Anda di halaman 1dari 38

PENILAIAN OBLIGASI DAN

STRATEGI INVESTASI OBLIGASI

kelompok 8
Lutfiana Pratiwi 170810301267
Qurfistana Dyah N U 170810301268
BAB IX. PENILAIAN OBLIGASI

 Penilaian Obligasi
 Tingkat Bunga dan Harga Obligasi
 Durasi
PENILAIAN OBLIGASI

 Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama


dengan nilai sekarang dari aliran kas yang
diharapkan dari obligasi tersebut.

 Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat


menggunakan persamaan berikut: (asumsi:
waktu pembayaran kupon adalah 2 kali
setahun)
2n
Ci/2 Pp
P 
t 1 (1  r/2) t
(1  r/2) 2n
PENILAIAN OBLIGASI

 Perhitungan penilaian obligasi umumnya


menggunakan YTM (yield to maturity), yaitu
tingkat return yang disyaratkan dengan
asumsi bahwa obligasi akan dipertahankan
sampai waktu jatuh tempo.
PENILAIAN OBLIGASI: CONTOH

 Sebagai contoh, obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20


tahun mendatang. Obligasi tersebut mempunyai nilai par
sebesar Rp. 1.000 dan memberikan kupon sebesar 16%
per tahun (pembayarannya dilakukan 2 kali dalam
setahun). Jika diasumsikan bahwa tingkat bunga pasar
juga sebesar 16%, maka harga obligasi tersebut adalah:

40 160/2 1000
P  
t1 (1  0.16/2) t (1  0.16/2) 40

= Rp 954 + Rp 46 = Rp 1.000
PENILAIAN OBLIGASI

 Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih


kecil dari tingkat kupon yang dibayarkan
obligasi, maka obligasi dijual pada harga
premi (lebih tinggi dari nilai par-nya).

 Jika terjadi sebaliknya, yaitu tingkat bunga


yang disyaratkan lebih besar dari tingkat
kupon obligasi, maka obligasi akan
ditawarkan pada harga diskon (lebih rendah
dari nilai par).
TINGKAT BUNGA DAN HARGA OBLIGASI

 Hubungan antara harga obligasi dan yield-nya akan


terlihat seperti pada tabel dan gambar berikut ini:
Tabel hubungan harga dan yield obligasi, untuk obligasi
dengan umur 20 tahun dan kupon sebesar 16%

Yield Harga obligasi


(%) (Rp)

8 1.791,44
10 1.514,72
16 1.000
18 892,56
20 804,32
24 670,52
TINGKAT BUNGA DAN HARGA OBLIGASI
DURASI
 Salah satu konsep pengukuran umur obligasi
disebut dengan durasi, diperkenalkan oleh
Frederick Macaulay (± 50-an tahun lalu), dan
selanjutnya banyak dipakai dalam penilaian
obligasi.
 Durasi mengukur rata-rata tertimbang maturitas
aliran kas obligasi, berdasarkan konsep nilai
sekarang (present value).
 Dengan demikian, durasi suatu obligasi adalah
sama dengan jumlah tahun yang diperlukan untuk
bisa mengembalikan harga pembelian obligasi
tersebut.
DURASI
n
PV (CFt )
Durasi Macaulay = D = t 1 P
t

dimana:
t = periode dimana aliran kas diharapkan akan
diterima
n = jumlah periode sampai jatuh tempo
PV(CFt) = nilai sekarang dari aliran kas pada periode t
yang didiskonto pada tingkat YTM
P = Harga pasar obligasi
DURASI
Tabel perhitungan durasi untuk obligasi maturitas 5 tahun,
kupon 16% dan diperdagangkan dengan harga Rp 1.000

Tahun Aliran kas PV factor Nilai PV (4)/harga (1)X(5)


(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) (5) (6)
1 160 0,862 137,92 0,138 0,138
2 160 0,743 118,88 0,119 0,238
3 160 0,641 102,56 0,103 0,309
4 160 0,552 88,32 0,088 0,352
5 1.160 0,476 552,16 0,552 2,760
Durasi = 3,797
DURASI

Durasi yang dimodifikasi  D  D (1  r)


dimana:
D* = durasi yang dimodifikasi
r = YTM obligasi
DURASI

∆P/P = -D* ∆r
dimana:
P = perubahan harga
P = harga obligasi sebelumnya
-D* = durasi yang dimodifikasi ditambah
dengan tanda negatip
r = perubahan pada tingkat bunga pasar
OVERVIEW
Strategi investasi obligasi merupakan strategi
yang digunakan investor dalam pengelolaan
portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah
mempelajari bab ini, pembaca diharapkan
memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai:
 Pasar obligasi.
 Struktur tingkat bunga obligasi dan struktur
tingkat risiko obligasi.
 Strategi pengelolaan obligasi yang meliputi
strategi pasif, imunisasi, dan aktif.
PEMAHAMAN MENGENAI PASAR OBLIGASI
 Pasar obligasi umumnya akan menarik bila
kondisi ekonomi cenderung menurun. Dalam
pertumbuhan ekonomi yang lambat, tingkat
bunga akan cenderung turun dan harga obligasi
akan naik.

 Dalam kondisi ekonomi yang mengalami


peningkatan inflasi, harga obligasi akan turun
tetapi suku bunga obligasi akan cenderung
mengalami peningkatan.
STRUKTUR TINGKAT BUNGA
 Struktur tingkat bunga adalah hubungan
antara waktu jatuh tempo dengan yield
untuk suatu kategori obligasi tertentu
pada waktu tertentu.
 Semakin lama jangka waktu obligasi,

maka risiko ketidakpastian juga akan


semakin tinggi, sehingga tingkat bunga
yang diharapkan juga akan semakin
tinggi.
STRUKTUR TINGKAT BUNGA
 Kurva yield pada berbagai waktu di A.S.:
10
YTM (%,rata-rata /minggu)

9 6 februari 1989
5 Juni 1989

3 Juli 1989

Maturitas
3 6 1 2 3 5 7 10 30
bln bln thn thn thn thn thn thn thn

Sumber: Charles P.Jones, Investments:Analysis and Management, 6th edition, John Wiley & Sons, 1998, hal 323.

 Dari grafik tersebut, kurva yield berubah setiap saat,


tergantung dari maturitas obligasi tersebut.
STRUKTUR TINGKAT BUNGA
 Untuk menjelaskan besarnya slope dan
perubahan yang terjadi pada kurva hasil
tersebut dapat digunakn tiga teori struktur
tingkat bunga, yaitu:
1. teori harapan (expectation theory),

2. teori preferensi likuiditas (liquidity


preference theory),
3. teori preferensi habitat (preference habitat
theory).
1. TEORI HARAPAN
 Dalam teori harapan, tingkat bunga obligasi
jangka panjang selama n-periode, akan sama
dengan nilai rata-rata bunga jangka pendek dari
obligasi tersebut selama n-periode yang sama.
 Misalnya, jika seorang investor memegang
obligasi selama 5 tahun, maka tingkat bunga
jangka panjang yang diharapkan akan sama
dengan nilai rata-rata bunga tahunan obligasi
tersebut selama 5 tahun.
1. TEORI HARAPAN
 Sebagai contoh, obligasi jatuh tempo 3
tahun akan memberikan tingkat bunga
yang besarnya sama dengan rata-rata
tingkat bunga untuk obligasi satu tahun
yang berlaku sekarang dan forward rate
yang diharapkan untuk dua tahun
kemudian.
1. TEORI HARAPAN
 Forward rate dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

(1 t Sn )  (1 t S1)(1 t 1F1 )...(1 t (n -1)F1)


1/n
1

Dalam hal ini:


 t S n= tingkat suku bunga sekarang (spot rate
pada waktu t) untuk sekuritas dengan waktu
jatuh tempo n periode
t 1 Fn= forward rate untuk satu tahun kemudian
(t+1) untuk n periode
CONTOH: PERHITUNGAN TEORI HARAPAN
 Diasumsikan spot rate untuk obligasi satu
tahun adalah 16% dan dua forward rate
adalah 15% dan 12% , maka tingkat bunga
untuk obligasi tersebut (jatuh tempo 3 tahun)
adalah sebagai berikut:

(1 t S 3 )  (1  0,16)(1  0,15)(1  0,12)


1/3
1
 1,14321  1  0,14321 atau 14,32 %
CONTOH: PERHITUNGAN TEORI HARAPAN
 Investor dapat mengkombinasikan sekuritas
jangka pendek tertentu untuk memperoleh
return yang sama besar dengan return
jangka panjang sekuritas tersebut.
 Misalnya lima tahun obligasi akan
mempunyai return yang diharapkan sama
besarnya dengan obligasi dua tahun yang
disimpan sampai jatuh tempo ditambah
dengan tiga tahun obligasi yang dibeli pada
awal tahun ketiga.
2. TEORI PREFERENSI LIKUIDITAS
(LIQUIDITY PREFERENCE THEORY)
 Tingkat bunga akan mencerminkan jumlah
tingkat bunga sekarang dan tingkat bunga
jangka pendek yang diharapkan (sama seperti
teori harapan) ditambah dengan premi
likuiditas (risiko).
 Untuk mendorong investor meminjamkan
dananya dalam jangka panjang maka
perusahaan memberikan premi likuiditas
kepada investor yang memberikan pinjaman
jangka panjang.
2. TEORI PREFERENSI LIKUIDITAS
(LIQUIDITY PREFERENCE THEORY)

 Perbedaan antara teori preferensi


likuiditas dengan teori harapan adalah
ketidakpastian tingkat bunga yang
diharapkan di masa yang datang.
3. TEORI PREFERENSI HABITAT
(PREFERRED HABITAT THEORY)
 Investor mempunyai preferensi terhadap
sektor maturitas (habitat) tertentu dan
mereka akan beralih ke maturitas lain jika
terdapat imbalan yang memadai.
 Pada teori preferensi habitat, bentuk kurva
yield akan ditentukan oleh tingkat bunga di
masa yang datang dan premi risiko, karena
asumsinya investor mau mengubah preferensi
sektor maturitasnya jika ada imbalan yang
memadai.
STRUKTUR RISIKO TINGKAT BUNGA

 Struktur risiko tingkat bunga (yield


spread), yang diartikan sebagai
hubungan antara yield obligasi dengan
karakteristik tertentu yang dimiliki
obligasi, seperti kualitas, callability,
kupon dan mudah tidaknya obligasi
diperjualbelikan (marketability).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI YIELD SPREAD
 Besarnya yield spread dipengaruhi faktor-faktor
berikut:
1. Perbedaan kualitas.

2. Perbedaan dalam bentuk call provision.

3. Perbedaan tingkat kupon yang diberikan.

4. Perbedaan kemudahaan diperdagangkan.


STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI
1. Strategi Pengelolaan Pasif
 Strategi pasif didasari pemikiran bahwa
pasar dalam kondisi yang efisien, sehingga
harga-harga sekuritas dipasar sudah
ditentukan secara tepat sesuai dengan nilai
intrinsiknya.

 Return dan risiko yang dihasilkan oleh


strategi pasif relatif lebih kecil
dibandingkan dengan strategi aktif.
STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI
2. Strategi Imunisasi
 Strategi ini berusaha untuk melindungi
portofolio terhadap risiko tingkat bunga
dengan cara saling meniadakan pengaruh
dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu
risiko harga dan risiko reinvestasi.

 Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan


cara menyamakan durasi obligasi dengan
horison investasi.
STRATEGI PENDEKATAN PASIF
1. Strategi Beli dan Simpan
 Investor yang mengikuti strategi beli
dan simpan, berarti ia berniat untuk
tidak aktif melakukan perdagangan.
 Faktor penting dalam strategi ini
adalah pemilihan obligasi yang sesuai
dengan kebutuhan investor.
STRATEGI PENDEKATAN PASIF
2. Strategi Mengikuti Indeks Pasar
 Portofolio yang dibentuk terdiri dari
obligasi-obligasi pilihan yang
jumlahnya relatif besar.
 Investor juga dapat melakukan
strategi ini dengan cara membeli
sekuritas reksa dana.
STRATEGI IMUNISASI
1. Strategi Durasi
 Strategi durasi akan berusaha
menyamakan durasi dengan horison
investasi.
2. Strategi Maturitas
 Strategi maturitas akan berusaha
menyamakan waktumaturitas dengan
horison invetasi.
STRATEGI IMUNISASI

 Kedua strategi tersebut sering disebut dengan


strategi penyesuaiaan horison (horizon-
matching).
 Selain itu, ada variasi strategi imunisasi yang
disebut dengan strategi imunisasi kontegensi.
Strategi ini menetapkan batas terendah return
yang harus diperoleh untuk memastikan
periode horison investasi.
STRATEGI PENDEKATAN AKTIF
1. Mengestimasi perubahan tingkat bunga.
 Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi
harga obligasi dengan arah yang terbalik.
 Jika tingkat bunga mengalami kenaikan maka
harga obligasi mengalami penurunan dan
sebaliknya.
STRATEGI PENDEKATAN AKTIF
2. Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada
suatu obligasi (Mispricing).
Mengidentifikasi obligasi yang harganya tidak sesuai
dengan nilai intrinsik yang sebenarnya (undervalued
atau overvalued).
 Bond swaps, yaitu suatu strategi pengelolaan aktif
yang berusaha untuk meningkatkan tingkat return
portofolio obligasi dengan cara mengidentifikasi
adanya kesalahan penetapan harga pada suatu
obligasi di pasar.
 Interests rate swaps, yaitu sebuah kontrak antara

dua pihak untuk saling mempertukarkan aliran kas


dua sekuritas yang berbeda.
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai