FUNDAMENTALLTERHADAPPRETURNNSAHAM
Abstract
Theepurposeeof this study was to determine whether there is influence from fundamental factors
on stock returns. This research is a literature study, namely data obtained from various trusted
sources such as Google Scholar and others. The results of this study found that 1) ROA has a
positive and isignificant ieffect ion stock ireturns, 2) iDER has no isignificant ieffect ion istock
returns, 3) iPBV hasi ia ipositive and isignificant ieffect on ostock oreturns, 4) PER ohas a
opositiveo oeffect on istocki returns, 5) EPS ihas a negative and isignificant effect on stock returns,
6) TATO has no significant effect on stock returns, 7) interest rates haveia significantieffect on
stock returns.
Abstraki
Tujuani ipenelitian iini adalah iuntuk mengetahuii apakah iada ipengaruh idari faktor
fundamental terhadapiReturn Saham. Penelitianiini merupakan penelitian studiikepustakaan
yaitu data diperoleh idari iberbagai isumber ipustaka iterpercaya seperti iGoogle iScholar dan
lainnya. Hasil dari penelitianitersebut ditemukan bahwa 1) ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return Saham, 2) DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham,
3) PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham, 4) PER berpengaruh positif
terhadap Return Saham, 5) EPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham, 6)
TATO tidak berpengaruh signifikaniterhadap ReturniSaham, 7) Suku Bunga
BerpengaruhiSignifikan Terhadap ReturniSaham.
KataiKunci: Fundamental, Return Saham, Investasi
1
PENDAHULUAN
modal telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.
Pertemuan ikelebihan idana (iinvestor) idengan ipihak iyang membutuhkani uang (iemiten) dani
itempat berlangsungnyai ikegiatan investasii disebut pasari modal.i iSektor pasari modali dapati
menjadii motor ipenggerak industri ikreatif idan UKM,i karena di situlah ipara pengusaha
mendapatkan modali yangi isignifikan melaluii iinvestasi. Pasar modali adalah pasar berbagaii
instrumen keuangani jangka panjangi yang dapat diperdagangkan, antara lain obligasi (bond),
saham (shares), reksadana, derivatif dani instrumen lainnya. iPasar modal merupakani sarana
keuangani dan investasi bagi perusahaan dan lembaga lain seperti pemerintah. iDengan idemikian,
ipasar imodal memungkinkan berbagaii isarana idan iprasarana untuk ikegiatan juali belii dan
Menurut Tandelilin (2010) idalam penelitian Dwialesi (2016), investasii adalah kesediaan
menanamkani sejumlah dana atau sumber dayai pada masa kini dengan harapan akan menerima
beberapa imbalan idi masa idepan. Investasii saham merupakan salahi satu instrumen yang paling
populer idari iberbagai iinstrumen iyang tersedia idi ipasar imodal. iSaham adalah sertifikat
kepemilikan,i di imana investori iyang membelii berartii ihaki iatas sebagiani aset iperusahaan.
Investori iisaham biasai dapati berpartisipasii dalami rapati iumum untuk memutuskan apakah
Investor dan icalon iinvestor membutuhkan berbagai informasi yang berguna untuk
memprediksi ihasil investasi mereka di pasar modal. iInformasi iyang biasa digunakani olehi
investori dan calonn iinvestor untuk mengambil ikeputusan iinvestasinya idikelompokkan menjadi
2
duai kategori, iinformasi iteknikal idan informasii ifundamental.. Menurut Kasdjan & Nazarudin
(2017), Informasi yang .bersifat .teknikal .merupakan .informasi .yang .berbasis .pada data-data.
statistik .yang dihasilkan .dari aktivitas .perdagangan .saham .seperti .harga .saham .dan .volume
merupakan informasii imendasar berbasis data ril yang diperolehi dari berbagai indikatori jterkait
kondisi. Makro. ekonomi dan kondisi internal .perusahaan. Data riil tersebut termasuk indikatori
.tahun 2015i sampai .dengan .2019. Pada. Dasarnya. .saham bersifat .high .risk .high .return, .yang
.dapat .diartikan .bahwa .semakin tinggii .return .maka .semakin tinggii juga risiko yang akani di
dapatkan. Oleh sebabi itu, setiap investor harus melakukani analisis yang tepat untuk
meminimalkan risiko yang tidak terduga. Analisis yang idapat idilakukan iantara laini iadalah
analisis teknikali dani ifundamental. Selanjutnya Dalam penelitian Suyanto (2018), mengaitkan
fenomena yang terjadi di perusahaan propertyi dan reali estatei yang terdaftari di BEI ipada
sepanjang tahun 2014 isampai idengan 2016. Fenomena tersebut adalah terjadinya fluktuasi harga
dan return saham sepanjang tahun 2014-2016. Tingkati return saham tersebut dihitung
berdasarkani capital gain (loss) yaitu keuntungan atau ikerugian yang didasarkan pada penutupan
Salah satu factor fundamental adalah Return On Aset (ROA). ROAiadalah rasioi
sebagai seberapa mampu apa .perusahaan dalam .menghasilkan .laba dari .total aktiva. ,yang
dimiliki dan .dinyatakan dalam .satuan tingkat ipresentase. Diperoleh dari penelitian (Andes &
3
Puspitaningtyas, 2017) bahwa (ROA) berpengaruhi signifikan terhadapi return sahami pada
perusahaani sektor .pertambangan .yang .terdaftar di Bursai Efeki .Indonesia iPeriode ii2008-
2013. Adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwialesi (2016), ROA.berpengaruh
iDebt to .Equity Ratioi (.DER) adalah irasio. iyang dipakai iuntuk. .imengukur .itingkat
jangkai panjang, yang mana DERi menghubungkani antara total debt dengan total modal. Hal ini
memiliki arti bahwa seberapa besar sumber pendanaan perusahaan yang bergantung kepada hutang
perusahaan. Hasil penelitian Dwialesi, 2016 imenyatakan. bahwai DER. tidak .berpengaruh
.signifikan terhadap. .return .saham. .begitu. juga. dengan. penelitian Pandaya (2020) yang
Pricei Booki Value (PBV) adalah rasioi pasar yang idigunakan iuntuk mengukur kinerja
harga pasar sahami terhadap nilai ibukunya. Hasil penelitian Pandaya (2020) mengatakan bahwa
PBVi berpengaruhi positifi isignifikan iterhadap ireturn isaham. Kemudian didukung juga oleh
penelitian Dwialesi (2016) bahwa variable PBV iberpengaruh isignifikan iterhadap return saham.
Price Earning Ratio (PER) adalahi suatu irasio yangi mengukuri seberapai ibesar
perbandingani antarai iharga sahami perusahaani idengan ikeuntungan iyang iakan diperolehi ioleh
parai ipemegang isaham. iPada hasil penelitian Mayuni (2018) idan Septiana (2016) imenyatakan
Earning Per Share (EPS) merupakan irasio iuntuk imengukur ikeberhasilani imanjemen
dalami mencapai ikeuntungani bagii pemegang isaham. iEPS yang mengalamii kenaikan setiap
tahunnya menandakan bahwa perusahaan terus tumbuh dani berkembangi. Pada penelitian
4
Pandaya (2018) EPS berpengaruhi negatifi signifikani terhadap returni isaham dan didukung oleh
hasil penelitian Mayuni (2018) yg juga mengatakan bahwa EPSi berpengaruh positif signifikani
iTotal Asset iTurn Overi (TATO) idipakai idalam menilaii perputarani seluruhi hartai iyang
dimilikii perusahaan idan imengukur iberapa totali pendapatan isales iyang iditerima darii setiapi
keuntungan yangi dihasilkan.i Apabilai idalam iperiode itertentu ibesarnya iTATO imenunjukkan
ipemakaian harta, isehingga ihasil idan ilaba idapat meningkat. Beberapa peneliti salah satunya
oleh Setiyono, 2018 menyatakan bahwa TATO berpengaruh isignifikan iterhadap iReturn iSaham.
Namun menurut ihasil ipenelitian Septiana (2016), TATO tidak iberpengaruh iterhadap ireturn
saham.
Factor fundamental lainnya adalah suku bunga. Setiyono (2018) mengatakan pada
penelitiannya bahwa tinggiiii rendahnya sukui bungai imemegang iperanan iyang icukup ipenting
ibunga imemiliki idampak inegatif iterhadap idunia iinvestasi. iMeningkatnyai tingkat ibunga
ikredit idapati menambah biayai bungai krediti manajemen iyang ipada iakhirnyai bisai
mengurangi laba bersih perusahaan. Selain itu meningkatnya suku bunga dapat mendorong para
investor untuk menjual sahamnya secara besar-besaran dan beralih menabungnya pada sektor
perbankan. Hasil penelitian Setiyono (2018) adalah tingkat suku bunga berpengaruh signifikani
iTingkat sukui ibunga SBI iadalah instrumen iyang idigunakan iBI idalam imenstabilkan
inilaii rupiah.i Mekanismei ipelelangan iSBI imenggunakan acuani iBI irate. iBI ratei yang
isemakin tinggi,i menyebabkani iinvestor akan iberalih investasii idari isektor ipasar imodal ike
5
iinvestasi isektor iaperbankan. iMenurunnya iminat iinvestor iuntuk iberinvestasi idi ipasar imodal
akani iberdampak padai ipenurunani iharga sahami idan imenyebabkan ireturn iuntuk iinvestor
METODE PENELITIANi
iArtikel inii imenggunakan metode kualitatif dan studii literaturei atau libraryi research.
Dalam menganalisisi artikel-artikeli ilmiah yang memliki reputasii artikeli ilmiah dan jurnali yang
belumi bereputasii. Seluruh artikel ilmiahi yang dicitasii berasal dari Scholari Google. Penelitiani
kualitatif,iberupa kajiani pustakan yangi harus memenuhii persyaratan metodologis. Artinya harus
Dalam penulisan literatur review ini, penulis membandingkan beberapa penelitian yang memiliki
PEMBAHASANi
ROAi adalah rasioi yang digunakani untuk mengukuri kemampuan iperusahaan dalam
memperolehi laba yang iberasal idari kegiatan iinvestasi. iRasio ini digunakan iuntuk mengukur
besar ROA, isemakin besar ipula tingkat ikeuntungan yang idicapai oleh iperusahaan tersebut dan
semakin ibaik pula iposisi perusahaani tersebut dari isegi penggunaani asset.i
6
Diperoleh dari penelitian (Andes & Puspitaningtyas, 2017) bahwa (ROA) berpengaruh
isignifikani terhadap return saham ipada perusahaan sektori ipertambangan yang uterdaftar di
uBursa Efek Indonesia Periode u2008-2013. Adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Dwialesi (2016), ROA.berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham perusahaan
Hasil dari penelitiani ini bisa ditunjukkan bahwa ROAi yangi positifi iterhadap ireturn
isaham artinyai isemakin itinggi iperusahaan imenghasilkan ilaba, ssemakin ibaik ipula ipenilaian
investor terhadap isaham tersebut.i Penilaian yang baik darii investori akan menariki investor
melakukani pembeliani saham dan hargai saham akan inaik sehingga returni saham yang diterima
iinvestor meningkat.i Sedangkan ROA yangi tidaki signifikani terhadapi return saham artinya
DER merupakan irasio yang imengukur iseberapa besar tingkati ipembagian dividen iyang
dibagikan ikepada pemegang isaham. Utang perusahaani yang tinggii akan menyebabkani
perusahaan itersebut mendapati penilaiani yangi buruk dari investor. Hasil penelitian Dwialesi,
2016 menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Begitu juga
dengan penelitian Pandaya (2020) yang menyatakan bahwan DER tidak berpengaruh terhadap
return Saham.
DER yang negativei terhadapi returni sahami artinya utang perusahaani terhadap ipihak
kretiduri tinggi menyebabkani ipenilaian idari investori isemakin iburuk dan imenurunkan minati
investori membelii isaham itersebut. iPenurunan ipermintaan isaham akani berdampak padai
penurunani iharga isaham dani ireturn iyang diterimai olehi iinvestor juga akan menurun.i iiDER
7
yang tidak signifikani terhadapi returni sahami iartinya iinvestor cenderungi tidaki
PBVi didefinisikani sebagaii irasio pengakuani ppasar terhadapi nilai buku sahami yang
dinyatakani dalam satuani rupiah. Hasil penelitiani Pandaya (2020) mengatakan bahwai iPBV
berpengaruh ipositif isignifikan terhadap returni isaham. Kemudian didukung juga oleh penelitian
Dwialesi (2016) bahwa variable PBV berpengaruh isignifikan terhadap ireturn saham.
PBVi yang tinggii iartinya inilai isaham itersebuti di pasari lebihi itinggi idaripada inilai
ibuku peri ilembar. iSaham iyang tinggii iharganya idi ipasar iakan idianggap baik idi mata
iinvestor. Investori akan itertarik imelakukan ipembelian isaham apabilamaka iharga isaham
PBVi memberikan perbandingani harga sahami dengan inilai buku per ilembar saham.
Pada hasil penelitian Mayuni (2018) dan Septiana (2016) menyatakan ibahwa iPER secara
simultan berpengaruhi isignifikan terhadap ireturn isaham. Hasil PERi berpengaruh ipositif
terhadap ireturn saham artinyai isemakin besar iPER imaka iharga isaham iterhadap ipendapatan
iper lembari isaham ijuga iakan imeningkat ihal iini imembuat return yang iakan di dapatkan
iinvestor pun meningkat.i Sehingga, semakini tinggi nilaii PER dari isuatu perusahaan,i investor
isemakin optimis dalam imemandang prospeki ireturn saham yangi akan di peroleh. Dan
isebaliknya, semakin irendah nilai iPER maka ipasar semakini merasa icemas idan ipesimis
8
5. iPengaruh iEarning iPer iShare (iEPS) i terhadap iReturn iSaham
PER imerupakan ihasil perbandingani antarai hargai peri lembari sahami dengani
pendapatani peri lembari saham.i Pada penelitian Pandaya (2018) EPS berpengaruhi negatif
signifikani terhadapi returni saham dan didukung olehi hasil penelitian Mayuni i(2018) yang juga
Hasili EPS iberpengaruh negatifi iterhadap return isaham iartinya ijika EPS Inaik maka returni
saham iakan turun. iHal ini idisebabkan jumlah isaham yang beredari akan berpengaruhi besar
iterhadap laba peri lembar saham.i Karena keuntungani perusahaan iakan dibagikani ke seluruh
lembari saham yang iditerbitkan oleh iperusahaan. Sehinggai investor iakan beranggapan
itingginya laba peri lembar isaham pada isuatu perusahaan itidak selalu menunjukkan ikinerja
Merupakan isalah satu rasioi iaktivitas iyang idigunakan iuntuk imengetahui iefektifitas
investasi,i ibaik iuntuk asseti iyang ibersifat ijangka ipendek. Beberapai peneliti salah isatunya
olehi Setiyonoi, 2018i menyatakan bahwai TATO berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
Namun menurut hasil penelitian Septiana (2016), iTATO itidak iberpengaruh iterhadap ireturn
isaham.
iHasil ipenelitiani iini imemproyeksikan ibahwa isetiap iperubahan iTotal iAsset iTurn
Over (TATO) yang bisa diketahui melalui analisis laporan keuangan tidak begitu berpengaruh
9
7. Pengaruh Suku Bunga terhadap Return Saham
Meningkatnyai tingkat bungai kredit dapati imenambah biaya ibunga ikredit manajemeni iyang
ipada aakhirnya ibisa imengurangi ilaba bersihi iperusahaan. iSelain iitu imeningkatnya isuku
bungai idapat mendorongi ipara iinvestor iuntuk imenjual isahamnya isecara ibesar-besaran dani
Hasil penelitian Setiyono (2018) adalah tingkat suku ibunga berpengaruh isignifikan
iterhadap ireturn isaham. iHasil ipenelitian iini imemproyeksikan bahwai itinggi irendahnya
imempengaruhi itingkat ireturn sahami ipada isektor Propertii dani iReal iEstate idi ipasar imodal
Indonesia.i iHal iini imungkin iterjadi ikarena iadanya ikebijakan ipemerintah imelalui iiBI 7 DRR
mengenaii ipenurunan isuku bungai acuan,i isehingga imenjadi idaya itarik itersendiri idan
imemicu ireaksi investori iuntuk mengalihkani danai tabungani padai iinvestasi isaham.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil Literatur Review mengenai pengaruh factor fundamental terhadap return
saham memiliki hasil yaitu iROA iberpengaruh ipositif dan signifikan iterhadap iReturn iSaham,
DER tidak iberpengaruh signifikani terhadapi Return saham,i PBVi berpengaruhi positifi dani
signifikani terhadapi Returni isaham, iPER iberpengaruh ipositif iterhadap iReturn iSaham, EPSi
berpengaruhi inegatif idan isignifikan iterhadap Returni Saham, TATO tidak iberpengaruh
isignifikan iterhadap iReturn iSaham, Suku Bunga iBerpengaruh iSignifikan iTerhadap iReturn
Saham.i
10
SARAN
Adapuni saran yang idapat diberikan iberkaitan dengan penelitian ini sebagai iberikut yaitu bagi
perusahaani diharapkan hasil penelitiani ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui
bagaimana factor fundamental dalam penelitian ini yaitu ROA, DER, PBV, PER, EPS, TATO, dan
Suku Bunga dapat mempengaruhi Return Saham. Bagi investor atau calon investor ihendaknya
memperhatikani bahwa dalam menanamkani modal ke isebuah iperusahaan iperlu melihat iaspek
rasio-rasioi keuangan yangi imencerminkan kinerja idan nilai iperusahaan. Dan bagi Perusahaan
iyang dimiliki iuntuk dapat imeningkatkan pertumbuhan iserta perkembangan perusahaan. Dengan
meningkatnya iperkembangan pada iperusahaan imaka tingkat ireturn atas saham iyang
ditanamkan ioleh investor jugai ikuti imeningkat. Bagii peneliti berikutnya, ihendaknya lebihi
memperbanyaki variabel-variabel yang ditelitii diluar ivariabel yang sudah ada, idan imenambah
periodei ipenelitian.
11
DAFTAR PUSTAKA
Andes, S. L. (2017). Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Suku Bunga terhadap Return Saham. Jurnal
Akuntansi Keuangan dan Bisnis .
Mayuni. (2018). PENGARUH ROA, FIRM SIZE, EPS, DAN PER TERHADAP RETURN. E-Jurnal Manajemen
Unud.
Setiyono. (2018). ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP . Jurnal Kajian Akuntansi,.
Siregar, N. Y. (2018). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Return .
Skripsi Universitas Sumatera Utara: .
12