Disusun Oleh :
SARA RASTINA TARIGAN
NIM : 22011048
No Absen : 25
Latar Belakang Indonesia memiliki pasar modal yang cukup besar dan terus
berkembang yaitu Bursa Efek Indonesia(BEI). Pesatnya perkembangan
pasar modal di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk mendaftar
di pasar modal agar dapat mewujudkan rencana untuk menerbitkan saham
yang kemudian dijual di pasar modal tersebut yang pada dasarnya adalah
agar dapat memperoleh dana. Saham yang diterbitkan tersebut tentunya
memiliki harga jualnya. Harga saham tersebut tentunya berfluktuasi yang
diakibatkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kinerja keuangan suatu
perusahaan. Beberapa hal yang termasuk ke dalam kinerja keuangan
antara lain rasio-rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio hutang, rasio
aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dimana harga saham yang berfluktuasi
tentunya memiliki selisih antara harga saham periode sekarang dengan
periode sebelumnya yang disebut dengan istilah return saham.
Kinerja perusahaan yang berupa kinerja keuangan akan menjadi
variabel yang dibahas dalam penelitian ini. Kinerja keuangan perusahaan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah laba per lembar saham atau
Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity
Ratio(DER), Return On Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM).
Penelitian mengenai return saham telah beberapa kali dilakukan
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
dengan berbagai variabel independen. Beberapa penelitian dengan
menggunakan rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar
terhadap return saham terdapat hasil penelitian yang tidak konsisten. Oleh
karena itu, peneliti termotivasi melakukan penelitian ini untuk menguji
konsistensi hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian ini akan berfokus pada perusahaan manufakur sektor
industri barang konsumsi. Hal ini disertai alasan di mana sektor ini tidak
akan pernah hilang dari dunia industri, karena produk yang dihasilkan
oleh jenis perusahaan ini merupakan kebutuhan dari kehidupan manusia.
Maka dari pada itu, Penulis berasumsi bahwa investor tentunya tertarik
pada perusahaan yang memiliki prospek ke depan yang baik, dalam hal ini
memiliki harapan umur yang panjang
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin secara
individu (parsial) berpengaruh signifikan pada return saham.
2. Untuk mengetahui Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan pada return
saham.
Literature Review Teori sinyal menyatakan bahwa manajer (agen) atau perusahaan
secara kualitatif memiliki kelebihan informasi dibandingkan dengan pihak
luar dan mereka menggunakan ukuran-ukuran atau fasilitas tertentu
menyiratkan kualitas perusahaannya. Jika pemegang saham atau investor
tidak mencoba mencari informasi terkait dengan sinyal, maka mereka
tidak akan mampu mengambil manfaat maksimal (Gumanti, 2013).
Menurut Fahmi (dalam Gere, 2015), Kinerja Keuangan adalah
suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar.
Menurut Sartono (dalam Aditya, 2014) Saham adalah suatu jenis
surat berharga jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan jangka
panjang. Menurut Martani (2015), Saham terbagi menjadi beberapa jenis
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
yaitu saham biasa, saham preferen, dan saham treasuri.
Menurut Anoraga (dalam Fahlevi, 2013) Harga saham adalah uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu
perusahaan. Menurut Hin (dalam Fahlevi, 2013), terdapat beberapa istilah
terkait dengan harga saham, yaitu open, close, high, low, bid, dan ask.
Return Saham adalah selisih antara harga saham periode sekarang
dengan harga saham periode sebelumnya. Return saham merupakan
tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan investor atas saham
yang dinyatakan dalam persentase. Return terbagi menjadi return realisasi
dan return ekspektasi (Fahlevi, 2013).
Research GAP Penelitian terdahulu yang mempunyai variabel yang sama dengan
penelitian ini banyak mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham. Baru-baru ini, Husna (2016) memilih ROA, DER, PER, dan EPS
sebagai variabel bebas yang mempengaruhi harga saham. Metode
penelitian yang digunakannya adalah analisis regresi berganda. Hasil dari
penelitian ini adalah EPS dan PER berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham, sedangkan ROA dan DER tidak berpengaruh signifikan.
Sementara penelitian lainnya yang dilakukan oleh Lisandri dan Rabiatul
pada tahun 2013 dengan variabel yang hampir sama yaitu ROI, ROE,
EPS, PER, dan DER dan tetap pada yang utama yaitu menganalisis
pengaruhnya terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian secara
simultan semua variabel mempunyai pengaruh dengan tingkat signifikan
sebesar 5%, sedangkan secara parsial yaitu EPS dan PER mempunyai
pengaruh dan yang lainnya yaitu ROI, ROE, dan PER tidak berpengaruh.
Mereka juga menemukan bahwa PER merupakan variabel yang paling
dominan.
Ulfa (2014) juga melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh rasio Loan To Deposit Ratio, Return On Assets, Net
Profit Margin, dan Capital Adequacy Ratio terhadap harga saham dan
variabel mana yang paling dominan. Obyek penelitian ini pada bank
umum milik pemerintah yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2008
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
– 2012. Metode sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.
Teknik analisa menggunakan analisa regresi berganda. Dari hasil uji F
atau simultan yang dilakukan menunjukkan model layak digunakan untuk
estimasi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa dari empat rasio yang
diuji, terdapat satu rasio yang berpengaruh signifikan terhadap harga
saham yaitu rasio Net Profit Margin, sedangkan tiga rasio lainnya yaitu
Loan To Deposit Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio
berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hasil pengujian
koefisien determinasi parsial menunjukkan rasio Net Profit Margin
memiliki pengaruh yang dominan terhadap harga saham.
Satria (2015) memilih perusahaan perbankan yang terkemuka di
Indonesia sebagai objek yang dipilih harga sahamnya. Variabel bebas
yang digunakan yaitu Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loans,
Capital Adequency Ratio, dan Return On Equity. Metode penelitian yang
digunakan tentunya adalah analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa LDR, NPL, CAR, dan ROE secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sementara NPL
tidak berpengaruh.
Lain lagi halnya dengan Utami (2005) yang juga melakukan
penelitian pada perusahaan perbankan yang pada masa itu pasar
modalnya adalah Bursa Efek Jakarta. Beliau menggunakan Loan to
Deposit Ratio, Capital Ratio, Return On Asset, Return On Equity, Net
Profit Margin, Earning Per Share, Dividen Per Share, dan Debt to Equity
Ratio. Berbeda dengan penelitian Satria di atas, Utami menjadikan
perubahan harga saham sebagai variabel terikatnya. Hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa LDR dan ROE memiliki pengaruh negatif. Capital
ratio, NPM, dan EPS memiliki pengaruh positif, sedangkan ROA,
Dividen Per Share, dan DER ditemukan tidak mempunyai pengaruh
terhadap perubahan harga saham
Sedangkan pada penelitian Hartati (2010) menggunakan variabel
ROA, DER, EPS, dan PER dan bagaimana pengaruhnya terhadap return
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
saham. Hasil penelitiannya adalah ROA dan DER berpengaruh positif dan
signifikan, sementara EPS dan PER tidak memiliki pengaruh yang
signifikan.
H6
Earning Per Share
(EPS)
H1
Price Kerangka
H2
Earning Konseptual
Ratio (PER)
H3 Return Saham
Debt to
H4
Equity Ratio
(DER)
Return On Assets
(ROA)
H5
Net Profit Margin
(NPM)
Hipotesis H1 : Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham.
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
H6 : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return On Assets dan Net Profit Margin secara simultan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian varifikatif dengan metode
explanatory survey, untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen. Teknik penelitian yang digunakan
adalah statistik inferensial.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
(sampel yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan masalah yang
diteliti). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi
pustaka dan metode dokumentasi.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, yang terdiri
dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji
autokorelasi. Selain itu, analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F.
Hasil & Hasil Perhitungan memberikan hasil bahwa nilai Adjust R Square
Pembahasan yang diperoleh adalah sebesar 0,632 atau 63,2% berarti bahwa 63,2% dari
return saham dipengaruhi oleh Earning Per Share (X1), Price Earning
Ratio (X2), Debt to Equity Ratio (X3), Return On Assets (X4) dan Net
Profit Margin (X5) dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar
pembahasan ini yaitu 36,8%.
1. Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel EPS
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel PER
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham
dan menjadi variabel yang paling dominan di antara kelima variabel.
3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel DER
memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return
saham.
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
4. Pengaruh Return On Assets terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial, variabel ROA tidak memiliki
pengaruh terhadap return saham
5. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel
NPM memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return
saham
6. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return On Assets dan Net Profit Margin terhadap
Return Saham
Berdasarkan hasil uji F atau uji simultan didapatkan hasil bahwa
Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return On Assets dan Net Profit Margin secara simultan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Nilai
perusahaan tentunya sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
terutama kinerja keuangan. Earning Per Share, Price Earning Ratio,
Debt to Equity Ratio, Return On Assets dan Net Profit Margin
tentunya dapat dijadikan alternatif bagi invetor untuk menilai
perusahaan dan memperkirakan return yang akan didapatkannya
dalam berinvestasi. Perusahaan yang memiliki kinerja perusahaan
yang baik akan memiliki tingkat pengembalian yang baik pula.
Kesimpulan 1. Secara parsial ada empat varibel yang memiliki pengaruh terhadap
return saham, dengan rincian EPS, PER, dan NPM memiliki
pengaruh positif dan DER memiliki pengaruh negative terhadap
return saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
2. Secara simultan Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia yaitu sebesar 63,2% dan
sisanya 36,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Keterbatasan Penelitian ini hanya dilakukan pada satu jenis perusahaan saja yaitu
Penelitian perusahaan manufaktur sehingga hasil penelitian ini tidak dapat di
generalisasi untuk semua perusahaan.
Abstrak yang dibuat oleh penulis hanya menggunakan satu bahasa saja
yaitu dalam versi bahasa inggris , dimana abstrak dalam versi bahasa
indonesia tidak disajikan.
Referensi yang dipergunakan dalam penelitian sebagian besar
menggunakan referensi dengan tahun yang lama. Sebaiknya penelitian
menggunakan referensi dengan tahun yang baru sehingga keakuratan
lebih terjamin.
Kelebihan Penelitian ini tidak menggunakan satu ukuran kinerja keuangan namun
Penelitian menggunakan beberapa ukuran kinerja keuangan seperti Earning Per
Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets
dan Net Profit Margin sehingga hasil penelitian lebih akurat untuk
mengetahui return saham.
Dalam jurnal penulis menggunakan Bahasa yang cukup lugas serta
meyediakan informasi yang cukup detail.
Penulisan sesuai dengan ketentuan pembuatan suatu jurnal dan penggunaan
tata Bahasa yang sudah sesuai dengan EYD
This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018
Tutia Rahmi
Mahasiswa Universitas Sriwijaya
tutia_rahmi97@yahoo.com
Tertiarto Wahyudi
Universitas Sriwijaya
tertiarto_wahyudi@fe.unsri.ac.id
Rochmawati Daud
Universitas Sriwijaya
rochmawatidaud@fe.unsri.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this research is to explain the effect of financial performance to the stock
return. The financial performances in this research were Earning Per Share, Price
Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, andNet Profit Margin. The
financial performance as the independent variables and the dependent variabel is stock
return.The sample of this research is thirty manufacturing company of consumer goods
industry sector. These companies are listed on the Indonesia Stock Exchange since 2012
until 2014. The sampling method is purposive sampling. The analysis method used in this
research that is with hypothesis test that is determinant coefficient, test F, and test t. Using
thirty manufacturing companies listed in IDX, this research shows that the Earning Per
Share, Price Earning Ratio and the Net Profit Margin has a positive and significant impact
on stock returns. Instead, the variable Debt to Equity Ratio has a negative influence. This
research also indicate that variable Return On Assets has no effect on stock returns.
saham tersebut tentunya berfluktuasi industri dasar dan kimia, sektor aneka
yang diakibatkan oleh banyak hal, salah industri, dan sektor industri barang
satunya adalah kinerja keuangan suatu konsumsi. Sementara sektor ketiga adalah
perusahaan. Beberapa hal yang termasuk industri jasa yang terdiri dari sektor
ke dalam kinerja keuangan antara lain properti, real estate, dan konstruksi
rasio-rasio keuangan, yaitu rasio bangunan, sektor infrastruktur, utilitas,
likuiditas, rasio hutang, rasio aktivitas, dan transportasi, sektor keuangan, serta
dan rasio profitabilitas. Harga saham sektor perdagangan, jasa dan investasi.
yang berfluktuasi tentunya memiliki Alasan Penulis memilih perusahaan
selisih. Selisih antara harga saham manufaktur adalah karena perusahaan ini
periode sekarang dengan periode merupakan salah satu jenis perusahaan
sebelumnya inilah yang disebut dengan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
istilah retur nsaham. Return saham Perusahaan manufaktur di Indonesia
merupakan tingkat pengembalian atas khususnya di dalam BEI, memiliki
investasi yang dilakukan investor atas populasi terbesar dalam kelompok
saham yang dinyatakan dalam persentase. industri non keuangan yang terdiri dari
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa tiga gabungan sektor industri yaitu sektor
meningkatnya emiten (perusahaan go industri dasar dan kimia, sektor aneka
public) di pasar modal disebabkan adanya industri, dan sektor industri barang
daya tarik pasar modal baik bagi konsumsi. Selain itu, perusahaan
perusahaan (pihak yang membutuhkan manufaktur juga merupakan bagian dari
dana) maupun bagi investor (pihak yang sektor industri yang perkembangannya
memiliki kelebihan dana). Bagi sangat diharapkan di Indonesia. Hal ini
perusahaan, dengan adanya pasar modal dikarenakan asumsi bahwa negara yang
diharapkan akan bisa menjadi alternatif semakin baik adalah negara yang sektor
penghimpun dana selain sistem industrinya terus mengalami kemajuan.
perbankan. Bagi investor, dengan adanya Apabila sektor industrinya baik, maka
pasar modal memungkinkan investor suatu negara dapat meningkatkan
mempunyai berbagai pilihan investasi kegiatan ekspornya dan mengurangi
yang sesuai dengan preferensi mereka. kegiatan impor. Hal ini tentunya sangat
Pengumuman laporan keuangan baik untuk kondisi keuangan suatu
merupakan saat-saat yang ditunggu oleh negara.
para pemodal (investor), karena dari Ada banyak faktor yang dapat
laporan keuangan itulah para investor mempengaruhi perubahan harga saham
dapat mengetahui perkembangan emiten dari masing-masing perusahaan, tidak
yang digunakan sebagai salah satu terkecuali perusahaan-perusahaan
pertimbangan untuk membeli atau manufaktur dalam penelitian ini. Faktor-
menjual saham-saham tertentu yang faktor tersebut adalah pendapatan per
mereka miliki.Oleh karena itu, peran lembar saham, besarnya dividen yang
pasar modal dewasa ini menjadi semakin dibagi, kinerja perusahaan, dan prospek
penting. perusahaan di masa yang akan datang.
Pasar modal di Indonesia atau Bursa Kinerja perusahaan yang berupa kinerja
Efek Indonesia memiliki tiga sektor. keuangan akan menjadi variabel yang
Sektor utama adalah industri penghasil dibahas dalam penelitian ini. Kinerja
bahan baku atau industri pengelola keuangan perusahaan yang akan dibahas
sumber daya alam yang terdiri atas sektor dalam penelitian ini adalah laba per
pertanian dan sektor pertambangan. lembar saham atau Earning Per Share
Sektor kedua merupakan industri (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt
manufaktur yang terdiri atas sektor
to Equity Ratio(DER), Return On Assets bahwa semakin besar debt to equity ratio
(ROA), dan Net Profit Margin (NPM). perusahaan akan mengakibatkan
Penulis memilih rasio-rasio tersebut returnsaham yang diterima kecil.
sebagai yang mewakili kinerja keuangan Berdasarkan hasil penelitian yang tidak
tentunya didasari oleh penelitian menunjukkan logika inilah, Penulis
terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh tertarik untuk menambahkan variabel
Savitri pada tahun 2012 yang berjudul DER pada penelitian ini untuk
“Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, mengetahui lebih lanjut bagaimana
dan PER terhadap Return Saham” sebenarnya pengaruh DER terhadap
menggunakan EPS, PER, ROA dan NPM returnsaham
sebagai variabel yang mempengaruhi Hal lain yang membedakan penelitian
returnsaham. Penelitian tersebut ini dengan penelitian terdahulu adalah
menghasilkan bahwa ROA dan NPM periode pengambilan data dan jenis
tidak berpengaruh secara signifikan perusahaannya. Di mana periode yang
terhadap return saham, sementara EPS digunakan dalam penelitian ini adalah
dan PER mempunyai pengaruh positif periode yang lebih baru yaitu 2012
secara signifikan. hingga 2014, sedangkan penelitian
Perbedaan lain dari penelitian ini terdahulu menggunakan periode 2007
dengan penelitian sebelumnya adalah hingga 2010. Lalu penelitian terdahulu
pada data yang digunakan. Peneliti juga hanya berfokus pada perusahaan
terdahulu menggunakan data rasio, manufaktur sektor konsumsi subsektor
sementara penelitian ini menggunakan industri makanan dan minuman,
data perubahan rasio tersebut dari tahun sementara penelitian ini lebih diperluas
ke tahun. Lalu penelitian terdahulu yaitu perusahaan manufaktur sektor
menggunakan return realisasi untuk Y, industri barang konsumsi, bukan hanya
sedangkan penelitian ini turut subsektor makanan dan minuman saja,
memperhitungkan return ekspektasi, melainkan ada tambahan subsektor lain
sehingga yang digunakan dalam yaitu rokok, farmasi, kosmetik dan
penelitian ini adalah return abnormal barang keperluan rumah tangga, serta
saham dari masing-masing perusahaan peralatan rumah tangga.
yang diteliti. Penelitian ini akan berfokus pada
Selain keempat rasio di atas, Penulis perusahaan manufakur sektor industri
menambahkan satu rasio lagi yaitu DER. barang konsumsi. Hal ini disertai alasan
Hal ini didasari oleh penelitian yang di mana sektor ini tidak akan pernah
dilakukan oleh Hartati (2010) berjudul hilang dari dunia industri, karena produk
“Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt yang dihasilkan oleh jenis perusahaan ini
To Equity Ratio(DER), Earning Pershare merupakan kebutuhan dari kehidupan
(EPS), Price Earning Ratio (PER) manusia. Maka dari pada itu, Penulis
Terhadap ReturnSaham”. Salah satu hasil berasumsi bahwa investor tentunya
dari penelitian tersebut adalah debt to tertarik pada perusahaan yang memiliki
equity ratio berpengaruh terhadap prospek ke depan yang baik, dalam hal
returnsaham. Semakin besar debt to ini memiliki harapan umur yang panjang
equity ratio maka semakin besar pula Berdasarkan latar belakang yang telah
returnsaham yang akan diterima. Padahal diuraikan sebelumnya, maka perumusan
menurut logikanya, semakin besar debt to masalah dalam penelitian ini adalah
equity ratio menandakan kinerja sebagai berikut.
perusahaan buruk sehingga a. Apakah Earning Per Share, Price
mengakibatkan semakin besar risiko yang Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,
harus ditanggung investor. Hal ini berarti Return On Assets, dan Net Profit
H6
Earning Per Share
(EPS)
H1
Price Earning H2
Ratio (PER)
H3 Return Saham
Debt to Equity
Ratio (DER) H4
Return On Assets
(ROA)
H5
Net Profit Margin
(NPM)
membentuk pola tertentu yang teratur. penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak Durbin-Watson (DW) sebesar 1,059. Jika
terjadi masalah heteroskedastisitas pada nilai DW antara -2 dan +2 (-2 <DW<+2)
model regresi dalam penelitian ini. berarti tidak terjadi autokorelasi. Nilai
Uji asumsi klasik terakhir yang DW sebesar 1,059 terletak diantara -2
dilakukan yaitu uji autokorelasi. Untuk dan +2, maka dapat disimpulkan tidak
mendekteksi ada atau tidaknya terdapat masalah autokorelasi.
autokorelasi, maka langkah awal ialah Analisis Regresi Linier Berganda
dengan melihat hasil uji Durbin Watson. Hasil dari analisis regresi berganda dapat
Hasil dari pengujian autokorelasi dalam dilihat pada tabel berikut ini.