Anda di halaman 1dari 23

Contoh Kasus AHP I

Dari hasil yang kami survei ada empat mahasiswa Politeknik Negeri Tanah
Laut yang saat ini bertempat tinggal (kost) tidak jauh dari kampus. Kami ingin
mengetahui tempat tinggal(kost) mana yang sangat diminati.

a. Alternatif :

1. Gg. Mansyur
2. Gg. Anggrek
3. Gg. Kamaratih
4. Ambungan

b. Kriteria :

1. Jarak dari kos ke kampus


2. Harga pembayaran kos per bulan
3. Fasilitas yang ada dikos
4. Keamanan di sekitar kos

c. Penyelesaian :

1. Buatlah matriks perbandingan berpasangan untuk setiap alternatif pada


setiap kriteria dengan menggunakan nilai 1-9

Keterangan :
· Mij = besarnya nilai pemilihan alternatif i daripada alternatif j pada kriteria
yang diberikan.
Langkah 1: Matriks Perbandingan

Banyak = Jumlah kriteria (n) + 1


maka , banyak matriks perbandingan nya 4 + 1 = 5
i. Kriteria : Kriteria
Penjelasan : Pada tabel ini kita membandingkan antara kriteria dan kriteria ,
dimana pada seluruh kriteria tersebut yang menurut kita sangat penting untuk
memilih sebuah kos.
ii. Kriteria Jarak dari kos ke kampus
Penjelasan : Pada tabel ini kita membandingkan antara kriteria jarak dari kos ke
kampus , dimana pada pada perbandingan ini kita dapat mengetahui jarak kos
mana yang paling dekat dengan kampus.

iii. Kriteria Harga pembayaran kos per bulan


Penjelasan : Pada tabel ini kita membandingkan antara kriteria harga
pembayaran kos perbulan, dimana pada pada perbandingan ini kita dapat
mengetahui harga pembayaran kos yang paling murah.
iv. Kriteria Fasilitas yang ada dikos
Penjelasan : Pada tabel ini kita membandingkan antara kriteria fasilitas yang
ada dikos, dimana pada pada perbandingan ini kita dapat mengetahui daerah
mana yang fasilitas nya lengkap.
v. Kriteria Keamanan di sekitar kos
Penjelasan : Pada tabel ini kita membandingkan antara kriteria keamanan di
sekitar kos , dimana pada pada perbandingan ini kita dapat mengetahui kos
mana yang lebih aman.

2. Normalisasi matriks dengan cara :


a. Hitung jumlah setiap kolom.
b. Untuk setiap elemen matriks,bagilah dengan jumlah kolom yang bersesuaian.

Score (si) untuk setiap alternatif adalah rata-rata dari setiap baris dalam matriks
yang telah dinormalisasi
Langkah 2: Normalisasi dan Skoring
i. Kriteria : Kriteria
ii. Jarak dari kos ke kampus
iii. Harga pembayaran kos per bulan
iv. Fasilitas yang ada dikos
v. Fasilitas yang ada dikos
3. Lakukan pengecekan untuk memastikan bahwa pengambil keputusan telah
konsisten dalam pembuatan perbandingan.

Ukuran konsistensi :
Bila nilai CR lebih kecil dari 10%, ketidak konsistensian pendapat masih
dianggap dapat diterima.

4. Untuk setiap alternatif, hitung total skor dengan rumus :

Keterangan :
· wj = bobot untuk kriteria j
· rij = skor untuk alternatif i pada kriteria j
· Langkah 4: Nilai Preferensi
Didapat dari hasil skoring pada normalisasi antara kriteri dengan kriteria.
· Langkah 5: Kesimpulan
Kost yang sangat diminati terletak di Gg. Mansyur
Contoh Kasus AHP II
Kasus yang dibahas ini adalah pemilihan ponsel masa kini yang
terbaik dari berbagai brand ternama. Antara Nokia, Samsung, SonyEricson.
· Dasar Penentuan Kriteria.
Penentuan kriteria-kriteria dalam SPPK ini didasarkan pada hal-hal yang
sekiranya sangat berpengaruh dalam sebuah telepon seluler (ponsel) baik
hardware, teknologi, software maupun jaringan. Pada setiap kriteria
diberikan bobot yang berbeda-beda karena setiap kriteria memiliki pengaruh
yang dominan atau tidak dalam spesifikasi sebuah ponsel,berikut penjelasan
setiap kriteria :
1. Fitur.
Meliputi : kamera
musik
ketajaman warna
layar
internet mobile dll.
Sistem Operasi diberikan bobot sebanyak 15%.
2. Teknologi.
Meliputi : Touch screen
Touch Pad
Teknologi diberikan bobot sebanyak 5%.
3. Harga.
Meliputi : Low End
High End
Harga diberikan bobot sebanyak 20%.
a. Yang pertama kali dilakukan adalah Menentukan bobot kriteria mana
yang paling penting, yang dalam terminologi AHP
disebut pair-wire comparation
· Harga 4 kali lebih penting dari Teknologi
· Harga 1,5 kali lebih penting dari fitur
· Fitur 3 kali lebih penting dari teknologi.
Selanjutnya hasil pair-wire comparation diatas akan dibuat tabulasinya,
yang dalam istilah AHP disebut sebagai pair comparation matrix.

Pair comparation matrix


Kriteria Harga Fitur Teknologi Priority Vector
Harga 1 1,5 4 0,5143
fitur 0,7 1 3 0,3620
teknologi 0,25 0,33 1 0,1232
Jumlah 1,95 2,83 8 0,9995
Pricipal Eigen Value (lmax) 3,0
Consistency Index (CI) 0
Consistency Ratio (CR) 0,0%
Keterangan :
· Jumlah merupakan penjumlahan dari semua angka yang ada pada baris
diatasnya dalam satu kolom.
· Priority Vector merupakan hasil penjumlahan dari semua sel disebelah
Kirinya (pada baris yang sama) setelah terlebih dahulu dibagi dengan
jumlah yang ada dibawahnya, kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi
dengan angka 3.
Angka 3 diperoleh dari jumlah kriteria yaitu harga, fitur dan teknologi.
· Priority vector = 0,5143 diperoleh dari perhitungan
(1/1,95+1,5/2,83+4/8) * 1/3
· Priority vector = 0,3620 diperoleh dari perhitungan
(0,7/1,95+1/2,83+3/8) * 1/3
· Priority vector= 0,3620 diperoleh dari
perhitungan(0,25/1,95+0,33/2,83+1/8)*1/3
· Prioity Vector menunjukan bobot dari masing-masing kriteria, jadi dalam hal
ini harga merupakan bobot tertinggi/terpenting dalam pemilihan ponsel,
disusul fitur dan yang terakhir adalah teknologi.
· Setelah mendapatkan bobot untuk setiap kriteria (yang ada pada kolom
Priority Vector), maka selanjutnya mengecek apakah bobot yang dibuat
konsisten atau tidak. Untuk hal ini, yang pertama yang dilakukan adalah
menghitung Pricipal Eigen Value (lmax) matrix.
Principal Eigen Value (lmax) matrix perhitungannya dengan cara
menjumlahkan hasil perkalian antara jumlah dan priority vector.
Principal Eigen Value (lmax) =
(1,95×0.5143)+(2,83×0,3620)+(8×0.1232)=3,0
· Menghitung Consistency Index (CI) dengan rumus
CI = (lmax-n)/(n-1), untuk n = 3
CI= (3,0-3) / (3-1) = 0, CI sama dengan nol berarti pembobotan yang
dilakukan sangat konsisten
· Menghitung Consistency Ratio (CR) diperoleh dengan rumus CR=CI/RI,
nilai RI bergantung pada jumlah kriteria seperti pada tabel berikut:

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1,4
RI 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 9
Jadi untuk n=3, RI=0.58.
CR=CI/RI = 0/5,8 = 0,0
Jika hasil perhitungan CR lebih kecil atau sama dengan 10% , ketidak
konsistenan masih bisa diterima, sebaliknya jika lebih besar dari 10%, tidak
bisa diterima.
b. Yang ke dua memberi penilaian terhadap ponsel , disebut pair-wire
comparation.
- Memberikan penilaian bobot harga :
Samsung harganya 4 kali lebih murah dari Nokia
Samsung harganya 3 kali lebih murah dari Sony ericson
Nokia harganya 1/2 kali lebih murah dari Sony ericson.
Pair wire comparation :

Pair comparation matrix


Samsun sonyericso
Kriteria g Nokia n Priority Vector
Samsung 1 4 3 0,6232
Nokia 0,25 1 0,5 0,3333
Sony ericson 0,33 2 1 0,2332
Jumlah 1,5833 7 4,5 1,1897
Pricipal Eigen Value (lmax) 3,02
Consistency Index (CI) 0,1
Consistency Ratio (CR) 2,0%

Arti dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling murah adalah
samsung dengan skor 0,6232 ,disusul Nokia dengan skor 0,3333 dan sony
ericson dengan skor 0,2332.
Nilai CI adalah 0,1 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi
karena nilai CR=2,0% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan masih
bisa diterima.

- Memberikan penilaian bobot fitur


Kelengkapan Fitur Samsung ½ kali dari Nokia
Kelengkapan Fitur Samsung 2 kali dari Sony Ericson
Kelengkapan Fitur Nokia 3 kali dari Sony Ericson
Pair-wire comparation :

Pair comparation matrix


Samsun sonyericso
Kriteria g Nokia n Priority Vector
Samsung 1 0,5 2 0,3645
Nokia 2 1 3 0,3333
Sony ericson 0,5 0,33 1 0,3332
Jumlah 3,2 1,83 6 1,0310
Pricipal Eigen Value (lmax) 3,76
Consistency Index (CI) 0,38
Consistency Ratio (CR) 0,06%

Arti dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling lengkap fiturnya
adalah samsung dengan skor 0,3645 ,disusul Nokia dengan skor 0,3333 dan
sony ericson dengan skor 0,332.
Nilai CI adalah 0,38 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi
karena nilai CR=0,06% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan
masih bisa diterima.

- Memberikan penilaian bobot teknologi


Kecanggihan Teknologi Samsung 1/3 dari nokia
Kecanggihan teknologi Samsung 2 kali dari sony Ericson
Kecanggihan teknologi nokia 3 kali dari sony Ericson
Pair-wire comparation :

Pair comparation matrix


Samsun sonyericso
Kriteria g Nokia n Priority Vector
Samsung 1 0,33 2 0,3332
Nokia 3,03 1 3 0,9998
Sony ericson 0,5 0,33 1 0,3332
Jumlah 4,53 1,66 6 1,6662
Pricipal Eigen Value (lmax) 5,16
Consistency Index (CI) 1,08
Consistency Ratio (CR) 0,36%

Arti dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling canggih
teknologinya adalah Nokia dengan skor 0,9998 ,disusul Samsung dan sony
ericson dengan skor 0,3332.
Nilai CI adalah 1,08 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi
karena nilai CR=0,36% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan
masih bisa diterima.

c. Tahap ke tiga Setelah mendapatkan bobot untuk ketiga kriteria, maka


langkah terakhir adalah menghitung total skor untuk ketiga ponsel.
Semua hasil penilaiannya tersebut dalam bentuk tabel yang disebut Overall
composite weight.
Overall composite weight :

Overall composite Samsun Sony


weight Weight g Nokia Ericson
0,333
Harga 0,5143 0,6232 3 0,2332
0,333
Fitur 0,3620 0,3645 3 0,3332
0,999
Teknologi 0,1232 0,3332 8 0,3332
0,415
Composite Weight 0,4934 1 0,2715

· Weight diambil dari kolom Priority Vektor dalam matrix kriteria.


· Kolom (Samsung, Nokia, Sony Ericson) diambil dari kolom priority
vectir ketiga matrix harga, fitur, teknologi.
· Composite weight diperoleh dari hasil jumlah perkalian diatasnya
dengan weight.
- Samsung = 0,5143.0,6232+0,3620.0,3645+0,1232.0,3332 = 0,4934
- Nokia = 0,5143.0,3333+0,3620.0,3333+0,1232.0,9998 = 0,4151
- Sony Ericson = 0,5143.0,2332+0,3620.0,3332+0,1232.0,3332 = 0,2715
· Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Samsung mempunyai skor
paling tinggi yaitu 0,4934 , kemudian Nokia dengan skor 0,4151 dan paling
bawah Sony Ericson 0,2715. Sehingga Ponsel yang paling baik dan dipilih
adalah ponsel brand Samsung.

Anda mungkin juga menyukai