Anda di halaman 1dari 9

TUGAS II

VALUASI TAMBANG

OLEH

NAMA : ASMIN

NIM : 180920518

KELAS : TAMBANG. A

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

APRIL

2021
 Kegiatan Eksplorasi Sumberdaya Mineral
1. menghitung besr
2. menghitung becog

 Break Even Stripping Ratio (Besr)

untuk menganalisis kemungkinan sistem penambangan yang akan digunakan, apakah


tambang terbuka ataukah tambang bawah tanah, maka dipelajari break even stripping ratio (besr),
yaitu perbandingan antara biaya penggalian endapan bijih (ore) dengan biaya pengupasan
tanah penutup (overburden) atau merupakan perbandingan selisih biaya penambangan bawah
tanah dan penambangan terbuka dengan biaya pengupasan secara tambang terbuka. besr ini juga
disebut over all strippig ratio.

biaya tambang bawah tanah - biaya tambang terbuka

/ ton bijih / ton bijih

Besr(1) =

biaya pengupasan overburden / ton overburden

misalnya biaya penambangan secara tambang bawah tanah = rp. 18.000/ton ore, biaya
penambangan secara tambang terbuka = rp. 2000/ton ore dan ongkos pengupasan tanah penutup = rp.
3500/ton overburden. maka untuk memilih salah satu sistem penambangan digunakan rumus besr(1).

rp 18.000 - rp. 2000

Besr (1) = = 4,57

rp. 3500

ini berarti bahwa hanya bagian endapan yang mempunyai besr yang lebih rendah dari 4,86 yang
dapat ditambang secara tambang terbuka dengan menguntungkan. jadi 4,86 adalah besr (1) tertinggi
yang masih dibolehkan untuk operasi tambang terbuka dengan kondisi tersebut diatas.

setelah ditentukan bahwa akan digunakan sistem tambang terbuka, maka dalam rangka
pengembangan rencana penambangan digunakan besr (2) dengan rumus sebagai berikut :
nilai yang diperoleh / - ongkos produksi / ton bijih ton bijih

besr(2) =

biaya pengupasan overburden / ton overburden

(2) ini juga disebut economic stripping ratio yang artinya berapa besar keuntungan yang dapat
diperoleh bila endapan bijih itu ditambang secara tambang terbuka.

contoh perhitungan besr (2) untuk bijih tembaga kadar 0,80%, 0,75% dan 0,60% cu adalah
sebagai berikut :

dari hasil perhitungan seperti terlihat pada tabel ii.1 bila harga logam cu = rp. 2.500/lb, ternyata untuk
bijih cu (ore) dengan kadar 0,80% mempunyai besr 1,5 : 1 dan kadar 0,60% cu mempunyai besr 0,6 : 1.
demikian selanjutnya untuk harga metal rp. 3.000/lb dan rp.3.500/lb cu juga dihitung besr-nya.

setelah itu, masing-masing besr dihitung untuk setiap kadar cu dan untuk berbagai harga logam
cu, kemudian dapat dibuat grafik besr vs kadar cu (lihat gambar 2.1).

selain itu besr(3) biasanya juga dihitung berdasarkan keuntungan maksimum yang akan diperoleh,
yaitu :

nilai yang diperoleh/ton bijih - ( ongkos produksi/ton + keuntungan/ton)

besr(3)

biaya pengupasan overburden / ton overburden

tabel ii.1

contoh perhitungan break even stripping ratio (besr2)

kadar bijih, % cu 0,80 0,70 0,60

“smelter recovery”, % 81,80 83,02 85,80

“recovery cu / ton ore”, lb 14,10 12,20 10,30

ongkos produksi tiap bijih ton

penambangan rp. 4.500 rp. 4.500 rp. 4.500


milling, dpr. &gen.cost rp. 12.500 rp. 12.500 rp. 12.500

treatment etc. rp. 8.500 rp. 7.600 rp. 6.500

ongkos produksi total rp. 25.500 rp. 24.600 rp. 23.500 ongkos pengupasan

ongkos pengupasan/ton ob rp 4.000 rp. 4.000 rp. 4.000 nilai yang diperoleh

harga jual per ton bijih

1. untuk rp. 2.500/lb cu rp. 3.530 rp. 3.050 rp. 2.580

besr 2,5 : 1 1,5 : 1 0,6 : 1

2. untuk rp. 3.000/lb cu rp. 4.230 rp. 4.230 rp. 3.090

besr 4,2 : 1 3,0 : 1 1,8 : 1

3. untuk rp. 3.500/lb cu rp. 4.940 rp. 4.270 rp. 3.610

besr 6,0 : 1 4,5 : 1 3,2 :

dari tabel ii.1 terlihat bahwa yang mempengaruhi tinggi rendahnya besr adalah :

kadar logam dari bijih yang akan ditambang harga logam di pasaran

jadi pada dasarnya, jika terjadi kenaikan harga logam di pasaran, dapat mengakibatkan perluasan
tambang karena cadangan bertambah, sebalikya jika harga logam turun, maka jumlah cadangan akan
berkurang. sehingga secara umum pertimbangan ekonomis meliputi : nilai (value) endapan bijih
(berapa harga dari produk yang dihasilkan) dinyatakan dalam rp/ton bijih.

ongkos produksi sampai dengan barang tambang siap dijual (rp/ton bijih). ongkos pengupasan over
burden (stripping cost), dinyatakan dalam rp/ton bijih. nilai endapan bijih ditentukan oleh pasar, contoh
: di inggris (london) dan amsterdam.

ongkos produksi : bandingkan dengan ongkos produksi bahan galian yang sama. contoh lain
perhitungan besr seperti terlihat di bawah ini :

tabel ii.1

contoh perhitungan break even stripping ratio (besr2)


kadar bijih, % cu 0,80 0,70 0,60

“smelter recovery”, % 81,80 83,02 85,80

“recovery cu / ton ore”, lb 14,10 12,20 10,30

ongkos produksi tiap bijih ton

penambangan rp. 4.500 rp. 4.500 rp. 4.500

milling, dpr. &gen.cost rp. 12.500 rp. 12.500 rp. 12.500

treatment etc. rp. 8.500 rp. 7.600 rp. 6.500 ongkos pengupasan/ton ob rp 4.000 rp. 4.000 rp. 4.000
nilai yang diperoleh

harga jual per ton bijih :

1. untuk rp. 2.500/lb cu rp. 3.530 rp. 3.050 rp. 2.580

besr 2,5 : 1 1,5 : 1 0,6 : 1

2. untuk rp. 3.000/lb cu rp. 4.230 rp. 4.230 rp. 3.090

besr 4,2 : 1 3,0 : 1 1,8 : 1

3. untuk rp. 3.500/lb cu rp. 4.940 rp. 4.270 rp. 3.610

besr 6,0 : 1 4,5 : 1 3,2 :

dari tabel ii.1 terlihat bahwa yang mempengaruhi tinggi rendahnya besr adalah :

kadar logam dari bijih yang akan ditambang harga logam di pasaran

jadi pada dasarnya, jika terjadi kenaikan harga logam di pasaran, dapat mengakibatkan perluasan
tambang karena cadangan bertambah, sebalikya jika harga logam turun, maka jumlah cadangan akan
berkurang. sehingga secara umum pertimbangan ekonomis meliputi :

nilai (value) endapan bijih (berapa harga dari produk yang dihasilkan) dinyatakan dalam rp/ton bijih.
ongkos produksi sampai dengan barang tambang siap dijual (rp/ton bijih). ongkos pengupasan over
burden (stripping cost), dinyatakan dalam rp/ton bijih. nilai endapan bijih ditentukan oleh pasar, contoh
: di inggris (london) dan amsterdam.
ongkos produksi : bandingkan dengan ongkos produksi bahan galian yang sama. contoh lain
perhitungan besr seperti terlihat di bawah ini.

contoh :

ongkos kupas = rp 1/ton ob ongkos pengupasan over burden nilai kupas (stripping ratio) = 1 ton
batubara : 7 m3 ob.

= 1 ton endapan bijih : 5 ton ob.

= 1 m3 endapan bijih : 5 m3 ob.

jika nilai bijih = $ 20/ton ore dan ongkos produksi = $ 5/ton ore, maka :

besr = jika nilai besr > 1, maka endapan tersebut menguntungkan. besr dipakai untuk mengetahui
apakah rancangan tambang tersebut menguntungkan/tidak. pertimbangan teknis pertimbangan teknis
meliputi : penentuan ultimate pit limit

pertimbangan struktur geologi yang dominan pertimbangan geometri

 Menghitung Becog

Dalam teori ekonomi, analisis pulang pokok terdiri dari penentuan nilai parameter
yang diinginkan (misalnya: berapa jumlah produk yang harus dijual) sedemikian rupa
sehingga pendapatan tepat sama dengan ongkos atau biaya yang dikeluarkan (keuntungan
= nol). Dalam pertambangan, yang ingin kita ketahui adalah berapa kadar bijih yang
menghasilkan angka yang sama antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan bijih
tadi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menambang serta memprosesnya. Kadar ini
dikenal dengan nama kadar batas pulang pokok atau break even cut-off grade.

BECOG = Ongkos ( Mine + Mill + G & A)

(Harga jual-SRF) x (Mill Rec x Smelter Rec x Factor)

 Contoh perhitungan BECOG untuk Cu :



Ongkos Penambangan (Mining Cost) per ton material $ 0.75

Ongkos Pengolahan (Milling Cost) per ton bijih $ 3.25

Ongkos G & A per ton bijih $ 0.25

Perolehan Pabrik (Mill Recovery) 94%

smelting, refining, freight per pound product $0.275

Perolehan Smelter (Smelter Recovery) 96.15%

Harga Tembaga per pound $ 0.95

Harga x Mill Rec x Smlt Rec x20 = Ongkos (Mine + Mill + G&A) + (SRF x Mill Rec xSmlt
Rec x20)

Harga x Mill Rec x Smlt Rec x 20 - SRF x Mill Rec x Smlt Rec x 20

Becok = Ongkos (Mine + Mill + G&A)

(Harga-SRF) x Mill Rec x Smlt Rec x20

Anda mungkin juga menyukai