PV0
= FVn / [ (1 + i) n ]
Cara Tabel
PV0
= FVn ( DF i.n)
Keterangan :
FVn
PV0
= tingkat bunga
= jangka waktu
DF
= discount factor, selain itu juga dikenal dengan PVIF (present value interest factor)
F
(1+r)n
P = Present Value
F
= Future Value
= Tingkat Bunga
PV0
= FVn ( DF i.n)
PV0
= 10.000 (0.718)
Present Value jika bunga dihitung lebih dari 1 kali dalam suatu periode
Formula tersebut sbb:
PV0
= FVn / [ 1 + (i /k) ] n x k
Jika pembayaran atau penerimaan dilakukan pada tiap akhir periode disebut ordinary annuity,
sedangkan jika pembayaran atau penerimaan dilakukan pada awal periode disebut annuity
due.
Formula untuk menghitung sbb :
Cara Manual
PVA = [ a a/ (1+i)n ] / i
Cara Tabel
Keterangan
a
PVIFAr,n
: jumlah periode
Sebagai contoh kepada anda ditawarkan suatu alternatif pembayaran secara anuitas sebesar
Rp. 1000 setiap tahun selama 3 tahun, atau pembayaran sebesar Rp.X sekarang. Bila suku
bunga 10% per tahun, besarnya nilai X sebagai dasar untuk menerim atau menolak salah satu
alternatif adalah sebagai berikut.
Present Value of Ordinary Annuity
Bila pembayaran dilakukan pada akhir tiap tahun, maka present value annuity adalah :
PVAr,n = a [1 / (1+i)1] + a [1 / (1+i)2] +........... + a [1 / (1+i)n]
= a [1 / (1+i)1 + 1 / (1+i)2 + .......... + 1 / (1+i)n]
= a . PVIFAt.n
Berkaitan dengan contoh, maka nilai seluruh anuitas adalah :
Cara Manual :
PVA
909,90
= Rp.
826,45
= Rp.
751,31
= Rp. 2.486,86
Cara Tabel
PVA10%, 3 th
PVAD
= Rp.
909,09
= Rp.
826,45
= Rp. 2.735,54
Cara Tabel
PVAD10%, 3 th
Jadi dapat disimpulkan bahwa diantara alternatif Present Value of Ordinary Annuity dengan
Annuity Due lebih menguntungkan jika menggunakan Present Value of Annuity Due.
Sumber :
Buku Manajemen Keungan Perusahaan Teori dan Praktik, oleh : I Made Sudana.
Jakarta, Penerbit Erlangga
Buku Seri Solusi Bisnis Manajemen, oleh : Johar Arifin
Ptinsip-prinsip Manajemen Keuangan edisi 13 buku 1, Oleh James C.Van Home dan
John M. Wachowich, jr. Penerbit Salemba Empat