Anda di halaman 1dari 9

Sebatik Vol. 25 No.

1 Juni 2021
Martini and Syabaniar, P. (2021) “Faktor Mempengaruhi Auditor Switching ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019”,Sebatik, 25(1). Open access article licensed under CC-BY
Submitted: 2021/04/24 Accepted: 2021/05/25 Published: 2021/06/01 DOI:10.46984/sebatik.v25i1.1310

FAKTOR MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PERUSAHAAN


MANUFAKTUR SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2016-2019
1) 2)
Martini dan Priska Syabaniar
1,2
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur
1,2
Jl. Ciledug Raya Petukangan Utara, Jakarta,12260
E-mail : martini@budiluhur.ac.id1), priskasya17@gmail.com2)

ABSTRAK
Tindakan pergantian auditor maupun kantor akuntan publik biasa disebut dengan auditor switching seringkali dilakukan
oleh perusahaan. Pergantian auditor ini dapat dilakukan secara wajib (mandatory) atau juga secara sukarela (voluntary).
Pergantian dilakukan secara wajib disebabkan karena adanya aturan yang syah dari pemerintah, sedangkan pergantian yang
dilakukan secara sukarela dapat disebabkan oleh kondisi tertentu yang dialami oleh perusahaan dan menyebabkan mereka
berfikir untuk mengganti auditornya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis ukuran kantor akuntan
publik, pergantian manajemen, financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur
subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2019. Dalam penelitian
untuk penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 20 perusahaan yang dapat
dijadikan sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh ukuran kantor akuntan publik,
pergantian manajemen, financial distress, opini audit going concern terhadap auditor switching menggunakan regresi
logistik. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran kantor akuntan publik memiliki pengaruh dengan arah
negatif terhadap auditor switching, pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching, financial distress
tidak berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan opini audit going concern memiliki pengaruh dengan arah positif
terhadap auditor switching.

Kata Kunci: Auditor Switching, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pergantian Manajemen, Financial Distress, Opini Audit
Going Concern

1. PENDAHULUAN Seperti kasus manipulasi laporan keuangan yang


Pelaku bisnis akan melakukan pergantian auditor menjerat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tahun 2019.
karena memang ada peraturan mengenai pergantian Hal tersebut berawal dari hasil laporan keuangan tahun
auditor atau rotasi audit. Dalam penelitian ini, Auditor 2018 yang membukukan laba bersih sebesar USD809,85
switching adalah pergantian atau rotasi audit Kantor ribu atau sekitar Rp 11,33 miliar. Angka tersebut
Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh pelaku melonjak tajam dibanding tahun 2017 yang mengalami
bisnis atau perusahaan. Pergantian auditor atau KAP ini kerugian sebesar USD216,5 juta. Laporan keuangan
dilakukan oleh pihak klien (Luthfiyati, 2016). Dalam hal tersebut menuai polemik karena dianggap tidak sesuai
pergantian auditor ini, terdapat pergantian yang dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
dilakukan secara wajib dan sukarela. Apabila perhatian (PSAK). Pasalnya, Garuda Indonesia memasukkan
utama fokus ke pihak klien, hal ini disebut pergantian keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi yang
sukarela. Sedangkan apabila perhatian utamanya ke memiliki utang kepada PT 6 Garuda Indonesia terkait
pihak auditor disebut sebagai pergantian wajib (Utami, pemasangan WIFI yang belum dibayarkan. Dengan
dkk, 2015). menandatangani kerja sama dengan Garuda, Mahata
Di Indonesia akhir-akhir ini ditemukan kasus mencatatkan utang sebesar USD239 juta kepada Garuda,
mengenai penyajian laporan keuangan yang tidak dan oleh Garuda dicatatkan dalam Laporan Keuangan
disajikan secara benar sehingga tidak mampu 2018 pada kolom pendapatan. Kerja sama yang ditekan
mencerminkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya. tanggal 31 Oktober 2018 ini mencatatkan pendapatan
Selain kesalahan manajemen yang tidak melakukan yang masih berbentuk piutang sebesar USD239,940.000
pengungkapan dengan benar di laporan keuangan, dari Mahata. Dari jumlah tersebut, USD28 juta di
auditor juga berperan penting atas kesalahan pemberian antaranya merupakan bagi hasil yang seharusnya
opini atas laporan keuangan tersebut sehingga dibayarkan Mahata. Kemenkeu telah melakukan
menyesatkan pihak-pihak lain yang berkepentingan. pemeriksaan terhadap KAP Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang & Rekan (Member of BDO International) yang

108
Sebatik Vol. 25 No. 1 Juni 2021
ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Open access article licensed under CC-BY
jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik

merupakan auditor Garuda pada tahun 2018 karena pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (Hidayati,
berdasarkan hasil pertemuan dengan pihak KAP 2018).
disimpulkan adanya dugaan audit tidak sesuai dengan Pergantian manajemen ini dapat menyebabkan
standar akuntansi, kemudian menjatuhkan sanksi berupa perubahan kebijakan perusahaan diantaranya kebijakan
pembekuan izin selama 12 bulan. Sedangkan Garuda akuntansi, kebijakan keuangan maupun kebijakan dalam
diberi sanksi oleh OJK berupa denda Rp 100 juta dan pemilihan KAP (Manto & Manda, 2018). Salah satu cara
masing-masing Direksi juga diharuskan membayar Rp manajemen meningkatkan performa perusahaan adalah
100 juta. Selain itu, BEI juga menjatuhkan sanksi kepada dengan memilih KAP yang berkualitas dan kompeten.
Garuda yaitu denda sebesar Rp 250 juta. (“Kronologi Apabila apa yang diharapkan oleh pihak manajemen
Kasus Laporan Keuangan Garuda Indonesia hingga Kena tidak tercapai, maka besar kemungkinan pihak
Sanksi”, tertanggal 28 Juni 2019 (Hartomo, 2019). manajemen akan mengganti auditornya. Hasil Penelitian
Pemilihan sub sektor tersebut karena saham pada (Ruroh & Rahmawati, 2016) menyatakan bahwa
perusahaan makanan dan minuman dari tahun 2016-2019 pergantian manajemen berpengaruh signifikan terhadap
mengalami keadaan yang tidak baik. Sehingga peneliti auditor switching. Sedangkan menurut hasil Penelitian
berasumsi, bahwa keadaan tersebut memungkinkan (Yudha, dkk, 2018) menyatakan bahwa pergantian
adanya hubungan dengan variabel yang digunakan manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor
sebagai penelitian. Pergantian KAP sering terjadi karena switching.
sikap independensi auditor yang mengalami penurunan Faktor berikutnya adalah Financial Distress dimana
karena adanya hubungan kerja sama dalam jangka waktu hal ini perusahaan berada pada posisi atau kondisi
yang lama secara pribadi antara auditor dengan klien, kesulitan keuangan. Kondisi ini dapat dipicu oleh tidak
sehingga mempengaruhi sikap mental dan opini seorang tertib atau pengelolaan keuangan tidak secara hati-hati
auditor. Hal ini menggambarkan kasus pada tahun 2001 atau tidak dikelola dengan baik. Hal ini dapat berdampak
yaitu Enron Corporation yang menggunakan KAP terhadap menurunnya tingkat likuiditas perusahaan,
Arthur Andersen selama 16 tahun, sehingga perikatan menurunnya aset-aset yang dimiliki perusahaan sampai
kerja yang terlalu lama tersebut menyebabkan risiko kepada satu kondisi dimana perusahaan tidak lagi
kenyamanan dan mempengaruhi independensi KAP. mampu untuk membayar kewajiban-kewajiban
Faktor pertama adalah ukuran Kantor Akuntan Publik keuangannya. Apabila laba perusahaan secara terus
yang merupakan ukuran yang digunakan untuk menerus mengalami penurunan dan perusahaan
menentukan besar kecilnya suatu Kantor Akuntan Publik mengalami kesulitan keuangan, yang pada akhirnya tidak
(KAP) (Apriyanti, Siska & Hartanty, 2016). Sebuah mampu membayar kewajiban-kewajiban keuangan saat
perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan jatuh tempo, maka kondisi ini bisa dikatakan bahwa
performance dan kredibilitas dari laporan keuangan perusahaan mengalami financial distress. Perusahaan
perusahaan di mata para pemangku kepentingan dengan yang mengalami financial distress cenderung akan
cara menggunakan memilih menggunakan KAP yang mengganti auditor yang sesuai dengan kondisi keuangan
besar. Investor menganggap KAP yang besar, perusahaan dan tidak mengeluarkan biaya audit yang
berkredibilitas dan telah memiliki reputasi lebih dapat besar. Hasil Penelitian, (Yudha, dkk, 2018) menyatakan
menjamin terhadap hasil laporan keuangan go publik bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap
(Susan & Trisnawati, 2011). Dalam hal ini ukuran KAP auditor switching. Sedangkan hasil Penelitian Faradila &
terbagi menjadi dua golongan yaitu big 4 dan non-big 4. Yahya, (2016) menyatakan bahwa financial distress
Perbedaan dari kedua KAP ini adalah, di mata pelaku tidak berpengaruh positif terhadap auditor switching.
bisnis KAP big 4 memiliki tingkat independensi yang Faktor terakhir yang diduga mampu mempengaruhi
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan KAP non-big auditor switching adalah opini audit going concern.
4. Jadi pelaku bisnis yang menggunakan KAP non-big 4 Opini auditor yang berisi tentang adanya kesangsian
dapat melakukan auditor switching untuk meningkatkan terhadap perusahaan dalam mempertahankan
reputasi perusahaannya. Hasil Penelitian (Power & kelangsungan hidupnya termasuk dalam kategori Opini
Nurbaiti, 2018) dan (Apriyanti, Siska & Hartanty, 2016) audit going concern. Pemberian opini ini akan
menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan mengakibatkan pihak manajemen melakukan pergantian
terhadap auditor switching. Sedangkan menurut hasil auditor karena dianggap dapat menurunkan kredibilitas
penelitian (Power & Nurbaiti, 2018) menyatakan bahwa perusahaan. Hal ini juga identik dengan adanya kondisi
ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap auditor keuangan yang tidak sehat sehingga dicurigai terjadi
switching. permasalahan going concern. Opini going concern yang
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi auditor diberikan auditor merupakan kondisi yang tidak
switching adalah pergantian manajemen, dimana hal ini diharapkan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi
terjadi ketika terjadi perubahan komposisi manajemen pasar dan nilai perusahaan. Sehingga perusahaan akan
dalam sebuah entitas bisnis. Perubahan manajemen ini berusaha mencari KAP yang memberikan opini sesuai
bisa diakibatkan karena direksi secara sukarela atau atas dengan harapan perusahaan dan mengganti KAP yang
kehendak sendiri, atau terjadi karena hasil keputusan bersedia memenuhi harapan mereka. Hasil Penelitian,
(Faradila and Yahya, 2016) menyatakan bahwa opini

109
© 2021, The Author(s). This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full
texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta
Dharma

audit going concern berpengaruh terhadap auditor manajemen biasanya akan mengakibatkan adanya
switching. Hasil Penelitian, (Yudha, dkk, 2018) perubahan kebijakan baru sehingga mendorong
menyatakan bahwa opini audit going concern tidak perusahaan mengganti auditor (Manto & Manda, 2018).
berpengaruh terhadap auditor switching. Pergantian manajemen menggunakan variabel dummy
Dikarenakan masih terdapat perbedaan hasil (Salim & Rahayu, 2017) Perusahaan yang melakukan
penelitian dari penelitian terdahulu, maka peneliti pergantian manajemen diberikan nilai 1. Perusahaan
merasa perlu mengkaji ulang penelitian tentang yang tidak melakukan pergantian manajemen diberikan
Auditor Switching dan faktor-faktor yang nilai 0.
mempengaruhinya pada Perusahaan Manufaktur Yang Kesulitan keuangan merupakan kondisi keuangan
Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di perusahaan berada dalam situasi tidak sehat dalam artian
Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019. berpotensi mengalami kebangkrutan (Yudha, dkk.
Perhitungan financial distress menggunakan model
2. RUANG LINGKUP Altman yang mengacu pada penelitian (Salim & Rahayu,
Batasan-batasan dalam penelitian ini dibuat 2017) yang merupakan model yang digunakan untuk
sebagai berikut (1) Ukuran KAP, Pergantian memprediksi kondisi financial distress. Adapun
Manajemen, Financial Distress, Opini Audit Going pengukuran menggunakan moel Altman (1)
Concern sebagai variabel independen, sedangkan
Auditor Switching sebagai variabel dependen, (2) Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,006X4 + 0,999X5 (1)
Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Keterangan (1):
Tahun 2016-2019 sebagai populasi penelitian. Z = Overall Index
Sedangkan rumusan yang akan diselesaikan dalam X1 = Working Capital/Total Assets
penelitian adalah apakah Ukuran KAP, Pergantian X2 = Retained Earnings/Total Assets
Manajemen, Financial Distress, Opini Audit Going X3 = Earnings Before Interest and Tax/Total Assets
Concern berpengaruh terhadap Auditor Switching X4 = Market Value of Equity/Total Liabilities
Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan X5 = Sales/Total Assets
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2016-2019. Karena terdapat kesangsian dalam diri auditor tentang
Auditor switching atau pergantian KAP merupakan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
perpindahan kantor akuntan publik perusahaan klien. keberlangsungan usahanya, maka auditor mengeluarkan
Pergantian KAP yang dilakukan perusahaan bertujuan Opini going concern (Saputra, dkk, 2016). Variabel opini
untuk menghasilkan kualitas dan menegakkan going concern menggunakan variabel dummy. Opini
independensi auditor (Apriyanti, Siska & Hartanty, audit going concern merupakan opini wajar tanpa
2016). Auditor switching diukur menggunakan variabel pengecualian dengan paragraf penjelas mengenai
dummy, apabila pada tahun berikutnya tidak melakukan keberlangsungan usaha atau going concern suatu entitas.
pergantian KAP diberi nilai 0 dan diberi nilai 1 apabila Di tambahkan paragraf penjelas tersebut disebabkan oleh
melakukan pergantian KAP di tahun berikutnya adanya kesangsian auditor akan kelangsungan hidup
(Apriyanti, Siska & Hartanty, 2016). Perusahaan yang suatu entitas (Sinarwati, no date). Perusahaan mendapat
melakukan auditor switching diberi nilai 1. Perusahaan opini audit going concern diberi angka 1. Perusahaan
tidak melakukan auditor switching diberi nilai 0. tidak mendapat opini audit going concern diberi angka 0.
Menurut (Power & Nurbaiti, 2018) ukuran kantor Gambar 1 adalah gambar kerangka pemikiran.
akuntan publik mengindikasikan kualitas jasa yang
diberikan. KAP besar mempunyai kemampuan yang
lebih baik dalam melakukan audit sehingga mampu Ukuran KAP (KAP)
menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. Informasi
kantor akuntan publik yang digunakan perusahaan
diperoleh dari laporan auditor independen yang dimuat Pergantian
dalam laporan keuangan tahunan. Pengukuran variabel Manajemen (PM)
ukuran kantor akuntan publik menggunakan variabel Auditor
dummy (Apriyanti, Siska & Hartanty, 2016) Kode 1 Switching (AS)
Financial Distress
diberikan jika pada tahun berjalan perusahaan (FD)
menggunakan KAP Big 4. Kode 0 diberikan jika pada
tahun berjalan perusahaan menggunakan KAP Non-Big
4. Opini Audit Going
Perubahan manajemen ini bisa diakibatkan karena Concern (OGC)
direksi secara sukarela atau atas kehendak sendiri, atau
terjadi karena hasil keputusan pada Rapat Umum Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Pemegang Saham (RUPS) (Hidayati, 2018). Pergantian

110
Sebatik Vol. 25 No. 1 Juni 2021
ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Open access article licensed under CC-BY
jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik

3. BAHAN DAN METODE menjelaskan bahwa agen mempertanggungjawabkan


Ukuran kantor akuntan publik merupakan ukuran pekerjaannya untuk mengelola perusahaan dalam bentuk
yang digunakan untuk menentukan besar kecilnya suatu laporan keuangan. Laporan keuangan ini yang dapat
kantor akuntan publik (Apriyanti, Siska & Hartanty, menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan.
2016). Kantor Akuntan Publik yang memiliki skala besar Perusahaan yang mengalami financial distress cenderung
adalah kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan big akan mengganti auditor yang sesuai dengan kondisi
4, sedangkan kantor akuntan publik yang memiliki skala keuangan perusahaan dan tidak mengeluarkan biaya
yang kecil tidak berafiliasi dengan big 4. KAP besar audit yang besar. Penelitian yang dilakukan (Yudha, dkk,
biasanya memiliki kredibilitas dan independensi yang 2018) menyatakan bahwa financial distress berpengaruh
tinggi sehingga memiliki kualitas dan reputasi yang positif terhadap auditor switching. Dari penjelasan di
bagus dibanding KAP kecil. Sesuai dengan teori agency atas dapat disusun hipotesis :
dimana pemilik perusahaan dengan kata lain investor 3. H3: Financial distress berpengaruh positif terhadap
memiliki kepentingan agar perusahaan dikelola dengan auditor switching.
baik dan memiliki reputasi yang bagus, sehingga Yudha, dkk (2018) menjelaskan opini going concern
manajemen perlu melakukan kewajibannya dalam merupakan opini yang diterbitkan oleh auditor jika
mengelola perusahaan dengan menggunakan KAP yang terdapat kemungkinan yang cukup tinggi terkait
bereputasi. Investor cenderung lebih percaya terhadap kelangsungan hidup suatu usaha. Prinsipal atau pemilik
data yang berasal dari KAP yang bereputasi. Maka perusahaan tentunya menginginkan perusahaan selalu
apabila perusahaan sudah menggunakan KAP big 4 dalam kondisi yang baik. Opini audit going concern
kemungkinan untuk melakukan auditor switching akan merupakan kondisi yang tidak diharapkan entitas bisnis
semakin kecil. atau perusahaan karena dapat mempengaruhi pasar dan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Apriyanti, nilai perusahaan. Sehingga untuk memperoleh hasil audit
Siska & Hartanty, 2016) menyatakan bahwa ukuran KAP sesuai dengan harapannya, maka perusahaan akan
berpengaruh negatif terhadap auditor switching. Yang mengganti auditornya atau KAP yang dapat memberikan
artinya semakin besar KAP yang digunakan oleh opini sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian yang
perusahaan maka kemungkinan perusahaan mengganti dilakukan (Saputra, dkk, 2016) menyatakan bahwa opini
auditornya akan semakin kecil. Dari penjelasan di atas going concern berpengaruh positif terhadap auditor
dapat disusun hipotesis: switching. Dari penjelasan di atas dapat disusun
1. H1: Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh hipotesis:
negatif terhadap auditor switching. 4. H4: Opini audit going concern berpengaruh positif
Perubahan manajemen ini bisa diakibatkan karena pada auditor switching
direksi secara sukarela atau atas kehendak sendiri, atau Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
terjadi karena hasil keputusan pada Rapat Umum berdasarkan karakteristik masalahnya yaitu penelitian
Pemegang Saham (RUPS) (Hidayati, 2018). Dalam teori kasual (casual research). Variabel independen pada
agensi juga dijelaskan bahwa prinsipal memberikan penelitian ini ukuran kantor akuntan publik, pergantian
wewenang kepada agen untuk mengelola perusahaannya. manajemen, financial distress, opini audit going concern.
Adanya manajemen baru mungkin diikuti perubahan Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kebijakan yang dimiliki perusahaan. Sehingga auditor switching.
manajemen akan mengganti auditor yang sesuai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
perubahan kebijakan yang ada seperti yang dinyatakan sekunder yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia
(Ruroh & Rahmawati, 2016) perusahaan dapat memecat (BEI), Internet (http://www.idx.co.id) dan data laporan
auditornya apabila terjadi ketidaksepahaman terkait keuangan dari perusahaan manufaktur sub sektor
kebijakan tertentu. makanan dan minuman periode 2016 – 2019 yang telah
Hasil penelitian (Hidayati, 2018) menyatakan bahwa di audit. Pengolahan data dalam penelitian ini
pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap menggunakan data rasio yang di peroleh dengan cara
auditor switching. Yang artinya apabila perusahaan pengukuran dan dummy yang diperoleh dengan
mengganti CEO-nya maka kemungkinan perusahaan menggunakan skala kategori nol atau satu. Pengukuran
mengganti auditornya juga semakin tinggi. Dari data yang digunakan adalah bentuk data kuantitatif yang
penjelasan di atas dapat disusun hipotesis : artinya data dalam bentuk angka.
2. H2: Pergantian manajemen berpengaruh positif pada Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
auditor switching. sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Suatu kondisi dimana perusahaan mengalami Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2019
kesulitan keuangan atau financial distress dapat sebanyak 33 perusahaan. Alasan pemilihan populasi ini
berdampak adanya kondisi dimana perusahaan tidak karena kasus yang terjadi pada PT Inti Agri Resources
memiliki kemampuan untuk melunasi hutang-hutang Tbk (IIKP) dimana pada tahun penelitian perusahaan
lancar perusahaan sehingga perusahan perlu melakukan tersebut selalu melakukan auditor switching dan
perbaikan (Manto & Manda, 2018). Dalam teori agensi perusahaan tersebut bergerak di bidang manufaktur

111
© 2021, The Author(s). This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full
texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta
Dharma

menjadi salah satu perusahaan besar yang terdaftar di Tabel 2. -2 Log Like hood Pada Blok Akhir
Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh karena itu, Iteration Historya,b,c,d
mempermudah penulis untuk mendapatkan data yang di Iteration -2 Log likelihood
inginkan dan terdapat beragam data yang diperoleh di
perusahaan manufaktur. Dengan lima variabel, empat Step 1 1 67,898
variabel independen yaitu ukuran kantor akuntan publik, 2 64,230
pergantian manajemen, financial distress, opini audit 3 63,695
going concern, serta satu variabel dependen yaitu auditor 4 63,668
switching. Teknik pemilihan sampel menggunakan 5 63,668
teknik nonprobability sampling, dan metode yang 6 63,668
digunakan purposive sampling method yaitu metode a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu dan
c. Initial -2 Log Likelihood: 80,064
diperoleh 20 perusahaan manufaktur subsektor d. Estimation terminated at iteration number 6 because
Makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek parameter estimates changed by less than, 001.
Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini. Penurunan nilai -2 Log Like hood (-2LL)
Adapun model regresi yang digunakan untuk menunjukkan bahwa penambahan variabel bebas ke
mengetahui adanya pengaruh ukuran kantor akuntan dalam model bisa memperbaiki model fit serta
publik, pergantian manajemen, financial distress dan menunjukkan model regresi yang lebih baik atau model
opini audit going concern terhadap auditor switching yang dihipotesiskan fit dengan data. Hal ini dapat dilihat
adalah dengan persamaan (2) pada tabel 1 dan tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai -
2LL pada awal (Block Number = 0) sebesar 80,525.
= α + β1KAP + β2PM + β3FD + β4OGC + e (2) Setelah variabel independen dimasukkan maka diperoleh
nilai -2LL pada akhir (Block Number = 1) sebesar
Keterangan (2): 63,668.
AS : Auditor Switching Untuk mengetahui besarnya presentasi sumbangan
α : Koefisien konstanta pengaruh variabel independen terhadap variabel
β1β2β3β4 : Koefisien regresi dependen dapat menggunakan nilai koefisien
KAP : Ukuran kantor akuntan publik determinasi. Tabel 3 merupakan hasil pengujian
PM : Pergantian Manajemen koefisien determinasi melalui nilai Nagelkerke R Square.
FD : Financial distress
OGC : Opini audit going concern Tabel 3. Uji Koefisien Determinasi
e : Error Model Summary
Step -2 Log Cox & Snell Nagelkerke R
4. PEMBAHASAN likelihood R Square Square
Pengujian Overall Model Fit (Uji Keseluruhan Model 1 63,668a ,185 ,293
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
) ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai antara
parameter estimates changed by less than,001.
-2 Log Like hood (-2LL) pada awal (Block Number = 0)
dengan nilai -2 Log Like hood (-2LL) pada akhir (Block
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa nilai
Number = 1) untuk mengetahui apakah model fit dengan
Negelkerke R Square sebesar 0,293 atau 29,3% hal ini
daya yang sedang diuji. Tabel 1 dan 2 merupakan tabel
29,3% variabel auditor switching dapat dijelaskan oleh
hasil pengujian blok awal dan blok akhir.
variabel ukuran kantor akuntan publik, pergantian
manajemen, financial distress dan opini audit going
Tabel 1. -2 Log Like hood Pada Blok Awal concern. Sedangkan sisanya sebesar 70,7% dijelaskan
Iteration Historya,b,c oleh variabel lain diluar model misalnya pertumbuhan
Iteration -2 Log Coefficients perusahaan, audit fee, opini audit, ukuran perusahaan dan
likelihood Constant
audit tenure.
Step 0 1 80,525 -1,200
Kelayakan model regresi dinilai dengan
2 80,066 -1,377
3 80,064 -1,386
menggunakan Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of
4 80,064 -1,386 Fit Test digunakan untuk menilai model regresi yang
a. Constant is included in the model. digunakan. Uji ini menguji hipotesis nol bahwa data
b. Initial -2 Log Likelihood: 80,064 empiris cocok atau sesuai dengan model atau tidak ada
c. Estimation terminated at iteration number 4 because perbedaan antara model dengan data, sehingga model
parameter estimates changed by less than, 001. dapat dikatakan fit. Jika nilai statistik Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau
kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti
ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

112
Sebatik Vol. 25 No. 1 Juni 2021
ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Open access article licensed under CC-BY
jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik

observasi, sehingga Goodness Fit model tidak baik Tabel 6. Analisis Ketepatan Prediksi
karena model tidak dapat memprediksi nilai observasi. Classification Tablea
Jika nilai statisticHosmer and Lemeshow’s Goodness of Observed Predicted
Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak Auditor Switching Percentag
dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi Step Tidak Auditor e Correct
nilai observasi atau dapat dikatakan model dapat diterima Auditor Switchin
karena cocok dengan data observasi (Ghozali, 2018:333). Switching g
Tabel 4 merupakan hasil pengujian untuk menilai Tidak
kelayakan model penelitian. Auditor 60 4 93,8
Auditor Switching
1 Switching
Tabel 4. Goodness of Fit Test Auditor
10 6 37,5
Hosmer and Lemeshow Test Switching
Step Chi-square df Sig. Overall Percentage 82,5
1 9,250 8 ,322 a. The cut value is,500

Pada tabel 4, hasil pengujian model dengan nilai Berdasarkan tabel 6 dan penjelasan di atas, persentase
observasi diperoleh nilai Chi-Square sebesar 9,250 secara keseluruhan atau nilai overall percentage adalah
dengan nilai signifikansi 0,322 dengan nilai signifikansi sebesar 82,5%. Ketepatan model penelitian ini sebesar
jauh lebih besar dari 0,05 (0,322 > 0,05), maka model 82,5% lebih dari 50% artinya model regresi dapat
regresi layak digunakan untuk analisis selanjutnya menebak dengan benar sebesar 82,5% kejadian
karena tidak terdapat perbedaan yang nyata antara model sebenarnya yang memengaruhi auditor switching.
dengan data, sehingga model dapat diterima karena Uji multikolinearitas dilakukan untuk menilai
sesuai dengan data observasi. Tabel 5 merupakan hasil keadaan diantara lebih dari 2 variabel independen pada
pengujian untuk menilai apakah model yang digunakan model regresi terjadi hubungan yang baik atau tidak.
FIT. Model regresi yang baik apabila tidak terdapat hubungan
Tabel 5. Uji Model Koefisien multikolinearitas antar variabel independen dengan
Omnibus Tests of Model Coefficients melihat nilai koefisien antar variabel, yaitu lebih kecil
Chi-square Df Sig. dari 0,9. Tabel 7 merupakan hasil pengujian dari uji
Step 16,396 4 ,003
multikolinearitas.
Step 1 Block 16,396 4 ,003
Tabel 7 Uji Multikolinearitas
Model 16,396 4 ,003
Correlation Matrix
Constan KAP PM FD OGC
Berdasarkan tabel 5 di atas, hasil pengujian Omnibus t
Test diperoleh Chi-Square sebesar 16,396 dengan nilai Constan
signifikansi 0,003. Dengan nilai signifikansi yang lebih 1,000 ,031 -,363 -,634 -,418
t
kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05) maka penambahan variabel
Step KAP ,031 1,000 -,226 -,317 ,031
independen dapat memberikan pengaruh nyata terhadap
1 PM -,363 -,226 1,000 ,147 ,164
model, atau model dinyatakan FIT.
FD -,634 -,317 ,147 1,000 ,176
Hasil dari pengujian ketepatan prediksi dapat dilihat
OGC -,418 ,031 ,164 ,176 1,000
pada tabel klasifikasi. Tabel klasifikasi 2 x 2 menghitung
nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect)
(Ghozali, 2018: 334). Pada kolom ditunjukkan gambaran Hasil pengujian antar variabel pada tabel 7 >0,9
dengan dua nilai prediksi dari variabel dependen, dalam sehingga disimpulkan tidak adanya gejala
penelitian ini perusahaan yang melakukan auditor multikolinearitas antar variabel bebas dalam penelitian
switching (1) dan perusahan yang tidak melakukan ini.
auditor switching (0). Matriks klasifikasi ini Uji hipotesis dilakukan untuk menilai ada tidaknya
menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan variabel terikat. Dalam uji hipotesis ini dilakukan dengan
auditor switching. Tabel 6 merupakan hasil analisis menguji parsial atau individu. Tabel 8 merupakan hasil
ketepatan prediksi. pengujian parsial.

113
© 2021, The Author(s). This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full
texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta
Dharma

Tabel 8. Pengujian Parsial 4.2 Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap


Variables in the Equation Auditor Switching
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergantian
KAP -2,508 1,179 4,521 1 ,033 ,081 manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor
PM 1,649 ,921 3,205 1 ,073 5,204 switching. Hal ini menunjukkan bahwa pergantian
Step FD ,169 ,192 ,775 1 ,379 1,184 manajemen tidak selalu diikuti dengan pergantian
1a OGC 2,210 ,963 5,262 1 ,022 9,113 auditor. Dalam penelitian (Yudha, dkk2019) manajemen
baru masih dapat berdiskusi dan memerlukan saran dari
Const
-1,646 ,494 11,112 1 ,001 ,193 auditor sebelumnya yang memahami kondisi serta
ant
prospek perusahaan agar dapat mengambil keputusan
a. Variable(s) entered on step 1: KAP, PM, FD, OGC.
sesuai dengan kondisi perusahaan. Manajemen baru
Dari hasil output SPSS yang dapat dilihat pada tabel masih harus banyak mempelajari kondisi keuangan
8, maka diperoleh persamaan regresi (3) perusahaan, bagaimana prospek di masa yang akan
datang serta strategi apa yang dapat digunakan untuk
= α + β1KAP + β2PM + β3FD + β4OGC + e (3) meminimalisasi risiko yang kemungkinan terjadi di masa
datang. Untuk hal itu manajemen baru perlu berdiskusi
dengan banyak pihak termasuk di dalamnya adalah
= -1,646 -2,508KA + 1,649PM + 0,169FD + auditor. Manajemen yang baru masih memerlukan saran
serta tanggapan dari auditor sebelumnya dengan tujuan
2,210OGC + e
agar dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi
keuangan perusahaan. Salah satu pihak yang dianggap
Keterangan (3)
memahami kondisi perusahaan adalah auditor
AS : Auditor Switching
sebelumnya. Untuk itu apabila pergantian auditor ini
α : Koefisien konstanta
dilakukan berbarengan dengan pergantian manajemen,
β1β2β3β4 : Koefisien regresi
dapat menimbulkan risiko karena manajemen baru belum
KAP : Ukuran kantor akuntan publik
sepenuhnya memahami kondisi perusahaan begitu juga
PM : Pergantian Manajemen
dengan auditor barunya.
FD : Financial distress
Hasil Penelitian ini konsisten dengan penelitian
OGC : Opini audit going concern
(Yudha, dkk, 2018) yang menyatakan bahwa pergantian
e : Error
manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor
switching.
4.1 Pengaruh Kantor Akuntan Publik Terhadap
Auditor Switching
4.3 Pengaruh Financial Distress Terhadap Auditor
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran
Switching
kantor akuntan publik berpengaruh negatif terhadap
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial
auditor switching. Artinya jika perusahaan yang telah
distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
menggunakan auditor yang berasal dari KAP big 4 maka
Berarti kondisi kesulitan keuangan yang dialami
kemungkinan perusahaan melakukan pergantian auditor
perusahaan tidak membuat perusahaan tersebut untuk
kecil. Sehingga penelitian ini dapat menunjukkan bahwa
mengganti auditornya. Perusahaan yang mengalami
ukuran akuntan publik dapat dijadikan pertimbangan
kesulitan keuangan tidak akan melakukan pergantian
oleh perusahaan dalam melakukan auditor switching.
auditor. Hal ini terjadi karena dalam penelitian ini
KAP big-4 merupakan KAP yang dianggap memiliki
sebagian besar perusahaan yang dijadikan sampel
reputasi yang baik, tidak hanya dalam lingkup lokal
menggunakan jasa KAP Non-Big 4, dengan demikian
tetapi juga lingkup internasional. Memiliki jaringan yang
jika perusahaan melakukan auditor switching ke
luas tidak hanya lokal, nasional bahkan internasional
penggunaan jasa KAP Big 4 justru akan semakin
serta memiliki auditor yang berpengalaman dan
menyulitkan kondisi keuangan perusahaan karena
kompeten membuat KAP big 4 lebih bereputasi baik.
kenaikan jasa audit. Hal ini menyebabkan perusahaan
KAP yang bereputasi baik banyak di lirik oleh para
lebih memilih untuk mempertahankan auditornya
investor daripada KAP yang bereputasi biasa-biasa saja.
daripada menggantinya dengan auditor baru.
Perusahaan yang telah menggunakan KAP non-big 4
Hasil Penelitian ini konsisten dengan hasil
yang memiliki reputasi dan kualitas bagus, tidak akan
penelitian (Faradila and Yahya, 2016) yang menyatakan
melakukan auditor switching.
bahwa financial distress tidak berpengaruh positif
Hasil Penelitian ini konsisten dengan hasil
terhadap auditor switching.
penelitian (Power & Nurbaiti, 2018) dan (Apriyanti,
Siska & Hartanty, 2016) yang menyatakan bahwa ukuran
KAP berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

114
Sebatik Vol. 25 No. 1 Juni 2021
ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Open access article licensed under CC-BY
jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik

4.4 Pengaruh Opini Audit Going Concern Terhadap governance, serta faktor-faktor makroekonomi
Auditor Switching lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit Populasi penelitian terbatas pada perusahaan
going concern berpengaruh positif terhadap auditor manufaktur subsektor makanan dan minuman yang
switching. Artinya apabila perusahaan menerima opini terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan 4 tahun
going concern dari auditor maka kemungkinan periode, peneliti selanjutnya diharapkan dapat
perusahaan mengganti auditor tinggi. Opini going memperluas populasi yang tidak terbatas pada
concern yang diberikan auditor merupakan kondisi yang subsektor makanan dan minuman saja serta
tidak diharapkan oleh perusahaan karena dapat memperpanjang periode penelitiannya.
mempengaruhi pasar dan nilai perusahaan. Salah satu hal
yang menyebabkan perusahaan melakukan pergantian 7. DAFTAR PUSTAKA
auditor secara sukarela adalah opini audit. Apabila
auditor merasa sangsi atas keberlangsungan usaha Apriyanti, Siska & Hartanty, S. (2016) „Pengaruh
perusahaan, maka mereka akan memberikan opini audit Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien, dan
going concern. Opini yang paling diharapkan oleh klien Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Klien, Terhadap
adalah opini wajar tanpa pengecualian. Apabila klien Auditor Switching‟, Jurnal Akuntansi Politeknik
mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian, akan Sekayu, IV(1), pp. 45–56.
cenderung mendapat pandangan negatif dari para Faradila, Y., & Yahya, M. R. (2016) „Pengaruh Opini
investor maupun kreditor. Hal inilah yang mendorong Audit, Financial Distress, dan Pertumbuhan
mereka untuk melakukan auditor switching dan Perusahaan Klien terhadap Auditor Switching‟,
pergantian ini lebih sering terjadi setelah perusahaan Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Ekonomi Akuntansi
menerima modified opinions. (JIMEKA), 1(1), pp. 81–100..
Hasil Penelitian ini konsisten dengan hasil Hartomo, G. (2019) Kronologi Kasus Laporan
penelitian (Faradila and Yahya, 2016) yang menyatakan Keuangan Garuda Indonesia hingga Kena Sanksi.
bahwa opini audit going concern berpengaruh terhadap Available at:
auditor switching. https://economy.okezone.com/read/2019/06/28/320/
2072245/kronologi-kasus-laporan-keuangan-
5. KESIMPULAN garuda-indonesia-hingga-kena-sanksi.
Penelitian ini menunjukkan ukuran KAP memiliki Hidayati, W. N. (2018) „August 2018/ Edited : 29‟, 1(4),
pengaruh dengan arah negatif terhadap auditor pp. 1–10. doi: 10.5281/zenodo.1437016.
switching. Ukuran KAP menjadi pertimbangan bagi Luthfiyati, B. (2016) „Pengaruh Ukuran Perusahaan,
perusahaan dalam melakukan auditor switching. Opini Audit, Pergantian Manajemen, Ukuran KAP
Pergantian manajemen tidak memiliki pengaruh dan Audit Tenure Terhadap Auditor Switching‟,
terhadap auditor switching. Manajemen baru masih Jurnal of Accounting, 2(2), pp. 52–65. Available at:
harus banyak mempelajari kondisi keuangan http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/vie
perusahaan, bagaimana prospek di masa yang akan wFile/6601/4479.
datang serta strategi apa yang dapat digunakan untuk Manto, J. I., & Manda, D. L. (2018) „Pengaruh Financial
meminimalisasi risiko yang kemungkinan terjadi di Distress, Pergantian Manajemen dan Ukuran Kap
masa datang. Dalam kondisi seperti ini manajemen Terhadap Auditor Switching‟, Media Riset
baru perlu berdiskusi dengan banyak pihak termasuk Akuntansi, Auditing & Informasi, 18 No 2, pp. 205–
di dalamnya adalah auditor. 224.
Financial distress tidak memiliki pengaruh Power, J. C., & Nurbaiti, A. (2018) „Pengaruh Pergantian
terhadap auditor switching. Perusahaan cenderung Manajemen, Financial Distress, Ukuran Kap Dan
memilih menggunakan jasa auditor yang lama dan Opini Audit Terhadap Auditor Switching ( Studi
berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan Empiris Pada Perusahaan Infrastruktur, Utilitas,
dalam memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Opini audit going concern memiliki pengaruh Indonesia Periode 2011-2016 )‟, e-Proceeding of
dengan arah positif terhadap auditor switching. Jika Management, 5(3), pp. 3536–3543.
auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa Ruroh, F. M., & Rahmawati, D. (2016) „Pengaruh
pengecualian, maka perusahaan cenderung akan Pergantian Manajemen, Kesulitan Keuangan,
melakukan auditor switching agar dapat memperoleh Ukuran Kap, dan Audit Delay terhadap Auditor
opini yang sesuai dengan harapan perusahaan. Switching‟, Jurnal Nominal, 5(2), pp. 68–80.
Salim, A., & Rahayu, S. (2017) „Pengaruh Pergantian
6. SARAN Manajemen, Opini Audit, Pertumbuhuan
Penelitian ini menggunakan 4 variabel independen, Perusahaan, Dan Financial Distress Terhadap
peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah Auditor Switching‟, eProceedings …, 1(3), p. 9357.
variabel lainnya seperti variabel good corporate Available at:
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.

115
© 2021, The Author(s). This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full
texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta
Dharma

id/index.php/management/article/view/1446. „Faculty of Economics Riau University ‟,


Saputra, G., Hasan, A., Ilham, E. (2016) „Faculty of JOMFekom, 2(2), pp. 1–15. Available at:
Economics Riau University ‟, JOMFekom, 4(1), pp. https://media.neliti.com/media/publications/125589
843–857. Available at: -ID-analisis-dampak-pemekaran-daerah-ditinja.pdf.
https://media.neliti.com/media/publications/125589 Yudha, C. K., Rasmini, N. K., & Wirakusuma, M. G.
-ID-analisis-dampak-pemekaran-daerah-ditinja.pdf. (2018) „Kesulitan Keuangan, dan Reputasi Auditor
Sinarwati, N. K. (2011). Mengapa Perusahaan Menerima Pada Auditor Switching Fakultas Ekonomi dan
Opini Audit Going Concern?. Jurnal Ilmiah Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Akuntansi dan Humanika, 1(1). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,
Susan & Trisnawati, E. (2011) „Faktor-Faktor Yang Bali, Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Universitas Udayana, Bali ‟, Jurnal Riset Akuntansi
Switch‟, Jurnal bisnis dan akuntansi, 13(2), pp. dan Keuangan Dewantara, 7, pp. 397–428.
131–144.
Utami, S. F., Zulbahridar., & Devi Safitri (2015)

116

Anda mungkin juga menyukai