Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 6

PEMODELAN DAN EVALUASI CADANGAN

Disampaikan OLEH:
Dr. phil. nat. Sri Widodo, ST. MT.
Asran Ilyas, ST. MT. PhD.

TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS HASANUDDIN


GRID DENSITY

Derajad kerapatan (jarak) interval antar titik observasi di


dalam eksplorasi disebut dengan Grid Density.
 Peningkatan grid density ini perlu dilakukan untuk
antisipasi adanya struktur dan perbedaan keadaan
mineralisasi.
 Peningkatan tahapan eksplorasi, maka grid density juga
akan bertambah besar.
 Grid density besar, maka tingkat derajad kepercayaan
dan ketelitian semakin baik.
 Jika grid density rendah, berarti interval/jarak antara titik
observasi besar, berarti mineralisasi bersifat homogen.
 Jika grid density tinggi, berarti interval/jarak antara titik
observasi kecil, berarti mineralisasi bersifat non-
homogen
DILUSI (DILUTION)
Dilusi internal
 Dilusi internal geometri.
Material kadar rendah mempunyai batas yang jelas
dengan material kadar tinggi.
 Dilusi internal inheren.
Material kadar rendah tidak mempunyai batas yang
jelas dengan kadar tinggi (terjadi karena resolusi blok
yang rendah).

Dilusi eksternal
 Dilusi eksternal terjadi karena reruntuhan dinding.
 Kesulitan teknis mengambil batas bijih dalam open pit
atau kurang hati-hati dalam pemisahan batas bijih dan
waste.
 Dapat juga terjadi dalam hal membuka stope dimana
lebar bijih kurang dari lebar minimum penambangan.
STRIPPING RATIO (NISBAH KUPAS)
 Stripping ratio atau nisbah kupas merupakan perbandingan
antara jumlah material yang harus dikupas/stripping
(umumnya berupa overburden/tanah penutup/waste/batuan
samping) untuk memperoleh satu ton endapan bijih (ore).
 Untuk tambang bijih umumnya diartikan sebagai jumlah
tonase material tidak barharga (waste) yang harus
dipindahkan untuk mendapatkan satu ton bijih.
 Untuk tambang batubara umumnya diartikan sebagai
volume material tanah penutup yang harus
dikupas/dipindahkan untuk mendapatkan satu ton
batubara.
CUT OFF GRADE
Cut off grade (cog) merupakan kadar rata-rata terendah
suatu endapan bijih yang masih memberikan keuntungan
apabila ditambang (kadar batas secara keekonomian).

 Cog digunakan untuk membedakan blok-blok bijih dengan


blok-blok waste dalam perhitungan cadangan.
 Perubahan harga logam akan mempengaruhi cog
menyebabkan perubahan jumlah cadangan.
 Cog merepresentasikan batas ekonomis untuk membuat
deliniasi zona kadar mineral atau logam yang potensial
untuk ditambang.
Perolehan Tambang (Mining Recovery)
 Pada tambang bawah tanah, untuk memperoleh 100%
endapan bijih adalah hal yang mustahil. Pilar/penyangga
yang mengandung bijih sering ditinggalkan untuk alasan
tertentu. Recovery atau perolehan endapan bijih sangat
tergantung pada metode penambangannya. Secara umum
metode room and pillar menghasilkan recovery di bawah
70%. Untuk metode cut and fill menghasilkan recovery hanya
berkisar hingga> 90%.
 Dalam banyak kasus, dapat diasumsikan perolehan bijih 85%
hingga 90% sangat memungkin dan masuk akal. Hal ini dapat
diasumsikan telah terjadi kehilangan bijih atau tonase, yaitu
90% perolehan penambangan yang berarti kehilangan 10%
tonase.
Perolehan Tambang (Mining Recovery)

 Pada tambang terbuka (surface mine), kita tidak dapat


berasumsi bahwa recovery dapat mencapai 100%. Kehilangan
bijih dapat diperkirakan sebesar 5%. Proses kehilangan ini
dapat terjadi karena proses desain open pit dan kehilangan
pada saat bijih ditambang (ada endapan bijih yang hilang
pada saat penambangan karena terikut/tercampur dengan
material tidak berharga/waste). Kehilangan yang lainnya
dapat juga disebabkan oleh bijih yang tidak dapat ditambang
karena kondisi geologi ataupun faktor teknis lainnya. Pada
tambang batubara proses kehilangan dapat terjadi karena ada
proses pembersihan/pengurangan 5 cm di atas dan di bawah
lapisan batubara dengan tujuan untuk mendapatkan batubara
yang bersih (clean coal) pada saat penambangan (coal
getting).
TUGAS 1 PEC
Berdasarkan hasil perhitungan pada wilayah izin usaha pertambangan (WIUP),
diketahui luas penyebaran lapisan batubara sebesar 700.000 m2. Dari hasil
pengeboran diketahui ketebalan rata-rata lapisan batubara adalah 15 meter.
Berdasarkan hasil analisis diketahui densitas batubara di daerah tersebut sebesar
1,3 ton/m3.

a) Hitunglah jumlah cadangan insitu batubara yang terdapat di wilayah izin


usaha pertambangan tersebut.
b) Jika dalam perhitungan cadangan insitu tersebut diperoleh nisbah kupas (SR)
sebesar 15:1, berapa volume overburden yang akan dikupas/stripping?
c) Berdasarkan pertimbangan teknis, diperkirakan total kehilangan (losses)
penambangan sebesar 5%, maka tentukan berapa jumlah cadangan
tertambang batubara tersebut?
d) Jika batubara tersebut harus dicuci untuk mendapatkan batubara bersih
(clean coal), maka batubara dari hasil penambangan dikirim ke unit
pencucian (washing plant) dengan recovery sebesar 90%. Berapa jumlah
(tonase) batubara tercuci (batubara bersih) yang akan diperoleh?
TUGAS DIKUMPUL MELALUI SIKOLA SEHARI SEBELUM
PERTEMUAN KE 7

SELAMAT BEKERJA
Pemodelan dan Evaluasi Cadangan

Anda mungkin juga menyukai