Kata Kunci: Kebenaran Ilmiah, Filsafat Ilmu, Pendekatan Historis, Praksis, Kebenaran
objektif, Linier, Progresifisme, Dialektis, Sirkuler,
48
Hamdan Akromullah, Kebenaran Ilmiah dalam Perspektif Filsafat Ilmu… 49
penting, yaitu dengan mengatakan kebenaran, dan hal ini dinilai dengan
bahwa sekarang telah banyak ukuran pembenaran fakta-fakta. Victor
dihasilkan sain dan teknologi, akan Reisskop berpendapat tujuan pokok
tetapi kesemuanya itu tidaklah ilmu bukan pada penerapannya, tujuan
terimbangi. Sehingganya selain ilmu ialah mencapai pemahaman-
peningkatan secara kuantitas terhadap pemahaman terhadap sebab dan
ilmu dan teknologi, juga diperlukan kaidah-kaidah tentang proses ilmiah.
adanya peningkatan dalam hal Carl G. Hempel dan Paul Oppenheim
pemerhatian terhadap aspek axiologis, mengatakan, menjelaskan fenomena
etika, religius dan sosial. Atau yang dalam dunia pengalaman, menjawab
dalam tulisan Bahm dimasukan dalam pertanyaan, mengapa daripada semata-
kategori pengaruh (effect). mata pertanyaan apa merupakan salah
d. Strategi, pengembangan satu dari tujuan-tujuan utama dari
ilmu, dasar dan arah pengembangan semua penyelidikan rasional, dan
ilmu bagi tujuan ilmu. Agaknya khususnya penelitian ilmiah dalam
sumbangan terbesar dalam tulisan aneka cabangnya berusaha melampaui
Bahm bagi dunia sain adalah perlunya sekedar hanya suatu pelukisan
memberikan perhatian yang khusus mengenai pokok soalnya dengan
terhadap pengarauh, dampak (effect) menyajikan suatu penjelasan mengenai
dari ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu fenomena yang diselidiki
terhadap ilmu terapan dan pengaruh Sementara yang termasuk
sosial. dalam golongan yang kedua adalah
Francis Bacon, dengan mengatakan
E. Ilmu dan Nilai bahwa ilmu pengetahuan adalah
Pertimbangan-pertimbangan kekuasaan. Lebih lanjut dijelaskan
nilai, dalam ilmu pengetahuan dan mengenai tujuan ilmu bahwa tujuan
kegiatan ilmiah pada umumnya, yang sah dan senyatanya dari ilmu
sangatlah menentukan. Dalam hal ini ialah sumbangan terhadap manusia
pertimbangan-pertimbangan nilai dengan ciptaan-ciptaan dan kekayaan-
memberikan dasar bagi tujuan kekayaan baru. Van Peursen (1985)
pengembangan ilmu. Para ilmuwan mengemukakan pandangan bahwa
berbeda pendapat dalam hal dalam meninjau perkembangan ilmu
pertimbangan nilai, yang secara garis pengetahuan secara menyeluruh tidak
besar perbedaan tersebut dapat bisa melepaskan dari tiga pembahasan,
dikategorikan kepada dua, yaitu yaitu teori pengetahuan, teknik dan
pertama golongan yang berprinsip etika. Lebih lanjut ketiga persoalan ini
bahwa ilmu pengetahuan harus bebas harus dibahas secara bersama karena
nilai. Dan kedua golongan yang teori pengetahuan melahirkan teknik,
berprinsip bahwa ilmu pengetahuan dan teknik bersentuhan langsung
harus kait nilai (The Liang Gie, 1984). dengan pertimbangan nilai etik. Lebih
Adapun yang termasuk lanjut Van Peursen mengatakan bahwa
golongan yang pertama adalah Jacob pengetahuan lebih berkuasa daripada
Bronowski, yang berpendapat bahwa teknik, dan teknik lebih berkuasa
tujuan pokok ilmu adalah mencari daripada etika. Pengetahuan, teknik,
sesuatu yang benar tentang dunia. dan etika adalah tiga unsur yang tidak
Aktivitas ilmu diarahkan untuk melihat dapat dipisahkan. Ketiganya saling
62 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 21, No. 1, Juli 2018