan Grafis dilakukan dengan memotongkan dua kurva, yaitu kurva IS dan kurva LM.
Berdasarkan titik potong kedua kurva  IS dan kurva LM akan diperoleh titik keseimbangan yang
menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan.

Model Keseimbangan IS – LM

            Berdasar gambar diatas dapat dilihat perpotongan antara dua kurva, yaitu kurva IS dan
LM. Titik potong kurva IS dan LM terjadi pada titik E sehingga pada titik E terjadi
keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (direpresentasikan oleh kurva IS) maupun di Pasar Uang
(direpresentasikan oleh kurva LM). Sebagai titik Keseimbangan, titik E menunjukkan adanya
Tingkat Bunga Keseimbangan (ieq) dan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Yeq).

10
Titik A dilalui kurva IS tetapi tidak dilalui kurva LM. Hal ini menunjukkanbahwa pada titik A
terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi tidak terjadi keseimbangan di Pasar Uang.

Titik B dilalui kurva LM tetapi tidak dilalui kurva IS. Hal ini menunjukkanbahwa pada titik A
tidak terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi terjadi keseimbangan di Pasar Uang.

Titik Adan B merupakan titik Keseimbangan Parsial. Berdasar penjelasan dapat disimpulkan
bahwa satu-satunya titik yang menunjukkkan adanya keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa
maupun di Pasar Uang hanya titik E sebagai titik potong kurva IS dan LM.

11
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN
Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang
dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang
dan jasa yang diproduksi dalam negeri.Kurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat
bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y) dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk
menurunkan kurva LM kita mulai dengan pasar uang.Penawaran uang / money
supply (Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena penyuplai uang itu adalah bank sentral.
Dengan menggunakan pemisalan pemisalan yang ditunjukan sebagaimana perbelanjaan
agregat akan menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian
sederhana (dua sektor) dan perekonomian tertutup (tiga sektor), dan bagaimana
perubahan perubahan dalam perbelanjaan agregat akan mempengaruhi keadaan
keseimbangan yang dicapai. Analisis tersebut belumlah sepenuhnya mencerminkan
keadaan yang berlaku dalam perekonomian, tingkat bunga dan harga selalu mengalami
perubahan dan kedua duanya adalah variabel yang sangat penting dalam mempengaruhi
kegiatan dalam perekonomian.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://linggaeagustin.blogspot.com/2017/05/keseimbangan-kurva-is-lm.html

13

Anda mungkin juga menyukai