Anda di halaman 1dari 32

Analisis Laporan Keuangan Bank

Kelompok 1

Made Ari Handayani


Adinda Desyana
Nadya Adinda
Aufanul Ichsan 5552150092
Analisis Laporan Keuangan Bank

Analisis laporan keuangan bank adalah ukuran yang


digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan bank
yang dilihat dari laporan keuangan dan disajikan
oleh bank secara periodik.
Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakan
dalam hal ini menggunakan rasio-rasio keuangan
sesuai dengan standar yang berlaku.
Jenis Laporan Keuangan Bank

Bank komersial, baik bank umum atau Bank Perkreditan


Rakyat (BPR) diwajibkan memberikan laporan keuangan
setiap periode tertentu. Ada tiga jenis laporan keuangan
bank, yakni:
 Laporan keuangan bulanan
 Laporan keuangan triwulanan,
 Laporan keuangan tahunan.
Manfaat Analisis Laporan Keuangan Bank

Beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari adanya analisis la


poran keuangan pada suatu bank adalah sebagai berikut:
a) Perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank.
b) Diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional, dan
masalah lainnya.
c) Mengurangi ketidakpastian yang sulit dihindari dan sering
ditemui dalam proses pengambilan keputusan.
d) Pertimbangan awal dalam pemilihan investasi.
e) Mengukur tingkat keberhasilan manajemen bank.
ANALISIS NERACA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS


a. Cash Ratio ( CR )
b. Reserve Requirement ( RR )
c. Loan to deposit ratio ( LDR )
d. Loan to asset ratio ( LAR )
e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM )

ANALISIS RASIO SOLVABILITAS


a. Capital adequacy ratio (CAR)
b. Debt to Equity ratio
c. Long Term debt to assets ratio
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS

Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dala


m memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau k
ewajiban yang sudah jatuh tempo.

Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai kinerj


a suatu bank antara lain:
a. Cash Ratio ( CR )
b. Reserve Requirement ( RR )
c. Loan to deposit ratio ( LDR )
d. Loan to asset ratio ( LAR )
e. Rasio kewajiban bersih Call Money (NCM)
CASH RATIO

Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali


simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat-alat
likuid yang dimilikinya.
RUMUS
CR = Alat Likuid x 100%
Hutang Lancar

• Alat Likuid :
Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang disimpan di
Bank Indonesia.
• Hutang Lancar:
Kewajiban segera, utang bunga, tabungan, deposito
Contoh Cash Ratio

Bank ABC memiliki Kas sebesar Rp. 50.000.000 , dan Giro pada Bank Indo
nesia sebesar Rp 134.000.000
dan Kewajiban segera sebesar Rp. 44.500.000 , Deposito sebesar Rp. 109.
400.000 , tabungan sebesar Rp. 84.500.000. Berapakah Cash Ratio dari ba
nk ABC?
Jawab:
CR = Alat liquid x 100%
Hutang lancar

CR = ( 50.000.000 + 134.000.000 ) x 100%


(44.500.000 + 109.400.000 + 84.500.000 )

= 184.000.000
x 100%
238.400.000
=77.18%
RESERVE REQUIREMENT
(LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM)
• Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan
sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam
bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening giro bank yang b
ersangkutan pada Bank Indonesia.
• Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3% dan terakh
ir sejak tahun 1997 sebesar 5%.
• Komponen dana pihak ketiga terdiri dari :
 Giro,
 Deposito berjangka
 Sertifikat deposito
 Tabungan
 Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
LOAN TO DEPOSIT RATIO

Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar


kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan menga
ndalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasi
o antara seluruh jumlah. Kredit yang diberikan bank dengan dana
yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tersebut, maka ma
kin rendah likuiditas bank tersebut.

LDR = Jumlah Kredit yang diberikan


RUMUS x 100%
Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti
Contoh Loan to Deposit Ratio

Total kredit yang diberikan Bank XYZ sebesar Rp. 530.000.0000. Dan total d
ana yang dihimpun sebesar Rp. 670.000.000 (termasuk diantaranya tabung
an&deposito,Kredit likuiditas Bank Indonesia,dan modal inti). Berapakah rasi
o LDR nya?
Jawab:
LDR = Jumlah Kredit yang diberikan
x 100%
Total dana pihak ke3 + KLBI + Modal inti

LDR = 530.000.000
670.00.000
x 100%

Loan to Deposit Ratio = 79.1%


LOAN TO ASSET RATIO

Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit


dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank.

LAR = Jumlah Kredit yang diberikan


RUMUS x 100%
Jumlah Asset

Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah karena


jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya makin b
esar.
Contoh Loan to Asset Ratio

Total kredit yang diberikan Bank XYZ sebesar Rp. 530.000.0000. Dan jumla
h total aset yang dimiliki sebesar Rp. 845.000.000. Berapakah rasio LAR ny
a?

Jawab:
x 100%
LAR = Jumlah Kredit yang diberikan
Total Aset
x 100%
LAR = 530.000.000
845.000.000

Loan to Asset Ratio = 62.72%


RASIO KEWAJIBAN BERSIH CALL MONEY

Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih c


all money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari b
ank.

NCM = Net Call Money


RUMUS x 100%
Aktiva Lancar

Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU


Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin baik karena
bank dapat menutup kewajiban antar bank dengan alat likuid yang di
milikinya.
Contoh Rasio Kewajiban Bersih Call Money

Kewajiban Bersih Call Money (pinjaman jangka pendek antar bank) Bank AS
D sebesar Rp. 40.000.000 , dan total aktiva lancar yang dimiliki adalah Rp.
137.000.000 . Berapakah rasio NCM nya?
Jawab:
NCM = Net Call Money x 100%
Aktiva Lancar

NCM = 40.000.000
x 100%
137.000.000

= 29,19%
CAPITAL ADEQUACY RATIO

Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva y
ang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.

RUMUS CAR = Modal Bank x 100%


Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

• Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan, agio saham dll
• Modal Pelengkap : Berasal dari cadangan revaluasi aktiva tetap (selisih penil
aian kembali aktiva tetap dengan persetujuan dirjen pajak), Cadangan Peng
hapusan Aktiva yang diklasifikasikan (cadangan yang dibentuk dengan cara
membebani laporan laba rugi tahun berjalan), Modal kuasi /capital instrument
(warkat yang memiliki sifat seperti modal), Pinjaman subordinasi (pinjaman a
ntar bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan bila
pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI).
Contoh Capital Adequacy Ratio

Jumlah total ekuitas pada Bank Jack sebesar Rp. 251.000.000 , dan total ak
tiva lancar sebesar Rp. 674.000.000 . Diketahui resiko / bobot kredit sebesar
5% dari total aktiva. Berapakah CAR dari Bank Jack?
Jawab:
CAR = Modal Bank x 100%
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

Resiko kredit = 5% dari total aktiva lancar, maka 5% x 674.000.000


= 33.700.000
ATMR = 647.000.000 - 33.700.000 = 613.300.000
Modal = 251.000.000 - 33.700.000 = 217.300.000

CAR = 217.300.000
x 100%
613.300.000
= 35,43%
DEBT TO EQUITY RATIO

Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup seba


gian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana yang b
erasal dari modal sendiri.

RUMUS DTE = Jumlah Hutang


x 100%
Jumlah Modal Sendiri

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan membayar


hutangnya dari modal sendiri.

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan m


embayar hutangnya dari modal sendiri.
Contoh Debt to Equity Ratio

Pada tahun 2018 Bank ZXC merilis laporan keuangannya. Dalam laporanny
a tertera bahwa total hutang Bank ZXC sebesar Rp. 98.000.000 , sedangkan
jumlah modalnya sebesar Rp. 106.700.000. Hitung berapa DER dari Bank Z
XC.
Jawab:
DER = Total Hutang x 100%
Total Modal

DER = 98.000.000 x 100%


106.700.000

= 91.84%
LONG TERM DEBT TO ASSETS RATIO

Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai ata
u dananya diperoleh dari sumber hutang jangka panjang

RUMUS LTDDA = Hutang Jangka Panjang


x 100%
Total Assets

• Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman dari bank lai
n, simpanan masyarakat diatas 1 tahun, Pinjaman LN, investasi d
ari investor.
• Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan untuk me
mbayar hutang dari aktiva.
Contoh Long Term Debt to Asset Ratio

Diketahui Bank QWE memiliki total hutang jangka panjang sebesar Rp. 26.0
00.000 , dan memiliki total asset sebesar Rp. 92.000.000. Berapa Long-Ter
m Debt to Asset ( LTDTA) rasio nya?
Jawab:
LTDTA = Total Hutang Jangka Panjang x 100%
Total Aset

LTDTA = 26.000.000 x 100%


92.000.000

= 28,2%
ANALISIS LABA RUGI

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS


a. Return On Asset ( ROA )
b. Return On Equity ( ROE )
c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
d. Net Profit Margin ( NPM )
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiens


i usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan

Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain :


a. Return On Asset ( ROA )
b. Return On Equity ( ROE )
c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
d. Net Profit Margin ( NPM )
RETURN ON ASSET

Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh


keuntungan secara keseluruhan.

RUMUS ROA = Laba Bersih


x 100%
Total Assets

Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntun
gan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan a
ssets.
Contoh Return on Asset

Diketahui berdasarkan laporan keuangan tahun 2019, Bank 88 memiliki laba


bersih atau net income sebesar Rp. 42.800.000 , sedangkan Total Asetnya
adalah Rp. 457.000.000. Berapakah jumlah ROA dari Bank 88
Jawab:
ROA = Laba Bersih x 100%
Total Aset

ROA = 42.800.000 x 100%


457.000.000

= 9,3%
RETURN ON EQUITY

Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan


bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen.

RUMUS ROE = Laba Bersih


x 100%
Modal Sendiri

Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih ban
k yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham ban
k dan semakin besar pula dividen yang diterima investor.
Contoh Return on Equity

Diketahui berdasarkan laporan keuangan tahun 2019, Bankj 88 memiliki lab


a bersih atau net income sebesar Rp. 42.800.000 , sedangkan Total modal
yang dimiliki adalah Rp. 254.000.000. Berapakah jumlah ROA dari Bank 88
Jawab:
ROE = Laba Bersih x 100%
Modal Sendiri

ROE = 42.800.000 x 100%


254.000.000

= 16,8%
RASIO BIAYA OPERASIONAL

Rasio Biaya Operasional


Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan
kegiatan operasinya.

RUMUS OCR = Biaya Operasional


x 100%
Pendapatan Operasional

• Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable fund) /


Biaya atas dana yang diterima untuk memperoleh pendapatan
• Pendapatan Operasional diperoleh dari jasa pemberian kredit ba
nk (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision fee, commitment f
ee, syndication fee, dll).
Contoh Rasio Biaya Operasional

Diketahui jumlah biaya operasional pada Bank NBI sebesar Rp. 55.150.000 ,
sedangkan Pendapatan operasional nya sebesar Rp. 73.780.000. Berapaka
h Rasio Biaya Operasional dari Bank NBI ?
Jawab:
OCR = Biaya Operasional x 100%
Pendapatan Operasional

OCR = 55.150.000 x 100%


73.780.000

=74,8%
NET PROFIT MARGIN RATIO

Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh ban


k dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan ope
rasionalnya.

RUMUS NPM = Laba Bersih


x 100%
Pendapatan Operasional

• Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit dengan r


esiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit dalam valas dll.
Contoh Net Profit Margin Ratio

Menurut laporan keuangan Bank 123 pada tahun 2019, diketahui jumlah lab
a bersih sebesar Rp. 84.000.000 , sedangkan jumlah pendapatan operasion
alnya sebesar Rp. 542.000.000. Berapa rasio NPM nya?
Jawab:
NPM = Laba Bersih x 100%
Pendapatan Operasional

NPM = 84.000.000 x 100%


542.000.000

=18.5%
MAKACI GUYS

Anda mungkin juga menyukai