Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

Tentang :

“KASUS BULOG-IMPLEMENTASI EKONOMI PANCASILA“

Disusun oleh :
Kelompok 2
Deswita Susanti (1816040006)
Latifah Hanum (1816040010)
Nella Zamriati (1816040012)
Novita Sari (1816040018)
Rosi Septika Wardani (1816040021)
Mulyani (1816040028)
Siti Fatimah (1816040036)

Dosen pembimbing : Fajri Hidayat,S.S.T.,M

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN IMAM BONJOL PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang telah memberikan
kita kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Etika Bisnis
dan Profesi “Kasus Bulog-Implementasi Ekonomi Pancasila”. Tak lupa pula kita kirimkan salam
dan shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wasallam yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam yang terang berderang seperti sekarang ini. Tugas Makalah
Etika Bisnis dan Profesi “Kasus Bulog-Implementasi Ekonomi Pancasila” ini disusun sebagai
salah satu penunjang nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua hasil
diskusi kelompok telah terlampir dalam makalah ini. Dalam membuat makalah ini banyak
kendala dalam pembuatannya. Oleh sebab itu,penulis mengucapakan terimakasih kepada dosen
maupun teman-teman sekalian yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

18 Maret 2021

Pemakalah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah mengeluarkan salah satunya Keppres No 29 Tahun 2000 tentang Bulog yang tidak
lama pemberlakuannya karena dikeluarkan Keppres No 166 Tahun 2000 yang mengatur kembali
fungsi BULOG. Menurut Keppres No 166 Tahun 2000 menyatakan, “BULOG mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang manajemen logistik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Dari isi aturan, fungsi Bulog sebatas
manajemen logistik atau dapat dikatakan hanya sebagai pedagang pengumpul komoditi pangan.
Komoditi pangan yang termasuk dalam wewenang BULOG hanya beras saja. Untuk komoditi
non beras BULOG tidak memiliki wewenang melaksanakan tugas pokoknya. Padahal sebelum
dikeluarkannya Keppres No 166 Tahun 2000, Bulog memiliki fungsi sebagai badan penstabil
harga. Hal tersebut menjadi kontradiksi ketika Bulog yang merupakan lembaga pemerintah
urusan pangan tidak mampu menjadi badan penstabil harga. Dapat dikatakan sesungguhnya
Bulog memiliki hak istimewa berupa hak monopoli dalam mengatur pelaksanaan produksi
sampai distribusi pangan. Hak monopoli tersebut merupakan hak untuk dapat mengatur bidang
pangan tanpa ada subjek atau badan hukum yang dapat campur tangan. Namun seperti uraian
diatas dampak dari keikutsertaan dalam membuat hak monopoli Bulog dicabut. Bulog hanya
dapat memonopoli komoditi beras. Perubahan fungsi ini menjadi masalah besar karena
pemenuhan kebutuhan pangan menjadi tidak pasti akibat diserahkan kepada mekanisme pasar.
Hakikat ekonomi dan bisnis menjelaskan tentang etika dan sistem ekonomi serta dimensi bisnis.
Setelah memahami tentang hakikat ekonomi dan bisnis disediakan sebuah kasus tentang “Kasus
Bulog-Implementasi Sistem Ekonomi Pancasila. Kasus ini akan kami bahas yang akan dibahas
oleh kelompok 2 yang akan diselesaikan dalam bentuk makalah.
B. Rumusan Masalah

Dalam menyusun makalah ini,ada beberapa poin yang dapat kita rumuskan yaitu :

1. Setujukah anda bahwa awal pembentukan Bulog sebenarnya merupakan salah satu wujud
implementasi sistem ekonomi Pancasila ? Jelaskan jawaban anda dengan mengemukakan
ciri-ciri ekonomi Pancasila !
2. Mengapa peran Bulog saat ini tidak lagi dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar rakyat
Indonesia?Jelaskan jawaban anda dikaitkan dengan berbagai konsep sistem
ekonomi,konsep kesadaran,dan konsep etika
3. Coba berikan pemikiran anda,apakah menurut anda keberadaan Bulog masih diperlukan ?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pendapat mengenai awal pembentukan Bulog merupakan salah satu
wujud implementasi sistem ekonomi Pancasila.
2. Untuk mengetahui alasan mengapa peran Bulog tidak lagi dirasakan manfaatnya oleh
sebagian besar masyarakat.
3. Untuk mengetahui pendapat mengenai masih diperlukannya atau tidak keberadaan Bulog.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Setujukah anda mengenai awal pembentukan Bulog merupakan salah satu wujud
implementasi sistem ekonomi Pancasila ? Jelaskan jawaban dengan mengemukakan ciri-
ciri sistem ekonomi Pancasila !

Saya setuju dengan pendapat bahwa pembentukan Bulog sebenarnya merupakan salah
satu wujud implementasi sistem ekonomi Pancasila, karena ide awal pembentukan lembaga ini
pada awalnya sangat mulia yaitu untuk kemakmuran masyarakat Indonesia. Awal dibentuknya
Bulog adalah pada masa orde baru,dan disaat itu sedang sulit-sulitnya ekonomi, sehingga Bulog
akan menyalurkan beras kepada daerah-daerah yang sulit mendapatkan beras dengan harga yang
tidak terlalu tinggi. Selama beberapa waktu,Bulog dapat menjalankan fungsi ini dengan baik
sehingga hasilnya begitu dapat dirasakan. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri ekonomi Pancasila yaitu
bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat, keadilan dan kebersamaan masyarakat, hak dan
kebebasan individu serta percaya terhadap Tuhan yang maha esa.

Ciri-ciri ekonomi Pancasila :

 Etika dan nilai agama terlibat dalam keputusan perekonomian.


 Kebijakan ekonomi mengedepankan nilai kemanusiaan.
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berasas kekeluargaan.
 Pengelolaan ekonomi dilakukan dengan pemufakatan lembaga perwakilan rakyat.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi rakyat dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat.
 Kekayaan alam di bumi Indonesia dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat.
 Hak milik perseorangan diakui oleh negara dengan tidak bertentangan dengan
kepentingan umum.
 Daya kreasi ekonomi masyarakat tidak merugikan kepentingan umum.
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Mengapa peran Bulog saat ini tidak lagi dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar
rakyat Indonesia? Jelaskan jawaban anda dikaitkan dengan berbagai konsep sistem
ekonomi,konsep kesadaran,dan konsep etika !

Karena terjadinya berbagai kasus korupsi dan penyalahgunaan fungsi Bulog yang
dilakukan oleh oknum pejabat tinggi di Bulog, termasuk oleh para mantan ketua Bulog yang
mengesampingkan konsep kesadaran. Selain itu perubahan bentuk hukum Bulog dari lembaga
pemerintah yang bersifat sosial menjadi perusahaan umum (Perum) yang terdapat target
keuntungan yang harus dicapai. Berdasarkan visi dan misi Bulog mendasari fungsi Bulog
sebagai perusahaan umum yang mengemban tugas sebagai pengendali ketahanan pangan
nasional yang berkelanjutan. Namun pada kenyataannya, Bulog tidak menjalankan fungsinya
sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan Bulog tidak menjalankan
etika bisnis dan profesi sesuai fungsinya.

3. Coba berikan pemikiran anda,apakah menurut anda keberadaan Bulog masih


diperlukan ?

Menurut saya Bulog saat ini tentu saja masih diperlukan oleh masyarakat terutama
masyarakat yang perekonomiannya masih sangat minim atau menengah kebawah. Bulog
tentunya akan sangat berguna bagi mereka yang membutuhkan, karena tidak semua orang bisa
membeli kebutuhan pokok terutama beras dengan kualitas yang bagus dan harga yang mahal
ditambah lagi perekonomian di Indonesia saat ini yang bisa dikatakan sulit. Di era pandemi ini
penyaluran Bulog akan sangat berguna bagi masyarakat dan sebaiknya tetap disalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan karena di era pandemi ini seperti yang kita ketahui terjadi
banyak masalah yang terjadi contohnya seperti banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan
dengan begitu, mereka juga akan sulit untuk mendapatkan uang untuk membeli beras atau
kebutuhan pokok lainnya dengan harga yang mahal maka dari itu menurut saya atau menurut
kami Bulog sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan sebaiknya harus terus diselenggarakan atau
disalurkan kepada masyarakat. Menurut saya bulog masih sangat di butuhkan terutama pada
masa pandemi saat sekarang ini , perekonomian yang sangat memperihatinkan tentunya bulog
sangatlah membantu perekonomian masyarakat dan menurut saya Pemerintah harus memperkuat
peran dan fungsi Perum Bulog, sebab keberadaan badan usaha milik negara (BUMN) ini telah
terbukti menjaga stabilitas dan ketersediaan pangan nasional. Apalagi menjelang puasa dan
Lebaran seperti saat ini, keberadaan Bulog sangat diperlukan guna meredam lonjakan harga
beras. Selain itu dengan tetap disalurkannya Bulog ini itu juga akan dapat membantu kepada para
petani untuk menyalurkan hasil taninya yang tentunya dengan harga yang tidak merugikan
mereka. Hal terpenting dari keberadaan Bulog adalah adanya rasa kepercayaan dan sentiment
positif dari pelaku usaha di bidang pangan, para petani dan masyarakat bahwa Bulog menjadi
alat pemerintah untuk menstabilkan harga.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Pembentukan Bulog merupakan salah satu wujud implementasi sistem ekonomi Pancasila
karena sesuai dengan ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila yang memiliki tujuan untuk
menyejahterakan masyarakat. Maka dibentuklah Bulog pada awal masa orde baru disaat
ekonomi sedang sulit dan hal ini dapat membantu permasalahan ekonomi pada waktu itu
sehingga Bulog bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
2. Hilangnya konsep kesadaran menyebabkan terjadinya berbagai kasus pada Bulog seperti
kasus korupsi dan penyalahgunaan fungsi Bulog sehingga keberadaaan Bulog tidak lagi
dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini menyebabkan konsep
ekonomi dan etika Bulog tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
3. Keberadaan Bulog sangat diperlukan oleh sebagian besar masyarakat karena Bulog
sangat membantu kebutuhan pangan masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Apalagi
dimasa pandemi sekarang ini.

SARAN

Terkait dengan hal tersebut, kami menyarankan beberapa hal untuk diperhatikan seperti berikut
ini :

1. Sebaiknya Bulog diberikan perhatian khusus supaya bisa memaksimalkan dalam


memberikan bantuan kepada masyarakat luas.
2. Sebaiknya diperhatikan bagaimana sikap dan karakter dari orang yang menangani Bulog
agar tidak melakukan penyelewengan untuk diri sendiri,diperlukannya niat yang murni
dari dalam hati untuk membantu orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes,Sukrisno dan I Cenik Ardana.2009.Etika Bisnis dan Profesi : Tantangan Membangun


Manusia Seutuhnya.Edisi Revisi.Jakarta : Salemba Empat.

Setiawan,Bonnie.2003.Globalisasi Pertanian. Cetakan Pertama. Jakarta : Institute For Global


Justice.

Anda mungkin juga menyukai