1. Gambaran Usaha
1.1 Gambar Produk
INDO CAFE
Indomie Ber Topping
Portfolio 1
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
2. PENDAHULUAN
2.1 Sejarah Berdirinya Usaha
Indo Cafe adalah sebuah cafe kuliner yang berdiri sejak tanggal 12 April 2018 yang
didirikan oleh 2 orang founder diantaranya yaitu Miko Dwi Setiawan dan Firdausy
Anindita Ayudinda. Setiap hari mereka melihat penjual indomie yang buka lapak di depan
kantor dan tak pernah sepi dari pembeli. Hal ini membuat mereka mulai berpikir dan
melirik bisnis kuliner yang dianggap menjanjikan. Hal pertama yang ditentukan oleh
mereka adalah market dengan membidik kalangan pelajar dan mahasiswa mereka mulai
menyusun sebuah rencana besar, melakukan survei dan meeting hampir setiap malam.
Hingga akhirnya lahirlah konsep Indo Cafe yang menurut mereka mampu menjawab
kebutuhan para pelajar dan mahasiswa yang ingin menikmati waktu bersama teman-
temannya. Secara basic mereka memang bukan seorang koki, namun mereka adalah orang-
orang yang mau belajar dan bekerja keras. Tanpa sungkan mereka belajar kepada salah
seorang teman yang berprofesi sebagai chef, sambil terus membenahi management mereka
berusaha menyediakan menu yang cocok baik dari segi harga dan rasa kepada para
pelanggan.
Pada saat awal dibukanya Indo Cafe, Promosi yang dilakukan pertama kali oleh pihak
Indo Cafe yaitu dengan cara menghentikan sekelompok anggota komunitas sepeda pixie
yang lewat di depan kafenya di daerah depan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dan menyediakan indomie dengan berbagai varian dan minuman
yang dapat dikonsumsi oleh komunitas tersebut secara gratis dan Sejak saat itu, komunitas
sepeda pixie sering datang untuk nongkrong ke Indo Cafe.
Indo Cafe buka 24 jam. Selain itu rata-rata yang datang di Indo Cafe adalah pelajar
dan mahasiswa tetapi suasana yang ditawarkan juga membuat tempat ini lebih cocok
dinikmati bersama keluarga. Dari segi fasilitas, tentu saja fasilitas yang disajikan membuat
kita akan betah berlama-lama disini sebut saja ada free wifi , biliard, nitendo, x-box, caros,
dan dart games, soccer table dan lain-lain. Setiap rabu malam cafe ini menyajikan life
akustik performance, pengunjung bisa request lagu kesukaan dan menikmatinya bersama
teman. Juga menerima delivery atau coffe break order minimum 30 pax diantar gratis
sampai ditempat tujuan. Menu yang dihadirkan adalah indomie dengan berbagai varian
yang beda dari café yang lain. Meskipun berkonsep cafe namun Indo Cafe juga
menyediakan ruangan meeting yang nyaman. menerima order event untuk birthday party,
Portfolio 2
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
wedding, gathering dan lain-lain, dalam satu tempat bisa melakukan berbagai macam
event.
2.2 Visi & Misi Usaha
Visi :
Menjadikan Indo Cafe sebagai pilihan tempat makan utama para remaja.
Misi :
1. Menyediakan tempat nongkrong yang nyaman dan murah sesuai dengan kenatong
mahasiswa.
2. Menyediakan menu indomie dengan berbagai varian dan minuman dengan harga
standar tapi kualitas maksimal.
3. Menyediakan tempat hang out bagi mahasiswa secara hemat.
4. Menjaga suasana cafe yang hommy serta nyaman untuk belajar
3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )
Segmen Pasar membagi pasar menjadi pembeli yang kebutuhan, karakteristik atau
perilakunya berbeda dan mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmenesi memiliki peran
penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, Pertama, segmenesi memungkin
perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar
menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan
segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmenesi memungkin perusahaan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen
strategi. Segmenesi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan
dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing.
Dasar – dasar untuk Mensegmenesikan Pasar Konsumen
1. Segmenesi Geografik
Segmenesi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau
Portfolio 3
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan
yang dijumpai. Banyak perusahaan dewasa ini “meregionalkan” progam pemasaran mereka,
melokalkan produk, iklan, promosi, dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan
masing – masing wilayah.
2. Segmenesi Demografik
Segmeesi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi
kelompok – kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal,
agama, ras dan kebangsaan.
Variabel – variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk menentukan
kelompok – kelompok pelanggan, karena keinginan kebutuhan, dan tingkat pemakaian
konsumen seringkali berkaitan sangat erat dengan variabel demografis dan juga variabel
demografis lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel lain.
Bahkan kalaupun segmen pasar ditetapkan dengan dasar yang lain (non demografis )
karakteristik demografis mereka harus diketahui pula untuk menaksir besarnya pasar sasaran
dan memenuhi kebutuhan mereka secara efisien.
3. Segmenesi Psikikografis
Dalam segmenesi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
3.2. Permintaan
Penghitungan jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang
seperti kenaikan 1,5 % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk
Perkiraan Permintaan
Tahun
( dalam Unit )
1 25.000
2 25.375
3 25.756
Portfolio 4
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
3.3. Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan/ Produk Kapasitas Produksi / Tahun
Pesaing ( dalam Unit )
1 15.000
2 15.225
3 15.454
Portfolio 5
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
3.5.2. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara :
Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran
Sosial media: instagram facebook, twiter, path, olx, bukalapak,
tokopedia, shoopee, elevenia, lazada, dll.
Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana
konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat. Dengan cara
membuka stan di semua tempat setiap ada pameran.
Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan
menawarkan dan mencoba produk langsung atau menjual disetiap door to door
kerumah makan maupun restoran serta cafe untuk mencari pelanggan. Dengan
memberikan sampel makanan kecil secara gratis.
Public Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata
konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan
oleh perusahaan besar. Dengan cara memberikan presenesi langsung terhadap
setiap pelanggan
3.5.3. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke
konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar)
atau retailer (pedagang kecil). Dengan cara ini lah kita dapat memasarkan produk
tersebut dengan cepat.
Portfolio 6
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
3.5.4. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung.
3.5.5. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun
proses pelayanan terhadap konsumen. Dengan cara memperbaiki kualitas dalam
pembuatan indomie.
3.5.6. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik
dan bersih untuk restoran.
Portfolio 7
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 8
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 9
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
4.2. Perijinan
Izin Prinsip adalah perizinan usaha pertama dari lembaga pemerintah yang harus
dimiliki oleh setiap investor saat hendak memulai investasi di Indonesia. Untuk investor baru,
diharuskan mengurus Izin Prinsip untuk memulai usaha baru dalam ruang lingkup penanaman
modal PMDN atau PMA.
Kantor cabang tidak wajib membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”) sendiri,
namun cukup menggunakan SIUP kantor pusatnya. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 ayat (1)
huruf b Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan
Surat Izin Usaha Perdagangan (“Permendag 36/2007”) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 (“Permendag 46/2009”)
yang berbunyi:
Kewajiban memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dikecualikan
terhadap:
a. Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di luar sektor perdagangan;
b. Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan;
c. Perusahaan Perdagangan Mikro dengan kriteria sebagai berikut:
1. usaha perseorangan atau persekutuan;
2. kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota
keluarga/kerabat terdekat; dan
3. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Sedangkan mengenai Tanda Daftar Perusahan (“TDP”), kantor cabang wajib membuat
TDP kantor cabang. Hal ini sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 37/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan
(“Permendag 37/2007”) yang berbunyi:
Portfolio 10
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 11
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 12
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK
Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )
Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun
Kertas HVS A4 Rp. 200.000
Kertas Nota Rp. 500.000
Kwitansi Rp. 100.000
Stempel Rp. 100.000
Tinta Stempel Rp. 200.000
Pulpen Rp. 50.000
Buku Pembukuan Rp. 50.000
Fotocopy Rp. 200.000
Total Supply Kantor Rp. 1.400.000
Portfolio 13
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
5. ASPEK PRODUKSI
5.1 Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha
manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Bentuk Produk : Indomie dengan berbagai topping
Ukuran : 1 piring
Topping : Keju, Telur, Daging Sapi, Susu, Mayonaise, Cabe, Daging
Ayam, Udang, Jamur dan Hati ayam.
Fungsi : untuk mengenyangkan perut dan merupakan kebutuhan
makan sehari-hari
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
Manfaat inti (core benefit) : Kebutuhan makan.
Manfaat dasar (basic benefit): Mengenyangkan perut agar tidak lapar.
Manfaat yang diharapkan (expected benefit): Makanan yang enak
dan lezat.
Manfaat di atas harapan (augmented benefit): Makanan enak tetapi
murah.
Manfaat potensial (potential benefit): Makanan yang bernovasi rasa
dan tampilannya.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk yang dijual oleh Mahasiswa Cafe ini merupakan produk konsumsi yaitu
produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); pada
produk yang dijual oleh usaha kami merupakan Convenience goods karena indomie
yang dijual termasuk ke dalam produk yang dibutuhkan sehari-hari.
Portfolio 14
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 15
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk
dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini
meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasangan instalasi listrik Rp. 5.000.000,-
2. Pemasangan instalasi air (PAM) Rp. 5.000.000,-
3. Pemasangan instalasi telepon Rp. 1.500.000,-
4. Pemasangan instalasi internet Rp. 1.500.000,-
5. Dan lain-lain Rp. 3.000.000,-
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang : Rp. 16.000.000,-
Portfolio 16
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Jumlah
Nama Bahan Baku Merk Harga Jumlah Harga
Unit
Mie Indomie 400 karton Rp 55.000 Rp. 22.000.000
Keju Kraft 60 pack Rp 15.000 Rp 900.000
Daging Ayam 70 Kg Rp 30.000 Rp 2.100.000
Daging Sapi 60 Kg Rp 100.000 Rp 6.000.000
Hati Ayam 40 Kg Rp 15.000 Rp 600.000
Telur 80 Kg Rp 24.000 Rp 1.920.000
Cabe 80 Kg Rp 60.000 Rp 4.800.000
Mayonaise Mayumi 10 botol Rp 35.000 Rp 350.000
Susu Indomilk 24 Kaleng Rp 11.000 Rp 264.000
Beras Raja Lele 100 Kg Rp 15.000 Rp 1.500.000
Bawang Merah 20 kg Rp 30.000 Rp 600.000
Bawang Putih 10 kg Rp 45.000 Rp 450.000
Bumbu Dapur 8 kg Rp 15.000 Rp 120.000
Minyak Goreng Bimoli 30 liter Rp 20.000 Rp 600.000
Tomat 30 Kg Rp 12.000 Rp 360.000
Sawi 200 ikat Rp 5.000 Rp 1.000.000
Ketimun 30 Kg Rp 5.000 Rp 150.000
Udang 18 kg Rp 100.000 Rp 1.800.000
Bawang Goreng 50 kg Rp 30.000 Rp 1.500.000
Jamur 50 bungkus Rp 10.000 Rp 500.000
Es Batu S-tube 300 kantong Rp 5.000 Rp 1.500.000
Teh 100 pcs Rp 6.000 Rp 600.000
Milo 200 sachet Rp 1.500 Rp 300.000
Buah 100 buah Rp 5.000 Rp 500.000
Sedotan 30 pcs Rp 10.000 Rp 300.000
Sterofoam 50 pcs Rp 25.000 Rp 125.000
Gelas Plastik 50 pcs Rp 15.000 Rp 750.000
Plastik 50 pcs Rp 6.000 Rp 300.000
Sendok Plastik 50 pcs Rp 5.000 Rp 250.000
Kertas Minyak 10 pcs Rp 20.000 Rp 200.000
Kresek 20 pcs Rp 8.000 Rp 160.000
Bahan Lain Rp. 500.000
Total Pembelian Bahan Baku Rp 43.619.000
5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Portfolio 17
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Jumlah
Tarif/Upah Jumlah Hari
Jenis Kegiatan Tenaga Jumlah (Rp.)
per hari Kerja/Tahun
Kerja
Manager 90.000 1 350 31.500.000
Koki 60.000 2 350 42.000.000
Kasir 50.000 1 350 17.500.000
Waiters 50.000 4 350 70.000.000
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian 161.000.000
Portfolio 18
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
6. ASPEK KEUANGAN
6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya
lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di
Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal
5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha
Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan
Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999
tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK)
berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama
dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-
ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat
sekitarnya.
Portfolio 19
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
A. Sumber Pendanaan
Persentase (%) Jumlah
Uraian
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 1.000.000.000
2. Pinjaman Rp 200.000.000 Rp 200.000.000 Rp 400.000.000
Jumlah (1+2) Rp 1.400.000.000
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah 8x8 Rp 1.500.000 Rp 96.000.000
b. Bangunan Rp 500.000.000
c. Mesin/Peralatan Rp 10.865.000
d. Peralatan Kantor Rp 46.500.000
e. Alat angkut 1 Rp 110.000.000 Rp 110.000.000
f. Infrastruktur Rp 20.000.000
g. Biaya pra operasi Rp 7.500.000
Jumlah Rp 790.865.000
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku Rp 43.619.000 Rp 43.619.000
b. Piutang Rp 0 Rp 0
c. Uang Kas Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
Jumlah Rp 73.619.000
Portfolio 20
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 21
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 22
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation
1.400.000.000
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
114.504.000 + 18.973.000
Pay Back Period = 2,64 tahun
B. Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai
waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal
pada masa yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang
(present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan.
Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:
C –C
NPV =
Σ -----------
(1 + i)n
+Σ -----------
(1 + i)n
Portfolio 23
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya
(return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Pada bisnis indo cafe ini nilai NPV yang didapat yaitu positif dengan jumlah
sebesar Rp 808.669.639sehingga bisnis teresbut dikatakan layak dengan nilai
diskon faktor 10%
2. Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang,
sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:
PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
PV of Capital Cost
Rp 2.208.669.639
Profitability Index = --------------------------- = 1,57
Rp 1.400.000.000
Portfolio | | 24
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Portfolio 25
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
Rp 808.669.639
IRR = 10 + (25 – 10) x ------------------------------------ x 100%
Rp 808.669.639 – (- Rp 149.093.536)
IRR = 22,66%
Portfolio 26
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
204.000.000
BEP = --------------------------------------------- x 100% = 63,24%
400.000.0000 – 77.396.000
Portfolio 27
Analisis Kelayakan Bisnis Indo Cafe
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:
| Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan
|
204.000.000 + 123.443.060
Minimal Penjualan = ---------------------------------------------
| 77.396.000
1 – -------------------------
400.000.000
|
Minimal Penjualan = Rp. 404.250.691
Portfolio 28