Anda di halaman 1dari 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL


SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2016

JURNAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi


pada program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang

Disusun Oleh:
SHABRINA ARIEVIA PUTRI
NIM. EA 13.1.0542

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
2017
Ekonomi-Akuntansi 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR


MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2016

Shabrina Arievia1), aaa2), bbb3)


1)
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang
2) 3)
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham dengan struktur modal sebagai variabel intervening pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI Periode 2012-2016. Faktor-faktor tersebut antara lain profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur
kepemilikan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dimana pengumpulan data dilakukan untuk
mendapatkan data sekunder. Analisis untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel
bebas terhadap variabel terikat dan atau melalui variabel interveningnya. Metode analisis yang digunakan
adalah regresi analisis jalur dengan menggunakan program SPSS 2.3..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap struktur modal namun struktur kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal. Sementara
profitabilitas, struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham. Struktur
modal terbukti menjadi variabel intervening yang mempengaruhi hubungan profitabilitas dan struktur
kepemilikan terhadap harga saham.

Kata Kunci : Profitabilitas, Ukuran perusahaan, Struktur kepemilikan, Struktur Modal, Harga
Saham, Pertambangan.

ABSTRACT

This study aimed to analyze factors affect stock price with capital structure as intervening variable
in mining company sector listed on BEI 2012-2016. The factors are profitability, company size and
ownership structure.
This research was conducted by a quantitative method where data collection with the technical
documentation to gain secondary data. Data analysis used in this research was Path Analyse Regression
with SPSS 2.3. Program to run the data to test direct effect among independent variabels to dependen
variabel and test indirect effect among independent variabels to dependen variabel through intervening
variable.
The results showed that the profitability, company size don’t have effect to capital structure but
ownership structure has. Profitability, ownership structure and company size have effect through stock
price. Capital structure is proved as intervening variable that effect the relation beetwen profitability,
ownership structure and stock price .

Keywords : Profitability, Company Size, Ownership Structure,Capital Structure, Stock Price,


Mining.
Universitas Pandanaran – Semarang 2
PENDAHULUAN kewajibannya, karena pertumbuhan laba yang
Perekonomian di Indonesia mengalami stabil menggambarkan perusahaan memiliki aliran
pertumbuhan yang cukup pesat dari waktu ke kas yang stabil pula, kecilnya resiko struktur modal
waktu. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era membuat para investor tertarik untuk menanamkan
globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh saham mereka karena perusahaan dianggap mampu
masyarakat dunia. Kemajuan perekonomian suatu menutup seluruh hutangnya dengan modal yang ia
negara salah satunya dapat direfleksikan oleh miliki.
aktivitas pasar modal yang ada di negara Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia
tersebut.Sebagai pasar yang sedang berkembang (Apindo) Kaltim M.Slamet Brotosiwoyo kepada
(emerging market), pergerakan harga saham di Kompas.com (Rabu, 12 Agustus 2015)
pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif mengatakan “Sekitar 125 perusahaan tambang
tinggi.Secara sederhana perubahan harga saham tutup di kaltim. Pokoknya tutup”. Akibat dari krisis
mencerminkan perubahan minat investor terhadap perekonomian global semakin akut. Perusahaan
saham tersebut (Mahapsari & Taman, 2013). dibidang pertambangan dan perkebunan yang
Pratinah & Kusuma (2012) berpendapat terkena dampak paling parah sehingga
bahwa investor mempunyai berbagai pertimbangan mengharuskan malakukan pemutusan hubungan
untuk memutuskan sebuah investasi saham di pasar kerja (PHK) kepada 5.000 orang. Secara umum
modal. Fluktuasi harga saham yang tidak menentu kejadian krisis global tersebut menimbulkan
dan mengandung risiko menyebabkan turunnya harga saham sebagian besar perusahaan
ketidakpastian investor dalam menentukan sektor tambang pada bursa efek.
keputusan investasinya. Suatu negara yang tidak Seorang manajer keuagan dalam
bisa menjamin keamanan bagi investor untuk meningkatkan nilai perusahaannya tidak hanya
menanamkan modalnya di suatu negara maka dapat memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham
menurunkan tingkat kepercayaan investor dalam atau investor, tetapi harus memperhatiakan
berinvestasi sehingga dapat mempengaruhi kinerja pengambilan keputusan pendanaan (Safitri, 2016).
pasar modal terutama akan berpengaruh pada harga Titik temu investor menanamkan modalnya untuk
saham. mencari keuntungan dan perusahaan yang
Kondisi finansial perusahaan merupakan membutuhkan modal untuk perluasan, operasional
cerminan struktur modal perusahaan yang baik. atau alasan apapun menyebabkan terjadinya
Tinggi rendahnya struktur modal tentunya akan perdagangan efek/ surat berharga perusahaan di
mempengaruhi para investor ketika akan pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang
menanamkan modalnya di dalam suatu perusahaan. mempertemukan penjual dan pembeli tersebut.
Tingginya minat investor berinvestasi di pasar Analisa terhadap penilaian harga saham merupakan
saham menjadikan harga saham perusahaan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh
tersebut meningkat. Ketika seluruh negara investor sebelum melakukan investasi, supaya
mengalami krisis global, banyak perusahaan di investor tidak terjebak pada kondisi yang
Indonesia yang mengalami kebangkrutan karena merugikan. Fluktuasi harga saham memberikan
kewajiban membayar hutang dalam valuta dampak terhadap perusahaan. Pada saat harga
asingnya meningkat sangat tajam. Salah satunya saham meningkat, deviden yang diterima investor
yaitu PT ANTAM (Persero) Tbk yang memiliki lebih banyak sehingga meningkatkan kesejahteraan
sejumlah hutang import akibat transaksi import perusahaan. Perusahaan pun memiliki kinerja
yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam volume keuangan yang lebih baik, aktivitas operasional
perdagangan saham bila jumlah penjualan saham sehingga banyak investor yang tertarik memiliki
tinggi maka struktur modal akan mengecil. sebagian saham perusahaan. Hal ini menyebabkan
Pertumbuhan laba perusahaan yang stabil mampu perusahaan lebih mudah dalam akses modal.
memberikan jaminan pada investor bahwa Namun, apabila harga saham mengalami
perusahaan memiliki kemampuan melunasi penurunan, maka akan mengancam likuiditas
Universitas Pandanaran – Semarang 3
perusahaan, efek paling parah adalah perusahaan memiliki aset lebih tinggi memiliki
dapat mengalami kebangkrutan. kemampuan untuk mempertahankan
Tinggi rendahnya minat seorang investor kelangsungan hidupnya dibandingkan dengan
dalam melakukan investasi saham di pengaruhi perusahaan dengan aset yang kecil. Besarnya
oleh kualitas dari nilai saham di pasar modal. suaru perusahaan yang diukur melalui total aset
Menurut Djazuli saham tercermin pada kinerja terdiri dari beberapa komponen yang mampu
perusahaan yang tercermin pada kinerja keuangan menunjang aktivitas operasional perusahaan.
suatu perusahaan. Sebagai alat untuk memperoleh Struktur kepemilikan digunakan untuk
informasi dan sebagai bahan pertimbangan investor menunjukkan bahwa variabel-variabel yang
memerlukan data-data guna mempertimbangkan penting dalam struktur modal tidak hanya
keputusan dalam berinvestasi, salah satunya ditentukan oleh jumlah hutang dan equity tetapi
menggunakan data laporan keuangan perusahaan juga oleh persentase kepemilikan oleh manajer
(Pratinah & Kusuma, 2012). dan institusional (Jensen dan Meckling dalam
Struktur modal merupakan Suastini, 2016), mengingat struktur modal
perbandingan antara total hutang dengan modal merupakan suatu keputusan pendanaan yang
sendiri. Perusahaan perlu mencapai struktur melibatkan sejumlah kepemilikan. Semakin
modal yang optimal sehingga biaya modal rata- tinggi dominasi kepemilikan non publik maka
rata perusahaan dapat diminimalkan atau keputusan yang diambil semakin obyektif
perusahaan dapat memaksimalkan nilainya sesuai dengan kondisi perusahaan. Bila dilihat
yang didalamnya terkandung memaksimumkan dari sisi proporsi modal perusahaan yang mana
kemakmuran para pemegang saham dengan proporsi tersebut dari laba yang dihasilkan dari
meningkatkan harga saham perusahaan. Jika penggunaan aset serta putusan pendanaan
nilai perusahaan semakin tinggi, maka akan eksternal dari pemiliknya sehingga memiliki
semakin tinggi pula kemakmuran para struktur modal yang kuat, perusahaan tersebut
pemegang saham. Menurut Sartono (2010) bisa dikatakan memiliki kredibilitas baik,
struktur modal adalah perimbangan jumlah performance kinerja keuangan yang baik dan
hutang jangka pendek yang bersifat permanen, dapat dipercaya yang pada akhirnya membuat
utang jangka panjang, saham preferen dan nilai perusahaan baik di mata investor.
saham biasa. Pengaruh profitabilitas terhadap harga
Indikator harga saham perusahaan saham berhasil dibuktikan oleh Safitri (2016)
dilihat dari kinerja keuangan seperti yang yang mengatakan bahwa profitabilitas
pernah dilakukan para peneliti terdahulu yang berpengaruh positif terhadap harga saham serta
memberi beberapa alternatif pertimbangan struktur modal terbukti berpengaruh sebagai
dalam pemilihan investasi di perusahaan. mediator profitabilitas terhadap harga saham
Apabila kinerja perusahaan baik dan sementara penelitian Tamonsang & Arochman
menghasilkan laba bersih yang tinggi atas (2015) menunjukkan hasil yang bertolak
penggunaan total aset perusahaan secara belakang dimana struktur modal tidak
optimal maka dapat mempengaruhi nilai dari memoderasi pengaruh profitabilitasa terhadap
perusahaan (Pratinah & Kusuma, 2012). Laba harga saham.
atas penggunaan aset tersebut nantinya Hermuningsih (2016) mengatakan
memberikan proporsi struktur modal suatu bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh
perusahaan, dimana struktur modal juga positif terhadap struktur modal perusahaan dan
sebagai indikator nilai perusahaan. struktur modal terbukti sebagai perantara dalam
Tingginya harga saham ditunjang pula hubungan antara ukuran perusahaan terhadap
oleh besarnya aset perusahaan. Besarnya aset harga saham. Namun penelitian tersebut
perusahaan mencerminkan besarnya alokasi bertolak belakang dengan penelitian Safitri
dari investasi perusahaan. Perusahaan yang (2016) yang mengatakan bahwa ukuran
Universitas Pandanaran – Semarang 4
perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap Berdasarkan rumusan masalah yang
struktur modal perusahaan namun memiliki dikemukakan diatas, maka permasalahan dalam
pengaruh langsung secara positif terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:
harga saham, selain itu struktur modal juga 1. Untuk menguji secara empiris dan
dapat memoderasi hubungan antar kedua menganalisis pengaruh profitabilitas
variabel tersebut. terhadap struktur modal
Kepemilikan manajerial dan 2. Untuk menguji secara empiris dan
institusional yang diteliti pengarunya terhadap menganalisis pengaruh ukuran perusahaan
harga saham oleh Suartana dan Damayanti terhadap struktur modal
(2014) memberikan hasil yang berbeda dimana 3. Untuk menguji secara empiris dan
kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi menganalisis pengaruh struktur
harga saham sedangkan kepemilikan kepemilikan terhadap struktur modal
institusional lah yang memiliki pengaruh 4. Untuk menguji secara empiris dan
terhadap harga saham. menganalisis pengaruh profitabilitas
Berdasarkan fenomena perusahaan terhadap harga saham
pertambangan dalam kurun waktu terakhir dan 5. Untuk menguji secara empiris dan
hasil penelitian terdahulu yang belum menganalisis pengaruh ukuran perusahaan
konsisten, maka penelitian ini disusun dengan terhadap harga saham
judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi 6. Untuk menguji secara empiris dan
Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai menganalisis pengaruh struktur
Variabel Intervening pada pada Perusahaan kepemilikan terhadap harga saham
Pertambangan yang Terdaftar di BEI tahun 7. Untuk menguji secara empiris dan
2012 – 2016).” Penelitian ini diambil dari menganalisis pengaruh struktur modal
perusahaan pertambangan yang terdaftar di terhadap harga saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012 hingga
2016 (5 tahun). TINJAUAN PUSTAKA
Harga saham menjadi prediktor Teori Signal
cerminan nilai suatu perusahaan. Banyak faktor Menurut Wolk dalam Thiono (2006), Teori
yang mempengaruhi tinggi rendahnya harga sinyal menjelaskan mengapa perusahaan
saham salah satunya adalah faktor fundamental mempunyai dorongan untuk memberikan informasi
yang tercermin dari laporan keuangan. Laporan laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan
keuangan secara fundamental menunjukkan perusahaan untuk memberikan informasi karena
kinerja perusahaan umumnya dilihat dari terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan
beberapa komponen dalam neraca berupa pihak luar. Perusahaan mengetahui lebih banyak
aktiva dan pasiva serta laporan pendapatan mengenai perusahaan dan prospek yang akan
yang menunjukkan laba perusahaan. Jika datang daripada pihak luar (investor, kreditor).
perusahaan rugi atau memiliki laba rendah Kurangnya informasi pihak luar mengenai
akan dapat mempengaruhi struktur modal dan perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri
berpengaruh pula pada harga saham. dengan memberikan harga yang rendah untuk
Berdasarkan latar belakang masalah yang perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai
dikemukakan diatas, maka permasalahan dalam perusahaan, dengan mengurangi informasi
penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi
profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur informasi asimetri adalah dengan memberikan
kepemilikan berpengaruh terhadap struktur sinyal pada pihak luar. Salah satunya berupa
modal dan harga saham? informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek
perusahaan yang akan datang.
Universitas Pandanaran – Semarang 5
Isyarat atau sinyal adalah suatu tindakan tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan
yang diambil manajemen perusahaan yang perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana sumber dana internal yang berlimpah. Dalam
manajemen memandang prospek perusahaan. pecking order theory ini tidak terdapat struktur
Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan modal yang optimal. Secara spesifik perusahaan
akan mencoba menghindari penjualan saham dan mempunyai urut-urutan preferensi (hierarki) dalam
mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan penggunaan dana. Suatu kondisi dimana sebuah
dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan perusahaan dapat menggunakan kombinasi utang
hutang yang melebihi target struktur modal yang dan ekuitas secara ideal, yaitu menyeimbangkan
normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang nilai perusahaan dan biaya atas struktur modalnya
menguntungkan akan cenderung untuk menjual dapat dikatakan sebagai struktur modal yang
sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu optimal. Struktur modal yang optimal dapat
perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat berubah sepanjang waktu, yang dapat
(signal) bahwa manajemen memandang prospek mempengaruhi biaya modal tertimbang (weighted
perusahaan tersebut suram. Apabila suatu average cost of capital). Selanjutnya, perubahan
perusahaan menawarkan penjualan saham baru, biaya modal akan mempengaruhi keputusan
lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya anggaran modal dan akhirnya akan mempengaruhi
akan menurun, karena menerbitkan saham baru harga saham perusahaan.
berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian Erosvitha dan Wirawati (2016)
dapat menekan harga saham sekalipun prospek mengemukakan dimana Pecking order theory
perusahaan cerah (Saidi, 2004). menjelaskan mengapa perusahaan akan
Teori sinyal mengemukakan bagaimana menentukan sumber pendanaan yang paling
seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal disukai. Perusahaan lebih cenderung menggunakan
kepada pengguna laporan keuangan (Wolk dalam sumber pendanaan internal dari laba ditahan dan
Thiono, 2006). Sinyal ini berupa informasi depresiasi terlebih dahulu, dari pada dana eksternal
mengenai apa yang sudah dilakukan oleh dalam aktivitas pendanaan. Pengecualian saat
manajemen untuk merealisasikan keinginan perusahaan tidak memiliki dana internal yang
pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau memadai maka dana eksternal akan dipilih sebagai
informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan alternatifnya. Pada saat dana eksternal dipilih, akan
tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori lebih cenderung menggunakan hutang dari pada
sinyal menjelaskan bagaimana seharusnya sinyal- ekuitas.
sinyal keberhasilan atau kegagalan manajemen Urutan pengguanaan sumber pendanaan
(agent) disampaikan kepada pemilik (principal). dengan mengacu pada pecking order theory adalah:
Dalam hubungan keagenan manajer memiliki internal fund (dana internal), debt (hutang), dan
asimetri informasi terhadap pihak eksternal equity (modal sendiri). Dana internal lebih disukai
perusahaan seperti investor dan kreditor. Asimetri dari dana eksternal karena dana internal
informasi terjadi ketika manajer memiliki memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu
informasi internal perusahaan yang relatif lebih “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar.
banyak dan mengetahui informasi tersebut relatif Kalau bisa memperoleh sumber dana yang
lebih cepat dibandingkan pihak eksternal (Saidi, diperlukan tanpa memperoleh “sorotan dan
2004). publisitas publik” sebagai akibat penerbitan saham
baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk
hutang daripada modal sendiri karena
Pecking Order Theory pertimbangan biaya emisi obligasi yang lebih
Menurut Myers (Bringham & Houston, murah dibandingkan biaya saham baru yang akan
2006), pecking order theory menyatakan bahwa menurunkan harga saham lama, selain itu manajer
“Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang khawatir jika penerbitan saham baru akan
Universitas Pandanaran – Semarang 6
ditafsirkan sebagai kabar buruk (bad news) oleh kecenderungan bagi perusahaan kecil untuk
para pemodal dan membuat harga saham akan menggunakan modal ekuitas.
turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh
kemungkinan adanya asimetrik antara pihak Harga Saham
manajemen dengan pihak pemodal. Husnan (2005), menyebutkan bahwa
sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang
Asymmetric Information Theory menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang
Perusahaan cenderung menggunakan memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh
pendanaan dari dalam untuk membiayai bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
pendanaannya karena adanya informasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai
asimetri antara manajer dan juga calon pemegang kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
saham potensial. Hal ini dikemukakan oleh (Myers, menjalankan haknya.”Jadi, saham adalah surat
1984) dalam (Bringham & Houston, 2006) dimana berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang
dengan adanya asimetri informasi, investor dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang
biasanya akan menginterpretasikan sebagai berita berbentuk Perseroan Terbatas (PT), dimana saham
buruk apabila perusahaan membuat keputusan tersebut menyatakan bahwa pemilik saham tersebut
pendanaan dengan menerbitkan ekuitas. Pada saat adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan
manajer berusaha memaksimalkan kekayaan tersebut.
pemegang saham yang saat ini memiliki informasi Keberhasilan dalam menghasilkan
yang tidak dimiliki oleh para pemegang saham keuntungan akan memberikan kepuasan bagi
baru yang potensial, maka para pemegang saham investor yang rasional. Harga saham dapat
baru akan mengurangi kemauan mereka dalam merupakan salah satu indikator kinerja manajemen
membayar saham baru dengan asumsi manajer dalam pengelolaan perusahaan. Harga saham yang
akan menggunakan informasi internal untuk cukup tinggi akan memberikan keuntungan, yaitu
melakukan tindakan demi kepentingan pemegang berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi
saham saat ini. Jika infomasi internal tersebut perusahaan sehingga memudahkan bagi
bersifat menguntungkan, maka manajer akan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar
berusaha untuk menggunakan sumber dana perusahaan. Sedangkan, menurut Sartono (2001),
keuangan eksternal yang diperlukan untuk “harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme
mengeluarkan saham-saham yang bernilai rendah, permintaan dan penawaran di pasar modal”. Harga
maka diperlukan keputusan berjenjang dalam saham mengalami perubahan naik turun dari satu
melakukan pemilihan sumber dana yang akan waktu ke waktu yang lain. Perubahaan tersebut
digunakan untuk memenuhi kebutuhan keuangan tergantung pada kekuatan permintaan dan
perusahaan. penawaran. Apabila suatu saham mengalami
Keadaan ini memungkinkan manajer kelebihan permintaan, maka harga saham akan
menggunakan informasi yang diketahuinya untuk cenderung naik. Sebaliknya, apabila kelebihan
mengambil keputusan, khususnya keputusan penawaran, maka harga saham cenderung turun.
pendanaan perusahaan. Dalam asymmetric Apabila suatu saham mengalami kelebihan
information theory, dijelaskan bahwa ukuran permintaan, maka harga saham akan cenderung
perusahaan berpengaruh terhadap lebih tertutup naik. Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran,
atau terbukanya perusahaan untuk membagi maka harga saham cenderung turun. Sehingga
informasi kepada pihak luar. Perusahaan kecil perubahan harga saham mempunyai pola tertentu
menganggap bahwa membagi informasi kepada dan pola tersebut akan berulang. Jenis informasi
pihak pemberi pinjaman atau modal membutuhkan yang merupakan sinyal penting untuk menilai
biaya yang besar. Hal ini menghambat penggunaan keadaan tersebut adalah laba dan dividen. Dan
pendanaan eksternal dan meningkatkan informasi yang berkaitan dengan dividen meliputi
dividen payout ratio dan earning per share.
Universitas Pandanaran – Semarang 7
Variabel yang biasa digunakan dalam (2013). Semakin tinggi profitabilitas perusahaan
analisis fundamental adalah rasio keuangan yang maka semakin baik struktur modalnya. Jika dilihat
terbagi dalam empat kelompok, rasio likuiditas, dari rasio DER, apabila ROA meningkat DER akan
leverage, profitabilitas dan aktivitas (Pandansari, cenderung menurun karena struktur modalnya
2012). Contoh data atau indicator umum lainnya memiliki komposisi pendanaan internal yang lebih
yang digunakan dalam analisis fundamental besar dari laba ditahan yang dihasilkan oleh
adalah: pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, perusahaan. Sebalikanya jika ROA rendah maka
imbal hasil atau pengembalian ekuitas, margin DER perusahaan akan semakin tinggi karena
laba, dan data-data keuangan lainnya sebagai perusahaan pasti akan berhutang pada pihak
sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan eksternal untuk mendanai aktivitas operasionalnya
potensi pertumbuhan perusahaan di masa baik dengan menerbitkan saham maupun berhutang
mendatang. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pada kreditur. Berdasarkan uraian di atas maka
Harga Saham hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini
Terdapat beberapa faktor yang dapat adalah:
mempengaruhi fluktuasi harga saham di pasar H1: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat struktur modal.
dipengaruhi oleh faktor eksternal dari perusahaan
maupun faktor internal perusahaan. Menurut Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Brigham dan Houston (2006) dalam Pratinah dan Struktur Modal
Kusuma (2012) harga saham dipengaruhi oleh Ukuran perusahaan merupakan indikator
beberapa faktor utama yaitu faktor internal dan yang menunjukkan kekuatan finansial perusahaan.
faktor eksternal perusahaan. Ukuran Perusahaan adalah ukuran atau besarnya
Berdasarkan pendapat diatas dapat aset yang dimiliki perusahaan (Ferawati dan
diketahui bahwa harga saham suatu perusahaan Yuniati, 2014). Perusahaan besar dapat dengan
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal mudah mengakses ke pasar modal. Kemudahan
perusahaan tetapi juga dapat dipengaruhi oleh untuk mengakses ke pasar modal berarti
faktor internal perusahaan. Faktor internal yang perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan
dapat mempengaruhi harga saham antara lain untuk mendapatkan dana, karena kemudahan
adalah faktor fundamental perusahaan, seperti aksebilitas ke pasar modal dan kemampuannya
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan untuk memunculkan dana lebih besar. Semakin
keuntungan dan arus kas dapat mempengaruhi besar perusahaan maka akan semakin besar pula
harga saham (Pratinah & Kusuma, 2012). Selain dana yang dibutuhkan untuk melakukan investasi.
dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut, harga Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal
saham perusahaan juga dipengaruhi faktor dan memiliki fleksibilitas dan kemampuan lebih
fundamental lain seperti ukuran perusahaan, untuk mendapatkan dana. Perusahaan besar dapat
struktur kepemilikan, struktur modal dan memberikan jaminan dalam hal pelunasan hutang
sebagainya. yang lebih besar daripada perusahaan yang lebih
kecil. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis
Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:
Modal H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
Perusahaan dengan laba tinggi akan terhadap struktur modal.
bermanfaat dalam perputaran modal. Profitabilitas
suatu perusahaan diukur dari kemampuan
perusahaan menggunakan aktivanya secara Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap
produktif, dengan membandingkan antara laba Struktur Modal
yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah Struktur kepemilikan lain dalam
aktiva perusahaan tersebut (Mahapsari & Taman mekanisme good corporate governance adalah

Universitas Pandanaran – Semarang 8


kepemilikan institusional, yang diartikan sebagai H4: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
kepemilikan saham perusahaan oleh institusi atau harga saham.
lembaga tertentu (Tarjo, 2008). Peningkatan
kepemilikan institusional membawa dampak pada Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Harga
semakin kuatnya tingkat pengendalian yang Saham
dilakukan pihak pemegang saham atas perilaku Ukuran Perusahaan adalah ukuran atau
manajer yang ditujukan untuk mengurangi agency besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Ferawati
cost dan mengambil keputusan dalam alternatif dan Yuniati, 2014). Ukuran perusahaan merupakan
pemilihan modal baik itu dari sumber internal indikator yang menunjukkan kekuatan finansial
maupun eksternal. perusahaan. Perusahaan besar dapat dengan mudah
Keputusan untuk berhutang umumnya mengakses ke pasar modal. Kemudahan untuk
dipengaruhi oleh pemilik institusi. Kepemilikan mengakses ke pasar modal berarti perusahaan
institusi yang lebih besar cenderung memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk
meminimalisasikan hutang kecuali untuk aktivitas mendapatkan dana, karena kemudahan aksebilitas
pengembangan usaha karena struktur modal yang ke pasar modal dan kemampuannya untuk
kuat akan meminimalkan resiko investasi. Setiap memunculkan dana lebih besar. Adanya
perluasan modal sahamnya hanya akan memiliki kemudahan tersebut ditangkap oleh investor
pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan sebagai sinyal positif dan prospek yang baik
hilangnya atau tergesernya tingkat pengendalian sehingga size bisa memberikan pengaruh yang
perusahaan (komposisi kepemilikan institusi positif terhadap nilai perusahaan (Elva, 2012).
menurun). Hanya saja masalah asimetri informasi Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang
dan biaya keagenan akan sangat berpengaruh dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:
terhadap biaya modal. Besarnya biaya modal H5: Ukuran perusahaan berpengaruh positif
keseluruhan ini akan digunakan sebagai cut of rate terhadap harga saham.
pada pengambilan keputusan investasi (Tamonsang
& Arrohman, 2015). Berdasarkan uraian di atas Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap
maka hipotesis yang dapat diajukan dalam Harga Saham
penelitian ini adalah: Struktur kepemilikan lain dalam
H3: Struktur Kepemilikan berpengaruh negatif mekanisme good corporate governance adalah
terhadap struktur modal. kepemilikan institusional, yang diartikan sebagai
kepemilikan saham perusahaan oleh institusi atau
Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham lembaga tertentu (Tarjo, 2008). Peningkatan
Profitabilitas suatu perusahaan diukur dari kepemilikan institusional membawa dampak pada
kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya semakin kuatnya tingkat pengendalian yang
secara produktif, dengan membandingkan antara dilakukan pihak pemegang saham atas perilaku
laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan manajer yang ditujukan untuk mengurangi agency
jumlah aktiva perusahaan tersebut (Mahapsari & cost dan meningkatkan nilai perusahaan
Taman, 2013). Hermuningsih (2014) menyatakan (Damayanti dan Suartana, 2014). Berdasarkan
apabila profitabitas perusahaan baik maka para uraian di atas maka hipotesis yang dapat diajukan
stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dalam penelitian ini adalah :
dan juga investor akan melihat sejauh mana H6: Struktur Kepemilikan berpengaruh positif
perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan terhadap harga saham.
dan investasi perusahaan. Dengan baiknya kinerja
perusahaan akan meningkatkan pula nilai Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga
perusahaan (Suharli dalam Hermuningsih, 2014). Saham
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang Debt to Equity Ratio (DER) merupakan
dapat diajukan dalam penelitian ini adalah: rasio yang sering digunakan untuk mengukur
Universitas Pandanaran – Semarang 9
tingkat hutang dengan ekuitas yang dimiliki oleh theory yang mengemukakan bahwa perusahaan
perusahaan. Pihak agen harus memberikan signal cenderung mempergunakan sumber pendanaan
positif kepada investor terkait kemampuan internal dari laba ditahan sebanyak mungkin
perusahaan dalam melunasi hutang perusahaan sebelum memutuskan untuk berhutang. Semakin
jangka panjang, dengan menganalisis rasio tinggi rasio DER, maka semakin rendah nilai
leverage seorang investor dapat melihat saham. Tingginya rasio DER sebagai badnews bagi
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang investor karena adanya resiko investasi.
hutangnya (Utama & Rohman, 2013). Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang
Perusahaan dengan kondisi keuangan yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah :
baik akan meminjam uang lebih sedikit walaupun H7: Struktur Modal berpengaruh negatif
mempunyai kesempatan untuk meminjam lebih terhadap harga saham.
banyak. Hal ini sejalan dengan pecking order

Model Kerangka Pemikiran Teoritis


H4
PROFITABILITAS
(X1)
H1
H5
UKURAN
PERUSAHAAN H2 STRUKTUR HARGA
(X2) MODAL (Y1) SAHAM (Y2)
H7
STRUKTUR
KEPEMILIKAN H3
H6
(X3)

Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variable


No Variabel Definisi Pengukuran Sumber

1. Profitabilitas Kemampuan perusahan untuk ROA= Laba Tamonsang &


menghasilkan keuntungan atau Setelah Pajak di Arochman (2015).
laba. Dalam penelitian ini bagi dengan Total
profitabilitas diukur dengan Aset
menggunakan Return on Assets
(ROA) yang menunjukkan
kemampuan keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva
untuk menghasilkan laba yang
merupakan perbandingan antara
laba bersih dengan total aktiva

2. Ukuran Merupakan suatu indikator yang Firm Size = Hermuningsih (2014)


Perusahaan menunjukkan kekuatan finansial L n (Total aset)
perusahaan berdasarkan aset yang
dimiliki

Universitas Pandanaran – Semarang 10


3. Struktur Kepemilikan institusional, yang KI = K. Damayanti &
Kepemilikan diartikan sebagai kepemilikan Institusional / Suartana (2014)
saham perusahaan oleh institusi Total
atau lembaga tertentu. Kepemilikan x
100%

4 Struktur Modal Pembiayaan permanen yang DER = Hutang/ Weston dan Copeland
terdiri dari hutang jangka panjang, Modal dalam Tamonsang &
saham preferen dan modal saham Arochman (2015)

5 Harga Saham nilai nominal penutupan dari Dalam mata uang Tamonsang &
pernyataan/ pemilikan seseorang/ Rupiah (Rp.) Arochman (2015)
badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas yang
berlaku secara reguler dipasar
modal di Indonesia

METODE PENELITIAN Uji Multikoloniaritas


Penelitian ini merupakan penelitiaan kuantitatif Coefficientsa
menggunakan data sekunder. Jumlah perusahaan Model Unstandardize Stand t Sig. Collinearity
d Coefficients ard Statistics
pertambangan semua sektor berdasarkan data yang B Error Beta Tol VIF
diperoleh dari Fact Book BEI 2017 ada 39 -
(Constant) -3,222 1,889 ,091
perusahaan yang tergolong dalam sektor 1,706
pertambangan. Bermula dari data tersebut dipilih Profitabilitas 5,454 1,294 ,346 4,216 ,000 ,865 1,156
perusahaan yang telah ditentukan di metode Ukuran
,534 ,105 ,438 5,080 ,000 ,782 1,279
1 Perusahaan
penelitian.. data dianailisis menggunakan regresi Struktur
jalur menggunakan program SPSS. 2,446 ,747 ,284 3,275 ,001 ,774 1,291
Kepemilikan
Struktur -
-,090 ,054 -,137 ,097 ,870 1,149
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Modal 1,675
Uji Asumsi Klasik a. Dependent Variable: Harga Saham
Uji Normalitas Berdasarkan pada tabel diatas, terlihat
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test bahwa tidak ada variabel independen yang
Unstandardized memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10.
Residual Selanjutnya hasil perhitungan VIF juga
N 100 menunjukan hal yang sama yaitu tidak ada satupun
Normal Mean 0E-7
Parametersa,b Std. Deviation 1,12876537 variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih
Most Extreme
Absolute ,065 besar dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Positive ,065 tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
Differences
Negative -,051
Kolmogorov-Smirnov Z ,646 independen dalam model regresi.
Asymp. Sig. (2-tailed) ,798 Uji Heteroskedastisitas
a. Test distribution is Normal. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan
b. Calculated from data.
dengan menggunakan metode scatter plot. Seperti
Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan normalitas
pada gambar berikut ini:
dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0.798 dengan tingkat
signifikansi pada 0,05. Nilai P > dari 0,05 maka
residual berdistribusi secara normal.

Universitas Pandanaran – Semarang 11


Struktur
2,446 ,747 ,284 3,275 ,001
Kepemilikan
Struktur
-,090 ,054 -,137 -1,675 ,097
Modal
Model persamaan regresi yang dapat ditulis
dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi
adalah sebagai berikut:
Y1 = 1,440 – 3,555 Profitabilitas + 0,172 Ukuran
Perusahaan – 3,676 Struktur Kepemilikan
Untuk pengujian masing – masing
koefisien regresi (pengujian parsial), dengan
melihat nilai probabilitas masing – masing
variabel. Dengan kriteria nilai probabilitas harus
lebih kecil dari tingkat signifikan yaitu sebesar
0.05.
Berdasarkan gambar metode scatter plot a. Profitabilitas (X1) memiliki signifikasi sebesar
diatas diperoleh pola yang tidak teratur atau 0,147 lebih besar dari tingkat signifikan 0,05.
menyebar secara acak berada disekitar angka nol Hal ini variabel Profitabilitas tidak berpengaruh
dan sumbu Y, maka disimpulkan bahwa hasil terhadap Struktur Modal (Y1)  H1 ditolak
pengujian untuk variabel tidak terjadi b. Ukuran Perusahaan (X2) memiliki signifikasi
heteroskedastisitas dalam model regresi. sebesar 0,389 lebih besar dari tingkat signifikan
Uji Autokorelasi 0,05. Hal ini berarti Ukuran Perusahaan tidak
Model Summaryb
Mo R R2
berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y1) 
Adjusted Error of DW
del R2 the H2 ditolak
Estimate c. Struktur Kepemilikan (X3) memiliki signifikasi
1 ,669a ,448 ,424 1,15228 1,798
0.009 lebih kecil dari tingkat signifikan 0.05.
a. Predictors: (Constant), Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan yang berarti Struktur kepemilikan berpengaruh
b. Dependent Variable: Harga Saham terhadap struktur modal (Y1)  H3 diterima
Du DW 4-du Keterangan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda II
1.7364 1.798 2.2636 Bebas
Model Unstandardized Stand T Sig.
Autokorelasi
Coefficients ard
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh B Error Beta
nilai D-W sebesar 1.798 Sedangkan nilai du (Constant) -3,222 1,889 -1,706 ,091
diperoleh sebesar 1.7364. Dengan demikian Profitabilitas 5,454 1,294 ,346 4,216 ,000
diperoleh bahwa nilai du lebih kecil dari DW. Nilai Ukuran
,534 ,105 ,438 5,080 ,000
DW yaitu 1.798 lebih kecil dari 4-du yaitu sebesar Perusahaan
1
Struktur
2.2636. Dengan demikian menunjukkan bahwa Kepemilikan
2,446 ,747 ,284 3,275 ,001
model regresi tersebut sudah bebas dari masalah Struktur
-,090 ,054 -,137 -1,675 ,097
autokorelasi. Modal
a. Dependent Variable:Harga Saham
Pengujian Hipotesis Model persamaan regresi yang dapat ditulis
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda I dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi
Model Unstandardized Stand t Sig. adalah sebagai berikut :
Coefficients ard
Y2 = -3,222 + 5,454 Profitabilitas + 0,534
B Error Beta
(Constant) -3,222 1,889 -1,706 ,091
Ukuran Perusahaan + 2,446 Struktur
Profitabilitas 5,454 1,294 ,346 4,216 ,000 Kepemilikan – 0,090 Struktur Modal + Y1
1 a. Profitabilitas (X1) memiliki signifikasi sebesar
Ukuran
,534 ,105 ,438 5,080 ,000
Perusahaan 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05.

Universitas Pandanaran – Semarang 12


Hal ini variabel Profitabilitas berpengaruh tidak langsung -0,01548 berarti secara tidak
terhadap harga saham (Y2)  H4 diterima langsung ukuran perusahaan melalui struktur
b. Ukuran Perusahaan (X2) memiliki signifikasi modal tidak mempunyai pengaruh terhadap
sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat harga saham.
signifikan 0,05. Hal ini berarti Ukuran 3. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap
Perusahaan berpengaruh terhadap harga saham Harga Saham Melalui Struktur Modal.
(Y2)  H5 diterima Struktur kepemilikan berpengaruh langsung
c. Struktur Kepemilikan (X3) memiliki terhadap harga saham sebesar -3,676
signifikasi 0.001 lebih kecil dari tingkat sementara pengaruh struktur modal terhadap
signifikan 0.05. yang berarti Struktur harga saham -0,090, sehingga dapat di hitung
kepemilikan berpengaruh harga saham (Y2)  pengaruh tidak langsung struktur kepemilikan
H6 diterima terhadap harga saham melalui struktur modal
d. Struktur Modal (Y1) memiliki signifikasi 0.097 sebesar -3,676 x -0,090 = 0,33084. Pengaruh
lebih besar dari tingkat signifikan 0.05. yang total yang diberikan struktur kepemilikan
berarti Struktur modal tidak berpengaruh harga terhadap harga saham sebesar -3,676 +
saham (Y2)  H7 ditolak. (0,33084) = -1,21616784. pengaruh langsung
sebesar -3,676 lebih kecil dari pada pengaruh
Analisis Jalur tidak langsung 0,33084 berarti secara tidak
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham langsung struktur kepemilikan melalui struktur
Melalui Struktur Modal. Profitabilitas modal mempunyai pengaruh terhadap harga
berpengaruh langsung terhadap harga saham saham.
sebesar -3,555 sementara pengaruh struktur
modal terhadap harga saham -0,090, sehingga Hasil Uji Simultan ( Uji Statistik F )
dapat di hitung pengaruh tidak langsung ANOVAa
profitabilitas terhadap harga saham melalui Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
struktur modal sebesar -3,555 x -0,090 = Regression 102,240 4 25,560 19,250 ,000b
0,31995. Pengaruh total yang diberikan 1 Residual 126,137 95 1,328
profitabilitas terhadap harga saham sebesar - Total 228,377 99
3,555 + 0,31995 = -3,23505 pengaruh a. Dependent Variable: Harga Saham
langsung sebesar -3,555 lebih kecil dari pada b. Predictors: (Constant), Struktur Modal, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Struktur Kepemilikan
pengaruh tidak langsung 0,31995 berarti
Jika dilihat dari tabel 4.8 diatas diketahui
secara tidak langsung profitabilitas melalui
nilai F hitung sebesar 19.250 lebih besar dari nilai
struktur modal mempunyai pengaruh terhadap
F tabel sebesar 2.46, dimana nilai probabilitas
harga saham.
adalah 0.000 < 0.05. Maka hal ini menunjukkan
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Harga
bahwa secara bersama-sama variabel independen
Saham Melalui Struktur Modal. Ukuran
berpengaruh terhadap variabel dependen.
perusahaan berpengaruh langsung terhadap
harga saham sebesar 0,172 sementara
Uji Determinasi ( Uji R2)
pengaruh struktur modal terhadap harga Model Summaryb
saham -0,090, sehingga dapat di hitung Model R R2 Adjuste Std. DW
pengaruh tidak langsung ukuran perusahaan d R2 Error
terhadap harga saham melalui struktur modal 1 ,669a ,448 ,424 1,15228 1,798
sebesar 0,172 x -0,090 = -0,01548. Pengaruh a. Predictors: (Constant), Struktur Modal, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Struktur Kepemilikan
total yang diberikan ukuran perusahaan b. Dependent Variable: Harga Saham
terhadap harga saham sebesar 0,172 + (- Jika dilihat dari nilai tabel diatas bahwa
0,01548) = 0,15652. pengaruh langsung nilai Adjusted R square 0.424 maka hal ini
sebesar 0,172 lebih besar dari pada pengaruh menunjukkan bahwa variabel dependen dapat
Universitas Pandanaran – Semarang 13
dijelaskan oleh variabel independen sebesar 42,4% 2. Pengaruh Langsung Profitabilitas, Ukuran
sehingga masih ada 57,6% variabel dependen dapat Perusahaan dan Struktur Modal Harga
dipengaruhi oleh variabel independen lain diluar Saham.
variabel yang digunakan pada penelitian ini. Jika rasio profitabilitas tinggi maka
perusahaan tersebut memiliki produktivitas
Pembahasan tinggi yang nantinya akan meningkatkan
1. Pengaruh Langsung Profitabilitas, Ukuran pendapatan investor yang menanamkan saham
Perusahaan dan Struktur Kepemilikan pada perusahaan tersebut dalam bentuk laba
Struktur Modal. per lembar sahamnya (Mahapsari & Taman
Profitabilitas suatu perusahaan diukur dari (2013). Ukuran Perusahaan adalah ukuran atau
kemampuan perusahaan menggunakan besarnya aset yang dimiliki perusahaan
aktivanya secara produktif (Mahapsari & (Ferawati dan Yuniati, 2014). Ukuran
Taman (2013). Kemampuan tersebut tercermin perusahaan merupakan indikator yang
dari rasio laba yang dihasilkan oleh menunjukkan kekuatan finansial perusahaan
perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan dan lebih mendapatkan kepercayaan dimata
indikator yang menunjukkan kekuatan investor dibandingkan dengan perusahaan
finansial perusahaan dan lebih mendapatkan kecil. Investor menganggap jika perusahaan
kepercayaan dimata investor dibandingkan yang lebih besar maka akan lebih
dengan perusahaan kecil. Struktur kepemilikan menguntungkan bagi investor karena memiliki
yang diproksikan dengan komposisi alokasi dari sumber daya pemodalan
kepemilikan institusional memiliki pengaruh perusahaan. Struktur kepemilikan lain dalam
dalam pengambilan keputusan perusahaan mekanisme good corporate governance adalah
khususnya dalam keputusan pendanaan. kepemilikan institusional, yang diartikan
Dalam penelitian ini, hanya struktur sebagai kepemilikan saham perusahaan oleh
kepemilikan saja yang mempengaruhi struktur institusi atau lembaga tertentu (Tarjo, 2008).
modal. Semakin besar struktur kepemilikan Investor akan lebih percaya jika perusahaan
institusional semakin rendah rasio DER nya. didominasi oleh struktur kepemilikan non-
Hal ini berarti keputusan yang diambil oleh publik karena banyaknya saham yang dimiliki
pemilik yang notabene didominasi oleh oleh publik mengindikasikan pengendalian
pemilik institusional lebih cenderung pada internal yang lemah.
sumber dana internal. Sementara profitabilitas Hal ini dibuktikan dari nilai statistik
dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi menunjukkan bahwa secara parsial,
struktur modal dikarenakan sudah terdapat profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur
kebijakan perusahaan yang mengatur tentang kepemilikan memiliki berpengaruh signifikan
pembagian deviden sehingga berapapun terhadap harga saham yang lebih besar dari
labanya perusahaan akan tetap berhutang 0,05. Hal ini dapat dimaknai bawa semakin
dengan sewajarnya. Begitu juga dengan aset tinggi profitabilitas, semakin besar perusahaan
perusahaan yang tidak mempengaruhi struktur dan semakin besar proporsi struktur
modal karena hanya menggambarkan besar kepemilikan non-publik maka semakin tinggi
kecilnya perusahaan. harga saham. Hal ini sesuai dengan teori sinyal
Penelitian ini bertolak belakang dengan (Wolk & Thiono, 2006) yang di dalamnya
penelitian Tamonsang & Arochman (2015) , mengandung makna bahwa baiknya informasi
hermuningsih (2016) dan Safitri (2016) dalam laporan keuangan akan menjadi
dimana dalam penelitian tersebut goodnews bagi investor, sehingga menarik
membuktikan bahwa profitabilitas dan ukuran minat investor untuk berinvestasi pada
perusahaan berpengaruh terhadap struktur perusahaan tersebut. Informasi dalam laporan
modal.. keuangan tersebut antara lain dari sisi
Universitas Pandanaran – Semarang 14
profitabilitas perusahaan, selain itu investor yang dimiliki perusahaan, investor hanya
mempertimbangkan pula ukuran perusahaan, cenderung melihat komposisi pendanaan
perusahaan besar dapat dengan mudah perusahaan dengan kemampuan dalam
mengakses ke pasar modalserta melihat pula menghasilkan laba nya. Variabel intervening
tingkat pengendalian internal yang tercermin struktur modal dalam penelitian ini menjadi
dari struktur kepemilikannya. tidak sebagai perantara atas pengaruh ukuran
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan perusahaan terhadap harga saham. Hal ini
penelitian Safitri (2016) yang mengatakan dilihat dari hasil perkalian nilai beta ukuran
bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan perusahaan yang mempengaruhi harga saham
berpengaruh positif dan signifikan terhadap melalui struktur modal yang mana memiliki
nilai perusahaan serta konsisten pula dengan nilai lebih kecil dari pengaruh langsungnya.
penelitian Damayanti & Suartana (2014) yang Sementara struktur kepemilikan yang
membuktikan bahwa kepemilikan institusional berkaitan dengan keputusan pendanaan suatu
berpengaruh pada nilai perusahaan yang perusahaan. Keputusan pendanaan hasil dari
tercermin melalui harga saham perusahaan adanya keputusan dan pengendalian interen
tersebut. perusahaan dapat mempengaruhi harga saham
3. Pengaruh Tidak Langsung Profitabilitas, serta mempengaruhi keputusan pendanaan
Ukuran Perusahaan dan Struktur investor pada perusahaan tersebut. Variabel
Kepemilikan Harga Saham Melalui intervening struktur modal dalam penelitian ini
Struktur Modal. terbukti menjadi perantara atas pengaruh
Profitabilitas yang telah diproksikan dengan struktur kepemilikan terhadap harga saham.
rasio ROA merupakan cerminan dalam alokasi Hal ini dilihat dari hasil perkalian nilai beta
sumber daya perusahaan dari aktivitas struktur kepemilikan perusahaan yang
investasi. Secara fundamental investor akan mempengaruhi harga saham melalui struktur
mempertimbangkan rasio ROA dalam modal yang mana memiliki nilai lebih besar
menentukan keputusan investasi karena rasio dari pengaruh langsungnya.
tersebut merupakan cerminan dari kinerja Hasil penelitian tersebut sejalan dengan
perusahaan dengan adanya tinjauan melalui penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih
struktur modal perusahaan. Jika ROA tinggi, (2014) menyatakan bahwa profitabilitas
DER lebih kecil sehingga menaikkan saham. memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
Struktur modal perusahaan umumnya akan nilai perusahaan dengan struktur modal
dilihat secara komposisi dan dilihat secara sebagai variabel intervening. Safitri (2016)
langsung pengaruhnya terhadap harga saham, menambahkan bahwa ukuran profitabilitas
namun dalam penelitian ini secara langsung mampu meningkatkan nilai perusahaan yang
pengaruh struktur modal terhadap harga saham diperkuat oleh struktur modal. Hal ini
tidak terbukti. Variabel intervening struktur konsisten dengan Penelitian Mahapsari dan
modal dalam penelitian ini menjadi perantara Taman (2013) yang membuktikan bahwa
atas pengaruh profitabilitas terhadap harga terdapat pengaruh positif profitabilitas
saham. Hal ini dilihat dari hasil perkalian nilai terhadap harga saham melalui struktur modal.
beta profitabilitas yang mempengaruhi harga Keputusan struktur modal ditentukan oleh
saham melalui struktur modal yang mana pemilik institusi. Dominasi pemilik institusi
memiliki nilai lebih besar dari pengaruh yang tinggi akan mempengaruhi keputusan
langsungnya. obyektif dari strukur modal yang nantinya
Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan akan mempegaruhi harga saham. Beberapa
logaritma natual total aset berada pada sisi kiri penelitian berupaya menguji pengaruh
laporan posisi keuangan yakni pada aktiva. kepemilikan institusional dengan nilai
Investor tidak memperhatikan berapa aset perusahaan. Pakaryaningsih (2008) dalam
Universitas Pandanaran – Semarang 15
penelitiannya menemukan adanya pengaruh DAFTAR PUSTAKA
yang signifikan antara kepemilikan Arini, Farida, 2014, Pengaruh Likuiditas, Ukuran
institusional pada nilai perusahaan. Hal ini Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan
konsisten dengan penelitian Damayanti dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur
Suartana (2014) yang menyatakan kepemilikan Modal (Studi pada Perusahaan Pertambangan
institusional berpengaruh positif pada nilai yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
perusahaan. Namun penelitian pengaruh tidak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
langsung ukuran perusahaan terhadap harga Brawijaya, Vol 6. Nomor 2. 2014.
saham melalui struktur modal bertolak
belakang dengan penelitian Hermuningsih Brigham, EF., and J. Houston, 2006, Dasar-Dasar
(2016) dan Safitri (2016) yang mengatakan Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh.
bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh Penerbit Salemba Empat,Jakarta.
tidak langsung terhadap harga saham.
Damayanti, N. P. W. P., & Suartana, I. W, 2014,
SIMPULAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah Kepemilikan Institusional pada Nilai
untuk menganalisis profitabilitas, ukuran Perusahaan, E-Jurnal Akuntansi, 9(3), 575-590.
perushaan dan struktur kepemilikan dalam
mempengaruhi harga saham dengan struktur modal Elva, N, 2012, Pengaruh Kepemilikan Institusional
sebagai variabel intervening. Berdasarkan hasil dan Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan
analisis dan pembahasan yang dilakukan dalam hutang dan nilai perusahaan (Studi pada
penelitian ini, maka dapat diambil beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di
kesimpulan sebagai berikut: BEI), Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 19(2).
1. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
Erosvitha, C. K., & Wirawati, N. G. P, 2014.
Struktur Modal (H1 ditolak)
Pengaruh profitabilitas, set kesempatan
2. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
investasi, pertumbuhan penjualan, dan risiko
terhadap Struktur Modal (H2 ditolak)
bisnis pada struktur modal. E-Jurnal
3. Struktur Kepemilikan berpengaruh negatif
Akuntansi, 14(1), 172-197.
terhadap struktur modal (H3 diterima)
4. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Ghozali, Imam, 2013, Analisis Multivariate dengan
harga saham (H4 diterima) Program IBM SPSS 19. Semararang:
5. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif Universitas Diponegoro.
terhadap harga saham (H5 diterima)
6. Struktur kepemilikan berpengaruh positif Hermuningsih, S. 2014, Pengaruh Profitabilitas,
harga saham (H6 diterima) Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
7. Struktur modal tidak berpengaruh harga saham Sruktur Modal Sebagai Variabel
(H7 ditolak) Intervening, Jurnal siasat bisnis, 16(2).

Saran Husnan, Suad, 2005, Manajemen Keuangan dan


Penelitian selanjutnya agar dapat Teori Penerapan. BPFE: Yogyakarta.
mempertimbangkan untuk menambah objek
penelitian perusahaan di bidang lain yang terdaftar Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2011,
di BEI. Penelitian selanjutnya hendaknya Metodologi Penelitian Bisnis, untuk Akuntansi
menambah variabel penelitian mengingat dalam Dan Manajemen, Edisi Pertama.
penelitian ini hanya menggunakan variabel BPFE,Yogyakarta.
fundamental saja.

Universitas Pandanaran – Semarang 16


Imanta, Dea, 2011, Faktor-Faktor yang Pandansari, A, 2012, Analisis faktor fundamental
Mempengaruhi Kepemilikan Manageria,. Jurnal terhadap harga saham, Accounting Analysis
Bisnis dan Akuntansi, 13 (1), h: 67-80. Journal, 1(1).

Mahapsari, N. R., & Taman, A, 2013, Pengaruh Priantinah, D. dan Kusuma, P.A, 2012, Pengaruh
Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Return on Investment (ROI), Earning Per Share
Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap
saham dengan Struktur Modal Sebagai variabel Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang
Intervening pada Perusahaan manufaktur di Terdaftar di B ursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia, Nominal: Barometer Periode 2008-2010, Jurnal Nominal, Vol. 1 (1),
Riset Akuntansi dan Manajemen, 2(1). pp. 50-64.

Riyanto, Bambang, 2002, Dasar-Dasar Tarjo, 2008, Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan


Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Institusionadan Leverage Terhadap Manajemen
Yogyakarta: BPFE Laba, Nilai Pemegang saham serta Cost of
Equity Capital, Simposium Nasioanal Akuntansi
Saidi, 2004, Faktor-faktor yang Mempengaruhi XI, Pontianak.
Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur
Go Public di BEJ Tahun 1997-2002, Jurnal Tamonsang, M., & Arochman, M, 2015, Faktor-
Bisnis dan Ekonomi, Vol.11, No.1, Maret 2004, faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Hal 44-58 dengan Struktur Modal sebagai Variabel
Moderasi, Sustainable Competitive Advantage
Safitri, U. K, 2016, Pengaruh Profitabilitas dan (SCA), 5(1).
Size terghadap Nilai Perusahaan dengan
Struktur Modal sebagai Variabel Intervening Thiono, Handri. 2006. Perbandingan Keakuratan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Model Arus Kas Metoda Langsung dan Tidak
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Langsung Dalam Memprediksi Arus Kas dan
2011-2014), Jurnal Riset Ekonomi, 3(1). Dividen Masa Depan. Simposium Nasional
Akuntansi IX, Padang.
Sartono, Agus, 2010, Manajemen Keuangan Teori
dan Aplikasi, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE. Utama, T. A., & Rohman, A, 2013, Pengaruh
Corporate Governance Perception Index,
Suastini, N. M., Purbawangsa, I. B. A., & Profitabilitas, Leverage Dan Ukuran
Rahyuda, H, 2016, Pengaruh Kepemilikan Perusahaan Terhadap Nilai
Manajerial dan Pertumbuhan Perusahaan Saham, Diponegoro Journal of Accounting, 2.
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Struktur Wardani, Samia, 2015, Analisis Pengaruh
Modal Sebagai Variabel Moderasi), E-Jurnal StrukturModal, Perputaran Aktiva dan Struktur
Ekonomi dan Bisnis Universitas Kepemilikanterhadap Profitabilitaspada
Udayana, 5(01). Perusahaan Foodand Beverageyang
Terdaftardi BEI, Vol 4, No 1. 2015.
Pakaryaningsih, Elok, 2008, Peranan Kepemilikan
Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dalam Yovin, D., & Santi Suryantini, N. P, 2012, Faktor-
Tinjauan Hubungan Non-Linear Kasus faktor yang Berpengaruh terhadap Struktur
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Modal pada Perusahaan Foods and Beverages
Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 12 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-
(2), h: 128-137. Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 1(2).

Universitas Pandanaran – Semarang 17


Yuniati, Ferawati Tri, 2014, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal pada
Perusahaan Telekomunikasi, Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi, Vol 3. Nomor 3, 2014.

Universitas Pandanaran – Semarang 18

Anda mungkin juga menyukai