Oleh:
Imanzah Yoga Ramadhan
Drs. Harlendro, MM
RINGKASAN
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-
lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan
dana investasi jangka panjang untuk pengembangan bisnis yang ada sekaligus
perusahaan atau sektor bisnis yang dinilai memiliki fundamental keuangan yang baik
dan konsisten serta memiliki prospek yang cerah dikemudian hari. Sedangkan
serta menangkap setiap peluang bisnis yang ada. Analisis penilaian akan membentuk
persepsi pasar yang menggabungkan current performance dan future growth
instrumen investasi seperti saham (stock), obligasi (bonds), derivative (right issue,
akurat sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan, karena investasi
di bursa efek merupakan investasi dengan risiko yang relatif tinggi, meskipun
keuntungan (return) yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi. Tujuan investor
tingginya dengan tingkat risiko yang rendah. Akan tetapi pada kenyataannya return
yang diinginkann menciptakan risiko yang sebanding, sehingga para investor selalu
dihadapkan pada tingkat risiko yang sebanding dengan expected return disetiap
investasi.
yang matang dengan selalu berpijak pada perhitungan atau analisis yang rasional.
dilakukan dengan dua metode, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal adalah menggunakan perubahan harga saham dimasa yang akan
datang, sehinggak disebut juga dengan analisis trend. Sedangkan analisis fundamental
adalah menilai saham berdasarkan kinerja dan prospek emiten untuk memperkirakan
harga saham di masa yang akan datang. Laporan keuangan merupakan salah satu tolok
ukur yang mencerminkan kinerja perusahaan. Penilaian terhadap kinerja perusahaan
keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam
mengambil keputusan, data keuangan yang harus dikonversi menjadi informasi yang
perusahaan yang umum digunakan adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio
keuangan yang didasarkan pada analisis rasio keuangan anatara lain; rasio likuiditas,
rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio
yang terdapat dalam sektor Telekomunikasi. Peneliti memilih obyek ini karena
dan jasa telekomunikasi pada masa sekarang sudah menjadi kebutuhan primer
masyarakat. Periode waktu yang diambil dalam penelitian ini yaitu dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2012. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut perusahaan
penelitian untuk membuktikan pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Oleh
karena, itu peneliti mengambil judul: “ PENGARUH ROI, EPS DAN PER
1. Apakah variabel ROI, EPS dan PER mempunyai pengaruh yang signifikan
2. Manakah diantara variabel ROI, EPS dan PER yang memiliki pengaruh
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan variabel ROI, EPS dan PER baik
2. Untuk mengetahui diantara variabel ROI, EPS dan PER yang berpengaruh
pihak berikut:
1. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti baik dari
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar dalam
3. Bagi Perusahaan
tentang pengaruh ROE, ROI, EPS dan PER terhadap Harga Saham (Studi pada
perusahaan industry food and beverages yang listing di BEI periode penelitian tahun
2006-2009). Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ROE, ROI, EPS dan PER secara simultan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, tetapi tidak secara parsial.
Variabel EPS merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang paling dominan
Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai
dan semakin kecil risiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor
investor selain alternatif investasi lainnya, seperti : menabung di bank, membeli emas,
asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai
penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar
modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan
"kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi
secara keseluruhan.(Wikipedia.com)
untuk dimasukkan ke aktiva produkti selama periode waktu tertentu. Pedoman Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) no.13 menerangkan bahwa investasi adalah suatu aktiva
investasi untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
Menurut Rahardjo (2006:15) saham adalah surat berharga yang merupakan instrumen
bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau instansi dalam suatu perusahaan.
Menurut Mishkin (2001:4) saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap
pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai
klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam
keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono (2004: 34) “Laporan
keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama
pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu
penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
kepada mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangka
entitas yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”. Informasi tersebut, beserta informasi
lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna
laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal waktu dan
antara variabel-variabel penelitan yang terdiri dari variabel independent, yaitu ROI,
menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Populasi dalam
selama periode 2009 – 2012. Menurut Hasan Mustafa (2007), Sampel adalah sebagian
dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah
keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Dalam penelitian ini sampel
diambil secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada
dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 4 perusahaan, antara lain:
1. TLKM
2. BTEL
3. ISAT
4. EXCL
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kantitatif yang
berupa angka-angka pada laporan keuangan, kemudian diolah guna menguji hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini. Sumberdata yang digunakan dalam penelitian ini
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
dokumentasi, yaitu mengumpulkan data penelitian dari dokumen-dokumen yang
dihasilkan dari pihak lain (Sugiarto dkk, 2003:19). Dalam penelitian ini, metode
pojok BEI Universitas Brawijaya yang antara lain: dari dokumen Indonesian Capital
Market Directory (ICMD), Annual Report dan IDX statistics. Selain tu, peneliti juga
mengumpulkan data melalui internet atau website, yang antara lain: www.idx.co.id
dan www.bi.go.id.
menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu independen
dan dependen. Variabel independen atau bebas (X) adalah variabel yang menjadi
penduga, sedangkan variabel dependen atau tidak bebas (Y) yaitu variabel yang
diperkirakan nilainya. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah ROI, EPS
penelitian ini variabel – variabel bebasnya terdiri dari ROI, EPS dan PER.
X1 : ROI
ROI itu sendiri adalah salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi
ROI = x 100%
Total Aktiva
(Eduardus, 2007:242)
X2 : EPS
EPS diperoleh dari laba bersih dikurangi dividen preferen (laba tersedia
bagi pemegang saham atau dibagi dengan rata – rata tertimbang dari saham
yang beredar). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat rumus sebagai berikut :
Laba bersih
EPS =
X3 : PER
PER merupakan hubungan antara pasar saham dengan EPS saat ini yang
digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai
saham.
PER =
EPS
(Eduardus, 2007:242)
Dalam penelitian ini variabel dependen adalah harga saham. Yang merupakan
nilai saham per lembar yang ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar pada
Perusahaan yang memiliki nilai rata-rata harga saham yang paling tinggi dari
Indonesia, Tbk yaitu sebesar Rp 8.375,00. Sedangkan perusahaan yang memiliki rata-
rata paling rendah, selama tahun pengamatan adalah PT Bakrie Telecom, Tbk yaitu
sebesar Rp 173,00. Saham PT Indosat, Tbk merupakan saham yang paling bagus,
yang cukup signifikan dari tahun 2009-2012. Harga saham tertinggi adalah milik PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Memiliki nilai ROI yang paling besar diantara
perusahaan sampel yang lain, yaitu dengan nilai ROI sebesar 16,89% ditahun 2012.
laba sebesar Rp 168,90. Sedangkan nilai ROI terendah selama periode pengamatan
perusahaan tersebut sangat baik, dan juga tingkat pertumbuhan atau prospek yang
bagus dimasa yang akan datang. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki nilai
rata-rata EPS sebesar Rp 703,60 dan merupakan nilai rata-rata paling besar diantara
PER rata-
NO NAMA PERUSAHAAN
2009 2010 2011 2012 rata
1 Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
42.53 670.97 0.96 0.17 178.66
2 XL Axiata Tbk (EXCL)
9.61 15.60 13.62 16.61 13.86
3 Indosat Tbk (ISAT)
17.14 45.34 32.91 13.60 27.25
Telekomunikasi Indonesia Tbk
4
(TLKM) 16.81 13.89 9.18 9.68 12.39
Rata-Rata
21.52 186.45 14.17 10.02
Sumber : Data diolah, 2013
Setelah mengamati tabel diatas diketahui bahwa nilai PER yang paling besar dari
semua sampel perusahaan dan selama periode pengamatan adalah nilai PER PT Bakrie
telecom, Tbk yaitu sebesar 670,97 kali di tahun 2010. Artinya, untuk mendapatkan
earning perusahaan sebesar Rp 1,00 maka para investor rela membayar sebesar Rp
670,00.
normal atau tidak, model regresi yang baik memiliki data yang berdistribusi normal.
Hasil pengujian normalitas data pada penelitian ini dengan menggunakan uji
probability plot. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat pada gambar 1
Dari tampilan grafik normal P-P Plot of Regression di atas, sebaran data (titik-
titik) dapat dikatakan berada disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis
artinya data dari semua variabel dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal.
Dari hasil penghitungan yang ada di tabel 4.5 masing-masing variabel bebas
menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi
acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan
lebih dari dua variabel bebas, pada α = 5%. Pengujian ini bertujuan untuk
membuktikan adanya pengaruh nyata (baik secara simultan maupun parsial) dari
variabel ROI, EPS dan PER terhadap Harga Saham pada perusahaan telekomunikasi
yang listing di BEI. Selain itu pengujian hipotesis ini juga bertujuan untuk mengetahui
variabel mana yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel Harga Saham.
Model regresi yang telah didapatkan diuji terlebih dahulu baik secara simultan maupun
menggunakan uji F atau ANOVA dan pengujian model regresi secara parsial
dengan cara membandingkan Ftabel dengan Fhitung. Diketahui bahwa df1 adalah 3 dan
df2 = 16-3-1 = 12, jadi diperoleh df (3,12), pada tabel F diketahui nilai Ftabel adalah
sebesar 3,239 dan nilai Fhitung sebesar 12,791 (Sig. F = 0,000). Jadi Fhitung > Ftabel
(12,791 > 3,239) atau Sig. F < 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti bahwa secara simultan
(bersama-sama) variabel ROI (X1), EPS (X2) dan PER (X3) berpengaruh signifikan
ROI, EPS dan PER secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham. Analisa
laporan keuangan dengan analisa rasio termasuk komponen yang digunakan dalam
analisis fundamental, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah
keterkaitan yang erat. Dengan begitu akan menjadi lebih akurat dalam melakukan
berdasarkan pengalaman, jika hanya menganalisis satu atau dua metode, bisa
investor.
1. Variabel ROI (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,508 atau lebih besar
dari nilai probabilitas 0,05. Dengan kata lain nilai 0,05 < 0,508 maka H0
diterima dan H1 ditolak. Ini berarti bahwa dari hasil uji t ini dapat diketahui
bahwa variabel ROI (X1) tidak memunyai pengaruh yang signifikan terhadap
regresi linier berganda, maka didapatkan hasil bahwa variabel ROI tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan
dalam kegiatan operasional. Dari peneltian ini dapat disimpulkan bahwa ROI
2. Variabel EPS (X2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,010 atau lebih kecil
dari nilai probabilitas 0,05. Dengan kata lain nilai 0,05 > 0,010 maka H0
ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa dari hasil uji t ini dapat diketahui
Berdasarkan data yang ada,terlihat bahwa EPS dan Harga Saham memiliki
kecenderungan yang sama. Apabila EPS yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
tinggi maka saham perusahaan tersebut juga tinggi. EPS menunjukkan laba
bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap unit saham dalam periode
tertentu, EPS yang berhubungan positif dengan harga saham sesuai dengan
teori yang menyatakan bahwa ada hubungan antara perubahan earning dengan
dengan harga saham terjadi karena calon investor akan tertarik dengan angka
EPS yang tinggi, karena EPS mencerminkan pendapatan yang akan diterima
investor untuk setiap lembar sahamnya. EPS yang tinggi menunjukkan bahwa
3. Variabel PER (X3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,541 atau lebih besar
dari nilai probabilitas 0,05. Dengan kata lain nilai 0,05 < 0,541 maka H0
diterima dan H1 ditolak. Ini berarti bahwa dari hasil uji t ini dapat diketahui
bahwa variabel PER (X3) tidak memunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Berdasarkan hasil regresi variabel PER maka didapatkan bahwa PER tidak
saham. Rasio ini mengukur murah atau tidaknya harga suatu saham. Semakin
rendah nilai PER suatu saham dibandingkan dengan saham lainnya, maka
semakin menarik untuk dijadikan pilihan investasi. Dengan nilai PER yang
rendah, saham tersebut masih relatif murah dan menarik untuk pilihan investasi
(Sapto Raharjo, 2006:121). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai
dapat dilakukan dengan membandingkan koefisien regresi (β) antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain. Variabel independen yang paling dominan
pengaruhnya terhadap variabel Y adalah variabel yang memiliki koefisien regresi yang
paling besar.
Berdasarkan tabel Variabel Dominan tersebut, variabel X2 (EPS) adalah variabel yang
memiliki koefisien regresi yang paling besar. Artinya, variabel Y (Harga saham) lebih
banyak dipengaruhi oleh faktor X2 (EPS) daripada faktor-faktor lainnya (X1 dan X3).
Koefisien yang dimiliki oleh variabel X2 (EPS) bertanda positif, hal ini berarti
semakin besar nilai X2 (EPS) maka semakin meningkat nilai variabel Y (harga
Saham).
variabel dependen dan Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS) dan
Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel independen, maka dapat diambil beberapa
atau simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil
ini sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu ROI, EPS dan PER secara simultan
variabel yang tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham
adalah variabel ROI dan PER. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS
memiliki koefisien regresi yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa
diantara variabel ROI, EPS dan PER. Variabel EPS yang paling berpengaruh
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi para investor dan calon investor yang akan berinvestasi saham,
emiten yang baik. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan bagi investor dalam melakukan investasi saham dengan melihat rasio-
rasio keuangannya, akan tetapi hasil penelitian ini tidak bersifat mutlak.
AMPYKPN, Yogyakarta.
Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Karina Dewi Puspita, 2008, Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Dept To Equity
Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham setelah
penawaran perdana di BEI, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya.
S. Munawir, 2006, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Riandi dan Hasan, 2011, Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance
Terhadap Return On Asset, Net Profit Margin, Dan Earning Per Share
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Corporate Governance Perception
Index, Jurnal, Jurnal Ekonomi Volume 14, Nomor 3, Juli.
Ronny Kountur, 2004, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, PPM,
Jakarta.
Sofyan Syafri Harahap, 2009, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sunariyah, 2009, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kelima, BFFE-UGM.
Yogyakarta.
Tri Purwanti, 2010, Pengaruh Variabel Net Profit Margin, Earning Per Share,
Divident Pay Out Ratio, Debt To Equity Ratio dan Return On Investment
terhadap harga saham (Study pada perusahaan yang masuk dalam
perhitungan indeks LQ-45 di BEI), Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya.
Widoatmojo, 2009. Pasar Modal Indonesia, pengantar dan studi kasus, Ghalia
Indonesia, Jakarta.