Anda di halaman 1dari 17

PRINSIP DAN KODE ETIK DALAM BISNIS

Tugas Mata Kuliah


Etika Bisnis dan Profesi

Oleh:

Yuniar Ayuwanda Savitri 150810301021

Fieshiacha Putri Fenadilla 170810301215

Sheila Alifanny 170810301270

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Jember

2018
DAFTAR ISI

Daftar isi………………………………………………………………………………… ii

Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………. 1

Bab 2 Pembahasan …………………………………………………………………... 2

2.1 Pengertian profesi…………………………………………… 2

2.2 Bisnis sebagai profesi………………………………………………. 2

2.3 Prinsip-prinsip etika bisnis…………………………………………………. 3

2.4 Etika lingkungan hidup……………………………………………………… 6

2.5 Paradigma etika lingkungan…………………………… 8

2.6 Kode etik di tempat kerja

2.7 Perbandingan kode etik

Bab 3 Penutup………………………………………………………………………….. 10

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 10

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… iv

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar orang beranggapan bahwa dalam menjalankan bisnis seorang
pebisnis tidak perlu mengindahkan aturan-aturan, prinsip-prinsip serta nilai moral yang
berlaku dalam bisnis karena bisnis merupakan suatu persaingan, sehingga pelaku
bisnis harus memfokuskan diri untuk berusaha dengan berbagai macam cara dan
upaya agar bisa menang dalam persaingan bisnis yang ketat.
Dalam bisnis terdapat aturan yang penuh dengan persaingan dan tentunya
aturan-aturan tersebut berbeda dengan aturan moral dan sosial yang biasa diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pebisnis yang ingin mematuhi atau menerapkan
aturan moral atau etika akan berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
Kode Etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah
dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar
yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan
adanya kode etik, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang
sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus
sejenis yang timbul. Kode Etik, dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan
kelabu) dibidang etika. (penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban
perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup). Kode etik menjelaskan bagaimana
perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya. Kode Etik, menyediakan bagi
perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untukmengatur diri sendiri
(self regulation).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas, Maka dapat merumuskan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Profesi ?
2. Bagaimana Bisnis Sebagai Profesi ?
3. Apa Prinsip-prinsip Etika Bisnis ?
4. Bagaimana Etika Lingkungan Hidup dan Paradigma Etika Lingkungan ?
5. Bagaimana Kode Etik di Tempat Kerja ?
6. Bagaimana Perbandingan Kode Etik ?
1.3 Tujuan
Dalam penulisan ini terdapat tujuan dari topik pembahasan yaitu:
1. Memahami mengenai Profesi ?
2. Mengetahui Bisnis Sebagai Profesi ?
3. Memahami Prinsip-prinsip Etika Bisnis ?
4. Mengetahui Etika Lingkungan Hidup dan Paradigma Etika Lingkungan ?

1
5. Memahami Kode Etik di Tempat Kerja ?
6. Mengetahui Perbandingan Kode Etik ?

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi

Definisi yang sangat luas, profesi adalah sebuah pekerjaan yang secara khusus
dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut
kalau dia memang berprofesi di bidang tersebut. Pengertian lain mengenai profesi,
yaitu:

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian.

2. Menurut Hidayat Nur Wahid

2
Profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang, sebuah
pekerjaan yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu
ditekuni.

3. Menurut Kanter ( 2001 )


Profesi adalah pekerjaan dari kelompok terbatas orang – orang yang
memiliki keahlian khusus yang diperoleh melalui training / pengalaman lain
sehingga dapat membimbing / memberi nasihat/saran /melayani orang lain
dalam bidangnya sendiri.

4. Menurut Sonny Keraf ( 1998 )


Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan keahlian dan keterampilan tinggi dan dengan melibatkan
pribadi (moral) yang mendalam.

5. Menurut Brooks ( 2004 )


Profesi adalah suatu kombinasi fitur, kewajiban dan hak yang kesemuanya
dibingkai dalam seperangkat nilai – nilai profesional yang umum, nilai yang
menentukan keputusan dan tindakan dilaksanakan.

6. Menurut Prof. Dr. Widjoyo Nitisastro


Profesi adalah Karyanya berarti hasil karya dari seorang profesional dan
Kaidah berarti pedoman, aturan, norma, asas, ada tiga unsur kaidah yaitu :
Kaidah Pemngetahuan ( keilmuan ), kaidah ketrampilan ( teknis ), kaidah
tingkah laku ( kode etik ).

Secara lebih rinci pengertian profesi ditandai oleh ciri – ciri sebagai berikut :

1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia.


2. Untuk menekuni profesi diperlukan pengetahuan, keahlian, ketrampilan.
3. Pengetahuan, keahlian, ketrampilan diperoleh melalui pendidikan formal,
pelatihan dll.
4. Memerlukan komitmen moral ( kode etik ) yang ketat.
5. Profesi berdampak luas bagi kepentingan masyarakat umum.
6. Profesi mampu memberikan penghasilan/ nafkah bagi penyandang
profesi untuk hidup layak
7. Organisasi profesi sebagai wadah bertukar pikiran, mengembangkan
program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, menyempurnakan,
menegakkan, mengawasi kode etik.
8. Ada izin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini.

2.2 Bisnis Sebagai Profesi

3
Dampak positif dari aktivitas bisnis adalah : penciptaan lapangan kerja dan sumber
penghasilan bagi banyak pemangku kepentingan.

Dampak negatif dari aktivitas bisnis adalah Meluasnya pencemaran lingkungan,


meningkatnya penyalahgunaan wewenang, korupsi, kejahatan kerah putih. Ciri – ciri
bisnis dianggap sebagai profesi yaitu :

1. Profesi adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis


pekerjaan.
2. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan yang dilaksanakan
jajaran manajemen menuntut pengetahuan & ketrampilan tinggi, baik
melalui pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman.
3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/ etika yang sangat ketat.
4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis.

2.3 Prinsip–Prinsip Etika Bisnis

1. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table (dalam Alois. A Nugroho,
2001):
a. Tanggung jawab Bisnis dari Shareholders ke StakeHolders
b. Dampak Ekonomis dan Sosial dari Bisnis.
c. Perilaku Bisnis.
d. Menghormati Aturan
e. Dukungan bagi Perdagangan Multilateral
f. Sikap Hormat bagi Lingkungan Alam
g. Menghindari Operasi-operasi Tidak Etis
2. Prinsip Etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998)
Ada 5 prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan
praktik bisnis, yaitu :

a. Prinsip Otonomi
b. Prinsip Kejujuran
c. Prinsip Keadilan
d. Prinsip Saling Menguntungkan
e. Prinsip Integritas MoraL.
3. Prinsip Etika bisnis menurut Lawrence, Weber, dan Post ( 2005 ).
Prinsip etis merupakan tuntunan bagi perilaku moral misal Kejujuran, pegang
janji, membantu orang lain, menghormati hak – hak orang lain.
4. Prinsip Etika bisnis menurut Weiss ( 2006 )
Ada empat prinsip etika yaitu : /martabat/ hak, kewajiban, kewajaran,dan
keadilan.

2.4 Etika Lingkungan Hidup

4
Isu Lingkungan Hidup

Moral Patient menurut istilah Frankena adalah etika dari sudut pandang manusia
sebagai satu –satunya pusat pertimbangan moral yang meliputi :

1. Teori deontologi ( teori kewajiban )


Perilaku etis hanya dilihat dari sudut pandang manusia sejauh mana setiap
orang menghargai, mempertimbangkan, memelihara dan memberdayakan
umat manusia sesuai harkat dan martabatnya.
2. Teori Teleologi ( teori konsukensi/akibat )
Perilaku etis menyorot dari konekuensi/ akibat keputusan dan tindakan
manusia terhadap manusia lainnya.
3. Teori teonomis
Pemaknaan ajaran agama dilihat dari sudut pandang manusia sebagai pusat
perhatian dalam hubungan manusia dengan Tuhan dalam beriman dan
menaati perintahNya.

Bertens ( 2001) pertumbuhan ekonomi global memunculkan enam persoalan


lingkungan hidup yaitu:

1. Akumulasi Bahan Beracun


2. Efek Rumah Kaca ( Greenhouse Effect )
3. Perusakan Lapisan Ozon
4. Hujan Asam ( Acid Rain )
5. Deforestatasi dan Penggurunan.
6. Keanekaragaman Hayati

2.5 Paradigma Etika Lingkungan

Antroposentrisme adalah paradigma ( pola pikir )etika yang hanya berpusat


kepada manuasia. Ada tiga cara pandang/pola pikir yang berkembang dalam
memahami etika lingkungan hidup aL :

1. Etika Kepentingan Generasi mendatang


Suatu keputusan dan tindakan dalam mengelola sumber daya alam
hanyadilihat dari sudut kepentingan manusia, sedangkan SDA atau lingkungan
hanya bersifat instrumental .
2. Etika lingkungan biosentris
Memandang perilaku etis bukan saja dari sudut pandang manusia, tetapi juga
dari sudut pandang non manusia sebagai satu kesatuan sistem lingkungan.
3. Etika Ekosistem
Menganggap Tuhan dan seluruh ciptaanynya dianggap sebagai moral patients.
Etika ekosistem mencakup psiko etika, sosio etika, dan teo etika.

5
2.6 Kode Etik Di Tempat Kerja.

a. Kode etik SDM


A.M Lilik Agung mencatat ada empat peran pada Departemen SDM yaitu :
a. Peran Adminstratif
b. Peran Kontribusi
c. Peran Agen Perubahan
d. Peran Mitra Strategis

Ada enam dimensi program etik agar kode etik dapat dipenuhi yaitu :

a. Kode etik formal : Kode etik yang dirumuskan/ditetapkan secara resmi oleh
suatu organisasi profesi, suatu lembaga/entitas tertentu dsb.
b. Kode Etika : Entitas yang mengembangkan kebijakan, mengevaluasi
tindakan, menginvestigasi, dan menghakimi pelanggaran-pelanggaran
etika.
c. Sistem komunikasi etika : Cara untuk mensosialisasikan kode etik dan
perubahannya, termasuk isu-isu dan cara mengatasinya yang bersifat dua
arah
d. Pejabat etika : Pihak yang mengkoordinasikan kebijakan, memberikan
pendidikan, dan menyelidiki tuduhan adanya pelanggaran etika
e. Program pelatihan etika : Program yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan membantu karyawan dalam merespon masalah-masalah
etika
f. Proses penetapan disiplin : dalam hal terjadi perilaku tidak etis.

Topik yang dijumpai dalam Kode Etik Perusahaan yaitu :

a. Prisip – prinsip etika : keyakinan, kejujuran, keadilan, rasa kasih,


integritas, prediktabilitas, responsibilitas.
b. Penghormatan terhadap hak dan kewajiban setiap pemangku
kepentingan.
c. Visi, Misi dan kebijakan pokok yang terkait dengan hal di atas.
d. Kerangka proses keputusan etis.
e. Kapan perlu nasehat dan kepada siapa meminta nasihat.
f. Topik – topik khusus untuk temuan diatas 5 % yang berhubungan
dengan karyawan, pemasok dan kode usaha patungan.

Hak – hak karyawan menurut sony keraf antara lain :

6
1. Hak atas pekerjaan yang layak
2. Hak atas upah yang adil
3. Hak untuk berserikat dan berkumpul
4. Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan.
5. Hak untuk diproses hukum yang sah
6. Hak untuk diperlakukan secara sama
7. Hak atas rahasia pribadi
8. Hak atas kebebasan suara hati.

b. Kode Etik Pemasaran


Fungsi Pemasaran antara lain :
a. Menjalankan aktivitas negosiasi, penawaran, transaksi penjualan.
b. Aktivitas perencanaan dan pengembngan produk ( Product ), Perencanaan
dan pengembangan sistem promosi termasuk riset pasar ( Promotion ),
merancang kebijakan harga ( Price ), menilai lokasi penjualan yang dianggap
strategis ( Places , mengevaluasi dan merumuskan siostem dan saluran
distribusi yang dianggap tepat ( distribution )
Ada 3 syarat sebagai profesi : Pengetahuan tentang produk dan bisnis pada
umumnya ( knowledge ), ketrampilan menjual ( skill ), sikap dan perilaku ( attitude )
dalam berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
Kode etik pemasaran menurut AMA:
1. Tanggung jawab (responsibilities), … pelaku pemasaran harus
bertanggungjawab atas konsekuensi aktivitas mereka dan selalu berusaha
agar keputusan, rekomendasi dan fungsi tindakan mereka mengidentifikasi,
melayani, dan memuaskan masyarakat (publik) yang relevan : para
pelanggan, organisasi dan masyarakat.
2. Kejujuran dan kewajaran (honesty and fairness), pelaku pemasaran harus
menjaga dan mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat profesi
pemasaran.
3. Rights and duties of parties (Hak (Rights) dan Kewajiaban (Duties), pihak-
pihak).
4. Organizational relationships (Hubungan Organisasi)

c. Kode Etik Akuntansi


Tugas Akuntan manajemen adalah merancang dan memelihara sistem
informasi akuntansi agar departemen akuntansi mengahislkan dua jenis laporan yaitu
laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada pihak luar dan
laporan manajemen untuk kepentingan manajemen dalam rangka melaksanakan
fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
Dua indikator karakteristik kualiltatif laporan keuangan menurut PSAK yaitu :
a. Relevan ( relevant ) : laporan yang bermanfaat bagi pengambil
keptutusan

7
b. dan dapat diandalkan ( reliable ) : laporan disusun dengan cermat
sesuai dengan prinsip akuntansi dan apa adanya.
Pekerjaan Akuntansi disebut sebagai profesi karena :
a. Memerlukan pengetahuan akuntansi dari pendidikan formal.
b. Memerlukan ketrampilan mengolah data dan menyajikan laporan .
c. Karyawan di bidang akuntansi harus mempunyai sikap dan perilaku etis
( attitude).
Menurut Duska & Duska ada empat kode etik standart perilaku etis yaitu :
Kompetensi, Kerahasiaan, Integritas, dan objektifitas.
Kode Etik menurut Institute of Management Accountsants :
a. Kompetensi: Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
mempunyai tanggung jawab untuk : memelihara tingkat kompetensi
profesional yang layak, menjalankan kewajiban profesional dengan
mentaati peraturan yang berlaku, menyiapkan laporan dan rekomndasi
yang lengkap dan jelas.
b. Kerahasiaan : Praktisi akuntansi dan manajemen keuangan
bertanggung jawab : Menahan diri untuk membeberkan informasi
rahasia, Memberitahukan kepada bawahan menyangkut kerahasiaan
informasi, Menahan diri dari keinginan untuk menggunakan informasi
rahasia sebagai alat untuk kepentingan tidak etis.
c. Integritas : Praktisi akuntansi dan manajemen keuangan bertanggung
jawab : Menghindari konflik kepentingan, Menahan diri untuk melakukan
dalam setiap aktivitas yang dapat menimbulkan prasangka menyangkut
kemapuan menjalankan kewajiban secara etis, menolak setiap
pemberian, Menahan diri baik secara aktif/pasif dari tindakan
legitiminasi organisasi, Mengungkapkan dan mengkomunikasikan
keterbatasan profesional, Mengomunikasikan informasi yang tidak
menyenangkan, menahan diri dari suatu ikatan yang dapat
mendeskreditkan profesi.
d. Objektifitas : Mengkomunikasikan informsi secara adil dan objektif,
Mengungkapkan informasi relevan .
e. Resolusi atas konflik Etis : ubtuk mengatasi isu etika harus mengikuti
kebijakan organisasi. Bila kebijakan tidak mampu memecahkan konflik
etis harus memperhatikan langkah – langkah : Mendiskusikan masalah
dengan atasan langsung, Mengklarifikasi isu yang relevan melalui
diskusi rahasia, mengundurkan diri dari organisasi dan memberikan
nota memprandum kepada perwalikan oraganisasi.
d. Kode Etik Keuangan

8
Insider Trading adalah pelanggaran etika di bidang keuangan yang dilakukan
dan melibatkan oknum pejabat keuangan dengan melakukan transaksi saham ilegal,
proyeksi laporan keuangan yang direkayasa untuk memperoleh kredit bank, rekayasa
untuk pembayaran pajak, untuk mendongkrak harga saham. Syarat bidang keuangan
dianggap sebagai profesi :

a. Diperlukan pengertahuan tentang manajeman keuangan, kredit dan


perbankan. Pasar modal dan knowledge.
b. Diperlukan ketrampilan tinggi
c. Mempunyai sikap dan perilaku etis yang kuat.

Kode etik dalam AIMR yaitu :

a. Bertindak berdasarkan integritas, kompetensi, martabat dan bertindak etis


dalam berhubungan dengan publik, pelanggan, calon pelangga, atasan,
karyawan dan sesama anggota profesi.

b. Menjalankan dan mendorong pihak lain untuk bertindak etis dan


profesional yang akan mencerminkan kepercayaan anggota profesi .

c. Berusaha keras untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi dalam


profesi.

d. Menerapkan kehati- hatian dan menjalankan penilaian profesional yang


bersifat independen.

Standar – standar perilaku profesional meliputi :

a. Tanggung jawab fundamental


b. Hubungan dan tanggung jawab atas profesi
c. Hubungan dan tanggung jawab pada atasan
d. Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan.
e. Hubungan dan tanggung jawab kepada publik.

e. Kode Etik Teknologi Informasi

Kode etik ACM : maksudnya adalah sebagai pedoman pengambilan keputusan


etis dan sebagai dasar untuk menilai ukuran suatu keluhan formal atas pelanggaran
standar etika profesi.

ACM mencakup : kontribusi bagi masyarakat dan kesejahteraan umat manusia,


menghindari merugikan orang lain, jujur dan dapat dipercaya, adil dan tidak melakukan

9
diskriminasi, menghormati hak kekayaan dan hak cipta/hak paten, memberikan
penghargaan atas kekayaan intelektual, menghormati privasi dan menghargai
kerahasiaan.

2.7 PERBANDINGAN KODE ETIK

AMA IMA AIMR ACM

Tanggung Jawab Kompetensi Kompetensi Tanggung jawab


dan komitmen.

Kejujuran Integritas Integritas, Jujur & dapat


&kewajaran martabat dipercaya

Hak dan Kerahaisaan, Kerahasiaan, Kerahaisaan,


Kewajiban objektivitas objektisitas, menghormati hak
independensi. kekayaaan
intelektual

Hubungan Resolusi atas Kehati – hatioan, Adil & tidak


Organisasi konflik etis larangam diskriminatif,
menngunakan menghormati
informasi non privasi orang lain.
publik

1. Integritas

Pengertian Integritas menurut Cloud :

1. Utuh dan tidak terbagi : seorang profesional memerlukan kesatuan dan


keseimbangan antara pengetahuan ( knowledge ), ketrampilan ( skill ), dan
perilaku etis ( attitude ), keseimbangan kecerdasan fisik dan intelektual,
kecerdasan emosional dan spiritual,.
2. Menyatu : seorang profesional secara serius dan purna waktu dalam
menekuni profesi dan menyenangi pekerjaan.
3. Kokoh dan Konsisten : menyiratkan pribadi yang berprinsip, percaya diri,
tidak mudah goyah, tidak mudah terpengaruh.

10
Menurut Julian M. Dan Alfred : Ada beberapa atribut atau kualitas yang
membuat seseorang dapat dipercaya antara lain : kejujuran, tindakan benar, tanggung
jawab, kematangan, loyalitas, ketekunan, tidak korup.

Kesimpulan Integritas adalah :

1. Menyiratkan pengertian keutuhan/ keseimbangan.


2. Menjadi dasar/fondasi untuk membangun kepercayaan.
3. Adanya atribut/kualitas terkait untuk membangun karakter/pribadi utuh.

2. Whistleblowing

Menurut Sonny Keraf adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang/


beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh
perusahaan/ atasan kepada pihak lain.

3. Kompetensi

Kemampuan dalam menjalankan pekerjaan dengan kualitas hasil yang baik


yang mencakup penguasaan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap/perilaku.

4. Objektivitas Dan Independensi

Objektif berarti : sesuai tujuan, tidak berat sebelah, selalu didasarkan atas fakta
atau bukti yang mendukung ( segala sesuatu diungkapkan dengan jujur dan wajar.

Independensi : tidak memihak serta tidak dibawah pengaruh/tekanan pihak


tertentu dalam pengambilan keputusan dan tindakan.

11
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Profesi adalah sebuah pekerjaan yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan
konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang
berprofesi di bidang tersebut.

Antroposentrisme adalah paradigma ( pola pikir )etika yang hanya berpusat


kepada manuasia. Ada tiga cara pandang/pola pikir yang berkembang dalam
memahami etika lingkungan hidup :

1. Etika Kepentingan Generasi mendatang


2. Etika lingkungan biosentris
3. Etika Ekosistem

Sedangkan untuk Kode Etik Di Tempat Kerja.

a. Kode etik SDM


b. Kode Etik Pemasaran
c. Kode Etik Akuntansi

12
d. Kode Etik Keuangan

e. Kode Etik Teknologi Informasi

13
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno & I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat

iii

Anda mungkin juga menyukai