Anda di halaman 1dari 11

Kuliah ke-7

PERENCANAAN TAMBANG
(TPB 405)

KADAR BATAS, SR, DAN


KADAR EKIVALEN
A. PERHITUNGAN KADAR BATAS (Cut Off Grade)

o Dalam teori ekonomi, pendapatan tepat sama dengan


ongkos atau biaya yang dikeluarkan (keuntungan = 0).
o Dalam pertambangan, yang ingin diketahui adalah
berapa besar kadar bijih yang menghasilkan angka yang
sama antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan
bijih tadi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
menambang serta memprosesnya.
o Kadar ini dikenal dengan nama kadar batas pulang
pokok atau ‘Break Even Cut-off Grade’.
A. PERHITUNGAN KADAR BATAS (Cut Off Grade)

o Biasanya hanya biaya atau ongkos operasi langsung


yang diperhitungkan dalam penentuan Cut-off Grade.
o Ongkos-ongkos kapital dan biaya tak langsung seperti
penyusutan (depresiasi) pada umumnya tidak
dimasukkan.
o Untuk keperluan perancangan batas akhir pit (pit
design) asumsi yang diambil bahwa umur tambang
cukup panjang sehingga depresiasi tidak lagi
merupakan faktor yang penting, karena pada tahap
akhir penambangan, dimana batas lereng akhir dari
tambang telah dicapai, kapital dan peralatan telah
terdepresiasi secara penuh.
A. PERHITUNGAN KADAR BATAS
Contoh :
B. NISBAH PENGUPASAN PULANG POKOK
(BREAK EVEN STRIPPING RATIO = BESR)

o Nisbah pengupasan didefinisikan sebagai nisbah dari


jumlah material penutup (waste) terhadap jumlah
material bijih (ore). Pada tambang bijih, nisbah ini
biasanya dinyatakan dalam ton waste / ton ore. Di
tambang batubara sering dipakai m3 waste / ton
batubara

o Untuk geometri penambangan yang ditetapkan, nisbah


pengupasan merupakan fungsi dari kadar batas
B. NISBAH PENGUPASAN PULANG POKOK
(BREAK EVEN STRIPPING RATIO = BESR)
o Jika kadar bijih diketahui dan jika semua keuntungan
bersih dari menambang bijih tersebut dipakai untuk
mengupasan tanah penutup (waste stripping),
berapa jumlah tanah penutup yang dapat dikupas?

Catatan :
▪ Nilai BESR adalah 0 pada titik BECOG
▪ Untuk harga komoditas, perolehan, ukuran pabrik, tingkat produksi
dan ongkos tertentu, BESR merupakan fungsi linier dari kadar bijih
C. PERHITUNGAN KADAR EKIVALEN

o Dalam cebakan bijih Terdapat lebih dari satu


mineral (mineral utama dan ikutan).
o Dalam kadar ekivalen : NSR (Net Smelter Return)
sebagai nilai kotor dari satu ton bijih setelah
dikurangi dengan ongkos-ongkos smelting,
refining dan freight (SRF).
C. PERHITUNGAN KADAR EKIVALEN
Tahap-tahap perhitungan kadar ekivalen (misalnya Cu
ekivalen) :

• Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) tembaga yang


berkadar bijih 1%
• Hitung NSR dari 1 ton (atau 1 tonne) mineral ikutan,
misal moly dengan kadar 1 % (atau emas dengan
kadar 1 oz/ton atau 1 gr/ton, dst)
• Hitung faktor ekivalensi sebagai nisbah (ratio) antara
NSR untuk mineral ikutan terhadap NSR untuk mineral
utama.
• Jadi Cu ekivalen = total Cu + Faktor x moly
• Jika kadar total Cu dan kadar moly (emas, perak, dst)
dalam blok diketahui, maka kadar Cu ekivalen dari
blok tersebut dapat dihitung
C. PERHITUNGAN KADAR EKIVALEN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRIPPING RATIO (SR)

1.Kadar bijih
2.Harga bijih dipasaran

✓ Kedua faktor tsb membatasi SR pd BESR


✓ BESR membuat keuntungan yg diperoleh = 0 yg
artinya jika SR < BESR = menguntungkan dan
sebaliknya akan merugi bila SR > BESR
✓ Semakin tinggi nilai / kadar bijih maka harga bijih
dipasaran akan semakin tinggi sehingga keuntungan
yg diperoleh akan semakin besar dijual.
Hub SR, COG dan PIT Limits
❑ BESR diperoleh dari keuntungan penjualan
bijih. Bijih dihargai karena kadarnya
❑ Kadar yang digunakan sebagai batas
terendah dalam penambangan adalah COG
❑ Pit Limits merupakan batas tambang yang
dibuat berdasarkan COG
❑ SR akan menentukan apakah suatu daerah
yang akan atau sedang ditambang masih
memungkinkan untuk ditambang atau tidak

Anda mungkin juga menyukai