Anda di halaman 1dari 12

LITERATUR REVIEW: PENGARUHHFAKTOR

FUNDAMENTALLTERHADAPPRETURNNSAHAM

Artha Uly Naibaho


2001036029
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman Samarinda
auly42@gmail.com

Abstract

Theepurposeeof this study was to determine whether there is influence from fundamental factors
on stock returns. This research is a literature study, namely data obtained from various trusted
sources such as Google Scholar and others. The results of this study found that 1) ROA has a
positive and isignificant ieffect ion stock ireturns, 2) iDER has no isignificant ieffect ion istock
returns, 3) iPBV hasi ia ipositive and isignificant ieffect on ostock oreturns, 4) PER ohas a
opositiveo oeffect on istocki returns, 5) EPS ihas a negative and isignificant effect on stock returns,
6) TATO has no significant effect on stock returns, 7) interest rates haveia significantieffect on
stock returns.

Keywoards: Fundamentals, StockiReturns, Investments

Abstraki

Tujuani ipenelitian iini adalah iuntuk mengetahuii apakah iada ipengaruh idari faktor
fundamental terhadapiReturn Saham. Penelitianiini merupakan penelitian studiikepustakaan
yaitu data diperoleh idari iberbagai isumber ipustaka iterpercaya seperti iGoogle iScholar dan
lainnya. Hasil dari penelitianitersebut ditemukan bahwa 1) ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return Saham, 2) DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham,
3) PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham, 4) PER berpengaruh positif
terhadap Return Saham, 5) EPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham, 6)
TATO tidak berpengaruh signifikaniterhadap ReturniSaham, 7) Suku Bunga
BerpengaruhiSignifikan Terhadap ReturniSaham.
KataiKunci: Fundamental, Return Saham, Investasi

1
PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi turut mengembangkan perekonomian Indonesia. Sektor pasar

modal telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.

Pertemuan ikelebihan idana (iinvestor) idengan ipihak iyang membutuhkani uang (iemiten) dani

itempat berlangsungnyai ikegiatan investasii disebut pasari modal.i iSektor pasari modali dapati

menjadii motor ipenggerak industri ikreatif idan UKM,i karena di situlah ipara pengusaha

mendapatkan modali yangi isignifikan melaluii iinvestasi. Pasar modali adalah pasar berbagaii

instrumen keuangani jangka panjangi yang dapat diperdagangkan, antara lain obligasi (bond),

saham (shares), reksadana, derivatif dani instrumen lainnya. iPasar modal merupakani sarana

keuangani dan investasi bagi perusahaan dan lembaga lain seperti pemerintah. iDengan idemikian,

ipasar imodal memungkinkan berbagaii isarana idan iprasarana untuk ikegiatan juali belii dan

kegiatani terkaiti ilainnya.

Menurut Tandelilin (2010) idalam penelitian Dwialesi (2016), investasii adalah kesediaan

menanamkani sejumlah dana atau sumber dayai pada masa kini dengan harapan akan menerima

beberapa imbalan idi masa idepan. Investasii saham merupakan salahi satu instrumen yang paling

populer idari iberbagai iinstrumen iyang tersedia idi ipasar imodal. iSaham adalah sertifikat

kepemilikan,i di imana investori iyang membelii berartii ihaki iatas sebagiani aset iperusahaan.

Investori iisaham biasai dapati berpartisipasii dalami rapati iumum untuk memutuskan apakah

perusahaan akan bertahan.

Investor dan icalon iinvestor membutuhkan berbagai informasi yang berguna untuk

memprediksi ihasil investasi mereka di pasar modal. iInformasi iyang biasa digunakani olehi

investori dan calonn iinvestor untuk mengambil ikeputusan iinvestasinya idikelompokkan menjadi

2
duai kategori, iinformasi iteknikal idan informasii ifundamental.. Menurut Kasdjan & Nazarudin

(2017), Informasi yang .bersifat .teknikal .merupakan .informasi .yang .berbasis .pada data-data.

statistik .yang dihasilkan .dari aktivitas .perdagangan .saham .seperti .harga .saham .dan .volume

transaksi. Menurut setiyono (2018) menyebutkan informasii iyang bersifat fundamentali

merupakan informasii imendasar berbasis data ril yang diperolehi dari berbagai indikatori jterkait

kondisi. Makro. ekonomi dan kondisi internal .perusahaan. Data riil tersebut termasuk indikatori

keuangan dan manajemen iperusahaan.

Dalam penelitian pandaya, dkk (2020) menunjukkan returnisaham yang .fluktuatif di

.tahun 2015i sampai .dengan .2019. Pada. Dasarnya. .saham bersifat .high .risk .high .return, .yang

.dapat .diartikan .bahwa .semakin tinggii .return .maka .semakin tinggii juga risiko yang akani di

dapatkan. Oleh sebabi itu, setiap investor harus melakukani analisis yang tepat untuk

meminimalkan risiko yang tidak terduga. Analisis yang idapat idilakukan iantara laini iadalah

analisis teknikali dani ifundamental. Selanjutnya Dalam penelitian Suyanto (2018), mengaitkan

fenomena yang terjadi di perusahaan propertyi dan reali estatei yang terdaftari di BEI ipada

sepanjang tahun 2014 isampai idengan 2016. Fenomena tersebut adalah terjadinya fluktuasi harga

dan return saham sepanjang tahun 2014-2016. Tingkati return saham tersebut dihitung

berdasarkani capital gain (loss) yaitu keuntungan atau ikerugian yang didasarkan pada penutupan

iharga saham periode sekarang dengan periodei sebelumnya.i

Salah satu factor fundamental adalah Return On Aset (ROA). ROAiadalah rasioi

profitabilitasi,yakni semampui apa perusahaan dalam memperolehi laba. ROAi didefinisikan

sebagai seberapa mampu apa .perusahaan dalam .menghasilkan .laba dari .total aktiva. ,yang

dimiliki dan .dinyatakan dalam .satuan tingkat ipresentase. Diperoleh dari penelitian (Andes &

3
Puspitaningtyas, 2017) bahwa (ROA) berpengaruhi signifikan terhadapi return sahami pada

perusahaani sektor .pertambangan .yang .terdaftar di Bursai Efeki .Indonesia iPeriode ii2008-

2013. Adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwialesi (2016), ROA.berpengaruh

tidak signifikan terhadap return saham perusahaan

iDebt to .Equity Ratioi (.DER) adalah irasio. iyang dipakai iuntuk. .imengukur .itingkat

ileverage. idalam imenunjukkan ikemampuani perusahaani untuki imemenuhi kewajibani dalam

jangkai panjang, yang mana DERi menghubungkani antara total debt dengan total modal. Hal ini

memiliki arti bahwa seberapa besar sumber pendanaan perusahaan yang bergantung kepada hutang

perusahaan. Hasil penelitian Dwialesi, 2016 imenyatakan. bahwai DER. tidak .berpengaruh

.signifikan terhadap. .return .saham. .begitu. juga. dengan. penelitian Pandaya (2020) yang

menyatakan bahwan DER tidaki berpengaruh terhadapi returni Saham.

Pricei Booki Value (PBV) adalah rasioi pasar yang idigunakan iuntuk mengukur kinerja

harga pasar sahami terhadap nilai ibukunya. Hasil penelitian Pandaya (2020) mengatakan bahwa

PBVi berpengaruhi positifi isignifikan iterhadap ireturn isaham. Kemudian didukung juga oleh

penelitian Dwialesi (2016) bahwa variable PBV iberpengaruh isignifikan iterhadap return saham.

Price Earning Ratio (PER) adalahi suatu irasio yangi mengukuri seberapai ibesar

perbandingani antarai iharga sahami perusahaani idengan ikeuntungan iyang iakan diperolehi ioleh

parai ipemegang isaham. iPada hasil penelitian Mayuni (2018) idan Septiana (2016) imenyatakan

lbahwa iPER secara simultan kberpengaruh isignifikan iterhadap return isaham

Earning Per Share (EPS) merupakan irasio iuntuk imengukur ikeberhasilani imanjemen

dalami mencapai ikeuntungani bagii pemegang isaham. iEPS yang mengalamii kenaikan setiap

tahunnya menandakan bahwa perusahaan terus tumbuh dani berkembangi. Pada penelitian

4
Pandaya (2018) EPS berpengaruhi negatifi signifikani terhadap returni isaham dan didukung oleh

hasil penelitian Mayuni (2018) yg juga mengatakan bahwa EPSi berpengaruh positif signifikani

terhadap Return iSaham.

iTotal Asset iTurn Overi (TATO) idipakai idalam menilaii perputarani seluruhi hartai iyang

dimilikii perusahaan idan imengukur iberapa totali pendapatan isales iyang iditerima darii setiapi

keuntungan yangi dihasilkan.i Apabilai idalam iperiode itertentu ibesarnya iTATO imenunjukkan

iperkembangan ipeningkatan iyang ibaiki maka dapat imemproyeksikan isemakin iefisien

ipemakaian harta, isehingga ihasil idan ilaba idapat meningkat. Beberapa peneliti salah satunya

oleh Setiyono, 2018 menyatakan bahwa TATO berpengaruh isignifikan iterhadap iReturn iSaham.

Namun menurut ihasil ipenelitian Septiana (2016), TATO tidak iberpengaruh iterhadap ireturn

saham.

Factor fundamental lainnya adalah suku bunga. Setiyono (2018) mengatakan pada

penelitiannya bahwa tinggiiii rendahnya sukui bungai imemegang iperanan iyang icukup ipenting

idalam ipertimbangan para iinvestor imenentukan ikeputusan iinvestasinya. iKenaikan itingkat

ibunga imemiliki idampak inegatif iterhadap idunia iinvestasi. iMeningkatnyai tingkat ibunga

ikredit idapati menambah biayai bungai krediti manajemen iyang ipada iakhirnyai bisai

mengurangi laba bersih perusahaan. Selain itu meningkatnya suku bunga dapat mendorong para

investor untuk menjual sahamnya secara besar-besaran dan beralih menabungnya pada sektor

perbankan. Hasil penelitian Setiyono (2018) adalah tingkat suku bunga berpengaruh signifikani

terhadap returni saham.i

iTingkat sukui ibunga SBI iadalah instrumen iyang idigunakan iBI idalam imenstabilkan

inilaii rupiah.i Mekanismei ipelelangan iSBI imenggunakan acuani iBI irate. iBI ratei yang

isemakin tinggi,i menyebabkani iinvestor akan iberalih investasii idari isektor ipasar imodal ike

5
iinvestasi isektor iaperbankan. iMenurunnya iminat iinvestor iuntuk iberinvestasi idi ipasar imodal

akani iberdampak padai ipenurunani iharga sahami idan imenyebabkan ireturn iuntuk iinvestor

menuruni (Dwialesi, 2016).

METODE PENELITIANi

iArtikel inii imenggunakan metode kualitatif dan studii literaturei atau libraryi research.

Dalam menganalisisi artikel-artikeli ilmiah yang memliki reputasii artikeli ilmiah dan jurnali yang

belumi bereputasii. Seluruh artikel ilmiahi yang dicitasii berasal dari Scholari Google. Penelitiani

kualitatif,iberupa kajiani pustakan yangi harus memenuhii persyaratan metodologis. Artinya harus

digunakan secara konsisteni dengan berbagaii asumsii metodologis.i

Dalam penulisan literatur review ini, penulis membandingkan beberapa penelitian yang memiliki

topik yang sama. Kemudian penulis pilah menurut variabelnya.

PEMBAHASANi

1. Pengaruhi Returni On Aseti (ROA) terhadap Returni Saham

ROAi adalah rasioi yang digunakani untuk mengukuri kemampuan iperusahaan dalam

memperolehi laba yang iberasal idari kegiatan iinvestasi. iRasio ini digunakan iuntuk mengukur

kemampuani manajemen idalam memperoleh ikeuntungan (laba)i secara ikeseluruhan. iSemakin

besar ROA, isemakin besar ipula tingkat ikeuntungan yang idicapai oleh iperusahaan tersebut dan

semakin ibaik pula iposisi perusahaani tersebut dari isegi penggunaani asset.i

6
Diperoleh dari penelitian (Andes & Puspitaningtyas, 2017) bahwa (ROA) berpengaruh

isignifikani terhadap return saham ipada perusahaan sektori ipertambangan yang uterdaftar di

uBursa Efek Indonesia Periode u2008-2013. Adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Dwialesi (2016), ROA.berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham perusahaan

Hasil dari penelitiani ini bisa ditunjukkan bahwa ROAi yangi positifi iterhadap ireturn

isaham artinyai isemakin itinggi iperusahaan imenghasilkan ilaba, ssemakin ibaik ipula ipenilaian

investor terhadap isaham tersebut.i Penilaian yang baik darii investori akan menariki investor

melakukani pembeliani saham dan hargai saham akan inaik sehingga returni saham yang diterima

iinvestor meningkat.i Sedangkan ROA yangi tidaki signifikani terhadapi return saham artinya

iinvestor cenderungi tidak mempertimbangkani ROA dalam membuati keputusan berinvestasi.i

2. Pengaruhi Debti toi Equityi Ratioi (DER)i terhadap iReturn iSaham

DER merupakan irasio yang imengukur iseberapa besar tingkati ipembagian dividen iyang

dibagikan ikepada pemegang isaham. Utang perusahaani yang tinggii akan menyebabkani

perusahaan itersebut mendapati penilaiani yangi buruk dari investor. Hasil penelitian Dwialesi,

2016 menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Begitu juga

dengan penelitian Pandaya (2020) yang menyatakan bahwan DER tidak berpengaruh terhadap

return Saham.

DER yang negativei terhadapi returni sahami artinya utang perusahaani terhadap ipihak

kretiduri tinggi menyebabkani ipenilaian idari investori isemakin iburuk dan imenurunkan minati

investori membelii isaham itersebut. iPenurunan ipermintaan isaham akani berdampak padai

penurunani iharga isaham dani ireturn iyang diterimai olehi iinvestor juga akan menurun.i iiDER

7
yang tidak signifikani terhadapi returni sahami iartinya iinvestor cenderungi tidaki

imempertimbangkan DERi idalam imembuat keputusani iberinvestasi.

3. Pengaruhi iPrice Book iValue (iPBV) iterhadap iReturn iSaham

PBVi didefinisikani sebagaii irasio pengakuani ppasar terhadapi nilai buku sahami yang

dinyatakani dalam satuani rupiah. Hasil penelitiani Pandaya (2020) mengatakan bahwai iPBV

berpengaruh ipositif isignifikan terhadap returni isaham. Kemudian didukung juga oleh penelitian

Dwialesi (2016) bahwa variable PBV berpengaruh isignifikan terhadap ireturn saham.

PBVi yang tinggii iartinya inilai isaham itersebuti di pasari lebihi itinggi idaripada inilai

ibuku peri ilembar. iSaham iyang tinggii iharganya idi ipasar iakan idianggap baik idi mata

iinvestor. Investori akan itertarik imelakukan ipembelian isaham apabilamaka iharga isaham

imeningkat idan ireturn isaham imeningkat.

4. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadapi Returni iSaham

PBVi memberikan perbandingani harga sahami dengan inilai buku per ilembar saham.

Pada hasil penelitian Mayuni (2018) dan Septiana (2016) menyatakan ibahwa iPER secara

simultan berpengaruhi isignifikan terhadap ireturn isaham. Hasil PERi berpengaruh ipositif

terhadap ireturn saham artinyai isemakin besar iPER imaka iharga isaham iterhadap ipendapatan

iper lembari isaham ijuga iakan imeningkat ihal iini imembuat return yang iakan di dapatkan

iinvestor pun meningkat.i Sehingga, semakini tinggi nilaii PER dari isuatu perusahaan,i investor

isemakin optimis dalam imemandang prospeki ireturn saham yangi akan di peroleh. Dan

isebaliknya, semakin irendah nilai iPER maka ipasar semakini merasa icemas idan ipesimis

mengenai return sahami yang iakan di dapatkan.i

8
5. iPengaruh iEarning iPer iShare (iEPS) i terhadap iReturn iSaham

PER imerupakan ihasil perbandingani antarai hargai peri lembari sahami dengani

pendapatani peri lembari saham.i Pada penelitian Pandaya (2018) EPS berpengaruhi negatif

signifikani terhadapi returni saham dan didukung olehi hasil penelitian Mayuni i(2018) yang juga

mengatakan ibahwa EPS berpengaruhi positifi isignifikan iterhadap iReturn Saham.

Hasili EPS iberpengaruh negatifi iterhadap return isaham iartinya ijika EPS Inaik maka returni

saham iakan turun. iHal ini idisebabkan jumlah isaham yang beredari akan berpengaruhi besar

iterhadap laba peri lembar saham.i Karena keuntungani perusahaan iakan dibagikani ke seluruh

lembari saham yang iditerbitkan oleh iperusahaan. Sehinggai investor iakan beranggapan

itingginya laba peri lembar isaham pada isuatu perusahaan itidak selalu menunjukkan ikinerja

lebihi baik dibandingkan idengan perusahaan llain.

6. Pengaruh Totali iAsset iTurn Overi (TATO) terhadap Return Saham

Merupakan isalah satu rasioi iaktivitas iyang idigunakan iuntuk imengetahui iefektifitas

iperusahaan dalami mengelola bisnisnya.i iAktifitas ioperasi iiperusahaani membutuhkan

investasi,i ibaik iuntuk asseti iyang ibersifat ijangka ipendek. Beberapai peneliti salah isatunya

olehi Setiyonoi, 2018i menyatakan bahwai TATO berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.

Namun menurut hasil penelitian Septiana (2016), iTATO itidak iberpengaruh iterhadap ireturn

isaham.

iHasil ipenelitiani iini imemproyeksikan ibahwa isetiap iperubahan iTotal iAsset iTurn

Over (TATO) yang bisa diketahui melalui analisis laporan keuangan tidak begitu berpengaruh

pada tinggi rendahnya harga saham,

9
7. Pengaruh Suku Bunga terhadap Return Saham

Meningkatnyai tingkat bungai kredit dapati imenambah biaya ibunga ikredit manajemeni iyang

ipada aakhirnya ibisa imengurangi ilaba bersihi iperusahaan. iSelain iitu imeningkatnya isuku

bungai idapat mendorongi ipara iinvestor iuntuk imenjual isahamnya isecara ibesar-besaran dani

beralihi menabungnyai ipada isektor iperbankan.

Hasil penelitian Setiyono (2018) adalah tingkat suku ibunga berpengaruh isignifikan

iterhadap ireturn isaham. iHasil ipenelitian iini imemproyeksikan bahwai itinggi irendahnya

iTingkat Bungai icukup iberpengaruh terhadapi ifluktuasi iharga isaham, sehinggai

imempengaruhi itingkat ireturn sahami ipada isektor Propertii dani iReal iEstate idi ipasar imodal

Indonesia.i iHal iini imungkin iterjadi ikarena iadanya ikebijakan ipemerintah imelalui iiBI 7 DRR

mengenaii ipenurunan isuku bungai acuan,i isehingga imenjadi idaya itarik itersendiri idan

imemicu ireaksi investori iuntuk mengalihkani danai tabungani padai iinvestasi isaham.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil Literatur Review mengenai pengaruh factor fundamental terhadap return

saham memiliki hasil yaitu iROA iberpengaruh ipositif dan signifikan iterhadap iReturn iSaham,

DER tidak iberpengaruh signifikani terhadapi Return saham,i PBVi berpengaruhi positifi dani

signifikani terhadapi Returni isaham, iPER iberpengaruh ipositif iterhadap iReturn iSaham, EPSi

berpengaruhi inegatif idan isignifikan iterhadap Returni Saham, TATO tidak iberpengaruh

isignifikan iterhadap iReturn iSaham, Suku Bunga iBerpengaruh iSignifikan iTerhadap iReturn

Saham.i

10
SARAN

Adapuni saran yang idapat diberikan iberkaitan dengan penelitian ini sebagai iberikut yaitu bagi

perusahaani diharapkan hasil penelitiani ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui

bagaimana factor fundamental dalam penelitian ini yaitu ROA, DER, PBV, PER, EPS, TATO, dan

Suku Bunga dapat mempengaruhi Return Saham. Bagi investor atau calon investor ihendaknya

memperhatikani bahwa dalam menanamkani modal ke isebuah iperusahaan iperlu melihat iaspek

rasio-rasioi keuangan yangi imencerminkan kinerja idan nilai iperusahaan. Dan bagi Perusahaan

hendaknyai lebih imempertibangkan untuk ipemanfaatan dan pengolahan isegala sumberdaya

iyang dimiliki iuntuk dapat imeningkatkan pertumbuhan iserta perkembangan perusahaan. Dengan

meningkatnya iperkembangan pada iperusahaan imaka tingkat ireturn atas saham iyang

ditanamkan ioleh investor jugai ikuti imeningkat. Bagii peneliti berikutnya, ihendaknya lebihi

memperbanyaki variabel-variabel yang ditelitii diluar ivariabel yang sudah ada, idan imenambah

periodei ipenelitian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andes, S. L. (2017). Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Suku Bunga terhadap Return Saham. Jurnal
Akuntansi Keuangan dan Bisnis .

Dwialesi. (2016). PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN. E-Jurnal Manajemen


Unud.

Mayuni. (2018). PENGARUH ROA, FIRM SIZE, EPS, DAN PER TERHADAP RETURN. E-Jurnal Manajemen
Unud.

Pandaya. (2020). PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP . JURNAL AKUNTANSI.

Septiana. (2016). PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAPRETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen :.

Setiyono. (2018). ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP . Jurnal Kajian Akuntansi,.

Siregar, N. Y. (2018). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Return .
Skripsi Universitas Sumatera Utara: .

12

Anda mungkin juga menyukai