Anda di halaman 1dari 28

Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

FORMAT ANALYSIS BUSINESS


(INDO CAFE)

1. Gambaran Usaha
1.1 Gambar Produk

1.2 Logo / Lambang Usaha

INDO CAFE
Indomie Ber Topping

1.3 Informatif ( nama, alamat, contact no )


 Nama Perusahaan / Usaha : Indo Cafe
 Nama Pemilik / Pimpinan : Miko Dwi Setiawan
 Alamat kantor dan tempat usaha : Jalan Raya Rungkut Madya no 105
Surabaya, Jawa Timur.
 Telepon : 085736662385

Portfolio 1
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

2. PENDAHULUAN
2.1 Sejarah Berdirinya Usaha
Indo Cafe adalah sebuah cafe kuliner yang berdiri sejak tanggal 12 April 2018 yang
didirikan oleh 2 orang founder diantaranya yaitu Miko Dwi Setiawan dan Firdausy
Anindita Ayudinda. Setiap hari mereka melihat penjual indomie yang buka lapak di depan
kantor dan tak pernah sepi dari pembeli. Hal ini membuat mereka mulai berpikir dan
melirik bisnis kuliner yang dianggap menjanjikan. Hal pertama yang ditentukan oleh
mereka adalah market dengan membidik kalangan pelajar dan mahasiswa mereka mulai
menyusun sebuah rencana besar, melakukan survei dan meeting hampir setiap malam.
Hingga akhirnya lahirlah konsep Indo Cafe yang menurut mereka mampu menjawab
kebutuhan para pelajar dan mahasiswa yang ingin menikmati waktu bersama teman-
temannya. Secara basic mereka memang bukan seorang koki, namun mereka adalah orang-
orang yang mau belajar dan bekerja keras. Tanpa sungkan mereka belajar kepada salah
seorang teman yang berprofesi sebagai chef, sambil terus membenahi management mereka
berusaha menyediakan menu yang cocok baik dari segi harga dan rasa kepada para
pelanggan.
Pada saat awal dibukanya Indo Cafe, Promosi yang dilakukan pertama kali oleh pihak
Indo Cafe yaitu dengan cara menghentikan sekelompok anggota komunitas sepeda pixie
yang lewat di depan kafenya di daerah depan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dan menyediakan indomie dengan berbagai varian dan minuman
yang dapat dikonsumsi oleh komunitas tersebut secara gratis dan Sejak saat itu, komunitas
sepeda pixie sering datang untuk nongkrong ke Indo Cafe.
Indo Cafe buka 24 jam. Selain itu rata-rata yang datang di Indo Cafe adalah pelajar
dan mahasiswa tetapi suasana yang ditawarkan juga membuat tempat ini lebih cocok
dinikmati bersama keluarga. Dari segi fasilitas, tentu saja fasilitas yang disajikan membuat
kita akan betah berlama-lama disini sebut saja ada free wifi , biliard, nitendo, x-box, caros,
dan dart games, soccer table dan lain-lain. Setiap rabu malam cafe ini menyajikan life
akustik performance, pengunjung bisa request lagu kesukaan dan menikmatinya bersama
teman. Juga menerima delivery atau coffe break order minimum 30 pax diantar gratis
sampai ditempat tujuan. Menu yang dihadirkan adalah indomie dengan berbagai varian
yang beda dari café yang lain. Meskipun berkonsep cafe namun Indo Cafe juga
menyediakan ruangan meeting yang nyaman. menerima order event untuk birthday party,

Portfolio 2
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

wedding, gathering dan lain-lain, dalam satu tempat bisa melakukan berbagai macam
event.
2.2 Visi & Misi Usaha
Visi :
Menjadikan Indo Cafe sebagai pilihan tempat makan utama para remaja.
Misi :
1. Menyediakan tempat nongkrong yang nyaman dan murah sesuai dengan kenatong
mahasiswa.
2. Menyediakan menu indomie dengan berbagai varian dan minuman dengan harga
standar tapi kualitas maksimal.
3. Menyediakan tempat hang out bagi mahasiswa secara hemat.
4. Menjaga suasana cafe yang hommy serta nyaman untuk belajar

3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )
Segmen Pasar membagi pasar menjadi pembeli yang kebutuhan, karakteristik atau
perilakunya berbeda dan mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmenesi memiliki peran
penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, Pertama, segmenesi memungkin
perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar
menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan
segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmenesi memungkin perusahaan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen
strategi. Segmenesi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan
dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing.
Dasar – dasar untuk Mensegmenesikan Pasar Konsumen
1. Segmenesi Geografik
Segmenesi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau

Portfolio 3
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan
yang dijumpai. Banyak perusahaan dewasa ini “meregionalkan” progam pemasaran mereka,
melokalkan produk, iklan, promosi, dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan
masing – masing wilayah.
2. Segmenesi Demografik
Segmeesi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi
kelompok – kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal,
agama, ras dan kebangsaan.
Variabel – variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk menentukan
kelompok – kelompok pelanggan, karena keinginan kebutuhan, dan tingkat pemakaian
konsumen seringkali berkaitan sangat erat dengan variabel demografis dan juga variabel
demografis lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel lain.
Bahkan kalaupun segmen pasar ditetapkan dengan dasar yang lain (non demografis )
karakteristik demografis mereka harus diketahui pula untuk menaksir besarnya pasar sasaran
dan memenuhi kebutuhan mereka secara efisien.
3. Segmenesi Psikikografis
Dalam segmenesi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
3.2. Permintaan
 Penghitungan jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
 Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang
seperti kenaikan 1,5 % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk
Perkiraan Permintaan
Tahun
( dalam Unit )
1 25.000
2 25.375
3 25.756

Portfolio 4
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

3.3. Penawaran
 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan/ Produk Kapasitas Produksi / Tahun
Pesaing ( dalam Unit )
1 15.000
2 15.225
3 15.454

 Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang.


Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan 1,5 %
per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.
Perkiraan Penawaran
Tahun
( dalam Unit )
1 20.000
2 20.300
3 20.605

3.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar
(A) (B) (C = A-B) Penjualan (D) (E = Dx100% / C)
1 25.000 20.000 5.000 20.000 200%
2 25.375 20.300 5.075 20.300 200%
3 25.756 20.605 5.151 20.605 200%
3.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk
membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu / kualitas, ukuran,
desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.
Menyediakan berbagai macam varian rasa indomie yang di kreasikan dengan
berbagai macam topping sesuai keinginan konsumen.
3.5.1. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari
segi harga dibandingkan pesaing. Indomie merupakan salah satu makanan instan
yang menjadi makanan favourite semua orang. Indomie biasanya berfungsi
sebagai makanan pokok bahkan bisa menjadi camilan.

Harga per 1 porsi Rp 20.000

Portfolio 5
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

3.5.2. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara :
 Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
 Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran
 Sosial media: instagram facebook, twiter, path, olx, bukalapak,
tokopedia, shoopee, elevenia, lazada, dll.
 Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
 Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana
konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat. Dengan cara
membuka stan di semua tempat setiap ada pameran.
 Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan
menawarkan dan mencoba produk langsung atau menjual disetiap door to door
kerumah makan maupun restoran serta cafe untuk mencari pelanggan. Dengan
memberikan sampel makanan kecil secara gratis.
 Public Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata
konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan
oleh perusahaan besar. Dengan cara memberikan presenesi langsung terhadap
setiap pelanggan
3.5.3. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke
konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar)
atau retailer (pedagang kecil). Dengan cara ini lah kita dapat memasarkan produk
tersebut dengan cepat.

Portfolio 6
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

3.5.4. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung.
3.5.5. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun
proses pelayanan terhadap konsumen. Dengan cara memperbaiki kualitas dalam
pembuatan indomie.
3.5.6. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik
dan bersih untuk restoran.

4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN


4.1 Aspek Organisasi
 Nama Perusahaan / Usaha : Indo Cafe
 Nama Pemilik / Pimpinan : Miko Dwi Setiawan
 Alamat kantor dan tempat usaha : Jalan Raya Rungkut Madya no 105
Surabaya, Jawa Timur.
 Bentuk Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
 Struktur Organisasi :

Portfolio 7
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Miko Dwi Setiawan Pemilik


Firdausy Anindita Ayudinda Manager
Riska Dewi Anggraeni Keuangan
Jonathan Adriel Elly T. Produksi
Atilla Paxi Produksi
Yoga Rizky Pelayanan Konsumen
Nila Rasyidah Pelayanan Konsumen
Ervandio Irzky Ardyanta Pelayanan Konsumen
Heny Sri Utari Pelayanan Konsumen
 Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Job Discription masing – masing departemen :
1. Pemilik
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang
administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan
perlengkapan.
 Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
 Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air
dari langganan.
 Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
 Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-
tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara
tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan
agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan
 Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia
luar
 Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board
dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas

Portfolio 8
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

 Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada


situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-
meeting BOD
2. Manager
Dalam hal ini manajer kepegawaian bertugas untuk , mulai dari proses
penerimaan tenaga kerja, pembinaan kerja, produktivitas kerja, pemutusan
hubungan kerja sampai yang terakhir yaitu pensiun. Kerena sangat
kompleknya cakupan dari administrasi kepegawaian ini maka di atas telah
disebutkan bahwa administrasi kepegawaian merupakan cabang ilmu
administrasi yang paling menentukan bagi kehidupan suatu organisasi.
3. Keuangan
 Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi
bisnis perusahaan
 Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai
aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca R/L
 Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas
akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat
 Mengevaluasi dan menganalisa implementasi sistem akunting untuk
memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis
 Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat
berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting
 Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target
perusahaan.
4. Produksi
Pada bagian ini manajer pertugas untuk mengatur, mengontrol dan
mengevaluasi proses pembuatan suatu produk, mulai dari bahan mentah
hingga menjadi produk jadi.
5. Pelayanan Konsumen
Pada bagian ini bertugas untuk melayani konsumen seperti mencatat apa
yang konsumen inginkin, membawakan makanan dan minuman.

Portfolio 9
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Jabatan Jumlah Gaji / Bulan Total


(A) (B) (C) (BxC)
Pimpinan
1. Manager 1 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Staf
1. Bag. Pelayanan 4 Rp. 2.000.000 Rp. 9.000.000
2. Bag. Produksi 2 Rp. 2.250.000 Rp. 4.500.000
3. Bag. Keuangan 1 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
Total Gaji / Bulan Rp. 18.500.000

4.2. Perijinan
Izin Prinsip adalah perizinan usaha pertama dari lembaga pemerintah yang harus
dimiliki oleh setiap investor saat hendak memulai investasi di Indonesia. Untuk investor baru,
diharuskan mengurus Izin Prinsip untuk memulai usaha baru dalam ruang lingkup penanaman
modal PMDN atau PMA.
Kantor cabang tidak wajib membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”) sendiri,
namun cukup menggunakan SIUP kantor pusatnya. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 ayat (1)
huruf b Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan
Surat Izin Usaha Perdagangan (“Permendag 36/2007”) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 (“Permendag 46/2009”)
yang berbunyi:
Kewajiban memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dikecualikan
terhadap:
a. Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di luar sektor perdagangan;
b. Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan;
c. Perusahaan Perdagangan Mikro dengan kriteria sebagai berikut:
1. usaha perseorangan atau persekutuan;
2. kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota
keluarga/kerabat terdekat; dan
3. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Sedangkan mengenai Tanda Daftar Perusahan (“TDP”), kantor cabang wajib membuat
TDP kantor cabang. Hal ini sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 37/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan
(“Permendag 37/2007”) yang berbunyi:

Portfolio 10
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbaes (PT), Koperasi, Persekutuan


Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha lainnya (BUL), termasuk
Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor Tunggal, Kantor Cabang, Kantor
Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan, dan Perwakilan Perusahaan yang
berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan.
Mengenai Surat Izin Tempat Usaha (“SITU”), ada baiknya jika kantor cabang
mengurus SITU sesuai domisili usahanya. Hal ini dikarenakan SITU diatur dalam level
peraturan daerah, artinya tiap daerah mempunyai persyaratan yang berbeda terkait SITU.
Sama halnya dengan izin gangguan/HO, dimana diatur dalam level peraturan daerah. Kedua
izin ini sama-sama bertujuan mencegah adanya gangguan dari kantor cabang yang akan
Saudara dirikan terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, menurut hemat kami,
sebaiknya SITU tersendiri diurus untuk kantor cabang.
Terakhir mengenai Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (“SIUJK”). Jasa konstruksi
sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (“UU
18/1999”). Dalam Pasal 10 UU 18/1999 disebutkan bahwa izin usaha konstruksi, dalam hal
ini SIUJK, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah:
“Ketentuan mengenai penyelenggaraan perizinan usaha, klasifikasi usaha, kualifikasi usaha,
sertifikasi keterampilan, dan sertifikasi keahlian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dan Pasal 9 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.”
Dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (“PP 28/2000”) disebutkan bahwa:
“Badan usaha nasional yang menyelenggarakan usaha jasa konstruksi wajib memiliki izin
usaha yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah di tempat domisilinya.”
Dengan demikian, sebagaimana halnya dengan SITU, SIUJK diatur dalam level
peraturan daerah. Oleh karena itu, menurut hemat kami, sebaiknya SIUJK untuk kantor
cabang juga perlu diurus tersendiri. Namun demikian, tiap daerah bisa jadi mempunyai detail
persyaratan yang berbeda untuk SIUJK ini.
Dasar Hukum:
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

Portfolio 11
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran


Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 92 Tahun 2010;
3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007
tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 Tahun 2009 dan
teakhir diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 39/M-DAG/PER/12/2011
Tahun 2011;
4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-DAG/PER/9/2007
tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan;

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur
berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN


( Dalam Mingguan )
1 2 3 4
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional

Portfolio 12
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor


Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Inventaris / Perangkat Jumlah


Merk Harga Jumlah harga
Kerja unit
Meja 10 Rp. 500.000 Rp. 5.000.000
Kursi 40 Rp. 100.000 Rp. 4.000.000
Komputer ASUS 2 Rp. 3.000.000 Rp. 6.000.000
Mesin Kasir CASIO 2 Rp. 2.000.000 Rp. 4.000.000
AC Panasonic 3 Rp. 1.500.000 Rp. 4.500.000
Kulkas Sharp 1 Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
Frezer Sharp 1 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
TV 32” Polytron 1 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Speaker Simbada 2 Rp. 750.000 Rp. 1.500.000
Sepeda Motor Honda 1 Rp. 14.000.000 Rp. 14.000.000
Pick Up Mitsubishi 1 Rp. 110.000.000 Rp.110.000.000
Total Inventaris Kantor Rp.156.500.000

Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK
Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )
Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun
Kertas HVS A4 Rp. 200.000
Kertas Nota Rp. 500.000
Kwitansi Rp. 100.000
Stempel Rp. 100.000
Tinta Stempel Rp. 200.000
Pulpen Rp. 50.000
Buku Pembukuan Rp. 50.000
Fotocopy Rp. 200.000
Total Supply Kantor Rp. 1.400.000

Portfolio 13
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

5. ASPEK PRODUKSI
5.1 Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha
manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Bentuk Produk : Indomie dengan berbagai topping
Ukuran : 1 piring
Topping : Keju, Telur, Daging Sapi, Susu, Mayonaise, Cabe, Daging
Ayam, Udang, Jamur dan Hati ayam.
Fungsi : untuk mengenyangkan perut dan merupakan kebutuhan
makan sehari-hari
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
 Manfaat inti (core benefit) : Kebutuhan makan.
 Manfaat dasar (basic benefit): Mengenyangkan perut agar tidak lapar.
 Manfaat yang diharapkan (expected benefit): Makanan yang enak
dan lezat.
 Manfaat di atas harapan (augmented benefit): Makanan enak tetapi
murah.
 Manfaat potensial (potential benefit): Makanan yang bernovasi rasa
dan tampilannya.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk yang dijual oleh Mahasiswa Cafe ini merupakan produk konsumsi yaitu
produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); pada
produk yang dijual oleh usaha kami merupakan Convenience goods karena indomie
yang dijual termasuk ke dalam produk yang dibutuhkan sehari-hari.

5.2. Proses Produksi


Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.

Portfolio 14
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

5.3. Kapasitas Produksi

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua


mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan
rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan
sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan
yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari
perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan.
Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode
waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam).
Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan
dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan
rencana produksinya.
Tahun Rencana produksi (dalam unit)
1 20.000
2 20.300
3 20.605

5.4. Tanah dan Bangunan


Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha,
pabrik, gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial
usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.
Jenis Ukuran Harga Jumlah Harga
1. Tanah 8x8 Rp 1.500.000 Rp 96.000.000
2. Bangunan Rp 500.000.000
Total Tanah dan Bangunan Rp 596.000.000

5.5. Pemasangan Sarana Penunjang

Portfolio 15
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk
dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini
meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasangan instalasi listrik Rp. 5.000.000,-
2. Pemasangan instalasi air (PAM) Rp. 5.000.000,-
3. Pemasangan instalasi telepon Rp. 1.500.000,-
4. Pemasangan instalasi internet Rp. 1.500.000,-
5. Dan lain-lain Rp. 3.000.000,-
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang : Rp. 16.000.000,-

5.6. Mesin dan Peralatan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin


dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin
proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan
kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Mesin/Peralatan Merk Jumlah Harga Jumlah Harga
Unit
1. Blender Philips 1 Rp 525.000 Rp 525.000
2. Kompor 2 Tungku Quantum 2 Rp 450.000 Rp 900.000
3. Panci Maspion 4 Rp 150.000 Rp 600.000
4. Penggorengan Maxim 4 Rp 150.000 Rp 600.000
5. Juicer Oxford 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
6. Sendok 5 lusin Rp 25.000 Rp 125.000
7. Piring 5 lusin Rp 90.000 Rp 400.000
8. Gelas 3 lusin Rp 90.000 Rp 270.000
9. Garpu 5 lusin Rp 25.000 Rp 125.000
10. Sumpit 30 psg Rp 11.000 Rp 330.000
11. Pisau 5 Rp 30.000 Rp 150.000
12. Telenan 2 Rp 20.000 Rp 40.000
13. Tabung LPG 12kg 2 Rp 400.000 Rp 800.000
14. Lain-lain Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Total Pembelian Mesin/Peralatan Rp 10.865.000

5.7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Portfolio 16
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Jumlah
Nama Bahan Baku Merk Harga Jumlah Harga
Unit
Mie Indomie 400 karton Rp 55.000 Rp. 22.000.000
Keju Kraft 60 pack Rp 15.000 Rp 900.000
Daging Ayam 70 Kg Rp 30.000 Rp 2.100.000
Daging Sapi 60 Kg Rp 100.000 Rp 6.000.000
Hati Ayam 40 Kg Rp 15.000 Rp 600.000
Telur 80 Kg Rp 24.000 Rp 1.920.000
Cabe 80 Kg Rp 60.000 Rp 4.800.000
Mayonaise Mayumi 10 botol Rp 35.000 Rp 350.000
Susu Indomilk 24 Kaleng Rp 11.000 Rp 264.000
Beras Raja Lele 100 Kg Rp 15.000 Rp 1.500.000
Bawang Merah 20 kg Rp 30.000 Rp 600.000
Bawang Putih 10 kg Rp 45.000 Rp 450.000
Bumbu Dapur 8 kg Rp 15.000 Rp 120.000
Minyak Goreng Bimoli 30 liter Rp 20.000 Rp 600.000
Tomat 30 Kg Rp 12.000 Rp 360.000
Sawi 200 ikat Rp 5.000 Rp 1.000.000
Ketimun 30 Kg Rp 5.000 Rp 150.000
Udang 18 kg Rp 100.000 Rp 1.800.000
Bawang Goreng 50 kg Rp 30.000 Rp 1.500.000
Jamur 50 bungkus Rp 10.000 Rp 500.000
Es Batu S-tube 300 kantong Rp 5.000 Rp 1.500.000
Teh 100 pcs Rp 6.000 Rp 600.000
Milo 200 sachet Rp 1.500 Rp 300.000
Buah 100 buah Rp 5.000 Rp 500.000
Sedotan 30 pcs Rp 10.000 Rp 300.000
Sterofoam 50 pcs Rp 25.000 Rp 125.000
Gelas Plastik 50 pcs Rp 15.000 Rp 750.000
Plastik 50 pcs Rp 6.000 Rp 300.000
Sendok Plastik 50 pcs Rp 5.000 Rp 250.000
Kertas Minyak 10 pcs Rp 20.000 Rp 200.000
Kresek 20 pcs Rp 8.000 Rp 160.000
Bahan Lain Rp. 500.000
Total Pembelian Bahan Baku Rp 43.619.000
5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu


memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah,
jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja.

Portfolio 17
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Jumlah
Tarif/Upah Jumlah Hari
Jenis Kegiatan Tenaga Jumlah (Rp.)
per hari Kerja/Tahun
Kerja
Manager 90.000 1 350 31.500.000
Koki 60.000 2 350 42.000.000
Kasir 50.000 1 350 17.500.000
Waiters 50.000 4 350 70.000.000
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian 161.000.000

Portfolio 18
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

5.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik

Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu


juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan
prasarana), misalnya seba-gai berikut:
Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun
1. Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp. 4.000.000
2. Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb. Rp. 5.500.000
3. Rekening listrik, air, telepon. Rp. 4.000.000
4. Pemeliharaan bangunan Rp. 3.500.000
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun: Rp. 17.000.000

6. ASPEK KEUANGAN
6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya
lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di
Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal
5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha
Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan
Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999
tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK)
berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama
dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-
ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat
sekitarnya.

Portfolio 19
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina


Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor
ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi
kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman
untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

6.2. Proyeksi Keuangan


Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di
dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara
ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara
finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan
Persentase (%) Jumlah
Uraian
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 1.000.000.000
2. Pinjaman Rp 200.000.000 Rp 200.000.000 Rp 400.000.000
Jumlah (1+2) Rp 1.400.000.000
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah 8x8 Rp 1.500.000 Rp 96.000.000
b. Bangunan Rp 500.000.000
c. Mesin/Peralatan Rp 10.865.000
d. Peralatan Kantor Rp 46.500.000
e. Alat angkut 1 Rp 110.000.000 Rp 110.000.000
f. Infrastruktur Rp 20.000.000
g. Biaya pra operasi Rp 7.500.000
Jumlah Rp 790.865.000
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku Rp 43.619.000 Rp 43.619.000
b. Piutang Rp 0 Rp 0
c. Uang Kas Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
Jumlah Rp 73.619.000

Portfolio 20
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Portfolio 21
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

D. Analisa Biaya Tetap


Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji Rp 164.000.000 Rp 161.000.000
b. Penyusutan Rp 18.973.000 Rp 18.973.000
c. Bunga Pinjaman 10% Rp 200.000.000 Rp 20.000.000
d. Biaya Pemasaran Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
e. Biaya Lainnya Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Jumlah Rp 209.793.000
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah 8 Rp 2.000.000 Rp 16.000.000
b. Biaya Bahan Rp 43.619.000 Rp 43.619.000
Jumlah Rp 77.396.000
F. Proyeksi Aliran Kas Usaha
Tahun
Uraian
1 2 3
a. Sumber dana (in flow) 1.800.000.000 406.000.000 412.100.000
b. Penggunaan dana (out flow) 1.108.054.000 291.496.000 295.868.453
c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 661.946.000 114.504.000 116.231.547
d. Keadaan kas awal 30.000.000 691.946.000 806.450.000
e. Keadaan kas akhir (c + d) 691.946.000 806.450.000 992.681.000

6.3. Analisa Kelayakan Usaha


Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian
dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal
ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering
mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam
simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi,
dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa
metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
A. Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
(time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum sbb:

Portfolio 22
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation

1.400.000.000
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
114.504.000 + 18.973.000
Pay Back Period = 2,64 tahun
B. Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai
waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal
pada masa yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang
(present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan.
Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:
C –C
NPV =
Σ -----------
(1 + i)n
+Σ -----------
(1 + i)n

di mana: i = bunga tiap periode


N = periode (tahun, bulan)
- C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)
Tahun EAT Depresiasi Proceed df 5% PV Kas Bersih
0 -1.400.000.000 -Rp1.400.000.000 1 -Rp1.400.000.000
1 691.946.000 18.973.000 Rp710.919.000 0,909 Rp 646.290.000
2 806.450.000 18.973.000 Rp825.423.000 0,826 Rp 682.167.769
3 992.681.000 18.973.000 Rp1.011.654.000 0,751 Rp2.280.211.871
Rp2.208.669.639
NPV Rp 808.669.639
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:

Portfolio 23
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya
(return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Pada bisnis indo cafe ini nilai NPV yang didapat yaitu positif dengan jumlah
sebesar Rp 808.669.639sehingga bisnis teresbut dikatakan layak dengan nilai
diskon faktor 10%
2. Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang,
sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:
PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
PV of Capital Cost

Rp 2.208.669.639
Profitability Index = --------------------------- = 1,57
Rp 1.400.000.000

PI > 1, maka investasi dikatakan layak


3. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil
bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai
acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang
berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan
beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian,
untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat
dirumuskan sebagai:
NPV1

Portfolio | | 24
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

IRR = i1 + (i2 – i1) x ----------------------- x 100%


(NPV1 – NPV2)

Portfolio 25
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

Tahun EAT Depresiasi Proceed df 5% PV Kas Bersih


0 -1.400.000.000 -Rp1.400.000.000 1 -Rp1.400.000.000
1 691.946.000 18.973.000 Rp710.919.000 0,909 Rp 646.290.000
2 806.450.000 18.973.000 Rp825.423.000 0,826 Rp 682.167.769
3 992.681.000 18.973.000 Rp1.011.654.000 0,751 Rp2.280.211.871
Rp2.208.669.639
NPV Rp 808.669.639

Tahun EAT Depresiasi Proceed df 25% PV Kas Bersih


0 -1.400.000.000 -Rp1.400.000.000 1 -Rp1.400.000.000
1 691.946.000 18.973.000 Rp710.919.000 0,800 Rp 568.735.200
2 806.450.000 18.973.000 Rp825.423.000 0,640 Rp 528.270.720
3 992.681.000 18.973.000 Rp1.011.654.000 0,512 Rp1.553.900.544
Rp1.250.906.464
NPV - (Rp 149.093.536)

Rp 808.669.639
IRR = 10 + (25 – 10) x ------------------------------------ x 100%
Rp 808.669.639 – (- Rp 149.093.536)

IRR = 22,66%

Portfolio 26
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

6.4. Analisa Keuntungan


Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan)
dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap
oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa
keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada
tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan
perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional.
Biaya ini sebagian akan dibebankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi
akan dibebankan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional
dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel

204.000.000
BEP = --------------------------------------------- x 100% = 63,24%
400.000.0000 – 77.396.000

Portfolio 27
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe

2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Rasio kontribusi margin = 1 –


| Biaya Variabel
|
------------------------
Hasil Penjualan

Rasio kontribusi margin = 1 –


| 77.396.000
|
------------------------
400.000.000

Rasio kontribusi margin = 1 – 0,19 = 0,81

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari


keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba


Minimal Penjualan = -----------------------------------

| Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan
|
204.000.000 + 123.443.060
Minimal Penjualan = ---------------------------------------------

| 77.396.000
1 – -------------------------
400.000.000
|
Minimal Penjualan = Rp. 404.250.691

Portfolio 28

Anda mungkin juga menyukai