OLEH :
REZA SULU
NIM 16 304 018
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
BAB I
PENDAHULUAN
berinvestasi terlebih pada saham karena semakin mudah dalam mengakses setiap
situs investasi yang ada. Saham adalah pilihan sebagian besar investasi di pasar
modal, investor menggunakanya karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dan
dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi lebih kecil. Saham dapat
diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada
memaksimalkan nilai perusahaan yang nantinya akan tercermin pada tingginya Harga
Saham tersebut.
Perusahaan konstruksi adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang
masyarakat sesuai dengan peraturan, rencana, dan juga hukum yang berlaku. Namun
1
2
dalam penelitian ini akan menilai bagaimana Harga Saham perusahaan konstruksi
pasar modal, Harga Saham adalah faktor yang penting dan harus diperhatikan
oleh setiap investor dalam berinvestasi karena harga saham merujuk pada prestasi
emiten. Harga saham di pasar modal terdiri atas tiga kategori, yaitu harga tertinggi
(high price), harga terendah (low price) dan harga penutupan (close price). Harga
Saham merupakan harga yang ditetapkan oleh suatu perusahaan atau emiten terhadap
surat kepemilikan saham di perusahaan mereka. Harga Saham adalah hal yang
berpengaruh terhadap IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan. Berikut ini data
rata – rata Harga Saham pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi yang terdaftar
Tabel 1.1.
Rata – Rata Harga Saham Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018 – 2020
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
HARGA SAHAM 2018 HARGA SAHAM 2019 HARGA SAHAM 2020
Sumber: Annual Report Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi (2023)
3
Berdasarkan data Rata – Rata Harga Saham Perusahaan Jasa Sub Sektor
Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018 – 2020 di atas
menunjukkan bahwa pada tahun 2018 Harga Saham berada pada rata – rata 365.
Tahun 2019 menunjukkan bahwa Harga Saham berada pada rata – rata 458 dan pada
tahun 2020 Harga Saham berada pada rata – rata 459. Hasil rata – rata menunjukkan
terjadi kenaikan Harga Saham setiap tahunnya oleh karena itu Harga Saham
merupakan harga yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam
melakukan investasi. Naik maupun turun rasio – rasio keuangan perusahaan dapat
berpengaruh pada peningkataan Harga Saham, dimana Harga Saham perusahaan akan
mengalami suatu fluktuasi tergantung pada kondisi rasio keuangan perusahaan dan
Saham sebagai tanda dalam penyertaan modal dapat membuat seseorang atau
pihak dalam hal ini badan usaha dapat memiliki serta mengklaim hak atas pendapatan
perusahaan, aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Menurut Irham Fahmi (2017: 179) Struktur Modal merupakan gambaran
dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang
bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri
menentukan struktur pendanaan yang baik perusahaan dapat menggunakan rasio Debt
to Equity Ratio (DER). Menurut Kasmir (2018:157) Debt to equity ratio merupakan
rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan
cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
4
ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap
perusahaan untuk menentukan jumlah uang yang akan dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada
akan dibagikan kepada pemegang saham dan sebagai dividen atau akan ditahan
dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.
Kebijakan Dividen dijadikan sebagai sinyal oleh para investor dalam mengambil
keputusan investasi yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap Harga Saham
perusahaan.
memiliki profit yang tinggi akan menahan laba internal mereka untuk berinvestasi
dividend payout ratio. Perusahaan yang menaikkan dividend payout ratio dapat
meningkatkan Harga Saham dan memberikan sinyal yang baik bagi para investor
yang akan datang. Namun dengan adanya kenaikan dividend payout ratio akan
mengurangi sumber dana internal yang tersedia untuk investasi kembali sehingga
Equity Ratio) berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap Harga
Saham. Namun hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hambali (2019) dimana Struktur Modal dengan proksi DER (Debt to
Equity Ratio) tergolong berpengaruh rendah dan bersifat negatif terhadap Harga
Payout Ratio) berpengaruh negatif terhadap Harga Saham. Hermuningsih, dkk (2022)
signifikan terhadap return saham. Oleh karena itu, hal ini menyebabkan semakin
Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Pada Perusahaan Jasa Sub
Sektor Konstruksi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi Periode Tahun 2019
– 2021)”.
6
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka pada penelitian ini
penulis hanya membatasi penelitian agar pembahasan hanya berfokus pada lingkup
manajemen keuangan dan hanya pada pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen
adanya batasan fokus pembahasan agar dalam pembahasannya dapat lebih terinci dan
mendalam. Untuk itu penulis merumuskan beberapa hal yang akan menjadi fokus
Manfaat teoritis yang ingin dicapai dari penelitian ini diharapkan bisa
wawasan yang berkaitan dengan ilmu manajemen keuangan serta berinvestasi yang
bermanfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi berbagai pihak, antara lain:
Bagi Penulis dapat memenuhi persyaratan mengikuti ujian Skripsi serta menambaha
Saham yang ada dengan memperhatikan variabel Struktur Modal, Kebijakan Dividen
dan Profitabilitas.
BAB II
KAJIAN TEORI
keuangan suatu perusahaan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca maupun
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka
merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak
sarana informasi bagi setiap orang dalam menganalisa maupun dalam melakukan
proses pengambilan keputusan serta untuk menyusun strategi yang akan dilakukan
kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Saham sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha)
tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim (hak) atas pendapatan perusahaan,
8
9
aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Keuntungan memiliki Saham yaitu bisa mendapatkan dividen dan Capital Gain
yang adalah keuntungan ketika investor menjual saham dengan harga yang lebih
tinggi dari harga belinya. Saham merupakan aset yang likuid, jadi mudah untuk
diperjualbelikan.
Harga Saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
Saham dapat berubah naik maupun turun dalam hitungan waktu yang begitu cepat.
Harga Saham dapat berubah dalam hitungan menit bahkan juga dalam hitungan
sebagai berikut: a) Trade-off Theory (Teori Pertukaran) Teori ini merupakan teori
Santoso (2016) teori ini merupakan teori yang disenangi oleh manajer karena
memiliki hirarki sumber dana yang dibutuhkan dalam menentukan Struktur Modal
suatu pertanda atau isyarat yang dilakukan oleh manajemen kepada pihak investor
Adapun rumus yang digunakan dalam menilai Leverage yaitu DER (Debt to
Equity Ratio). DER (Debt to Equity Ratio) merupakan proporsi total hutang
terhadap rata – rata ekuitas pemegang saham (Kasmir 2014:156). Rasio ini
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur DER (Debt to Equity Ratio)
Total Hutang
DER=
Ekuitas
dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan apakah laba yang dihasilkan akan
dibagikan sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna investasi
akan dibagikan kepada investor sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk
yakni dividen interim dan dividen final. Dividen Interim: Mekanisme pembagian
perusahaan akan ditutup atau waktunya masih berjalan. Kebijakan Dividen dapat
penelitian ini Kebijakan Dividen diukur dengan DPR (Dividend Payout Ratio).
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur DPR (Dividend Payout Ratio)
Total Dividen
DPR = × 100
Total Laba
2.5 Profitabilitas
menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba
bagi modal sendiri, dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
akan melihat keuntungan yang benar – benar akan diterima dalam bentuk dividen
tertentu.
yaitu Rasio Pengembalian Aset (Return on Asset Ratio). ROA (Return On Asset)
merupakan rasio yang memperlihatkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin rendah (kecil)
rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
adalah rasio yang menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh
dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu digunakan angka laba
setelah pajak dan rata-rata kekayaan perusahaan. Dengan demikian rasio ini
operasi tersebut. ROA (Return On Asset) adalah rasio pendapatan setelah bunga
13
dan pajak (EAT) atau net pendapatan dibagi dengan nilai buku aset di awal tahun
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
KERANGKA BERPIKIR
H3
Profitabilitas (X3)
H4
Keterangan:
2.6 Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Pendekatan Penelitian
angka dan mengejarkan analisis data dengan prosedur statistik. Menurut Sugiyono
apa yang ingin diketahui. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah
3.2.1. Populasi
digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi yang
Populasi bukan hanya orang saja, tetapi dapat juga objek maupun
benda – benda alam yang lain. Populasi bukan hanya jumlah yang ada pada objek
atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
17
18
dimiliki oleh objek maupun subjek itu (Sugiyono, 2012:80). Jadi target populasi yang
diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018 - 2020. Populasi dalam
penelitian ini adalah laporan tahunan setiap perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
menerbitkan laporan tahunan (annual report) sesuai tahun penelitian. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kriteria data yang
dibutuhkan meliputi Struktur Modal yang diproksikan dengan DER (debt to equity
Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (return on asset) dan Harga Saham.
Sampel dalam penelitian ini adalah laporan tahunan dari setiap Perusahaan Jasa Sub
Sektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sampel yang
(Sugiyono, 2012:116) yaitu cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang
1. Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa sub sektor
report) maupun ringkasan performa perusahaan yang lengkap dan diaudit setiap
tahun.
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah
Populasi Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2018 – 2020 22
Tabel 3.1.1
adalah data yang diukur dan dihitung secara langsung yang berupa informasi atau
penjelasan yang dinyatakan dalam bilangan atau angka. Dalam hal ini data kuantitatif
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
performa Perusahaan Jasa Sub Sektor Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2018 - 2020. melalui website www.idx.co.id dan website
data sekunder yang relevan dari laporan keuangan/tahunan (annual report) maupun
Struktur Modal adalah perbandingan modal asing atau jumlah utang dengan
dan pengambilan yang diharapkan (Mustafa, 2017: 85). Dalam penelitian ini, Struktur
Modal diproksikan dengan DER. DER (Debt to Equity Ratio) merupakan proporsi
total hutang terhadap rata – rata ekuitas pemegang saham. Berikut ini adalah
Total Hutang
DER =
Ekuitas
dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan apakah laba yang dihasilkan akan
dibagikan sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna investasi di
masa yang akan datang. Dalam penelitian ini Kebijakan Dividen diproksikan dengan
22
DPR (Dividend Payout Ratio). Berikut ini adalah perhitungan rasio DPR (Gitman dan
Zutter 2012:577):
Total Dividen
DPR = × 100
Total Laba
3.5.3. Profitabilitas
mendapatkan atau menghasilkan laba. Laba yang tinggi akan membuat tingkat
(return on asset), rasio ini dicari dengan membandingkan seluruh utang dengan
seluruh asset, atau secara matimatis dapat dirumuskan sebagai berikut Kasmir (2014):
Laba Setelah Pajak
ROA = × 100
Total Aset
Harga Saham adalah Harga Saham dapat diukur menggunakan Harga Saham akhir
Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam data yang di teliti dan
Uji Asumsi klasik dilakukan agar dapat melihat apakah hasil regresi yang
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi, variabel
dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Analisis statistik dilakukan agar
dapat mengetahui normalitas data yang diuji dengan menggunakan distribusi grafik
P-P Plot.
b. Uji Multikolinearitas
variabel independen. Karena model regresi yang baik ditunjukkan dari hasil uji
tersebut. Agar dapat mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi
dapat diketahui dengan Tolerance Value (TOL) atau Variance Inflation Factor (VIF).
24
Jika nilai TOL lebih dari 0,10 atau besaran VIF kurang dari 10 maka model tidak
terkena multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
lainnya. Apabila variance yang dihasilkan residual pengamatan satu tetap disebut
pengolahan data menyebar di bawah maupun di atas titik-titik origin (angka 0) pada
sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang tertentu. Heteroskedastisitas terjadi jika
pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar
maupun bergelombang-gelombang.
2. Uji Pengaruh
linier berganda adalah dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan
lebih dari satu variabel, seperti (X 1, X2, X3,….., Xn) namun masih menunjukkan
diagram hubungan yang linier. Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh
variabel Y yaitu Harga Saham Perusahaan Jasa Konstruksi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia 2019 – 2021. Bentuk analisis regresi berganda dalam penelitian ini
Keterangan:
Y = Harga Saham
α = Konstanta
β1 – β3 = Koefisien Regresi
X1 = Struktur Modal
X2 = Kebijakan Dividen
X3 = Profitabilitas
e = Error
3. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diujikan berkaitan dengan ada
Kebijakan Dividen dan Profitabilitas) terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham
secara parsial. Alat ukur yang digunakan untuk uji hipotesis sebagai berikut:
dan Profitabilitas secara bersama-sama. Jika nilai R² kecil, maka variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai R square berkisar antar 0
dan 1. Nilai R² mendekati angka satu maka pegaruh yang diberikan variabel
independen yang digunakan memberikan hampir semua informasi yang didapat untuk
b. Uji statistik F
penerimaan atau penolakan hipotesis ini akan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
H0 : β1= β3= 0
Ha : β1≠ β2≠ 0
H0 diterima apabila F hitung < F tabel H0 ditolak apabila F hitung > F tabel
4. Kesimpulan
c. Uji statistik T
Variabel dependen.
dk = (n-k)
4. Kesimpulan