Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian berupa imbalan jasa yang layak dan adil
pencapaian organisasi.1 Kompensasi mempunyai arti yang luas, selain terdiri dari gaji
masih banyak lagi yang lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta cenderung
diterima oleh karyawan secara tetap.2 Kompensasi adalah balas jasa yang diterima
entitas dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, dan
tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, hari raya, uang makan dll.3
Kompensasi adalah pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi karyawan dan
para manajer baik berupa finansial maupun barang dan jasa pelayanan yang diterima
organisasi berupa uang atau pun bentuk lainnya seperti penyediaan fasilitas-fasilitas
1
Suwatno dan Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 220
2
Ibid,
3
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo,
2002), h. 244
4
Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2007), h. 220
2. Asas-asas Kompensasi
1) Asas Keadilan
kondisi kerja karyawan. Asas keadilan berarti adanya konsistensi imbalan bagi para
karyawan yang melakukan tugas dengan bobot yang sama. Dengan kata lain, imbalan
karyawan di suatu jenis pekerjaan dengan imbalan karyawan di jenis pekerjaan yang
lainnya, yang mengerjakan pekerjaan dengan bobot yang sama, relatif akan
karyawan. Karyawan akan merasa iri atau timbul kecemburuan jika karyawan
mengetahui bahwa kompensasi yang diterimanya tidak sama dengan karyawan yang
lain dengan bobot pekerjaan yang sama. Kompensasi dapat dikatakan adil bukan
berdasarkan asas adil, baik itu dalam penilaian, perlakuan, pemberian hadiah, maupun
sanksi bagi setiap karyawan. Sehingga dengan asas keadilan akan tercipta suasana
kerja yang baik dan nyaman, motivasi kerja, loyalitas dan stabilitas karyawan yang
lebih baik.
5
Suwatno dan Priansa, op. cit., h. 220-221
2) Asas Kelayakan dan Kewajaran.
dirinya dan keluarganya, pada tingkatan yang layak dan wajar, sehingga tingkatan
Tolak ukur layak bersifat relatif, namun penetapan besaran minimal kompensasi yang
akan diberikan oleh perusahaan harus berpedoman kepada standar hidup daerah,
dengan berpijak pada standar Upah Minimum Regional (UMR), baik di tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan dan lain-lain.
3. Tujuan-tujuan Kompensasi
2) Kepuasan Kerja
6
Ibid., h. 222-224
Karyawan bekerja dengan mengerahkan keterampilan, pengetahuan, kemampuan,
waktu, dan tenaga untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, pengusaha
harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh
3) Pengadaan Efektif
Pengadaan karyawan akan efektif jika diiringi dengan program kompensasi yang
tinggi akan muncul, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.
4) Motivasi Kompensasi
Kompensasi yang layak akan memberikan insentif serta memotivasi karyawan untuk
melakukan kinerja terbaik dan mencapai produktivitas kerja yang optimal. Untuk
berupa uang dan hadiah lainnya. Kompensasi yang layak akan memudahkan manajer
5) Menjamin Keadilan
Kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan sesama karyawan di dalam
Sementara keadilan mengacu kepada pembayaran bagi karyawan pada suatu tingkat
yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh karyawan lainnya yang bekerja di
perusahaan lain. Dengan pemberian kompensasi yang seperti itu akan menjamin
stabilitas karyawan.
6) Disiplin
dalam bekerja. Karyawan akan bertindak sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
Keberadaan suatu perusahaan tidak bisa terlepas dari adanya pengaruh serikat buruh
atau serikat pekerja. Serikat ini akan mempengaruhi besar kecilnya kompensasi yang
diberikan perusahaan bagi karyawannya. Apabila serikat buruhnya kuat, maka bisa
perusahaan akan terhindar dari pengaruh serikat buruh. Serikat buruh merupakan
wenang dalam menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan. Jika program
sebaliknya organisasi tersebut akan mempunyai nama baik karena telah membantu