Anda di halaman 1dari 22

REVIEW JURNAL

Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dr. Munawaroh, SE.Ak, MM,CA

Disusun Oleh :
SARA RASTINA TARIGAN
NIM : 22011048
No Absen : 25

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

Sekertariat:Kampus Universitas Krisnadwipayana Jatiwaringin-Jakarta Timur


2020
1. Review Jurnal Nasional

Judul Jurnal PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN


SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

Nama Jurnal Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akutansi


Volume & Tahun Volume 12 No. 2 Juli 2018
Penulis Tutia Rahmi, Tertiarto Wahyudi & Rochmawati Daud
Universitas Sriwijaya
Reviewer Ratih Pratiwi, Dita Amanda, Erlina Putri , Putri Novita & Pande Setiawan
Tanggal 4 Oktober 2020

Latar Belakang Indonesia memiliki pasar modal yang cukup besar dan terus
berkembang yaitu Bursa Efek Indonesia(BEI). Pesatnya perkembangan
pasar modal di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk mendaftar
di pasar modal agar dapat mewujudkan rencana untuk menerbitkan saham
yang kemudian dijual di pasar modal tersebut yang pada dasarnya adalah
agar dapat memperoleh dana. Saham yang diterbitkan tersebut tentunya
memiliki harga jualnya. Harga saham tersebut tentunya berfluktuasi yang
diakibatkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kinerja keuangan suatu
perusahaan. Beberapa hal yang termasuk ke dalam kinerja keuangan
antara lain rasio-rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio hutang, rasio
aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dimana harga saham yang berfluktuasi
tentunya memiliki selisih antara harga saham periode sekarang dengan
periode sebelumnya yang disebut dengan istilah return saham.
Kinerja perusahaan yang berupa kinerja keuangan akan menjadi
variabel yang dibahas dalam penelitian ini. Kinerja keuangan perusahaan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah laba per lembar saham atau
Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity
Ratio(DER), Return On Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM).
Penelitian mengenai return saham telah beberapa kali dilakukan

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
dengan berbagai variabel independen. Beberapa penelitian dengan
menggunakan rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar
terhadap return saham terdapat hasil penelitian yang tidak konsisten. Oleh
karena itu, peneliti termotivasi melakukan penelitian ini untuk menguji
konsistensi hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian ini akan berfokus pada perusahaan manufakur sektor
industri barang konsumsi. Hal ini disertai alasan di mana sektor ini tidak
akan pernah hilang dari dunia industri, karena produk yang dihasilkan
oleh jenis perusahaan ini merupakan kebutuhan dari kehidupan manusia.
Maka dari pada itu, Penulis berasumsi bahwa investor tentunya tertarik
pada perusahaan yang memiliki prospek ke depan yang baik, dalam hal ini
memiliki harapan umur yang panjang
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin secara
individu (parsial) berpengaruh signifikan pada return saham.
2. Untuk mengetahui Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan pada return
saham.
Literature Review Teori sinyal menyatakan bahwa manajer (agen) atau perusahaan
secara kualitatif memiliki kelebihan informasi dibandingkan dengan pihak
luar dan mereka menggunakan ukuran-ukuran atau fasilitas tertentu
menyiratkan kualitas perusahaannya. Jika pemegang saham atau investor
tidak mencoba mencari informasi terkait dengan sinyal, maka mereka
tidak akan mampu mengambil manfaat maksimal (Gumanti, 2013).
Menurut Fahmi (dalam Gere, 2015), Kinerja Keuangan adalah
suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar.
Menurut Sartono (dalam Aditya, 2014) Saham adalah suatu jenis
surat berharga jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan jangka
panjang. Menurut Martani (2015), Saham terbagi menjadi beberapa jenis

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
yaitu saham biasa, saham preferen, dan saham treasuri.
Menurut Anoraga (dalam Fahlevi, 2013) Harga saham adalah uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu
perusahaan. Menurut Hin (dalam Fahlevi, 2013), terdapat beberapa istilah
terkait dengan harga saham, yaitu open, close, high, low, bid, dan ask.
Return Saham adalah selisih antara harga saham periode sekarang
dengan harga saham periode sebelumnya. Return saham merupakan
tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan investor atas saham
yang dinyatakan dalam persentase. Return terbagi menjadi return realisasi
dan return ekspektasi (Fahlevi, 2013).
Research GAP Penelitian terdahulu yang mempunyai variabel yang sama dengan
penelitian ini banyak mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham. Baru-baru ini, Husna (2016) memilih ROA, DER, PER, dan EPS
sebagai variabel bebas yang mempengaruhi harga saham. Metode
penelitian yang digunakannya adalah analisis regresi berganda. Hasil dari
penelitian ini adalah EPS dan PER berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham, sedangkan ROA dan DER tidak berpengaruh signifikan.
Sementara penelitian lainnya yang dilakukan oleh Lisandri dan Rabiatul
pada tahun 2013 dengan variabel yang hampir sama yaitu ROI, ROE,
EPS, PER, dan DER dan tetap pada yang utama yaitu menganalisis
pengaruhnya terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian secara
simultan semua variabel mempunyai pengaruh dengan tingkat signifikan
sebesar 5%, sedangkan secara parsial yaitu EPS dan PER mempunyai
pengaruh dan yang lainnya yaitu ROI, ROE, dan PER tidak berpengaruh.
Mereka juga menemukan bahwa PER merupakan variabel yang paling
dominan.
Ulfa (2014) juga melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh rasio Loan To Deposit Ratio, Return On Assets, Net
Profit Margin, dan Capital Adequacy Ratio terhadap harga saham dan
variabel mana yang paling dominan. Obyek penelitian ini pada bank
umum milik pemerintah yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2008

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
– 2012. Metode sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.
Teknik analisa menggunakan analisa regresi berganda. Dari hasil uji F
atau simultan yang dilakukan menunjukkan model layak digunakan untuk
estimasi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa dari empat rasio yang
diuji, terdapat satu rasio yang berpengaruh signifikan terhadap harga
saham yaitu rasio Net Profit Margin, sedangkan tiga rasio lainnya yaitu
Loan To Deposit Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio
berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hasil pengujian
koefisien determinasi parsial menunjukkan rasio Net Profit Margin
memiliki pengaruh yang dominan terhadap harga saham.
Satria (2015) memilih perusahaan perbankan yang terkemuka di
Indonesia sebagai objek yang dipilih harga sahamnya. Variabel bebas
yang digunakan yaitu Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loans,
Capital Adequency Ratio, dan Return On Equity. Metode penelitian yang
digunakan tentunya adalah analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa LDR, NPL, CAR, dan ROE secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sementara NPL
tidak berpengaruh.
Lain lagi halnya dengan Utami (2005) yang juga melakukan
penelitian pada perusahaan perbankan yang pada masa itu pasar
modalnya adalah Bursa Efek Jakarta. Beliau menggunakan Loan to
Deposit Ratio, Capital Ratio, Return On Asset, Return On Equity, Net
Profit Margin, Earning Per Share, Dividen Per Share, dan Debt to Equity
Ratio. Berbeda dengan penelitian Satria di atas, Utami menjadikan
perubahan harga saham sebagai variabel terikatnya. Hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa LDR dan ROE memiliki pengaruh negatif. Capital
ratio, NPM, dan EPS memiliki pengaruh positif, sedangkan ROA,
Dividen Per Share, dan DER ditemukan tidak mempunyai pengaruh
terhadap perubahan harga saham
Sedangkan pada penelitian Hartati (2010) menggunakan variabel
ROA, DER, EPS, dan PER dan bagaimana pengaruhnya terhadap return

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
saham. Hasil penelitiannya adalah ROA dan DER berpengaruh positif dan
signifikan, sementara EPS dan PER tidak memiliki pengaruh yang
signifikan.

H6
Earning Per Share
(EPS)
H1
Price Kerangka
H2
Earning Konseptual
Ratio (PER)
H3 Return Saham
Debt to
H4
Equity Ratio
(DER)

Return On Assets
(ROA)
H5
Net Profit Margin
(NPM)

Hipotesis H1 : Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham.

H2 : Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh yang positif dan


signifikan terhadap return saham
H3 : Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang negatif dan
signifikan terhadap return saham
H4 : Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham.
H5 : Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham.

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
H6 : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return On Assets dan Net Profit Margin secara simultan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian varifikatif dengan metode
explanatory survey, untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen. Teknik penelitian yang digunakan
adalah statistik inferensial.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
(sampel yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan masalah yang
diteliti). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi
pustaka dan metode dokumentasi.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, yang terdiri
dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji
autokorelasi. Selain itu, analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F.

Hasil & Hasil Perhitungan memberikan hasil bahwa nilai Adjust R Square
Pembahasan yang diperoleh adalah sebesar 0,632 atau 63,2% berarti bahwa 63,2% dari
return saham dipengaruhi oleh Earning Per Share (X1), Price Earning
Ratio (X2), Debt to Equity Ratio (X3), Return On Assets (X4) dan Net
Profit Margin (X5) dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar
pembahasan ini yaitu 36,8%.
1. Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel EPS
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel PER
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham
dan menjadi variabel yang paling dominan di antara kelima variabel.
3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel DER
memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return
saham.

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
4. Pengaruh Return On Assets terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial, variabel ROA tidak memiliki
pengaruh terhadap return saham
5. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial diketahui bahwa variabel
NPM memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return
saham
6. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return On Assets dan Net Profit Margin terhadap
Return Saham
Berdasarkan hasil uji F atau uji simultan didapatkan hasil bahwa
Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return On Assets dan Net Profit Margin secara simultan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Nilai
perusahaan tentunya sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
terutama kinerja keuangan. Earning Per Share, Price Earning Ratio,
Debt to Equity Ratio, Return On Assets dan Net Profit Margin
tentunya dapat dijadikan alternatif bagi invetor untuk menilai
perusahaan dan memperkirakan return yang akan didapatkannya
dalam berinvestasi. Perusahaan yang memiliki kinerja perusahaan
yang baik akan memiliki tingkat pengembalian yang baik pula.

Kesimpulan 1. Secara parsial ada empat varibel yang memiliki pengaruh terhadap
return saham, dengan rincian EPS, PER, dan NPM memiliki
pengaruh positif dan DER memiliki pengaruh negative terhadap
return saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
2. Secara simultan Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia yaitu sebesar 63,2% dan
sisanya 36,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Keterbatasan  Penelitian ini hanya dilakukan pada satu jenis perusahaan saja yaitu
Penelitian perusahaan manufaktur sehingga hasil penelitian ini tidak dapat di
generalisasi untuk semua perusahaan.
 Abstrak yang dibuat oleh penulis hanya menggunakan satu bahasa saja
yaitu dalam versi bahasa inggris , dimana abstrak dalam versi bahasa
indonesia tidak disajikan.
 Referensi yang dipergunakan dalam penelitian sebagian besar
menggunakan referensi dengan tahun yang lama. Sebaiknya penelitian
menggunakan referensi dengan tahun yang baru sehingga keakuratan
lebih terjamin.
Kelebihan  Penelitian ini tidak menggunakan satu ukuran kinerja keuangan namun
Penelitian menggunakan beberapa ukuran kinerja keuangan seperti Earning Per
Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets
dan Net Profit Margin sehingga hasil penelitian lebih akurat untuk
mengetahui return saham.
 Dalam jurnal penulis menggunakan Bahasa yang cukup lugas serta
meyediakan informasi yang cukup detail.
 Penulisan sesuai dengan ketentuan pembuatan suatu jurnal dan penggunaan
tata Bahasa yang sudah sesuai dengan EYD

This study source was downloaded by 100000854802094 from CourseHero.com on 12-23-2022 20:07:10 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76802953/TUGAS-Review-Jurnal-Manajemen-Keuangandoc/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN


MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA

Tutia Rahmi
Mahasiswa Universitas Sriwijaya
tutia_rahmi97@yahoo.com

Tertiarto Wahyudi
Universitas Sriwijaya
tertiarto_wahyudi@fe.unsri.ac.id

Rochmawati Daud
Universitas Sriwijaya
rochmawatidaud@fe.unsri.ac.id

ABSTRACT
The purpose of this research is to explain the effect of financial performance to the stock
return. The financial performances in this research were Earning Per Share, Price
Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, andNet Profit Margin. The
financial performance as the independent variables and the dependent variabel is stock
return.The sample of this research is thirty manufacturing company of consumer goods
industry sector. These companies are listed on the Indonesia Stock Exchange since 2012
until 2014. The sampling method is purposive sampling. The analysis method used in this
research that is with hypothesis test that is determinant coefficient, test F, and test t. Using
thirty manufacturing companies listed in IDX, this research shows that the Earning Per
Share, Price Earning Ratio and the Net Profit Margin has a positive and significant impact
on stock returns. Instead, the variable Debt to Equity Ratio has a negative influence. This
research also indicate that variable Return On Assets has no effect on stock returns.

Keywords: Financial Performance, Stock, Stock Return

PENDAHULUAN banyak perusahaan untuk mendaftar di


Latar Belakang pasar modal agar dapat mewujudkan
Setiap perusahaan memiliki keinginan rencana untuk menerbitkan saham yang
dan rencana untuk memperluas usahanya. kemudian dijual di pasar modal tersebut
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh yang pada dasarnya adalah agar dapat
perusahaan, misalnya dengan membuka memperoleh dana. Indonesia memiliki
cabang di daerah-daerah lain yang pasar modal yang cukup besar dan terus
berpotensi untuk dimasuki. Dalam berkembang yaitu Bursa Efek
menjalankan rencana tersebut, tentunya Indonesia(BEI). Hal ini dapat diketahui
perusahaan membutuhkan dana yang dari informasi yang diperoleh dari web
cukup besar. Salah satu cara yang dapat resmi BEI, bahwa setiap tahunnya selalu
ditempuh untuk menghasilkan tambahan ada perusahaan yang mendaftar untuk go-
dana ialah dengan menerbitkan dan public.
menjual saham. Pesatnya perkembangan Saham yang diterbitkan tersebut
pasar modal di Indonesia mendorong tentunya memiliki harga jualnya. Harga

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 161
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

saham tersebut tentunya berfluktuasi industri dasar dan kimia, sektor aneka
yang diakibatkan oleh banyak hal, salah industri, dan sektor industri barang
satunya adalah kinerja keuangan suatu konsumsi. Sementara sektor ketiga adalah
perusahaan. Beberapa hal yang termasuk industri jasa yang terdiri dari sektor
ke dalam kinerja keuangan antara lain properti, real estate, dan konstruksi
rasio-rasio keuangan, yaitu rasio bangunan, sektor infrastruktur, utilitas,
likuiditas, rasio hutang, rasio aktivitas, dan transportasi, sektor keuangan, serta
dan rasio profitabilitas. Harga saham sektor perdagangan, jasa dan investasi.
yang berfluktuasi tentunya memiliki Alasan Penulis memilih perusahaan
selisih. Selisih antara harga saham manufaktur adalah karena perusahaan ini
periode sekarang dengan periode merupakan salah satu jenis perusahaan
sebelumnya inilah yang disebut dengan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
istilah retur nsaham. Return saham Perusahaan manufaktur di Indonesia
merupakan tingkat pengembalian atas khususnya di dalam BEI, memiliki
investasi yang dilakukan investor atas populasi terbesar dalam kelompok
saham yang dinyatakan dalam persentase. industri non keuangan yang terdiri dari
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa tiga gabungan sektor industri yaitu sektor
meningkatnya emiten (perusahaan go industri dasar dan kimia, sektor aneka
public) di pasar modal disebabkan adanya industri, dan sektor industri barang
daya tarik pasar modal baik bagi konsumsi. Selain itu, perusahaan
perusahaan (pihak yang membutuhkan manufaktur juga merupakan bagian dari
dana) maupun bagi investor (pihak yang sektor industri yang perkembangannya
memiliki kelebihan dana). Bagi sangat diharapkan di Indonesia. Hal ini
perusahaan, dengan adanya pasar modal dikarenakan asumsi bahwa negara yang
diharapkan akan bisa menjadi alternatif semakin baik adalah negara yang sektor
penghimpun dana selain sistem industrinya terus mengalami kemajuan.
perbankan. Bagi investor, dengan adanya Apabila sektor industrinya baik, maka
pasar modal memungkinkan investor suatu negara dapat meningkatkan
mempunyai berbagai pilihan investasi kegiatan ekspornya dan mengurangi
yang sesuai dengan preferensi mereka. kegiatan impor. Hal ini tentunya sangat
Pengumuman laporan keuangan baik untuk kondisi keuangan suatu
merupakan saat-saat yang ditunggu oleh negara.
para pemodal (investor), karena dari Ada banyak faktor yang dapat
laporan keuangan itulah para investor mempengaruhi perubahan harga saham
dapat mengetahui perkembangan emiten dari masing-masing perusahaan, tidak
yang digunakan sebagai salah satu terkecuali perusahaan-perusahaan
pertimbangan untuk membeli atau manufaktur dalam penelitian ini. Faktor-
menjual saham-saham tertentu yang faktor tersebut adalah pendapatan per
mereka miliki.Oleh karena itu, peran lembar saham, besarnya dividen yang
pasar modal dewasa ini menjadi semakin dibagi, kinerja perusahaan, dan prospek
penting. perusahaan di masa yang akan datang.
Pasar modal di Indonesia atau Bursa Kinerja perusahaan yang berupa kinerja
Efek Indonesia memiliki tiga sektor. keuangan akan menjadi variabel yang
Sektor utama adalah industri penghasil dibahas dalam penelitian ini. Kinerja
bahan baku atau industri pengelola keuangan perusahaan yang akan dibahas
sumber daya alam yang terdiri atas sektor dalam penelitian ini adalah laba per
pertanian dan sektor pertambangan. lembar saham atau Earning Per Share
Sektor kedua merupakan industri (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt
manufaktur yang terdiri atas sektor

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 162
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

to Equity Ratio(DER), Return On Assets bahwa semakin besar debt to equity ratio
(ROA), dan Net Profit Margin (NPM). perusahaan akan mengakibatkan
Penulis memilih rasio-rasio tersebut returnsaham yang diterima kecil.
sebagai yang mewakili kinerja keuangan Berdasarkan hasil penelitian yang tidak
tentunya didasari oleh penelitian menunjukkan logika inilah, Penulis
terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh tertarik untuk menambahkan variabel
Savitri pada tahun 2012 yang berjudul DER pada penelitian ini untuk
“Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, mengetahui lebih lanjut bagaimana
dan PER terhadap Return Saham” sebenarnya pengaruh DER terhadap
menggunakan EPS, PER, ROA dan NPM returnsaham
sebagai variabel yang mempengaruhi Hal lain yang membedakan penelitian
returnsaham. Penelitian tersebut ini dengan penelitian terdahulu adalah
menghasilkan bahwa ROA dan NPM periode pengambilan data dan jenis
tidak berpengaruh secara signifikan perusahaannya. Di mana periode yang
terhadap return saham, sementara EPS digunakan dalam penelitian ini adalah
dan PER mempunyai pengaruh positif periode yang lebih baru yaitu 2012
secara signifikan. hingga 2014, sedangkan penelitian
Perbedaan lain dari penelitian ini terdahulu menggunakan periode 2007
dengan penelitian sebelumnya adalah hingga 2010. Lalu penelitian terdahulu
pada data yang digunakan. Peneliti juga hanya berfokus pada perusahaan
terdahulu menggunakan data rasio, manufaktur sektor konsumsi subsektor
sementara penelitian ini menggunakan industri makanan dan minuman,
data perubahan rasio tersebut dari tahun sementara penelitian ini lebih diperluas
ke tahun. Lalu penelitian terdahulu yaitu perusahaan manufaktur sektor
menggunakan return realisasi untuk Y, industri barang konsumsi, bukan hanya
sedangkan penelitian ini turut subsektor makanan dan minuman saja,
memperhitungkan return ekspektasi, melainkan ada tambahan subsektor lain
sehingga yang digunakan dalam yaitu rokok, farmasi, kosmetik dan
penelitian ini adalah return abnormal barang keperluan rumah tangga, serta
saham dari masing-masing perusahaan peralatan rumah tangga.
yang diteliti. Penelitian ini akan berfokus pada
Selain keempat rasio di atas, Penulis perusahaan manufakur sektor industri
menambahkan satu rasio lagi yaitu DER. barang konsumsi. Hal ini disertai alasan
Hal ini didasari oleh penelitian yang di mana sektor ini tidak akan pernah
dilakukan oleh Hartati (2010) berjudul hilang dari dunia industri, karena produk
“Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt yang dihasilkan oleh jenis perusahaan ini
To Equity Ratio(DER), Earning Pershare merupakan kebutuhan dari kehidupan
(EPS), Price Earning Ratio (PER) manusia. Maka dari pada itu, Penulis
Terhadap ReturnSaham”. Salah satu hasil berasumsi bahwa investor tentunya
dari penelitian tersebut adalah debt to tertarik pada perusahaan yang memiliki
equity ratio berpengaruh terhadap prospek ke depan yang baik, dalam hal
returnsaham. Semakin besar debt to ini memiliki harapan umur yang panjang
equity ratio maka semakin besar pula Berdasarkan latar belakang yang telah
returnsaham yang akan diterima. Padahal diuraikan sebelumnya, maka perumusan
menurut logikanya, semakin besar debt to masalah dalam penelitian ini adalah
equity ratio menandakan kinerja sebagai berikut.
perusahaan buruk sehingga a. Apakah Earning Per Share, Price
mengakibatkan semakin besar risiko yang Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,
harus ditanggung investor. Hal ini berarti Return On Assets, dan Net Profit

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 163
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

Margin secara individu berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal


(parsial)berpengaruh signifikan pada tersebut baik maka harus dapat ditangkap
return saham? pasar dan dipersepsikan baik serta tidak
b. ApakahEarning Per Share, Price mudah ditiru oleh perusahaan yang
Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, memliki kualitas yang. Perusahaan yang
Return On Assets, dan Net Profit melakukan publikasi laporan keuangan
Margin secara bersama-sama auditan akan memberikan informasi
(simultan) berpengaruh signifikan kepada pasar dan diharapkan pasar dapat
pada return saham? merespon informasi sebagai suatu sinyal
yang baik atau buruk. Sinyal yang
STUDI KEPUSTAKAAN diberikan pasar kepada publik akan
Landasan Teori mempengaruhi pasar saham khususnya
Teori Sinyal harga saham perusahaan. Jika sinyal
Teori sinyal (signalling theory) perusahaan menginformasikan kabar baik
merupakan salah satu teori dasar dalam pada pasar, maka dapat meningkatkan
memahami manajemen keuangan. Secara harga saham. Begitu juga sebaliknya, jika
umum, sinyal dapat diartikan sebagai sinyal perusahaan menginformasikan
isyarat yang dilakukan oleh perusahaan kabar buruk maka harga saham
(manajer) kepada pihak luar (investor). perusahaan akan mengalami penurunan
Sinyal tersebut dapat berwujud dalam (Hartono dalam Estrini; 2013).
berbagai bentuk, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung atau perlu Kinerja Keuangan
penelaahan lebih mendalam untuk dapat Menurut Fahmi (dalam Gere, 2015),
mengetahuinya. Apapun bentuk atau jenis kinerja keuangan adalah suatu analisis
dari sinyal yang dikeluarkan, semuanya yang dilakukan untuk melihat sejauh
dimaksudkan untuk menyiratkan sesuatu mana suatu perusahaan telah
dengan harapan pasar atau pihak melaksanakan dengan menggunakan
eksternal akan melakukan perubahan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
penilaian atas perusahaan. Hal ini berarti, secara baik dan benar.
sinyal yang dipilih harus mengandung
kekuatan informasi (information content) Earning Per Share (EPS)
untuk dapat mengubah penilaian pihak Earning Per Share atau laba per lembar
eksternal perusahaan. Teori sinyal saham adalah jumlah pendapatan yang
menyatakan bahwa manajer (agen) atau diperoleh dalam satu periode untuk tiap
perusahaan secara kualitatif memiliki lembar saham yang beredar, dan akan
kelebihan informasi dibandingkan dengan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk
pihak luar dan mereka menggunakan menentukan besarnya dividen yang akan
ukuran-ukuran atau fasilitas tertentu dibagikan.
menyiratkan kualitas perusahaannya. Jika .𝐸𝑃𝑆 =
pemegang saham atau investor tidak
&'('()*+,-./,0,/)1+'-'2,+3,2)4'
*'3'.*'3'3)*3,2('15672&'-+'-'2(,'+'𝑦𝑎𝑛𝑔()*)/'*
mencoba mencari informasi terkait
dengan sinyal, maka mereka tidak akan
Price Earniang Ratio (PER)
mampu mengambil manfaat maksimal
Menurut Hartati (2010), Price Earning
(Gumanti, 2013).
Ratio(PER) merupakan salah satu
Teori sinyal menyatakan bahwa
indikator yang sering digunakan analisis
perusahaan yang berkualitas baik dengan
sekuritas untuk menilai harga suatu
sengaja akan memberikan sinyal pada
saham yang diperdagangkan dipasar
pasar, dengan demikian pasar diharapkan
modal.Zuliarni (2012) mengatakan bahwa
dapat membedakan perusahaan yang
PER merupakan rasio yang menunjukkan

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 164
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

perbandingan antara harga saham di pasar Harga dan Return Saham


perdana yang ditawarkan dibandingkan Harga saham merupakan nilai sekarang
dengan pendapatan yang diterima. dari arus kas yang akan diterima oleh
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 pemilik saham dikemudian hari. Harga
𝑃𝐸𝑅 =
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 saham adalah uang yang dikeluarkan
untuk memperoleh bukti penyertaan atau
Debt to Equity Ratio (DER) pemilikan suatu perusahaan(Anoraga
Debt to Equity Ratio (DER) untuk setiap dalam Fahlevi, 2013).Menurut Hin
perusahaan tentu berbeda-beda, (dalam Fahlevi, 2013), terdapat beberapa
tergantung karakteristik bisnis dan istilah terkait dengan harga saham, yaitu
keberagaman arus kasnya. Perusahaan open, close, high, low, bid, dan ask.
dengan arus kas yang stabil biasanya Sementara itu, yang dimaksud dengan
memiliki risiko yang lebih tinggi dari return saham adalah selisih antara harga
rasio kas yang kurang stabil. saham periode sekarang dengan harga
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠)
𝑥100% saham periode sebelumnya. Return
Return On Assets (ROA) saham merupakan tingkat pengembalian
Menurut Ang (dalam Yuliana, 2013) atas investasi yang dilakukan investor
ROA merupakan salah satu rasio atas saham yang dinyatakan dalam
profitabilitas, yaitu rasio yang persentase. Return terbagi menjadi return
menunjukkan seberapa efektifnya realisasi dan return ekspektasi.
perusahaan beroperasi sehingga
menghasilkan keuntungan atau laba bagi Perusahaan Manufaktur
perusahaan. Perusahaan manufaktur adalah salah satu
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ subsektor industri yang terdaftar di Bursa
𝑅𝑂𝐴 = Efek Indonesia yang memiliki populasi
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
terbesar dalam kelompok industri non
Net Profit Margin (NPM) keuangan yang terdiri dari tiga gabungan
Net Profit Margin (NPM) merupakan sektor industri seperti yang telah Penulis
rasio antara laba bersih setelah pajak jelaskan di atas. Perusahaan manufaktur
(NIAT) terhadap penjualan (sales). Rasio sendiri juga sering disebut perusahaan
ini menunjukkan keuntungan bersih yang memiliki pabrik, di mana kegiatan
dengan total penjualan yang dapat utamanya adalah mengolah bahan baku,
diperoleh dari setiap rupiah penjualan bahan setengah jadi, dan bahan jadi
(Rajio dan Hening, dalam Savitri, 2012). menjadi barang siap konsumsi.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 Penelitian Terdahulu
Saham dan Jenis Saham Penelitian terdahulu yang mempunyai
Saham merupakan bagian dari salah satu variabel yang sama dengan penelitian ini
yang diperjualbelikan atau banyak mengenai faktor-faktor yang
diperdagangkan di pasar modal. Suatu mempengaruhi harga saham. Baru-baru
perusahaan dapat menjual hak ini, Husna (2016) memilih ROA, DER,
kepemilikannya dalam bentuk saham PER, dan EPS sebagai variabel bebas
(stock).menurut Sartono (dalam Aditya, yang mempengaruhi harga saham.
2014) saham adalah suatu jenis surat Metode penelitian yang digunakannya
berharga jangka panjang untuk memenuhi adalah analisis regresi berganda. Hasil
kebutuhan jangka panjang.Menurut dari penelitian ini adalah EPS dan
Martani (2015), saham terbagi menjadi PERberpengaruh signifikanterhadap
beberapa jenis yaitu saham biasa, saham Harga Saham, sedangkan ROA dan DER
preferen, dan saham treasuri. tidak berpengaruh signifikan. Sementara

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 165
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

penelitian lainnya yang dilakukan oleh Adequency Ratio, dan Return On


Lisandri dan Rabiatul pada tahun 2013 Equity.Metode penelitian yang digunakan
dengan variabel yang hampir sama yaitu tentunya adalah analisis regresi linier
ROI, ROE, EPS, PER, dan DER dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan
tetap pada yang utama yaitu menganalisis bahwa LDR, NPL, CAR, dan ROE secara
pengaruhnya terhadap harga saham. simultan berpengaruh signifikan terhadap
Berdasarkan hasil penelitian secara harga saham, sementara NPL tidak
simultan semua variabel mempunyai berpengaruh.
pengaruh dengan tingkat signifikan Lain lagi halnya dengan Utami (2005)
sebesar 5%, sedangkan secara parsial yang juga melakukan penelitian pada
yaitu EPS dan PER mempunyai pengaruh perusahaan perbankan yang pada masa
dan yang lainnya yaitu ROI, ROE, dan itu pasar modalnya adalah Bursa Efek
PER tidak berpengaruh. Mereka juga Jakarta. Beliau menggunakan Loan to
menemukan bahwa PER merupakan Deposit Ratio, Capital Ratio, Return On
variabel yang paling dominan. Asset, Return On Equity, Net Profit Margin,
Ulfa (2014) juga melakukan Earning Per Share, Dividen Per Share, dan
penelitian yang bertujuan untuk Debt to Equity Ratio. Berbeda dengan
mengetahui pengaruh rasio Loan To penelitian Satria di atas, Utami
Deposit Ratio, Return On Assets, Net menjadikan perubahan harga saham
Profit Margin, Dan Capital Adequacy sebagai variabel terikatnya. Hasil analisis
Ratio terhadap harga saham dan variabel regresi menunjukkan bahwa LDR dan
mana yang paling dominan. Obyek ROE memiliki pengaruh negatif. Capital
penelitian ini pada bank umum milik ratio, NPM, dan EPS memiliki pengaruh
pemerintah yang listing di Bursa Efek positif, sedangkan ROA, Dividen Per
Indonesia tahun 2008 – 2012. Metode Share, dan DER ditemukan tidak mempunyai
pengaruh terhadap perubahan harga saham.
sampling yang digunakan adalah teknik
sampling jenuh. Teknik analisa Pada tahun 2012, Savitri juga melakukan
menggunakan analisa regresi berganda. penelitian dengan tujuan ingin
Dari hasil uji F atau simultan yang menganalisis tentang bagaimana
dilakukan menunjukkan model layak pengaruh kinerja keuangan perusahaan
digunakan untuk estimasi. Hasil uji yang difokuskan pada Return On Assets
hipotesis menunjukkan bahwa dari empat (ROA), Net Profit Margin (NPM),
rasio yang diuji, terdapat satu rasio yang Earning Per Share (EPS), dan Price
berpengaruh signifikan terhadap harga Earning Ratio (PER) terhadap return
saham yaitu rasio Net Profit Margin, saham pada perusahaan manufaktur
sedangkan tiga rasio lainnya yaitu Loan sektor Food and Beverages periode 2007-
To Deposit Ratio, Return On Assets dan 2010. Hasil penelitian menunjukkan
Capital Adequacy Ratio berpengaruh bahwa adanya peningkatan return saham
tidak signifikan terhadap harga saham. dalam Perusahaan yang masuk daftar
Hasil pengujian koefisien determinasi penelitian dengan asumsi variable ROA,
parsial menunjukkan rasio Net Profit NPM, EPS, dan PER tidak mengalami
Margin memiliki pengaruh yang dominan perubahan. Untuk variable ROA tidak
terhadap harga saham. mempunyai pengaruh positif dan tidak
Satria (2015) memilih perusahaan signifikan terhadap return saham,
perbankan yang terkemuka di Indonesia sedangkan pada NPM terdapat positif dan
sebagai objek yang dipilih harga tidak signifikan terhadap return saham,
sahamnya. Variabel bebas yang dan EPS dan PER mempunyai pengaruh
digunakan yaitu Loan to Deposit Ratio, yang positif dan signifikan terhadap
Non Performing Loans, Capital return saham perusahaan manufaktur
sektor Food and Beverages.

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 166
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

Hampir sama dengan penelitian yang kedua penelitian itu digabungkan


dilakukan Savitri, Hartati (2010) sehingga dalam penelitian ini ada lima
menggunakan variabel ROA, DER, EPS, variabel bebas yang digunakan. Khusus
dan PER dan bagaimana pengaruhnya untuk variabel DER, secara teori
terhadap return saham. Hasil seharusnya memiliki pengaruh yang
penelitiannya adalah ROA dan DER negatif sementara hasil penelitian Hartati
berpengaruh positif dan signifikan, menyatakan sebaliknya. Itu sebabnya
sementara EPS dan PER tidak memiliki dalam penelitian ini, DER digunakan
pengaruh yang signifikan. kembali untuk mengetahui lebih lanjut
Hal yang membedakan penelitian ini bagaimana sebenarnya pengaruhnya
dengan penelitian-penelitian sebelumnya terhadap return saham.
adalah menggunakan variabel bebas yang Selain itu, return saham yang
kurang lebih sama, namun variabel digunakan dalam penelitian terdahulu
terikatnya berbeda, yaitu bukan harga adalah return realisasi sementara
saham melainkan return saham. Harga penelitian ini turut memperhitungkan
saham menggambarkan nilai perusahaan return ekspektasi, sehingga yang
di mata para pemegang saham maupun digunkan sebagai variabel penelitian
calon investor, sedangkan return saham adalah return abnormal saham.Hal lain
adalah tingkat pengembalian dari yang juga membedakan penelitian ini
investasi yang diharapkan oleh para dengan penelitian-penelitian sebelumnya,
investor. Savitri (2012) dan Hartati yaitu periode waktu yang digunakan.
(2010) memang melakukan penelitian Periode penelitian ini tentunya lebih
dengan return saham sebagai variabel terbaru dibanding penelitian-penelitian
terikatnya, dan dalam penelitian ini sebelumnya.
variabel-variabel yang digunakan dalam
Kerangka Pemikiran

H6
Earning Per Share
(EPS)
H1
Price Earning H2
Ratio (PER)
H3 Return Saham
Debt to Equity
Ratio (DER) H4

Return On Assets
(ROA)
H5
Net Profit Margin
(NPM)

METODE PENELITIAN laporan keuangan dan laporan ringkasan


Ruang Lingkup Penelitian kinerja tahunan perusahaan maufaktur
Ruang lingkup penelitian ini adalah pada sektor industri barang konsumsi yang
rasio keuangan yang diperoleh dari terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 167
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

Penelitian ini memiliki batasan X3 = Debt to Equity Ratio (DER)


pengambilan data dalam kurun waktu tiga X4 = Return On Assets (ROA)
tahun yaitu 2012 hingga 2014. Penelitian X5 = Net Profit Margin (NPM)
dilakukan dengan menggunakan data a = Konstanta
panel atau pooled data, karena nilai dari b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisiensi Regresi
variabel-variabel yang diteliti e = Error Term
dikumpulkan dari 30 sampel perusahaan
dan untuk tiga tahun periode. Sementara itu, teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini
Jenis dan Sumber Data menggunakan program komputer yaitu
Menurut jenis datanya, maka data yang program SPSS 21 (Statistical Program
digunakan dalam penelitian ini adalah and Services Solution). Adapun teknik
jenis data dokumenter. Dimana data-data analisis data yang dilakukan adalahuji
tersebut diperoleh dari website resmi asumsi klasik dan uji hipotesis
Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
www.idx.co.id. Selain itu, Penulis juga HASIL PENELITIAN DAN
mengumpulkan catatan historis harga PEMBAHASAN
saham dari masing-masing perusahaan Hasil Penelitian
yang dijadikan sampel di web lain yaitu Uji Asumsi Klasik
www.finance.yahoo.com dan Uji asumsi klasik dilakukan dengan
www.seputarforex.com. menggunakan empat jenis uji, yaitu uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji
Populasi dan Sampel heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah Uji normalitas yang digunakan dalam
seluruh perusahaan manufaktur sektor penelitian ini adalah uji One Sampel
industri barang konsumsi dengan lima Kolmogorov Smirnov Test. Dasar
kelompok subsektor yaitu subsektor pengambilan keputusan ini adalah hasil
makanan dan minuman, rokok, farmasi, dari 2-tailed > 0,05 maka dapat dikatakan
kosmetik dan barang keperluan rumah distribusi data populasi normal. Semua
tangga dan juga subsektor peralatan variabel memiliki angka Asymp. Sig lebih
rumah tangga yang terdaftar di Bursa dari 0,05. Hal ini berarti data dari keenam
Efek Indonesia tahun 2012-2014. Jumlah variabel dalam penelitian ini telah
perusahaan yang menjadi populasi ini terdistribusi normal. Uji asumsi klasik
adalah 34 perusahaan dan dengan yang dilakukan selanjutnya adalah uji
menggunakan metode purposive multikolinearitas. Untuk mengetahui ada
samplingdidapat 30 perusahaan sebagai tidaknya gejala multikolinieritas, dapat
sampel. dilihat dari besarnya nilai variance
inflator factor (VIF). Semua nilai
Teknik Analisis tolerance variabel lebih dari 0,10 dan
Penelitian ini menggunakan analisis semua nilai VIF variabel kurang dari 10.
regresi berganda. Persamaan regresi Hal ini berarti bahwa dapat dinyatakan
linear berganda dinyatakan dalam tidak terjadi gejala multikolinearitas
persamaan matematika sebagai berikut: dalam penelitian ini.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + Uji asumsi klasik yang ketiga yaitu uji
b5X5 + e heteroskedastisitas. Pengujian ini dapat
Keterangan : dilakukan melalui pengamatan terhadap
Y = ReturnAbnormal Saham pola Scatterplot dan diketahui bahwa
X1 = Earning Per Share (EPS) titik- titik menyebar diatas dan dibawah
X2 = Price Earning Ratio (PER) angka 0 pada sumbu Y dan juga tidak

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 175
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

membentuk pola tertentu yang teratur. penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak Durbin-Watson (DW) sebesar 1,059. Jika
terjadi masalah heteroskedastisitas pada nilai DW antara -2 dan +2 (-2 <DW<+2)
model regresi dalam penelitian ini. berarti tidak terjadi autokorelasi. Nilai
Uji asumsi klasik terakhir yang DW sebesar 1,059 terletak diantara -2
dilakukan yaitu uji autokorelasi. Untuk dan +2, maka dapat disimpulkan tidak
mendekteksi ada atau tidaknya terdapat masalah autokorelasi.
autokorelasi, maka langkah awal ialah Analisis Regresi Linier Berganda
dengan melihat hasil uji Durbin Watson. Hasil dari analisis regresi berganda dapat
Hasil dari pengujian autokorelasi dalam dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Variabel Prediksi Koefisien Sig. Keterangan
Bebas Regresi
Konstanta 5,431
EPS Positif 0,435 0,002 Signifikan*
PER Positif 0,545 0,007 Signifikan*
DER Negatif -0,074 0,031 Signifikan*
ROA Positif 0,285 0,210 Signifikan
NPM Positif 0,470 0,030 Signifikan*
Sig F 0,001
R 0,795
2
R 0,632
Dependent Variabel: Return Abnormal Saham
*Signifikan pada taraf 5%

Uji Hipotesis terhadap return saham(X6).


Uji hipotesis yang pertama yaitu uji SementaraDebt to Equity Ratio
koefisien determinasi. Pengujian ini (X3)memliki pengaruh yang negatif dan
digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan terhadap return saham(X6).
ketepatan yang terbaik dalam analisis Return On Assets (X4) teruji tidak
regresi. Dalam hal ini ditujukan oleh memiliki pengaruh.
besarnya koefisien determinasi (R2). Uji hipotesis yang terakhir adalah uji
Hasil Perhitungan memberikan hasil F. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai Adjust R Square yang bahwaEarning Per Share, Price Earning
diperoleh adalah sebesar 0,632 atau Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
63,2%. Angka tersebut memberikan arti Assets dan Net Profit Margin secara
bahwa return saham dipengaruhi Earning simultan mempunyai pengaruh positif
Per Share (X1), Price Earning Ratio (X2), dan signifikan terhadap Return Saham.
Debt to Equity Ratio (X3), Return On
Assets (X4) dan Net Profit Margin (X5) PEMBAHASAN
sebesar 63,2% dan sisanya dipengaruhi Pengaruh Earning Per Share terhadap
oleh faktor lain diluar pembahasan ini Return Saham
yaitu 36,8% (100%-63,2%). Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial
Uji hipotesis yang kedua yaitu uji t diketahui bahwa variabel EPS memiliki
(uji parsial). Hasil menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan
Earning Per Share (X1), Price Earning terhadap return saham. Penelitian ini
Ratio (X2), dan Net Profit Margin (X5) sejalan dengan penelitian Savitri (2012).
memiliki pengaruh positif dan signifikan Peningkatan EPS berarti perusahaan

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 176
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

berhasil meningkatkan tingkat perusahaan. Semakin besar DER


pengembalian yang diharapkan oleh menandakan bahwa kinerja perusahaan
investor, karena laba yang meningkat semakin buruk. Hal tersebut juga
akan diikuti oleh peningkatan dividen per memiliki arti bahwa perusahaan
lembar saham. Hal ini tentunya akan mendapatkan dana dari hutang dan ini
meningkatkan kepercayaan investor dan dapat meningkatkan resiko bagi investor.
tentunya akan berdampak pada Investor tentunya lebih menyukai resiko
permintaan akan saham perusahaan. yang tidak terlalu tinggi namun
Apabila permintaan akan saham naik, memberikan hasil yang baik dalam
maka harga saham pun akan meningkat berinvestasi. Hasil penelitian ini
dan tentu saja akan diiringi oleh return membuktikan bahwa memang DER
yang juga meningkat. memiliki pengaruh yang negatif bagi
return saham.
Pengaruh Price Earning Ratio
terhadap Return Saham Pengaruh Return On Assets terhadap
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial Return Saham
diketahui bahwa variabel PER memiliki Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial,
pengaruh yang positif dan signifikan variabel ROA tidak memiliki pengaruh
terhadap return saham dan menjadi terhadap return saham. Hasil ini sejalan
variabel yang paling dominan di antara dengan penelitian Savitri (2012).
kelima variabel. Hal ini sejalan dengan
penelitian Savitri (2012). PER merupakan Pengaruh Net Profit Margin terhadap
ekspetasi dari nilai saham pada masa Return Saham
yang akan datang, sehingga suatu saham Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial
dari perusahaan dengan kinerja dan diketahui bahwa variabel NPM memiliki
memiliki prospek yang menguntungkan pengaruh yang positif dan signifikan
akan memiliki nilai PER yang tinggi dan terhadap return saham. Hasil ini tidak
begitu pula sebaliknya. PER juga dapat sejalan dengan hasil penelitian Savitri
mewakili kemungkinan perusahaan (2012) yang mengatakan bahwa NPM
dalam memperoleh keuntungan, yaitu tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
semakin rendah PER maka laba juga akan NPM merupakan rasio yang dapat
semakin rendah. Hal ini tentunya sangat mengukur kemampuan perusahaan dalam
menjadi perhatian investor. Investor akan menghasilkan pendapatan bersihnya.
menggunakan PER sebagai pertimbangan Jadi, apabila rasio ini mengalami
dalam memilih saham perusahaan mana peningkatan itu berarti kinerja perusahaan
yang dapat memberikan keuntungan yang juga meningkat. Sehingga akan
besar di masa yang akan datang. memberikan dampak meningkatnya
pendapatan yang akan diterima oleh
Pengaruh Debt to Equity Ratio pemegang saham.
terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial Pengaruh Earning Per Share, Price
diketahui bahwa variabel DER memiliki Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,
pengaruh yang negatif dan signifikan Return On Assets dan Net Profit Margin
terhadap return saham. Hal ini tidak terhadap Return Saham
sejalan dengan penelitian Hartati (2010) Berdasarkan hasil uji F atau uji simultan
yang menemukan hasil bahwa DER didapatkan hasil bahwa Earning Per
memiliki pengaruh yang positif. Share, Price Earning Ratio, Debt to
DER menggambarkan perbandingan Equity Ratio, Return On Assets dan Net
antara total hutang dengan total ekuitas Profit Margin secara simultan

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 177
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

mempunyai pengaruh positif dan Jadi, hasil penelitian ini mendukung


signifikan terhadap Return Saham. Nilai teori yang ada. Sementara itu, untuk
perusahaan tentunya sangat dipengaruhi hasil penemuan DER memiliki
oleh kinerja perusahaan terutama kinerja pengaruh negatif yang signifikan,
keuangan. Earning Per Share, Price tidak sejalan dengan hasil penelitian
Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Hartati (2010) yang menemukan
Return On Assets dan Net Profit Margin hasil sebaliknya. Hartati (2010)
tentunya dapat dijadikan alternatif bagi menemukan bahwa DER memiliki
invetor untuk menilai perusahaan dan pengaruh yang positif, sementara
memperkirakan return yang akan secara teori seharusnya DER yang
didapatkannya dalam berinvestasi. semakin tinggi menunjukkan bahwa
Perusahaan yang memiliki kinerja resiko yang dimiliki perusahaan
perusahaa yang baik akan memiliki semakin tinggi dan akan menurunkan
tingkat pengembalian yang baik pula. nilai perusahaan di mata investor.
Dalam penelitian ini perusahaan Cahaya Perbedaan hasil penelitian Hartati
Kalbar, Tbk (CEKA) memiliki return dengan teori inilah yang mendorong
saham yang paling tinggi mencapai 0,03 Penulis menambahkan variabel DER
dan cenderung memiliki tingkat pada penelitian ini untuk mencari
perubahan rasio keuangan lebih tinggi tahu lebih lanjut bagaimana
dari perusahaan lainnya. Hal ini sebenarnya pengaruh DER terhadap
membuktikan bahwa rasio keuangan yang return saham dan ternyata hasilnya
baik akan memberikan nilai yang baik sesuai dengan teori dan tidak sejalan
pula bagi perusahaan di mata para dengan hasil penelitian Hartati. Ada
investor. Sehingga semakin tinggi nilai lima variabel dalam penelitian ini
perusahaan, semakin banyak investor dan hanya empat yang terbukti
yang menanamkan modalnya di suatu memiliki pengaruh terhadap return
perusahaan dan tingkat pengembalian saham, sementara yang tidak terbukti
atau return-nya juga akan meningkat. memiliki pengaruh yaitu ROA. Hal
ini sejalan dengan penelitian Savitri
KESIMPULAN (2012). Ini juga berarti bahwa
Berdasarkan hasil analisis dan investor tidak terlalu melihat
pembahasan yang telah diuraikan, dapat bagaimana perusahaan dalam
diambil kesimpulan sebagai berikut. mengelola asetnya melainkan lebih
1. Secara parsial ada empat varibel fokus memperhatikan tingkat
yang memiliki pengaruh terhadap perubahan rasio-rasio yang
return saham, dengan rincian EPS, berhubungan dengan laba yang
PER, dan NPM memiliki pengaruh dihasilkan perusahaan.
positif dan DER memiliki pengaruh 2. Secara simultan Earning Per Share,
negatif. Sejalan dengan penelitian Price Earning Ratio, Debt to Equity
Savitri (2012) bahwa EPS dan PER Ratio, Return On Assets, dan Net
memiliki pengaruh positif yang Profit Margin mempunyai pengaruh
signifikan, namun Savitri yang positif dan signifikan terhadap
menemukan hasil bahwa NPM tidak Return Saham sebesar 63,2%.
berpengaruh signifikan. Secara teori, 3. Sesuai dengan teori sinyal di mana
NPM yang semakin meningkat perusahaan dapat memberikan
tentunya menggambarkan kinerja isyarat mengenai keadaan dan
perusahaan yang semakin baik dan kualitas perusahaan, investor dapat
akan berdampak pada peningkatan menjadikan kinerja keuangan
keuntungan para pemegang saham. sebagai sinyal yang diberikan oleh

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 178
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

perusahaan untuk bahan Martani, Dwi. 2015. Akuntansi Keuangan


pertimbangan dalam pengambilan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:
keputusannya. Salemba Empat.
Pangestika, Styfanda. 2015. Analisis
REFERENSI Estimasi Model Regresi DataPanel
Bursa Efek Indonesia. 2016. Ringkasan Dengan Pendekatan Common
Kinerja Peusahaan. EffectModel (CEM), Fixed Effect
http://www.idx.co.id/id- Model (FEM), DanRandom Effect
id/beranda/publikasi/ringkasankinerj Model (REM). Semarang: Universitas
aperusahaantercatat.aspxDiakses Negeri Semarang.
pada 3 September 2016. Periansya. 2015. Analisa Laporan
Estrini, Dwi Hayu. 2013. Analisis Keuangan. Palembang: Politeknik
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Negeri Sriwijaya.
Audit Delay. Semarang: Universitas Permatasari, Agustine. 2012. Pengaruh
Diponegoro. NPM, ROA, dan ROE Terhadap
Fahlevi, Ilham Reza. 2013. Pengaruh Harga Saham Pada Perusahaan
Rasio Likuiditas, Provabilitas, dan Pertambangan yang Tercantum
Solvabilitas Terhadap Harga Saham. dalam Indeks LQ45. Jawa Timur:
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Universitas Pembangunan Nasional.
Gere, Maria Fitriana. 2015. Pengaruh Savitri, Dyah Ayu. 2012. Analisis
Kinerja Keuangan Terhadap Harga Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER
Saham Perusahaan Manufaktur di Terhadap Return Saham. Semarang:
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Universitas Diponegoro.
dan Riset Manajemen, 4(8), 1-17. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Hartati. 2010. Pengaruh Return On Asset Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
(ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Ulfa, Maria. 2014. Pengaruh Kinerja
Earning Pershare (EPS), Price Keuangan Terhadap Harga Saham
Earning Ratio (PER) Terhadap Return Bank Umum Milik Pemerintah di
Saham (Studi Pada Perusahaan BEI. Jurnal Ilmu dan Riset
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Manajemen, 3(11).
Efek
Indonesia). Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
Hermuningsih, Sri. 2014. Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Initial Return
setelah Initial Public Offerings (IPO)
pada Perusahaan Publik di
Indonesia. Jurnal Universitas
Paramadina, 11(3), 1226-1251.
Husna, Nailal. 2016. Analisis Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Perbankan.
E-Jurnal Apresiasi Ekonomi, 4(2),
151-156.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Teori
Portofolio dan Analisis Investasi.
Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 179
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 12 No. 2 Juli 2018

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur Sektor Industri


Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 180

Anda mungkin juga menyukai