SKRIPSI :
Oleh:
ISNAENI DESTYANAFIROH FAUZIAH
NIM : 1.4.16.002
SKRIPSI :
Oleh:
ISNAENI DESTYANAFIROH FAUZIAH
NIM : 1.4.16.002
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
STIE ASSHOLEH PEMALANG
KETUA
H.NOOR ROSYADI,SE,MM
NIDN. 0630105901
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut. Sebagai pasar yang sedang
perubahan minat investor terhadap harga saham tersebut. Jika permintaan terhadap
suatu saham tinggi maka harga saham tersebut akan cenderung naik, demikian
sebaliknya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
informasi dari luar perusahaan ( eksternal ), seperti daftar peringkat saham tren yang
sedang terjadi, dan lain – lain. Manajer perusahaaan juga dituntut untuk
dari pihak perusahaan . Salah satu keputusan yang penting bagi perusahaan yakni
risiko bisnis dan lain sebagainya. Penelitian ini memfokuskan faktor – faktor seperti
struktur modal.
perusahaan bagi pemegang saham. ( Weston dan Brigham 1991) perusahaan dengan
tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil.
besar kebutuhan pendanaan perusahaan dengan dana yang dihasilkan secara internal.
ditunjukkan pada total aktiva, jumlah penjualan, rata – rata penjualan, dan rata – rata
total aktiva (Riyanto, 2001). Dalam penggunaan utang, perusahaan yang maju lebih
besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga
semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang
Struktur aktiva adalah komposisi aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan
(Mai 2006). Struktur aktiva juga dapat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan
yang rendah dari pada perusahaan dengan risiko aktiva tetap yang rendah menurut
Wahidahwati (2002).
Prestasi baik yang dicapai perusahaan dapat dilihat di dalam laporan keuangan
investasi, seperti menjual, membeli, atau menanam saham. Untuk menilai kondisi
ukur . Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan
dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari
macam - macam rasio dapat memberikan informasi yang lebih baik tentang kondisi
keuangan dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan
4
berpengalaman dibandingkan pengaruh yang hanya didasarkan atas data keuangan
pembelanjaan yang baik, atau penentuan struktur modal yang optimal. Keputusan
jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Weston & Coepland,
susunan keseluruhan sebelah kredit neraca yang terdiri atas hutang jangka pendek,
hutang jangka panjang , modal saham dan laba ditanam kembali. Sedangkan struktur
modal adalah susunan atau perbandingan antara modal sendiri dan pinjaman jangka
panjang, jadi struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan . Besar
kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan banyak sedikitnya jumlah pinjaman
jangka panjang daripada modal sendiri yang diinvestasikan pada aktiva tetap yang
digunakan untuk memperoleh laba operasi. Semakin besar angka rasio struktur modal
Teori struktur modal ini sangat penting karena setiap ada perubahan struktur
modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan hal ini disebabkan masing
- masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri. Besarnya biaya modal
keseluruhan ini nantinya akan digunakan sebagai (cut of rate) pada pengambilan
keputusan investasi. Oleh karena itu kebijakan struktur modal akan mempengaruhi
asing akan menurunkan keuntungan perusahaan sebab harus membayar bunga dan
bunga sebagai penunjang laba. Bunga sendiri juga dimanfaatkan sebagai pengurang
pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan . Sedangkan modal itu sendiri yang
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat
anggota bursa juga dapat dilihat dari perubahan harga saham yang diperdagangkan.
Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang kenaikan dan penurunan
aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham.
Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan
mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh para
investor. Berikut harga saham dari perusahaan kategori sector consumer goods
Tabel 1
Daftar Harga Saham
Bursa Efek Indonesia Tahun 2020
No Nama Perusahaan Harga Per Index
Lembar Saham
1. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 11.200 -0,88%
2. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 10.075 -1,23%
3. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 6.225 -0,40%
4. PT. Delta Djakarta Tbk 4.750 -1,04%
5. PT. Mayora Indah Tbk 2.070 +1,47%
6. PT. Sekar Laut Tbk 1.610 +0,00%
Sumber : IDX
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa PT Multi Bintang Indonesia Tbk tentu
meningkatkan perhatian investor kepada saham – saham yang harga sahamnya tinggi
secara nominal per unit.Saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang berada di Rp
11.200/lembar saham tetapi mengalami penurunan index sebeasar -0,88% dari harga
saham sebelumnya Tentu nilai nominal tersebut berat untuk investor ritel, apalagi
untuk investor pemula yang hanya punya modal deposito Rp 5 juta untuk bertransaksi
saham. Karena itu, investor ritel tentu berharap harga saham emiten yang terlampau
tinggi dapat dipecah dengan metode stock split. Stock split adalah mekanisme
pemecahan nilai saham yang membuat kepemilikan jumlah unit saham akan
bertambah sesuai dengan rasio yang ditetapkan manjaemen emiten saham. Meskipun
harga tinggi itu belum sekaligus mencerminkan murah – mahalnya valuasi saham
perusahaan, tetapi tingginya harga saham dapat mereduksi minat investor ritel kecil
sebuah saham haruslah melihat dari kinerja perseroan sekaligus harga pasarnya.
Laba yang diperoleh juga mempengaruhi kemajuan perusahaan suatu perusahaan dan
Indonesia. Karena semakin laba yang diperoleh suatu perusahaan meningkat berarti
lainnya. Berikut data laba komprehensif perusahaan sector consumer good industry di
minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
beberapa merek bir terbaik di dunia. Dibawah merek dagang Anker, Carslberg, Sun
Miguel, dan Kuda Putih. Perusahaan ini juga merupakan figure kunci dalam pasar
minuman non alkohol di Indonesia dengan mereknya Sodaku dan Soda Ice. Dari
kalimat tersebut dapat ditarik kesimpulan kemajuan perusahan PT. Delta Djakarta
sebagai berikut :
Gambar 1
Grafik Kemajuan Perusahaan
PT. Delta Djakarta
Rp400,000,000,000
Rp350,000,000,000
Rp300,000,000,000
Rp250,000,000,000 Triwulan 1
Rp200,000,000,000 Triwulan 2
Rp150,000,000,000 Triwulan 3
Rp100,000,000,000 Triwulan 4
Rp50,000,000,000
Rp-
Djakarta dari tahun 2017 - 2019 mengalami fluktuasi dilihat dari laba komprehensif
terakhir dan dapat diketahui bahwa kemajuan perusahaan terkecil pada tahun 2017
PT. Indofood CBP Sukses Makmur didirikan pada tanggal 2 September 2009
dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 Oktober 2009. Perusahaan ini
bergerak di bidang makanan. Merek – merek yang dimiliki Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk, antara lain : produk mie instan, penyedap makanan, makanan ringan,
nutrisi dan makanan khusus. Dari kalimat tersebut dapat ditarik kesimpulan kemajuan
Gambar 2
Grafik Kemajuan Perusahaan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Rp7,000,000,000
Rp6,000,000,000
Rp5,000,000,000
Triwulan 1
Rp4,000,000,000
Triwulan 2
Rp3,000,000,000
Triwulan 3
Rp2,000,000,000
Triwulan 4
Rp1,000,000,000
Rp-
2017 2018 2019 Sumber :
Data Sekunder
Indofood CBP Sukses Makmur dari tahun 2017 - 2019 mengalami kestabilan
atau laba komprehensif pada triwulan terakhir dan dapat diketahui bahwa kemajuan
PT. Indofood Sukses Makmur didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan
nama PT. Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1990. Kantor pusat berlokasi di Jakarta, Indonesia. Sedangkan pabrik dan
perkebunan dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Malaysia. Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini antara
lain terdiri mendirikan dan menjalankan industry makanan olahan, bumbu penyedap,
minuman ringan, kemasan minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil
Gambar 3
Grafik Kemajuan Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur
Rp7,000,000,000
Rp6,000,000,000
Rp5,000,000,000
Rp4,000,000,000 Triwulan 1
Triwulan 2
Rp3,000,000,000 Triwulan 3
Rp2,000,000,000 Triwulan 4
Rp1,000,000,000
Rp-
2017 2018 2019
Sumber : Data Sekunder
Indofood Sukses Makmur dari tahun 2017 - 2019 mengalami kestabilan peningkatan
dilihat dari laba komprehensif perusahaan triwulan ke 4 setiap tahunnya atau laba
komprehensif pada triwulan terakhir dan dapat diketahui bahwa kemajuan perusahaan
perussahaan Fast Moving Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaannya
secara global. Terbukti bahwa Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk
berkualitas yang saat ini menjadi merek – merek terkenal di dunia, seperti Kopiko,
Danisa, Astor, Energen, Torabika, dan lain – lain. Perusahaan ini pertama kali
didirikan sejak 17 Februari 1977 sebagi sebuah industri biskuit rumah sederhana yang
hingga sekarang mampu berkembang dengan pesat menjadi salah satu kelompok
usaha yang terintegrasi di Indonesia. Berikut grafik kemajuan perusahaan PT. Mayora
Indah :
Gambar 4
Grafik Kemajuan Perusahaan
PT. Mayora Indah
Rp2,500,000,000,000
Rp2,000,000,000,000
Rp1,500,000,000,000 Triwulan 1
Triwulan 2
Rp1,000,000,000,000 Triwulan 3
Rp500,000,000,000 Triwulan 4
Rp-
2017 2018 2019
Mayora Indah dari tahun 2017 - 2019 mengalami kestabilan peningkatan dilihat dari
pada triwulan terakhir dan dapat diketahui bahwa kemajuan perusahaan terkecil pada
PT. Multi Bintang Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri minuman keras di Indonesia. Perusahaan ini pertama kali
Gambar 5
Grafik Kemajuan Perusahaan
PT. Multi Bintang Indonesia
Rp1,400,000,000,000
Rp1,200,000,000,000
Rp1,000,000,000,000
Rp800,000,000,000 Triwulan 1
Triwulan 2
Rp600,000,000,000 Triwulan 3
Rp400,000,000,000 Triwulan 4
Rp200,000,000,000
Rp-
2017 2018 2019
Sumber : Data Sekunder
Bintang Indonesia dari tahun 2017 - 2019 mengalami penurunan dilihat dari laba
komprehensif perusahaan triwulan ke 4 setiap tahunnya atau laba komprehensif pada
triwulan terakhir dan dapat diketahui bahwa kemajuan perusahaan terkecil pada tahun
manufaktur, untuk sub sektor makanan dan minuman. Produk – produk yang
dihasilkan adalah : kerupuk, saos, sambal, bumbu masak, dan roti. Perusahaan
memulai industri rumah tangga di bidang perdagangan dan produk kelautan sejak
tahun 1966, di Kota Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian, usaha berkembang menjadi
pabrik kerupuk udang. Hal inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya PT. Sekar Laut
Gambar 6
Grafik Kemajuan Perusahaan
PT. Sekar Laut
Rp50,000,000,000
Rp45,000,000,000
Rp40,000,000,000
Rp35,000,000,000
Rp30,000,000,000 Triwulan 1
Rp25,000,000,000 Triwulan 2
Rp20,000,000,000 Triwulan 3
Rp15,000,000,000 Triwulan 4
Rp10,000,000,000
Rp5,000,000,000
Rp-
2017 2018 2019
Sumber :
Data Sekunder
Laut dari tahun 2017 - 2019 mengalami kestabilan peningkatan yang sangat signifikan
dilihat dari laba komprehensif perusahaan triwulan ke 4 setiap tahunnya atau laba
komprehensif pada triwulan terakhir dan dapat diketahui bahwa kemajuan perusahaan
terkecil pada tahun 2017 triwulan ke 1 sebesar Rp 3.145.893.664 sedangkan terbesar
baik maka kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba semakin tinggi
yang dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pada perusahaan tersebut dan tingkat
Return On Equity (ROE). Perusahaan dengan penjualan dan profitabilitas yang relatif
stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban
semakin tinggi struktur modalnya dan membuat perusahaan tersebut semakin maju,
tersebut.
yaitu Nunky Rizka Mahapsari dan Abdullah Taman (2013), menyatakan bahwa
yang signifikan. Dan hasil yang sama juga di dapat pada hubungan profitabilitas,
menunjukkan hasil yang signifikan. Begitu juga dengan hasil hubungan profitabilitas,
struktur aktiva, dan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham secara simultan
meneliti lebih lanjut dan penelitian ini akan mengangkat fenomena permasalahan
yang terjadi pada sector consumer goods industry Bursa Efek Indonesia. Baik dari
modal.
di atas, maka penelitian ini mengambil judul “ Profitabilitas, Struktur Aktiva, Dan
2016 – 2018”.
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut :
b. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel struktur aktiva terhadap
2018 ?
2018 ?
aktiva, dan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham secara simultan melalui
C. Tujuan Penelitian
modal Perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di BEI periode 2016 –
2018.
modal Perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di BEI periode 2016 –
2018.
c. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap
modal Perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di BEI periode 2016
– 2018
D. Manfaat Penelitian
berikut
1. Teoritis
serta dapat menadi referensi tambahan dalam bidang keuangan untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau pihak lain
Modal sebagai Variabel Intervening serta dapat pula dijadikan penelitian lebih
c. Bagi Perusahaan
modal saham. Selain itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
A. Penelitian Terdahulu
penelitian ini, yaitu peneliti dapat mengetahui hal - hal apa saja yang dapat
mempengaruhi dalam variabel suatu penelitian serta dapat membantu peneliti menarik
suatu kesimpulan atas pemecahan masalah yang ada. Penelitian – penelitian tersebut
dapat menambah wawasan dan informasi bagi peneliti dalam bidang ilmu
pengetahuan yang dikaji. Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang relevan sebagai
Tabel 2
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, maka manfaat yang dapat diambil yaitu
dapat memberikan kontribusi bagi peneliti dalam penyusunan skripsi yaitu peneliti
dapat mengetahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi variabel suatu penelitian
serta dapat membantu peneliti menarik kesimpulan atas pemecahan masalah yang ada.
peneliti.
Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian yang diteliti denan peniliti
terdahulu adalah :
a. Persamaan
terdahulu pada Nunky Rizka Mahapsari (2013), Erna Julita dan Wibowo Andoko
(2013), Andreas Naibaho, Topowijono, dan Devi Farah Azizah (2015), Mohamad
Rizky, Khairunnisa S.E,M.M, Annisa Nurbaiti S.E, M.Si (2016), Andi Kartika
(2016), Yurian Ajie Suryaman (2016) yaitu pada variabel profitabilitas. Pada
penelitian Nunky Rizka Mahapsari (2013), Erna Julita dan Wibowo Andoko
(2013), Andreas Naibaho, Topowijono, dan Devi Farah Azizah (2015), Ni Made
Novione Purnama Dewi Suweta dan Made Rusmala Dewi (2016), Mohamad
Rizky, Khairunnisa S.E,M.M, Annisa Nurbaiti S.E, M.Si (2016), Yurian Ajie
Suryaman (2016) yaitu pada variabel struktur aktiva. Pada penelitian Nunky Rizka
Mahapsari (2013), Erna Julita dan Wibowo Andoko (2013), Andreas Naibaho,
Topowijono, dan Devi Farah Azizah (2015), Ni Made Novione Purnama Dewi
Suweta dan Made Rusmala Dewi (2016), Mohamad Rizky, Khairunnisa S.E,M.M,
Annisa Nurbaiti S.E, M.Si (2016), Andi Kartika (2016) yaitu pada variabel
pada variabel harga saham. Pada penelitian Nunky Rizka Mahapsari (2013), Erna
Julita dan Wibowo Andoko (2013), Andreas Naibaho, Topowijono, dan Devi
Farah Azizah (2015), Ni Made Novione Purnama Dewi Suweta dan Made
S.E, M.Si (2016), Andi Kartika (2016), Yurian Ajie Suryaman (2016) yaitu pada
analisis statistik yang berupa Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linear Berganda dan
Uji Hipotesis. Selain itu, terdapat persamaan penggunaan alat uji yaitu Uji
Regresi Linear Berganda, Uji t Parsial, Uji F, dan Uji Koefisien Determinasi (R 2).
Dan ada persamaan alat uji variabel intervening dalam penelitian ini
b. Perbedaan
dilakukan adalah terdapat beberapa variabel yang berbeda yaitu variabel ukuran
dan Devi Farah Azizah (2015), Andi Kartika (2016), Yurian Ajie Suryaman
(2016). Variabel struktur aset pada penelitian yang dilakukan oleh Andi Kartika
(2016). Perbedaan objek penelitian berlaku pada penelitian terdahulu oleh Erna
Julita dan Wibowo Andoko, 2013 (Studi Kasus di PT. Semen Gresik,Tbk), Ni
Made Novione Purnama Dewi Suweta dan Made Rusmala Dewi 2016 (Studi
Kasus Restaurant Pawitra Sari di Ubud). Selain itu, terdapat perbedaan alat uji
yaitu Uji Chow ,Uji Hausman, dan Uji Regresi Data Panel.
C. Telaah Pustaka
1. Harga Saham
turun”.
“Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran
perusahaan. Harga saham pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus
bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk sesuai permintaan dan
penawaran dipasar jual beli saham dan biasanya merupakan harga penutupan.
2) Harga Perdana
dibursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh
berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya
3) Harga Pasar
kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang
satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut
penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan
4) Harga pembukaan
pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya
hari bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai
dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian,
harga pembukuan bisa menjadi harga pasar, begitu juga sebaliknya harga
pasar mungkin juga akan menjadi harga pembukaan. Namun tidak selalu
terjadi.
5) Harga Penutupan
pembeli pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja
terjadi pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu
saham, karena ada kesepakatan antar penjual dan pembeli. Kalau ini yang
terjadi maka harga penutupan itu telah menjadi harga pasar. Namun
demikian, harga ini tetap menjadi harga penutupan pada hari bursa
tersebut.
6) Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang
terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu saham
7) Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang
terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi
atas suatu saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama. Dengan
8) Harga Rata-Rata
terendah.
saham di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat mempengaruhi
1) Faktor internal
sebelum akhir tahun viscal dan setelah akhir tahun vicscal earning per
share (EPS), dividen per share (DPS), Price Earning Ratio, Net profit
2) Faktor eksternal
dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
2. Struktur Modal
asing dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka
panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba
hutang jangka pendek yang bersifat tetap, hutang jangka panjang, saham
preferen dan saham biasa. Dalam teori struktur modal dinyatakan mengenai
berubah. Apabila ada pengaruhnya, berarti struktur modal yang terbaik, tetapi
jika tidak ada pengaruhnya, berarti tidak ada struktur modal yang terbaik.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang
memengaruhinya.
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan
1) Modal Asing
Modal asing atau utang merupakan modal yang asalnya dari luar
perusahaan yang terkait modal tersebut adalah hutang yang hingga waktu
pemegang saham biasa. Modal asing atau utang bisa dibedakan menjadi
besar utang jangka pendek terdiri atas kredit perdagangan yakni kredit
tahun. Utang jangka menengah dibagi menjadi dua yakni Term Loan
dan Leasing Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebihd ari
satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Leasing adalah suatu alat atau
cara untuk memperoleh servis dari sebuah aktiva tetap yang pada
penjualan obligasi untuk memperoleh servis dan hak milik atas aktiva
milik.
2) Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas adalah modal yang asalnya dari pemilik
a) Modal Saham
suatu PT. Bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil
preferred stock).
b) Cadangan
waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan (reserve that are
sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri ialah antara lain:
1) Cadangan ekspansi
(accumulated depreciation).
yang besar jumlahnya tidak nampak dalam neraca dan besar jumlahnya
atau tidak tercantum dalam neraca, tetapi dapat diduga adanya nilai
berkembang.
tidak diketahui oleh pemegang saham atau pihak luar ialah dengan cara
c) Laba Ditahan
dijadikan satu dalam pos “retained earning” atau pos sisa-sisa laba,
bahwa adanya saldo laba akan memperbesar modal sendiri dan adanya
dengan perusahaan
- Jika terjadi kebangkrutan maka asset dapat dijual pada harga pasar (
market value ).
pengurang pajak.
penghematan pajak (tax shields) dari tambahan utang sama dengan biaya
perusahaan.
perusahaan.
b) Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan
pilihan terakhir.
Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Hamid (1992) dan Singh (1995)
pendanaan eksternal.
Teori ini mengatakan bahwa dalam pihak pihak yang berkaitan dengan
b) Signaling
saham dengan manajer adalah konsep free cash flow. Ada kecenderungan
sumber daya tersebut. Utang bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi
membayar bunga.
Jurnal akan menjaga data keuangan Anda tetap aman tanpa takut
Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan terdiri dari aktiva lancar
4) Profitabilitas
5) Resiko Bisnis
Ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur struktur modal yang
diantaranya yaitu:
diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan
Rumusnya :
dimana hal tersebut juga akan mempengaruhi nilai perusahaan. DAR dapat
digunakan para calon investor sebagai dasar untuk menanamkan
titik mana yang dianggap aman untuk peminjaman. Titik aman adalah jika
Rumusnya :
DAR = Total Hutang / Total Aktiva
untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh
perusahaan.
Rumusnya :
term debt) dengan total aktiva (total asset). Rasio yang menggambarkan
Rumusnya
LDAR = Hutang Jangka Panjang / Total Aset
3. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah
pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai
penjualan perusahaan”.
dihasilkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
4) Untuk mengukur besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.
sehingga bisa dilakukan upaya agar masalah yang terjadi tidak berlarut-
larut.
laporan keuangan.
sendiri.
pinjaman maupun modal sendiri bisa dilihat dan dijadikan patokan yang
berikutnya.
Laba kotor yang dipengaruhi oleh laporan arus kas memaparkan besaran
laba yang didapatkan oleh perusahaan dengan pertimbangan biaya yang
Margin Laba Kotor ini sering disebut juga dengan Gross Margin
perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar gross profit
Margin laba bersih ini disebut juga profit margin ratio. Rasio ini
Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net profit
mengelola asetnya bisa terlihat dari persentase rasio ini. Rumus Rasio
yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan yang juga disebut margin
on sales (ROS).
ekuitas suatu perusahaan ditambah kewajiban tidak lancar atau total aset
pajak dan bunga dikenal dengan istilah ”EBIT” yaitu Earning Before
Interest and Tax. Berikut ini 2 rumus ROCE yang sering digunakan.
Atau
dari laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on
sebagai berikut.
4. Struktur Aktiva
Struktur aktiva pada penelitian ini diproyeksikan oleh Fixed Asset (FA)
dengan aktiva tetap perusahaan. Sebab perusahaan yang memiliki aktiva tetap
yang besar akan lebih mudah mendapatkan modal dari luar perusahaan.
kekayaan ialah perimbangan baik dalam artian absolut maupun dalam artian
Dari teori diatas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan struktur
total aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dengan total aktiva
perusahaan.
diklarifikasikan menjadi dua yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar”
Yaitu, uang kas dan lainnya yang dapt diharapkan untuk dicairkan
atau ditukarkan menjadi uang tunai. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva
panjang dalam arti tidak akan habis dipakai dalam satu tahun dan tidak
dapat dengan segera dijadikan kas. Aktiva tidak lancar ada yang berbentuk
aktiva berwujud dan tak berwujud. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva ini
adalah ; Investasi, aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva lainnya.
“klarifikasi aktiva terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lainnya”.
diuangkan pada saat dibutuhkan dan paling lama satu tahun, dan
yang dari aktiva lancar antara lain kas, surat-surat berhaga, piutang,
digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu tahun. Aktiva tetap dapat
bangunan, mesin, kendaraan. dan aktiva tak berwujud seperti hak paten,
ada dalam aktiva lainnya adalah bangunan dalam proses, piutang jangka
kekayaan perusahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu aktiva lancar dan aktiva
tidak lancar.
semakin besar aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan maka semakin
tinggi jumlah pendanaan yang didapat dari luar perusahaan, hal ini disebab
“Perusahaan yang memiliki aset tetap alam jumlah besar dapat menggunakan
utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan
bahwa :“Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah yang besar
dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini di sebabkan karena dari
Dari teori-teori diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat dari
ini semua dapat dilihat baik dari aktiva lancar maupun hutang lancar. Namun
Struktur aktiva lebih menilai kepada seberapa besar aktiva tetap perusahaan
melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk aktiva tetap, seperti tanah,
yang dibeli oleh perusahaan dengan maksud bukan untuk digunakan dalam
5. Pertumbuhan Penjualan
penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat pada laporan laba
rugi perusahaan. Perusahaan yang baik dapat dilihat dari penjualannya dari
tahun ke tahun yang terus mengalami kenaikan, hal tersebut berimbas pada
periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa
operasinya.
berikut :
1) Pertumbuhan penjualan.
keseluruhan.
pendapatan atau laba per lembar saham dibandingkan dengan total laba
1) Saham
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
a. Dividen
yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam
mendapatkan dividen.
berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham
saham tersebut.
b. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
pasar sekunder.
perusahaan
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-
permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga
saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply
dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang
a) Saham Biasa
b) Saham Preferen
yaitu saham yang punya prioritas lebih dari saham biasa untuk
2) Obligasi
yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan
3) Reksa Dana
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal
No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana
manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya
portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana
Undang – Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek “.
saham, obligasi, reksa dana, dan lain – lain. Dengan demikian, masyarakat
Salah satu tolak ukur investor dalam menentukan investasinya adalah kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dinilai dari harga saham perusahaan tersebut.
Profitabilitas merupakan salah satu tolak ukur kesehatan perusahaan. Selain itu
kesehatan perusahaan dapat dilihat dari keadaan aktiva yang ada di neraca. Hal lain
perusahaan tersebut semakin baik. Setiap perusahaan harus pandai menyusun dalam
menyusun struktur modalnya karena keadaan struktur modal akan berakibat langsung
aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut. Sebagai pasar yang sedang
perubahan minat investor terhadap harga saham tersebut. Jika permintaan terhadap
suatu saham tinggi maka harga saham tersebut akan cenderung naik, demikian
sebaliknya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
informasi dari luar perusahaan ( eksternal ), seperti daftar peringkat saham tren yang
sedang terjadi, dan lain – lain. Struktur modal juga berpengaruh. Faktor yang
(Munawir, 2007:33). Struktur Aktiva (X2) ialah perimbangan baik dalam artian
absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap (Bambang
(Rudianto, 2009:56).
Harga Saham (Y) adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
modal (Z) adalah perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat tetap,
hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa ( Halim, 2007:78 )
Kelima variabel tersebut akan diuji pengaruh antar variabelnya. Variabel harga
saham sebagai variabel bebas ( dependen variabel ). Variabel struktur modal sebagai
variabel ). Dari uraian tersebut dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai
berikut .
Gambar 7
Model Penelitian
PROFITABILITAS
H5
(X1)
H1
PERTUMBUHAN
PENJUALAN (X3)
H5
E. Pengembangan Hipotesis
jangka panjang. Sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Erna Julita dan
Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal pada PT. Semen Gresik, Tbk “
signifikan terhadap struktur modal. Andi Kartika (2016) yang berjudul “ Pengaruh
terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2012 – 2014
modal. Dari penelitian diatas yang mendukung penelitian ini, maka dapat diajukan
memiliki waktu perputaran yang yang panjang. Suatu perusahaan yang memiliki
aktiva yang peka terhadap risiko dalam jumlah yang tinggi akan menggunakan
asing. Berdasarkan hal tersebut maka semakin besar jumlah aktiva tetap yang
dimiliki oleh perusahaan maka perusahaan akan menggunakan modal sendiri, serta
apabila memiliki aktiva lancar dalam jumlah yang tinggi maka akan digunakan
pendanaan dengan hutang jangka pendek. Hasil studi empiris menyatakan bahwa
terdapat pengaruh signifikan antara struktur aktiva terhadap struktur modal seperti
yang diungkapkan oleh Yurian Ajie Suryaman (2016) dengan judul “ Pengaruh
Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009 – 2012 “ .
Nunky Rizka Mahapsari dan Abdullah Taman (2013) yang berjudul “ Pengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Andi Kartika (2016) yang berjudul “ Pengaruh
terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2012 – 2014
berikut:
maka memiliki permintaan penjualan yang semakin tinggi pula sehingga akan
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Hal ini,
modal. Artinya, semakin tinggi pertumbuhan penjualan maka semakin tinggi pula
penggunaan utang jangka panjang. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ni Made Novione Purnama Dewi Suweta dan Made Rusmala Dewi dengan judul
terhadap Struktur Modal pada Restaurant Pawitra Sari di Ubud”. Sehingga dapat di
terhadap struktur modal. Nunky Rizka Mahapsari dan Abdullah Taman (2013)
berikut:
H3 : Terdapat pengaruh signifikan antara Pertumbuhan Penjualan terhadap
Struktur Modal Pada Sector Consumer Goods Industry yang terdaftar di
BEI periode 2016 – 2018
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan
oleh Nunky Rizka Mahapsari dan Abdullah Taman (2013) yang berjudul “
Topowijono dan Devi Farah Azizah (2015) yang berjudul “ Pengaruh Profitabilitas,
Modal pada Perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di BEI tahun
secara simultan. Erna Julita dan Wibowo Andoko (2013) yang berjudul “ Pengaruh
struktur modal secara simultan. Sehingga dapat di rumuskan hipotesis empat (H 4),
Nunky Rizka Mahapsari dan Abdullah Taman (2013) yang berjudul “ Pengaruh
hasil berpengaruh signifikan. I Putu Sucita wijaya dan I Made Karya Utama (2014)
terhadap Struktur Modal serta Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real
struktur aset, dan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham secara parsial
penelitian diatas yang mendukung penelitian ini, maka dapat diajukan hipotesis
sebagai berikut :
memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu
terhadap harga saham melalui struktur modal. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nunky Rizka Mahapsari dan Abdullah Taman (2013) yang berjudul
Wardatul Kamaliyah, Marathalka Prajawati dan Basir Sagena (2018) yang berjudul
Periode 2012 – 2016“ yang meneliti hubungan profitabilitas terhadap harga saham
Muhammad Sukarno, Riana Sitawati dan Sam’ani (2016) yang berjudul “ Pengaruh
Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga
struktur aktiva, dan pertumbuhan penjualan secara simultan terhadap harga saham
setelah melalui struktur modal sebagai variabel intervening. Dari penelitian diatas
yang mendukung penelitian ini, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Data
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk angka atau dengan kata lain
data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Dalam penelitian ini berupa
latar belakang organisasi, struktur organisasi, dan data – data lain yang diambil
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data
kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu data diskrit dan data kontinum.
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung, sedangkan data
2. Sumber Data
Data primer adalah data yang langsung dan segera dapat diperoleh dari
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya
dalam bentuk tabel, diagram. Umumnya data sekunder diperoleh dari objek
penelitian ini adalah data sekunder dari perusahan industri makanan dan
minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu laporan
triwulan sub sektor perusahaan yang tercatat pada periode 2016 – 2018.
Indonesia www. idx.co.id, penelitian terdahulu, dan sumber – sumber lain yang
relevan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (sugiyono,2012). Apabila sampel kurang dari 100 maka dapat
78)
Berdasarkan jumlah sampel maka sampel yang kemudian dalam penelitian ini
sebesar 72 sampel data keuangan. Berikut tabel distribusi populasi dan sampel :
Tabel 3
Distribusi Populasi dan Sampel
Jumlah 24 24 24
Total 72
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan
Dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria
2). Merupakan perusahaan yang masih terdaftar dalam BEI pada tahun 2016 -
suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
1. Variabel Dependen
Harga saham adalah rasio untuk mengukur keuntungan yang diterima dari
setiap per lembar sahamnya. Jika rasio yang didapat rendah berarti perusahaan
Pendapatan yang rendah karena penjualan yang tidak lancar atau berbiaya tinggi.
2. Variabel Intervening
langsung dan tidak bisa diukur dan diamati. Variabel intervening (Z) dalam
sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Disini peneliti
3. Variabel Independen
variabel bebas adalah “Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
independen (X) dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan
Pertumbuhan Penjualan.
Menurut Sartono, pengertian profitabilitas adalah rasio untuk mengukur
kemampuan untuk perusahaan untuk menghasilkan laba baik hal terkait dengan
“struktur kekayaan ialah perimbangan baik dalam artian absolute maupun dalam
Tujuan dalam analisis data adalah agar bisa menjelaskan data yang telah
jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan, keterangan dan kesimpulan dari
1. Analisis Kualitatif
data – data yang berwujud keterangan dan tidak dapat diukur dengan angka –
2. Analisis Kuantitatif
modal sebagai variabel intervening pada consumer goods industry yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia 2016 – 2018. Analisis kuantitatif ni juga digunakan untuk
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda, yaitu analisis regresi yang mampu menjelaskan hubungan
antara variabel terikat (dependen) dengan variabel bebas (independen) yang lebih
dari satu (Nafarin, 2007). Analisis linier berganda dalam penelitian ini digunakan
Intervening pada perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek
berganda diperlukan uji asumsi klasik. Langkah-langkah uji asumsi klasik pada
1. Uji Normalitas
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
( Ghozali, 2011 ).
dapat dilihat dengan uji kolmogrov smirnov (K – S). Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesis :
b) Jika nilai Asymp. Sig. ( 2 – failed ) ≥ 0,05 data berdistribusi tidak normal.
2. Uji Multikolineritas
ditemukan adanya korelasi yang cukup kuat antara variabel bebas. Jika terdapat
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang cukup kuat antara
lebih dari 10. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi
multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas.
yaitu gangguan karena residual penelitian memiliki varian yang berbeda. Jika
asumsi ini tidak dipenuhi dalam suatu model linear maka model penelitian ini
kurang baik. Model regresi baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi hasil regresi apabila lebih besar dari
4. Uji Linearitas
terikat dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear. Perhitungan uji
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tersebut bersifat linear
atau tidak. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity
1) Jika nilai signifikan (Linearity) < 0,05 maka hubungan antara variabel
2) Jika nilai signifikan (Linearity) > 0,05 maka hubungan antara variabel
5. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi didefinisikan sebagai terjadinya korelasi diantara data
Jika terjadi autokorelasi maka dapat dikatakan koefisien korelasi yang diperoleh
kurang akurat. Identifikasi secara statistik ada tidaknya gejala autokorelasi dapat
Tabel 4
Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Keputusan
Tidak ada Tolak 0 < d < Dl
autokorelasi positif
Tidak ada Tidak ada keputusan dL ≤ d ≤ Du
autokorelasi positif
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
penurunan)
c. Uji Hipotesis
struktur modal.
struktur modal.
struktur modal.
struktur modal.
Keputusan uji parsial hipotesis dibuat dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
b) Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
1) Merumuskan Hipotesis
H0 : β1, β2, β3 = 0
Ha : β1, β2, β3 ≠ 0
ketentuan:
Apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka variabel independen
Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang
satu variabel independen, maka R2 pasti akan meningkat tanpa melihat apakah
mengevaluasi model regresi karena Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
Kd = r2 x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r2 = Koefisien Korelasi
jalur (Path Analysis). Analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
manaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan
adalah :
Keterangan :
Penjualan
Z = Struktur Modal
Y = Harga Saham
Analisis jalur (Path Analysis) dalam penelitian ini adalah Struktur Modal.
Analisis jalur akan membantu dalam melihat besarnya koefisien secara langsung
dan tidak langsung dari variabel terikat terhadap variabel bebas, dengan
secara langsung atau tidak langsung. Berdasarkan nilai koefisien tersebut, akan
diketahui variabel mana yang memberikan pengaruh terbesar dari pengaruh terkecil
terhadap variabel terikat. Berikut gambar model analisis jalur pada penelitian ini :
Gambar 8
Model Analisis Jalur (Path Analysis)
e1 e2
P5
PROFITABILITAS
(X1)
P1
P2 STRUKTUR P6 HARGA
STRUKTUR MODAL (Z) SAHAM (Y)
P4 AKTIVA (X2) P3
P5
PERTUMBUHAN
PENJUALAN (X3) P5
Keterangan :
(Z).
Struktur Modal.
berikut :
Keterangan :
X1 = Profitabilitas
X2 = Struktur Aktiva
X3 = Pertumbuhan Penjualan
Y = Harga Saham
Z = Struktur Modal
a, b, c, c’ = Koefisien Variabel
dikembangkan oleh Sobel (1982). Oleh karena itu uji ini sering disebut uji
Sobel. Uji variabel mediasi dengan metode ini dilakukan dengan menguji
berikut :
Persamaan I : Z = α1 + b1X1 + b1X2 + b1X3 + e1
Keterangan :
X1 = Profitabilitas
X2 = Struktur Aktiva
X3 = Pertumbuhan Penjualan
Y = Harga Saham
Z = Struktur Modal
α1, α2 = Konstanta
e1, e2 = Error
modal digunakan sobel test. Menurut Baron dan Kenny dalam Ghozali (2011)
Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
lebih lengkap, berikut ini rumus variabel intervening struktur modal yaitu :
Dimana :
modal
struktur modal
saham
modal
modal
struktur modal
saham
αb
z=
Sab