Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU

Disusun Oleh :

Ervandio Irzky Ardyanta


1532010126
Parallel A

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2017
Alloy Wheels (Velg Paduan)

Kegunaan alloy wheels:


1. Sebagai tempat meletakkan ban.
2. Mengurangi berat kendaraan karena alloy wheels lebih ringan daripada steel wheels.
3. Tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda menjadi lebih sedikit, sehingga
dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
4. Menghasilkan pengendalian yang lebih baik pada kendaraan.
5. Meningkatkan akselerasi kendaraan.
6. Meningkatkan pengereman kendaraan.
Proses Pembuatan:
1. Aluminium ingot dengan kadar 95% dilebur pada suhu 750°C.
2. Aluminium cair dimasukkan ke dalam mixer.
3. Tambahkan gas argon untuk menghilangkan hydrogen dan meningkatkan densitas.
4. Tambahkan bubuk magnesium dan titanium.
5. Masukkan flux agar aluminium oksida dapat terangkat ke permukaan.
6. Bersihkan aluminium oksida yang terangkat ke permukaan.
7. Tuang aluminium cair ke dalam cetakan.
8. Dinginkan alloy wheels dengan cara dicelupkan ke dalam air.
9. Potong dan haluskan bagian yang masih kasar.
10. Lakukan pengecekan kualitas dengan cara memasukkan alloy wheels ke dalam air
sembari meniupkan udara bertekanan tinggi. Apabila terdapat gelembung udara, maka
terdapat cacat pada alloy wheels.
11. Lapisi dengan cat dasar.
12. Kemudian lakukan pengecatan sesuai warna yang diinginkan.
13. Lapisi dengan cat anti karat.
14. Lakukan inspeksi secara visual untuk mengetahui adanya cacat pada cat ataupun
tekstur alloy wheels.
Pengujian kualitas:
 Variabel
Objek yang diuji Satuan ukuran Standar ukuran
Lebar alloy wheels Millimeter 225 mm
PCD (Pitch Circle Diameter) Millimeter 114,3 mm
Diameter Inch 18”
Densitas g/cc 2,7 g/cc
Ketebalan cat mm 0,08 mm
Kandungan Aluminium Persen 95%
 Atribut
Objek yang diuji Cara pengujian
Keretakan Menggunakan pengujian secara ultrasonic.
Mendeteksi gelembung udara yang muncul
ke permukaan ketika alloy wheels
Porositas
direndam di dalam air dan disemprotkan
udara bertekanan tinggi.
OPC (Operation Process Chart):

O- Melebur aluminium
1
ingot.

O- Menuangkan
2
aluminium cair ke
dalam mixer

O-
Menambahkan gas
3
argon

O- Menambahkan bubuk magnesium


4
dan titanium

O- Menambahkan flux
5

O- Membersihkan
6
aluminium oksida

O-
Menuangkan aluminium cair ke
7
dalam cetakan

O-
8 Mendinginkan alloy
wheels

O-
9 Memotong dan menghaluskan bagian
yang kasar

I-1 Inspeksi

O-
10 Pengecatan dengan cat
dasar

O-
11 Pengecatan
warna

O-
12 Pengecatan dengan cat anti
karat

I-2 Inspeksi
LEMBAR DATA UNTUK CHART KONTROL X́ DAN R
PRODUK : ALLOY WHEELS
KARAKTERISTIK : PCD (PITCH CIRCLE DIAMETER)
UNIT UKURAN : MILIMETER (MM)
Pengamatan empat unit (item) Rata-
Range Catatan
No. Urut Tanggal dalam sampel. rata (
(R) Operator
A B C D X́ )
1 24-07-17 114.2 114.6 114.4 114.3 114.4 0.4
2 25-07-17 114.2 114.1 114.2 114.5 114.3 0.4
3 26-07-17 114.6 114.2 114.4 114.2 114.4 0.4
4 27-07-17 114.6 114.3 114.2 114.2 114.3 0.4
Mesin injector
5 28-07-17 114.3 114.5 114.6 114.8 114.6 0.5 mengalami
overheat.
Mesin
dinyalakan
6 29-07-17 114.3 114.5 114.6 114.2 114.4 0.4 kembali
setelah
cooling down.
7 30-07-17 114.2 114.3 114.3 114.5 114.3 0.3
8 31-07-17 114.1 113.9 114.2 114.1 114.1 0.3
9 01-08-17 114.3 114.2 114.4 114.2 114.3 0.2
10 02-08-17 114.3 114.6 114.3 114.2 114.4 0.4
11 03-08-17 114.5 114.3 114.5 114.4 114.4 0.2
12 04-08-17 114.1 114.5 114.3 114.3 114.3 0.4
13 05-08-17 114.2 114.1 114.6 114.2 114.3 0.5
14 06-08-17 114.3 114.4 114.3 114.4 114.4 0.1
15 07-08-17 114.5 114.3 114.3 114.2 114.3 0.3
16 08-08-17 114.3 114.3 114.3 114.2 114.3 0.1
17 09-08-17 114.4 114.5 114.1 114.2 114.3 0.4
18 10-08-17 114.4 114.6 114.1 114.3 114.4 0.5
19 11-08-17 114.2 114.4 114.3 114.3 114.3 0.2
20 12-08-17 114.3 114.3 114.3 114.3 114.3 0
21 13-08-17 114.2 114.4 114.2 114.2 114.3 0.2
22 14-08-17 114.5 114.5 114.2 114.1 114.3 0.4
23 15-08-17 114.2 114.3 114.3 114.4 114.3 0.2
24 16-08-17 114.3 114.1 114.3 114.3 114.3 0.2
25 17-08-17 114.3 114.3 114.3 114.3 114.3 0

 X́ =114.3 mm
 Ŕ=0.3 mm
 A2 Ŕ=0.73∗0.3=0.22
 D 4 Ŕ=2.28∗0.3=0.68
 LKA X = X́ + A 2 Ŕ=114.3+0.22=114.52
 LKB X = X́− A 2 Ŕ=114.3−0.22=114.08
 LKA R=D 4 Ŕ=0.68
 LKB R =D 3 Ŕ=0

 Peta Kontrol X

Peta Kontrol X
114.6

114.5

114.4

114.3 X
UCL
114.2 LCL

114.1

114.0

113.9

113.8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

 Peta Kontrol R

Peta Kontrol R
0.8

0.7

0.6

0.5 R
UCL
0.4 LCL

0.3

0.2

0.1

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Analisis:
Pada peta kontrol X diatas, terlihat bahwa terdapat nilai yang melebihi batas kontrol
atas. Berdasarkan catatan operator, hal tersebut disebabkan karena mesin mengalami
overheat sehingga menghasilkan produk yang tidak seragam, permasalahan ini dapat dicegah
dengan mengawasi kinerja mesin secara berkala sehingga dapat dilakukan usaha preventif
seperti mematikan dan mendinginkan mesin sebelum terjadi overheating.

Anda mungkin juga menyukai