UNIVERSITAS MULAWARMAN
1
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Pertimbangan Ekonomis
1. NISBAH PENGUPASAN / STRIPPING RATIO ( SR )
Nisbah pengupasan adalah perbandingan antara jumlah bahan galian yang akan
ditambang terhadap jumlah material penutup (overburden) yang harus dikupas.
Untuk melakukan pemilihan sistem penambangan yang akan diterapkan, maka perlu
dipelajari nisbah pengupasan pulang pokok / impas (break even stripping ratio =
BESR), yaitu :
UNMUL.AC.ID CENTER of EXCELLENCE for TROPICAL STUDIES
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Contoh :
Biaya penambangan secara bawah tanah = $ 2.00/ton bijih
Biaya penambangan secara tambang terbuka = $ 0.30/ton bijih
Ongkos pengupasan tanah penutup = $ 0.35/ton waste
$ 2.00 - $ 0.3
BESR1 = = 4.86
$ 0.35
Artinya hanya bagian endapan yang mempunyai BESR yang lebih rendah dari 4.86 yang
dapat ditambang secara menguntungkan bila ditambang dengan tambang terbuka.
Jadi 4.86 adalah BESR1 tertinggi yang masih diizinkan untuk operasi tambang terbuka
dalam kondisi tersebut di atas.
2
UNIVERSITAS MULAWARMAN
BESR2 menunjukkan besarnya keuntungan yang bisa diperoleh bila endapan bahan galian
itu ditambang secara tambang terbuka.
nilai bhn galian yg ditbg/ton bhn galian – biaya produksi/ton bhn galian
BESR2 =
biaya pengupasan / ton OB
nilai endapan bijih per ton – ongkos produksi bijih per ton
BESR2 =
Ongkos penggalian “overburden” per ton waste
BESR2 adalah Perbandingan antara keuntungan kotor (marginal profit) dengan ongkos
pembuangan “overburden”.
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Menyatakan berapa harga metal yang terkandung dalam bijih kalau dijual.
Diperhitungkan juga dengan recovery.
Dinyatakan dengan $/ton atau Rp/ton.
3
UNIVERSITAS MULAWARMAN
@. Ongkos produksi.
Ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan produknya (ore atau metal) di luar
ongkos “Stripping”.
Termasuk biaya overhead (10% – 20%) dan ongkos pengolahan.
Dinyatakan dengan $/ton atau Rp/ton.
ton “overburden”
= x ongkos pengupasan per ton waste
ton ”ore”
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Contoh :
1. Diketahui :
Bijih = 3 juta ton ore, dengan nilai = $15.00 / ton ore
Overburden = 10 juta ton waste, ongkos pengupasan = $ 2.00 / ton waste
Ongkos Penambangan = $ 6.00 / ton ore
$2.00 x 10 juta ton waste
Maka Ongkos Stripping =
3 juta ton ore
$15.00 – $6.00
BESR =
$6.67
= 1.35
4
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Maka :
0.5 x $1,000.00 $500.00
a. Nilai endapan bijih = =
2.5 juta ton bijih 2.5
= $200 / ton bijih
b. Ongkos Penambangan = $50.00 / ton ore
UNIVERSITAS MULAWARMAN
3. Gambarkan grafik BESR sebagai fungsi dari % Cu, untuk harga metal berturut -
turut 25 ¢/lb, 30 ¢/lb, 35 ¢/lb.
5
UNIVERSITAS MULAWARMAN
GRAFIK BESR
6.00
5.00 5.08
4.00 4.04
BESR
3.13 3.44
3.00
2.59
2.00 1.85 1.81
1.00 1.13
0.56
0.00
0.60 0.70 0.80
Kadar Cu (%)
UNIVERSITAS MULAWARMAN
1. Kadar Endapan
2. Harga Pasaran
3. Produknya
Nilai BESR1 ini dapat juga dipergunakan untuk menentukan kapan tambang terbuka ini
akan diakhiri.
6
UNIVERSITAS MULAWARMAN
BECOG adalah kadar bijih yang menghasilkan angka yang sama antara pendapatan yang
diperoleh dari penjualan bijih dengan biaya yang dikeluarkan untuk menambang dan
memrosesnya.
Hanya biaya/ongkos operasi langsung yang diperhitungkan, sedangkan ongkos kapital dan
biaya tak langsung seperti penyusutan (depresiasi) tidak diperhitungkan.
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Diketahui:
Ongkos penambangan (mining cost) per ton material $ 0.75
Ongkos pengolahan (milling cost) per ton bijih $ 3.25
Ongkos G & A per ton bijih $ 0.25
Smelting, refining, freight per pound product $ 0.275
Harga tembaga per pound $ 0.95
Perolehan pabrik (mill recovery 94 %
Perolehan smelter (smelter recovery) 96.15 %
Penghasilan biaya (titik pulang pokok : untuk satu ton bijih)
Harga x kadar x mill rec x smlt rec x 20 = ongkos (mine + mill + G&) + SRF x kadar x mill rec x smlt rec x 20
Harga x kadar x mill rec x smlt rec x 20 - SRF x kadar x mill rec x smlt rec x 20 = ongkos (mine + mill + G&A)
(Harga – SRF) x kadar x mill rec x smlt rec x 20 = ongkos (mine + mill + G&A)
7
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Bila diasumsikan 1 ton material pasti akan ditambang, berapa kadar minimum yang
kan menghasilkan kerugian lebih kecil dari alternatif berikut:
- Mengirimkan material hasil penambangan ke tempat pemrosesan
- Mengirimkan material hasil penambangan ke tempat pembuangan
Gunakan persamaan yang sama dengan BECOG, hanya dalam hal ini ongkos
penambangan tidak dimasukkan.
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Bila tingkat produksi dari pabrik pemrosesan bijih telah ditentukan; misal untuk
pabrik flotasi bijih sulfida, maka perhitungan cut-off grade harus memasukkan
ongkos G & A.
Bila tingkat produksi tidak tentu (kasus pelindian bijih oksida di leach pad),
diasumsikan kadar batas dihitung tanpa memasukkan ongkos-ongkos G & A.
Kadar batas ini kadang disebut kadar batas pengolahan (process cut-off ), yaitu
kadar terendah yang dapat menutupi pengolahan langsung. Dalam operasi
penambangan, jika mempunyai pabrik pengolahan (mill) dan tambang mengalami
kekurangan bijih, maka process cut-off ini biasanya merupakan kadar terendah
yang masih dapat dipertimbangkan untuk dikirim ke pabrik.
8
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Bila dalam cebakan bijih diperoleh lebih dari satu mineral (utama dan ikutan), maka
perlu dipakai dipakai konsep kadar ekivalen untuk megevaluasinya.
Pertama kali didefinisikan dahulu NSR (net smelter return ) sebagai nilai kotor dari satu
ton bijih setelah dikurangi dengan ongkos-ongkos smelting, refining dan freight (SRF).
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Kadar ekivalen dapat didefinisikan sebagai kadar yang menghasilkan gabungan nilai
NSR dari semua mineral yang ada. Kadang lebih mudah menggunakan nilai NSR, bukan
kadar ekivalen.
Hitung nilai NSR untuk suatu blok dan gunakan angka ini sebagai variabel ekonomik
untuk perencanaan tambang.
9
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Tembaga Moly
Harga komoditas $ 0.90 $ 3.00
Perolehan pabrik 88 % 70 %
Perolehan smeter/konverter 96.1 % 99 %
Biaya smelting konversi per pound $ 0.324 $ 0.81
Penyelesaiannya adalah:
a. Hitung NSR dari 1 ton bijih dengan kadar 1 % Cu
($ 0.90 – $ 0.324) (1%) (0.88) (0.961) (20 lb/%) = $9.74
b. Hitung NSR dari 1 ton bijih dengan kadar 1 % Moly
($ 3.00 – $ 0.81) (1%) (0.70) (0.99) (20 lb/%) = $30.35
c. Faktor ekivalen = NSR Moly / NSR Tembaga
$ 30.35 / $ 9.74 = 3.1160
d. Tembaga ekivalen = Kadar Cu + 3.1160 x Kadar Moly
10
UNIVERSITAS MULAWARMAN
b. Included Method
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Kadar rata-rata (kr) :
n
V i . k i Dimana ;
Kr =
i 1
Kr : Kadar rata-rata
n
V : Volume
i 1
V i
k : Kadar
Bila dari perhitungan Kr masih < COG, maka salah satu dari Area Of Influence
dihilangkan sampai diperoleh kadar ≥ COG.
a. Ongkos Penambangan.
b. Overhead.
c. Keuntungan.
d. Harga Metal.
11
UNIVERSITAS MULAWARMAN
3. PENCAMPURAN/BLENDING/MIXING
MIXING adalah proses pencampuran dua bahan material atau lebih untuk tujuan
tertentu (berbeda jenis dan kualitas).
Pencampuran dilakukan supaya didapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan
dengan komposisi yang seragam dan homogen, secara teoritis parameter kualitas
campurannya dapat dihitung dengan persamaan berikut ini (Charles G. Schofield,
1978) :
UNIVERSITAS MULAWARMAN
K 1 . X 1 K 2 . X 2 ... K n . X n
Kc
Xc
Keterangan:
Kc = kualitas campuran
K1, K2, …, Kn = kualitas dari masing-masing yang akan dicampur
X1, X2, …, Xn = berat dari masing-masing yang akan dicampur
Xc = berat campuran
( CV 1 . X 1 ) ( CV 2 . X 2 ) ... ( CV n . X n )
CV
Xc
Keterangan:
CVc = Nilai kalor batubara campuran (Kcal/kg).
Xc = Berat total batubara campuran (kg).
CV1, CV2 ,..., CVn = Nilai kalor masing-masing batubara yang dicampur (Kcal/kg)
X1, X2 ,..., Xn = Berat masing-masing batubara yang dicampur (kg)
UNMUL.AC.ID CENTER of EXCELLENCE for TROPICAL STUDIES
12
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Misalnya blending untuk mencari kadar rata-rata;
.
k
i
i
i
1
Dimana;
n
Kr =
w
Kr : Kadar rata-rata
i
w : Berat
i
1
k : Kadar
Contoh :
1. Endapan A : 10 ton, kadar 5 %
Endapan B : 20 ton, kadar 4 %
Endapan C : 15 ton, kadar 3 %
UNIVERSITAS MULAWARMAN
n
.
k
i
i
1
n
Kr =
w
i
i
1
( 50 80 45 )
Kr =
45
Kr = 4,0 %
13
UNIVERSITAS MULAWARMAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Coal Flow – Blending Process
14
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
a.winarno@ft.unmul.ac.id
TERIMA KASIH
CENTER of EXCELLENCE for TROPICAL STUDIES
UNMUL.AC.ID
15